Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Level of ammonia and phosphate content of liquid waste of RSUD Sunan
Kalijaga Demak exceeded the quality standard as stipulated in Central Java
Regulation no. 5 Year 2012. High levels of ammonia and phosphate levels
can cause a decrease in environmental quality. This study aims to determine
the effectiveness of decreased levels of ammonia and phofate levels in the
waste water treatment plant RSUD Sunan Kalijaga Demak.This type of
research is observational. The population in this research is effluent of liquid
waste RSUD Sunan Kalijaga Demak and sample consist of 80 liters effluent
of liquid waste. The average sampling result showed that the ammoniac inlet
level was 0.26 mg / l and the ammonia outlet level was 0.15 mg / l so that
there was a decrease of ammonia content of 40.68%. As for the phosphate
inlet level of 14.96mg / l and phosphate outlet 2.67 mg / l so that there was a
decrease in phosphate content of 82.16%.The results of this study indicate
that the processing of WWTP in the waste water treatment plant RSUD
Sunan Kalijaga Demak has been effective in levels of ammonia and
phosphate levels in RSUD Sunan Kalijaga Demak. Based on different test,
ammonia level before treatment is different with after processing with
significance value 0,007 smaller than α = 0,05. While the phosphate levels
before treatment is different with after processing with a significance value of
0.004 smaller than α = 0.05. The results of this study indicate that the
effluent treatment using chlorine is effective to reduce the ammonia and
phosphate levels in the waste water treatment plant RSUD Sunan Kalijaga
Demak.
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai institusi baik terhadap pasien, rumah sakit
pelayanan kesehatan, di dalamnya juga dapat menimbulkan dampak
terdapat bangunan, peralatan, negatif berupa pengaruh buruk
manusia (petugas, pasien dan kepada manusia seperti
pengunjung) dan kegiatan pencemaran lingkungan, sumber
pelayanan kesehatan. Selain dapat penularan penyakit serta
menghasilkan dampak positif berupa menghambat proses penyembuhan
produk pelayanan kesehatan yang dan pemulihan penderita.
680
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
681
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
cair RSUD> Sunan Kalijaga untuk memiliki tingkat 0,26 mg/l dan
kadar BOD5, COD, kadang-kadang sesudah dilakukan pengolahan
melebihi ambang batas BMCL adalah sebesar 0,15 mg/l. Kadar
terutama kadar NH3 dan PO4 yang amoniak inlet tertinggi dari hasil
tidak memenuhi BMCL sebagai data penelitian ini adalah 0,75 mg/l dan
adalah sampel dari RSUD. Sunan kadar terendah amoniak inlet adalah
Kalijaga tanggal 28 Agustus 2015 0,01 mg/l. Sedangkan untuk kadar
kadar PO4sebesar 4,5 mg/l yang amoniak outlet tertinggi adalah 0,55
melebihi BMCL sebesar 2,5 mg/l dan mg/l dan kadar terendah amoniak
kadar NH3 sebesar 8,9 mg/l yang outlet adalah sebesar 0,001 mg/l.
melebihi BMCL sebesar 8,8 mg/l. persentase penurunan kadar
amoniak terendah sebesar 2,56%
BAHAN DAN METODE dan persentase penurunan kadar
Jenis penelitian yang amoniak tertinggi sebesar 97,77%.
digunakan yaitu observasi ini Berdasarkan hasil penelitian maka
dilakukan dengan mengadakan dapat diketahui bahwa pengolahan
pengamatan secara langsung air limbah rata-rata mampu
terhadap lingkungan kerja untuk menurunkan kadar amoniak sebesar
memperoleh data tentang cara 42,30% dari kadar amoniak awal.
pengolahan limbah cair di RSUD Berdasarkan hasil rata-rata
Sunan Kalijaga Demak. Rancangan pengambilan sampel, diketahui
yang digunakan dalam penelitian ini bahwa kadar phosphate sebelum
adalah cross sectional. dilakukan pengolahan adalah
Populasi pada penelitian ini sebesar 14,96mg/ldan setelah
adalah semua air limbah yang dilakukan pengolahan menjadi 2,67
berada pada bak Instalasi mg/l. Kadar fosfat inlet tertinggi
Pengolahan Air Limbah RSUD adalah 38 mg/l, dan kadar fosfat inlet
Sunan Kalijaga Demak. Sampel terendah adalah 2,78 mg/l. Kadar
pada penelitian ini adalah sejumlah fosfat outlet tertinggi adalah 7,04
air limbah RSUD Sunan Kalijaga mg/l dan kadar fosfat outlet terendah
Demak yang diambil pada inlet dan adalah 0,17 mg/l. Persentase
pada outlet . penurunan kadar fosfat terendah
sebesar 31,11% dan persentase
HASIL DAN PEMBAHASAN penurunan kadar fosfat tertinggi
Berdasarkan hasil rata-rata sebesar 99,19%. Berdasarkan hasil
pengambilan sampel, diketahui penelitian maka dapat diketahui
bahwa suhu sebelum pengolahan air bahwa pengolahan air limbah rata-
limbah sebesar 28,57 oC dan rata mampu menurunkan kadar
setelah pengolahan air limbah fosfat sebesar 82,15% dari kadar
sebesar 28,14 oC. Suhu sebelum fosfat awal.
pengolahan dan suhu setelah
pengolahan air limbah telah terjadi KESIMPULAN
penurunan tetapi pH sebelum Berdasarkan hasil penelitian, maka
pengolahan dan pH setelah dapat dihasilkan kesimpulan sebagai
pengolahan air limbah memiliki hasil berikut :
rata-rata yang sama yaitu sebesar 1. Diketahui bahwa kadar amoniak
7,78. Berdasarkan hasil rata-rata sebelum dilakukan pengolahan
pengambilan sampel, diketahui air limbah yaitu 0,26 mg/l dan
bahwa kadar amoniak sebelum sesudah dilakukan pengolahan
dilakukan pengolahan air limbah adalah sebesar 0,15 mg/l.
682
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DAFTAR PUSTAKA
1. Perda Jateng No. 5 tentang Baku dalam Menurunkan Kadar Amoniak
Mutu Air Limbah. 2012 Rumah Sakit Roemani
2. Notoatmojo, Kesehatan Masyarakat: Semarang.FKM UNDIP,2006.
Karakteristik Air Limbah. 2011 9. Kementerian Lingkungan Hidup,
3. http://rumah- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
sakit.findthebest.co.id/l/1698/RSU- Nomor 112 tahun 2003 tentang
Sunan-KalijagaDiakses pada 14 Juni Baku Mutu Air Limbah Domestik,
2016. Jakarta2003
4. Sugiharto. Dasar-dasar Pengolahan 10. Sakti A. Siregar, Sumber Limbah
Air Limbah. Jakarta : Penerbit menurut Jenisnya. 2005
Universitas Indonesia, 2007. 11. Asmadi dan Suharno. Dasar-Dasar
5. Allaert,G dan Sri Sumestri Santika. Teknologi Pengolahan Air Limbah.
Metode Penelitian Air. Surabaya : Yogyakarta: Gosyen
Usaha Nasional, 2007. Publishing2012.
6. Agency for Toxic Substances and 12. Harahap S. 2013. Pencemaran
Disease Registry (ATSDR). Perairan Akibat Kadar Amoniak yang
Toxicological profile forAmmonia. Tinggi dari Limbah Cair Industri
Atlanta, GA: U.S.Department of Tempe. Jurnal Akuatika. Vol. IV No.
Health andHuman Services, Public 2/ September 2013.
HealthService. 2004. 13. Instalasi Sanitasi, 2006. Pedoman
7. Departement Kesehatan Republik Pengolahan Limbah Cair, Surakarta
Indonesia.Pedoman Sanitasi Rumah : Rumah Sakit Umum RSUD dr.
Sakit di Indonesia.Jakarta : Moewardi.
Direktorat Jenderal PPM & PL dan 14. Instalasi Sanitasi, 2006. Pedoman
Direktorat Jenderal Pelayanan Pengolahan Limbah Cair, Surakarta
Medik, 2002. : Rumah Sakit Umum RSUD dr.
8. Prihananto, A. Efektivitas Dosis Moewardi.
Chlor Tablet sebagai Oksidator
683
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
684