Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Scientific management is an inefficiency in many manufacturing jobs that result in the company having
to spend huge cost and long time for one production cycle. This approach is also expected to work better
organized by manufacturing companies, especially on the production floor to increase output (maximum
productivity level can be achieved). This paper aims to examine the Scientific Management Approach from the
Management Viewpoint of Science where Scientific management has several characteristics and approach
concepts that distinguish it from general management science.
This paper uses descriptive research methods in the form of surveys and case studies. The approach in
problem solving is by examining characteristics and concepts, criticizing Scientific Management from the point
of view of Management Science. The results obtained are some criticisms of the Scientific Management
approach from the Management Science point of view and examples of Scientific Management applications in
the manufacturing sector, the military sector, the service sector, and the sports sector.
sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas pekerjaannya. Sebagai akibatnya, pekerja
tersebut. melakukan tugas tanpa diberi kesempatan untuk
mengembangkan diri dan keahliannya. Pekerja
LANDASAN TEORITIS harus melakukan pekerjaan yang sama dan
Karakteristik Pendekatan Scientific Management berulang-ulang.
Terdapat empat karakteristik utama dari 4. Dalam manajemen ilmiah, manajer memikul
manajemen ilmiah yang disimpulkan dari berbagai tanggung jawab yang lebih besar karena minimnya
sumber adalah: kemampuan pekerja.
1. Manajemen ilmiah menghendaki adanya
pembagian tugas menjadi elemen-elemen yang Konsep Pendekatan Scientific Management
lebih kecil untuk menjamin bahwa suatu pekerjaan Konsep pendekatan manajemen ilmiah adalah
dapat diselesaikan. Tujuan dari pembagian tugas untuk menciptakan cara yang paling tepat dalam
menjadi elemen-elemen yang lebih kecil ini adalah mengerjakan suatu tugas untuk meyakinkan bahwa
agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan suatu pekerjaan dilaksakan secara efisien, produktif,
cepat dan efisien. sesuai dengan rencana dan prinsip kerja, juga
2. Dalam manajemen ilmiah, manajemen penghargaan serta insentif yang akan diterima para
menganggap bahwa uang adalah bentuk pekerja jika mereka telah menyelesaikan
penghargaan yang paling tepat untuk memotivasi pekerjaannya.
karyawan. Para pekerja memperoleh insentif Prinsip utama dari Taylorisme adalah membagi
berdasarkan output yang dihasilkan. Dengan tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan
demikian tujuan efisiensi perusahaan dapat tujuan menyederhanakan elemen dan gerakan kerja.
tercapai, dan target produksi pun terpenuhi. Manajemen ilmiah berpendapat bahwa dengan
3. Berdasarkan konsep manajemen ilmiah, pekerja menghilangkan elemen-elemen atau gerakan-gerakan
merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam kerja yang tidak perlu akan meningkatkan
proses produksi. Perusahaan tidak memberikan profitabilitas perusahaan. Dengan demikian, pemilik
pelatihan-pelatihan yang bersifat mendidik dan perusahaan dapat mempekerjakan pekerja yang tidak
mengembangkan keahlian para pekerja. memiliki keahlian khusus dan bersedia dibayar murah.
Karenanya, pekerja tidak diharuskan memiliki
keahlian khusus. Untuk itu, perusahaan METODE PENELITIAN
menetapkan standar-standar dalam bekerja yang Peelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
harus dipenuhi oleh para pekerja dalam melakukan mdetode riset survei dan studi kasus pada berbagai
beberapa sektor yaitu manufaktur, militer, jasa, dan Kritik 2 : Kontribusi dan Keterbatasan
olahraga. Pengumpulan data dilakukan dengan Scientific Management
observasipada beberapa industri baik manufaktur 1. Kontribusi Scientific Management
maupun industri jasa. Dalam melakukan analisis a. Produksi masal
terhadap data yang dikumpulkan, penulis Dengan pendekatan scientific management,
menggunakan pendekatan Scientific Management memungkinkan untuk memproduksi barang
(Manajemen Ilmiah) yang kemudian ditinjau dari secara cepat dan dalam jumlah yang
sudut pandang Management Science (Ilmu sebanyak-banyaknya.
Manajemen). b. Mendorong pendekatan rasional untuk
memecahkan masalah.
HASIL 1) Mengembangkan analisis kerja, (time
1. Kritik terhadap Pendekatan Scientific &motion study) pekerjaan dipecah-pecah
Management menjadi kecil-kecil.
Kritik 1: Hubungan Scientific Management dengan 2) Metoda terbaik dan tercepat dipelajari.
Management Science 3) Mengenalkan differential rate system.
Hubungan antara scientific management dan c. Mendorong Profesionalisme manajemen.
management science (ilmu manajemen) dapat dilihat 2. Keterbatasan Scientific Management
pada Gambar 1. a. Asumsi manusia akan berusaha memenuhi
Manajemen ilmiah adalah bagian dari ilmu kebutuhan ekonomi dan fisiknya tidak selalu
manajemen, dimana manajemen ilmiah merupakan benar.
suatu pendekatan manajemen dengan menggunakan b. Produktivitas, keuntungan cenderung
metodologi ilmiah dalam mendiskripsikan sebuah mengarah pada eksploitasi pekerja
pekerjaan, sementara ilmu manajemen adalah sebuah c. Hanya cocok pada lingkungan stabil
pendekatan ilmiah yang mempertimbangkan berbagai
faktor manajerial (termasuk manajemen ilmiah) dalam Kritik 3: Perbedaan Pendekatan Scientific
penentuan kebijakan/arah kerja perusahaan atau Management dengan Management Science
sebuah organisasi.
Perbedaan antara Pendekatan Scientific pekerja ketika mereka berhenti adalah untuk
Management dengan Management Science dapat menjaga “para majikan tidak menghiraukan
ditinjau dari beberapa sisi sebagai berikut: seberapa cepat sebuah pekerjaan dapat
1. Skala Pekerjaan; Studi dalam Scientific dikerjakan”, (Hughes, 1989).
Management biasanya pekerjaan-pekerjaan dengan 3. Taylor tidak membatasi metode ilmiah ini pada
skala kecil misalnya sebuah stasiun kerja. Hal ini pekerja – ia mengatur perancangan ulang pabrik
disebabkan karena Scientific Management secara keseluruhan dengan memindahkan kontrol
melakukan pemecahan pekerjaan menjadi berbagai operasi dari para pimpinan dan
komponen-komponen pekerjaan yang lebih kecil mengalihkannya pada sebuah departemen
dimana hal ini sulit dilakukan dalam Management perencanaan terpusat untuk di-staf-kan dengan
Science. para insinyur.
2. Spesifikasi keahlian; Scientific Management 4. Dalam siklus industri, Taylor merupakan transisi
biasanya digunakan atau diaplikasikan pada teknik manufaktur dari abad 19 ke abad 20. Ia
bidang-bidang kerja yang sifatnya terbatas, merupakan salah satu manajer industri pertama
misalnya pada keahlian operator mesin atau yang menyatakan “karakter terkait dari sistem
pekerjaan khusus yang bersifat mengulang dan baru manufaktur dan kebutuhan akan satu
sederhana. Pekerjaan seperti manajer perusahaan perubahan yang menyeluruh. Apabila perusahaan
atau dokter sulit dipelajari dengan pendekatan manufaktur dan sektor industri ingin memperoleh
Management Science karena kompleksitas dan hasil yang optimum. (Nelson, 1980, p. 199).
spesifikasi pekerjaan tersebut. 5. Dampak penerapan scientific management,
3. Kecenderungan manusia; dimana Scientific menurut Drucker (1967b):
Management menyamakan manusia dengan mesin a. Pemotongan biaya manufaktur secara drastis
dan cenderung mengabaikan aspek-aspek (1/10 hingga 1/20 dari biaya produksi
kemanusiaan seperti rasa lelah atau bosan, sebelumnya). Hal ini memungkinkan barang-
sementara Management Science menempatkan barang yang diproduksi tersebut dibeli oleh
manusia pada kekuasaan atau pengendali utama lebih banyak orang.
dari pekerjaan b. Peningkatan upah (bahkan ketika biaya
4. Permintaan produk; permintaan produk dari produk).
pendekatan Scientific Management adalah sesuai c. Pergantian dari tenaga kerja tidak terlatih ke
dengan lantai produksi sedangkan permintaan operator mesin, atau dari tenaga kerja terlatih
produk pada Management Science disesuai pada ke tenaga kerja yang mudah diganti dan
semua level produksi dan manajemen. dilatih.
5. Implementasi kerja; pada Scientific Management d. Perubahan hubungan antara manajemen dan
pekerjaan pada lantai produksi adalah tenaga kerja di dalam organisasi manufaktur
implementasi kebijakan dari level puncak dengan merubah posisi tenaga kerja di dalam
manajemen, sementara pada Managemen Science perusahaan.
pekerjaannya adalah pada pengambilan keputusan
terhadap permasalahan-permasalahan pada lantai Kritik 5 : Beberapa Masalah
produksi dan implementasi pengambilan keputusan 1. Teori ini memperlakukan manusia seperti mesin
pada lantai produksi. serta mengasumsikan bahwa para pekerja hanya
akan dipuaskan oleh uang. Teori ini menciptakan
Kritik 4: Pendapat Para Ahli sistem yang membuat para pekerja tidak dapat
1. Taylor menekankan pada hubungan antara mengembangkan potensi dirinya karena terlalu
rasionalisasi secara umum dan metode dieksploitasi.
pengendalian tenaga kerja secara khusus. Studi 2. Teori ini terlalu birokratis. Manajemen ilmiah
waktu digunakan oleh manajemen untuk menciptakan sentralisasi kekuasaan karena
mengambil alih kendali operasi, dan untuk itu memisahkan tanggung jawab manajer dengan
mengendalikan metode produksi. Sistem ini tanggung jawab karyawan. Para manajer dan
menghendaki peran aktif manajemen dalam pimpinan memikul tanggung jawab yang lebih
perusahaan melalui tangan para insinyur dan besar sebagai konsekuensi dari anggapan bahwa
pimpinan (Hirschhorn, 1984). para pekerja hanya merupakan faktor produksi
2. Konsep dan prinsip dasar Taylor adalah untuk yang digunakan untuk memenuhi target produksi
merancang sistem yang melibatkan manusia dan perusahaan.
mesin sedemikian sehingga membentuk sistem Teori ini pada beberapa kasus cenderung terlalu
yang efisien. Taylor meyakini bahwa tujuan para ilmiah. Hal ini disebabkan oleh karena ada beberapa
Fradana Firdiantoni Afsoh, Penelaahan Pendekatan Scientific Management 46
pekerjaan yang tidak mutlak harus selalu diselesaikan pakaian rekan-rekannya, ada tentara yang bertugas
dengan metode ini. Contoh seperti pekerjaan- menyemir sepatu rekan-rekannya. Pembagian tugas
pekerjaan yang berhubungan dengan penanganan ini adalah untuk menjaga keharmonisan dalam
manusia (seperti dokter). Pekerjaan seorang dokter barak tersebut.
pada satu waktu tertentu tidak dapat dipecah-pecah Ukuran Produktivitas:
menjadi tugas-tugas kecil, namun mesti merupakan Banyaknya pakaian yang dicuci, banyaknya sepatu
suatu rangkaian aktivitas yang tidak dapat dipisahkan yang disemir.
untuk dikerjakan oleh orang yang berbeda. Sampel 2:
Stasiun Kerja Landas pacu pesawat tempur, kapal
perang induk AS
Deskripsi Kerja :
Seorang navigator yang khusus mengarahkan
(menavigasi) pesawat-pesawat yang akan tinggal
landas
Ukuran Produktivitas :
banyaknya penerbangan yang dinavigasi.
Gambar 3 Pendekatan Scientific Management
c. Sektor Jasa
Sampel 1 :
Stasiun Kerja Stasiun Call Center, Sebuah
Perusahaan Telekomunikasi
Deskripsi Kerja :
Dalam industri telekomunikasi, perusahaan-
perusahaan telekomunikasi memberikan pelatihan
pada pekerja di bagian call centre untuk dapat
menjawab setiap pertanyaan pelanggan dan
menanggapi setiap keluhan pelanggan. Para
pekerja bagian call centre ini hanya diberikan
Gambar 4 Pendekatan Management Science dalam pelatihan yang mendalam tentang menjawab
Terminologi Organisasi telepon dengan benar.
Ukuran Produktivitas:
2. Aplikasi Pendekatan Scientific Management Banyaknya call yang dapat dilayani per satuan
a. Sektor Manufaktur waktu.
Sampel 1 : Sampel 2 :
Stasiun Kerja Penyetrikaan, Pabrik Garmen Stasiun Kerja Rumah Sakit
Deskripsi Kerja: Deskripsi Kerja :
Pekerja pada bagian ini khusus melakukan Seorang perawat yang hanya bertugas untuk
penyetrikaan pakaian-pakaian yang selesai dijahit. menangani anestesi pasien. Mereka tidak
Ukuran Produktivitas: menangani pekerjaan perawat lainnya seperti
Banyaknya pakaian yang disetrika mengganti perban, memasukkan jarum infus, dan
Sampel 2 : lain-lain.
Stasiun Kerja Pengolesan Selai, Pabrik Biskuit Ukuran Produktivitas :
Deskripsi Kerja: Banyaknya pasien yang sanggup dilayani.
Pekerja pada bagian ini khusus mengoleskan selain
pada biskuit yang telah dipanggang d. Sektor Olahraga
Ukuran Produktivitas: Stasiun Kerja :
Banyaknya biskuit yang dioleskan dengan selai. Pit Stop, Arena Balap Mobil
Deskripsi Kerja :
b. Sektor Militer Ada beberapa teknisi yang setiap kali mobil tim
Sampel 1: mereka masuk pit stop, maka mereka bekerja
Stasiun Kerja Barak Militer dengan tugas-tugas khusus. Ada yang bertugas
Deskripsi Kerja : memasukkan bahan bakar, ada yang bertugas
Dalam satu barak tentara, para tentara dibagi tugas mengencangkan sekrup, dan ada yang bertugas
yang berbeda untuk menjamin keberlangsungan mengganti ban, dll.
barak tersebut. Ada tentara yang bertugas mencuci
47 JURNAL ILMU EKONOMI ADVENTAGE. Nomor 5 Vol. 2. 3 April 2017
Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI, 2002. Leksono, T dan Syahrul, 2001. Studi Mutu Dan
Rencana Induk Pengembangan Industri Kecil Penerimaan Konsumen TerhadapAbon Ikan.
Menengah 2002 – 2004. Jurnal Natur Indonesia III (2). Jakarta.
Dilworth, 1996. Production and Operation Mudho Yulistyo, 2011. Lumbung Ikan Maluku Pacu
Management, MHG, Singapore. Produksi Perikanan Nasional, Jakarta:
Ehsa, 2010. Industri Pengolahan Ikan. Kementrian Kelautan dan Perikanan.
http://ehsablog.com/industri-pngolahan- P2HP, 2010. Baru 422 Unit Industri Pengolahan Ikan
ikan.html. (diakses pada 29 Juli 2012). Miliki SKP. http://bataviase.co.id/node /338386.
Herawati E.S, 2002. Pengolahan Ikan Secara (Diakses pada 28 Juli 2012).
Tradisional: Prospek dan Peluang Sipper, D., dan Bulfin, Jr., Production Planning
Pengembangan. Jurnal Penelitian dan Control and Integration, Mc.Graw Hill, 1997.
Pengembangan Pertanian. Vol. 21, No 3. Stephen P. Waring, Peter Drucker. MBO, and the
Houghton Mifflin Company Corporatist Critique of Scientific Management
http://industry-ikm.blogspot.com/2009/01/industri- Stoner & Freeman, 1992. Management, Prentice Hall,
kecil.html. 5th.
Januriyanti. 2004. Analisis Persediaan Bahan Baku Wibowo, S. 1999. Pembuatan Bakso Ikan dan Bakso
pada Perusahaan Kerupuk Ikan di Desa Daging. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kenanga Kabupaten Indramayu. Skripsi. Wirawan, Iwan. 2008. Materi Kuliah Manajemen
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Industri Kecil Modern, Teknik Industri, ITB
Bogor. www.accel-team.com, 2008
Junianto, 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar www.wikipedia.com, 2008
Swadaya, Jakarta.
Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2011. Buku Data
Pokok Kelautan Dan perikanan Periode
Oktober 2011. Pusat Data Statistik dan
Informasi, Jakarta.