You are on page 1of 11

KARAKTERISTIK PETANI PADI PESERTA PROGRAM UPAYA KHUSUS

PADI JAGUNG KADELAI (UPSUS PAJALE) DI DESA RAMBAH BARU


KECAMATAN RAMBAH SAMO KABUPATEN ROKAN HULU

CHARACTERISTICS OF PADDY FARMERS PROGRAM PARTICIPANTS SPECIAL


EFFORT PADDY CORN SOY (UPSUS PAJALE) AT RAMBAH BARU VILLAGE
RAMBAH SAMO DISTRICT ROKAN HULU REGENCY

Rizky Indrawan1, Roza Yulida2, Kausar2


Program Studi Agribisnis, Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Kode Pos 28293, Pekanbaru
rindrawannasution@gmail.com

ABSTRACT

This research aimed to analyze the internal and external characteristics of paddy farmers Special
Effort Paddy Corn Soy (UPSUS PAJALE) in Rambah Baru village. This research was conducted
in Rambah Baru village, Rambah Samo dictricts, Rokan Hulu regency. Determination of location
by Multi-Stage Sampling based of considerations in Rokan Hulu there was an area that applying
UPSUS PAJALE program. The Methods correspond conducted census. The total sample for this
research was 52 farmers. The data analyzes of this research used descriptive method and Likert
Scale. The result showed the internal characteristics of paddy farmers at Rambah Baru village
viewed base of farmers age criteria are at the productive age 15-55 years old, the majority of
farmers education was Senior high school , number of family burden majority about ≤ 4 people,
long experience farming 19-35 years old, farmers's land area majority about 0.56 to 2 Ha and
cosmopolitan of the farmers was high. The external characteristics of paddy farmers were high
seen from the intensity extension with a score of 3.90, the accuracy of channel extension
included in the high category with a score of 3.54, the amount of resources included in the
category of high 3.70, affordability means of production included in the medium category with a
score of 3.30, availability of production facilities included in the medium category with a score
of 2.92 and the environmental carrying capacity in the high category with a score of 3.61.
Recapitulation where the highest intensity of extension in the high category with a score of 3.90
and the lowest was the availability of production facilities included in the medium category with
a score of 2.92.

Keywords: Characteristics, Paddy Farmers, Special Effort Paddy Corn Soy (UPSUS PAJALE)

PENDAHULUAN
Latar Belakang tropis dan sangat cocok untuk budidaya
Indonesia merupakan negara sedang berbagai macam komoditas pertanian.
berkembang dan juga negara agraris dengan Disamping itu sebagian besar penduduknya
wilayah daratan yang sangat luas dan di tinggal di daerah pedesaan dan hidupnya
dukung oleh stuktur geografis dan beriklim sangat tergantung pada sektor pertanian.

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau 1

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017


Oleh karena itu pengembangan di sektor melalui Kementrian Pertanian mendukung
pertanian masih sangat strategis. dengan adanya program UPSUS PAJALE.
Salah satu komoditas pertanian di Pada kegiatan UPSUS PAJALE, segala
Indonesia yang merupakan komoditas strategi dan upaya dilakukan untuk
potensial adalah komoditas tanaman padi. peningkatan luas tanam dan produktivitas di
Tanaman padi merupakan salah satu daerah-daerah sentra produksi pangan.
tanaman yang memegang peranan penting Operasioanalisasi pencapaian target di
bagi perekonomian negara yaitu sebagai lapangan benar-benar dilaksanakan secara
bahan untuk mencukupi kebutuhan pokok all in untuk mensukseskan program yaitu
masyarakat maupun sebagai mata dengan penyediaan dana, pengerahan
pencaharian petani serta sebagai sumber tenaga, perbaikan jaringan irigasi yang
pendapatan petani dalam memenuhi rusak, bantuan pupuk, ketersedian benih
kebutuhan hidupnya. unggul yang tepat (jenis/varietas, jumlah,
Perkembangan komoditas tanaman tempat, waktu, mutu, harga), bantuan traktor
padi banyak di hasilkan oleh daerah di Pulau dan alsintan lainnya yang mendukung
Jawa. Di Sumatera salah satu daerah yang persiapan, panen dan pasca panen termasuk
masih potensial dalam perkembangan kepastian pemasarannya (Litbang Pertanian,
komoditas padi adalah di Provinsi Riau. 2016).
Angka Sementara (ASEM) 2015 yang Penelitian ini bertujuan untuk:
dihasilkan berdasarkan realisasi data pada Menganalisis karakteristik internal dan
bulan Januari sampai Desember 2015, eksternal petani padi penerima program
memberikan gambaran bahwa produksi padi UPSUS PAJALE di Desa Rambah Baru
di Riau tahun 2015 mencapai 393.917 ton Kecamatan Rambah Samo.
gabah kering giling (GKG). Produksi Manfaat dari penelitian ini diharapkan
tersebut meningkat sekitar 2,19 persen (naik dapat menjadi bahan informasi/ gambaran/
sebesar 8.442 ton GKG) bila dibandingkan masukan bagi pengambil kebijakan di
dengan produksi padi tahun 2014 (BPS Kecamatan Rambah Samo dan untuk
Provinsi Riau, 2016). memperbaiki berbagai kekurangan dalam
Kecamatan Rambah Somo Kabupaten pelaksanaan dan menyusun strategi untuk
Rokan Hulu merupakan salah satu lumbung pemberdayaan petani padi yang tepat dalam
beras Provinsi Riau. Pada tahun 2013 pengembangan UPSUS PAJALE di Desa
tingkat produktivitas padi sawah di Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo.
Kabupaten Rokan Hulu sebesar 5,86 ton/ha .
dan 2,86 ton/ha untuk padi ladang. Rata-rata METODE PENELITIAN
produktivitas komoditas padi sawah di Tempat dan Waktu Penelitian
Kabupaten Rokan Hulu 4,4 ton/ha, angka ini Penelitian ini dilaksanakan di Desa
masih dibawah rata-rata produktivitas padi Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo
sawah nasional (4,57 ton/ha) dan Negara- Kabupaten Rokan Hulu. Pemilihan lokasi ini
negara produsen pangan lainnya, seperti secara Multi stage Sampling atas
Mesir mampu memproduksi 9,9 ton/ha, pertimbangan di Kecamatan Rambah Samo
USA 7,44 ton/ha, dan Jepang 6,65 ton/ha memiliki jumlah luas lahan padi sawah yang
(Bahri Saipul, 2015). cukup luas dan jumlah kelompoktani
Di dalam upaya peningkatan pada terbanyak yang masih mengikuti program
produktivitas padi di Indonesia, pemerintah UPSUS PAJALE. Penelitian ini telah

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017


dilaksanakan di Desa Rambah Baru dimulai teori yang ada hubungannya dengan
dari bulan Oktober 2016 sampai dengan permasalahan penelitian guna menarik suatu
bulan Januari tahun 2016 yang terdiri dari kesimpulan yang disajikan.
tahapan penyusunan proposal, pengambilan Menjawab tujuan tersebut dapat
data, analisis data hingga publikasi hasil dilakukan dengan menggunakan skala likert
penelitian. yaitu dengan data skala ordinal, untuk
mendapatkan data ordinal maka untuk
Metode Pengambilan Responden dan menjawab opsi pertanyaan dalam kuisioner
Data yaitu menggunakan opsi jawaban model
Penelitian ini dilakukan dengan skala likert. Yang mana umumnya opsi
metode survey, yaitu dengan melakukan jawaban terdiri atas lima opsi sebagai
wawancara berdasarkan kuesioner yang berikut : (1) Sangat Redah (SR); (2) Rendah
telah dipersiapkan. Pengambilan sampel (R); (3) Sedang (S); (4) Tinggi (T); (5)
petani padi ditentukan menggunakan metode Sangat Tinggi (ST). Untuk menentukan
purposive sampling atas pertimbangan kategori jawaban tersebut dilakukan dengan
jumlah populasi kelompoktani terbanyak. menggunakan rumus:
Kemudian didalam kelompoktani terbanyak Skor variabel = Skala Tertinggi - Skala Terendah
tersebut akan dilakukan metode sensus, Banyak Skala
dimana seluruh anggota kelompoktani akan
diambil datanya satu persatu. Desa Rambah Besar Kisaran = 5–1 0,01 = 0,79
Baru memiliki kelompoktani terbanyak yaitu 5
15 kelompok dan masih menerapkan Tabel 1. Perhitungan kategori jawaban skor
UPSUS PAJALE, maka populasi adalah tujuan penelitian
kelompoktani Usaha Baru dengan jumlah Skala Nilai Skor
anggota petani padi sebanyak 52 orang. Sangat Rendah (SR)/Sangat Sulit 1,00 – 1,79
Data yang dibutuhkan meliputi data (SS)
Rendah (R)/Sulit (S) 1,80 – 2,59
primer dan data sekunder. Pengambilan data Sedang (S)/Sedang (S) 2,60 – 3,39
primer dilakukan dengan cara observasi Tinggi (T)/Mudah (M) 3,40 – 4,19
lapangan yang dimana dilanjutkan dengan Sangat Tinggi (ST)/ Sangat Mudah 4,20 – 5,00
wawancara serta pengamatan langsung (SM)
terhadap petani responden yang menerapkan HASIL DAN PEMBAHASAN
program UPSUS PAJALE di Desa Rambah Karakteristik Internal
Baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten
Rokan Hulu. Sedangkan data sekunder a. Umur
diperoleh dari instansi terkait yaitu Kantor Umur dijadikan indikator dalam
Kepala Desa Rambah Baru, Badan Pusat menentukan produktif atau tidaknya
Statistik Kabupaten Rokan Hulu. seseorang. Umur petani adalah salah satu
faktor yang sangat berkaitan erat dengan
Analisis Data kemampuan kerja dalam melaksanakan
Untuk menjawab tujuan penelitian, kegiatan usahatani, umur dapat dijadikan
analisis data yang dilakukan secara sebagai tolak ukur dalam melihat aktivitas
kuantitatif dengan statistik deskriptif seseorang dalam bekerja bilamana dengan
(persen) yaitu suatu metode atau cara kondisi umur yang masih produktif maka
menganalisa dan menguraikan data-data
penelitian yang ada, dikaitkan dengan teori-

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017


kemungkinan besar seseorang dapat bekerja Tingkat pendidikan yang rendah akan
dengan baik dan maksimal (Hasyim,2003). menurunkan produktivitas tenaga kerja yang
akan dicapai, serta pendapatan yang
Tabel 2. Jumlah petani padi berdasarkan diperoleh juga memiliki kecenderungan
kelompok umur di Desa Rambah rendah. Pada akhirnya tingkat pendidikan
Baru yang rendah akan mempengaruhi pada
Interval Umur Jumlah Persentase
kemampuan petani padi dalam mengadopsi
No program UPSUS PAJALE.
(Tahun) (Jiwa) (%)
1 71-82 4 7,69
2 59-70 15 28,85 Tabel 3. Distribusi petani padi berdasarkan
3 47-58 19 36,54 tingkat pendidikan di Desa
4 35-46 10 19,23 Rambah Baru
5 23-34 4 7,69 Tingkat Jumlah Persentase
Jumlah 52 100 No
Pendidikan (Jiwa) (%)
Tidak sekolah
Berdasarkan hasil penelitian yang 1 sampai kelas 5 - -
dilakukan menunjukkan bahwa umur petani SD
rata-rata pada usia produktif. Tingginya 2 SD 5 9,62
umur petani padi produktif di Desa Rambah 3 SMP 17 32,69
Baru bisa menyebabkan tingginya masukan 4 SMA 26 50,00
adopsi pengetahuan yang di dapatkan. 5 Sarjana 4 7,69
Kelompok umur pada usia produktif Jumlah 52 100
tentunya lebih mudah dalam mengadopsi
dan merespon hal-hal baru yang dapat Berdasarkan penelitian, rata-rata
membantu mengembangkan usahatani padi tingkat pendidikan petani di Desa Rambah
yang dimiliki petani. Baru berpendidikan SMA. Rendahnya
tingkat pendidikan petani padi dapat
b. Tingkat pendidikan
dijadikan suatu kendala dalam pembangunan
Hasyim (2003) mengatakan tingkat
pertanian dan lambatnya merespon sesuatu
pendidikan formal yang dimiliki petani akan
pengetahuan yang disampaikan, namun hal
menunjukkan tingkat pengetahuan serta
ini dapat diatasi melalui pendidikan atau
wawasan yang luas untuk petani padi
pelatihan yang berkelanjutan.
menerapkan apa yang diperolehnya untuk
peningkatan didalam usahataninya. Tingkat c. Jumlah tanggungan keluarga
pendidikan petani dimana petani yang Jumlah tanggungan keluarga adalah
berpendidikan tinggi relatif lebih cepat jumlah seluruh anggota keluarga yang
dalam melaksanakan adopsi inovasi. Tingkat berada dalam tanggungan keluarga. Menurut
pendidikan manusia pada umumnya dapat Badan Koordinasi Keluarga Berencana
menunjukkan daya kreatifitas manusia Nasional (BKKBN, 2010), pengelompokan
dalam berfikir dan bertindak. Pendidikan ukuran rumahtangga berdasarkan jumlah
yang rendah mengakibatkan kurangnya anggota rumahtangga adalah sebagai
pengetahuan dalam memanfaatkan sumber berikut: (1) rumahtangga kecil adalah
daya alam yang tersedia. rumahtangga yang jumlah anggotanya
kurang atau sama dengan empat orang; (2)
rumahtangga sedang adalah rumahtangga

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017


yang memiliki anggota antara lima sampai sedikit kelompok baru (1-18 tahun) sebesar
tujuh orang; (3) rumahtangga besar adalah 19,23 persen. Data tersebut menggambarkan
rumahtangga dengan jumlah anggota lebih petani sudah sangat baik dalam melakukan
dari tujuh orang. usahatani, ini dikarenakan pengalaman dan
tingkat pendidikan yang sudah cukup tunggi.
Tabel 4. Jumlah tanggungan keluarga petani
padi di Desa Rambah Baru Tabel 5. Petani padi berdasarkan lama
pengalaman usahatani
Jumlah
Jumlah Persentase
No Tanggungan Lama
(jiwa) (%) Jumlah Persentase
Keluarga No Pengalaman
(jiwa) (%)
1 >7 orang 1 1,92 Usahatani
2 6-7 orang 8 15,38 1 3-13 tahun 2 3,85
3 4-5 orang 27 51,92 2 14-24 tahun 12 23,08
4 2-3 orang 15 28,85 3 25-35 tahun 23 44,23
5 < 2 orang 1 1,92 4 36-46 tahun 13 25,00
Jumlah 52 100 5 47-57 tahun 2 3,85
Jumlah 52 100
Berdasarkan dari penelitian jumlah
tanggungan keluraga petani di Desa Rambah e. Luas lahan
Baru, telah menjalankan sesuai dengan Luas penguasaan lahan pertanian
program Keluarga Berencana dengan jumlah merupakan sesuatu yang sangat penting
tanggungan 4-8 orang dalam rumahtangga. dalam proses produksi ataupun usahatani
Hasil dari penelitian menyatakan anggota dan usaha pertanian. Dalam usaha tani
keluarga yang paling berperan aktif dalam misalnya pemilikan atau penguasaan lahan
melakukan pengolahan lahan adalah suami sempit sudah pasti kurang efisien dibanding
dan istri. Sedangkan anggota keluarga yang lahan yang lebih luas. Semakin sempit lahan
lain hanya membantu dalam perawatan usaha, semakin tidak efisien usahatani
tanaman. dilakukan, kecuali bila suatu usaha tani
d. Lama pengalaman usahatani dijalankan dengan tertib dan administrasi
Pengalaman usahatani dapat diartikan yang baik serta teknologi yang tepat.
lamanya petani melakukan usahatani padi. Tingkat efisiensi sebenarnya terletak pada
Menurut Aminudin (2014) pengelompokan penerapan teknologi, karena pada luas lahan
ukuran dari lamanya pengalaman usahatani yang lebih sempit, penerapan teknologi
dapat dilihat sebagai berikut: (1) lamanya cenderung berlebihandan menjadikan usaha
pengalaman usahatani pada tingkat baru tidak efisien (Moehar Daniel, 2004). Luas
yaitu 1-18 tahun; (2) lamanya pengalaman lahan petani padi dapat dilihat pada Tabel 6.
usahatani pada tingkat sedang yaitu 19–35
tahun; (3) lamanya pengalaman usahatani
pada tingkat lama yaitu 36-57 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa,
pengalaman usahatani di Desa Rambah Baru
paling banyak berada pada kelompok sedang
(19-35 tahun) sebesar 51,92 dan yang paling

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017


Tabel 6. Distribusi luas lahan petani padi di interaksi dalam sebulan. Interaksi dapat
Desa Rambah Baru berupa diskusi dan kegiatan penyuluhan.
Jumlah Persentase
No Luas lahan (Ha) Tabel 7. Kekosmopolitan petani padi dalam
(jiwa) (%)
memperoleh informasi tentang
1 2.500-5.500 m2 24 46,15
program UPSUS PAJALE
2 6.000-9.000 m2 6 11,54
3 9.500-12.500 m2 18 34,62 No Uraian Skor Kategori
4 13.000-16.000 m2 3 5,77 1 Petani mencari
5 16.500-20.000 m2 1 1,92 informasi UPSUS
Jumlah 52 100 PAJALE dan jumlah
3,94 Tinggi
sumber informasi
Hasil penelitian bahwa luas lahan tentang UPSUS
petani sebagian besar memiliki luas 0,56-2 PAJALE
Ha. Hal ini menunjukan bahwa petani sudah 2 Kemampuan bergaul
bisa mengadopsi program UPSUS PAJALE petani untuk mencari
3,92 Tinggi
dengan cukup baik. Lahan yang petani garap informasi UPSUS
merupakan lahan milik sendiri, sehingga PAJALE
hasil garapan yang diperoleh sepenuhnya 3 Tingkat motivasi dan
milik pribadi. kemampuan petani
Sangat
padi dalam mencari 4,23
f. Kekosmopolitan Tinggi
informasi tentang
Kekosmopolitan merupakan tingkat UPSUS PAJALE
kemampuan seseorang dalam mencari
4 Tingkat motivasi dan
informasi pengetahuan berupa pengalaman
kemampuan petani
melihat, mendengar, membaca (media Sangat
padi dalam mencari 4,29
massa, media cetak dan media elektronik) Tinggi
informasi tentang
serta bepergian ke suatu tempat sehingga
UPSUS PAJALE
dapat menambah pengalaman dalam
Jumlah 16,38
memecahkan masalah dan perubahan
Rata-Rata Skor 4,03 Tinggi
perilaku individunya.
Dari hasil penelitian petani padi di Karakteristik Eksternal
Desa Rambah Baru termasuk aktif untuk
bergaul dan mencari informasi terbaru a. Intensitas penyuluhan
seputar UPSUS PAJALE yang mereka Penyuluh pertanian lapangan adalah
jalankan. Jumlah sumber informasi juga agen perubahan yang langsung berhubungan
cukup tersedia dan hal ini membuat petani dengan petani. Fungsi utama penyuluh
tidak sulit untuk melaksanakan program adalah mengubah prilaku petani melalui
UPSUS PAJALE. Petani responden di Desa pendidikan non-formal sehingga petani
Rambah Baru secara rata-rata melakukan memiliki kehidupan yang lebih baik secara
kunjungan ke kelompok lain yang juga berkelanjutan.
melaksanakan program UPSUS PAJALE
untuk mencari informasi sebanyak 3
kunjungan dalam sebulan. Interaksi dengan
petani lain dan penyuluh sebanyak 12-15

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017


Tabel 8. Intensitas penyuluh terhadap adopsi Ketepatan saluran penyuluhan di Desa
inovasi program UPSUS PAJALE Rambah Baru dalam kategori tinggi. Kondisi
saat ini menunjukan bahwa petani padi
No Uraian Skor Kategori
responden mudah mendapatkan informasi
1 Penyuluh melakukan
4,02 Tinggi tentang program UPSUS PAJALE dari
penyuluhan
penyuluh apabila kegiatan penyuluhan
2 Kemudahan
3,88 Tinggi dilakukan secara langsung atau tatap muka
menemui penyuluh
antara petani dan penyuluh. Kondisi ini akan
3 Kecukupan/ memudahkan petani padi bertanya secara
intensitas kunjungan 3,92 Tinggi langsung kepada para penyuluh apabila
penyuluh menghadapi kendala dalam melaksanakan
Jumlah Skor 11,83 program UPSUS PAJALE.
Rata-rata Skor 3,94 Tinggi
Tabel 9. Ketepatan saluran penyuluhan
Intensitas penyuluh di Desa Rambah terhadap adopsi inovasi program
Baru termasuk dalam kategori tinggi. UPSUS PAJALE
Kondisi ini menunjukan bahwa penyuluh
pertanian di Desa Rambah Baru telah No Uraian Skor Kategori
melaksanakan perannya dengan baik dan 1 Saluran komunikasi
benar. Penyuluh selalu datang melakukan melalui komunikasi
penyuluhan dan memberikan informasi antar pribadi
3,54 Tinggi
tentang program UPSUS PAJALE bagi (penyuluh dan
petani padi, sehingga skor penyuluhan petani) secara
melakukan penyuluhan kepada petani tinggi. langsung
Penyuluh bersedia kapan saja untuk 2 Saluran komunikasi
membantu petani padi apabila mengahadapi melalui media massa
3,63 Tinggi
suatu persoalan yang ada pada saat dapat membantu
pelaksanaan program UPSUS PAJALE petani
namun, adanya keterbatasan penyuluh dalam 3 Saluran komunikasi
3,48 Tinggi
meluangkan waktu melakukan diskusi tepat sasaran
terkadang bentrok terhadap kesibukan 4 Penyuluh
pribadi dan tugas dalam perkantoran. menyampaikan
Komunikasi dengan penyuluh dapat juga informasi mudah 3,50 Tinggi
dilakukan dengan alat komunikasi telepon dimengerti dan
atau by phone communication. menarik
Jumlah Skor 14,15
b. Ketepatan Saluran Penyuluhan
Saluran penyuluhan yang baik akan Rata-rata Skor 3,54 Tinggi
memudahkan petani padi untuk menyerap
informasi dan ilmu yang disampaikan oleh c. Jumlah Sumber Informasi
agen pembaharu seperti penyuluh. Saluran Jumlah sumber informasi merupakan
penyuluhan dapat berupa komunikasi antara seberapa banyak informasi yang diperoleh
petani dan penyuluh secara langsung atau petani tentang UPSUS PAJALE. Semakin
memanfaatkan alat bantu seperti media banyak sumber informasi yang diperoleh
massa dalam kegiatan penyuluhan. maka akan semakin baik petani dalam

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017


melakukan usahatani dan sebaliknya jika saprodi, kita ketahui pada saat sekarang ini
semakin sedikit sumber informasi yang harga-harga pada saprodi semakin mahal
diperoleh maka semakin buruk petani dalam sehingga banyak petani yang tidak sanggup
melakukan usahataninya. untuk membeli saprodi untuk menunjang
kegiatan usahatani.
Tabel 10. Jumlah sumber informasi yang
diperoleh petani padi terhadap Tabel 11. Keterjangkauan harga saprodi
program UPSUS PAJALE menurut petani padi
No Uraian Skor Kategori No Uraian Skor Kategori
1 Jumlah sumber 1 Tingkat harga saprodi
informasi terbaru dalam pelaksanaan 3,31 Sedang
3,73 Tinggi
tentang UPSUS UPSUS PAJALE
PAJALE 2 Kemampuan
2 Berapa banyak pihak kelompoktani dalam 3,10 Sedang
yang memberikan membeli saprodi
sumber informasi 3,67 Tinggi 3 Kemampuan
terbaru tentang kelompoktani lain 3,50 Tinggi
UPSUS PAJALE membeli saprodi
Jumlah Skor 7,40 Jumlah Skor 9,90
Rata-rata Skor 3,70 Tinggi Rata-rata Skor 3,30 Sedang

Jumlah sumber informasi yang Terlihat bahwa rata-rata skor di Desa


diperoleh petani responden di Desa Rambah Rambah Baru sebesar 3,21 dan termasuk
Baru termasuk kategori tinggi. Petani dalam dalam kategori sedang. Beberapa petani
mendapatkan informasi terbaru yang cukup merasa mampu dalam membeli saprodi
tentang program UPSUS PAJALE. Jumlah untuk pelaksanaan UPSUS PAJALE dan
informasi terbaru tentang program UPSUS sebagian patani lain masih merasa harga
PAJALE yang diterima petani responden saprodi sangat mahal dan tidak terjangkau
secara rata-rata di Desa Rambah Baru oleh petani di dalam kelompoktani.
sebanyak 2-4 informasi terbaru sebagai Kelompoktani padi lainnya merasakan
seperti informasi bantuan dana dari hal yang relatif sama dalam kemampuan
pemerintah untuk para petani padi yang membeli saprodi, beberapa kelompoktani
mengikuti program UPSUS PAJALE. merasa mampu membeli saprodi dan
Sumber informasi terbaru tentang program sebagian kelompoktani lainnya merasa harga
program UPSUS PAJALE yang paling saprodi sangat mahal dan tidak terjangkau.
banyak didapat petani responden berasal Tingginya harga saprodi pupuk membuat
dari para penyuluh desa dan para anggota kurang maksimalnya perawatan pada saat
kelompoktani. Informasi seputar program melakukan budidaya padi, sehingga
UPSUS PAJALE sebagian banyaknya juga produksi yang dihasilkan kurang maksimal.
berasal dari media massa/elektronik.
e. Ketersediaan Saprodi
d. Keterjangkauan Harga Saprodi Ketersediaan saprodi adalah seberapa
Keterjangkauan harga saprodi adalah banyak jumlah saprodi yang tersedia
seberapa mampu petani padi dalam membeli dimasing-masing daerah untuk kebutuhan

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017


usahatani. Ketersediaan saprodi sangat nilai yang cukup bagus. Program UPSUS
berpengaruh pada keberhasilan usahatani, PAJALE sangat tepat dikembangkan di
karena salah satu syarat pokok usahatani Desa Rambah Baru apabila dilihat dari daya
adalah ketersediaan saprodi, jika saprodi dukung lingkungan. Kondisi lingkungan
tidak tersedia maka tidak akan berjalan dan sangat mendukung untuk pertumbuhan padi.
berhasil dengan baik. Banyaknya usahatani padi yang menjamin
Ketersediaan saprodi pada lokasi ketersediaan sumber daya alam yang
penelitian sangat tersedia. Namun, banyak menjadi bahan utama dalam pengolahan
pihak yang memfasilitasi ketersediaan awal lahan.
saprodi di Desa Rambah Baru, dimana
beberapa pihak mencari keuntungan dengan Tabel 13. Daya dukung lingkungan terhadap
meningkatkan harga jika para petani ingin adopsi inovasi program UPSUS
membeli saprodi tersebut. Banyak para PAJALE
petani responden yang merasa dirugikan
No Uraian Skor Kategori
dalam segi ekonomi, harga saprodi masih
1 Sumber daya alam di
cukup mahal bagi petani sehingga harus
lingkungan
mengorek dana lebih banyak.
mendukung 3,81 Tinggi
pelaksanaan UPSUS
Tabel 12. Ketersediaan saprodi oleh petani
PAJALE
padi
2 Ketersediaan sumber
No Uraian Skor Kategori daya alam di 3,77 Tinggi
1 Ketersediaan saprodi 3,40 Tinggi lingkungan
2 Banyaknya pihak 2,44 Rendah 3 Pengelolaan sumber
yang memfasilitasi daya alam di 3,71 Tinggi
ketersediaan saprodi lingkungan
Jumlah Skor 5,85 4 Pelaksanaan UPSUS
Rata-rata Skor 2,92 Sedang PAJALE ramah 3,15 Sedang
lingkungan
f. Daya Dukung Lingkungan Jumlah Skor 14,44
Kondisi lingkungan yang baik akan Rata-rata Skor 3,61 Tinggi
mendukung pelaksanaan program UPSUS
PAJALE yang dijalankan petani padi. Terlihat bahwa karakteristik ekternal
Ketersediaan sumber daya yang diperlukan adopsi inovasi petani padi terhadap program
dalam proses pelaksanaan program akan UPSUS PAJALE di Desa Rambah Baru
membuat inovasi ini lebih mudah diterima Kecamatan Rambah Samo Kabupaten
petani padi. UPSUS PAJALE merupakan Rokan Hulu dapat dikategorikan tinggi
program yang ramah lingkungan dengan ditunjukkan skor rata-rata 3,50. Dapat
pola pikir saling menguntungkan antara dilihat intensitas penyuluh, ketepatan
perpaduan komoditi padi dan sumber daya saluran penyuluh, jumlah sumber informasi
alam sekitarnya. yang ada dan daya dukung lingkungan di
Sumber daya alam di lingkungan Desa Rambah Baru skor 3,90, 3,54, dan
untuk mendukung pelaksanaan UPSUS 3,70, 3,61 dikategorikan tinggi. Adanya
PAJALE di Desa Rambah Baru memiliki penyuluh dan mudahmya mendapatkan

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017


informasi mengakibatkan tidak adanya
keterbatasan petani padi dalam mengelola KESIMPULAN DAN SARAN
usahatani, sehingga pendapatan petani juga Kesimpulan
akan menjadi berpengaruh. Karakteristik internal petani padi di
Kecamatan Rambah Samo dari kriteria umur
Tabel 14. Rekapitulasi karakteristik ekternal petani padi berada pada usia produktif 15-55
petani padi tahun (51,92%), tingkat pendidikan
mayoritas SMA (46,15%), jumlah
No Uraian Skor Kategori
tanggungan keluarga mayoritas ≤ 4 orang
1 Intensitas 3,90 Tinggi
(65,38%), lama pengalaman usahatani
Penyuluh
mayoritas cukup berpengalaman 15-36
2 Ketepatan saluran 3,54 Tinggi
tahun (51,92%), luas lahan mayoritas 0,56-2
penyuluh
Ha (53,85%) dan tingkat kekosmopolitan
3 Jumlah sumber 3,70 Tinggi tergolong tinggi. Karakteristik eksternal
informasi petani termasuk kategori tinggi dilihat dari
4 Keterjangkauan 3,30 Sedang intensitas penyuluh, ketepatan saluran
harga saprodi penyuluh, jumlah sumber informasi,
5 Ketersediaan 2,92 Sedang keterjangkauan harga saprodi dan
saprodi ketersedian saprodi.
6 Daya dukung 3,61 Tinggi
lingkungan Saran
Jumlah Skor 20,98 Pada karakteristik internal dapat
Rata-rata Skor 3,50 Tinggi ditingkatkan melalui pelatihan dan
pengembangan wawasan petani padi untuk
Keterjangkauan harga saprodi skor menjadikan petani paham terhadap aktifitas
3,30 dikategorikan sedang, kondisi ini yang telah dilakukannya, sehingga petani
menunjukkan masih adanya keterbatasan padi dapat meningkatkan pendapatan dan
petani dalam membeli saprodi yang memperbaiki perekonomiannya.
dibutuhkan oleh petani. Menurut petani padi Untuk meningkatkan karakteristik
di Desa Rambah Baru salah satu saprodi eksternal dapat diupayakan melalui
yang kurang terjangkau adalah harga pupuk ketersediaan penyuluh dan adanya pusat
yang terlalu mahal, sehingga para petani informasi untuk dapat meringankan beban
mengharapkan untuk bisa mendapat pupuk petani ketika menghadapi masalah terkait
yang bersubsidi atau pupuk yang murah dan dengan UPSUS PAJALE.
kualitasnya juga bagus. Ketersediaan Perlu peran dari Dinas Pertanian untuk
saprodi bagi petani padi di Desa Rambah dapat mengambil tindakan agar tidak terjadi
Baru sudah cukup memadai disebabkan adanya pihak yang mencari keuntungan
lokasi Desa Rambah Baru adalah sebagai dalam memfasilitasi ketersediaan saprodi,
desa yang bergerak di sektor pertanian sehingga para petani tidak terkendala dalam
walaupun masih kurangnya pihak-pihak beusahatani di Desa Rambah Baru
yang memfasilitasi sehingga dikategorikan Kecamatan Rambah Samo Kabupaten
sedang dengan skor 2,92. Rokan Hulu.

10

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017


DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2016.
Riau dalam Angka 2016.
Pekanbaru.
Badan Litbang Pertanian. 2016. Upaya
Khusus Program Padi Jagung
Kedelai. Diakses pada tanggal 27
juli 2016.
BPS. 2013. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Rokan Hulu. Rokan
Hulu.
Mardikanto. T. 2009. Sistem Penyuluhan
Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Rogers, Everett, M. (2003). Diffusions of
Innovations; Fifth Edition. Simon
& Schuster Publisher.
Subekti, Sri. 2008. Proses Adopsi dan
Difusi Inovasi Dalam Penyuluhan.
http://elearning.unej.ac.id/Diakses
tanggal 8 Februari 2008.

11

JOM Faperta UR VOL. 4 No. 1 Februari 2017

You might also like