INSTRUMENTASI MONITORING GEMPA

& KUALITAS DATA

ARISKA RUDYANTO, M.SC, MPHIL
132 – first seismoscope (Heng, China)

1751 – seismoscope which etched in sand (Bina, Italy)

1784 – first attempt to record ground motion as a function of

time using a series of seismoscopes (Cavalli, Italy)

1875 – first true seismograph (Cecchi, Italy)

1889 – first known seismogram from a distant earthquake is generated (Rebeur-Paschwitz,
Germany)

1914 – first seismometer to use electromagnetic transducer to sense ground motion

(Galitzin, Russia)

1969 – first digital seismograph (data recorded in discrete samples on a magnetic tape)
(U.S. researchers)

1990s – broadcast of real time seismic data via internet

• 1908 : H component of Wiechert Seismograph (Jkt, Medan,
Ambon, Bengkulu)
• 1928: Z component of Wiechert Seismograph
(Jkt, Medan, Ambon, Bengkulu)
• 1953: Sprengnether elektromagnetic seismograph (Lembang,
Jakarta, Medan, Tangerang, Denpasar,
Ujungpandang, Kupang, Jayapura, Manado and
Ambon)
• 1964: Teledyne Geotech seismograph at Lembang (WWSSN)
• 1974 : Z component Kinemetric SPS-1 Seismograph under
UNDP-UNESCO project (28 stations)

4
• 1989 : Z component telemetered LDG-France short period
Seismographs (28 stations)
• 1993: 3 comp. LDG-France long period seismograph (Tretes) and 3
comp. LDG-France SPS-3 short periode
seismographs (Banda Aceh, Padang Panjang,
Kepahyang, Kotabumi, Tanjungpandan, Kupang, Palu,
Ambon and Sorong)
• 1997-2001 : JISNET Project (Parapat & Jayapura)
• 1999 : UCSD /USA (Kappang)
• 2001-2006 : JISNET - Continued (23 stations)
• 2003: CTBTO (Parapat, Lembang, Kupang, Sorong and Jayapura)
• 2005 - Sekarang: InaTEWS Seismic networks ( Broadband dan
Accellerograph) :
5
MEKANISME SEDERHANA SENSOR SEISMIK

Gerakan relatif
(massa thd tanah)

𝑦
𝑘

Ground acceleration 𝑎 ↕
Gerakan Absolute(permukaan tanah)

Gerakan Dinamik di jabarkan hukum newton ke-2 => Forced damped harmonic
oscillator.
MEKANISME SEDERHANA SENSOR SEISMIK
 BAGAIMANA MENGUKUR GERAKAN RELATIF?

Menggunakan beberapa macam transducers :

 Pen (mechanical seismometers - obsolete)

 Resistive

 Capacitive

 Piezoelectric

 Optical (Interferometers, encoders)

 Inductive – coil + magnet

 Eddy current

 LVDT - Linear variable differential transformer

 …
 GEOPHONE & SEISMOMETER
GEOPHONE SEISMOMETER

 Output tegangan  Output tegangan proporsional

proporsional thd kecepatan thd kecepatan tanah pada
tanah diatas natural bandwith frekuensi tertentu
frekuensi  Sensitif, noise rendah,
 Simple, kompak, relatif bandwith frekuensi yang lebar,
murah resolusi rekaman tinggi

 Kelemahan : frekuensi  Kelemahan : relatif mahal,

natural harus di atas > 10 kompleks, peka terhadap
Hz, resolusi rekaman medan magnet
rendah, peka terhadap
medan magnet
 ACCELEROMETERS
 Output tegangan proporsional thd percepatan Prinsip kerja
tanah dibawah frekuensi natural. MEMS capacitive acc.
Piezoelectric
 Beberapa Tipe accelerometers:
Piezoelectric, piezoresistive, capacitive, Force Balanced
(FBA)
 Peluang pemanfaatan kemajuan teknologi
MEMS
- Keuntungan : harga relatif murah, bentuk
Simple & kompak
 Range Bandwith yang lebar, tidak terpengaruh
medan magne
Harga bervariasi Realisasi pabrikasi MEMS
 Kelemahan Noise yang tinggi pada frekuensi
rendah

Produk final
 PRINSIP-PRINSIP ACCELEROGRAPH
- Accelerograph traditional (prinsip inertia) biasanya
digunakan untuk merekam getaran/guncangan kuat,
sedangkan seismometer untuk merekam getaran kecil.
- Accelerograh generasi yang terakhir kesensitifannya
mendekati standart Short Periode (SP) Seismometer
dan memiliki dinamik range yang cukup besar.
- Accelerograph modern sudah menggunakan prinsip-
prinsip elektronika : FBA & MEMS
 Prinsip FBA Accelerometer

• Gaya luar yang bekerja pada massa sensor dikonvensasi oleh gaya elektronik
dalam arah yang berlawanan sehingga massa dalam kondisi stasioner.
• Atau secara exac mendekati stasioner getaran kecil yang diperlukan untuk
mendeteksi pergerakan dari sebuah massa.
• Gaya digerakan oleh arus melalui coil, sehingga arus tersebut diperuntukan
untuk penyeimbang gaya luar yang sebanding dengan gaya tersebut.
• Dengan mengukur arus, kita telah mengukur secara linear sebanding dengan
percepatan dan sensor secara langsung mengukur percepatan tanah.
 Prinsip FBA Accelerometer

Muatan total yang di hasilkan oleh tranduser sebanding dengan gaya yang bekerja.
F = m.a (1) q = k. F (2)
Dari persamaan (1) dan (2) didapat :
q/k = m .a
Dengan : q = muatan listrik ( coulomb)
K = konstanta
 MEMS
• MEMS (Micro-electro Mechanical System) adalah merupakan
sebuah sensor mekanik yang dikemas ke dalam bentuk Integrated
Circuit (IC).

• Karena merupakan sebuah microelectronic maka komponen

utama penyusunnya adalah silicon dan dalam ukuran Micron.

• MEMS biasa digunakan untuk mengukur percepatan, posisi, atau

kejutan.

•MEMS (Micro-Electro Mechanical system) accelerometer

merupakan salah satu alternative sensor getaran yang memiliki
bentuk fisik lebih kecil, harga relative lebih murah, konsumsi arus
dan daya lebih kecil, dan tidak terpengaruh noise yang ditimbulkan
oleh suara getaran.
Struktur MEMS Accelerometer
 PRINSIP KERJA MEMS
• Prinsip dasar dari sensor MEMS adalah capasitive sensor dimana
dengan percepatan getaran tertentu akan mengakibatkan
perubahan kapasitansi dan pada akhirnya akan mengakibatkan
perubahan tegangan output dari sensor MEMS.

•Perubahan kapasitansi mengakibatkan perubahan tegangan pada

sensor output, sedang perubahan kapasitansi berbanding lurus
dengan percapatan getaran.
 Havskov and Alguacil

It is not possible to make one single instrument covering this range of values and instruments with
different gain and frequency response are used for different ranges of frequency and amplitude. Sensors
are labeled e.g. short period (SP), long period (LP) or strong motion. Today, it is possible to make
instruments with a relatively large dynamic and frequency range (so called broad band instruments
(BB) or very broad band (VBB)) and the tendency is to go in the direction of increasing both the
dynamic and frequency range.

Havskov and Alguacil

From IASPEI-NMSOP
Dr.Rer.Nat Wiwit S (2021)
SMR- 4000
INTERIOR…
SEISMIC VAULT

-Bangunan bawah tanah sebagai “rumah”

untuk seismometer dan
accelerometer serta peralatan
tambahan.
-Kedalaman bunker 3 meter , ditutup
tanah setebal kurang lebih 1 m agar
variasi temperatur dalam bunker kurang
dari 2º C

TERPASANG :
Sesuai dengan lokasi Seismometer
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GELOMBANG SEISMIK
1.Kekuatan sumber gempabumi dan kopling antara
sumber Gempabumi dengan medium.
2.Divergensi Bola (Spherical Divergence) yang
menyebabkan energi gelombang terdistribusi
dalam volume bola.
3.Variasi koefisien refleksi terhadap sudut datang
gelombang atau terhadap offset.
4.Atenuasi dan Absorpsi.
5.Pantulan berulang atau multipel oleh lapisan-
lapisan tipis.
6.Hamburan Gelombang oleh struktur-struktur
runcing.
7.Interferensi dan superposisi oleh gelombang-
gelombang yang beda asalnya.
8.Ketergantungan arah dari sistem pengaturan
penerima (array directivity)
9.Sensitivitas geofon dan Kopling antara dengan
tanah.
10.Superposisi dengan noise.
11.Pengaruh Instrumen.
NOISE / DERAU / BISING SEISMIK
NOISE/ DERAU / BISING SEISMIK
DASAR TEORI
 Methods: Power Spectral Density (PSD)
McNamara and Buland (2004)
1-hour time series PSD of 1-hour time series

Prepare 1-hour time series

Demean
Remove LP trend
Cosine taper
Remove instrument

Fourier Transform (FFT)

Time frequency
Period = 1/frequency

Discrete FFT for digital data

Power Spectra (PSD)

Amplitude spectra square
Normalization for
comparison to GSN
noise models

Smoothed & decimated

Caption

dB = 10log10(Pk)
 Methods: PSD Probability Density Function (PDF)
1-hour time series PSD of 1-hour time series McNamara and Buland (2004)

Display the distribution of many PSDs in PDF

Visualize detailed variations of power over long time period

Probability/Percentage in each grid cell:

2-hours 24-hours #PSD intersections / total #PSDs

336-hours Grid

Caption CU.BCIP: GSN station located on an island in the Panama Canal

Seismic Spectrum Components
Earthquakes - high power, low probability

Body waves
Short-periods (~0.1-1 s)

Surface waves
Long -period (~10-100 s)

Ambient noise - low power, high probability

Cultural noise
Short-period (< 1sec period)

Water waves
Long-period (>1sec period)

IU.TUC: GSN station located in Tucson, Arizona USA

Continental low noise environment
Seismic Spectrum Components

USGS Global Seismographic Network (GSN) Stations

a) IU.TUC - Located in Tucson, AZ USA

Long-period (100-200s period) related to ocean waves

b) CU.BCIP - Located on Barro Colorado Island, Panama Canal

Smithsonian Tropical Research Institute (STRI)

Long-period (100-200s period) related to ship activity

Standard Operating Range defined by NHNM and NLNM

Seismic Spectrum Components: Ocean Waves - Global
Microseism
a) CU.ANWB - Antigua Island, Caribbean
GSN station

b) IU.MIDW - Midway Island, South Pacific

GSN station

c) G.TAM - Algeria, Northern Africa

GEOSCOPE station

d) IU.ANMO - Albuquerque, New Mexico, USA

GSN station
Seismic Spectrum Components: Water Waves - Ice and
Storms
a) YM.BBB - 2004 Columbia Glacier, Alaska, USA
ONeel et al., (2004)
b) XL.BBB - 2008 Columbia Glacier, Alaska, USA
Walter et al., (2XXX)

c) CU.GTBY - GSN Guantanamo Bay, Cuba

d) AK.TNA - AEC Alaska Earthquake Center

Tsai and McNamara (2010)
Seismic Spectrum Components: Water Waves - Seiche

100-200 sec period peak

Diurnal variation

High power during the day when shipping active

Low power late at night

Standing wave generated by ship wakes reflecting

off of the canal shores

CU.BCIP located on an island in the Panama Canal

Seismic Spectrum Components: Cultural Noise
a) US.NHSC - South Carolina, USA
USGS ANSS Backbone Station
Short-period diurnal cultural noise

b) US.AHID - Auburn, Idaho, USA

USGS ANSS Backbone Station
Short-period road noise

c) CU.SDDR - Dominican, Republic, Caribbean

USGS GSN Station
Sabanetta Dam

d) GS.OK043 - Oklahoma, USA

USGS aftershock response station
Short-period cultural noise
Located near Oil & Gas operations
Station Construction
a) GS.OK030 - Oklahoma, USA
USGS aftershock response station
Shallow vault
High short-period ambient noise
Unable to detect M2 at 10km

b) IU.CCM - Cathedral Caves, Missouri, USA

USGS GSN station
Low short-period ambient noise
Easily detect M2 at 10km
Low Long-period ambient noise

c) IC.LSA - Lhasa, Tibet

IRIS/IDA GSN Station
Short-period noise levels below NLNM
Incorrect instrument response units

d) US.WRAK - Wrangell, Alaska, USA

USGS ANSS backbone station
Long-period noise levels below NLNM
Incorrect instrument response sensitivity
Data Quality Control
a) GS.OK030 - Oklahoma, USA
USGS aftershock response station
Shallow vault
High short-period ambient noise
Unable to detect M2 at 10km

b) IU.CCM - Cathedral Caves, Missouri, USA

USGS GSN station
Low short-period ambient noise
Easily detect M2 at 10km
Low Long-period ambient noise

c) IC.LSA - Lhasa, Tibet

IRIS/IDA GSN Station
Short-period noise levels below NLNM
Incorrect instrument response units

d) US.WRAK - Wrangell, Alaska, USA

USGS ANSS backbone station
Long-period noise levels below NLNM
Incorrect instrument response sensitivity
Network Performance
Consider station noise levels from PSDPDF for seismic
network Mw detection threshold model

Show improvement over time

Provide input to improve network design

McNamara, D.E., Christa von Hillebrandt-Andrade, Jean-Marie Saurel, V. Huerfano, L.

Lynch (2016). Quantifying 10 years of Improved Earthquake Monitoring Performance
in the Caribbean Region, Seism. Res. Lett., 87, 1, 26-36. doi: 10.1785/0220150095.
Network Performance
Real-time seismic stations
2005 2015 available to the NOAA tsunami
warning centers in 2005 and
2015

Mw Detection Threshold

P-wave Detection Time

Significant improvement over

10 years with the addition of
110 high-quality real-time
island based stations.
 INFORMASI QUALITY ASSURANCE (QA) SEISMOTEK

Sistem Monitoring Kualitas Data REAL-TIME Peralatan Seismologi Teknik

❑ Saat ini sedang dikembangkan sistem

monitoring kulaitas data berdasarkan data
terkini untuk peralatan seismologi teknik.
❑ Sistem ini dibangun berdasarkan hasil analisa PSD
sinyal accelerometer disetiap peralatan dan plot
sinyal dalam bentuk gambar. Nilai PSD ini
dibandingkan dengan model noise AHNM
(Accelerograph High Noise Model) dan ALNM
(Accelerograph Low Noise Model) oleh Cauzzi dan
Clinton (2013). Selain itu juga dilihat juga
paremeter lain seperti Availability,
INFORMASI QUALITY ASSURANCE (QA) SEISMOTEK

Sistem Monitoring Kualitas Data Harian Peralatan Seismologi Teknik

❑ Sistem untuk mengevaluasi kualitas data harian pada

Hasil dari setiap parameter dilakuakn grading kedalam
lokasi yang telah dipasang sensor. bentuk persentase dengan rumusan (Ringler, dkk.
2015):
❑ Hasil sistem berubah-ubah setiap harinya sesuai dengan 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟1 − 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟2
𝐺𝑟𝑎𝑑𝑒 = 100 − 15
kondisi data di setiap lokasi 𝑚
• Parameter 1 : Nilai dari setiap parameter
❑ Evaluasi dilakukan berdasarkan parameter
• Parameter 2 : batas kondisi kritis nilai setiap parameter
Nilai Batas
Parameter Keterangan
Terbaik Toleransi
Bobot • m : 90% nilai rata-rata dari setiap parameter
Integritas dan Kontinuitas Data 50%
percent_availability Persentase ketersediaan data 0 90 60% Hasil dari setiap parameter dibobotkan.
Rata-rata jumlah gap data setiap
avg_num_gap harinya
Rata-rata jumlah overlap data setiap
0 1 20%
Hasil pembobotan dalam bentuk persentase/skor
avg_num_overlap harinya 0 1 20% selanjutnya dikelompokkan kedalam 4 level dengan
Kualitas Sinyal
Persentase nilai PSD diatas high
50%
ketentuan :
pct_above_ahnm noise model 0 20 35% ▪ Skor > 85% (Baik)
Persentase nilai PSD dibawah low
pct_below_alnm noise model 0 20 35% ▪ 50% < Skor <85% (Cukup Baik)
Variansi RMS pada nilai amplitudo ▪ Skor < 50% (Buruk)
sample_rms setiap harinya 1000 10000 20%
avg_num_spike Rata-rata jumlah spike setiap harinya 100 500 10% ▪ Skor = 0% (Mati/off)
 INFORMASI QUALITY ASSURANCE (QA) SEISMOTEK

Sistem Monitoring Kualitas Data Harian Peralatan Seismologi Teknik