You are on page 1of 15

THE EFFECT ON BRAND TRUST AND SATISFACTION ON BRAND LOYALTY IN

CONSUMERS INSTANT NOODLES BRAND INDOMIE IN THE DESERT CITY PADANG

Debie Sinta Martalova1, Surya Dharma2, Lindawati2


1
Department of Management, Faculty of Economics, University of Bung Hatta
2
Dosen Department of Management, Faculty of Economics, University of Bung Hatta
E-mail : martalova@ymail.com, priyatama_surya@yahoo.com, 111nda@yahoo.co.id

ABSTRACT

Indomie instant noodles is a brand that is well known Indonesian society. Indomie instant noodle
brand is quite popular, as evidenced by the perception of quality is quite good in the community. This
study aimed to determine the effect on brand trust and satisfaction on brand loyalty in consumers instant
noodles brand Indomie in the desert city. The sample in this research is that consumers who have
purchased and consumed instant noodles brand Indomie, aged over 18 years, at least buy instant noodles
brand Indomie 2 times and domiciled in the city of Padang totaling 100 respondents. The sampling
technique was purposive sampling. Types of data used are primary data through questionnaires. Data
analysis method used is multiple linear regression analysis. Hypothesis testing using t-test statistics test to
prove the effect of independent variables on the dependent variable is the partial or individual.
Results of this study found that the characteristics of the brand, positive effect on firm
characteristics on consumer brand loyalty brand Indomie instant noodles in the desert city. While the
characteristics of the consumer-brand no positive effect on brand loyalty in consumers instant noodles
brand Indomie in the desert city. While the negative impact of customer satisfaction on brand loyalty in
consumers instant noodles brand Indomie in the desert city.

Keywords: trust in the brand, customer satisfaction, brand loyalty

PENDAHULUAN maka konsumen akan terus percaya terhadap


merek tersebut (Ferrinadewi, 2008: 153).
Latar Belakang Masalah Kepercayaan pelanggan pada
Persaingan bisnis yang dihadapi merek/brand trust didefinisikan sebagai
perusahaan-perusahaan saat ini semakin ketat, keinginan pelanggan untuk bersandar pada
sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk sebuah merek dengan resiko-resiko yang
lebih cermat dalam menentukan strategi dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu
bersaingnya, agar dapat memenangkan dalam akan menyebabkan hasil yang positif (Lau dan
persaingan yang dihadapinya. Manajemen Lee. 1999: 342).
perusahaan dituntut untuk dapat mendesain dan Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa
mengimplementasikan strategi pemasaran yang kepercayaan konsumen terhadap perusahaan,
mampu menciptakan, memper-tahankan, dan terdiri dari tiga dimensi yaitu: kepercayaan pada
meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada perusahaan, reputasi perusahaan dan motif
akhirnya dapat tercipta loyalitas yang tinggi dari perusahaan yang diinginkan.
konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Karakteristik konsumen-merek dapat
Tugas perusahaan dalam menanamkan mempengaruhi kepercayaan terhadap merek.
kepercayaan merek dalam diri konsumennya Karakteristik ini meliputi kemiripan antara
sangatlah sulit. Perusahaan harus mampu konsep emosional konsumen dengan kepribadian
memenuhi komponen-komponen kepercayaan merek, kesukaan terhadap merek, dan
merek itu sendiri (Mowen dan Minor, 2002: pengalaman terhadap merek. Konsep diri
312). merupakan totalitas pemikiran dan perasaan
Kepercayaan bersumber dari harapan individu dengan acuan dirinya sebagai objek
konsumen akan terpenuhinya janji yang sehingga sering kali dalam konteks pemasaran
diberikan oleh merek. Ketika harapan mereka dianalogkan merek sama dengan orang (Riana,
tidak terpenuhinya maka kepercayaan akan 2008).
berkurang bahkan hilang. Akan tetapi, jika
harapan tersebut dapat dipenuhi oleh perusahaan

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 1
Disisi lain kepuasan konsumen juga di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis
dapat mempengaruhi loyalitas merek. Mowen produk makanan olahan seperti mie instan,
dan Minor (2002: 89) menyatakan bahwa kecap, saus, sambal, sirup dan lain-lain. Salah
kepuasan konsumen adalah keseluruhan sikap satu produk yang sangat terkenal adalah mie
yang ditunjukkan konsumen atas barang atau instan Indomie.
jasa setelah mereka memperoleh dan Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie"
menggunakannya. Ini merupakan penilaian sudah umum dijadikan istilah generik yang
evaluatif pasca pemilihan yang disebabkan oleh merujuk kepada mi instan. Harga Indomie yang
seleksi embelian khusus dan pengalaman ekonomis dan cita rasanya yang telah
menggunakan atau mengkonsumsi barang atau disesuaikan dengan selera Indonesia membuat
jasa tersebut. produk mi instan ini sangat digemari oleh
Berkaitan dengan hal tersebut saat ini masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga
pola konsumsi masyarakat telah banyak berubah, Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar
makanan-makanan yang cepat saji atau instan negeri membawa Indomie untuk mengatasi
kian digemari sebagai substitusi nasi. Salah satu masalah ketersediaan makanan yang praktis dan
dari makanan cepat saji itu adalah mie instan. sesuai dengan selera Indonesia. Dan itu membuat
Produk ini bahkan kian menjadi pilihan sebagai banyak konsumen masih tetap loyal/setia
pengganti bahan makanan pokok. terhadap produk-produk Indomie.
Pertimbangannya adalah kepraktisan, harga yang Merek mie instan Indomie sudah cukup
terjangkau, dan cukup mengenyangkan. terkenal, terbukti dengan adanya persepsi
Permintaan yang semakin meningkat kualitas yang cukup baik di masyarakat.
menyebabkan persaingan yang semakin Perusahaan mie instan merek Indomie harus
meningkat pula dikategori produk mie instan. mempunyai strategi lain untuk meningkatkan
Kondisi ini menuntut produsen mie instan untuk jumlah konsumen yang loyal. Konsumen yang
selalu meningkatkan kualitas produk dan men- loyal pada satu merek, mereka tidak akan pindah
cermati kondisi pasar yang cenderung dinamis pada merek lain. Sehingga kepercayaan terhadap
dengan cara mengidentifikasi kebutuhan dan merek akan memberikan nilai yang lebih pada
keinginan konsumen yang heterogen, sehingga konsumen dan tentunya hal ini akan menjadi
dapat diketahui dengan jelas kebutuhan dan bahan pertimbangan bagi konsumen dalam
keinginan konsumen tersebut sesuai dengan memilih merek lain. Dengan adanya persepsi
karakteristik dari masing-masing segmen. kualitas yang cukup baik dan konsumen yang
Indomie adalah sebuah merek mie instan loyal akan membuat konsumen tetap melakukan
yang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia. pembelian Indomie.
Salah satu produk PT Indofood Sukses Makmur Pada tabel 1 akan dilihat Brand Value
ini selain popular di kalangan penggemar mie dalam penelitian yang dilakukan SWA, yang
instan juga karena merek Indomie sangat popular merupakan akumulasi dari pangsa pasar,
dikenal melalui tayangan iklan media televisi popularitas merek, popularitas iklan, kepuasan
maupun media cetak. PT Indofood Sukses dan gain index sebagai berikut:
Makmur adalah perusahaan makanan papan atas
Tabel 1
Indonesia Best Brand Index Tahun 2012 Pada Produk Mi Instan
TOM TOM Brand Gain Brand
No Merek Satisfaction
Ad Brand Share Index Value
1 Indomie 72,2 72,6 75,8 99,3 -0,2 78,9
2 Mie Sedap 17,5 16,6 16,6 100,0 14,7 38,0
3 Supermi 3,4 4,3 3,7 100,0 27,2 28,0
4 Sarimi 3,5 3,5 2,8 100,0 13,2 27,8
Sumber: Majalah SWA: Indonesia Best Brand, 2012

Berdasarkan pada tabel, dapat dilihat adalah Supermi dengan brand value sebesar
bahwa merek Indomie berada di posisi pertama 28,0%, diikuti oleh Sarimi di posisi keempat
dengan brand value 78,9%, dan diikuti oleh dengan brand value sebesar 27,8%.
pesaingnya Mie Sedap di urutan kedua dengan Merek mempunyai beberapa peran bagi
brand value 38,0%. Sedangkan di posisi ketiga perusahaan. Merek memung-kinkan perusahaan

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 2
untuk mencapai skala ekonomis dengan pencinta mi terutama mi instan. Mereka adalah
memproduksi merek tersebut secara massal. anak-anak, remaja, sampai orang tua. Mereka
Kedua merek sukses dapat menghambat pesaing juga berasal dari berbagai kalangan, anak
yang ingin memperkenalkan merek yang sama. sekolah, pekerja informal, pekerja kantoran, dari
Merek juga mem-punyai perang strategis yang kalangan menengah bawah samapai menengah
penting dengan menjadi pembeda antara produk atas. Selain praktis karena mudah didapat
yang ditawarkan suatu perusahaan dengan merek dimana saja seperti di warung, pasar,
competitornya. Citra merek yang kuat minimarket, pasar swalayan dan supermarket,
memungkinkan perusahaan meraih kepercayaan dari sisi ekonomis, produk Indomie tergolong
langsung dari pengecer dan pedagang (Shimp, tinggi. Berdasarkan pada tabel 2, dapat dilihat
2003:8). perkembangan penjualan mie instan pada bulan
Di kota Padang sendiri Indomie disukai November 2012 di Kota Padang, sebagai berikut:
oleh konsumen yang beragam, mereka adalah
Tabel 2
Perkembangan Penjualan Mie Instan Di Kota Padang Pada Bulan November 2012
Penjualan Per
Merek Mie Total Toko Yang di
No Minggu
Instan Survei
(Karton/Dus)
1 Indomie 10 Toko 31
2 Mie Sedap 10 Toko 13
3 Sarimi 10 Toko 4
4 GAGA 100 10 Toko 2
Sumber : Survey Sepuluh Toko Di Kota Padang, November 2012

Berdasarkan instrumen pada tabel, dapat Berdasarkan uraian tersebut, peneliti


dilihat perkembangan penjualan mie instan di tertarik untuk membuat suatu penelitian pada
Kota Padang pada bulan November 2012. Pada produk mi instan merek Indomie di Kota Padang
mie instan merek Indomie rata-rata penjualan per ke dalam bentuk skripsi yang berjudul
minggu sebanyak 31 dus, diikuti oleh Mie Sedap “Pengaruh Kepercayaan Pada Merek Dan
sebanyak 13 dus per minggu, sedangkan Sarimi Kepuasan Terhadap Loyalitas Merek Pada
dengan penjualan rata-rata 4 dus per minggu dan Konsumen Mie Instan Merek Indomie Di
GAGA Mie 100 dengan penjualan sebanyak 2 Kota Padang”.
dus per minggu.
Sebagai salah satu produsen mie instan Perumusan Masalah
terbesar dan pertama di Indonesia, tentu Indomie Berdasarkan latar belakang permasalahan
tidak menghendaki para pelanggannya beralih ke yang telah diuraikan, maka dapat disusun
produk lain. Oleh sebab itu, tuntutan untuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
selalu menjadi yang terbaik harus menjadi 1. Bagaimanakah pengaruh karakteristik merek
komitmen organisasi agar konsumen mie instan terhadap loyalitas merek pada konsumen
masih tetap setia untuk selalu mengkonsumsi mie instan merek Indomie di Kota Padang ?
Indomie. Kesetiaan pelanggan tidak dapat 2. Bagaimanakah pengaruh karakterisitik
begitu saja diraih, tetapi memerlukan proses perusahaan terhadap loyalitas merek pada
panjang untuk meyakinkan bahwa Indomie konsumen mie instan merek Indomie di
merupakan mie instan terbaik. Kota Padang ?
Membangun kepercayaan konsumen 3. Bagaimanakah pengaruh karakteristik
telah dilakukan oleh produsen mie instan merek konsumen-merek terhadap loyalitas merek
Indomie sejak didirikan. Hal ini dibuktikan pada konsumen mie instan merek Indomie
dengan inovasi yang telah dilakukan oleh PT di Kota Padang ?
Indofood Sukses Makmur untuk selalu 4. Bagaimanakah pengaruh kepuasan terhadap
memberikan yang terbaik kepada konsumen. loyalitas merek pada konsumen mie instan
Inovasi tersebut berupa selalu melakukan merek Indomie di Kota Padang ?
pengembangan dan diversifikasi terhadap produk
Indomie untuk memperkuat pasar.

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 3
keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah
Tujuan Penelitian merek. Apabila loyalitas merek meningkat maka
Dari perumusan masalah tersebut dapat kerentaan kelompok pelanggan dari serangan
dijelaskan tujuan penelitian sebagai berikut : kompetitor dapat dikurangi. Hal ini merupakan
1. Untuk membuktikan dan menganalisis suatu indikator dari brand equity yang berkaitan
pengaruh karakteristik merek terhadap dengan perolehan laba dimasa yang akan datang
loyalitas merek pada konsumen mie instan karena loyalitas merek secara langsung dapat
merek Indomie di Kota Padang. diartikan sebagai penjualan di masa depan.
2. Untuk membuktikan dan menganalisis Penelitian ini meneliti tentang Indomie
pengaruh karakterisitik perusahaan terhadap yang merupakan merek mie instan dengan
loyalitas merek pada konsumen mie instan membidik kaum menengah kebawah sebagai
merek Indomie di Kota Padang. target pemasaran-nya. Produk-produk Indomie
3. Untuk membuktikan dan menganalisis dikategorikan ke dalam convinience good.
pengaruh karakteristik konsumen-merek Convenience goods/barang nyaman adalah
terhadap loyalitas merek pada konsumen barang-barang yang biasanya sering dibeli oleh
mie instan merek Indomie di Kota Padang. konsumen, bersifat segera, dan dengan usaha
4. Untuk membuktikan dan menganalisis yang minimum.
pengaruh kepuasan terhadap loyalitas merek Mowen dan Minor (2002: 109)
pada konsumen mie instan merek Indomie mengemukakan bahwa loyalitas dapat
di Kota Padang. didasarkan pada perilaku pembelian aktual
produk yang dikaitkan dengan proporsi
Manfaat Penelitian pembelian. Loyalitas merek merupakan ukuran
Manfaat yang diperoleh melalui inti dari ekuitas merek/brand equity. Kartajaya,
penelitian ini adalah : dkk (2005: 211) mengemukakan loyalitas
1. Bagi Akademisi, hasil yang diperoleh di merek/brand loyalty adalah loyalitas yang
dalam penelitian ini dapat dijadikan diberikan oleh pelanggan kepada merek.
sebagai pengembangan ilmu pengetahuan Loyalitas merek ini menjadi ukuran seberapa
di era globalisasi sekarang ini, terutama, besar kemungkinan pelanggan akan berpindah ke
untuk pokok bahasan loyalitas merek merek lain. Loyalitas merek akan menjamin
terhadap produk, yang nantinya bahwa pelanggan tidakakan berpindah ke merek
diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pesaing, waklaupun merek pesaing tersebut
para peneliti lain yang ingin memberikan harga yang lebih murah atau
mengembangkan hasil penelitian ini di kualitas yang lebih baik.
waktu yang akan datang.
2. Bagi Praktisi, hasil yang diperoleh Kepercayaan Terhadap Merek/Trust In A
didalam penelitian ini dapat dijadikan Brand
referensi bagi perusahaan terutama untuk Tugas perusahaan dalam menanamkan
tindak lanjut untuk mengetahui faktor- kepercayaan merek dalam diri konsumennya
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi sangatlah sulit. Perusahaan harus mampu
loyalitas merek pada konsumen produk memenuhi komponen-komponen kepercayaan
mie instan yang akan menjadi dasar merek itu sendiri, di antaranya adalah brand
dalam proses pengambilan kebijaksanaan reliability dan brand intention (Mowen dan
pemasaran pada PT Indofood Sukses Minor, 2002: 312).
Makmur.
Karakteristik Merek/Brand Characteristic
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Kepercayaan pelanggan pada
merek/brand trust didefinisikan sebagai
Loyalitas Merek keinginan pelanggan untuk bersandar pada
Rangkuti (2009:60) mengatakan loyalitas sebuah merek dengan resiko-resiko yang
merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu
terhadap suatu merek. Loyalitas merek akan menyebabkan hasil yang positif (Lau dan
merupakan inti dari ekuitas merek/brand equity Lee. 1999).
yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, Selanjutnya karakteristik merek tersebut
karena hal ini merupakan suatu ukuran terdiri atas tiga elemen yaitu: reputasi

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 4
merek/brand reputation, kecakapan Pelanggan mengalami berbagai tingkat
memprediksi merek/brand predictability, dan kepuasan atau ketidakpuasan setelah mengalami
kompetensi merek/brand competence. masing-masing jasa sesuai dengan sejauh mana
harapan mereka terpenuhi atau terlampaui.
Karakteristik Perusahaan/Company Karena kepuasan adalah keadaaan emosional,
Characteristic reaksi pasca pembelian mereka dapat berupa
Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan,
kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, netralitas, kegembiraan atau kesenangan
terdiri dari tiga dimensi yaitu: kepercayaan pada (Lovelock dan Wright, 2007: 102).
perusahaan/company trust, reputasi
perusahaan/company reputation, dan motif Hipotesis
perusahaan yang diinginkan/perceived motives of H1 : Karakteristik merek berpengaruh positif
the company. terhadap loyalitas merek pada konsumen
mie instan merek Indomie di Kota Padang.
Karakteristik Konsumen-Merek/Consumer- H2 : Karakteristik perusahaan berpengaruh
Brand Characteristik positif terhadap loyalitas merek pada
Consumer-brand characteristic konsumen mie instan merek Indomie di
merupakan merupakan dua kelompok yang Kota Padang.
saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, H3 : Karakteristik konsumen-merek berpengaruh
karakteristik konsumen-merek dapat positif terhadap loyalitas merek pada
mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. konsumen mie instan merek Indomie di
Karakteristik ini meliputi kemiripan antara Kota Padang.
konsep emosional konsumen dengan kepribadian H4 : Kepuasan berpengaruh positif terhadap
merek, kesukaan terhadap merek, dan loyalitas merek pada konsumen mie instan
pengalaman terhadap merek. Konsep diri merek Indomie di Kota Padang.
merupakan totalitas pemikiran dan perasaan
individu dengan acuan dirinya sebagai objek Kerangka Konseptual
sehingga sering kali dalam konteks pemasaran Secara konseptual kerangka berpikir
dianalogkan merek sama dengan orang (Riana, dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
2008). berikut:
Gambar 1
Kepuasan Konsumen Kerangka Konseptual
Selama dan setelah konsumsi serta
pemakaian produk atau jasa, konsumen Karakterisitik
mengembangkan rasa puas atau tidak puas. Merek (X1)
(+)
Mowen dan Minor (2002: 89) menyatakan
bahwa kepuasan konsumen adalah keseluruhan Karakteristik (+)
sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang Perusahaan (X2)
(+)
atau jasa setelah mereka memperoleh dan Loyalitas Merek
(Y)
menggunakannya. Ini merupakan penilaian Karakteristik
evaluatif pasca pemilihan yang disebabkan oleh Konsumen-Merek
(X3) (+)
seleksi embelian khusus dan pengalaman
menggunakan atau mengkonsumsi barang atau Kepuasan
Konsumen (X4)
jasa tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2009: 14)
kepuasan mencerminkan penilaian seseorang
tentang kinerja produk anggapannya atau hasil
kaitannya dalam ekspektasi. Jika kinerja produk
tersebut tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan
tersebut tidak puas dan kecewa. Jika kinerja
produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan
tersebut puas. Jika kinerja produk melebihi
ekspektasi, pelanggan tersebut senang.

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 5
METODOLOGI PENELITIAN mengkonsumsi mie instan merek Indomie,
berusia diatas 18 tahun dan berdomisili atau
Populasi dan Sampel bertempat tinggal di Kota Padang.
Populasi Menurut Roscoe (1975) dalam Sekaran
Sampel yang di ambil unsur-unsurnya (2006: 160) ukuran sampel lebih dari 30 dan
harus representatif artinya dapat mewakili kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
keseluruhan dari populasi. Menurut Sekaran penelitian. Maka dalam penelitian ini di
(2006: 121), populasi mengacu pada keseluruhan gunakan 100 responden. Pengambilan sampel
kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang 100 dalam penelitian ini dilakukan dengan
ingin peneliti investigasi. Di dalam penelitian pertimbangan bahwa populasi sangat besar
ini yang menjadi populasi adalah konsumen sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti
yang pernah membeli dan mengkonsumsi mie seluruh data yang ada karena memerlukan
instan merek Indomie, berusia diatas 18 tahun, banyak biaya, waktu dan tenaga (Sekaran, 2006:
minimal membeli mie instan merek Indomie 124).
sebanyak 2 kali dan berdomisili di Kota Padang.
Definisi Operasional Variabel dan Skala
Sampel Pengukuran Data
Sampel terdiri atas sejumlah anggota Defenisi Operasional Variabel
yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006: 123). Operasionalisasi variabel menjelaskan
Sedangkan metode pengambilan sampel yang di hal-hal yang akan diteliti oleh peneliti. Hal ini
gunakan dalam penelitian ini dengan cara berguna untuk mengetahui defenisi variabel dan
purposive sampling, yaitu dalam mengambil termasuk jenis skala mana variabel-variabel yang
sampel dasar digunakan pertimbangan dengan akan diteliti tersebut. Untuk lebih jelasnya
beberapa kriteria penelitian untuk meningkatkan mengenai operasi onalisasi variabel dapat dilihat
ketepatan sampel (Sekaran, 2006: 136). Kriteria pada Tabel 3 berikut ini :
yang di gunakan dalam pemilihan sampel adalah
responden yang pernah membeli dan
Tabel 3
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Sumber Skala
Independen Keinginan konsumen untuk bersandar
Krakteristik pada mie instan merek Indomie dengan a. reputasi merek
Merek resiko-resiko yang dihadapi karena b. prediktabilitas merek Lau dan Lee Likert
(X1) ekspektasi terhadap mie instan merek c. kompetensi merek (1999) 1 s/d 5
Indomie itu akan menyebabkan hasil
yang positif.
Independen a. kepercayaan
Karakteristik Pengetahuan konsumen tentang terhadap perusahaan
Perusahaan perusahaan yang ada di balik mie instan b. reputasi perusahaan
Lau dan Lee Likert
(X2) merek Indomie merupakan dasar awal c. dorongan yan
(1999) 1 s/d 5
pemahaman konsumen terhadap mie dirasakan pada
instan merek Indomie. perusahaan
d. integritas perusahaan
Independen Kemiripan antara konsep emosional a. kemiripan antara
Karakteristik konsumen dengan kepribadian mie konsumen-konsep
Lau dan Lee Likert
Konsumen- instan merek Indomie, kesukaan dan citra merek
(1999) 1 s/d 5
Merek terhadap Indomie, dan pengalaman b. menyukai merek
(X3) terhadap merek mie instan Indomie. c. dukungan teman
Independen a. kepuasan
Kotler dan
Kepuasan Penilaian konsumen tentang mie instan menyeluruh
Keller (2009: Likert
(X4) merek Indomie atas anggapannya atau b. harapan konfirmasi
14) 1 s/d 5
hasil kaitannya dalam ekspektasi. c. perbandingan yang
ideal
Dependen Loyalitas yang diberikan oleh a. Loyal pada merek,
Kartajaya
Loyalitas konsumen kepada merek mie instan b. Merek pilihan
(2005: 211) dan Likert
Merek Indomie. pertama,
Tjiptono (2005: 1 s/d 5
(Y) c. Tidak akan membeli
55)
merek lain

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 6
Metode Analisis Data Dimana :
5 = Sangat Setuju 2 = Tidak Setuju
Uji Validitas 4 = Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju
Uji validitas digunakan untuk mengukur 3 = Ragu-Ragu ∑Fi =Total Frekuensi Responden
sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu
kuisioner dikatakan valid jika pertanyaannya Sedangkan mencari tingkat pencapaian
pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan jawaban responden digunakan rumus berikut
sesuatu yang diukur oleh kuisioner tersebut. (Arikunto, 2002: 244):
Dapat dilihat dari nilai Kaiser Meyer Olkin TCR = Rata-rata Skor x 100%
Measure Of Sampling Adequency (KMO – 5
MSA) dari variabel jika berada diatas 0,5 hal ini Dimana :
memberikan arti bahwa item-item dari variabel TCR = Tingkat Pencapaian Jawaban Responden
tersebut valid untuk diuji (Ghozali,2011:52). Selanjutnya kriteria nilai tingkat capaian
Namun jika factor loading per item pertanyaan responden (TCR) dapat diklasifikasikan sebagai
kurang dari 0,4 berarti item pertanyaan tersebut berikut (Arikunto, 2002: 244):
tidak valid. Persentase Pencapaian Kriteria :
a. Jika TCR berkisar antara 0-35,99%
Uji Reliabilitas = Sangat Rendah
Menurut Sekaran (2006: 40) menyatakan b. Jika TCR berkisar antara 36%-55,99%
bahwa reliabilitas merupakan konsistensi dan = Rendah
stabilitas dari pengukuran instrument. Dengan c. Jika TCR berkisar antara 56%-65,99%
demikian, reliabilitas mencakup dua hal utama = Sedang
yaitu stabilitas ukuran dan konsistensi internal d. Jika TCR berkisar antara 66%-80,99%
ukuran. Untuk mengetahui reliabilitas variabel = Tinggi
digunakan nilai Cronbach’s alpha minimal 0,60, e. Jika TCR berkisar antara > 81%
semakin dekat koefisien keandalan dengan 1,0 = Sangat Tinggi
semakin baik (Sekaran 2006: 182).
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Uji Normalitas Analisis Regresi Linier Berganda
Uji normalitas bertujuan untuk menguji Uji regresi linear berganda merupakan
apakah dalam model regresi, variabel teknik statistik yang digunakan untuk menguji
pengganggu atau residual memiliki distribusi pengaruh beberapa variabel bebas terhadap
normal. Menurut Ghozali (2005: 122) didalam variabel terikat (Sekaran, 2006: 299). Persamaan
melakukan pengujian normalitas digunakan alat regresi linier berganda adalah :
uji non parametric One Sample Kolmogorov Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Smirnov Test. Didalam pengujian data Dimana :
normalnya sebuah variabel ditentukan dari nilai Y = Loyalitas Merek
asymp sig > alpha 0,05. Pengujian hipotesis α = Konstanta
dapat di lanjutkan setelah seluruh variabel β1,β2,β3,β4 = Koefisien Regresi
penelitian berdistribusi normal. X1 = Karakteristik Merek
X2 = Karakteristik Perusahaan
Analisa Deskriptif Variabel Penelitian X3 = Karakteristik Konsumen-merek
Analisis deskriptif adalah transformasi X4 = Kepuasan Konsumen
data mentah ke dalam bentuk yang mudah e = error term atau variabel yang
dipahami atau diinterprestasikan. Bertujuan tidak diteliti
untuk memperoleh gambaran obyektif mengenai Dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05
obyek penelitian (Simamora, 2004: 231).
Arikunto (2002: 244) menyatakan bahwa untuk Uji t-Statistik (Uji Parsial)
mendapatkan rata-rata skor masing-masing Uji t bertujuan untuk mengetahui
indikator dalam pernyataan yang terdapat dalam pengaruh signifikan atau tidak variabel bebas
kuesioner di pakai rumus sebagai berikut : terhadap variabel terikat secara parsial atau
individu. Pada penelitian ini variabel bebas
(5.SSFi )  (4.SFi )  (3.RRFi )  (2.TSFi)  (1.STSFi)
Rata  rataSkor  terdiri dari Karakteristik Merek (X1),
 Fi Karakteristik Perusahaan (X2), Karakteristik

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 7
Konsumen-Merek (X3) dan Kepuasan Konsumen Pedagang / Wirausaha 8 8
(X4) dikatakan berpengaruh signifikan atau tidak Jenis Kerja & Aktivitas
terhadap variabel terikat yaitu loyalitas merek Staf Pengajar (Guru/Dosen) 10 10
Ibu Rrumah Tangga 20 20
(Y). Bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas
Mahasiswa 21 21
dibandingkan dengan tingkat kesalahannya:
Lainnya 4 4
Dengan menggunakan angka probabilitas
Pengeluaran
signifikasi : < Rp 1.000.000 22 22
a. Apabila nilai signifikasi > alpha (0,05), Rp 1.000.000 s/d 1.500.000 10 10
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Rp 1.500.001 s/d 2.000.000 17 17
Artinya variabel independen secara Rp 2.000.001 s/d 3.000.000 17 17
individual tidak berpengaruh signifikan > Rp 3.000.000 34 34
terhadap variabel dependen. Frekuensi Beli
b. Apabila nilai signifikasi < alpha (0,05), 1kali/minggu 57 57
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya 2 kali/minggu 28 28
variabel independen secara individual 3 kali/minggu 11 11
berpengaruh signifikan terhadap variabel 4 kali/minggu 3 3
dependen 5 kali/minggu 1 1

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 4 diperoleh beberapa


kesimpulan mengenai karakteristik dari
Karakteristik Responden Penelitian responden yang diteliti diantaranya, responden
Berdasarkan proses pentabulasian data seluruhnya membeli dan mengkonsumsi mie
yang telah dilakukan dapat diklasifikasikan instan merek indomie, pada umumnya berjenis
responden yang berpartisipasi di dalam kelamin laki-laki sebanyak 59 orang dengan
penelitian ini seperti terlihat pada Tabel 4.2 tingkat persentase 59%, dengan memiliki usia
berikut ini : terbanyak berkisar 18 – 27 tahun sebanyak 46
Tabel 4 orang dengan tingkat persentase 46%,
Gambaran Umum Responden selanjutnya pendidikan terakhir responden pada
umumnya SMA sebanyak 54 orang atau 54%,
Keterangan
Jumlah Persentase kemudian status terbanyak bekerja sebanyak 55
(orang) (%) orang dengan tingkat persentase 55%, sebagian
Jenis Konsumen
membeli dan mengkonsumsi mie besar responden memiliki aktivitas sebagai
100 100
instan merek indomie mahasiswa sebanyak 21 orang dengan tingkat
Gender persentase 21%, kemudian jenis pekerjaan
Laki-laki 59 59
Perempuan 41 41
terbanyak sebagai pegawai BUMN/BUMS
Usia
sebanyak 22 orang dengan tingkat persentase
18 – 27 tahun 46 46 22% dan memiliki pengeluaran dalam satu bulan
28 – 37 tahun 30 30 terbanyak berkisar antara > Rp 3.000.000
38 – 47 tahun 18 18 sebanyak 34 orang dengan tingkat persentase
48 – 57 tahun 4 4 34% serta frekuensi belinya 1 kali per minggu
> 57 tahun 2 2 sebanyak 57 orang dengan tingkat persentase
Pendidikan Terakhir 57%.
SMA 54 54
Diploma 13 13 Hasil Pengujian Data
Sarjana (S1) 32 32 Uji Validitas
Pasca Sarjana (S2) 1 1 a. Pengujian Validitas Variabel
Bekerja Karakteristik Merek (X1)
Ya 55 55
Berdasarkan uji validitas yang telah
Tidak 45 45
dilakukan, diperoleh deskripsi data mengenai uji
Jenis Kerja & Aktivitas
Pegawai Negeri Sipil 15 15
validitas variabel karakteristik merek seperti
Pegawai BUMN / BUMS 22 22
yang terlihat pada Tabel 5 berikut ini:

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 8
Tabel 5
Hasil Uji Validitas Karakteristik Merek (X1)
No Item Pertanyaan KMO – MSA Faktor Loading Keterangan
1 Km 1 0,695 dan 0,418 Tidak Valid (Ambigu)
2 Km 2 0,690 Valid
3 Km 3 0,751 Valid
4 Km 4 0,738 Valid
5 Km 5 0,773 Valid
6 Km 6 0,583 dan 0,544 Tidak Valid (Ambigu)
0,710
7 Km 7 0,599 dan 0,429 Tidak Valid (Ambigu)
8 Km 8 0,480 dan 0,553 Tidak Valid (Ambigu)
9 Km 9 0,698 Valid
10 Km 10 0,812 Valid
11 Km 11 0,804 Valid
12 Km 12 0,704 Valid

Berdasarkan Tabel 5, diperoleh nilai diikutsertakan dalam pengujian selanjutnya.


Kaiser Meyer Olkin Measure Of Sampling Sedangkan untuk 8 item pernyataan tersisa
Adequency (KMO – MSA) dari variabel dinyatakan valid karena memiliki factor loading
karakteristik merek sebesar 0,710 > 0,5 hal ini > 0,40.
memberikan arti bahwa secara keseluruhan item-
item dari variabel karakteristik merek tersebut b. Pengujian Validitas Variabel
valid untuk di uji, dimana dari 12 butir item Karakteristik Perusahaan (X2)
pernyataan untuk variabel karakteristik merek 4 Berdasarkan uji validitas yang telah
diantaranya tidak valid, yaitu item pernyataan 1, dilakukan, diperoleh deskripsi data mengenai uji
6, 7 dan 8 disebabkan untuk item pernyataan 1, validitas variabel karakteristik perusahaan
6, 7 dan 8 memiliki factor loading ambigu > seperti yang terlihat pada pada Tabel 6 berikut
0,40 masing-masing sebanyak 2 faktor loading, ini:
untuk itu keempat item tersebut tidak
Tabel 6
Hasil Uji Validitas Karakteristik Perusahaan (X2)
Item
No KMO – MSA Faktor Loading Keterangan
Pertanyaan
1 Kp 1 0,786 Valid
2 Kp 2 0,886 Valid
3 Kp 3 0,894 Valid
4 Kp 4 0,752 dan 0,405 Tidak Valid (Ambigu)
5 Kp 5 0,634 0,927 Valid
6 Kp 6 0,904 Valid
7 Kp 7 0,503 dan 0,525 Tidak Valid (Ambigu)
8 Kp 8 0,786 Valid
9 Kp 9 0,979 Valid

Berdasarkan Tabel 6, diperoleh nilai diikutsertakan dalam pengujian selanjutnya.


Kaiser Meyer Olkin Measure Of Sampling Sedangkan untuk 7 item pernyataan tersisa
Adequency (KMO – MSA) dari variabel dinyatakan valid karena memiliki factor loading
karakteristik perusahaan sebesar 0,634 > 0,5 hal > 0,40.
ini memberikan arti bahwa secara keseluruhan
item-item dari variabel karakteristik perusahaan c. Pengujian Validitas Variabel
tersebut valid untuk di uji, dimana dari 9 butir Karakteristik Konsumen Merek (X3)
item pernyataan untuk variabel karakteristik Berdasarkan uji validitas yang telah
perusahaan 2 diantaranya tidak valid, yaitu item dilakukan, diperoleh deskripsi data mengenai uji
pernyataan 2 dan 7 disebabkan untuk item validitas variabel karakteristik konsumen-merek
pernyataan 2 dan 7 memiliki factor loading seperti yang terlihat pada pada Tabel 7 berikut
ambigu > 0,40 masing-masing sebanyak 2 faktor ini:
loading, untuk itu kedua item tersebut tidak

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 9
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Karakteristik Konsumen-Merek (X3)
Item KMO –
No Faktor Loading Keterangan
Pertanyaan MSA
1 Kkm 1 0,776 Valid
2 Kkm 2 0,452 dan 0,477 Tidak Valid (Ambigu)
3 Kkm 3 0,942 Valid
0,807
4 Kkm 4 0,874 Valid
5 Kkm 5 0,706 Valid
6 Kkm 6 0,880 Valid

Berdasarkan Tabel 7, diperoleh nilai sebanyak 2 faktor loading, untuk itu satu item
Kaiser Meyer Olkin Measure Of Sampling tersebut tidak diikutsertakan dalam pengujian
Adequency (KMO – MSA) dari variabel selanjutnya. Sedangkan untuk 5 item pernyataan
karakteristik konsumen-merek sebesar 0,807 > tersisa dinyatakan valid karena memiliki factor
0,5 hal ini memberikan arti bahwa secara loading > 0,40.
keseluruhan item-item dari variabel karakteristik
konsumen-merek tersebut valid untuk di uji, d. Pengujian Validitas Variabel
dimana dari 6 butir item pernyataan untuk Kepuasan Konsumen (X4)
variabel karakteristik konsumen-merek 1 Berdasarkan uji validitas yang telah
diantaranya tidak valid, yaitu item pernyataan 2 dilakukan, diperoleh deskripsi data mengenai uji
disebabkan untuk item pernyataan 2 memiliki validitas variabel kepuasan konsumen seperti
factor loading ambigu > 0,40 masing-masing yang terlihat pada pada Tabel 8 berikut ini:
Tabel 8
Hasil Uji Validitas Kepuasan Konsumen (X4)
Item KMO –
No Faktor Loading Keterangan
Pertanyaan MSA
1 Kk 1 0,762 Valid
2 Kk 2 0,749 Valid
3 Kk 3 0,630 Valid
4 Kk 4 0,741 0,715 Valid
5 Kk 5 0,743 Valid
6 Kk 6 0,719 Valid
7 Kk 7 0,729 Valid

Berdasarkan Tabel 8, diperoleh nilai seluruhnya adalah valid karena memiliki factor
Kaiser Meyer Olkin Measure Of Sampling loading > 0,40..
Adequency (KMO – MSA) dari variabel
kepuasan konsumen sebesar 0,741 > 0,5 hal ini e.
Pengujian Validitas Variabel Loyalitas
memberikan arti bahwa secara keseluruhan item- Merek (Y)
item dari variabel kepuasan konsumen tersebut Berdasarkan uji validitas yang telah
valid untuk di uji, dari 7 butir item pernyataan dilakukan, diperoleh deskripsi data mengenai uji
untuk variabel kepuasan konsumen diketahui validitas variabel loyalitas merek seperti yang
terlihat pada pada Tabel 9 berikut ini
Tabel 9
Hasil Uji Validitas Loyalitas Merek (Y)
Item KMO –
No Faktor Loading Keterangan
Pertanyaan MSA
1 Lm 1 0,753 Valid
2 Lm 2 0,715 Valid
0,712
3 Lm 3 0,701 Valid
4 Lm 4 0,840 Valid

Berdasarkan Tabel 9, diperoleh nilai arti bahwa secara keseluruhan item-item dari
Kaiser Meyer Olkin Measure Of Sampling variabel loyalitas merek tersebut valid untuk di
Adequency (KMO – MSA) dari variabel loyalitas uji, dari 4 butir item pernyataan untuk variabel
merek sebesar 0,712 > 0,5 hal ini memberikan

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 10
loalitas merek diketahui seluruhnya adalah valid Berdasarkan hasil pengolahan data yang
karena memiliki factor loading > 0,40. telah dilakukan ditemukan ringkasan hasil
reliabilitas yang terlihat pada Tabel 10 berikut
Uji Reliabilitas ini:
Tabel 10
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Nilai Kritis Keterangan
Karakteristik merek (X1) 0,733 0,5 Reliabel
Karakteristik perusahaan (X2) 0,808 0,5 Reliabel
Karakteristik konsumen-merek (X3) 0,753 0,5 Reliabel
Kepuasan konsumen (X4) 0,845 0,5 Reliabel
Loyalitas merek (Y) 0,735 0,5 Reliabel

Berdasarkan Tabel 10 rangkuman hasil uji handal, sesuai yang dijelaskan oleh Sekaran
reliabilitas diatas, nilai cronbach’s alpha untuk (2006: 182).
variabel karakteristik merek, karakteristik
perusahaan, karakteristik konsumen-merek, Uji Normalitas
kepuasan konsumen dan loyalitas merek adalah Setelah dilakukan pengujian terhadap
besar dari 0.60 dan ini menunjukkan seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini maka
variabel yang digunakan dinyatakan reliabel atau ditemukan hasil pengujian normalitas seperti
yang terlihat pada Tabel 11 berikut ini:
Tabel 11
Uji Normalitas One Sample Kolmogorov – Smirnov
Variabel  Asymp.Sig. (2-tailed) Keterangan
Karakteristik merek (X1) 0,05 0,093 Normal
Karakteristik perusahaan (X2) 0,05 0,130 Normal
Karakteristik konsumen-merek (X3) 0,05 0,033 Tidak Normal
Kepuasan konsumen (X4) 0,05 0,065 Normal
Loyalitas merek(Y) 0,05 0,061 Normal
Sumber : data diolah dengan SPSS Versi 15

Dengan pengujian One Sample normal disebabkan nilai Asymp.Sig. (2-tailed)


Kolmogorov Smirnov Test dapat diketahui bahwa variabel kecil dari 0,05.
data kuesioner yang penulis kumpulkan
berdistribusi normal untuk variabel karaktersitik Pengujian Analisis Regresi Linier Berganda
merek, karakteristik perusahaan, kepuasan Pengujian hipotesis menggunakan
konsumen dan loyalitas merek. Hasil ini dapat pendekatan analisis regresi linier berganda.
dilihat dari Asymp.Sig. (2-tailed) seluruh variabel Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
besar dari 0,05. Sementara untuk variabel bantuan program SPSS 15.0 dapat dilihat
karakteristik konsumen-merek tidak berdistribusi rangkuman hasil empiris penelitian seperti yang
terlihat pada Tabel 12 sebagai berikut
Tabel 12
Hasil Analisa Regresi Linier Berganda
Variabel Bebas KoefisienRegresi Signifikan  Keterangan
Konstanta -1.881 - - -
Karakteristik merek (X1) 0.220 0.000 0,05 Signifikan
Karakteristik perusahaan (X2) 0.546 0.000 0,05 Signifikan
Karakteristik konsumen merek (X3) 0.050 0.151 0,05 Tidak Signifikan
Kepuasan konsumen (X4) -0.164 0.001 0,05 Signifikan
a. Pengaruh karakteristik merek positif antara karakteristik merek terhadap
Terhadap loyalitas merek loyalitas merek pada konsumen mie instan
Dari Tabel 12 diperoleh koefisien regresi merek indomie di kota padang, dengan nilai
karakteristik merek bernilai positif sebesar signifikansi sebesar 0,000 artinya nilai
0,220 dimana hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05.

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 11
Berdasarkan analisis diatas disimpulkan bahwa konsumen terhadap merek tersebut.
kesadaran merek berpengaruh positif terhadap Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang
loyalitas merek pada konsumen mie instan ada di balik merek suatu produk merupakan
merek indomie di kota padang, Sehingga dasar awal pemahaman konsumen terhadap
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha merek suatu produk.
diterima. Hal ini mengindikasikan semakin Lau dan Lee (1999) dalam Rini dan
meningkat kesadaran merek maka semakin Astuti (2009) menyatakan bahwa kepercayaan
meningkat loyalitas merek pada konsumen mie konsumen terhadap perusahaan, terdiri dari tiga
instan merek indomie di kota padang. dimensi yaitu: kepercayaan pada
Karakteristik merek/Brand characteristic perusahaan/company trust, reputasi
mempunyai peran yang sangat penting dalam perusahaan/company reputation, dan motif
menentukan pengambilan keputusan konsumen perusahaan yang diinginkan/perceived motives of
untuk mempercayai suatu merek. Hal ini the company.
disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
sebelum membeli. Lau dan Lee (1999) dalam yang dilakukan oleh Riana (2008). Hasil
Rini dan Astuti (2009) menyatakan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik
karakteristik merek terdiri atas tiga elemen yaitu: perusahaan berpengaruh positif terhadap
reputasi merek/brand reputation, kecakapan loyalitas merek. Selanjutnya hasil penelitian
memprediksi merek/brand predictability, dan yang dilakukan oleh Rini dan Astuti (2009),
kompetensi merek/brand competence. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian karakteristik perusahaan berpengaruh positif
yang dilakukan oleh Riana (2008). Hasil terhadap loyalitas merek. Apabila karakteristik
penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik perusahaan semakin baik, maka loyalitas merek
merek berpengaruh positif terhadap loyalitas akan semakin tinggi.
merek. Selanjutnya hasil penelitian yang
dilakukan oleh Rini dan Astuti (2009), hasil c. Pengaruh karakteristik konsumen-
penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik merek Terhadap loyalitas merek
merek berpengaruh positif terhadap loyalitas Dari Tabel 12 diperoleh koefisien regresi
merek. Apabila karakteristik merek semakin karakteristik konsumen konsumen-merek
baik, maka loyalitas merek akan semakin tinggi. bernilai positif sebesar 0,050 dimana hal ini
berarti bahwa ada pengaruh positif antara
b. Pengaruh karakteristik perusahaan karakteristik konsumen-merek terhadap loyalitas
Terhadap loyalitas merek merek pada konsumen mie instan merek indomie
Dari Tabel 12 diperoleh koefisien regresi di kota padang, dengan nilai signifikansi sebesar
karakteristik perusahaa bernilai positif sebesar 0,151 artinya nilai signifikansi lebih besar dari
0,546 dimana hal ini berarti bahwa ada pengaruh alpha 0,05. Berdasarkan analisis diatas
positif antara karakteristik perusahaan terhadap disimpulkan bahwa karakteristik konsumen-
loyalitas merek pada konsumen mie instan merek tidak berpengaruh positif terhadap
merek indomie di kota padang, dengan nilai loyalitas merek pada konsumen mie instan
signifikansi sebesar 0,000 artinya nilai merek indomie di kota padang, Sehingga
signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05. keputusannya adalah Ho diterima dan Ha
Berdasarkan analisis diatas disimpulkan bahwa ditolak. Hal ini mengindikasikan semakin
karakteristik perusahaan berpengaruh positif meningkat karakteristik konsumen-merek maka
terhadap loyalitas merek pada konsumen mie semakin meningkat loyalitas merek pada
instan merek indomie di kota padang, Sehingga konsumen mie instan merek indomie di kota
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha padang.
diterima. Hal ini mengindikasikan semakin Suatu hubungan tidak satu arah, setiap
meningkat karakteristik perusahaan maka kelompok saling mempe-ngaruhi dalam
semakin meningkat loyalitas merek pada hubungan dengan kelompok lain. Sehingga,
konsumen mie instan merek indomie di kota karakteristik konsumen-merek dapat
padang. mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap
Karakteristik perusahaan/Company merek.
characteristic yang ada di balik suatu merek juga
dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 12
Consumer-brand characteristic masing-masing jasa sesuai dengan sejauh mana
merupakan merupakan dua kelompok yang harapan mereka terpenuhi atau terlampaui.
saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, Karena kepuasan adalah keadaaan emosional,
karakteristik konsumen-merek dapat reaksi pasca pembelian mereka dapat berupa
mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan,
Karakteristik ini meliputi kemiripan antara netralitas, kegembiraan atau kesenangan
konsep emosional konsumen dengan kepribadian (Lovelock dan Wright, 2007: 102).
merek, kesukaan terhadap merek, dan Hal ini tidak sesuai dengan hasil
pengalaman terhadap merek. Konsep diri penelitian yang dilakukan oleh Hatane Samuel
merupakan totalitas pemikiran dan perasaan dan Foedjiawati (2005). Hasil penelitian ini
individu dengan acuan dirinya sebagai objek menunjukkan bahwa kepuasan konsumen
sehingga sering kali dalam konteks pemasaran berpengaruh positif terhadap loyalitas merek.
dianalogkan merek sama dengan orang (Riana, Apabila kepuasan konsumen semakin tinggi,
2008). maka loyalitas merek akan semakin tinggi.
Hal ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Riana (2008). PENUTUP
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
karakteristik konsumen-merek berpengaruh Kesimpulan
positif terhadap loyalitas merek. Selanjutnya Dari hasil pengujian hipotesis yang telah
hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai
dilakukan oleh Rini dan Astuti (2009), hasil berikut:
penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik 1. Karakteristik merek berpengaruh positif
konsumen-merek berpengaruh positif terhadap terhadap loyalitas merek pada konsumen
loyalitas merek. Apabila karakteristik mie instan merek indomie di kota padang.
konsumen-merek semakin baik, maka loyalitas 2. Karakteristik perusahaan berpengaruh
merek akan semakin tinggi. positif terhadap loyalitas merek pada
konsumen mie instan merek indomie di kota
d. Pengaruh kepuasan konsumen padang.
Terhadap loyalitas merek 3. Karakteristik konsumen-merek tidak
Dari Tabel 12 diperoleh koefisien regresi berpengaruh positif terhadap loyalitas merek
kepuasan konsumen bernilai negatif sebesar - pada konsumen mie instan merek indomie di
0,164 dimana hal ini berarti bahwa ada pengaruh kota padang.
negatif antara kepuasan konsumen terhadap 4. Kepuasan konsumen berpengaruh negatif
loyalitas merek pada konsumen mie instan terhadap loyalitas merek pada konsumen
merek indomie di kota padang, dengan nilai mie instan merek indomie di kota padang.
signifikansi sebesar 0,001 artinya nilai
signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05. Implikasi Penelitian
Berdasarkan analisis diatas disimpulkan bahwa Berdasarkan analisis dan hasil pengujian
kepuasan konsumen berpengaruh negatif hipotesis, maka terdapat sejumlah implikasi
terhadap loyalitas merek pada konsumen mie kebijakan yang harus diambil oleh Perusahaan
instan merek indomie di kota padang, Sehingga yang memproduksi mie instan merek indomie
keputusannya adalah Ho diterima dan Ha sebagai upaya untuk meningkatkan loyalitas
ditolak. merek.
Menurut Kotler dan Keller (2009: 14) Karakteristik merek berpengaruh positif
kepuasan mencerminkan penilaian seseorang terhadap loyalitas merek pada konsumen mie
tentang kinerja produk anggapannya atau hasil instan merek indomie di kota padang, maka
kaitannya dalam ekspektasi. Jika kinerja produk Perusahaan yang memproduksi mie instan merek
tersebut tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan indomie diharapkan mampu memperbaiki dan
tersebut tidak puas dan kecewa. Jika kinerja meningkatkan karakteristik merek di masa
produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan mendatang baik dari segi reputasi merek,
tersebut puas. Jika kinerja produk melebihi prediktabilitas merek dan kompetensi merek agar
ekspektasi, pelanggan tersebut senang. di masa mendatang karakteritik merek mampu
Pelanggan mengalami berbagai tingkat meningkatkan loyalitas merek.
kepuasan atau ketidakpuasan setelah mengalami

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 13
Karakteristik perusahaan berpengaruh dengan memproduksi indomie berasal
positif terhadap loyalitas merek pada konsumen dari bahan-bahan yang berkualitas dan
mie instan merek indomie di kota padang, maka terjaga kehigienisannya.
Perusahaan yang memproduksi mie instan merek 3. Perusahaan yang memproduksi mie
indomie diharapkan mampu memperbaiki dan instan merek indomie, harus
meningkatkan karakteristik perusahaan di masa memperbaiki dan meningkatkan
mendatang baik dari segi kepercayaan terhadap karakteristik konsumen merek dari segi
perusahaan, reputasi perusahaan, dorongan yang menyukai merek dengan cara
dirasakan pada perusahaan serta integritas meningkatkan kesukaan konsumen
perusahaan agar di masa mendatang karakteritik terhadap indomie dengan menambah
perusahaan mampu meningkatkan loyalitas varian rasa dari indomie tersebut.
merek. 4. Perusahaan yang memproduksi mie
Karakteristik konsumen-merek tidak instan merek indomie harus memperbaiki
berpengaruh positif terhadap loyalitas merek dan meningkatkan kepuasan konsumen
pada konsumen mie instan merek indomie di dari segi perbandingan yang ideal dengan
kota padang, maka Perusahaan yang cara mengatasi pendapat konsumen
memproduksi mie instan merek indomie bahwa membeli mi indomie bukan
diharapkan mampu memperbaiki dan merupakan pengalaman yang buruk bagi
meningkatkan karakteristik konsumen merek di konsumen.
masa mendatang baik dari segi kemiripan antara
konsumen-konsep dan citra merek, menukai Saran Untuk Penelitian Berikutya
merek dan dukungan teman agar di masa Peneliti menyadari bahwa skripsi yang
mendatang karakteritik konsumen merek mampu telah dilaksanakan ini masih memiliki beberapa
meningkatkan loyalitas merek. kelemahan yang disebabkan adanya keterbatasan
Kepuasan konsumen berpengaruh negatif yang peneliti temukan dalam penyusunan skripsi
terhadap loyalitas merek pada konsumen mie ini. Adapun ketebatasan penelitian yang penulis
instan merek indomie di kota padang, maka sampaikan diakhir penulisan ini adalah sebagai
Perusahaan yang memproduksi mie instan merek berikut:
indomie diharapkan mampu memperbaiki dan 1. Penelitian ini hanya menganalisis
meningkatkan kepuasan konsumen di masa karakteristik merek, karakteristik
mendatang baik dari segi kepuasan menyeluruh, perusahaan, karakteristik konsumen -
harapan konfirmasi, perbandingan yang ideal merek terhadap loyalitas merek, jadi
agar di masa mendatang karakteritik konsumen disarankan untuk peneliti berikutnya
merek mampu meningkatkan loyalitas merek. untuk dapat menambah variable lainnya
yang dapat menjelaskan lebih mendalam
Saran tentang loyalitas merek.
Adapun saran penelitian yang penulis 2. Objek penelitian ini hanyalah konsumen
sampaikan di akhir penulisan ini adalah sebagai yang pernah membeli dan mengkonsumsi
berikut : mie instan merek indomie. Jadi
1. Perusahaan yang memproduksi mie disarankan kepada peneliti selanjutnya
instan merek indomie, harus untuk dapat mengambil objek penelitian
memperbaiki dan meningkatkan yang lain agar kajian tentang
karakteristik merek dari segi kompetensi karakteristik merek, karakteristik
merek dengan cara benar-benar perusahaan, karakteristik konsumen-
menjadikan mie instan merek indomie merek dan loyalitas merek dapat
merupakan merek yang lebih baik dari dipahami secara mendalam.
merek mi instan lain.
2. Perusahaan yang memproduksi mie 3. Masih sedikitnya jumlah responden yang
instan merek indomie, harus dijadikan sampel sehingga hasil yang
memperbaiki dan meningkatkan ditemukan dalam penelitian ini memiliki
karakteristi perusahaan dari segi tingkat keakuratan yang lemah, sehingga
kepercayaan konsumen terhadap diharapkan untuk kedepannya lebih
perusahaan dengan cara meningkatkan menambah jumlah sampel.
keamanan dalam mengkonsumsi indomie

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 14
DAFTAR PUSTAKA Lovelock, Christopher, H, and Wright, Lauren
K. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa.
Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Jakarta: Indeks.
Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu
Merek . Cetakan Pertama, Jakarta: Penerbit Mowen, J.C dan Minor, M. 2002. Perilaku
Mitra Utama. Konsumen. Jilid 2, Edisi Kelima. Penerbit:
Erlangga, Jakarta.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V.Jakarta: Peter, Paul. J and Olson, C. Jerry.2000.
Rineka Cipta. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen
dan Strategi Pemasaran.Jakarta: Jilid 1.
Durianto, Darmadi, Sugiarto, L. J. Budiman. Edisi 4, Erlangga.
2004. Brand Equity Ten Strategi Memimpin
Pasar.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Riana, Gede.2008. Pengaruh Trust In A Brand
Utama. Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen
Air Minum Aqua Di Kota Denpasar.
Durianto, Darmadi., Sugiarto & Tony Buletin studi ekonomi Volume 13 Nomor 2
Sitinjak.2001, Strategi Menaklukkan Pasar Tahun 2008.
Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Rini, Langgeng Yuswo dan Astuti, Sri Rahayu
Tri. Studi Tentang Loyalitas Merek Produk
Fadli dan Qamariah, Inneke.2008. Analisis Pelembab X. (Studi Pada Mahasiswi
Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Ekonomi Reguler II Universitas
Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Diponegoro). Jurnal Studi Manajemen dan
Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Organisasi, Vol. 6 No. 2, 2009.
Universitas Sumatera Utara). Jurnal
Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 2, Mei Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For
2008: 48 - 58 Business, Edisi Keempat. Penerbit: Salemba
Empat, Jakarta.
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi
Konsumen. Yogyakarta:PT. Graha Ilmu. Simamora, Bilson.2004. Panduan Riset Perilaku
Konsumen. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka
Ghozali, H. Imam. 2005. Dasar-Dasar SPSS 14 Utama.
dan Aplikasi. Penerbit: BPFE, Yogyakarta.
Simamora, Bilson.2007. Panduan Riset dan
-------------------------- 2011. Aplikasi Analisis Perilaku Konsumen. PT. Gramedia
Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. PustakaUtama: Jakarta.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang. Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran.
Edisi Pertama. Andi Ofset.Yogyakarta.
Kertajaya, Hermawan, dkk. 2005. Positioning,
Diferensiasi dan Brand. Jakarta:PT. Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa.
Gramedia Pustaka Utama. Malang: Bayumedia.
Kotler, Philip dan Keller, Kevine. Lane.2009. Majalah SWA.2012.Indonesia Best
Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Erlangga: Brand.XXVIII. No. ISSN 0215-0050
Jakarta.

Lau, Geok Then and Sook Han Lee. 1999.


“Consumers Trust in a Brand and the Link
to Brand Loyalty”. Journal of Market
Focused Management.

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Padang - 2013 Page 15

You might also like