Professional Documents
Culture Documents
1080 1733 1 SM
1080 1733 1 SM
Oleh :
Doni Ardi1, Akhmad Syafuan 2, Solihin3
Abstract
The geotechnical study on Pit Tutupan is not only done on actual slope conditions, but also on existing
slope designs, including slope design end of 2018. The reason is that a design that can be safely assumed for
mining activities until the end of 2018. Based on consideration of slope stability until the end of 2018, then
the problem of slope stability for in 2019 did not find many obstacles. Data was collected by geotechnical
mapping of window mapping in five sections in Pit Central Tutupan PT. Adaro Indonesia include the slopes
of highwall, lowwall and endwall to obtain description data and rock mass conditions.Based on rock mass
rating (RMR), rock mass conditions at the site are dominated in class III and moderate condition (RMR 41-
60). Limit equilibrium analysis is used to obtain safety factor values and kinematics analysis to identify
potentials and types of landslides in the study sites. Limit equilibrium analysis uses Generalized Hoek Brown
failure criteria with the help of Slide 6.0 software. The kinematics analysis used the software of Dips 6.0 and
for frictional angle approach in using GSI, mi, and disturbance factor (D) values and assisted by Roclab 1.0
software. The results of the analysis of the factors that appear as follows: Section XS01A, highwall FK 1,779
(screen safe). Section SCT31A highwall FK 1.8 (safe screen). Section SCT33A highwall FK 1,987 (screen
safe). The objectives and recommendations that can be made for the final design of 2018. Middle Cover
based on analysis using numbers can be used in two actions, namely: first, optimization of the final design
year 2018 by increasing the overallslope value to get a critical FK value.
Keywords : slope stability, rock mass rating, type of failure, PIT Central Tutupan
Sari
Kajian geoteknis di Pit Central Tutupan tidak hanya dilakukan pada kondisi lereng aktual, tetapi juga
pada desain lereng yang ada, termasuk desain lereng akhir tahun. Alasannya adalah diperlukan suatu desain
yang dapat diperkirakan aman untuk kegiatan penambangan sampai akhir tahun 2018. Dengan
diperhitungkannya kestabilan lereng sampai akhir tahun 2018, maka ketika melakukan permasalahan
kestabilan lereng untuk tahun 2019 tidak menemukan banyak hambatan. Pengambilan data dilakukan dengan
pemetaan geoteknik window mapping pada lima section di Pit Central Tutupan PT. Adaro Indonesia meliputi
lereng highwall, lowwall dan endwall untuk mendapatkan data deskripsi dan kondisi massa batuan.
Berdasarkan rock mass rating (RMR), kondisi massa batuan di lokasi didominasi pada kelas III dan masuk
dalam kondisi sedang (RMR 41-60). Analisis kesetimbangan batas digunakan untuk mendapatkan nilai
faktor keamanan dan análisis kinematika untuk mengetahuhi potensi dan jenis longsoran di lokasi penelitian.
Analisis kesetimbangan batas menggunakan kriteria keruntuhan Generalized Hoek Brown dengan bantuan
software Slide 6.0. Analisis kinematika menggunakan software Dips 6.0 dan untuk pendekatan sudut geser
dalam menggunakan nilai GSI, mi, dan disturbance factor (D) dan dibantu oleh software Roclab 1.0. Hasil
analisis faktor keamanan desain akhir tahun 2018 menunjukan sebagai berikut: Section XS01A, highwall FK
1.779 (kondisi aman). Section SCT31A highwall FK 1.8 (kondisi aman). Section SCT33A highwall FK
1.987 (kondisi aman). Tindakan rekomendasi dan penunjang yang dapat dilakukan kepada design akhir tahun
2018 Pit Central Tutupan berdasarkan analisa dengan menggunakan nilai faktor keamanan dapat dilakukan
dua tindakan yaitu : pertama, optimalisasi design akhir tahum 2018 dengan menaikan nilai overallslope
untuk mendapatkan nilai FK kritis.
Kata Kunci : kestabilan lereng,massa batuan,, jenis longsoran, Pit Central Tutupan
Brown. 28 −14D
Nilai GSI didapat dengan dua cara : s dan a merupakan konstanta untuk massa
pengamatan dengan observasi geologi di lapangan batuan yang diberikan dari hubungan (Hoek &
dengan bantuan chart pada gambar 2.6 dan bisa Brown , 2002) :
juga didapatkan dari hasil RMR pengurangan. D GSI −100 …….............…......(3)
adalah faktor kerusakan (disturbance factor) yang
9 − 3D
s exp
Keterangan:
: Tegangan geser
C : Kohesi
σn : Tegangan normal
1. : Sudut geser dalam batuan
2 2
Keterangan :
β = Sudut kemiringan dari lereng
(0) σ1 = Sigma 1
Parameter material mi bergantung pada jenis
σ3 = Sigma 3
batua (beku, malihan atau sedimen) yang ditetukan
pada tabel 2.7. Kisaran nilai mi didapatkan untuk
Faktor keamanan ditentukan berdasarkan jarak
setiap material yang bergantung pada granualitas
dari titik pusat lingkaran Mohr ke garis kekuatan
dan interlocking pada struktur kristal dalam
batuan (kurva intrinsic) dibagi dengan jari-jari
batuan. Nilai mi yang lebih besar menggambarkan
lingkaran Mohr seperti yang ditunjukan pada
karakteritik batua dengan kristal yang semakin
gambar 2.15. Faktor keamanan ini menyatakan
interlocking dan bersifat friksi
perbandingan keadaan kekuatan batuan terhadap
Tabel 2 Nilai Faktor D
tegangan yang berkerja pada batuan tersebut.
Faktor keamanan Mohr-Coloumb dapat ditentukan
dengan mengunakan persamaan 7.
1+ 3
( + )sin
a tan
Faktor Keamanan =
b
=
1− 3
2
(7)
2
Keterangan :
a = (tan + 1+ 3
2 )sin
3. Sayatan SCT33A
Saran
PENULIS:
1. Doni Ardi, S.T. Alumni (2018) Program Studi
Teknik Geologi, Fakultas Teknik - Universitas
Pakuan.
2. Ir. Akhmad Syafuan N, MT. Staf Dosen
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik
- Universitas Pakuan.
3. Ir. Solhin, MT. Staf Dosen Program Studi
Teknik Geologi, Fakultas Teknik - Universitas
Pakuan.