You are on page 1of 14

Accelerat ing t he world's research.

PENGARUH PROMOSI DAN BRAND


IMAGE (CITRA PRODUK)
TERHADAP LOYALITAS
PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT
DI RAMAYANA PLAZA ...
thushan dhananjaya

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ANALISA PENGARUH CIT RA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN


yoga kasohe

Analisis Cit ra Merek Terhadap Loyalit as Konsumen Hijab Rabbani Jurnal Economica ISSN 2527-6247 V…
Hendi Sobari

SEMINAR ASLI
Dewinda Widdian
Jurnal Keuangan dan Bisnis
Volume 3 No. 3, November 2011

PENGARUH PROMOSI DAN BRAND IMAGE (CITRA PRODUK)


TERHADAP LOYALITAS PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT
DI RAMAYANA PLAZA JALAN AKSARA MEDAN

Dita Amanah
(ditamnh@yahoo.com)
Dosen Universitas Negeri Medan

ABSTRACT

The objective of this study is to determine how big the influence of promotion and brand image
on Loyality of Purchasing Pepsodent Items in Ramayana Plaza, Aksara street, Medan. The
population in this study were visitors in Ramayana Plaza, aksara street, Medan and the sample
were 100 respondents. The technique of data colection in this study is by observation and
questionnaire (questionnaire). Questionnaire reliability was tested by using product moment
correlation technique for promotion (0765> 0.1996), brand image (0809> 0.1996) and the loyality
of purchasing (0861> 0.1996).
The validity question test result for each item is valid. The technique of data analysis is by
using multiple linear regression formula, the following is the formula: Y = a + b1X1 + b2X2 from
the data analysis, it is obtained multiple linear regression equation, that is: Y = 13 525 + 0.201X1
+ 0.298X2. To determine the contribution of independent variables on the dependent variable, the
coefficient of determination is used with the results of 13.6%. this shows that the influence of
promotion and brand image on Loyality of Purchasing Pepsodent product is in the amount of
13.6%, and the rest of 86.4% is influenced by the other factors. To test the hypothesis, the test of
Fcount is used, in the amount of 7615 > 3:09, and for the promotion, the test of tcount is used, in
the amount of (2294> 1984), and brand image (3178> 1984). Thus the hypothesis in this study is
accepted that there is an influence between promotions and brand image of loyalty purchase on
Pepsodent product in Ramayana Plaza, Aksara street, Medan.

Keywords : Promotion, Brand Image, and Loyality of Purchasing

PENDAHULUAN kesehatan dan kebersihan gigi. Seseorang


yang giginya bersih akan berpenampilan lebih
Latar Belakang Masalah
menarik dan timbul rasa percaya diri pada saat
Setiap perusahaan mempunyai tujuan berbaur dengan orang lain. Pasta gigi salah
umum yaitu memperoleh laba, selain itu satu produk yang menjadi andalan konsumen
perusahaan mempunyai tujuan khusus yaitu dalam menjaga kebersihan, dan kesegaran
untuk mencapai kelangsungan hidup dan mulut dan juga untuk menjaga kesehatan gusi
perkembangan perusahaan. Tujuan tersebut dan memperkuat gigi.
dapat tercapai, jika perusahaan tersebut Ditengah persaingan yang sangat ketat
memperhatikan kegiatan pemasaran yang saat ini, produsen pasta gigi berlomba-lomba
meliputi produk yang dihasilkan, harga untuk menawarkan produk dengan
produk serta promosi yang tepat. Menurut kelebihannya masing-masing pada kosumen.
Santoso (2007), aktivitas promosi sebenarnya Perusahaan-perusahaan dengan produk serupa
merupakan perwujudan dari fungsi informatif berupaya untuk menarik dan mendapatkan
sehingga dengan adanya promosi diharapkan konsumen sebanyak-banyaknya untuk
akan ada reaksi dari pemakai, baik aktual memperoleh pangsa pasar (market share)
maupun potensial yang muncul dalam yang sebesar-besarnya sehingga dengan hal
berbagai bentuk mulai dari tumbuhnya ini tersebut suatu produk diharapkan dapat
kesadaran atau tahu akan keberadaan suatu menjadi leader atau pemimpin pasar
produk, sampai kepada tindakan untuk diantaranya produk-produk pesaing lainnya.
memanfaatkannya. Banyak upaya yang dilakukan produsen
Manusia dalam kehidupan sehari-harinya untuk menarik minat konsumennya,
harus selalu memenuhi keperluannya untuk diantaranya dengan mempromosikan
hidup sehat. Salah satunya adalah mengenai produknya ke tangan konsumen baik dari
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November

iklan di televisi ataupun dari alat-alat promosi pasarkan dapat sukses di pasar. Apabila
lainnya, seperti penjualan pribadi, promosi promosi dan brand image sudah dapat
penjualan dan hubungan masyarakat yang berjalan dengan baik dan konsumen sudah
dilakukan oleh produk pasta gigi. Pemasaran percaya dengan produk yang dipasarkan maka
merupakan salah satu kegiatan perusahaan loyalitas konsumen akan timbul,maka
yang dilakukan oleh produknya untuk konsumen akan tetap memilih produk tersebut
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk digunakannya.
berkembang dan memperoleh keuntungan. Loyalitas merupakan suatu komitmen
Setiap perusahaan akan selalu berusaha yang tinggi untuk melakukan pembelian
dengan semaksimal mungkin untuk menjaga kembali suatu produk atau jasa yang disukai
dan mempertahankan keunggulan dari brand di masa yang akan datang. Dengan kata lain
image produk mereka. Hal ini penting karena konsumen akan setia untuk melakukan
perusahaan menyadari konsumen sering pembelian berulang secara terus-menerus.
mengasumsikan brand image yang baik Loyalitas pembelian adalah perilaku pembeli
dengan kualitas produk itu sendiri. Brand yang setia pada suatu merek dan tidak beralih
image juga telah dianggap sebagai suatu ke merek lain. Menurut Griffin (2003),
prestise yang dibutuhkan oleh para konsumen perilaku pembeli yang setia (loyal) adalah
dalam menggunakan suatu produk. Dengan orang yang melakukan pembelian berulang
demikian, asumsi tersebut tentunya akan secara teratur, membeli antarlini produk,
menjadi pedoman penting bagi perusahaan mereferensi kepada orang lain dan
dalam mencapai pengaruh positif yang menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari
ditimbulkan oleh brand image produk mereka. pesaing.
Keberhasilan suatu perusahaan untuk PT. Unilever Indonesia Tbk., yaitu
membangun citra suatu merek tergantung perusahaan besar yang selama ini menjadi
pada kualitas yang baik, kenyamanan, dan pelopor sekaligus menjadi produsen pasta gigi
status yang telah dberikan oleh perusahaan keluarga Indonesia dengan menggunakan
kepada konsumen. Brand image atau citra merek pepsodent. Pepsodent adalah salah satu
merek yang kuat memungkinkan perusahaan merek pasta dan sikat gigi dari Unilever.
meraih kepercayaan langsung dari konsumen. Pepsodent adalah pasta gigi yang paling
Brand image dibangun berdasarkan kesan, terkenal dan tertua di Indonesia serta memiliki
pemikiran, ataupun pengalaman yang dialami beberapa keunggulan dibandingkan dengan
seseorang terhadap suatu merek yang pada produk lain yang sejenis. Meskipun memiliki
akhirnya akan membentuk sikap terhadap banyak kelebihan dalam hal produk maupun
merek yang bersangkutan. feature yang ditawarkan oleh pasta gigi
Menurut Setiadi (2003), citra merek Pepsodent, namun PT. Unilever cukup
mempresentasikan keseluruhan persepsi kesulitan dalam merebut pangsa pasar yang
terhadap merek dan dibentuk dari informasi telah dimiliki oleh pesaingnya. Pada kondisi
dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. tertentu pencapaian target penjualan produk
Citra terhadap merek berhubungan dengan pasta gigi Pepsodent khususnya di Ramayana
sikap yang berupa keyakinan dan preferensi Plaza tidak sesuai dengan yang diharapkan,
terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra Ini dapat dilihat Ketika SWA bersama MARS
yang positif terhadap suatu merek, lebih menyelenggarakan survey penjualan tahun
memungkinkan untuk melalukan pembelian, 2009, penjualan Formula mencapai 45,49%.
oleh karena itu kegunaan utama dari iklan Di belakangnya menyusul Pepsodent
adalah untuk membangun citra positif (42,83%), kemudian Close Up (5,20%),
terhadap merek. Ciptadent (3,64%) dan Sensodyne (1,98%),
Dewasa ini tingkat persaingan di pasar selebihnya adalah merek lain (Sumariyati,
semakin pesat, brand image atau citra merek 2003). Ramayana plaza adalah jaringan toko
sangat menentukan keberhasilan penjualan swalayan yang memiliki banyak cabang di
suatu produk pada persaingan yang ada Indonesia. Selain department store yang
tersebut. Brand image dapat membantu menjual produk sandang seperti baju dan
konsumen untuk memilih produk atau jasa sepatu, Ramayana juga memiliki supermarket
yang diinginkan. Perusahaan berusaha atau pasar swalayan yang menjual kebutuhan
semaksimal mungkin untuk membangun pangan dan sehari-hari.
brand image agar suatu produk yang mereka

222
2011 Dita Amanah

Dari uraian di atas maka, perusahaan Jadi dapat disimpulkan bahwa


melalui berbagai kebijakan manajemen promosi adalah suatu kegiatan
berupaya mencari rumusan strategi pemasaran perusahaan untuk menginformasikan,
yang sesuai. Dengan strategi pemasaran yang memperkenalkan, membujuk dan
tepat maka diharapkan penjualan produk mengingatkan suatu produk atau jasa
meningkat, pangsa pasar yang luas dan kepada konsumen.
melemahkan posisi pesaing dalam persaingan.
Tujuan Promosi
Rumusan Masalah Setiap promosi yang dilakukan
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, oleh perusahaan diharapkan dapat
maka permasalahan dalam penelitian ini dapat memberikan informasi yang jelas
dirumuskan sebagai berikut : “Apakah ada kepada masyarakat dengan
pengaruh promosi dan brand image pasta gigi harapan dapat mempengaruhi
pepsodent terhadap loyalitas pembelian di minat beli dari masyarakat.
Ramayana Plaza, Jl. Aksara, Medan?” Menurut Simamora (2000)
tujuan promosi adalah :
KAJIAN PUSTAKA 1. Menyediakan informasi
Kerangka Teoritis Tujuan promosi adalah
Promosi menginformasikan kepada
Pengertian Promosi pasar tentang ketersediaan
Menurut Sutojo (2001), barang-barang dan jasa
mengemukakan bahwa promosi tertentu.
adalah upaya memberi tahu dan 2. Meningkatkan permintaan
mengingatkan konsumen akan Tujuan dari sebagian besar
keberadaan barang atau jasa promosi adalah meningkatkan
tersebut dipasar dan manfaatnya. permintaan untuk sebuah
Promosi penjualan dipergunakan barang dan jasa.
oleh sebagian besar organisasi 3. Membedakan produk
termasuk perusahaan manufaktur, Diferensiasi produk adalah
distributor, pengecer dan salah satu tujuan upaya
organisasi waralaba. promosi. Permintaan homogen
Menurut Kotler & Gary berarti bahwa keluaran
Amstrong (2001), promosi perusahaan pada akhirnya
didefenisikan sebagai komunikasi adalah identik dengan produk
dari para pemasar yang saingan.
menginformasikan , membujuk, 4. Mengaksentuasi nilai produk.
dan mengingatkan calon pembeli Promosi dapat menjelaskan
suatu produk dalam rangka kepemilikan yang lebih besar
mempengaruhi pendapat mereka utilitas produk kepada para
atau memperoleh suatu respons. pembeli, dengan demikian
Menurut Tjiptono (Nugroho, mengaksentuasi nilai dan
2010), mengatakan bahwa pada memberikan harga yang lebih
hakekatnya promosi adalah salah tinggi dipasar.
satu bentuk komunikasi 5. Pengenalan kebutuhan
pemasaran, yang dimaksud dengan Salah satu tujuan promosi
komunikasi pemasaran adalah khususnya untuk pengenalan
aktivitas pemasaran yang berusaha produk baru ialah untuk
menyebarkan informasi, memicu suatu kebutuhan.
mempengaruhi atau membujuk dan 6. Pengumpulan informasi
mengingatkan pasar sasaran atas Promosi dapat membantu
perusahaan dan produknya agar pencarian informasi seorang
bersedia menerima, membeli pembeli, karena salah satu
dengan loyal pada produk yang tujuan promosi adalah
ditawarkan perusahaan yang membantu para pembeli untuk
bersangkutan. mempelajari produk dan jasa.

223
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November

7. Pengevaluasian alternatif atau organisasi nirlaba atau


Promosi dapat membantu para individu yang didalam
pembeli mengevaluasi produk beberapa cara teridentifikasi
dan merek alternatif. dalam pasar periklanan dan
berharap menginformasikan
Menurut Swastha dalam atau membujuk anggota-
Lembang (2010) tujuan promosi anggota.
dalam perusahaan, yaitu : 2. Penjualan pribadi
1. Modifikasi tingkah laku Yaitu terjadi interaksi
Dengan promosi perusahaan langsung, saling bertemu muka
berusaha menciptakan kesan antara pembeli dan penjual.
yang baik tentang dirinya dan Komunikasi yang dilakukan
dengan demikian bisa oleh kedua belah pihak bersifat
merubah tingkah laku serta individual, dalam hal ini
pendapat konsumen tentang penjual dituntut memiliki
produk perusahaan sehingga kecakapan dan keterampilan
mendorong pembelian produk. dalam mempengaruhi atau
2. Memberitahu memotivasi pembeli dengan
Kegiatan promosi dilakukan cara mengemukakan manfaat
untuk memberitahu pasar yang yang akan diperoleh pembeli
dituju tentang penawaran sehingga terjadi persesuaian
perusahaan perihal suatu keuntungan.
produk. 3. Promosi penjualan
3. Membujuk Promosi penjualan terdiri atas
Diarahkan terutama untuk beraneka kumpulan alat
mendorong pembelian, sering insentif yang dirancang untuk
perusahaan tidak ingin merangsang pembelian produk
mendapat tanggapan instan atau jasa tertentu secara lebih
dari konsumen, tetapi lebih cepat atau lebih banyak oleh
mengutamakan kesan positif. para konsumen.
4. Mengingatkan 4. Hubungan masyarakat
Promosi ini dilakukan Hubungan masyarakat adalah
terutama untuk mengingatkan komunikasi dan hubungan
kepada masyarakat bahwa perusahaan dengan beragam
produk perusahaan masih ada jenis publiknya yang meliputi
dipasaran. Promosi merupakan para pelanggan, pemasok,
salah satu bauran pemasaran pemegang saham, karyawan,
yang digunakan oleh pemerintah, masyarakat
perusahaan untuk mengadakan umum, dan masyarakat dimana
komunikasi dengan pasarnya. perusahaan berkecimpung.
Promosi juga sering dikatakan
sebagai proses berlanjut, Brand Image ( Citra Merek )
karena dapat menimbulkan Pengertian Brand ( Merek )
rangkaian kegiatan selanjutnya Ada beberapa pendapat yang
bagi perusahaan. hampir sama mengenai merek.
Menurut UU Merek No. 15 Tahun
Strategi Promosi 2001 pasal 1 ayat 1 dalam Tjiptono
Menurut Simamora (2000) (2005), merek adalah tanda yang
strategi promosi dapat dilakukan berupa gambar, nama, kata, huruf-
dengan cara : huruf, angka-angka, susunan
1. Periklanan warna, atau kombinasi dari unsur-
Periklanan adalah komunikasi unsur tersebut yang memiliki daya
non pribadi melalui bermacam- pembeda dan digunakan dalam
macam media yang dibayar kegiatan perdagangan barang dan
oleh sebuah perusahaan bisnis jasa.

224
2011 Dita Amanah

Menurut Kotler (2002, merek dan penting, sementara hal-hal


adalah nama, istilah, tanda, lain di pasaran atau didalam
symbol, rancangan, atau kombinasi pribadi mereka sendiri terus
dari hal-hal tersebut, yang berubah.
dimaksudkan untuk 6. Berkembang menurut
mengidentifikasi barang atau jasa perkembangan pasar dan
dari seorang atau sekelompok pelanggan. Dengan
penjual dan untuk keluwesannya untuk bergerak
membedakannya dari produk mudah ke dalam pasar-pasar
pesaing”. Dari beberapa defenisi di baru dan dengan kerekatannya
atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengaitkan berbagai
merek adalah nama, istilah, tanda, aktivitas.
symbol atau desain, atau 7. Menarik pelanggan-pelanggan
kombinasi dari keseluruhannya target, dengan menciptakan
yang dimaksudkan untuk preferensi, mempengaruhi
mengidentifikasikan barang atau perilaku pembelian, dan
jasa dari penjual atau sekelompok mempertahankan harga
penjual, agar dapat dibedakan dari premium.
kompetitornya. 8. Mempertahankan pelanggan-
pelanggan terbaik, dengan
Menurut Fisk (2006), merek
membangun loyalitas mereka,
yang sangat kuat (powerful) adalah
memperkenalkan pelayanan
merek yang :
baru, dan mendorong advokasi.
1. Menciptakan sebuah tujuan
9. Menciptakan nilai (value) dari
yang tidak kuasa ditolak,
pemegang saham
sebuah ide yang keluar dari
(shareholder), tidak hanya
kerumunan, lebih dari sekedar
melalui profit, tetapi juga
produk atau industry, dan
dengan memperbaiki
benar-benar berarti bagi
kepercayaan investor, rating
masyarakat.
kredit, dan mengurangi biaya
2. Merefleksikan pelanggan,
modal”.
membentuk citra (image ) dan
reputasi di benak pelanggan,
Manfaat Brand ( Merek )
sehingga mempunyai relevansi
Menurut Simamora (2002)
secara personal, walaupun
keberadaan merek bermanfaat bagi
sering kali merek (brand )
pembeli, masyarakat dan penjual.
tersebut mengeleminasi hal-hal
Manfaat bagi pembeli adalah
lainnya.
mencitrakan mutu dan membantu
3. Menggalang para pelanggan
memberikan perhatian terhadap
untuk secara bersama-sama
produk-produk baru yang mungkin
meraih ide-ide besar, yang
bermanfaat bagi mereka”.
dituangkan ke dalam suatu gaya
(style) hingga orang-orang bisa Secara terperinci, manfaat
menyatakan ‘ini lah perusahaan merek bagi masyarakat yaitu :
saya’. a. Pemberian merek
4. Membantu para pelanggan memungkinkan mutu produk
untuk berbuat lebih banyak, lebih terjamin dan lebih
mendorong penciptaan benefit konsisten.
dan membantu aplikasi yang b. Meningkatkan efisiensi
mereka lakukan, tetapi juga pembelian karena merek dapat
mampu secara psikologi dan menyediakan informasi
emosional untuk berbuat lebih tentang produk dan tempat
banyak. pembelinya.
5. Melabuhkan pelanggan di c. Meningkatkan inovasi-inovasi
seputaran sesuatu yang familiar produk baru, karena produsen

225
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November

terdorong untuk menciptakan the effectiveness of marketing


keunikan-keunikan baru guna instrument).
mencegah peniruan dari 5. Peningkatan operasional (cost
pesaing. saving)
Manfaat merek bagi penjual, yaitu:
Dari defenisi di atas dapat
a. Memudahkan penjual
disimpulkan bahwa yang dimaksud
mengolah pesanan dan
dengan citra adalah suatu persepsi
menelusuri masalah-masalah
masyarakat terhadap suatu objek
yang timbul.
atau jati diri perusahaan.
b. Memberikan perlindungan
hukum atas keistimewaan atau
Brand Image (Citra Merek)
ciri khas produk.
Menurut Setiadi (2003), brand
c. Memungkinkan untuk menarik
image mempresentasikan
sekelompok pembeli yang
keseluruhan persepsi terhadap
setia dan menguntungkan.
merek dan dibentuk dari informasi
d. Membantu penjual melakukan
dan pengalaman masa lalu
segmentasi pasar.
terhadap merek itu. Citra terhadap
suatu merek berhubungan dengan
Pengertian Image (Citra) sikap yang berupa keyakinan dan
Menurut Sutojo (2004), citra
preferensi terhadap suatu merek.
adalah pancaran atau reproduksi
Menurut Shimp (2000), brand
jati diri dari atau bentuk orang-
image (citra merek) dapat
perorangan, benda atau organsisai.
dianggap sebagai jenis assosiasi
Image (citra) juga dapat diartikan
yang muncul di benak konsumen
sebagai persepsi masyarakat
ketika mengingat sebuah merek
terhadap jati diri perusahaan.
tertentu. Assosiasi tersebut secara
Simamora (2002) mengatakan
sederhana dapat muncul dalam
bahwa citra adalah persepsi yang
bentuk pemikiran atau citra
relative konsisten dalam jangka
tertentu yang dikaitkan kepada
panjang ( enduring perception ).
suatu merek, sama halnya ketika
Jadi tidak mudah untuk
kita berpikir mengenai orang lain.
membentuk citra, sehingga bila
Menurut Durianto (Ratri,
terbentuk akan sulit untuk
2010), pembentukan citra disebut
mengubahnya. Citra yang dibentuk
positioning. Merek yang berhasil
harus jelas dan memiliki
adalah merek yang memiliki posisi
keunggulan bila dibandingkan
yang kuat. Agar posisi merek kuat,
dengan pesaingnya.
merek tersebut harus dikenal
Menurut Sutojo (2004) citra
terlebih dahulu. Pengenalan merek
perusahaan yang baik dan kuat
menjadi landasan terbentuknya
mempunyai manfaat-manfaat
asosiasi merek. Berbagai asosiasi
sebagai berikut :
merek yang berhubungan akan
1. Daya saing jangka menengah
menimbulkan suatu rangkaian
dan panjang yang mantap (mid
yang disebut citra merek. Citra
and long term sustainable
terhadap suatu merek berhubungan
competitive position)
dengan sikap yang berhubungan
2. Menjadi perisai selama masa
dengan keyakinan dan persepsi
krisis (an insurance for adverse
terhadap suatu merek. Semakin
times)
banyak asosiasi yang saling
3. Menjadi daya tarik eksekutif
berhubungan, semakin kuat citra
handal (attracting the best
yang dimiliki oleh merek tersebut.
executives)
Asosiasi-asosiasi yang terkait
4. Meningkatkan efektifitas
dengan suatu merek mengacu pada
strategi pemasaran (increasing
berbagai hal, yaitu :

226
2011 Dita Amanah

1. Atribut produk 2. Kesan Modern : Produk


Mengasosiasikan atribut atau memiliki kesan modern atau
karakteristik suatu produk memiliki teknologi yang selalu
merupakan strategi pemosisian mengikuti perkembangan jaman
(positioning) yang paling sering 3. Melayani Semua Segmen:
digunakan. Mengembangkan Produk mampu melayani semua
asosiasi semacam ini efektif segmen yang ada, tidak hanya
karena jika atribut tersebut melayani segmen khusus saja
bermakna, asosiasi dapat secara 4. Perhatian pada Konsumen:
langsung diterjemahkan dalam Produk perhatian/peduli pada
alasan pembelian suatu merek. keinginan/kebutuhan konsumen
2. Atribut tak berwujud
Suatu faktor tak berwujud Menurut defenisi diatas dapat
merupakan atribut umum, disimpulkan bahwa brand image
seperti halnya persepsi kualitas, merupakan hasil persepsi dan
kemajuan teknologi atau kesan pemahaman konsumen mengenai
nilai yang mengikhtisarkan merek suatu produk yang dilihat,
serangkaian atribut yang dipikirkan, dan dibayangkan.
objektif.
3. Manfaat bagi konsumen Loyalitas Pembelian
Manfaat rasional yang Pengertian Loyalitas
berkaitan erat dengan atribut Menurut Griffin (2003),
produk yang dapat menjadi loyalitas dapat didefenisikan
bagian dari proses pengambilan berdasarkan perilaku membeli.
keputusan yang rasional dan Pelanggan yang loyal adalah :
manfaat psikologis yang 1) Melakukan pembelian berulang
berkaitan dengan perasaan yang secara teratur.
timbul karena membeli atau Merupakan suatu perilaku
menggunakan merek. pelanggan yang membeli suatu
4. Harga relatif produk secara terus-menerus
Evaluasi terhadap suatu merek dan melakuan pembelian
disebagian kelas produk ini apabila ada produk baru.
akan diawali dengan penentuan 2) Membeli produk antarlini
posisi merek tersebut dalam produk dan jasa.
satu atau dua dari tingkat harga. Merupakan perilaku pelanggan
5. Penggunaan yang tidak hanya membeli satu
Pendekatan ini adalah dengan jenis produk tetapi juga
mengasosiasikan merek membeli produk lain yang
tersebut dengan suatu mempunyai fungsi yang sama
penggunaan atau aplikasi dan juga membeli perangkat
tertentu. tambahan dari produk tersebut.
6. Konsumen 3) Mereferensikan kepada orang lain.
Pendekatan ini adalah dengan Merupakan perilaku pembelian
mengasosiasikan sebuah merek pelanggan yang merekomendasikan
dengan sebuah tipe pengguna suatu produk dan mengajak orang
atau pelanggan dari produk lain untuk menggunakan suatu
tersebut. produk.
4) Menunjukkan kekebalan terhadap
Menurut Hoeffler dan Keller tarikan dari pesaing lain.
dalam Pujadi (2010) dimensi atau Merupakan perilaku pembelian
indikator dari brand image adalah: pelanggan yang menganggap
1. Kesan Profesional : Produk bahwa produk yang
memiliki kesan profesional atau digunakannya adalah produk
memiliki keahlian dibidangnya terbaik apabila dibandingkan
dengan produk lain.

227
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November

Berbeda dengan urutan pilihan,


Dari defenisi diatas dapat cara ini menguji proporsi
disimpulkan bahwa loyalitas pembelian total dalam sebuah
pembelian merupakan suatu kelompok produk tertentu. Data
keinginan yang kuat yang yang dianalisis berasal dari
ditunjukkan oleh para konsumen panel pelanggan.
untuk membeli kembali suatu 3) Preferensi (preference)
produk atau jasa dimasa yang akan Cara ini mengukur loyalitas
datang. dengan menggunakan
komitmen psikologis atau
Mengukur Loyalitas Konsumen pernyataan preferensi. Dalam
Menurut Mardalis (2005), hal ini, loyalitas dianggap
secara umum, loyalitas dapat sebagai “sikap yang positif”
diukur dengan cara-cara berikut : terhadap suatu produk tertentu
1) Urutan pilihan (choice sering digambarkan dalam
sequence) istilah niat untuk membeli.
Metode urutan pilihan atau 4) Komitmen (commitment)
disebut juga pola pembelian Komitmen lebih terfokus pada
ulang ini banyak dipakai komponen emosional/perasaan.
dalam penelitian dengan Komitmen terjadi dari
menggunakan panel-panel keterkaitan pembelian yang
agenda harian pelanggan merupakan akibat dari
lainnya, dan lebih terkini lagi keterlibatan ego dengan
urutan ini dapat berupa : kategori merek. Keterlibatan
a) Loyalitas yang tak ego tersebut terjadi ketika
terpisahkan (undivided sebuah produk sangat berkaitan
loyalty) dapat ditunjukkan dengan nilai-nilai penting,
dengan urutan AAAAAA. keperluan, dan konsep diri
Artinya pelanggan hanya pelanggan.
membeli suatu produk
tertentu saja.
Penelitian Yang Relevan
b) Loyalitas yang terbagi
(divided loyalty) dapat Penelitian yang dilakukan oleh
ditunjukkan dengan urutan Dalimunthe dkk. (2008) Berdasarkan
ABABABAB. Artinya identifikasi determinan menunjukkan bahwa
pelanggan membeli dua R square adalah 53,6% yang berarti merek
merek secara bergantian. citra Rumah Sakit Dr Pirngadi dipengaruhi
c) Loyalitas yang tidak stabil oleh variabel kualitas layanan oleh 53,6% dan
(unstable loyalty) dapat sisanya dipengaruhi oleh lain 46,4 variabel
ditunjukkan dengan urutan yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
AAABBB. Artinya Selanjutnya penelitian yang dilakukan
pelanggan memilih suatu oleh Wiryawan dan Anisa Pratiwi (2009).
merek untuk beberapa kali Menurut hasil analisis diskriminan, keempat
pembelian kemudian variabel dari selebriti mendukung telah
berpindah kemerek lain signifikan kurang dari 0,5. Hal ini
untuk periode berikutnya. menunjukkan bahwa ada pengaruh dan
d) Tanpa loyalitas (no perbedaan konsumen persepsi terhadap
loyalty), ditunjukkan selebriti mendukung XL Bebas sebagai
dengan urutan ABCDEF. Corporate Image, User Image, dan Gambar
Artinya pembeli tidak Produk. Selebriti Daya Tarik adalah variabel
membeli suatu merek yang paling membedakan. Saran yang
tertentu. diberikan kepada perusahaan adalah
2) Proporsi pembelian (proportion perusahaan harus lebih memperhatikan
of purchase) Celebrity Daya Tarik perhatian faktor dalam
mendukung selebriti diri.

228
2011 Dita Amanah

Hipotesis memperluas pengenalan produk


atau jasa yang segera akan
Berdasarkan latar belakang dan kerangka
ditawarkan kepasar yang bertujuan
berpikir dalam penelitian ini, maka hipotesis
untuk mendorong calon konsumen
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
melakukan pembelian.
berikut : ada pengaruh promosi dan brand
Indikator promosi adalah :
image terhadap loyalitas pembelian Produk
1. menginformasikan
Pepsodent di Ramayana Plaza, Jl. Aksara,
2. memperkenalkan
Medan.
3. membujuk
4. mengingatkan
METODE PENELITIAN
2. Brand Image ( X2 ) yaitu : deskripsi
Lokasi Penelitian
tentang asosiasi yang muncul di
Penelitian ini dilakukan di Ramayana benak konsumen dan keyakinan
Plaza yang berada di Jalan Aksara, Medan. konsumen terhadap suatu merek
tertentu untuk menggunakannya
Populasi dan Sampel secara terus-menerus.
Indikator brand image adalah :
Populasi penelitian ini adalah pelanggan
1. kesan professional
Ramayana Plaza sebanyak 4000 orang yang
2. kesan modern
berkunjung di Ramayana Plaza (data
3. melayani semua segmen
Ramayana Plaza selama bulan Oktober 2010).
4. perhatian kepada konsumen
Untuk menentukan jumlah sampel
responden yang diterima digunakan rumus 3. Loyalitas pembelian ( Y ) yaitu :
yaitu : suatu komitmen yang tinggi untuk
N melakukan pembelian kembali
n
Nd 2  1
suatu produk atau jasa yang disukai
di masa yang akan datang. Dengan
Dimana : n =Jumlah sampel kata lain konsumen akan setia untuk
N =Jumlah Populasi melakukan pembelian berulang
d = Standar Error secara terus-menerus.
Indikator loyalitas pembelian
4000
n = 98 orang adalah:
4000.0,12  1 1. Melakukan pembelian berulang
secara teratur
(sehingga digenapkan menjadi 100 orang) 2. Membeli antar lini produk dan jasa
3. Mereferensikan kepada orang lain
Teknik pengumpulan sampel adalah 4. Menunjukkan kekebalan
Purposive Sampling dengan ketentuan terhadap tarikan dari pesaing
responden tersebut yang berkunjung di
Ramayana Plaza Jl. Aksara. Medan. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan
Variabel Penelitian dan Defenesi data yang digunakan adalah survei. Survei
Operasional dilakukan dengan menyebarkan kuesioner,
1. Variabel Penelitian melalui pengisian daftar pertanyaan dengan
a. Variabel bebas ( X1 ) yaitu Promosi jawaban tertutup.
b. Variabel bebas ( X2 ) yaitu Brand
Image Teknik Analisis Data
c. Variabel terikat (Y) yaitu Loyalitas
Teknik analisis data yang dipergunakan
Pembelian
dalam penelitian ini adalah Regresi Linier
Berganda. Perhitungan analisis jalur ini akan
2. Defenisi Operasional
menggunakan program SPSS (Statistical
1. Promosi ( X1 ) yaitu : kegiatan yang
Packages for the Social Science ) versi 17.00
dilakukan secara khusus untuk
meningkatkan penjualan ataupun

229
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 4.3


Nilai rhitung Variabel Brand Image ( X2)
Hasil Penelitian
No Pernyataan r hitung r tabel Validitas
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel
1 0.334 0.1996 Valid
Promosi (X1)
2 0.731 0.1996 Valid
Jumlah item pernyataan variabel promosi 3 0.744 0.1996 Valid
seluruhnya adalah 8 butir pernyataan dengan 4 0.280 0.1996 Valid
ketentuan apabila rhitung > rtabel maka 5 0.251 0.1996 Valid
pernyataan valid tetapi jika rhitung < rtabel maka 6 0.731 0.1996 Valid
pernyataan tidak valid, dimana nilai r tabel 7 0.744 0.1996 Valid
pada taraf signifikan 0.05 adalah 0.1996. 8 0.332 0.1996 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel. 4.1
Nilai rhitung Variabel Promosi ( X1) Berdasarkan data hasil perhitungan
No Pernyataan r hitung r tabel Validitas reliabilitas diatas diperoleh nilai Alpha
1 0.721 0.1996 Valid Cronbach sebesar 0.806 dan nilai ini lebih
2 0.643 0.1996 Valid besar jika dibandingkan dengan nilai rtabel pada
3 0.606 0.1996 Valid taraf signifikan 0,05 dan 100 - 2 = 98, yaitu
sebesar 0.1996. jadi dapat disimpulkan
4 0.655 0.1996 Valid
instrument yang digunakan dalam angket
5 0.726 0.1996 Valid
penelitian ini adalah reliabel ( rhitung 0.806 >
6 0.734 0.1996 Valid
rtabel 0.1996 ).
7 0.595 0.1996 Valid
8 0.776 0.1996 Valid Tabel 4.4.
Sumber : Data Primer Diolah
Hasil Perhitungan Angket Variabel X2
(Brand Image)
Berdasarkan data hasil perhitungan
reliabilitas diatas diperoleh nilai Alpha Reliability Statistics
Cronbach sebesar 0.898 dan nilai ini lebih Cronbach's Alpha N of Items
besar jika dibandingkan dengan nilai rtabel pada .806 8
taraf signifikan 0,05 dan 100 - 2 = 98, yaitu
Sumber : Data Primer Diolah
sebesar 0.1996. jadi dapat disimpulkan
instrument yang digunakan dalam angket
penelitian ini adalah reliabel ( rhitung 0.898 > Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel
rtabel 0.1996 ). Loyalitas Pembelian (Y)
Jumlah item pernyataan variabel loyalitas
Tabel 4.2 pembelian seluruhnya adalah 8 butir
Hasil Perhitungan Angket Variabel X1 ( Promosi ) pernyataan dengan ketentuan apabila rhitung >
rtabel maka pernyataan valid tetapi jika rhitung <
Reliability Statistics rtabel maka pernyataan tidak valid, dimana
Cronbach's Alpha N of Items nilai r tabel pada taraf signifikan 0.05 adalah
0.1996.
.898 8 Tabel 4.5
Sumber : Data Primer Diolah Nilai rhitung Variabel Loyalitas Pembelian (Y)
No Pernyataan r hitung r tabel Validitas
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel 1 0.463 0.1996 Valid
Brand Image (X2) 2 0.787 0.1996 Valid
Jumlah item pernyataan variabel brand 3 0.511 0.1996 Valid
image seluruhnya adalah 8 butir pernyataan 4 0.520 0.1996 Valid
dengan ketentuan apabila rhitung > rtabel maka 5 0.787 0.1996 Valid
pernyataan valid tetapi jika rhitung < rtabel maka 6 0.787 0.1996 Valid
pernyataan tidak valid, dimana nilai r tabel 7 0.520 0.1996 Valid
pada taraf signifikan 0.05 adalah 0.1996. 8 0.511 0.1996 Valid
Sumber : Data Primer Diolah

230
2011 Dita Amanah

Berdasarkan data hasil perhitungan reliabilitas melakukan faktor brand image sebanyak
diatas diperoleh n ilai Alpha Cronbach sebesar satu kali akan mempengaruhi loyalitas
0.861 dan nilai ini lebih besar jika pembelian sebesar 0.298 (asumsi lain
dibandingkan dengan nilai rtabel pada taraf konstan )
signifikan 0,05 dan 100 - 2 = 98, yaitu
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
sebesar 0.1996. jadi dapat disimpulkan
bahwa promosi dan brand image berpengaruh
instrument yang digunakan dalam angket
terhadap loyalitas pembelian.
penelitian ini adalah reliabel (rhitung 0.861 >
rtabel 0.1996).
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Tabel 4.6 Berdasarkan hasil pengujian statistik uji F
Hasil perhitungan angket dapat dilihat tabel berikut :
variabel Y ( Loyalitas Pembelian )
Reliability Statistics Tabel 4.7
Data ANOVA
Cronbach's
Alpha N of Items ANOVAb
.861 8 Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Sumber : Data Primer Diolah
1 Regression 388.643 2 194.322 7.615 .001a
Analisis Regresi Linear Berganda Residual 2475.412 97 25.520
Model regresi berganda dengan 1 variabel Total 2864.055 99
terikat ( Y ) yaitu loyalitas pembelian dan 2
a. Predictors: (Constant), Brand Image, Promosi
variabel bebas promosi ( X1) dan brand
image ( X2) adalah sebagai berikut : b. Dependent Variable: Loyalitas Pembelian
Sumber : Data Primer Diolah
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dari tabel dapat kita lihat bahwa nilai
Berdasarkan hasil analisis regresi linear Fhitung = 7.615 setelah mengetahui besarnya
berganda yang dilakukan pada tabel Fhitung maka akan dibandingkan dengan Ftabel
coefficient diperoleh persamaan regresi yang diperoleh dengan perhitungan sebagai
sebagai berikut : berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 Ftabel diperoleh dengan df 4 ( n-k ), n
Y = 13.525+ (0.201)X1 + (0.298)X2 adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah
Y = 13.525+ 0.201X1 + 0.298X2 variabel independen, diperoleh 100-2 = 98
SE = (3.201) (.087) (.094) dan diperoleh F tabel =3.09
T = (4.225) (2.294) (3.178) Kriteria uji hipotesis pada penelitian ini
R2 = 0.136 adalah sebagai berikut:
Radj = 0.118  Bila Fhtung > Ftabel maka H0 ditolak dan
F = 7.615 Ha diterima
Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai  Bila Fhtung < Ftabel maka H0 diterima
berikut : dan Ha ditolak
 Konstanta sebesar 13.525 menyatakan
bahwa jika tidak melakukan promosi (X1) Dengan demikian Fhtung > Ftabel = 7.615 >
dan Brand Image (X2), maka loyalitas 3.09 , maka H0 ditolak dan Ha diterima.
pembelian (Y) adalah sebesar 13.525 ( Dengan kata lain faktor-faktor promosi dan
asumsi faktor lain konstan ) brand image secara bersama-sama
 Koefisien promosi (X1) sebesar 0.201 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
menyatakan bahwa setiap melakukan loyalitas pembelian.
faktor promosi sebanyak satu kali akan
mempengaruhi loyalitas pembelian (Y) Uji Parsial (Uji t)
sebesar 0.201 (asumsi lain konstan)
 Koefisien brand image (X2) sebesar
Sebelum melihat hasil pengujian terhadap
hipotesis, perlu diketahui bahwa yang menjadi
0.298 menyatakan bahwa setiap hipotesis dalam penelitian ini adalah :

231
221 – 233 Jurnal Keuangan dan Bisnis November

Ha : ada pengaruh signifikan faktor- Pengolahan SPSS 17.00, dengan kriteria


faktor promosi dan brand image loyalitas pembelian sebagai berikut :
secara parsial terhadap loyalitas  Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha
pembelian diterima
Ho : tidak ada pengaruh signifikan  Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha
faktor-faktor promosi dan brand ditolak
image terhadap loyalitas
pembelian.

Tabel 4.8
Data Uji Parsial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.525 3.201 4.225 .000
Promosi .201 .087 .217 2.294 .024 1.000 1.000
Brand Image .298 .094 .300 3.178 .002 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pembelian
Sumber : Data Primer Diolah

Dari hasil pengolahan data dengan SPSS Model Summaryb


17, diperoleh hasil ttabel pada tingkat signifikan
R Adjusted Std. Error of
95% dengan alpha 5% dan df –k-1 = 100-2-1
Model R Square R Square the Estimate
= 97 adalah 1.984 sebagai berikut:
1 .368a .136 .118 5.05170
 Variabel Promosi thitung 2.294 > ttabel 1.984
yaitu terdapat pengaruh yang signifikan a. Predictors: (Constant), Brand Image, Promosi
antara variabel promosi dengan loyalitas b. Dependent Variable: Loyalitas Pembelian
pembelian Sumber : Data Primer Diolah
 Variabel Brand Image thitung 3.178 > ttabel
1.984 yaitu terdapat pengaruh yang Berdasarkan tabel diatas diperoleh
signifikan antara variabel brand image koefisien korelasi (R2) adalah 0.136 artinya
dengan loyalitas pembelian faktor-faktor promosi dan brand image secara
bersama-sama menjelaskan variabel loyalitas
pembelian 13.6 % sedangkan 86,4%
Koefisien Determinasi (R2) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
Uji R2 ( R-Square ) dilakukan untuk dimasukkan dalam estimasi model.
mengetahui sumbangan atau kontribusi antara
variabel-variabel independen promosi (X1) KESIMPULAN DAN SARAN
dan brand image (X2) secara bersama-sama
terhadap variabel dependen loyalitas Kesimpulan
pembelian (Y) Berdasarkan hasil analisis dan
Tabel 4.9. pembahasan, maka penulis menarik
Data Determinasi ( R Square ) kesimpulan sebagai berikut :
Model Summaryb 1. Promosi dan Brand Image secara parsial
dan simultan berpengaruh secara
R Adjusted Std. Error of signifikan terhadap loyalitas pembelian.
Model R Square R Square the Estimate 2. Apabila perusahaan meningkatkan
1 .368a .136 .118 5.05170 promosi satu satuan maka akan
a. Predictors: (Constant), Brand Image, Promosi meningkatkan loyalitas pembelian sebesar
0.201 atau sebesar 20,1%

232
2011 Dita Amanah

3. Apabila Brand Image konsumen naik satu Universitas Diponegoro). Semarang,


satuan maka loyalitas pembelian sebesar Universitas Diponegoro.
0.298 atau sebesar 29,8% Mardalis,Ahmad. (2005). Meraih Loyalitas
4. Diperoleh kontribusi atau sumbangan Pelanggan. http://eprints.ums.ac.id,
variabel independen (promosi dan brand Diakses oleh Adi Permana Putra Tanggal
image) terhadap variabel dependen (loyalitas 10 November 2010
pembelian) sebesar 13.6% selebihnya 86.4% Nugroho, Chrisdiawan Satriyo. (2010). Analisis
dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh Pencitraan, Promosi, Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Kuliah Di Diploma
Iii Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Saran
Semarang, Universitas Diponegoro
Berdasarkan penelitian yang telah Pujadi, Bambang. (2010). Studi Tentang
dilaksanakan, maka penulis mengemukakan Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat
beberapa saran sebagai berikut ; Beli Melalui Sikap Terhadap Merek
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (Kasus pada Merek Pasta Gigi Ciptadent
variabel promosi dan brand image di Semarang). Program Studi Magister
mempunyai pengaruh terhadap loyalitas Manajemen Program Pasca Sarjana.
pembelian konsumen. Hal ini berarti Semarang, Universitas Diponegoro.
bahwa variabel promosi dan brand image Ratri,Lutiary Eka. (2010). Hubungan Antara
perlu untuk diperhatikan lagi oleh Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler
produsen untuk meningkatkan loyalitas Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
pembelian konsumen dalam memilih Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler
produk pasta gigi. Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas
2. Berdasarkan hasil analisis regresi linear Diponegoro Semarang. Semarang,
berganda ternyata loyalitas pembelian Universitas Diponegoro.
konsumen lebih banyak dipengaruhi oleh Santoso, Heri. (2007). Promosi Sebagai Media
brand image sedangkan promosi cenderung Pemberdayaan Perpusatakaan Sekolah.
cukup sehingga produsen lebih meningkatkan Jurnal Perpustakaan Sekolah, Volume 1
promosi agar konsumen lebih tertarik untuk No 1 April 2007 hal 1-8 ISSN 1978-9548.
membeli pasta gigi pepsodent. Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku
Konsumen. Jakarta, Kencana.
Shimp, Terence. (2000). Periklanan Promosi Dan
DAFTAR PUSTAKA
Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Jilid 1 Edisi 5. Jakarta, Erlangga.
Dalimunthe, Ritha F.B.Z., Heldy dan Puspita Puti
Simamora, Henry. (2000). Manajemen Pemasaran
Yean. (2008. Analisis Persepsi Pasien
Internasional.Jakarta: Salemba Empat
Partikulir Tentang Kualitas Pelayanan
______________. (2002). Aura Merek (7
Terhadap Tingkat Loyalitas Di Ruang Rawat
Langkah Membangun Merek Yang Kuat).
Inap Rs Islam Malahayati Medan Tahun 2007.
Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1 No. 1
Sumariyati, Siti. (2003) Sikat Gigi : Angkat
Januari 2008, ISSN: 1978−8339
Topi Untuk Formula. SWA edisi VIII/10
Fisk, Peter. (2006). Marketing Genius.
Juli 2003, www.SWA.com
Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Sutojo, Siswanto. (2004). Membangun Citra
Griffin, Jill. (2003). Customer Loyalty. Terjemahan
Perusahaan. Jakarta, Damar Media Pustaka
Dwi Kartini Yahya. Jakarta, Erlangga.
. (2001). Menyusun Strategi
Kotler, Philip. (2002). Manajemen
Harga. Jakarta, Dammar Mulia Pustaka
Pemasaran. Jakarta, PT. Prenhallindo.
Tjiptono, Fandi . (2005). Brand Management
______ & Gary Amstrong. (2001). Prinsip-
And Strategy. Yogyakarta, Andi.
Prinsip Pemasaran. Jakarta, Erlangga.
Wiryawan, Driya dan Anisa Pratiwi. (2009).
Lembang, Rosvita Dua. (2010). Analisis
Analisis Pengaruh Selebriti Endorser Terhadap
Pengaruh Kualitas Produk, Harga,
Brand Image Pada Iklan Produk Kartu
/Promosi, Dan Cuaca Terhadap Keputusan
Prabayar Xl Bebas Di Bandar Lampung.
Pembelian Teh Siap Minum Dalam Kemasan
Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan.
Merek Teh Botol Sosro (Studi Kasus Pada
Volume 5 No 3 Mei 2009, ISSN 1411-9366
Mahasiswa Fakultas Ekonomi S1 Reguler II

233

You might also like