You are on page 1of 22

TUGAS INDIVIDU

ANALISIS INSTRUMEN
VALIDASI METODE ANALISIS

Nama :
DINA RAMDANI 201851067

PRODI FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
JAKARTA BARAT
2020
VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR
TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI
ULTRAVIOLET
Noviny Ramayany Uno1), Sri Sudewi1), Widya Astuty Lolo1)
1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

The level of active substance is a requirement that must be met to ensure the quality of drugs,
to make the determination of drug levels is needed a method that has been validated. This
study aims to determine the validity and the levels of mefenamic acid in tablet dosage using
UV spectrophotometry and determine the suitability of levels tablet mefenamic acid with
trade name and generic with the requirement levels according to the Indonesian
Pharmacopoeia fourth edition (1995). Its validity were tested based on the parameters of
accuracy used standard addition method and precision parameters. Based on the results the
linearity value was obtain r = 0.9979 with limits of detection (LOD) is 0.1246 ppm and limits
of quantitation (LOQ) is 0.4154 ppm. The results showed levels of mefenamic acid in tablet
dosage trade name (1) is 11.3580 ± 0.6344 ppm, trade names (2) is 11.3044 ± 0.4147 ppm,
generic (1) is 11.3044 ± 0, 5664 ppm, generic (2) was 11.604 ± 0.4180 ppm. It showed
mefenamic acid levels in tablet dosage generic and trade names fulfill level requirements
contained in the Indonesian Pharmacopoeia fourth edition (1995).

Keywords: Mefenamic acid, Method validation, UV spectrophotometry

ABSTRAK

Pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjamin
kualitas sediaan obat, untuk melakukan penetapan kadar obat dibutuhkan suatu metode yang
telah divalidasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan validitas dan menentukan kadar
asam mefenamat dalam sediaan tablet menggunakan metode spektrofotometri UV serta
mengetahui kesesuaian kadar tablet asam mefenamat nama dagang dan generik dengan
persyaratan kadar menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (1995). Validitasnya diuji
berdasarkan parameter akurasi dengan metode penambahan baku dan parameter ketelitian.
Berdasarkan hasil diperoleh nilai linearitas sebesar r = 0,9979 dengan batas deteksi (LOD)
0,1246 ppm dan (LOQ) 0,4154 ppm. Hasil penelitian menunjukkan kadar asam mefenamat
dalam sediaan tablet nama dagang (1) adalah 11,3580 ± 0,6344 ppm, nama dagang (2) adalah
11,3044 ± 0,4147 ppm, generik (1) adalah 11,3044 ± 0,5664 ppm, generik (2) adalah 11,604 ±
0,4180 ppm. Ini menunjukkan kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet generik maupun
nama dagang memenuhi persyaratan kadar yang tertera dalam Farmakope Indonesia Edisi IV
(1995).

Kata kunci : Asam mefenamat, Validasi metode, Spektrofotometri UV


PENDAHULUAN spektrofotometri UV karena berdasarkan
Sediaan tablet Asam mefenamat penelitian Dieki (2012), asam
dijumpai dengan nama dagang dan nama mefenamat dalam sediaan tablet dapat
generik. Harga obat generik lebih murah ditetapkan kadarnya secara
dari obat merek dengan jenis dan spektrofotometri ultraviolet pada serapan
kegunaan yang sama. Harganya yang maksimum 285 nm. Selain itu, menurut
terbilang murah membuat masyarakat Hahne (2002), mengggunakan metode
tidak percaya bahwa obat generik sama spektrofotometri UV terdapat banyak
kualitasnya dengan obat bermerek, keuntungan, yaitu lebih mudah, cepat
dengan anggapan bahwa obat yang lebih dan spesifik untuk analisis zat uji.
mahal harganya, mutunya lebih baik dari Suatu metode analisis baru dapat
pada obat yang murah (Wibowo, 2009). dipakai atau digunakan bila telah
Oleh karena itu untuk membandingkan dilakukan validasi dan kondisinya
mutu obat generik dan obat merek perlu disesuaikan dengan laboratorium dan
dilakukan penetapan kadar sehingga peralatan yang tersedia, meskipun
setelah mengetahui kadarnya masyarakat metode yang akan dipakai tersebut telah
dapat memilih obat mana yang akan di publikasikan pada jurnal, buku teks
digunakan sesuai dengan kemampuan atau buku resmi seperti farmakope
dan kebutuhannya. (Indrayanto, 1994). Hal ini dikarenakan
Persyaratan kadar asam mefenamat adanya perbedaan dan keterbatasan alat,
menurut Farmakope Indonesia edisi IV bahan kimia, atau kondisi lain yang
(1995), yaitu tidak kurang dari 90,0% menyebabkan metode tersebut tidak
dan tidak lebih dari 110%. Untuk dapat diterapkan secara keseluruhan.
melakukan penetapan kadar obat dalam Sehingga sering dilakukan modifikasi,
suatu sediaan dibutuhkan suatu metode penyederhanaan maupun perbaikan
yang teliti dan akurat. metode (Nasution, 2006). Maka
Menurut Mulja dan Suharman dilakukan modifikasi penentuan kadar
(1995), penetapan kadar dapat dilakukan Asam mefenamat secara
secara analisis instrumental spektrofotometri Ultraviolet yang
menggunakan metode Spektrofometri disesuaikan dengan parameter validasi.
UV-Vis. Alasan menggunakan metode
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493

Permasalahan dalam penelitian ini asam mefenamat, 2 sampel tablet asam


adalah Apakah metode spektrofotometri mefenamat dagang, 2 sampel tablet asam
UV yang digunakan dapat memenuhi mefenamat generik , metanol p.a,
kriteria validasi metode analisis dan Aquabidestilata (Otsuka).
apakah zat aktif asam mefenamat dalam
Pengambilan Sampel
sediaan tablet dapat ditentukan kadarnya Sampel diperoleh dari apotek-
secara spektrofotometri ultraviolet serta apotek di kota Manado. Sampel yang
apakah zat aktif asam mefenamat dalam digunakan yaitu asam mefenamat merk
sediaan tablet dengan nama dagang dan dagang dan generik dalam bentuk
generik memenuhi persyaratan kadar sediaan tablet.
yang ditetapkan Farmakope Indonesia
Pembuatan larutan baku Asam
edisi IV (1995).
mefenamat konsentrasi 250 ppm
Berdasarkan latar belakang diatas Ditimbang 12,5 mg zat aktif asam

maka penelitian ini bertujuan untuk mefenamat dimasukkan kedalam labu

Menentukan validitas dari metode ukur dan tambahkan 50 mL metanol,

spektrofotometri yang digunakan, dikocok hingga homogen sehingga

menentukan kadar asam mefenamat diperoleh konsentrasi 250 ppm yang

dalam sediaan tablet menggunakan akan digunakan untuk pembuatan seri

metode spektrofotometri ultraviolet serta konsentrasi.

mengetahui kesesuaian kadar tablet asam Penetapan panjang gelombang


mefenamat dengan nama dagang dan maksimum
generik dengan persyaratan kadar
Dari larutan baku asam mefenamat
menurut Farmakope Indonesia edisi IV
250 ppm diambil 0,36 mL lalu
(1995).
diencerkan dengan metanol sampai

METODOLOGI PENELITIAN volume 10 mL hingga diperoleh


konsentrasi 9 ppm. Larutan dengan
Alat dan bahan
konsentrasi 9 ppm tersebut dikocok
Alat yang digunakan adalah
hingga homogen dan dimasukkan
spektrofotometer UV Merk Shimadzu
kedalam kuvet kemudian dibaca
00787, Neraca analitik KERN ACJ 220-
absorbansinya pada panjang gelombang
4M, alat –alat gelas, mortir dan stamper.
200 – 400 nm.
Bahan yang digunakan adalah zat aktif
Penetapan Dari larutan
Operating time
baku 250 ppm
158
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493

diencerkan dengan metanol Larutan baku asam maksimum. Uji


menjadi sampai 10 mL mefenamat dengan ketelitian ini
konsentrasi 11 untuk konsentrasi konsentrasi 11 dilakukan
ppm dengan 5 ppm selanjutnya ppm tersebut dengan lima
cara diambil untuk konsentrasi dibaca kali
0,44 mL larutan 7, 9, 11 dan 13 absorbansinya pengulangan.
250 ppm, ppm dilakukan pada panjang
tambahkan cara yang sama gelombang
Ketepatan (Accuracy)
metanol sampai lalu dibaca
Ditimban
volume absorbansinya
g 12,5 mg zat
10 mL kocok pada panjang
aktif asam
hingga gelombang
mefenamat
homogen lalu maksimum. Dari
secara duplo
dibaca data hasil
dan masing –
absorbansinya absorbansi dapat
masing
sampai hasil dihitung
dimasukkan
absorbansi yang persamaan kurva
kedalam labu
diperoleh relatif bakunya sehingga
takar, pada
konstan dengan diperoleh
salah satu labu
rentang waktu 1 persamaan garis y
takar
menit. = bx+a.
ditambahkan 5
Pembuatan mL larutan
Kurva Baku Ketelitian
(precision) baku asam
Dari Dari larutan mefenamat
larutan baku baku asam konsentrasi 250
mefenamat
250 ppm dibuat ppm. Kedua
250 ppm dibuat
seri konsentrasi sampel tersebut
larutan baku
5, 7, 9, 11 dan ditambahkan
dengan
13 ppm dengan metanol hingga
konsentrasi 11
cara diambil 0,2 volume 50 mL.
ppm dengan cara
mL larutan Dikocok hingga
seperti pada
baku kemudian homogen
pembuatan seri
encerkan kemudian dari
konsentrasi.
159
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493

masing – an 5 kali Q = LOD atau LOQ


masing pengulanga k = 3 untuk hingga 11 ppm.
larutan n. Hasil batas deteksi Selanjutnya
tersebut absorbansi atau 10 untuk 20 tablet yang telah
diambil digunakan batas memenuhi
0,2 mL untuk kuantitasi keseragaman bobot
dan menghitung Sb = digerus hingga halus
diencerk persen Simpangan dan homogen lalu
an perolehan baku respon sampel serbuk
dengan kembali. analitik dari ditimbang dan
metanol blangko dilarutkan hingga
Penentuan
hingga Batas S1 = Arah garis konsentrasi 250 ppm
volumen Deteksi / linier (kepekaan lalu encerkan hingga
Limit Of arah) dari kurva konsentrasi 11 ppm,
ya tepat
Detection
10 mL (LOD) dan antara respon kemudian dibaca
lalu Batas terhadap absorbansinya.
Kuantitasi konsentrasi = Penetapan kadar
dibaca
/ Limit Of
absorban Quantitation slope (b pada dilakukan dengan
sinya ( LOQ) persamaan garis y pengulangan sebanyak
LO
pada = bx + a) 3 kali dan dilakukan
D dan
panjang terhadap 2 sampel
Penetapan Kadar
LOQ
gelomba Sampel tablet asam
dihitung
ng Timbang mefenamat generik
melalui
maksimu 12,5 mg zat aktif dan 2 sampel asam
persamaa
m. Uji asam mefenamat mefenamat dagang.
n garis
ketepatan lalu dilarutkan
linier
metode dengan metanol
dari
dilakuka hingga volumenya
kurva
n dengan 50 mL dari larutan
kalibrasi,
penamba tersebut
dengan HASIL
han diencerkan dengan PENELITIAN
rumus :
larutan metanol seperti

baku 250 pada pembuatan


Q=
ppmdeng Keterangan : seri konsentrasi
160
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493

studi panjang Hasil

Pengambilan farmasi, gelombang penentuan


sampel Fakultas 284,50 nm panjang
Sa Matematika pada gelombang
mpel dan Ilmu konsentrasi maksimum
diperoleh Pengetahua 9 ppm yang dapat dilihat
dari n Alam, merupakan pada gambar 1
apotek – Universitas konsentrasi dan tabel 1.
apotek Sam optimum
dikota Ratulangi karena peak
Manado, Manado. pada
dimana konsentrasi
Penentuan
sampel ini
panjang
terbagi menunjukka
gelombang
atas n hasil yang
serapan
sampel baik dan
maksimum
tablet hampir
Asam
asam sesuai
mefenamat
mefenamat generik dengan
Pada
mefenamat generic literatur
penelitian
mefenamat dagang yang ada
ini untuk
mefenam (Dieki,
menentukan
at 2012). Hasil
panjang
dagang panjang
gelombang
(2). gelombang
maksimum
Selanjutn yang
dilakukan
ya diperoleh
dengan
sampel sedikit
menggunak
dianalisis mengalami
an
di pergeseran
spektrofoto
Laborato panjang
metri UV
rium gelombang
sehingga
Analisis dengan
diperoleh
program literatur.
161
Panjang gelombang
Gambar 2. Kurva absorbansi zat aktif asam mefenamat dalam konsentrasi 9
ppm dengan pelarut metanol

Tabel 1. Data absorbansi pada panjang dalam kisaran daerah serapan optimum
gelombang maksimum asam mefenamat karena nilai pergeseran
tidak lebih dari 3% panjang gelombang
maksimum dalam literatur sehingga
dapat dikatakan hasil pengukuran yang
dilakukan memenuhi syarat
penggunaannya untuk analisis.

Tujuan penentuan panjang Penetuan Operating Time

gelombang maksimum agar mengetahui Setelah menentukan panjang

daerah serapan yang dapat dihasilkan gelombang maksimum perlu dilakukan

berupa nilai absorbansi dari larutan baku Operating Time untuk mengetahui waktu

asam mefenamat yang dilarutkan dengan kestabilan optimal. Penentuan Operating

metanol kemudian diukur serapannya Time ditentukan dengan mengukur

menggunakan alat spektrofotometer UV absorbansi pada panjang gelombang

pada rentang panjang gelombang 200- maksimum yang ditentukan dalam

400 nm. Setelah dilakukan pengukuran penelitian ini yaitu 284,5 nm dengan

panjanggelombang maksimum berada konsentrasi yang dipilih yaitu 11 ppm

pada 284,50 nm dengan ini diketahui dengan rentang waktu 0 – 10 menit

hasil yang diperoleh terjadi pergeseran menunjukkan absorbansi yang stabil

panjang gelombang dari literatur (Dieki, sejak 0 menit hingga menit ke – 6

2012) yakni 285 nm, namun masih dengan hasil absorbansi yaitu 0,650. Hal
ini menunjukkan bahwa berdasarkan
kestabilannya waktu optimal untuk menit awal. Data Operating Time dapat
pembacaan absorbansi adalah pada 6 dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Data operating time dalam 10 menit

Time (menit) Absorbansi


0 0.650
1 0.650
2 0.650 Stabil
3 0.650
4 0.650
5 0.650
6 0.650
7 0.660
8 0.660
9 0.660
10 0.660

Pembuatan kurva kalibrasi Asam diperoleh sedangkan sumbu y


mefenamat dan uji linieritas merupakan absorbansi atau serapan yang
Metode analisis biasanya diperoleh dari hasil pengukuran sehingga
didasarkan pada literatur yang sudah ada persamaan regresi linier dari kurva
menggunakan instrumen yang sama atau kalibrasi yang diperoleh adalah
hampir sama (Rohman, 2007). Oleh dengan koefisien
karena itu perlu dilakukan validasi korelasi r = 0,9979. Harga koefisien
metode diawali dengan pembuatan kurva korelasi (r) yang mendekati 1
kalibrasi dan linieritas. Dalam penelitian menyatakan hubungan yang linier antara
ini kurva kalibrasi diperoleh deengan konsentrasi dengan serapan yang
cara memebuat seri konsentrasi 5 ppm, 7 dihasilkan, dengan kata lain peningkatan
ppm, 9 ppm, 11 ppm, dan 13 ppm dari nilai absorbansi analit berbanding lurus
larutan baku asam mefenamat 250 ppm dengan peningkatan konsentrasinya yang
sehingga diperoleh hasil absorbansi pada sesuai dengan kriteria penerimaan
panjang gelombang maksimum. koefisien korelasi (r) yang baik menurut
Persamaan kurva kalibrasi Sharger, 1985, adalah r 0,9970. Hasil
merupakan hubungan antara sumbu x penentuan linieritas dari konsentrasi
dan sumbu y dimana sumbu x yang telah dibuat dapat dilihat pada tabel
dinyatakan dengan konsentrasi yang
3, sedangkan kurva baku dapat dilihat pada gambar 2.

0.8

absorbansi
0.7
0.6
0.5
0.4 y = 0.0311x + 0.3091
0.3 r² = 0.9959
0.2
0.1
0
051015
konsentrasi (ppm)

Gambar 3. Kurva kalibrasi asam mefenamat dalam pelarut metanol


Uji Ketelitian
menghasilkannilai rata-rata yang sangat
Salah satu persyaratan yang
dekat dengan nilai sebenarnya dimana
mendasar dalam suatu analisis adalah
simpangan baku (SD) dan koefisien
ketepatan dan ketelitian. Dalam
variasi (KV) sebagai parameter ukur.
penelitian ini untuk mendukung validasi
Adapun hasil perhitungan simpangan
metode digunakan parameter penelitian.
baku (SD) dari data yang diperoleh dan 5
Selanjutnya untuk mengukur parameter
kali replikasi pada konsentrasi 11 ppm
presisi yang menunjukkan derajat
sebesar 0,08336 dengan nilai koefisien
kesesuaian antara hasil uji yang diukur
variasi (KV) sebesar 0,749%, menurut
melalui penyebaran hasil dari rata-rata
Harmita, 2004, nilai koefisien variasi <
secara terulang. Presisi diukur sebagai
2% menunjukkan bahwa metode tersebut
simpangan baku atau simpangan baku
memberikan presisi yang baik, sehingga
relatif (koefisien variasi) berdasarkan
ketelitian alat yang diperoleh yaitu
penelitian yang dilakukan terhadap
99,251%. Data hasil percobaan dapat
replikasi sampel yang diambil dari
dilihat pada tabel 4 dengan data
campuran yang homogen (Harmita,
perhitungan lampiran 4.
2004). Dengan kata lain metode dapat

Tabel 3. Data hasil uji ketelitian


Konsentrasi
Data / pengulangan Absorbansi
(ppm)
1 0,652 11,0257
2 0,653 11,0579
3 0,656 11,1543
4 0,657 11,1865
5 0,658 11,2186
Rata – rata 0,6552 11,1286
SD 0,08336
Uji Ketepatan dengan 5 kali pengulangan kemudian
Pada parameter validasi dibaca absorbansinya sebelum dan
selanjutnya yaitu akurasi yang setelah penambahan konsentrasi larutan
dinyatakan sebagai persen perolehan baku 250 ppm. Setelah perhitungan,
kembali atau (% recovery) analit yang maka nilai rata – rata % recovery yang
ditambahkan. Akurasi dapat ditentukan diperoleh sebesar 92,75%, dimana
dengan 2 cara yaitu, metode simulasi persen perolehan kembali ini dapat
(spiked – placebo recovery) atau dengan diterima karena memenuhi syarat akurasi
metode penambahan baku (standart yaitu pada rentang rata –rata persen
addition method) seperti yang digunakan perolehan kembali 80 – 110 % (Harmita,
pada penelitian ini. Dalam metode 2004). Dengan menunjukkan bahwa
penambahan baku, dilakukan dengan metode ini memberikan akurasi yang
membuat larutan konsentrasi 5 ppm baik.
Tabel 4. Data hasil uji ketepatan

Konsentrasi
Absorbansi Konsentrasi
Absorbansi setelah +
Data setelah + Awal % recovery
Awal baku 5 ml
baku 5ml (ppm)
(ppm)
1 0,451 0,593 4,5627 9,1286 91,318%
2 0,452 0,594 4,5948 9,1608 91,320%
3 0,453 0,597 4,6270 9,2572 94,604%
4 0,453 0,598 4,6270 9,2894 93,248%
5 0,454 0,599 4,6592 9,3215 93,246%
Rata-rata 92,75%
SD 1,417 ppm

Pengujian Batas Uji dan Batas Deteksi analisis,selanjutnya data yang diperoleh
Setelah mendapatkan kurva dari konsentrasi tiap analit yang
kalibrasi yang memenuhi persyaratan memberikan absorbansi berbeda untuk

diolah untuk menentukan batas deteksi (LOD) dan batas kuantitas (LOQ). Batas
deteksi merupakan konsentrasi analit Penentuan kadar Asam mefenamat
terendah dalam sampel yang masih dapat dalam sediaan tablet
dideteksi (Harmita, 2004) dan batas Tabel dibawah ini merupakan hasil
deteksi yang diperoleh adalah 0,1246 penetapan kadar Asam mefenamat pada
sedangkan batas kuantitas yang sediaan tablet.
diperoleh 0,4154.

Tabel 5. Data hasil kadar Asam mefenamat dalam sediaan tablet

Kadar
Kadar
Konsentrasi Kadar rata-
Sampel Abs. rata-rata Ket.
(ppm) (%) rata
(%)
(ppm)
0,649 10,9293 99,357
Asam
11,3580
Mefenamat 0,653 11,0579 100,526 103,254 Terdeteksi
± 0,6344
generik (1) 0,685 12,0868 109,88

0,650 10,9614 99,649


Asam
11,3044
Mefenamat 0,657 11,1865 101,695 102,767 Terdeteksi
± 0,4147
Generik (2) 0,675 11,7653 106,957

0,650 10,9614 99,649


Asam
11,3044
Mefenamat 0,651 10,9936 99,942 102,767 ± 0,5664 Terdeteksi
Dagang (1) 0,681 11,9582 108,711

0,655 11,1222 101,111


Asam
11,604 ±
Mefenemat 0,677 11,8295 107,541 105,495 Terdeteksi
0,4180
Dagang (2) 0,678 11,8617 107,834
Berdasarkan data diatas, kadar (2) 11,3044 ppm dengan simpangan
asam mefenamat dalam sediaan tablet baku 0,4147, tablet asam mefenamat
generik (1) diperoleh kadar rata-rata dagang (1) diperoleh kadar rata-rata
11,3580 ppm dengan simpangan baku 11,3044ppm dengan simpangan baku
0,6344, tablet asam mefenamat generik 0,5664, dan untuk asam mefenamat

dagang (2) diperoleh kadar rata-rata yaitu 0,1246 ppm, ini berarti seluruh sampel
11,604 ppm dengan simpangan baku dapat terdeteksi.
0,4180 ppm ini menunjukan seluruh Hasil kadar rata-rata dalam persen tablet
kadar rata-rata diatas batas deteksi LOD generik (1) yaitu 103,254%, tablet
generik (2) yaitu 102,767%, untuk tablet dagang (2) adalah 11,3044 ± 0,4147
asam mefenamat nama dagang (1) yaitu ppm, generik (1) adalah 11,3044 ±
102,767% sedangkan tablet nama 0,5664 ppm, generik (2) adalah
dagang (2) kadarnya 105,495%, ini 11,604 ± 0,4180 ppm.
menunjukkan kadar asam mefenamat
3. Dari hasil penelitian menunjukkan
dalam sediaan tablet generik maupun
bahwa semua sampel tablet yang
dagang memenuhi persyaratan kadar
diuji baik yang generik maupun
yang tertera dalam Farmakope Indonesia
dagang memenuhi standar
Edisi IV tahun 1995 yaitu tidak kurang
persyaratan tablet menurut
dari 90,0 % dan tidak lebih dari 110%.
Farmakope Indonesia Edisi IV
Kesimpulan Tahun 1995.
1. Hasil uji validasi metode ini
Saran
menunjukkan ketelitian dan
Disarankan kepada peneliti
ketepatan yang memenuhi
selanjutnya agar dapat menentukan
persyaratan validitas analisis dimana
kadar asam mefenamat dalam sediaan
hasil ketelitian alat 99,251% dan
tablet dengan membandingkan antara
ketepatan rata-rata 92,75% dengan
metode spektrofotometri dan KCKT.
batas deteksi yang diperoleh adalah
0,1246 ppm sedangkan batas DAFTAR PUSTAKA

kuantitas 0,4154 ppm.


Dieki, R. 2012. Pengaruh Suhu
2. Hasil penelitian menunjukkan kadar Pembentukan Kristal Terhadap
Karakteristik Kokristal Asam
asam mefenamat dalam sediaan Mefenamat Dengan Asam Tartrat.
tablet nama dagang (1) adalah UI press : Depok.

11,3580 ± 0,6344 ppm, nama Ditjen POM. 1995. Farmakope


Indonesia. Edisi IV. Departemen
Kesehatan RI :Jakarta.
Hahne, R. M. A. 2002. Fundamentals of
Industrial Hygiene. Edisi 5.
National Safety council : New
York.
Harmita, 2004. Petunjuk Pelaksanaan
Validasi Metode dan Cara
Perhitungannya. Departemen
Farmasi FMIPA-UI :Jakarta.
Higuchi, T. 1961. Pharmaceutical
Analysis. Intersciens Publ :New
York.
Holme, D. J., Peck, H. 1983. Analytical
Biochemistry. Longman :London.
Indrayanto, G. 1994. Metode Validasi
Pada Analisis Dengan
Kromatografi. Medika J.
Kedokteran dan farmasi : Jakarta.
Mulja, M., Suharman. 1995. Analisis
Instrumenta. Airlangga
UniversityPress :Surabaya.
Nasution, A. Y. 2006. Validasi Metode
Analisis Nifedipin Dalam Plasma
In Vitro Secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi. Skripsi Program
Sarjana Ekstensi Farmasi UI,
Depok.
Rohman, A. 2007. Kimia Analisis
Farmasi. Cetakan Pertama.
Pustaka Pelajar :Yogyakarta
Shargel, L. 1985. Biofarmasetika Dan
farmakokinetika Terapan.
Penerjemah Fasich. Edisi kedua.
Surabaya : Penerbit Universitas
Erlangga.
Wibowo, A. 2009. Cerdas Memilih Obat
Dan Mengenali Penyakit. PT.
Lingkar Pena Creativa : Jakarta.
Judul Validasi Metode Analisis untuk Penetapan Kadar
Tablet Asam Mefenamat Secara Spektrofotometri
Ultraviolet

Volume dan Halaman Vol. 4 dan Halaman no. 156-173


Tahun 2015
Penulis Noviny Ramayany Uno, Sri Sudewi, Widya Astuty Lolo

PENDAHULUAN

Asam mefenamat adalah obat analgetik perifer derivat antranilat dengan khasiat
analgetik, antipiretik dan antiradang yang cukup baik. Obat ini banyak sekali digunakan sebagai
obat nyeri dan rema. Efek samping yang paling sering terjadi adalah gangguan lambung-usus
(Tan dan Rahardja, 2007).
Dalam pembuatan obat, pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang
harus dipenuhi untuk menjamin kualitas dari sediaan obat. Sediaan obat yang berkualitas baik
akan menunjang tercapainya efek terapeutik yang diharapkan. Salah satu persyaratan mutu
sediaan obat adalah kadar zat aktifnya harus memenuhi persyaratan kadar seperti yang
tercantum dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya.
Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu,
berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut
memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Tetrasari, 2003). Menurut USP (United States
of Pharma-copeia), Parameter validasi metode analisis meliputi selektifitas dan spesifisitas,
akurasi, presisi, batas deteksi, batas kuantisasi, linearitas, ruggedness dan robustness,
sedangkan menurut ICH (International Conference on Harmonization), parameter validasi
metode analisis meliputi presisi, akurasi, batas deteksi, batas kuantisasi, spesifisitas, linearitas,
ruggedness, robustness dan kesesuaian sistem. Pemilihan parameteryang akan diuji
tergantung dari jenis dan metode pengujian yang akan divalidasi (Chan, 2004).
Persyaratan kadar asam mefenamat menurut Farmakope Indonesia edisi IV (1995),
yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110%. Untuk melakukan penetapan kadar
obat dalam suatu sediaan dibutuhkan suatu metode yang teliti dan akurat.
Menurut Mulja dan Suharman (1995), penetapan kadar dapat dilakukan secara analisis
instrumental menggunakan metode Spektrofometri UV-Vis. Alasan menggunakan metode
spektrofotometri UV karena berdasarkan penelitian Dieki (2012), asam mefenamat dalam
sediaan tablet dapat ditetapkan kadarnya secara spektrofotometri ultraviolet pada serapan
maksimum 285 nm. Selain itu, menurut Hahne (2002), mengggunakan metode
spektrofotometri UV terdapat banyak keuntungan, yaitu lebih mudah, cepat dan spesifik untuk
analisis zat uji.
Menurut Fitriyansah dan Rahmawati (2013) asam mefenamat tablet dapat ditentukan
kadarnya menggunakan spektrofotometer ultraviolet pada panjang gelombang 285 nm dengan
menggunakan pelarut NaOH 0,1 N.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah metode spektrofotometri UV yang


digunakan dapat memenuhi kriteria validasi metode analisis dan apakah zat aktif asam
mefenamat dalam sediaan tablet dapat ditentukan kadarnya secara spektrofotometri
ultraviolet serta apakah zat aktif asam mefenamat dalam sediaan tablet dengan nama dagang
dan generik memenuhi persyaratan kadar yang ditetapkan Farmakope Indonesia edisi IV
(1995).

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menentukan
validitas dari metode spektrofotometri yang digunakan, menentukan kadar asam mefenamat
dalam sediaan tablet menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet serta mengetahui
kesesuaian kadar tablet asam mefenamat dengan nama dagang dan generik dengan
persyaratan kadar menurut Farmakope Indonesia edisi IV (1995).

METODE PENELITIAN

Alat dan bahan

Alat yang digunakan adalah spektrofotometer UV Merk Shimadzu 00787, Neraca


analitik KERN ACJ 220-4M, alat –alat gelas, mortir dan stamper. Bahan yang digunakan adalah
zat aktif asam mefenamat, 2 sampel tablet asam mefenamat dagang, 2 sampel tablet asam
mefenamat generik , metanol p.a, Aquabidestilata (Otsuka).

Untuk melakukan pengujian yang kita lakukan, maka diperlukan parameter uji.
Penentuan Parameter uji yang dilakukan, sangat tergantung dari jenis Pengujian yang dilakukan
serta sumber dari prosedur pengujian tersebut

Pengambilan Sampel
Tujuan pengambilan sampel adalah mampu memberikan suatu informasi  yang akurat,
lebih menyeluruh dan mendalam (komprehensif). ( Martono 2011:75 )

Sampel diperoleh dari apotek-apotek di kota Manado. Sampel yang digunakan yaitu
asam mefenamat merk dagang dan generik dalam bentuk sediaan tablet.

Pembuatan larutan baku Asam mefenamat konsentrasi 250 ppm

Ditimbang 12,5 mg zat aktif asam mefenamat dimasukkan kedalam labu ukur dan
tambahkan 50 mL metanol, dikocok hingga homogen sehingga diperoleh konsentrasi 250 ppm
yang akan digunakan untuk pembuatan seri konsentrasi.

Penetapan panjang gelombang maksimum

Pada penelitian ini untuk menentukan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan
menggunakan spektrofotometri UV sehingga diperoleh panjang gelombang 284,50 nm pada
konsentrasi 9 ppm yang merupakan konsentrasi optimum karena peak pada konsentrasi ini
menunjukkan hasil yang baik dan hampir sesuai dengan literatur yang ada (Dieki, 2012).

Dari larutan baku asam mefenamat 250 ppm diambil 0,36 mL lalu diencerkan dengan
metanol sampai volume 10 mL hingga diperoleh konsentrasi 9 ppm. Larutan dengan konsentrasi
9 ppm tersebut dikocok hingga homogen dan dimasukkan kedalam kuvet kemudian dibaca
absorbansinya pada panjang gelombang 200 – 400 nm.
Penetapan Operating time
Dari larutan baku 250 ppm diencerkan menjadi konsentrasi 11 ppm dengan cara diambil
0,44 mL larutan 250 ppm, tambahkan metanol sampai volume 10 mL kocok hingga homogen
lalu dibaca absorbansinya sampai hasil absorbansi yang diperoleh relatif konstan dengan rentang
waktu 1 menit.
Pembuatan Kurva Baku
Dari larutan baku 250 ppm dibuat seri konsentrasi 5, 7, 9, 11 dan 13 ppm dengan cara
diambil 0,2 mL larutan baku kemudian encerkan dengan metanol sampai 10 mL untuk
konsentrasi 5 ppm selanjutnya untuk konsentrasi 7, 9, 11 dan 13 ppm dilakukan cara yang sama
lalu dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Dari data hasil absorbansi dapat
dihitung persamaan kurva bakunya sehingga diperoleh persamaan garis y = bx+a.
Ketelitian (precision)
Dari larutan baku asam mefenamat 250 ppm dibuat larutan baku dengan konsentrasi 11
ppm dengan cara seperti pada pembuatan seri konsentrasi. Larutan baku asam mefenamat
dengan konsentrasi 11 ppm tersebut dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum.
Uji ketelitian ini dilakukan dengan lima kali pengulangan.
Ketepatan (Accuracy)
Ditimbang 12,5 mg zat aktif asam mefenamat secara duplo dan masing –masing
dimasukkan kedalam labu takar, pada salah satu labu takar ditambahkan 5 mL larutan baku
asam mefenamat konsentrasi 250 ppm. Kedua sampel tersebut ditambahkan metanol hingga
volume 50 mL. Dikocok hingga homogen kemudian dari masing –masing larutan tersebut
diambil 0,2 mL dan diencerkan dengan metanol hingga volumenya tepat 10 mL lalu dibaca
absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Uji ketepatan metode dilakukan dengan
penambahan larutan baku 250 ppmdengan 5 kali pengulangan. Hasil absorbansi digunakan
untuk menghitung persen perolehan kembali.
Penentuan Batas Deteksi / Limit Of Detection (LOD) dan Batas Kuantitasi / Limit Of
Quantitation ( LOQ)
LOD merupakan jumlah analit terkecil yang masih bisa dideteksi namun tidak perlu
dapat terukur. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan batas deteksi
tergantung pada jenis metode analisis apakah metode analisis instrumental atau noninstrumental.
LOQ merupakan jumlah analit terkecil yang yang masih bisa diukur dengan akurat (tepat) dan
presisi (teliti)/reprodusible. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk penentuan batas
kuantitasi tergantung pada jenis metode analisis instrumental atau noninstrumental.
Penetapan Kadar Sampel

Timbang 12,5 mg zat aktif asam mefenamat lalu dilarutkan dengan metanol hingga
volumenya 50 mL dari larutan tersebut diencerkan dengan metanol seperti pada pembuatan seri
konsentrasi hingga 11 ppm. Selanjutnya 20 tablet yang telah memenuhi keseragaman bobot
digerus hingga halus dan homogen lalu sampel serbuk ditimbang dan dilarutkan hingga
konsentrasi 250 ppm lalu encerkan hingga konsentrasi 11 ppm, kemudian dibaca absorbansinya.
Penetapan kadar dilakukan dengan pengulangan sebanyak 3 kali dan dilakukan terhadap 2
sampel tablet asam mefenamat generik dan 2 sampel asam mefenamat dagang.
TUJUAN PENELITIAN

Setelah suatu metode analisis dioptimasi dengan berbagai variabel yang akan ditentukan
dan disesuaikan dengan kriteria yang diharapkan, maka metode analisis yang telah
dikembangkan selanjutnya divalidasi untuk memastikan bahwa metode analisis sesuai dengan
tujuan. Validasi merupakan aksi konfirmasi bahwa metode yang akan digunakan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan (Rohman, 2016).

Tujuan utama yang harus dicapai dari suatu kegiatan analisis kimia adalah dihasilkannya
data hasil uji yang absah (valid). Secara sederhana hasil uji yang absah dapat digambarkan
sebagai hasil uji yang mempunyai akurasi (accuracy) dan presisi (precission) yang baik.
Validasi adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu pada prosedur penetapan
yang dipakai untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk
penggunaannya (Harmita, 2004). Parameter analisis yang ditentukan pada validasi.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan validitas dan menentukan kadar asam
mefenamat dalam sediaan tablet menggunakan metode spektrofotometri UV serta mengetahui
kesesuaian kadar tablet asam mefenamat nama dagang dan generik dengan persyaratan kadar
menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (1995).

HASIL PENELITIAN

Pengambilan sampel

Sampel diperoleh dari apotek –apotek dikota Manado, dimana sampel terbagi atas
sampel tablet asam mefenamat generik (1), tablet asam mefenamat generic (2), tablet asam
mefenamat dagang (1), tablet asam mefenamat dagang (2). Selanjutnya sampel dianalisis di
Laboratorium Analisis program studi farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Sam Ratulangi Manado.

Penentuan panjang gelombang serapan maksimum Asam mefenamat

Hasil panjang gelombang yang diperoleh sedikit mengalami pergeseran panjang


gelombang dengan literatur. Hasil penentuan panjang gelombang maksimum dapat dilihat pada
gambar 1 dan tabel 1.

Tujuan penentuan panjang gelombang maksimum agar mengetahui daerah serapan yang
dapat dihasilkan berupa nilai absorbansi dari larutan baku asam mefenamat yang dilarutkan
dengan metanol kemudian diukur serapannya menggunakan alat spektrofotometer UV pada
rentang panjang gelombang 200-400 nm. Setelah dilakukan pengukuran panjanggelombang
maksimum berada pada 284,50 nm dengan ini diketahui hasil yang diperoleh terjadi pergeseran
panjang gelombang dari literatur (Dieki, 2012) yakni 285 nm, namun masih dalam kisaran
daerah serapan optimum asam mefenamat karena nilai pergeseran tidak lebih dari 3% panjang
gelombang maksimum dalam literatur sehingga dapat dikatakan hasil pengukuran yang
dilakukan memenuhi syarat penggunaannya untuk analisis.

Penetuan Operating Time

Penentuan Operating Time ditentukan dengan mengukur absorbansi pada panjang


gelombang maksimum yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu 284,5 nm dengan konsentrasi
yang dipilih yaitu 11 ppm dengan rentang waktu 0 – 10 menit menunjukkan absorbansi yang
stabil sejak 0 menit hingga menit ke – 6 dengan hasil absorbansi yaitu 0,650. Hal ini
menunjukkan bahwa berdasarkan kestabilannya waktu optimal untuk pembacaan absorbansi
adalah pada 6 menit awal.

Pembuatan kurva kalibrasi Asam mefenamat dan uji linieritas

Dalam penelitian ini kurva kalibrasi diperoleh deengan cara memebuat seri konsentrasi 5
ppm, 7 ppm, 9 ppm, 11 ppm, dan 13 ppm dari larutan baku asam mefenamat 250 ppm sehingga
diperoleh hasil absorbansi pada panjang gelombang maksimum.

Persamaan kurva kalibrasi merupakan hubungan antara sumbu x dan sumbu y dimana
sumbu x dinyatakan dengan konsentrasi yang diperoleh sedangkan sumbu y merupakan
absorbansi atau serapan yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga persamaan regresi linier
dari kurva kalibrasi yang diperoleh adalah dengan koefisien korelasi r = 0,9979. Harga koefisien
korelasi (r) yang mendekati 1 menyatakan hubungan yang linier antara konsentrasi dengan
serapan yang dihasilkan, dengan kata lain peningkatan nilai absorbansi analit berbanding lurus
dengan peningkatan konsentrasinya yang sesuai dengan kriteria penerimaan koefisien korelasi
(r) yang baik menurut Sharger, 1985, adalah r 0,9970. Hasil penentuan linieritas dari konsentrasi
yang telah dibuat dapat dilihat pada tabel 3..

Uji Ketelitian

Adapun hasil perhitungan simpangan baku (SD) dari data yang diperoleh dan 5 kali
replikasi pada konsentrasi 11 ppm sebesar 0,08336 dengan nilai koefisien variasi (KV) sebesar
0,749%, menurut Harmita, 2004, nilai koefisien variasi < 2% menunjukkan bahwa metode
tersebut memberikan presisi yang baik, sehingga ketelitian alat yang diperoleh yaitu 99,251%.
Data hasil percobaan dapat dilihat pada tabel 4 dengan data perhitungan lampiran 4.

Uji Ketepatan

Dalam metode penambahan baku, dilakukan dengan membuat larutan konsentrasi 5 ppm
dengan 5 kali pengulangan kemudian dibaca absorbansinya sebelum dan setelah penambahan
konsentrasi larutan baku 250 ppm. Setelah perhitungan, maka nilai rata – rata % recovery yang
diperoleh sebesar 92,75%, dimana persen perolehan kembali ini dapat diterima karena
memenuhi syarat akurasi yaitu pada rentang rata –rata persen perolehan kembali 80 – 110 %
(Harmita, 2004). Dengan menunjukkan bahwa metode ini memberikan akurasi yang baik.

Pengujian Batas Uji dan Batas Deteksi

Batas deteksi merupakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat
dideteksi (Harmita, 2004) dan batas deteksi yang diperoleh adalah 0,1246 sedangkan batas
kuantitas yang diperoleh 0,4154.

Penentuan kadar Asam mefenamat dalam sediaan tablet

Berdasarkan data hasil penelitian diatas, kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet
generik (1) diperoleh kadar rata-rata 11,3580 ppm dengan simpangan baku 0,6344, tablet asam
mefenamat generik (2) 11,3044 ppm dengan simpangan baku 0,4147, tablet asam mefenamat
dagang (1) diperoleh kadar rata-rata 11,3044ppm dengan simpangan baku 0,5664, dan untuk
asam mefenamat dagang (2) diperoleh kadar rata-rata 11,604 ppm dengan simpangan baku
0,4180 ppm ini menunjukan seluruh kadar rata-rata diatas batas deteksi LOD yaitu 0,1246 ppm,
ini berarti seluruh sampel dapat terdeteksi.

Hasil kadar rata-rata dalam persen tablet generik (1) yaitu 103,254%, tablet generik (2)
yaitu 102,767%, untuk tablet asam mefenamat nama dagang (1) yaitu 102,767% sedangkan
tablet nama dagang (2) kadarnya 105,495%, ini menunjukkan kadar asam mefenamat dalam
sediaan tablet generik maupun dagang memenuhi persyaratan kadar yang tertera dalam
Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995 yaitu tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari
110%.

KESIMPULAN

1. Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu,
berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut
memenuhi persyaratan untuk penggunaannya

2. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan validitas dan menentukan kadar asam
mefenamat dalam sediaan tablet menggunakan metode spektrofotometri UV serta
mengetahui kesesuaian kadar tablet asam mefenamat nama dagang dan generik dengan
persyaratan kadar menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (1995).

3. Validitasnya diuji berdasarkan parameter akurasi dengan metode penambahan baku dan
parameter ketelitian.

4. Hasil uji validasi metode ini menunjukkan ketelitian dan ketepatan yang memenuhi
persyaratan validitas analisis dimana hasil ketelitian nilai linearitas sebesar r = 0,9979
dengan batas deteksi (LOD) 0,1246 ppm dan (LOQ) 0,4154 ppm.

5. Hasil penelitian menunjukkan kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet nama dagang
(1) adalah 11,3580 ± 0,6344 ppm, nama dagang (2) adalah 11,3044 ± 0,4147 ppm, generik
(1) adalah 11,3044 ± 0,5664 ppm, generik (2) adalah 11,604 ± 0,4180 ppm. Ini
menunjukkan kadar asam mefenamat dalam sediaan tablet generik maupun nama dagang
memenuhi persyaratan kadar yang tertera dalam Farmakope Indonesia Edisi IV (1995).

You might also like