You are on page 1of 18

Vol. 12 No.

4 / Oktober Desember 2019

PERAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PERUBAHAN SOSIAL


DI DESA TUMALUNTUNG KECAMATAN KAUDITAN
KABUPATEN MINAHASA UTARA

Oleh:
Ryan Indy1
Fonny J. Waani2 N. Kandowangko3

ABSTRACT

Education provides the advancement of human thought, so that their level of life
increases. Nowadays the development of the era has brought the impact of change
in various aspects. The impact of changes that occur so quickly and easily observed
is the social aspect. The social change is not just heading towards progress, but it
can also lead to setbacks. It has been happening since ancient times. There are
times when the changes occurred so rapidly, that it confuses the human being to
deal with it. Any change occurring in the community always raises the risk of social
life or social uncertainty.

The function of education in social change in order to improve the ability of learners
that critical analysis plays a role to instill new beliefs and values on the way people
think. Education in the modern century has succeeded in creating a new generation
with the power of creativity and the ability of critical thinking, attitudes are not easy
to give in to the situation and replaced with attitudes that are willing to change.
These ways of thinking and attitudes will escape dependence on the help of others.
Thus learners besides as understanding the changes in social life can also as agents
change themselves. In fact, the community of educated Tumaluntung village is still
less involved in government and family drive.

Keywords: education, change, social

1
Mahasiswa Sosiologi fispol Unsrat
2
Pembimbing KTIS I
3
Pembimbing KTIS II

1
ISSN: 1979-0481

Pendahuluan kunci dalam mencapai tujuan sosial.


Pemerintah bersama orang tua telah
Pendidikan merupakan hal yang
menyediakan anggaran pendidikan
penting bagi kehidupan masyarakat.
yang diperlukan secara besar-besaran
Karena dengan adanya pendidikan
untuk kemajuan sosial dan pem-
seorang individu mampu untuk
bangunan bangsa, untuk mem-
mengaktualisasikan dirinya. Menurut
pertahankan nilai-nilai tradisional
UU No. 2 Tahun 1989 ”Pendidikan
yang berupa nilai-nilai luhur yang
adalah usaha sadar untuk me-
termaksud dalam pembukaan UUD
nyiapkan peserta didik melalui
1945 alinea ke-4 yaitu mencerdaskan
kegiatan bimbingan, pembelajaran,
kehidupan bangsa. Pendidikan
dan/atau latihan bagi perannya di
diharapkan bisa memupuk rasa taqwa
masa yang akan datang’’.
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Pendidikan memberikan ke-
meningkatkan kemajuan-kemajuan
majuan pemikiran umat manusia,
dan pembangunan politik, ekonomi,
sehingga taraf hidup mereka
dan sosial demi tercapainya tujuan
meningkat. Dalam perkembangannya
pembangunan nasional.
dari zaman ke zaman pendidikan
Saat ini perkembangan jaman
berubah menjadi suatu sistem. Suatu
telah membawa dampak perubahan
sistem pendidikan yang tersusun
pada berbagai aspek. Dampak
secara sistematis yang diatur dalam
perubahan yang terjadi begitu cepat
Undang-Undang Republik Indonesia
dan mudah diamati yaitu aspek sosial.
No. 20 tahun 2003 tentang Undang-
Perubahan sosial yang terjadi bukan
Undang Sistem Pendidikan Nasional
hanya menuju ke arah kemajuan,
Pasal 11 ayat 1, yang menjelaskan
namun dapat juga menuju ke arah
bahwa pendidikan dilaksanakan
kemunduran. Hal itu sudah terjadi
melalui 3 jalur yaitu pendidikan
sejak jaman dahulu. Ada kalanya
formal, nonformal, dan informal.
perubahan-perubahan yang terjadi
Ketiga jalur pendidikan ini satu sama
berlangsung demikian cepatnya, se-
lain saling berkait dan membutuhkan
hingga membingungkan manusia
untuk melakukan perubahan sosial
yang menghadapinya. Setiap pe-
yang terjadi di masyarakat.
rubahan yang terjadi dalam
Sebagian besar masyarakat
masyarakat selalu memunculkan
modern memandang lembaga-
risiko kehidupan sosial atau
lembaga pendidikan sebagai peranan

2
Vol. 12 No. 4 / Oktober Desember 2019

ketidakpastian sosial. Tatanan sosial menciptakan generasi baru dengan


yang baru (modern) lebih daya kreasi dan kemampuan berpikir
menekankan pada rasionalisasi yang kritis, sikap tidak mudah menyerah
bersifat progresif dalam dunia pada situasi yang ada dan diganti
kemasyarakatan, masyarakat yang dengan sikap yang sanggup terhadap
mengalami transformasi, mengang- perubahan. Cara berpikir dan sikap-
gap solidaritas bukan lagi menjadi sikap tersebut akan melepaskan diri
prioritas, melainkan lebih individualis dari ketergantungan terhadap
atau berorientasi pada pertimbangan bantuan orang lain. Dengan demikian
untung atau rugi. peserta didik selain sebagai
memahami perubahan dalam
Mengingat pendidikan meru-
kehidupan sosial bisa juga sebagai
pakan hal yang mutlak dan penting
agen perubahan itu sendiri.
bagi kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat, lebih-lebih masyarakat Begitu cepatnya perubahan dalam
pedesaan, maka pendidikan di kehidupan sosial di Desa
pedesaan perlu dilakukan secara Tumaluntung Kecamatan Kauditan
intensif dengan memberikan ke- Kabupaten Minahasa utara sering
sempatan seluas-luasnya kepada memunculkan fenomena-fenomena
mereka. Jika ingin dikaitkan dengan di masyarakat dan dikaitkan dengan
konteks sosial masyarakat, se- dunia pendidikan. Karena hal tersebut
sungguhnya pendidikan dapat ada yang menuding kegagalan dunia
menjadi jalan keluar untuk pendidikan. Muncul pertanyaan di
menurunkan angka kemiskinan. Anak benak kita di mana peran pendidikan
pintar menjadi aset masa depan yang dalam mengatasi persoalan sosial
dapat menaikkan taraf hidup masyarakat.
keluarga. Konsep Pendidikan
Fungsi pendidikan dalam Menurut kamus Bahasa Indonesia
perubahan sosial dalam rangka Kata pendidikan berasal dari kata
meningkatkan kemampuan peserta ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’
didik yang analisis kritis berperan dan akhiran ‘an’, maka kata ini
untuk menanamkan keyakinan- mempunyai arti proses atau cara atau
keyakinan dan nilai-nilai baru tentang perbuatan mendidik. Secara bahasa
cara berpikir manusia. Pendidikan definisi pendidikan adalah proses
pada abad modern telah berhasil pengubahan sikap dan tata laku

3
ISSN: 1979-0481

seseorang atau kelompok orang Pendidikan dalam artian ini


dalam usaha mendewasakan manusia berlangsung terus (seumur hidup)
melalui upaya pengajaran dan (Siswoyo, 2007:18).
pelatihan. Pendidikan selanjutnya Selanjutnya,menurut Sanapiah
merupakan usaha sadar yang Faisal (1980) mengatakan bahwa
dilakukan oleh seorang dewasa pendidikan itu ada tiga macam:
terhadap pihak lain yang belum
1.) Pendidikan formal: Di mana
dewasa agar mencapai kedewasaan
pendidikan itu menunjukkan
(M.I. Soelaiman,1985).
kepada pendidikan persekolahan
Menurut Undang-Undang Nomor yang memiliki persyaratan
20 tahun 2003 pendidikan adalah organisasi dan pengolahan yang
usaha sadar dan terencana untuk relatif tetap, lebih formalitas dan
mewujudkan suasana belajar dan lebih terikat legalitas formal
proses pembelajaran agar peserta administrasi dan biasanya
didik secara aktif mengembangkan pendidikan itu berjangka panjang
potensi dirinya untuk memiliki dan teratur.
kekuatan spiritual keagamaan,
2.) Pendidikan non formal: Di mana
pengendalian diri, kepribadian,
pendidikan ini biasanya berjangka
kecerdasan, akhlak mulia, serta
pendek, programnya spesifik dan
keterampilan yang diperlukan dirinya,
timbul karena keperluan
masyarakat, bangsa dan negara.
mendesak. Persyaratannya lebih
George F. Kneller dalam bukunya fleksibel dalam sosial dan
yang berjudul: Foundations of
penggolongannya serta materi
Education mengatakan bahwa pelajaran dan latihan, diban-
pendidikan dapat dipandang dalam dingkan dengan pendidikan
arti luas dan dalam arti teknis, atau formal, lebih lentur dan singkat,
dalam arti hasil dan dalam arti proses. pendidikan ini adalah termasuk
Pendidikan menunjuk pada suatu kursus-kursus, penataran dan
tindakan atau pengalaman yang training.
mempunyai pengaruh yang
3.) Pendidikan informal: Di mana
berhubungan dengan pertumbuhan
pendidikannya telah terjadi
atau perkembangan jiwa (mind),
medan interaksi belajar mengajar,
watak (character), atau kemampuan
tetapi dari hasil pengalaman,
fisik (physical ability) individu.

4
Vol. 12 No. 4 / Oktober Desember 2019

belajar, tidak terorganisasi secara Wina Sanjaya (2008) proses


struktural tidak terdapat perencanaan kurikulum memiliki
perpanjangan. Contoh konkrit ketentuan, yaitu:
misalnya: Proses pendidikan yang 1.) Perencanaan kurikulum biasanya
terjadi sebagai akibat belajar dari menggunakan judgement ahli
fungsi keluarga, media masa, bidang studi. Dengan memper-
pertunjukan seni atau hiburan, timbangkan faktor-faktor sosial
dan sebagainya. dan faktor pendidikan, ahli
Pendidikan adalah upaya tersebut menentukan mata pe-
mengembangkan kemampuan atau lajaran apa yang harus diajarkan
potensi sehingga bisa hidup optimal pada siswa.
baik sebagai pribadi maupun anggota 2.) Dalam menentukan dan me-
masyarakat serta memiliki nilai-nilai nyeleksi kurikulum perlu diper-
moral sosial sebagai pedoman timbangkan beberapa hal seperti
hidupnya (Sudjana, 2004:2). Dengan tingkat kesulitan, minat siswa,
kata lain pendidikan merupakan urutan bahan pelajaran, dan lain
proses pengembangan kemampuan sebagainya.
dalam mempengaruhi peserta didik
3.) Perencanaan dan implementasi
supaya mampu menyesuaikan diri
kurikulum ditekankan pada
sebaik mungkin dengan ling-
penggunaan metode dan strategi
kungannya.
pembelajaran yang memung-
Kondisi Pendidikan kinkan anak didik dapat
a. Kurikulum menguasai materi pelajaran.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Isu aktual terkait kurikulum baru


tentang Sistem Pendidikan Nasional, tahun 2013 di antaranya adalah
kurikulum adalah seperangkat ren- masalah materi pelajaran dan
cana dan pengaturan mengenai kesiapan sumber daya manusia
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta (guru). Banyak kritik yang
cara yang digunakan sebagai menyangsikan kurikulum tersebut
pedoman penyelenggaraan kegiatan dapat dipraktikkan dengan baik,
pembelajaran untuk mencapai tujuan karena kualitas guru yang belum
pendidikan tertentu. kondusif dan penyatuan sejumlah

5
ISSN: 1979-0481

mata pelajaran yang terkesan bersangkut paut dengan suatu cara


dipaksakan. penerimaan cara-cara baru atau suatu
perbaikan dalam cara suatu
b. Profesionalisme Guru
masyarakat memenuhi kebu-
Salah satu komponen penting
tuhannya.
dalam kegiatan pendidikan dan
Perubahan sosial adalah segala
proses pembelajaran adalah pendidik
perubahan yang terjadi dalam
atau guru. Betapapun kemajuan
kemasyarakatan dalam suatu
teknologi telah menyediakan
masyarakat, yang mempengaruhi
berbagai ragam alat bantu untuk
sistem sosialnya. Tekanan pada
meningkatkan efektivitas proses
definisi tersebut adalah pada
pembelajaran, namun posisi guru
lembaga masyarakat sebagai
tidak sepenuhnya dapat tergantikan.
himpunan kelompok manusia di
Itu artinya guru merupakan variabel
mana perubahan mempengaruhi
penting bagi keberhasilan
struktur masyarakat lainnya
pendidikan.
(Soekanto,2000).
Menurut Suyanto (2007: 1), “guru
William F. Ogburn dalam Moore
memiliki peluang yang amat besar
(2002), berusaha memberikan suatu
untuk mengubah kondisi seorang
pengertian tentang perubahan sosial.
anak dari gelap gulita aksara menjadi
Ruang lingkup perubahan sosial
seorang yang pintar dan lancar baca
meliputi unsur-unsur kebudayaan
tulisan maupun fungsional yang
baik yang material maupun
kemudian akhirnya ia bisa menjadi
immaterial. Penekannya adalah pada
tokoh kebanggaan komunitas dan
pengaruh besar unsur-unsur
bangsanya”. Tetapi segera ditam-
kebudayaan material terhadap unsur-
bahkan: “guru yang demikian tentu
unsur immaterial. Perubahan sosial
bukan guru sembarang guru. Ia pasti
diartikan sebagai perubahan-
memiliki profesionalisme yang tinggi,
perubahan yang terjadi dalam
sehingga bisa ‘’ditiru”.
struktur dan fungsi masyarakat.
Perubahan Sosial
Dengan kata lain perubahan sosial
Soemardjan (1982), mengemu-
adalah segala perubahan pada
kakan bahwa perubahan sosial dan
lembaga-lembaga sosial dalam suatu
perubahan kebudayaan mempunyai
masyarakat. Perubahan-perubahan
aspek yang sama yaitu keduanya
pada lembaga-lembaga sosial itu

6
Vol. 12 No. 4 / Oktober Desember 2019

selanjutnya mempunyai pengaruhnya 3.) Perubahan Sosial Kecil


pada sistem-sistem sosialnya, Perubahan sosial kecil merupakan
termasuk di dalamnya nilai-nilai, pola- perubahan yang terjadi pada unsur-
pola perilaku ataupun sikap-sikap unsur struktur sosial yang tidak
dalam masyarakat itu yang terdiri dari membawa pengaruh langsung/
kelompok-kelompok sosial. berarti bagimasyarakat karena tidak
Bentuk Perubahan Sosial berpengaruh terhadap berbagai
aspek kehidupan dan lembaga
Bentuk perubahan sosial yaitu
kemasyarakatan.
(Henslin, 2007; PB Horton dan
CLHunt, 1992; SoerjonoSoekanto, 4.) Perubahan Sosial Besar
2000): Perubahan sosial yang besar
1.) Perubahan Sosial secara Lambat merupakan perubahan yang dapat
membawa pengaruh besar dalam
Perubahan sosial secara lambat
berbagai aspek kehidupan serta
dikenal dengan istilah evolusi,
menimbulkan perubahan pada
merupakan perubahan-perubahan
lembaga kemasyarakatan seperti
yang memerlukan waktu lama, dan
yang terjadi pada masyarakat yang
rentetan-rentetan perubahan kecil
mengalami proses modernisasi-
yang saling mengikuti. Ciri perubahan
industrialisasi.
secara evolusi ini seakan perubahan
itu tidak terjadi di masyarakat, 5.) Perubahan Sosial yang Diren-
berlangsung secara lambat dan tidak canakan
mengakibatkan kehidupan. Perubahan sosial yang direncanakan
2.) Perubahan Sosial secara Cepat atau rekayasa sosial “engineering”
merupakan perubahan yang diper-
Perubahan sosial yang berjalan
kirakan atau direncanakan terlebih
cepat disebut revolusi. Selain terjadi
dahulu oleh pihak-pihak yang akan
secara cepat juga menyangkut hal-hal
mengadakan perubahan di dalam
yang mendasar bagi kehidupan
masyarakat (agent of change).
masyarakat serta lembaga- lembaga
kemasyarakatan, dan sering 6.) Perubahan Sosial yang Tidak
menimbulkan disintegrasi dalam Direncanakan
sosial, ekonomi politik. Perubahan sosial yang tidak
direncanakan (tidak dikehendaki)
merupakan perubahan yang

7
ISSN: 1979-0481

berlangsung tanpa direncanakan/ Peran Pendidikan Dalam


dikehendaki oleh masyarakat dan Perubahan Sosial
dijangkauan pengawasan masyarakat, Peran pendidikan dalam perubahan
bisa terjadi perubahan yang sosial masyarakat Indonesia yaitu:
direncanakan/tidak dikehendaki ter- a. Berpikir Kritis dan inovatif.
nyata diharapkan dan diterima oleh
Pendidikan dalam perubahan
masyarakat seperti reformasi yang
sosial dalam rangka untuk
terjadi di Indonesia.
meningkatkan kemampuan analisis
Menurut Soekanto (1981), suatu kritis yang berperan untuk
proses perubahan tentang struktur menanamkan keyakinan-keyakinan
dan fungsi sistem-sistem sosial dan nilai-nilai baru tentang cara
setidaknya terjadi dalam tiga tahap: berpikir manusia. Pendidikan akan
1.) Invensi : yakni suatu proses di memberikan nilai-nilai tertentu
mana perubahan itu disadari dari kepada manusia, terutama dalam
dalam masyarakat itu sendiri membuka pikirannya, menerima hal-
diciptakan oleh masyarakat itu hal baru, maupun cara berpikir secara
sendiri yang kemudian muncullah ilmiah. Pendidikan mengajarkan
perubahan-perubahan. manusia untuk dapat berpikir secara
obyektif, rasional dan melihat ke masa
2.) Diffusi: di mana ide-ide atau
depan, berusaha menciptakan
gagasan yang didapat dari luar itu
kehidupan yang lebih maju.
kemudian dikomunikasikan
dalam suatu masyarakat. Berbekal pendidikan, masyarakat
akan terdorong untuk berusaha
3.) Konsekuensi: yaitu adanya hasil
menciptakan berbagai penemuan
dari pada adopsi terhadap
kebudayaan yang baru agar
perubahan tersebut Suatu
masyarakatnya mampu hidup
perubahan yang terjadi baik dari
mengikuti perkembangan zaman.
faktor-faktor yang berasal dari
Peran pendidikan dalam konteks ini
masyarakat itu sendiri maupun
sejalan dengan tujuan pendidikan
berasal dari luar masyarakat itu
nasional seperti di amanatkan dalam
(hasil teknologi baru) tidak selalu
UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003
menghasilkan akibat-akibat yang
menjadikan manusia yang beriman
sama.
dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

8
Vol. 12 No. 4 / Oktober Desember 2019

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan Pendidikan dalam hal ini berperan
Menjadi warga negara yang dalam mendewasakan manusia
demokratis, serta bertanggung jawab. seperti dikemukakan oleh
Sugihartono (2007) bahwa
b. Mendorong sikap menghargai
pendidikan selanjutnya diartikan
hasil karya seseorang.
sebagai proses pengubahan sikap
Sikap positif masyarakat terhadap
dan tata laku seseorang atau
berbagai hasil karya anggota
sekelompok orang dalam usaha
masyarakatnya, merupakan indikasi
mendewasakan manusia melalui
bahwa masyarakat tersebut ingin
upaya pengajaran dan pelatihan.
maju lewat hasil karya baru warganya
Semakin tinggi tingkat pendidikan,
yang diharapkan dapat membawa
memungkinkan seseorang untuk
perubahan dan kebaikan bagi
memperoleh pekerjaan yang lebih
kehidupan masyarakatnya: Seperti
baik.
penghargaan, pemberian tanda jasa,
d. Pemahaman atas keberadaan
penghargaan kenaikan jabatan dan
masyarakat yang heterogen.
sebagainya, mendorong masyarakat
untuk terus berprestasi lewat karya- Di dalam masyarakat yang terdiri
karya baru mereka, sehingga dari kelompok-kelompok sosial yang
membawa perubahan dalam mempunyai perbedaan latar belakang
masyarakatnya. kebudayaan, ras, ideologi dan
sebagainya, mempermudah ter-
c. Sistem pelapisan masyarakat yang
jadinya konflik-konflik dalam
terbuka.
masyarakat, sehingga sering muncul
Sistem pelapisan masyarakat yang
goncangan-goncangan yang men-
terbuka merupakan sistem yang
dorong terjadinya perubahan
memberikan peluang atau
kehidupan masyarakat: Di dalam
kesempatan kepada setiap warga
komunitas masyarakat Transmigran
masyarakat untuk mengalami
yang berasal dari berbagai macam
mobilitas sosial vertikal secara luas, di
daerah/wilayah Indonesia yang padat
mana setiap warga masyarakat
penduduknya, harus berkumpul
memiliki kesempatan untuk meraih
dalam satu wilayah yang sama,
prestasi dan memiliki kedudukan/
menjalankan kehidupan bersama.
status sosial yang lebih tinggi.

9
ISSN: 1979-0481

Karena mereka berasal dari daerah masyarakat yang selalu berusaha


yang berbeda, cenderung berperilaku menghasilkan penemuan-penemuan
Sesuai budaya asalnya masing- baru yang diharapkan mampu untuk
masing, sehingga sering terjadi merubah kehidupan masyarakatnya
ketidak cocokan di antara mereka menuju terwujudnya masyarakat baru
karena menganut nilai dan norma yang dicita-citakan. Dalam konteks
yang berbeda, maka muncullah masa depan tersebut, karenanya visi
gesekan/konflik. Berangkat dari pendidikan seharusnya lahir dari
sinilah pendidikan diharapkan kesadaran bahwa kita sebaiknya
memiliki peran yang kuat dalam jangan menanti apapun dari masa
memperbaiki moral bangsa. Hal ini depan.
sependapat dengan pendapat Pendidikan Sebagai Sarana Dalam
Sudjana (2004) bahwa pendidikan Perubahan Sosial
adalah upaya mengembangkan Pendidikan merupakan suatu yang
kemampuan atau potensi individu bersifat universal di mana setiap
sehingga bisa hidup optimal baik orang yang hidup dalam dunia ini
sebagai pribadi maupun anggota akan selalu menerima didikan dari
masyarakat serta memiliki nilai-nilai lingkungan. Dalam hal ini seseorang
moral sosial sebagai pedoman anak baru lahir, di mana memerlukan
hidupnya. Dengan kata lain bantuan orang lain atau orang yang
pendidikan merupakan proses lebih berkuasa khususnya keluarga
pengembangan kemampuan dalam sebagai kelompok sosial pertama-
rangka mempengaruhi peserta didik tama yang dikenalnya agar di dalam
supaya mampu menyesuaikan diri perkembangan ia dapat tumbuh
sebaik mungkin dengan dewasa dan bertanggung jawab,
lingkungannya. untuk itu pendidikan dapat diartikan
e. Orientasi ke masa depan. sebagai wadah pengembangan
kualitas manusia dan segala
Masyarakat yang mampu berpikir
pengetahuan tentunya menjadi agen
ke arah masa depan ( memiliki Visi,
penting yang ikut menentukan
Misi dan tujuan hidup yang jelas) akan
perubahan sosial yang terjadi di
terdorong untuk mewujudkan cita-
masyarakat, karena perubahan sosial
cita masa depannya: Masyarakat
mengacu pada kualitas masyarakat
mampu tumbuh sebagai masyarakat
yang bergantung pada kualitas
yang dinamis, aktif dan kreatif, yaitu

10
Vol. 12 No. 4 / Oktober Desember 2019

pribadi anggotanya. Maka dari itu kejahatan, kriminalisasi dan lain


lembaga pendidikan memainkan sebagainya merupakan dampak
peranan penting dalam suatu negatif yang tidak bisa dicegah.
perubahan sosial yang mengarah Untuk itulah pendidikan harus
pada kemajuan untuk meningkatkan mampu melakukan analisis
kemampuan analisis kritis yang kebutuhan nilai, pengetahuan dan
berperan untuk menanamkan teknologi yang paling mendesak
keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai dapat mengantisipasi kesiapan
baru tentang cara berpikir manusia. masyarakat dalam menghadapi
Pendidikan dalam era abad modern perubahan karena perlu penyesuaian
telah berhasil menciptakan generasi seseorang yang menyebabkan ia
baru dengan daya kreasi dan berkembang. Sedangkan faktor-
kemampuan berpikir kritis, sikap tidak faktor lain yang mendorong jalannya
mudah menyerah pada situasi yang proses perubahan antara lain adalah
ada dan diganti dengan sikap yang adanya sistem pendidikan.
tanggap terhadap perubahan Masalah perubahan adalah
sehingga cara berpikir dan sikap- masalah sejauh mana sikap
sikap tersebut akan melepaskan diri menerima. Dan merubah sikap
dari ketergantungan dan kebiasaan merupakan masalah pendidikan
berlindung pada orang lain. sebab merubah sikap dilakukan
Pendidikan merupakan institusi melalui pendidikan dan jika dikaitkan
yang berupaya menjembatani dan dengan perubahan dapat berarti
memelihara warisan budaya suatu merubah nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat sesuai dengan perubahan masyarakat.
sosial. Proses perubahan sosial Bentuk perubahan yang terjadi
seringkali tidak teratur dan tidak dalam masyarakat, yaitu :
menyeluruh, meskipun sendi-sendi
a. Perubahan lambat (evolusi).
yang berubah saling berkaitan secara
Perubahan ini merupakan
erat, sehingga melahirkan ketim-
perubahan yang sifatnya statis
pangan kebudayaan. Perubahan
sebab manusia hanya
teknologi yang serba cepat jelas akan
mementingkan keperluan sendiri
membawa dampak luas ke seluruh
sementara perubahan yang terjadi
institusi-institusi masyarakat
seiring dengan keadaan dalam
sehingga munculnya kemiskinan,
masyarakat.

11
ISSN: 1979-0481

b. Perubahan cepat (revolusi). maupun dalam arti negatif. Arti


Perubahan ini merupakan perubahan sosial mempunyai dua
perubahan yang sifatnya dinamis, dimensi, yaitu perubahan sosial
di mana masyarakat mudah sebagai kemunduran (regress) dan
menyesuaikan diri dengan perubahan sosial sebagai kemajuan
perkembangan yang ada. (progress). Motivasi seseorang yang
c. Perubahan yang pengaruhnya disebabkan oleh kemajuan teknologi,
besar kecil. Perubahan yang besar penggunaan penemuan teknologi,
merupakan perubahan yang penggunaan teknologi tersebut
sifatnya dapat membawa mengubah pendapat dan penilaian
pengaruh besar pada masyarakat melalui falsafah hidup baru.
misalnya perubahan akibat Perubahan sosial ke arah kemunduran
adanya konflik yang dapat apabila manusia tenggelam ke dalam
mengakibatkan perubahan dalam persoalan-persoalan yang diha-
lingkungan masyarakat yang dapinya dan tidak dapat mengambil
merasakan untuk menyesuaikan sikap atau keputusan terhadap
dengan keadaan atau situasi yang keadaan baru, dan dalam keadaan itu
ada, perubahan stratifikasi, terjadi frustrasi dan apatis.
individualisme sedangkan Dari apa yang sudah dikemukakan
perubahan kecil merupakan di atas, terjadi perubahan dalam
perubahan yang tidak terlalu masyarakat yang menjadi dasar
hebat dalam memengaruhi utama adalah pendidikan yang dapat
kehidupan kelompok masyarakat membawa pengaruh keadaan
misalnya perubahan model seseorang terlebih keterlibatan di
pakaian. dalam masyarakat.
d. Perubahan yang direncanakan.
Pentingnya Pendidikan Formal
Merupakan perubahan akibat
Dalam Membentuk Kepribadian
adanya pemikir perencana Seseorang
sebelumnya atau agents of social
Sekolah merupakan lembaga
change.
pendidikan formal yang tumbuh dan
Perubahan sosial merupakan berkembang di masyarakat dengan
perubahan sosial dalam arti luas, tujuan memberikan pelayanan
diartikan sebagai perubahan atau pendidikan kepada generasi muda
perkembangan dalam arti positif bangsa dan warga negara Indonesia,

12
Vol. 12 No. 4 / Oktober Desember 2019

untuk itu pendidikan formal juga Tingkat Pendidikan Formal


mempunyai peran penting dalam Sebaiknya Sampai Pada Jenjang
Pendidikan Yang Mana
membentuk watak atau kepribadian
seseorang. Pendidikan formal merupakan
jalur pendidikan yang terstruktur dan
Pendidikan merupakan usaha
berjenjang mulai dari pendidikan
sadar untuk menyiapkan peserta didik
dasar sampai pendidikan yang tinggi.
melalui kegiatan bimbingan,
Menyadari akan pentingnya pen-
pengajaran, atau latihan bagi peran
didikan formal dalam perubahan
seseorang di masa yang akan datang
sosial lebih khusus penting dalam
baik untuk pribadi itu sendiri maupun
membentuk kepribadian seseorang
dalam perubahan sosial.
yang adalah bagian dari masyarakat,
Dengan demikian maka maka perlu juga ditunjang jenjang
pendidikan formal bagi masyarakat pendidikan seseorang.
Desa Tumaluntung penting dalam
Manfaat Yang Diperoleh Jika Setiap
proses perubahan untuk itu tiap
Orang Mempunyai Pendidikan
individu yang adalah bagian dari Formal
masyarakat menyadari bahwa Dalam Undang-Undang Sistem
pendidikan formal sangat penting Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun
dalam membentuk kepribadian 2003 Bab I pasal 1 (ayat 1) dikatakan
seseorang sebagai mana yang diatur bahwa : Pendidikan adalah usaha
dalam Undang-Undang Sistem sadar dan terencana untuk
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun mewujudkan suasana belajar dan
2003 Bab V pasal 12 (ayat 1) bahwa:
proses pembelajaran agar peserta
tiap orang berhak mendapatkan didik secara aktif mengembangkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi dirinya untuk memiliki
bakat, minat dan kemampuannya, kekuatan spiritual keagamaan,
Pasal 13 (ayat 1 dan 2) dikatakan jalur pengendalian diri, kepribadian,
pendidikan terdiri atas pendidikan kecerdasan, akhlak mulia, serta
formal, non-formal dan informal yang keterampilan yang diperlukan dirinya,
saling melengkapi dan memperkaya masyarakat, bangsa dan negara.
serta di senggarakan dengan sistem
Dengan demikian jelasnya makna
terbuka melalui tatap muka dan/atau
pendidikan bagi seseorang sehingga
melalui jarak jauh.
apa yang dicita-citakan akan terwujud

13
ISSN: 1979-0481

dan seseorang dapat mengem- yang memerlukan layanan


bangkan kemampuannya sesuai pendidikan sebagai pengganti,
dengan apa yang telah diperoleh penambah, atau pelengkap
lewat pendidikan. Pendidikan formal pendidikan formal dalam rangka
yang dimiliki seseorang akan mendukung pendidikan sepan-
menjamin keberhasilan hidup jang hayat.
seseorang asalkan ilmu yang kita 2. Pendidikan non formal berfungsi
peroleh diaplikasikan ke masyarakat mengembangkan potensi peserta
sesuai dengan disiplin ilmu yang kita didik dengan penekanan pada
miliki berdasarkan apa yang penguasaan pengetahuan dan
dibutuhkan oleh masyarakat misal- keterampilan fungsional serta
nya, terbukanya wawasan kita untuk pengembangan sikap dan kepri-
memikirkan hal-hal yang baru yang badian professional.
akan mempengaruhi kehidupan 3. Pendidikan non formal meru-
masyarakat ke arah kemajuan. pakan pendidikan kecakapan
hidup, pendidikan anak usia dini,
Pendidikan Non Formal Dalam
Kehidupan Bermasyarakat pendidikan kepemudaan, pendi-

Pendidikan non formal sangat dikan pemberdayaan perempuan,

penting bagi seseorang alasannya pendidikan keaksaraan, pendi-

bahwa dengan pendidikan ini maka dikan keterampilan dan pelatihan

akan dapat melengkapi pendidikan kerja, pendidikan kesetaraan serta

formal misalnya jika seseorang yang pendidikan lain yang ditujukan

putus sekolah kemudian tidak dapat untuk mengembangkan kemam-

melanjutkan pendidikan karena biaya puan peserta didik.

yang sangat terbatas maka jalan satu- 4. Satuan atas pendidikan non

satunya mengikuti kursus yang dapat formal terdiri atas lembaga kursus,

menunjang prestasi seseorang sesuai lembaga pelatihan, kelompok

dengan bakat dan kemampuannya. belajar, pusat kegiatan belajar


masyarakat, serta satuan pendi-
Dalam Undang-Undang Sistem
dikan yang sejenis.
Pendidikan Nasional No.20 tahun
5. Kursus dan pelatihan diseleng-
2003 pasal 26 (ayat 1-5) mengenai
garakan bagi masyarakat yang
pendidikan non formal dikatakan :
memerlukan bekal pengetahuan,
1. Pendidikan non formal diseleng- keterampilan, kecakapan hidup
garakan bagi warga masyarakat dan sikap untuk mengembangkan

14
Vol. 12 No. 4 / Oktober Desember 2019

diri, mengembangkan profesi, berjiwa mandiri dan mampu


bekerja, usaha mandiri, atau memberikan manfaat bagi orang lain.
melanjutkan pendidikan ke Pendidikan Informal Dalam
jenjang yang lebih tinggi. Kehidupan Bermasyarakat
Dari penjelasan di atas jelas bahwa Pendidikan informal merupakan
pendidikan non formal juga sangat dasar utama bagi seseorang guna
penting dalam menunjang pendi- melanjutkan pendidikan formal dan
dikan formal. non formal sebab dengan didikan
yang diperoleh dari keluarga itu yang
Pendidikan non formal merupakan
akan dikembangkan seseorang
pendidikan yang mempunyai peran
setelah ia berada pada lingkungan
khusus sehingga dapat mempe-
yang lebih luas yaitu masyarakat.
ngaruhi seseorang yang didasarkan
pada proses pelaksanaannya dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
masyarakat kemudian metode Melalui Pendidikan
bagaimana yang digunakan yang Peningkatan pendidikan perlu
akan dapat bermanfaat bagi terus ditingkatkan baik secara formal,
seseorang yang terlibat di dalamnya informal maupun secara non formal
kemudian dari bentuk lain yaitu ciri sebab seperti yang telah
khas dari pelaksanaan pendidikan dikemukakan sebelumnya bahwa
non formal. Menurut Paulo Freire ketiga bentuk pendidikan ini saling
salah seorang tokoh pendidikan, melengkapi satu dengan yang
bahwa dengan pendidikan yang lainnya. Sehubungan dengan itu,
dilakukan melalui pendidikan non maka dengan meningkatnya
formal merupakan salah satu bentuk pendidikan maka akan mem-
proses membangun kesadaran yang pengaruhi pula sumber daya manusia
kritis, dan transformasi sosial dengan itu sendiri.
nilai tambah kesadaran transendental Penyebab Seseorang Putus Sekolah
bagi para orang-orang yang
Sekolah merupakan tempat
mengikuti pendidikan non formal.
belajar guna memperoleh ilmu
Sehingga apa yang diharapkan dalam
pengetahuan, namun seringkali hal ini
pelaksanaan pendidikan non formal
diabaikan seseorang karena berbagai
akan dapat menghasilkan manusia
alasan yang dapat mempengaruhi
yang memiliki kepribadian yang kuat,
keadaan seseorang sehingga
terdapat di dalam masyarakat masih

15
ISSN: 1979-0481

ada anggota masyarakat yang putus merupakan usaha agar manusia


sekolah. dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui proses pendidikan
Putus sekolah dapat dipengaruhi
baik formal, informal dan non
berbagai faktor baik keadaan
formal dalam kehidupannya
ekonomi keluarga, lingkungan,
dalam masyarakat.
dorongan dari diri sendiri akan
 Pendidikan formal, informal dan
kesadaran ingin sekolah, ataupun
non formal merupakan bentuk
dorongan orang tua terhadap anak.
pendidikan yang saling
Kesimpulan
melengkapi ataupun saling
Peran pendidikan dalam proses menunjang satu dengan lainnya.
perubahan sosial di Desa  Kenyataannya masyarakat Desa
Tumaluntung Kecamatan Kauditan Tumaluntung yang berpendidikan
Kabupaten Minahasa Utara masih kurang dilibatkan dalam
disimpulkan sebagai berikut : bidang pemerintahan dan

 Masyarakat Desa Tumaluntung dorongan keluarga.

memahami bahwa pendidikan

16
Vol. 12 No. 4 / Oktober Desember 2019

DAFTAR PUSTAKA

George F. Kneller (ed.), Foundations of Education (New York: John Wiley and
Sons.Inc, 1967), 63.
Henslin, James M. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi, jilid 1, edisi
6.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Horton, Paul B & Hunt,Chester L. 1992.Sociology (Sosiologi).Penerjemah:Aminudin
Ram. Jakarta: Penerbit Erlangga Soekanto.
Miles, M.B & Huberman A.M. 1984, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Moleong . 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. (2010:95), Metodologi penelitian kualitatif, Remaja Rosdakarya,
Bandung.
M.I. Soelaiman.(1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis Terhadap Situasi
Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi
Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
Sanapiah, Faisal (1980). Metodologi Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional:
Surabaya.
Siswoyo, Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press
Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Soerjono, Soekanto, 1981, Pengantar Penelitian Hukum, Cetakan ke-2, Universitas
IndonesiaPress, Jakarta
Soemardjan, Selo. 1982. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
Sudjana, Nana. 2004. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugihartono. 2007 . Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press, 2007.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learing: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyanto. 2007. Tantangan Profesionalisme Guru di Era Global. Pidato Dies Natalis
ke-43 Universitas Negeri Yogyakarta. 21 Mei.
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

17
ISSN: 1979-0481

UU RI N0 2 Tahun 1989, Tentang sistem pendidikan nasional, (Semarang: aneka


ilmu, pasal 31, 1989).
Wina, Sanjaya. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
William F. Ogburn dalam Moore (2002). A handbook of Sociology. London. hal. 86.

18

You might also like