You are on page 1of 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA PERAWAT OUTSOURCING TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN KEPERAWATAN INSTALASI RAWAT INAP DI


RUMAH SAKIT TEMBAKAU DELI MEDAN TAHUN 2009

Iman Muhammad

Abstract
Quality of nursing services in Deli Tobacco Hospital Medan in 2008 had still optimal yet according to profile of
Deli Tobacco Hospital Medan and direct observation conducted by researchers on ten outsourcing nurses. That
condition was assumed influenced by the low of nursing service quality and working motivation.
The research aimed to analyze the influence of working motivation (intrinsic and extrinsic motivation) of
outsourcing nurses on nursing service quality in inpatient installation at Deli Tobacco Hospital Medan in 2009.
The population for this study were all 50 outsourcing nurses , and all of them were selected to be samples. Data
collection was done by filling the questionnaire by the respondents and observations of the respondents. Data
were analyzed by multiple linear regression test. The results showed that working motivation (intrinsic and
extrinsic motivation) had significant influence on nursing service quality p<0.05 (p = 0.00). Variable of
administrative and policy had most influence on the quality of service. Working motivation (intrinsic and
extrinsic motivation) explained 60.1% in influence on the quality of nursing service in inpatient installation. It is
recommended to: 1) Director of Hospital Medan Deli Tobacco and Vendors as recruitment organizations
working to determine the policy of outsourcing nurses on management policies for compensation, 2)
supervisor's Hospital Medan Deli Tobacco to improve support through coaching and training for outsourcing
nurses.

Keywords: motivation, work, quality, nurses, outsourcing

Pendahuluan

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas langsung (tangibles) yaitu kemampuan rumah sakit
pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat membuktikan eksistensinya kepada pihak eksternal
strategis dalam menciptakan sumber daya manusia berupa penampilan fisik, peralatan, personil dan
yang berkualitas sebagai upaya mempercepat media komunikasi. (3) daya tanggap
peningkatan derajat kesehatan secara menyeluruh, (responsiveness) yaitu suatu kebijakan untuk
merata, terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh membantu dan memberikan pelayanan yang cepat
masyarakat. Peran strategis ini didapat karena dan tepat serta informasi yang jelas kepada pasien,
rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan (4) jaminan (assurance) yaitu pengetahuan dan
kesehatan yang padat modal, padat karya, dan kesopansantunan serta kemampuan para pegawai
padat teknologi. Selain itu juga harus menerapkan rumah sakit untuk menumbuhkan rasa percaya diri
nilai sosial dan etika serta harus pasien, (5) empati (empathy) yaitu memberikan
mempertimbangkan segi ekonomis agar rumah perhatian yang tulus kepada pasien yang bersifat
sakit dapat berkembang terus. Fungsi utama rumah individual atau pribadi berupaya memahami
sakit adalah sebagai wadah pelayanan kesehatan keinginan pasien (Lupioadi, 2006).
berupa pemenuhan kesehatan rawat inap, Seiring dengan semakin kritisnya
pelayanan rawat jalan, gawat darurat, pelayanan masyarakat akan tuntutan terhadap pelayanan
medik dan non medik, maka pengelolaan sumber kesehatan yang berkualitas, maka fungsi pelayanan
daya manusia sangat diperlukan dan merupakan kesehatan rumah sakit perlu ditingkatkan termasuk
bagian terpenting dalam manajemen rumah sakit pelayanan keperawatan yang diberikan oleh
terhadap peningkatan kualitas pelayanan yang seorang perawat. Nursalam (2002) mengemukakan
diberikan (Depkes, 2005). bahwa setiap upaya untuk meningkatka pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi keperawatan selalu berhubungan dengan kualitas.
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, Kualitas sangat diperlukan untuk : (1)
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi Meningkatkan asuhan keperawatan kepada pasien
atau melebihi harapan. Ciri pelayanan yang (2) menghasilkan keuntungan atau pendapatan
berkualitas adalah yang simpatik, disiplin, institusi (3) Mempertahankan eksistensi institusi
bertanggung jawab dan penuh perhatian sehingga (4) Meningkatkan kepuasan kerja (5)
memberikan kepuasan atas pelayanan yang Meningkatkan kepercayaan konsumen (6)
diberikan. Kualitas pelayanan dinilai berdasarkan Menjalankan kegiatan sesuai aturan/standar.
lima dimensi yaitu : (1) keandalan pelayanan Menurut Nursalam (2002), perawat
(reliability) yaitu kemampuan rumah sakit merupakan profesi yang berperan penting di rumah
memberikan pelayanan sesuai dengan yang sakit dalam penyelenggaraan upaya peningkatan
dijanjikan secara akurat dan terpercaya, (2) bukti kualitas pelayanan kesehatan. Salah satu faktor

1
yang mendukung keyakinan ini adalah kenyataan keperawatan yang memungkinkan setiap orang
yang dilihat di unit pelayanan kesehatan seperti di mencapai kemampuan hidup sehat secara produktif
rumah sakit, bahwa tenaga keperawatan bertugas (Sutoto, dkk, 2003)
selama 24 jam harus berada disisi pasien. Oleh Dari sumber Profil Rumah Sakit Tembakau
sebab itu pelayanan keperawatan dalam upaya Deli tahun 2007 diperoleh informasi bahwa tenaga
pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan perawat yang dipekerjakan sebahagian besar hasil
faktor penentu citra dan kualitas rumah sakit. dari perekrutan tenaga kerja perawat dengan
Perawat adalah tumpuan semua kegiatan yang ada menggunakan sistem outsourcing dan adanya
dan salah satu sumber keberhasilan dan kegagalan permasalahan yang bersumber dari kualitas
pelayanan kesehatan dirumah sakit. pelayanan keperawatan termasuk kategori kurang
Dalam era globalisasi dan persaingan dunia memuaskan dari lima (5) kategori yaitu : sangat
usaha yang ketat saat ini, pergerakan dunia yang memuaskan dengan nilai +5, memuaskan dengan
dikuasai gabungan sophisticated technology, nilai +4, cukup memuaskan dengan nilai +3,
kapitalisme, dan konsumerisme ternyata kurang memuaskan dengan nilai +2 dan tidak
menciptakan situasi jumlah pekerja jauh lebih memuaskan dengan nilai +1. Sementara itu untuk
banyak dibandingkan dengan jumlah pekerjaan. kuantitas SDM dan sarana kesehatan di Rumah
Hubungan tiga pilar industri, yaitu pemerintah, Sakit Tembakau Deli cukup memuaskan dengan
pengusaha, dan pekerja berada di titik yang tidak nilai +3. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian
harmonis, bahkan diametrikal. Pemerintah sering awal dengan metode wawancara kepada sepuluh
dituduh cuci tangan dalam penanganan tenaga orang perawat outsourcing instalasi rawat inap di
kerja, pengusaha merasa ditekan dari atas Rumah Sakit Tembakau Deli Medan diketahui
(pemerintah) dan dari bawah (pekerja), sedangkan bahwa adanya motivasi yang rendah pada kerja
pekerja selalu merasa tidak pernah mendapat perawat yang berdampak rendahnya kualitas
keadilan dan kepentingannya diabaikan. Selain pelayanan. Faktor–faktor yang mempengaruhi
salah satu alternatif pengadaan tenaga kerja kontrak motivasi kerja perawat dilihat dari pekerjaan itu
(outsourcing), disetiap perusahaan, baik sendiri seperti adanya kesesuaian pendidikan dan
perusahaan jasa termasuk rumah sakit maupun keterampilan yang mereka miliki terhadap tugas
bukan jasa dituntut untuk berusaha meningkatkan yang mereka laksanakan, serta pengembangan
kinerja usahanya melalui pengelolaan organisasi karier terhadap jenjang pendidikan bagi perawat
yang efektif dan efisien. Salah satu upaya yang (Profil RSTD, 2007).
dilakukan adalah dengan mempekerjakan tenaga Soegiri (2004) dalam Antoni (2006)
kerja seminimal mungkin untuk dapat memberi mengemukakan bahwa pemberian dorongan
kontribusi maksimal sesuai sasaran melalui sistem sebagai salah satu bentuk motivasi, penting
outsourcing (PPM manajemen, 2008). dilakukan untuk meningkatkan semangat kerja
Keputusan yang diambil tentang karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang
ketenagakerjaan sangat dipengaruhi oleh falsafah dikehendaki oleh manajemen. Hubungan motivasi,
yang dianut oleh pimpinan keperawatan tentang semangat kerja mempunyai bentuk linier dalam arti
pendayagunaan tenaga kerja. Misalnya, pentingnya dengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka
motivasi kerja dan konsep tentang keperawatan. semangat kerja karyawan akan meningkat dan hasil
Dari pandangan dasar tersebut akan terbentuk pola kerja akan optimal sesuai dengan standar kerja
ketenagakerjaan yang disesuaikan dengan yang ditetapkan. Demikian juga dengan penelitian
gambaran pimpinan (Suarli dan Bahtiar, 2002). Hasan (2004) menyatakan bahwa kualitas
Pelayanan instalasi rawat inap rumah sakit pelayanan kesehatan di sarana kesehatan dalam hal
Tembakau Deli merupakan salah satu jenis ini Puskesmas dipengaruhi oleh motivasi kerja
pelayanan yang sangat kompleks dan dapat pegawai Puskesmas terhadap pelaksanaan
memberikan kontribusi yang paling besar dari pelayanan kesehatan.
pelayanan lain serta tidak lepas dari potensi sumber Berdasarkan uraian di atas dapat
daya keperawatan yang sangat menentukan kualitas disimpulkan adanya permasalahan motivasi kerja
pelayanan yang dihasilkan. Pelayanan keperawatan pada perawat outsourcing terhadap kualitas
berupa bantuan yang diberikan kepada pasien pelayanan instalasi rawat inap di Rumah Sakit
karena adanya kelemahan fisik dan mental, Tembakau Deli Medan.
keterbatasan pengetahuan serta kurangnya
kemauan menuju kepada kemampuan Metode Penelitian
melaksanakan kegiatan hidup sehari–hari secara
mandiri. Kegiatan dilakukan dalam upaya Jenis Penelitian ini merupakan penelitian
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, kuantitatif dengan menggunakan pendekatan tipe
penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan explanatory research yaitu penelitian yang
kesehatan dengan menekankan kepada upaya menjelaskan pengaruh antara variabel bebas dan
pelayanan kesehatan utama sesuai dengan variabel terikat pada penelitian melalui pengujian
wewenang, tanggung jawab dan etika profesi hipotesa.

2
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pengakuan) dan motivasi ekstrinsik (Administrasi
Tembakau Deli Medan dengan alasan masih dan kebijakan perusahaan, Penyelia, Gaji,
banyak ditemukan keluhan pasien atas kualitas Hubungan antar pribadi, Kondisi kerja).
pelayanan keperawatan. Penelitian ini akan Variabel dependen dalam penelitian ini
berlangsung selama enam bulan terhitung mulai adalah kualitas pelayanan keperawatan diukur
bulan Februari sampai bulan Juli 2009. melalui aspek kehandalan, keresponsifan, jaminan,
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bukti langsung dan empati.
perawat outsourcing yang berada pada instalasi
rawat inap di RS Tembakau Deli Medan yaitu Hasil dan Pembahasan
berjumlah 50 orang, dan merupakan sampel
penelitian (Total sampling). Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini kerja perawat outsourcing terhadap kualitas
terdiri dari data primer dan data sekunder. pelayanan keperawatan meliputi komunikasi,
a.Data primer merupakan data karakteristik kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan
responden, motivasi kerja responden dan kualitas santun.
pelayanan keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
b.Data sekunder meliputi deskriptif di lokasi umur perawat paling banyak adalah 25-30
penelitian, jumlah tenaga dan pelaksanaan tahun yaitu 31 orang (62,0%), selanjutnya umur
pelayanan keperawatan serta data lain yang <25 tahun yaitu sebanyak 17 orang (34,0%), dan
mendukung analisis terhadap data primer. umur >30 tahun sebanyak 2 orang (4,0%). Seluruh
Metode pengumpulan data dalam penelitian perawat adalah lulusan pendidikan Daerah-III
ini menggunakan : Keperawatan dengan lama bekerja paling banyak 2
a. Data primer dikumpulkan tahun yaitu 21 orang (42,0%), selanjutnya 3 tahun
melalui pengisian angket dan observasi asuhan sebanyak 15 orang (30,0%), 4 tahun sebanyak 8
keperawatan kepada responden yang berpedoman orang (16,0%), 1 tahun sebanyak 4 orang (8,0%),
pada kuesioner penelitian. dan 5 tahun sebanyak 2 orang (4,0%).
b. Data sekunder dilakukan dengan Berdasarkan hasil penelitian diketahui
studi dokumentasi berupa deskriptif Rumah Sakit. bahwa perawat yang merasa senang melaksanakan
Validitas adalah suatu ukuran yang pelayanan keperawatan dengan kategori tidak lebih
menunjukkan keandalan atau kesahihan suatu alat banyak yaitu 26 orang (52,0%), selanjutnya dengan
ukur dengan kata lain sejauhmana dari kacamata kategori kadang-kadang sebanyak 23 orang
suatu alat ukur dalam mengukur suatu data (46,0%) dan kategori ya sebanyak 1 orang (2,0%).
(Riduwan, 2008). Untuk mengetahui validitas suatu Perawat yang memberikan pelayanan keperawatan
instrumen (dalam kuesioner) dengan cara sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dengan
melakukan korelasi antara skor r masing – masing kategori tidak lebih banyak yaitu 29 orang (58,0%),
pertanyaan dengan skor totalnya dalam suatu selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 21
variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah orang (42,0%) dan kategori ya tidak ada (0,0%).
Pearson Product Moment Correlation, dengan Perawat yang memberikan pelayanan keperawatan
kriteria : sesuai dengan asuhan keperawatan dengan kategori
- bila r-hitung > r tabel maka pertanyaan valid tidak lebih banyak yaitu 27 orang (54,0%),
- bila r-hitung < r tabel maka pertanyaan tidak selanjutnya dengan kategori kadang-kadang
valid sebanyak 22 orang (44,0%) dan kategori ya
Setelah semua pertanyaan sudah valid, sebanyak 1 orang (2,0%).
analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Diketahui bahwa perawat yang merasakan
Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban adanya peningkatan hasil kerja dalam pelayanan
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten keperawatan dengan kategori kadang-kadang lebih
atau stabil. Untuk mengetahui reliabilitas suatu banyak yaitu 29 orang (58,0%), selanjutnya dengan
pertanyaan dengan membandingkan nilai r-hasil kategori tidak sebanyak 20 orang (40,0%) dan
(alpha cronbach) dengan r-tabel : kategori ya sebanyak 1 orang (2,0%). Perawat yang
- bila r-alpha cronbach > r-tabel maka melaksanakan pelayanan keperawatan untuk
pertanyaan reliabel meningkatkan karier dengan kategori kadang-
- bila r-alpha cronbach < maka pertanyaan tidak kadang lebih banyak yaitu 29 orang (58,0%),
reliabel. selanjutnya dengan kategori tidak sebanyak 20
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di orang (40,0%) dan kategori ya sebanyak 1 orang
rumah sakit PTPN II Binjai yang mempunyai (2,0%). Perawat yang Pernah mengikuti pelatihan
kriteria yang sama terhadap penelitian ini. keperawatan dengan kategori tidak lebih banyak
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu 27 orang (54,0%), selanjutnya dengan
adalah motivasi kerja terdiri dari dua subvariabel kategori kadang-kadang sebanyak 23 orang
yaitu motivasi instrinsik (Pekerjaan itu sendiri, (46,0%), sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%).
Kemajuan, Tanggung jawab, Pencapaian,

3
Diketahui bahwa perawat yang Sarana/prasarana dan fasilitas yang tersedia
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pelayanan mendukung pelaksanaan pelayanan keperawatan
keperawatan yang dilakukan dengan kategori dengan kategori tidak lebih banyak yaitu 35 orang
kadang-kadang lebih banyak yaitu 35 orang (70,0%), selanjutnya kategori kadang-kadang
(70,0%), selanjutnya dengan kategori tidak sebanyak 15 orang (30,0%), sedangkan kategori ya
sebanyak 13 orang (26,0%) dan kategori ya tidak ada (0,0%).
sebanyak 2 orang (4,0%). Perawat yang selalu Perawat yang mendapatkan dukungan
diberi tanggungjawab penuh dalam pelaksanaan penyelia dalam pelaksanaan pelayanan
pelayanan keperawatan dengan kategori kadang- keperawatan dengan kategori tidak lebih banyak
kadang lebih banyak yaitu 28 orang (56,0%), yaitu 29 orang (58,0%), selanjutnya dengan
selanjutnya kategori tidak sebanyak 21 orang kategori kadang-kadang sebanyak 21 orang
(42,0%) dan kategori ya sebanyak 1 orang (2,0%). (42,0%), sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%).
Perawat yang bertanggungjawab terhadap Perawat yang dalam melaksanakan pelayanan
kesalahan prosedur yang dilakukan dalam keperawatan diberi dukungan dalam bekerja sama
melaksanakan pelayanan keperawatan dengan dengan rekan kerja dengan kategori tidak lebih
kategori kadang-kadang lebih banyak yaitu 28 banyak yaitu 31 orang (62,0%), selanjutnya
orang (56,0%), selanjutnya kategori tidak sebanyak kategori kadang-kadang sebanyak 18 orang
20 orang (40,0%) dan kategori ya sebanyak 2 orang (36,0%), dan kategori ya sebanyak 1 orang (2,0%).
(4,0%). Perawat yang merasa penyelia selalu memberikan
Keperawatan dengan kategori kadang- perhatian dalam pelaksanaan pelayanan
kadang lebih banyak yaitu 31 orang (62,0%), keperawatan dengan kategori tidak lebih banyak
selanjutnya dengan kategori tidak sebanyak 17 yaitu 39 orang (78,0%), selanjutnya kategori
orang (34,0%) dan kategori ya sebanyak 2 orang kadang-kadang sebanyak 11 orang (22,0%),
(4,0%). Perawat yang merasa kesulitan dalam sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%).
melaksanakan pelayanan keperawatan dengan Perawat yang memperoleh gaji yang sesuai
kategori tidak lebih banyak yaitu 37 orang (74,0%), dengan beban kerja dengan kategori kadang-
selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 13 kadang lebih banyak yaitu 26 orang (52,0%),
orang (26,0%), sedangkan kategori ya tidak ada selanjutnya dengan kategori tidak sebanyak 22
(0,0%). Perawat yang bebas dalam melaksanakan orang (44,0%), dan kategori ya sebanyak 2 orang
pelayanan keperawatan dengan kategori tidak lebih (4,0%). Perawat yang mendapatkan insentif dengan
banyak yaitu 32 orang (64,0%), selanjutnya kategori tidak lebih banyak yaitu 35 orang (70,0%),
kategori kadang-kadang sebanyak 18 orang selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 15
(36,0%), sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%). orang (30,0%), sedangkan kategori ya tidak ada
Perawat yang hasil kerjanya mendapatkan (0,0%). Perawat yang menerima tambahan selain
penghargaan dari tempat kerja dengan kategori gaji dan insentif dari pimpinan dengan kategori
tidak lebih banyak yaitu 28 orang (56,0%), tidak lebih banyak yaitu 39 orang (78,0%),
selanjutnya dengan kategori kadang-kadang selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 11
sebanyak 22 orang (44,0%), sedangkan kategori ya orang (22,0%), sedangkan kategori ya tidak ada
tidak ada (0,0%). Perawat yang merasa diakui (0,0%).
sebagai pelaksana pelayanan keperawatan dengan Hubungan dengan rekan kerja berjalan
kategori tidak lebih banyak yaitu 28 orang (56,0%), dengan komunikatif dalam pelaksanaan pelayanan
selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 22 keperawatan dengan kategori kadang-kadang lebih
orang (44,0%), sedangkan kategori ya tidak ada banyak yaitu 27 orang (54,0%), selanjutnya dengan
(0,0%). Perawat yang merasa diterima sebagai kategori tidak sebanyak 23 orang (46,0%),
pelaksana pelayanan keperawatan dengan kategori sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%). Perawat
tidak lebih banyak yaitu 27 orang (54,0%), yang selalu bekerja sama dengan rekan kerja
selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 23 sehingga pelayanan keperawatan berjalan lancar
orang (46,0%), sedangkan kategori ya tidak ada dengan kategori tidak lebih banyak yaitu 26 orang
(0,0%). (52,0%), selanjutnya kategori kadang-kadang
Pelayanan keperawatan disesuaikan dengan sebanyak 24 orang (48,0%), sedangkan kategori ya
kasus yang dialami dengan kategori tidak lebih tidak ada (0,0%). Perawat yang merasa pimpinan
banyak yaitu 26 orang (54,0%), selanjutnya dengan mampu berkomunikasi dengan bawahan dengan
kategori kadang-kadang sebanyak 24 orang kategori tidak lebih banyak yaitu 33 orang (66,0%),
(50,0%), sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%). selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 17
Perawat yang dalam melaksanakan pelayanan orang (34,0%), sedangkan kategori ya tidak ada
keperawatan penyusunan personil sesuai dengan (0,0%).
kebutuhan dan kondisi dengan kategori tidak lebih Kondisi kerja perawat mendukung
banyak yaitu 31 orang (62,0%), selanjutnya kelancaran pelayanan keperawatan yang
kategori kadang-kadang sebanyak 19 orang dilaksanakan dengan kategori tidak lebih banyak
(38,0%), sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%). yaitu 27 orang (54,0%), selanjutnya dengan

4
kategori kadang-kadang sebanyak 23 orang lebih banyak yaitu 35 orang (70,0%), selanjutnya
(46,0%), sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%). kategori kadang-kadang sebanyak 15 orang
Perawat yang merasa fasilitas di tempat kerja (30,0%), sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%).
mendukung kelancaran pelayanan keperawatan Diketahui bahwa perawat yang merasa
yang dilaksanakan dengan kategori tidak lebih pasien selalu percaya apa yang disampaikan perihal
banyak yaitu 26 orang (52,0%), selanjutnya pelayanan keperawatan yang diberikan dengan
kategori kadang-kadang sebanyak 24 orang kategori tidak lebih banyak yaitu 29 orang (58,0%),
(48,0%), sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%). selanjutnya dengan kategori kadang-kadang
Perawat yang merasa bahwa pengguna pelayanan sebanyak 21 orang (42,0%), sedangkan kategori ya
keperawatan yang diberikan merasa puas dengan tidak ada (0,0%). Perawat yang merasa pasien
kategori tidak lebih banyak yaitu 23 orang (46,0%), merasa aman terhadap pelayanan keparawatan yang
selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 27 diberikan dengan kategori tidak lebih banyak yaitu
orang (54,0%), sedangkan kategori ya tidak ada 34 orang (68,0%), selanjutnya kategori kadang-
(0,0%). kadang sebanyak 16 orang (32,0%), sedangkan
Perawat yang merasa tepat waktu dalam kategori ya tidak ada (0,0%). Perawat yang dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada pasien melaksanakan pelayanan keperawatan
dengan kategori tidak lebih banyak yaitu 35 orang memperlihatkan sikap sesuai dengan etika
(70,0%), selanjutnya dengan kategori kadang- kaperawatan dengan kategori tidak lebih banyak
kadang sebanyak 15 orang (30,0%), sedangkan yaitu 38 orang (76,0%), selanjutnya kategori
kategori ya tidak ada (0,0%). Perawat yang kadang-kadang sebanyak 12 orang (24,0%),
bersikap simpatik terhadap pasien dalam sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%).
memberikan pelayanan keperawatan dengan Perawat yang merasa penampilannya dalam
kategori tidak lebih banyak yaitu 33 orang (66,0%), memberikan pelayanan keperawatan dapat
selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 17 meyakinkan pasien dengan kategori tidak lebih
orang (34,0%), sedangkan kategori ya tidak ada banyak yaitu 35 orang (70,0%), selanjutnya dengan
(0,0%). Perawat yang melakukan pelayanan kategori kadang-kadang sebanyak 15 orang
keperawatan sesuai dengan asuhan keperawatan (30,0%), sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%).
dengan kategori tidak lebih banyak yaitu 34 orang Perawat yang merasa mampu meyakinkan kepada
(68,0%), selanjutnya kategori kadang-kadang pasien tentang pelayanan keperawatan yang
sebanyak 16 orang (32,0%), sedangkan kategori ya diberikan dengan kategori tidak lebih banyak yaitu
tidak ada (0,0%). 39 orang (78,0%), selanjutnya kategori kadang-
Hasil observasi terhadap pelaksanan kadang sebanyak 11 orang (22,0%), sedangkan
pelayanan keperawatan yang dilakukan tidak jauh kategori ya tidak ada (0,0%). Perawat yang merasa
berbeda, menunjukkan dilakukan tidak sesuai dan mampu meyakinkan tentang keberadaan fasilitas
kadang- kadang sesuai dengan asuhan keperawatan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan dengan
lebih dominan masing-masing 17 orang (34,0%), kategori tidak lebih banyak yaitu 36 orang (72,0%),
sementara dilakukan sesuai dengan asuhan selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 14
keperawatan 16 orang (32%). Dalam melaksanakan orang (28,0%), sedangkan kategori ya tidak ada
asuhan keperawatan yang sering tidak dilakukan (0,0%).
melakukan analisis 26 orang (52 %), perumusan Pelayanan keperawatan bersikap baik
diagnosa 38 orang (76%), melakukan prioritas terhadap keluhan pasien dengan kategori tidak
masalah dan rencana tindakan 34 orang (68%), lebih banyak yaitu 32 orang (64,0%), selanjutnya
menyusun perencanaan evaluasi 35 orang (70%), dengan kategori kadang-kadang sebanyak 18 orang
mengevaluasi setiap diagnosa 35 orang (70%), dan (36,0%), sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%).
re-evaluasi 37 orang (74%). Pada tahap evaluasi Perawat yang merasa dalam melakukan pelayanan
umumnya sering tidak dilakukan. keperawatan perduli dengan keluhan pasien dengan
Perawat yang merasa selalu cepat dalam kategori tidak lebih banyak yaitu 38 orang (76,0%),
memberikan bantuan pelayanan keperawatan pada selanjutnya kategori kadang-kadang sebanyak 12
pasien dengan kategori tidak lebih banyak yaitu 36 orang (24,0%), sedangkan kategori ya tidak ada
orang (70,0%), selanjutnya dengan kategori (0,0%). Perawat yang merasa dalam melakukan
kadang-kadang sebanyak 14 orang (30,0%), pelayanan keperawatan besikap baik dan perduli
sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%). Perawat dengan keluhan pasien serta memberikan perhatian
yang merasa selalu tepat dalam memberikan pribadi kepada setiap pasien dengan kategori tidak
bantuan pelayanan keperawatan pada pasien lebih banyak yaitu 42 orang (84,0%), selanjutnya
dengan kategori tidak lebih banyak yaitu 32 orang kategori kadang-kadang sebanyak 8 orang (16,0%),
(64,0%), selanjutnya kategori kadang-kadang sedangkan kategori ya tidak ada (0,0%).
sebanyak 18 orang (36,0%), sedangkan kategori ya Kualitas pelayanan perawat outsourcing
tidak ada (0,0%). Perawat yang selalu memberikan yang tinggi dengan motivasi pekerjaan itu sendiri
informasi yang jelas mengenai pelayanan dengan kategori tinggi maupun rendah tidak ada.
keperawatan pada pasien dengan kategori tidak Kualitas pelayanan perawat outsourcing yang

5
sedang dengan motivasi pekerjaan itu sendiri pada lebih banyak yaitu 27 orang (75,0%) sedangkan
kategori tinggi lebih banyak yaitu 19 orang pada kategori tinggi terdapat 9 orang (25,0%).
(52,8%) sedangkan pada kategori rendah terdapat Kualitas pelayanan perawat outsourcing yang
17 orang (47,2%). Kualitas pelayanan perawat rendah dengan motivasi pengakuan pada kategori
outsourcing yang rendah dengan motivasi tinggi lebih banyak yaitu 8 orang (57,1%)
pekerjaan itu sendiri pada kategori rendah lebih sedangkan pada kategori rendah terdapat 6 orang
banyak yaitu 12 orang (85,7%) sedangkan pada (42,9%). Terdapat hubungan motivasi pengakuan
kategori tinggi terdapat 2 orang (14,3%). Terdapat dengan kualitas pelayanan perawat outsourcing di
hubungan motivasi pekerjaan itu sendiri dengan Rumah Sakit Tembakau Deli Medan Tahun 2009
kualitas pelayanan perawat outsourcing di Rumah (p<0,05).
Sakit Tembakau Deli Medan Tahun 2009 (p<0,05). Kualitas pelayanan keperawatan yang
Kualitas pelayanan perawat outsourcing sedang dengan motivasi administrasi dan kebijakan
yang tinggi dengan motivasi kemajuan dengan pada kategori rendah lebih banyak yaitu 34 orang
kategori tinggi maupun rendah tidak ada. Kualitas (94,4%) sedangkan pada kategori tinggi terdapat 2
pelayanan perawat outsourcing yang sedang orang (5,6%). Kualitas pelayanan perawat
dengan motivasi kemajuan pada kategori tinggi outsourcing yang rendah dengan motivasi
lebih banyak yaitu 22 orang (61,1%) sedangkan administrasi dan kebijakan pada kategori tinggi
pada kategori rendah terdapat 14 orang (38,9%). lebih banyak yaitu 11 orang (78,6%) sedangkan
Kualitas pelayanan perawat outsourcing yang pada kategori rendah terdapat 3 orang (21,4%).
rendah dengan motivasi kemajuan pada kategori Terdapat hubungan motivasi administrasi dan
rendah lebih banyak yaitu 11 orang (78,6%) kebijakan dengan kualitas pelayanan perawat
sedangkan pada kategori tinggi terdapat 3 orang outsourcing di Rumah Sakit Tembakau Deli Medan
(21,4%). Terdapat hubungan motivasi kemajuan Tahun 2009 (p<0,05).
dengan kualitas pelayanan perawat outsourcing di Kualitas pelayanan perawat outsourcing
Rumah Sakit Tembakau Deli Medan Tahun 2009 yang tinggi dengan motivasi penyeliaan dengan
(p<0,05). kategori tinggi maupun rendah tidak ada. Kualitas
Kualitas pelayanan perawat outsourcing pelayanan perawat outsourcing yang sedang
yang tinggi dengan motivasi tanggungjawab dengan motivasi penyeliaan pada kategori rendah
dengan kategori tinggi maupun rendah tidak ada. lebih banyak yaitu 27 orang (75,0%) sedangkan
Kualitas pelayanan perawat outsourcing yang pada kategori tinggi terdapat 9 orang (25,0%).
sedang dengan motivasi tanggungjawab pada Kualitas pelayanan perawat outsourcing yang
kategori tinggi lebih banyak yaitu 22 orang rendah dengan motivasi penyeliaan pada kategori
(61,1%) sedangkan pada kategori rendah terdapat rendah lebih banyak yaitu 9 orang (64,3%)
14 orang (38,9%). Kualitas pelayanan perawat sedangkan pada kategori tinggi terdapat 5 orang
outsourcing yang rendah dengan motivasi (35,7%). Tidak terdapat hubungan motivasi
tanggungjawab pada kategori rendah lebih banyak penyeliaan dengan kualitas pelayanan perawat
yaitu 11 orang (78,6%) sedangkan pada kategori outsourcing di Rumah Sakit Tembakau Deli Medan
tinggi terdapat 3 orang (21,4%). Terdapat Tahun 2009 (p>0,05).
hubungan motivasi tanggungjawab dengan kualitas Kualitas pelayanan perawat outsourcing
pelayanan perawat outsourcing di Rumah Sakit yang tinggi dengan motivasi gaji dengan kategori
Tembakau Deli Medan Tahun 2009 (p<0,05). tinggi maupun rendah tidak ada. Kualitas
Kualitas pelayanan perawat outsourcing pelayanan perawat outsourcing yang sedang
yang tinggi dengan motivasi pencapaian pada dengan motivasi gaji pada kategori rendah lebih
kategori tinggi maupun rendah tidak ada. Kualitas banyak yaitu 21 orang (58,3%) sedangkan pada
pelayanan perawat outsourcing yang sedang kategori tinggi terdapat 15 orang (41,7%). Kualitas
dengan motivasi pencapaian pada kategori rendah pelayanan perawat outsourcing yang rendah
lebih banyak yaitu 20 orang (55,6%) sedangkan dengan motivasi gaji pada kategori rendah lebih
pada kategori tinggi terdapat 16 orang (44,4%). banyak yaitu 11 orang (78,6%) sedangkan pada
Kualitas pelayanan perawat outsourcing yang kategori tinggi terdapat 3 orang (21,4%). Tidak
rendah dengan motivasi pencapaian pada kategori terdapat hubungan motivasi gaji dengan kualitas
rendah lebih banyak yaitu 14 orang (100,0%) pelayanan perawat outsourcing di Rumah Sakit
sedangkan pada kategori tinggi tidak ada. Terdapat Tembakau Deli Medan Tahun 2009 (p>0,05).
hubungan motivasi pencapaian dengan kualitas Kualitas pelayanan perawat outsourcing
pelayanan perawat outsourcing di Rumah Sakit yang tinggi dengan motivasi hubungan antar
Tembakau Deli Medan Tahun 2009 (p<0,05). pribadi dengan kategori tinggi maupun rendah
Kualitas pelayanan perawat outsourcing tidak ada. Kualitas pelayanan perawat outsourcing
yang tinggi dengan motivasi pengakuan pada yang sedang dengan motivasi hubungan antar
kategori tinggi maupun rendah tidak ada. Kualitas pribadi pada kategori rendah lebih banyak yaitu 22
pelayanan perawat outsourcing yang sedang orang (61,1%) sedangkan pada kategori tinggi
dengan motivasi pengakuan pada kategori rendah terdapat 14 orang (38,9%). Kualitas pelayanan

6
perawat outsourcing yang rendah dengan motivasi persamaan hak sebagai perawat melalui beban
hubungan antar pribadi pada kategori rendah lebih tugas yang sama antara perawat outsourcing
banyak yaitu 10 orang (71,4%) sedangkan pada dengan perawat non outsourcing.
kategori tinggi terdapat 4 orang (28,6%). Tidak b. Kepada vendor perlu mensosialisasikan hak
terdapat hubungan motivasi hubungan antar pribadi sebagai pegawai outsourcing kepada pekerja
dengan kualitas pelayanan perawat outsourcing di outsourcing, dimana bahwa hak pegawai
Rumah Sakit Tembakau Deli Medan Tahun 2009 outsourcing dan pegawai non outsourcing
(p>0,05). mempunyai hak yang sama terhadap sistem
Kualitas pelayanan perawat outsourcing pengupahan.
yang tinggi dengan motivasi kondisi kerja dengan c. Kepada penyelia RSTD Medan perlunya
kategori tinggi maupun rendah tidak ada. Kualitas meningkatkan dukungan terhadap perawat
pelayanan perawat outsourcing yang sedang outsourcing melalui penyeliaan urusan
dengan motivasi kondisi kerja pada kategori rendah administrasi dan kebijakan program terhadap
lebih banyak yaitu 20 orang (55,6%) sedangkan pencapaian target pelayanan keperawatan
pada kategori tinggi terdapat 16 orang (44,4%). instalasi rawat inap dan maupun
Kualitas pelayanan perawat outsourcing yang penyelenggaraan terhadap kebijakan sistem
rendah dengan motivasi kondisi kerja pada kategori outsourcing terhadap perawat. Dukungan
rendah lebih banyak yaitu 11 orang (78,6%) dapat berupa pembinaan terhadap pelaksanan
sedangkan pada kategori tinggi terdapat 3 orang asuhan keperawatan, dikut sertakannya
(21,4%). Tidak terdapat hubungan motivasi kondisi perawat dalam pelatihan dan kursus dalam
kerja dengan kualitas pelayanan perawat meningkatkan keterampilan dalam
outsourcing di Rumah Sakit Tembakau Deli Medan keperawatan.
Tahun 2009 (p>0,05). d. Kepada Direktur Rumah Sakit Tembakau Deli
Medan memberikan kesempatan kepada
Kesimpulan pegawai outsourcing untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan keperawatan dalam
a. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi menambah keterampilan.
instrinsik pada perawat Outsourcing terhadap Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
kualitas pelayanan Keperawatan Instalasi faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap
Rawat Inap di RSTD Medan. Tetapi tidak ada kualitas pelayanan keperawatan di RSTD Medan.
satupun variabel dari motivasi instrinsik yang
diukur dari aspek pekerjaan itu sendiri, Daftar Pustaka
kemajuan, tanggung jawab, dan pencapaian
merupakan variabel yang berpengaruh Arep, A dan Tanjung, H., 2003. Manajemen
signifikan terhadap kualitas pelayanan Motivasi. PT. Gramedia Widya Sarana
Keperawatan Instalasi Rawat Inap di RSTD Indonesia, Jakarta.
Medan.
b. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi Azwar, Azrul, 1996. Konsep Kualitas Dalam
ekstrinsik perawat outsourcing terhadap Pelayanan Kesehatan. MKMI, Jakarta.
kualitas pelayanan Keperawatan Instalasi
Rawat Inap di RSTD Medan. Hanya variabel ---------------, 1998. Administrasi Kesehatan. Bina
administrasi dan kebijakan yang berpengaruh Rupa Aksara, Jakarta.
signifikan terhadap kualitas pelayanan
Keperawatan Instalasi Rawat Inap di RSTD Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1993.
Medan. Pedoman Pelayanan Gawat Darurat.
Variabel yang paling dominan berpengaruh Jakarta.
terhadap kualitas pelayanan Keperawatan
Instalasi Rawat Inap di RSTD Medan adalah ---------------, 2005, Profil Kesehatan Indonesia
administrasi dan kebijakan. Jakarta.

Saran Fahrudin Ahmad, 2001. Pengaruh Motivasi dan


Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja
a. Kepada Direktur RSTD Medan dan vendor Perekam Medis di Rumah Sakit Haji
sebagai penyalur tenaga kerja perlu kerja Medan. Skripsi.
sama dalam menentukan suatu kebijakan
organisasi yang dapat meningkatkan motivasi Gaffar, 1999. Pengantar Keperawatan Profesional.
kerja perawat outsourcing melalui kebijakan EGC, Jakarta.
manajemen kompensasi berbentuk pemberian
gaji/upah yang sesuai dengan beban kerja dan
perlunya pengakuan terhadap status dan

7
Handoko, T Hani, 2000. Manajemen Personalia Nursalam, M Nurs, 2002. Manajemen
dan Sumber Daya Manusia. BPEE, Keperawatan. Salemba, Jakarta.
Jakarta.
Ratnika dan Winarsih A S, 2007. Manajemen
Hasan, M., 2003, Analisis Motivasi Kerja Perawat Pelayanan : Pengembangan Model
Dengan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Konseptual, Penerapan Citizien’s Charter
Puskesmas Kota Banda Aceh, Medan : dan Standar Pelayanan, Cetakan Keempat,
Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Yogyakarta : Praktek Belajar.
Sumatera Utara.
Riduan, 2004. Metode & Tehnik Penyusunan Tesis,
Hasibuan Malayu, 2000. Manajemen Sumber Daya Pengantar Buchari Alma, Bandung :
Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Penerbit Alpa Beta.

Hidayat, A A A, 2008. Pengantar Konsep Dasar Robbin, Stephen P, 2002. Essensial of


Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika Organizational Behavior, 5th Ed. Prinsip-
Prinsip Perilaku Organisasi Edisi Kelima,
Ilyas, Yaslis, 1999. Kinerja (Teori, Penilaian dan Jakarta : Erlangga.
Penelitian). Penerbit FKM UI, Jakarta.
Sarwoto, 1998. Administrasi Pemerintahan. Ghalia
Iskandar Dalmy, 1998. Initisari Manajemen. Bina Indonesia, Jakarta.
Aksara, Jakarta.
Sedarmayanti, 2004. Riset Sumber Daya Manusia.
Mangkunegara, Anwar Probo, 2001. Manajemen Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,
Personalia, Jakarta. Jakarta.

Moenir, 1998. Manajemen Pelayanan Umum di Sudjana, 2005. Metode Statistika. Tarsito,
Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta. Bandung.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kualitas,


Nawawi, Martini, 2001. Manusia Berkualitas. Kuantitas dan R&D, Bandung: Alpabeta.
Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Suprihanto, S.P., Teori Motivasi dan Aplikasi.
Nimran, 1998. Strategi Pembangunan dan Rineka Cipta. Jakarta.
Perencanaan Tenaga Kerja. Gajah Mada
University Press, Yogyakarta. Timpe, A.D., 1999. Seni Ilmu dan Seni Motivasi
Pegawai. Media Komputindo, Jakarta.
Notoatmodjo S, 2003. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

You might also like