You are on page 1of 17

Analisis Pengaruh Iklan….

Marisa Nova, Ridwan Nurdin

ANALISIS PENGARUH IKLAN TELEVISI, CELEBRITY ENDORSER,


DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK KOSMETIK BERLABEL HALAL “WARDAH” PADA
MAHASISWI UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Marisa Nova1, Ridwan Nurdin2


1.2
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia
Email: marissa956@gmail.com

Abstract

The purpose of this study was to analyze the influence of television advertising, celebrity
endorser, and product quality on the decision to purchase "Wardah" halal labeled products
for female students at the Syiah Kuala University. This study used a quantitative approach
through the distribution of questionnaires to female students at the Syiah Kuala University.
The population in this study were all female students at the University of Syiah Kuala while
the sample in this study were 100 respondents from 12 Faculties at Syiah Kuala University. In
this study data analysis used multiple linear regression analysis with the help of the SPSS
program (Statistical Product and Service Solutoins). The results of this study indicate that
television advertisements, celebrity endorsers, and product quality simultaneously influence
purchasing decisions. Partially television advertising does not significantly influence the
decision to purchase "Wardah" halal labeled products. While celebrity endorser and product
quality have a significant effect on the decision to purchase "Wardah" halal labeled products
Keywords: Television advertising, Celebrity endorser, Wardah halal product and product
quality

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh iklan televisi, celebrity endorser,
dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk berlebel halal “Wardah” pada
mahasiswi Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
melalui penyebaran kuesiner pada mahasiswi Universitas Syiah Kuala. Populasi dalam
penelitian ini seluruh mahasiswi Universitas Syiah Kuala sedangkan yang menjadi sampel
dalam penelitian ini 100 responden dari 12 Fakultas di Universitas syiah Kuala. Dalam
penelitian ini analisis data menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan
bantuan program SPSS ( Statistical Product and Service Solutoins). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa iklan televisi, celebrity endorser, dan kualitas produk secara simultan
mempengaruhi keputusan pembelian. Secara parsial iklan televisi tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian produk berlebel halal “ Wardah”. Sementara

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 1


Volume 2 Nomor 1 , Mei 2020
ISSN. 2656-6540
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

celebrity endorser dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk berlabel halal “Wardah”.
Kata Kunci: Iklan televisi, Celebrity endorser, Kualitas produk dan Produk halal Wardah

PENDAHULUAN

Pada zaman sekarang masalah persaingan antar produk kecantikan perawatan pribadi dan
kosmetik semakin kompleks. Terbukti dengan banyaknya jenis kosmetik produksi dalam
negeri dan produksi luar negeri yang beredar di Indonesia. Kosmetik telah menjadi kebutuhan
setiap wanita, hal ini dapat mempengaruhi niat beli konsumen.
Dalam era globalisasi persaingan bisnis yang serba dinamis, kompleks, dan serba tidak
pasti, bukan hanya menyediakan peluang tapi juga tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-
perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa
pasar (Stefani, 2013:2).
Setiap perusahaan berusaha untuk menarik perhatian para konsumen dengan berbagai
cara salah satunya dengan menetapkan harga yang pantas terhadap sebuah produk, karena dari
sudut pandang konsumen harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga
tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa (Tjiptono,
2008:151)
Kualitas berpusat pada konsumen, sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah
memberikan kualitas suatu produk penjualan yang telah memenuhi harapan konsumen (Kotler
dan Keller, 2009: 180). Selain itu untuk menarik perhatian para konsumen perusahaan juga
telah melakukan pemberian informasi tentang produk yang akan dipasarkan, melalui media
cetak maupun media elektronik yang telah ada, pemberian informasi ini dapat berupa iklan
yang dapat mempermudah konsumen mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai
produk yang akan dibeli.
Dengan ini perusahaan dapat mendemonstrasikan bagaimana suatu produk bekerja dan
betapa besar manfaat tersebut bagi konsumen. Gambaran yang disajikan dalam iklan lebih
hidup, menarik, dan merangsang karena dikemas dengan unsur entertainment yang
menghibur.
Sebagaimana banyak sekarang perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, karena
bidang kosmetik dan kecantikan ini bisnis yang menjamin dan menjanjikan dibandingkan
dengan yang lain. Semakin banyaknya perusahaan kosmetik membuat persaingan antar pasar

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 2


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

kosmetik dengan berbagai keunggulannya dan kepraktisan sehingga menjadikan pasar


kosmetik ini semakin terdepan. Periklanan merupakan salah satu cara yang paling umum
digunakan untuk mengarahkan target pasar yang paling efektif dalam mempengaruhi
konsumen untuk melakukan pembelian. Tujuan iklan adalah untuk menginfomasikan,
membujuk, dan mengingatkan konsumen akan keberadaan suatu produk. Tujuan ini pada
akhirnya mengharapkan perilaku konsumen dalam membeli.
Tabel 1
Data Penjualan Kosmetik di Indonesia Pada Tahun 2013-2017
Tahun Wardah Viva Sari Ayu
2013 7,4% 11,9% 11,2%
2014 5,7% 9,5% 8,9%
2015 12,4% 9,1% 8,9%
2016 17,5% 8,0% 9,0%
2017 25,0% 7,1% 7,5%
Sumber : Top Brand Award, 2018

Agar produk yang ditawarkan memiliki daya tarik bagi konsumen maka sangat
diperlukan dukungan dari bintang iklan (celebrity endorser). Celebrity Endorser merupakan
tokoh aktor atau penghibur yang dikenal oleh masyarakat yang dapat mempengaruhi sikap
konsumen.
Dalam perkembangan waktu, demi mendapatkan target pasar wanita yang dinamis,
Wardah menunjuk Dian Pelangi sebagai ikon pendamping tahun 2010. Dian Pelangi yang
memiliki kredibilitas yang baik, dan menginspirasi wanita khususnya usia muda untuk
berjilbab dengan stylish tentunya diharapkan mampu menginformasikan produk ini ke
konsumen yang lebih luas. Menyusul dengan Marshanda yang diharapkan mewakili anak
muda. Ia ditunjuk menjadi ikon Wardah sejak 2011 dan juga Lisa Namuri, sebagai ikon yang
mewakili kelompok peduli kesehatan dan penyuka olahraga. Seiring berjalannya waktu,
produk Wardah mencoba untuk memperluas segmen pasarnya. Tidak hanya menampilkan
wanita berjilbab saja sebagai bintang iklannya, kini Wardah mulai menggandeng wanita tidak
berjilbab seperti Nadya Almira, tetapi tetap konsisten dengan positioning kosmetika yang
berlabel halal. Melalui perluasan tersebut, Wardah mencoba menanamkan persepsi bahwa
kosmetik halal tidak hanya dapat digunakan oleh kalangan wanita berhijab saja, justru dapat
digunakan oleh siapa pun yang ingin tampil cantik dan menarik.

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 3


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

Wardah menempatkan posisinya sebagai kosmetik untuk wanita yang berjilbab yaitu
bahwa orang berjilbab juga bisa ber-make up bagus. Mula-mula menunjuk icon yang diawali
oleh Inneke Koesherawaty pada 2002. Inneke menjadi icon produk secara keseluruhan. Selain
Inneke adalah selebriti yang berkerudung, Inneke juga memiliki daya tarik dan keahlian yang
diharapkan Wardah dalam menginformasikan kepada target konsumen.
Wardah berupaya mempertahankan kualitas produknya yang baik dan unggul. Produk
Wardah berbahan dasar halal, menjadikan kesan tersendiri bagi pangsa pasarnya dan merebut
hati konsumen. Alasan penulis memilih kosmetik Wardah karena memiliki keunggulan yang
berbeda dengan kosmetik lainnya, kosmetik Wardah lebih menonjolkan kehalalan produknya.
Hasil penelitian Stefani, (2013) juga menunjukkan variabel iklan televisi, celebrity endorser,
kualitas produk, dan citra merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian kosmetik. Lestari, (2016) Harga berpengaruh positif namun tidak signifikan,
Dari penelitian tersebut masih terdapat beberapa perbedaan mengenai faktor-faktor
mengenai keputusan pembelian. Hal ini bisa terjadi karena penelitian yang dilakukan pada
variabel, objek, dan daerah yang berbeda. Penulis melihat keadaan dan posisi konsumen yang
masih banyak sekali terpengaruh dengan produk kosmetik yang digunakan saat ini, sehingga
hal ini sangat menarik untuk diteliti, penulis ingin membuktikan apakah benar faktor-faktor
diatas dapat dipengaruhi oleh calon konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
Berdasarkan penjelasan diatas membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul ”Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Celebrity Endorser, dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Berlabel Halal “WARDAH” pada
Mahasiswi Universitas Syiah Kuala” dan mendorong penulis untuk melakukan penelitian
dengan tujuan sebagaimana berikut: 1) Apakah iklan televisi, celebrity endorser, dan kualitas
produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada produk kosmetik
berlabel halal Wardah Pada Mahasiwi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 2) Apakah
terdapat pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian pada produk kosmetik berlabel
halal Wardah Pada Mahasiwi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 3) Apakah terdapat
pengaruh celebrity endorser terhadap keputusan pembelian pada produk kosmetik berlabel
halal Wardah pada mahasiwi universitas syiah kuala Banda Aceh. 4) Apakah terdapat
pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada produk kosmetik berlabel halal
Wardah pada mahasiswi universitas syiah kuala Banda Aceh.

TINJAUAN LITERATUR
Keputusan Pembelian

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 4


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian


dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan (Kotler dan Amstrong, 2011).

Pengenalan pada pelanggan bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Dengan demikian
harus dipelajari oleh produsen bagaimana keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku
pembelian konsumen atau yang biasa disebut perilaku konsumen.

Indikator Keputusan Pembelian


Indikator keputusan pembelian yang menjadi variabel penelitian Tijiptono (2008:25)
yaitu:
1. Identifikasi kebutuhan
2. Informasi dari sumber pribadi: keluarga, teman, dan tetangga
3. Informasi dari sumber komersial: iklan dan wiraniaga
4. Membandingkan dengan produk lain

Iklan Televisi
Menurut Belch & Belch (2009:18), iklan dapat didefinisikan sebagai“any paid from of
non personal communication about an organization, product, service, or idea by an identified
sponsor”. (setiap bentuk komunikasi non-personal mengenai suatu organisasi, produk, jasa
atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui).
Iklan adalah komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga
menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan
pembelian (Tjiptono, 1997:22). Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi,
konsumen evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna kepercayaan, sikap, dan citra yang
berkaitan dengan produk dan merek (Peter & Olson, 2000:181).
Menurut Jefkins (2006:5), periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling
persuasive yang diarahkan kepada (calon) konsumen yang paling potensial atas produk
barang atau jasa tertentu dengan biaya yang paling ekonomis.

Indikator Iklan Televisi


Indikator iklan televisi yang menjadi variabel penelitian Kotler dan Keller (2006: 245)
yaitu:

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 5


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

1. Memberitahu mengenai produk baru.

2. Memberitahu kegunaan baru suatu produk.

3. Membuat pembeli tetap mengingat produk itu.

Pengertian Bintang Iklan (Celebrity Endorser)


Belch & Belch (2009:178) mendefinisikan endorser sebagai pendukung iklan yang
ditampilkan untuk menyampaikan pesan.Endorser sering juga disebut sebagai sumber
langsung (direct source), yaitu seorangpembicara yang mengantarkan sebuah pesan dan atau
memperagakan sebuah produk atau jasa.Selain itu, endorser juga diartikan sebagai orang
yang dipilih mewakili citra sebuah produk (product image), karena biasanya kalangan tokoh
masyarakat memiliki karakter yang menonjol dan daya tarik yang kuat.
Menurut Kotler dan Keller (2009: 519), celebrity endorser merupakan penggunaan
narasumber (source) sebagai figur yang menarik atau populer dalam iklan, hal ini merupakan
salah satu cara kreatif untuk menyampaikan pesan agar pesan yang disampaikan dapat
mencapai perhatian yang lebih tinggi dan dapat diingat.

Indikator Celebrity Endorser


Indikator celebrity endorser yang menjadi variabel penelitian A.Shimp (2003: 470)
yaitu:
1. Penampilan keseluruhan dari celebrity endorses mewakili image merek dengan merek
dengan baik
2. Celebrity endorser mewakili sosok wanita Islam berjilbab yang menarik dalam
menggunakan kosmetik
3. Kecantikan celebrity endorser

4. Celebrity endorser merupakan sosok yang dikenal/terkenal

5. Tidak pernah ada pemberitaan buruk tentang celebrity endorser

6. Celeberity endorser menyampaikan pesan dengan konsisten sesuai dengan kenyataan


7. Celebrity endorser merupakan sosok yang dapat dipercaya

8. Fanatisme terhadap celebrity endorser

9. Celebrity endorser berpengalaman dalam membinangi sebuah iklan

10. Celebrity endorser memahami cara menggunakan produk

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 6


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

11. Celebrity endorser berkualitas dalam menyampaikan pesan dan mengiklan produk
12. Kemampuan teknis celebrity endorserdalam menyampaikan pesan iklan

Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya hal
itu termasuk keawetannya, keandalannya, ketepatannya, kemudahan, penggunaan, dan
perbaikan (Amir, 2005:139)
Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan
(Kotler dan Armstrong, 2008:272).

Indikator Kualitas produk


Indikator kualitas produk yang menjadi variabel penelitian Tijiptono (2008:25) yaitu:
1. Memiliki kualitas yang baik
2. Cocok untuk kulit konsumen
3. Kesesuaian produk dengan yang ditawarkan oleh iklan
4. Produk aman digunakan karena berlebel halal dan sudah terdaftar di BPPOM
5. Produk tidak menimbulkan masalah pada kulit
6. Handal/nyaman dalam setiap pemakaian
7. Produk memiliki masa pakai yang lama
8. Keunikan desaian kemasan yang ditawarkan
9. Warna kemasan produk menarik
10. produk memiliki reputasi yang kuat, berkualitas, dan nyaman digunakan

METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 12 fakultas (Ekonomi dan Bisnis, Teknik,KIP, MIPA, FISIP,
Hukum, Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Kedoteran Hewan,
Keperawatan) di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Sedangkan objek yang diteliti adalah
mahasiswi aktif unsyiah pada tahun 2017/2018.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi aktif unsyiah pada tahun
2017/2018 yang berjumlah 12.762 mahasiswi dari dua belas Fakultas.

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 7


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karateristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semuayang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga,
waktu, maka peneliti dapat menggukan sampel yang diambil dari populasi tersebut
(Sugiyono,2014).

Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data kuesioner Menurut Jualiandi,
Irfan, dan Manurung, (2015:69) metode kuesioner adalah pertanyaan atau pernyataan yang
disusun peneliti untuk mengetahui pendapat atau persepsi responden penelitian tentang suatu
variabel yang diteliti. Angket dapat digunakan apabila jumlah responden penelitian cukup
banyak.

Operasional Variabel
Variabel independen dalam penelitian ini adalah iklan televisi, celebrity endorser,
kualitas produk yang dilambangkan dengan (X) dan variabel dependen dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian yang dilambangkan dengan (Y).

Tabel 2
Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

1. Iklan Televisi 1) Untuk memberikan • Memberitahu mengenai produk baru. A1-A5


(X1) informasi • Memberitahu kegunaan baru suatu produk

Kotler dan 2) Untuk mengingat • Membuat pembeli tetap mengingat produk


Keller itu
(2006:245)
2. Celebrity 1) Daya tarik selebriti • Penampilan keseluruhan dari celebrity B1-B12
Endorser (X2) endorses mewakili image merek dengan
merek dengan baik
• Celebrity endorser mewakili sosok wanita
islam berjilbab yang menarik dalam
menggunakan kosmetik
Terence A. • Kecantikancelebrity endorser
Shimp • Celebrity endorser merupakan sosok yang
(2003:470) dikenal/terkenal

2) Terpercaya • Tidak pernah ada pemberitaan buruk


tentang celebrity endorser
• Celeberity endorser menyampaikan pesan
dengan konsisten sesuai dengan kenyataan
• Celebrity endorser merupakan sosok yang

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 8


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

dapat dipercaya
• Fanatisme terhadap ceelebriy endorser

3) Keahlian selebriti • Celebritky endorser berpengalaman dalam


membintangi sebuah iklan
• Celebrity endorser memahami cara
menggunakan produk
• Celebrity endorser berkualitas dalam
menyampaikan pesan dan mengiklanan
produk
• Kemampuan teknis celebrity endorser
dalam menyampaikan pesan iklan

3. Kualitas 1) Kinerja • Memiliki kualitas yang baik C1-C10


Produk (X3) • Cocok untuk kulit konsumen

2) Kesesuaian • Keseuaian produk dengan yang


dengan spesifikasi ditawarkan melalui iklan

• Produk aman digunakan karena berlebel


halal dan sudah terdaftar di BPPOM
Tijiptono
(2008:25) 3) Kehandalan • Produk tidak menimbulkan masalah pada
kulit
• Handal/nyaman dalam setiap pemakaian
4) Daya tahan • Produk memiliki masa pakai yang lama

• Keunikan desaian kemasan yang


5) Estetika
ditawarkan

• Warna kemasan produk menarik


6) Kesan kualitas
• Produk memiliki reputasi yang kuat,
berkualitas, dan nyaman digunakan
4. Keputusan 1) Pengalaman • Identifikasi kebutuhan D1-D8
pembelian (Y) masalah

Kotler dan 2) Pencarian • Informasi dari sumber pribadi: keluarga,


Keller informasi teman, dan tentangga
(2007:235) • Informasi dari sumber komersial: iklan
dan wiraniaga

3) Evaluasi alternatif • Membandingkan dengan produk lain

Teknik Analisis Data


Penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif yaitu untuk menguji pengaruh iklan
televisi, celebrity endorser, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Sehingga
penelitian ini menggunakan regresi linear berganda Berikut bentuk persamaan umumnya:

Y = a + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3+ e

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 9


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

Dimana Y sebagai keputusan pembelian, 𝑎 (alpha) merupakan konstanta, β1,β2,𝛽3


koefisien regresi, sehingga X1 iklan televisi X2 celebrity endorser X3 kualitas produr dan e
error.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang
berada di Provinsi Aceh, tepatnya di Kecamatan Darussalam, Banda Aceh. Berdirinya
Unsyiah ditetapkan pada tanggal 02 September 1961 disahkan langsung oleh presiden
Soekarno sebagai bagian dari Universitas Sumatera Utara dan fakultas ekonomi sebagai
awalnya. Pada pembukaan dan peresmian Kopelma Darussalam,
Presiden Soekarno menyatakan bahwa Darussalam sebagai pusat pendidikan daerah Aceh
adalah lambang iklim damai dan suasana persatuan, hasil kerjasama antara rakyat dan para
pemimpin Aceh, serta sebagai modal pembangunan dan kemajuan daerah Aceh khususnya,
dan Indonesia umumnya. Fakultas Ekonomi adalah fakultas pertama yang tidak lain adalah
bagian dari Universitas Sumatera Utara, dilanjutkan dengan pembentukan Fakultas
Kedokteran Hewan dan Ilmu Peternakan pada tahun 1960. Unsyiah, sebagai sebuah
universitas secara resmi baru dinyatakan pada tanggal 21 Juni 1961 melalui SK Menteri PTIP
No. 11 Tahun 1961 dan pengesahaannya melalui Keputusan Presiden No. 161 tanggal 24
April tahun 1962. Bersamaan dengan SK pembukaan Unsyiah, maka dibuka pula Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat.

Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini merupakan data-data mengenai responden


yang merupakan mahasiswi Universitas Syiah Kuala yang dapat dilihat dari jenis fakultas,
usia, semester, dan uang saku.

Tabel 3
Responden Mahasiswa Unsyiah
No Fakultas Frekuensi Persen (%)
1 Ekonomi dan Bisnis 14 14,0
2 Kedokteran Hewan 4 4,0
3 Hukum 5 5,0
4 Teknik 11 11,0
5 Pertanian 11 11,0
6 KIP 30 30,0
7 Kedokteran 4 4,0
8 MIPA 9 9,0
9 ISIP 5 5,0
10 Kelautan dan Perikanan 2 2,0
11 Keperawatan 4 4,0

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 10


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

12 Kedolteran Gigi 1 1,0


Total 100 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat responden yang tertinggi pada penelitian ini dari
fakultas KIP yaitu sebanyak 30 responden atau 30%. Sedangkan yang paling rendah yaitu dari
fakultas Kedokteran Gigi sebanyak 1 responden atau 1%.
Tabel 4 Usia
No Usia Frekuensi Persen (%)
1 18 6 6,0
2 19 13 13,0
3 20 11 11,0
4 21 23 23,0
5 22 42 42,0
6 23 5 5,0
Total 100 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 100 responden pada penelitian ini yang
tertinggi berusia pada 22 tahun sebanyak 42 responden atau 42%. Sedangkan yang terendah
pada usia 23 tahun yaitu sebanyak 5 responden atau 5%.
Tabel 5
Semester
No Semester Frekuensi Persen (%)
1 2 12 12,0
2 4 11 11,0
3 6 43 43,0
4 8 34 34,0
Total 100 100
Sumber: Data Primer Diolah, 20018

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat responden semester yang tertinggi yaitu pada semester
enam sebanyak 43 respnden atau 43%. Sedangkan terendah pada semester empat sebanyak 11
responden atau 11%.
Tabel 6
Uang Saku
No Uang Saku Frekuensi Persen (%)
1 < Rp.500.000 20 20,0
2 Rp.500.000 – Rp.1.000.000 48 48,0
3 Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 22 22,0
4 > Rp.1.500.000 10 10,0
Total 100 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat responden berdasarkan uang saku yang tertinggi yaitu
Rp.500.000 – Rp.1.000.000 sebanyak 48 responden atau 48%. Sedangkan yang terendah >
Rp.1.500.000 sebanyak 10 responden atau 10%.

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 11


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

Hasil Pengujian Instrumen Penelitian


Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kualitas data yang diperoleh
dari penggunaan instrument penelitian, sehingga dapat melanjutkan penelitian selanjutnya.

Hasil Uji Validitas


Untuk mengatahui apakah penelitian ini valid atau tidak dari pertanyaan yang disebarkan
dalam kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan yang digunakan adalah validitas item.
Digunakan uji validitas ini dalam upaya untuk mengira kelayakan suatu item dalam kuesioner
atau skala yang ingin diukur. Validitas item ditunjuk kandengan adanya dukungan terhadap
skor total. Dalam penentuan valid atau tidaknya item yang digunakan, kegiatan yang harus
dilakukan adalah membandingkan r hitung dengan r tabel (r hitung > r tabel (n-2)), dengan
ketentuan apabila nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan dalam variabel tertentu
dinyatakan valid. Sebaliknya apabila nilai r hitung < r tabel, maka item pernyataan dalam
variabel tertentu dinyatakan tidak valid.

Tabel 7
Tabel Uji Validasi

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


1 P1 0.616 0.1966 Valid
2 P2 0.691 0.1966 Valid
3 P3 0.532 0.1996 Valid
4 P4 0.615 0.1966 Valid
5 P5 0.503 0.1966 Valid
6 P6 0.678 0.1966 Valid
7 P7 0.642 0.1966 Valid
8 P8 0.582 0.1966 Valid
9 P9 0.654 0.1966 Valid
10 P10 0.403 0.1966 Valid
11 P11 0.374 0.1966 Valid
12 P12 0.573 0.1966 Valid
13 P13 0.485 0.1966 Valid
14 P14 0.370 0.1966 Valid
15 P15 0.447 0.1966 Valid
16 P16 0.558 0.1966 Valid
17 P17 0.526 0.1966 Valid
18 P18 0.621 0.1966 Valid
19 P19 0.747 0.1966 Valid
20 P20 0.429 0.1966 Valid
21 P21 0.501 0.1966 Valid
22 P22 0.733 0.1966 Valid
23 P23 0.661 0.1966 Valid
24 P24 0.621 0.1966 Valid
25 P25 0.452 0.1966 Valid

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 12


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

Hasil Uji 26 P26 0.452 0.1966 Valid Validitas


27 P27 0.529 0.1966 Valid
28 P28 0.573 0.1966 Valid
29 P29 0.538 0.1966 Valid
30 P30 0.600 0.1966 Valid
31 P31 0.720 0.1966 Valid
32 P32 0.731 0.1966 Valid
33 P33 0.593 0.1966 Valid
34 P34 0.462 0.1966 Valid
35 P35 0.474 0.1966 Valid

Berdasarkan tabel 7 di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan variabel
iklan televisi (X1), celebrity endorser (X2), dan kualitas produk (X3) adalah valid. Karena
rhitung > rtabel (0,1966). Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan ketahap berikutnya yaitu
uji realibilitas.

Hasil Pengujian Reliabilitas


Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas yang bertujuan untuk menguji data yang diperoleh,
karena untuk menguji data yang diperoleh, karena untuk melihat sebuah kuesioner reliabel
adalah melihat jawaban responden pada pertanyaan konsisten.

Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Keterangan
Alpha
Iklan televisi 0,681 Reliabel
Celebrity endorser 0,738 Reliabel
Kualitas produk 0,706 Reliabel
Keputusan pembelian 0,71 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan tabel 1.9 di atas dapat disimpulkan semua item pertanyaan variabel
penelitian sudah reliabel dan dapat digunakan untuk melanjutkan penelitian ketahap
selanjutnya karena nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60.

Hasil Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan memperhatikan grafik normal P-Plot pada gambar 4.2
dan dengan melakukan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Data setiap variabel telah

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 13


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

terdistribusi secara normal jika grafik residual P-Plot membentuk garis diagonal dan tingkat
signifikan pada uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test > 0,05.

Tabel 9
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200
Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan tabel 9 data di atas, dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi
normal. Menunjukkan jika tingkat Asymp. Sig (2-tailed) adalah sebesar 0,200 yang berarti
tingkat signifikansi > 0,05.

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah pengujian multikolinearitas dengan mendeteksi nilai VIF
(Variance Inflation Factor) dan nilai toleransi (torerance). Model regresi yang baik tidak
terdapat heteroskedastisitas atau disebut terjadi homoskedastisitas

Gambar 1
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 1 di atas, hasil uji heteroskedastisitas bahwa titik-titik data


menyebar dan tidak membentuk sebuah pola. Maka disimpulkan jika tidaj mengalami
heteroskedastisitas dan telah memenuhi persyaratan untuk uji asumsi klasik.

Hasil Regresi Linier Berganda

Hasil regresi penelitian ini terdapat variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).
Sedangkan variabel independennya adalah iklan televisi (X1), celebrity endorser (X2), dan
kualitas produk (X3). Untuk melihat hasil analisis regresi linear berganda berikut disajikan
dalam tabel di bawah ini:

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 14


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

Tabel 10
Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat
Model Unstandardized T Sig
Coefficients
B Std. Error
(Constant) 5,634 3,345 1,684 0,095
X1 0,140 0,132 1,062 0,291
X2 0,137 0,075 1,841 0,69
X3 0,385 0,091 4,231 0,001
Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan hasil data pada tabel 10 di atas dapat diperoleh persamaan linier berganda
sebagai berikut :

Y = 5.634 + 0.140 X1 + 0.137 X2 + 0.385 X3

Berdasarkan persamaan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa :


a. Konstanta (a) = 5,634, mempunyai arti jika variabel bebas tersebut sama dengan 0, maka
keputusan pembelian produk berlebel halal akan tetap sebesar 5,634.
b. Nilai koefesien regresi variabel iklan televisi (X1) = 0,140. Mempunyai arti memiliki
hubungan yang positif. Jadi, jika kenaikan variabel iklan televise (X1) sebesar 1 %, maka
akan terjadi kenaikan sebesar 14% terhadap keputusan pembelian produk berlebel halal
(Y).
c. Nilai koefesien celebrity endorser (X2) = 0,137. Mempunyai arti memiliki hubungan yang
positif. Jadi, jika kenaikan celebrity endorse (X2) sebesar 1 %, maka akan terjadi
kenaikan sebesar 13,7% terhadap keputusan pembelian produk berlebel halal (Y)
d. Nilai koefesien kualitas produk (X3) = 0,385. Mempunyai arti bahwa memiliki hubungan
yang positif. Jadi, jika kenaikan kualitas produk (X3) sebesar 1 %, maka akan terjadi
kenaikan sebesar 38,5% terhadap keputusan pembelian produk berlebel halal (Y).

Pengujian Simultas (Uji F)

Berikut ini adalah hasil uji-F yang dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh secara
simultan pada variabel bebas berpengaruh positif dan signifikansi terhadap variabel terikat.

Tabel 11
Hasil Uji-F

Model F Sig
Regression 15,222 0,000
Sumber: Data primer 2018 (diolah)

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 15


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 15,222, dengan
tingkat signifikansi p-value sebesar 0,000 atau < 0,05 sedangkan Ftabel 3.09. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (15.222 > 3.09) atau Ha diterima dan H0 ditolak.

Pengujian Parsial (Uji T)

Berikut ini adalah hasil uji-t yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
secara persial pada variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Tabel 12
Hasil Uji-T
Model T Sig
Iklan Televisi 1,062 0,291
Celebrity Endorser 1,841 0,069
Kualitas Produk 4,231 0,001
Sumber: Data primer 2018 (diolah)

Berdasarkan tabel 12 di atas, dapat diketahui bahwa:


a. Hipotesis H1 ditolak, karena thitung < ttabel (1.062 < 1.660) atau signifikan 0.29. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa variabel iklan televisi (X1) tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian produk berlebel halal (Y).
b. Hipotesis H2 diterima, karena thitung > ttabel (1.841 > 1.660) dan tingkat signifikan 0.06.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel celebrity endorse (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian produk berlebel halal (Y).
c. Hipotesis H3 diterima, karena thitung > ttabel (4.231 > 1.660) dan tingkat signifikan 0.001.
Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas produk (X3) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian produk berlebel halal (Y).

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan , sebagaimana berikut (1) Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel
iklan telivisi (X1), celebrity endorse (X2), dan kualitas produk (X3) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik berlabel halal (Y).
Dimana melihat probabilitasnya (Sig) yang lebih kecil dari taraf signifikan (0.000) maka
dapat disimpulkan bahwa bentuk persamaan tersebut diterima dan berpengaruh signifikan. (2)
Variabel iklan televisi (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik berlabel halal (Y), karena thitung < ttabel (1.062 < 1.660). (3) Variabel celebrity
endorse (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik berlabel

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 16


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976
Analisis Pengaruh Iklan Televisi, …
Marisa Nova, Ridwan Nurdin

halal(Y), yaitu sebesar 0.06. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan thitung > ttabel (1.841 >
1.660). (4) Variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik berlabel halal (Y), yaitu sebesar 0.001. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
thitung > ttabel (4.231 > 1.660).

Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang sudah dijelaskan sebalumnya, maka dapat
diberikan saran sebagaimana berikut. Kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas batas
ruang lingkup sampel yang diambil dalam penelitian seperti konsumen Wardah se-Aceh, agar
dapat memperoleh informasi yang lebih luas mengenai produk yang akan diteliti. Bagi
peneliti lainnya, dapat melanjutkan penelitian pada faktor-faktor lain seperti promosi, harga,
citra merek, kualitas pelayanan, kesadaran merek, persepsi, motivasi dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Belch, George E and Belch, Michael A. (2009). Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communications Perspective, Edisi ke 8
Juliandi, Azuar, Irfan, dan Saprinal Manurung. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis
Konsep dan Aplikasi. Cetakan 2. Medan:UMSU PRESS.
Kotler, Philip. (2006). Manajemen Pemasaran, edisi ke 12, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta.
_________. Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, edisi ke 12, Jilid 1, PT.
Indeks Kelompok Gramedia Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2011). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi ke 9 (Jakarta:
Erlangga
_________. (2008). Manajemen Pemasaran, edisi ke 12, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok
Gramedia Jakarta.
Stefani, Selfi. (2013). Analisis Pengaruh Iklan televisi, celebrity endorser, kualitas produk
dan citra merek, terhadap keputusan pembelian pada produk kosmetik berlabel halal
Wardah (study pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Skripsi
Manajemen.
Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta
Tri, Lestari Budi. (2016). Pengaruh Citra Merek, Harga, Kualitas Produk Dan Iklan
Terhadap Keputusan Pembelian Bedak Wardah (studi pada Mahasiswi FEBI UIN
Walisogo angkatan 2012-2015), Skripsi Ekonomi Islam.

JURNAL ILMIAH MAHASISWA EKONOMI ISLAM 17


Volume 1 Nomor 2, Agustus 2019
ISSN. 2502-6976

You might also like