Professional Documents
Culture Documents
Analisis Cit ra Merek Terhadap Loyalit as Konsumen Hijab Rabbani Jurnal Economica ISSN 2527-6247 V…
Hendi Sobari
SEMINAR ASLI
Dewinda Widdian
Jurnal Keuangan dan Bisnis
Volume 3 No. 3, November 2011
Dita Amanah
(ditamnh@yahoo.com)
Dosen Universitas Negeri Medan
ABSTRACT
The objective of this study is to determine how big the influence of promotion and brand image
on Loyality of Purchasing Pepsodent Items in Ramayana Plaza, Aksara street, Medan. The
population in this study were visitors in Ramayana Plaza, aksara street, Medan and the sample
were 100 respondents. The technique of data colection in this study is by observation and
questionnaire (questionnaire). Questionnaire reliability was tested by using product moment
correlation technique for promotion (0765> 0.1996), brand image (0809> 0.1996) and the loyality
of purchasing (0861> 0.1996).
The validity question test result for each item is valid. The technique of data analysis is by
using multiple linear regression formula, the following is the formula: Y = a + b1X1 + b2X2 from
the data analysis, it is obtained multiple linear regression equation, that is: Y = 13 525 + 0.201X1
+ 0.298X2. To determine the contribution of independent variables on the dependent variable, the
coefficient of determination is used with the results of 13.6%. this shows that the influence of
promotion and brand image on Loyality of Purchasing Pepsodent product is in the amount of
13.6%, and the rest of 86.4% is influenced by the other factors. To test the hypothesis, the test of
Fcount is used, in the amount of 7615 > 3:09, and for the promotion, the test of tcount is used, in
the amount of (2294> 1984), and brand image (3178> 1984). Thus the hypothesis in this study is
accepted that there is an influence between promotions and brand image of loyalty purchase on
Pepsodent product in Ramayana Plaza, Aksara street, Medan.
iklan di televisi ataupun dari alat-alat promosi pasarkan dapat sukses di pasar. Apabila
lainnya, seperti penjualan pribadi, promosi promosi dan brand image sudah dapat
penjualan dan hubungan masyarakat yang berjalan dengan baik dan konsumen sudah
dilakukan oleh produk pasta gigi. Pemasaran percaya dengan produk yang dipasarkan maka
merupakan salah satu kegiatan perusahaan loyalitas konsumen akan timbul,maka
yang dilakukan oleh produknya untuk konsumen akan tetap memilih produk tersebut
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk digunakannya.
berkembang dan memperoleh keuntungan. Loyalitas merupakan suatu komitmen
Setiap perusahaan akan selalu berusaha yang tinggi untuk melakukan pembelian
dengan semaksimal mungkin untuk menjaga kembali suatu produk atau jasa yang disukai
dan mempertahankan keunggulan dari brand di masa yang akan datang. Dengan kata lain
image produk mereka. Hal ini penting karena konsumen akan setia untuk melakukan
perusahaan menyadari konsumen sering pembelian berulang secara terus-menerus.
mengasumsikan brand image yang baik Loyalitas pembelian adalah perilaku pembeli
dengan kualitas produk itu sendiri. Brand yang setia pada suatu merek dan tidak beralih
image juga telah dianggap sebagai suatu ke merek lain. Menurut Griffin (2003),
prestise yang dibutuhkan oleh para konsumen perilaku pembeli yang setia (loyal) adalah
dalam menggunakan suatu produk. Dengan orang yang melakukan pembelian berulang
demikian, asumsi tersebut tentunya akan secara teratur, membeli antarlini produk,
menjadi pedoman penting bagi perusahaan mereferensi kepada orang lain dan
dalam mencapai pengaruh positif yang menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari
ditimbulkan oleh brand image produk mereka. pesaing.
Keberhasilan suatu perusahaan untuk PT. Unilever Indonesia Tbk., yaitu
membangun citra suatu merek tergantung perusahaan besar yang selama ini menjadi
pada kualitas yang baik, kenyamanan, dan pelopor sekaligus menjadi produsen pasta gigi
status yang telah dberikan oleh perusahaan keluarga Indonesia dengan menggunakan
kepada konsumen. Brand image atau citra merek pepsodent. Pepsodent adalah salah satu
merek yang kuat memungkinkan perusahaan merek pasta dan sikat gigi dari Unilever.
meraih kepercayaan langsung dari konsumen. Pepsodent adalah pasta gigi yang paling
Brand image dibangun berdasarkan kesan, terkenal dan tertua di Indonesia serta memiliki
pemikiran, ataupun pengalaman yang dialami beberapa keunggulan dibandingkan dengan
seseorang terhadap suatu merek yang pada produk lain yang sejenis. Meskipun memiliki
akhirnya akan membentuk sikap terhadap banyak kelebihan dalam hal produk maupun
merek yang bersangkutan. feature yang ditawarkan oleh pasta gigi
Menurut Setiadi (2003), citra merek Pepsodent, namun PT. Unilever cukup
mempresentasikan keseluruhan persepsi kesulitan dalam merebut pangsa pasar yang
terhadap merek dan dibentuk dari informasi telah dimiliki oleh pesaingnya. Pada kondisi
dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. tertentu pencapaian target penjualan produk
Citra terhadap merek berhubungan dengan pasta gigi Pepsodent khususnya di Ramayana
sikap yang berupa keyakinan dan preferensi Plaza tidak sesuai dengan yang diharapkan,
terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra Ini dapat dilihat Ketika SWA bersama MARS
yang positif terhadap suatu merek, lebih menyelenggarakan survey penjualan tahun
memungkinkan untuk melalukan pembelian, 2009, penjualan Formula mencapai 45,49%.
oleh karena itu kegunaan utama dari iklan Di belakangnya menyusul Pepsodent
adalah untuk membangun citra positif (42,83%), kemudian Close Up (5,20%),
terhadap merek. Ciptadent (3,64%) dan Sensodyne (1,98%),
Dewasa ini tingkat persaingan di pasar selebihnya adalah merek lain (Sumariyati,
semakin pesat, brand image atau citra merek 2003). Ramayana plaza adalah jaringan toko
sangat menentukan keberhasilan penjualan swalayan yang memiliki banyak cabang di
suatu produk pada persaingan yang ada Indonesia. Selain department store yang
tersebut. Brand image dapat membantu menjual produk sandang seperti baju dan
konsumen untuk memilih produk atau jasa sepatu, Ramayana juga memiliki supermarket
yang diinginkan. Perusahaan berusaha atau pasar swalayan yang menjual kebutuhan
semaksimal mungkin untuk membangun pangan dan sehari-hari.
brand image agar suatu produk yang mereka
222
2011 Dita Amanah
223
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November
224
2011 Dita Amanah
225
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November
226
2011 Dita Amanah
227
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November
228
2011 Dita Amanah
229
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November
230
2011 Dita Amanah
Berdasarkan data hasil perhitungan reliabilitas melakukan faktor brand image sebanyak
diatas diperoleh n ilai Alpha Cronbach sebesar satu kali akan mempengaruhi loyalitas
0.861 dan nilai ini lebih besar jika pembelian sebesar 0.298 (asumsi lain
dibandingkan dengan nilai rtabel pada taraf konstan )
signifikan 0,05 dan 100 - 2 = 98, yaitu
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
sebesar 0.1996. jadi dapat disimpulkan
bahwa promosi dan brand image berpengaruh
instrument yang digunakan dalam angket
terhadap loyalitas pembelian.
penelitian ini adalah reliabel (rhitung 0.861 >
rtabel 0.1996).
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Tabel 4.6 Berdasarkan hasil pengujian statistik uji F
Hasil perhitungan angket dapat dilihat tabel berikut :
variabel Y ( Loyalitas Pembelian )
Reliability Statistics Tabel 4.7
Data ANOVA
Cronbach's
Alpha N of Items ANOVAb
.861 8 Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Sumber : Data Primer Diolah
1 Regression 388.643 2 194.322 7.615 .001a
Analisis Regresi Linear Berganda Residual 2475.412 97 25.520
Model regresi berganda dengan 1 variabel Total 2864.055 99
terikat ( Y ) yaitu loyalitas pembelian dan 2
a. Predictors: (Constant), Brand Image, Promosi
variabel bebas promosi ( X1) dan brand
image ( X2) adalah sebagai berikut : b. Dependent Variable: Loyalitas Pembelian
Sumber : Data Primer Diolah
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dari tabel dapat kita lihat bahwa nilai
Berdasarkan hasil analisis regresi linear Fhitung = 7.615 setelah mengetahui besarnya
berganda yang dilakukan pada tabel Fhitung maka akan dibandingkan dengan Ftabel
coefficient diperoleh persamaan regresi yang diperoleh dengan perhitungan sebagai
sebagai berikut : berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 Ftabel diperoleh dengan df 4 ( n-k ), n
Y = 13.525+ (0.201)X1 + (0.298)X2 adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah
Y = 13.525+ 0.201X1 + 0.298X2 variabel independen, diperoleh 100-2 = 98
SE = (3.201) (.087) (.094) dan diperoleh F tabel =3.09
T = (4.225) (2.294) (3.178) Kriteria uji hipotesis pada penelitian ini
R2 = 0.136 adalah sebagai berikut:
Radj = 0.118 Bila Fhtung > Ftabel maka H0 ditolak dan
F = 7.615 Ha diterima
Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai Bila Fhtung < Ftabel maka H0 diterima
berikut : dan Ha ditolak
Konstanta sebesar 13.525 menyatakan
bahwa jika tidak melakukan promosi (X1) Dengan demikian Fhtung > Ftabel = 7.615 >
dan Brand Image (X2), maka loyalitas 3.09 , maka H0 ditolak dan Ha diterima.
pembelian (Y) adalah sebesar 13.525 ( Dengan kata lain faktor-faktor promosi dan
asumsi faktor lain konstan ) brand image secara bersama-sama
Koefisien promosi (X1) sebesar 0.201 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
menyatakan bahwa setiap melakukan loyalitas pembelian.
faktor promosi sebanyak satu kali akan
mempengaruhi loyalitas pembelian (Y) Uji Parsial (Uji t)
sebesar 0.201 (asumsi lain konstan)
Koefisien brand image (X2) sebesar
Sebelum melihat hasil pengujian terhadap
hipotesis, perlu diketahui bahwa yang menjadi
0.298 menyatakan bahwa setiap hipotesis dalam penelitian ini adalah :
231
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November
Tabel 4.8
Data Uji Parsial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.525 3.201 4.225 .000
Promosi .201 .087 .217 2.294 .024 1.000 1.000
Brand Image .298 .094 .300 3.178 .002 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pembelian
Sumber : Data Primer Diolah
232
2011 Dita Amanah
233