You are on page 1of 4

Proyek Perkeretaapian Umum Makassar-parepare Dengan

Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha


Segmen F Siding Jalan Rel Arah Baloci

S.6 TIMBUNAN DENGAN MATERIAL TANAH PILIHAN

1. RUANG LINGKUP
Pekerjaan ini meliputi pengadaan material tanah pilihan, angkutan material ke lokasi,
penghamparan dan pemadatan tanah untuk pembuatan timbunan atau penimbunan kembali
kelebihan galian sesuai gambar yang telah disetujui.

2. PEDOMAN DAN STANDAR


1) Peraturan yang berlaku di Indonesia
 Peraturan Menteri Perhubungan No 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur
Kereta Api
2) ASTM Standard

No Standard Code Title


1 ASTM C 136 Standard Test Method for Sieve Analysis of Fine and
Coarse Aggregates
2 ASTM C 142 Standard Test Method for Clay Lumps and Friable Particles
in Aggregates
3 ASTM C 235 Method of Test for Scratc Hardness of Coarse Aggregate
Particles
4 ASTM D 421 Standard Practice for Dry Preparation of Soil Samples for
Particle-Size Analysis and Determination of Soil Constants
5 ASTM D 422 Standard Test Method for Particle-Size Analysis of Soils
6 ASTM D 698 Test Methods for Laboratory Compaction Characteristics
of Soil Using Standard Effort (12 400 ft-lbf/ft3 (600 kN-
m/m3))
7 ASTM D 854 Standard Test Methods for Specific Gravity of Soil Solids by
Water Pycnometer
8 ASTM D 1196 Standard Test Method for Nonrepetitive Static Plate Load
Tests of Soils and Flexible Pavement Components, for Use
in Evaluation and Design of Airport and Highway
Pavements
9 ASTM D 1556 Standard Test Method for Density and Unit Weight of Soil
in Place by the Sand-Cone Method
10 ASTM D 1883 Standard Test Method for CBR (California Bearing Ratio)
of Laboratory-Compacted Soils
11 ASTM D 2216 Standard Test Methods for Laboratory Determination of
Water (Moisture) Content of Soil and Rock by Mass
12 ASTM D 2937 Density of Soil in Place by the Drive-CylinderMethod
13 ASTM D 4318 Standard Test Methods for Liquid Limit, Plastic Limit, and
Plasticity Index of Soils
14 ASTM D 4429 Standard Test Method for CBR (California Bearing Ratio)
of Soils in Place

Spesifikasi Teknis Halaman 41


Proyek Perkeretaapian Umum Makassar-parepare Dengan
Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
Segmen F Siding Jalan Rel Arah Baloci

15 ASTM D 7380 Standard Test Method for Soil Compaction Determination


at Shallow Depth Using 5-lb (2.3 kg) Dynamic Cone
Penetrometer

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Sesuai dengan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU dan yang diatur di bagian
ini.
4. SUBMITTAL
Sesuai dengan ketentuan dalam SUBMITTAL dan yang diatur di bagian ini.
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
5.1.1. KARAKTERISTIK MATERIAL TANAH
1) Material tanah pilihan tidak boleh mengandung bahan-bahan berbahaya, sampah, kotoran-
kotoran dan material asing.
2) Material yang diklasifikasikan oleh Unified Classification System sebagai OL, OH, atau Pt
tidak boleh digunakan sebagai material pilihan.
3) Material pilihan harus memiliki batas cair maksimal 80% dan batas plastis maksimum 50%
dengan indeks plastisitas (plasticity index) tidak lebih dari 30% sesuai ASTM D 4318.
4) Nilai CBR laboratorium material timbunan (ASTM D 1883) tidak kurang dari 8% pada
contoh tanah terendam (soaked) yang dipadatkan hingga 95% dari kepadatan kering
maksimum sesuai ASTM D 698.
5) Material tanah pilihan (borrow materia0 untuk timbunan tidak boleh
mengandungMontmorillonite. Konsultan berhak untuk meminta dilakukan uji analisis
mineral.
6) Pengambilan contoh material tanah pilihan (borrow materia0 dilakukan oleh Konsultan
dan unsur-unsur Ditjen Perkeretaapian untuk diuji di laboratorium dalam rangka
persetujuan untuk dapat digunakan sebagai material timbunan.
Biaya yang timbul akibat pelaksanaan pengambilan contoh material menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
Kontraktor juga menyiapkan tenaga kerja dan alat yang diperlukan dalam rangka
melakukan penyelidikan dan pengambilan contoh.
Rencana waktu pelaksanaan pengambilan contoh dan pengujian harus diajukan
sebelumnya kepada Konsultan.
7) Hanya material yang disetujui oleh Konsultan yang dapat digunakan sebagai material
timbunan. Jika material yang dikirim ke lokasi pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah
disetujui, Konsultan dapat menolak material tersebut dan Kontraktor wajib membuangnya/
membersihkan dari lokasi pekerjaan atas biaya sendiri.
8) Pengambilan contoh material tanah pilihan (borrow pit) tidak boleh digali sebelum
disetujui oleh Konsultan.
9) Borrow Pit harus dalam kondisi kering pada saat dilakukan pengambilan material. Pada
saat pengambilan harus selalu memperhatikan stabilitas tanah untuk mencegah longsor
akibat penggalian dan ketentuan mengenai lingkungan serta keselamatan kerja.

Spesifikasi Teknis Halaman 42


Proyek Perkeretaapian Umum Makassar-parepare Dengan
Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
Segmen F Siding Jalan Rel Arah Baloci

5.2. PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1) Vibro Roller/ Sheep Foot Roller
2) Bulldozer/ Motor Grader
3) Excavator
4) Truk tangki air
Peralatan selain diatas dapat digunakan namun sebelumnya harus diajukan dan mendapat
persetujuan dari Konsultan.

5.3. PELAKSANAAN
5.3.1. SURVEI LAPANGAN
Kontraktor melakukan survei sesuai gambar yang telah disetujui. Apabila terjadi perbedaan
gambar dengan lapangan atau diidentifikasi perlu adanya perubahan, maka Kontraktor harus
mengajukan perubahannya kepada Konsultan.

5.3.2. PELAKSANAAN PENIMBUNAN


1) Tanah dasar/ asli harus mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul beban dan
tidak akan menyebabkan timbulnya penurunan yang berlebihan.
Sesudah dilakukan pengupasan tanah asli, sebelum dilakukan penghamparan tanah
timbunan, Kontraktor harus memastikan tanah dasar timbunan memiliki nilai kepadatan
setara dengan CBR 8% menggunakan uji DCP (Dynamic Cone Penetrometer) ASTM D 6951
atau alat lain yang setara.
2) Jika tanah dasar/ asli memiliki nilai kepadatan setara dengan CBR kurang dari 6%
menggunakan Uji DCP (Dynamic Cone Penetrometer) atau alat lain yang setara, maka harus
dilaksanakan pekerjaan perbaikan tanah dasar ASTM D 6951.
3) Metoda perbaikan tanah dasar harus diusulkan dan disetujui oleh Konsultan dan PPK.
4) Setelah dipastikan kondisi tanah dasar baik sesuai kaidah-kaidah rekayasa teknik sipil,
pekerjaan timbunan dapat dilaksanakan.
5) Pemadatan harus dilakukan secara merata diseluruh lebar timbunan untuk mendapatkan
hasil pemadatan yang merata.
6) Bongkahan tanah yang berukuran lebih dari 20 cm harus dihancurkan terleb ih dahulu
sebelum pemadatan.
7) Pada lokasi timbunan di lereng, permukaan lereng dibuat bertangga dengan tinggi
maksimum 30 cm.
8) Pemadatan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan hamparan masing- masing lapisan
tidak boleh lebih dari 30 cm sebelum pemadatan dan setiap lapis dilakukan pengukuran
elevasi.
9) Uji coba pemadatan (trial embankment) terhadap material timbunan harus dilakukan pada
saat awal untuk mengetahui ketebalan lapisan dan jumlah minimum lintasan yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang disyaratkan dengan panjang lintasan 50 m.
Sekurang-kurangnya 3 (tiga) tes kepadatan (density test) harus dilakukan untuk
meyakinkan hasil tes ini.

Spesifikasi Teknis Halaman 43


Proyek Perkeretaapian Umum Makassar-parepare Dengan
Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
Segmen F Siding Jalan Rel Arah Baloci

10) Uji coba pemadatan (trial embankment) harus dilakukan kembali jika terjadi perubahan
terhadap material timbunan dan alat yang digunakan.
11) Pemadatan harus dilakukan untuk mendapatkan Kepadatan Kering (Dry Density) minimal
95% dari maksimum Kepadatan Kering yang didapat dari hasil pengujian ASTM D 698.
12) Material yang disetujui sebagai material timbunan harus memiliki kadar air mendekati
kadar air optimum pemadatan. Kontraktor harus menambahkan air kepada material
timbunan untuk mendapatkan kadar air material timbunan yang cukup untuk pemadatan.
Jika kadar air material timbunan dirasa melebihi kadar air optimum, maka Kontraktor
harus menunggu hingga kadar air mendekati optimum.
13) Material timbunan harus dilindungi untuk menjaga kadar air.

5.3.3. PENGUJIAN HASIL PEMADATAN


1) Pengujian terhadap hasil pemadatan per-lapis dapat menggunakan metoda sesuai ASTM D
1556 Standard Test Method for Density and Unit Weight of Soil in Place by the Sand-Cone
Method atau ASTM D 7380 Standard Test Method for Soil Compaction Determination at
Shallow Depths Using 5-lb (2.3 kg) Dynamic Cone Penetrometer atau ASTM D 4429
Standard Test Method for CBR (California Bearing Ratio) of Soils in Place kecuali lapis
terakhir.
2) Hasil pengujian diatas harus dipadatkan minimum hingga 95% dari kepadatan kering
maksimum sesuai ASTM D 698 atau minimum setara nilai CBR sebesar 8% dari contoh
material terendam kecuali lapis terakhir.
3) Pengujian hasil pemadatan lapisan terakhir dengan ketebalan 30 cm (subgrade) dilakukan
sesuai dengan ASTM D 1196 Standard Test Method for Nonrepetitive Static Plate Load Tests
of Soils and Flexible Pavement Components for Use in Evaluation and Design of Airport and
Highway Pavement dengan nilai minimum yang harus dipenuhi sebesar 110 MN/m3 (11
kg/cm3
4) Pengujian hasil pemadatan harus dilakukan setiap 500 m2 untuk setiap lapisan tanah yang
dipadatkan.

Spesifikasi Teknis Halaman 44

You might also like