You are on page 1of 13

Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah

Volume 3 No. 3, November 2011

Pengaruh Promosi dan Brand Image (Citra Produk) Terhadap Loyalitas Pembelian Produk Pepsodent di
Ramayana Plaza, Jalan Aksara, Medan

Dita Amanah
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

ABSTRACT

The objective of this study is to determine how big the influence of promotion and brand image on
Loyality of Purchasing Pepsodent Items in Ramayana Plaza, Aksara street, Medan. The population in this study
were visitors in Ramayana Plaza, aksara street, Medan and the sample were 100 respondents. The technique of
data colection in this study is by observation and questionnaire (questionnaire). Questionnaire reliability was
tested by using product moment correlation technique for promotion (0765> 0.1996), brand image (0809>
0.1996) and the loyality of purchasing (0861> 0.1996).
The validity question test result for each item is valid. The technique of data analysis is by using
multiple linear regression formula, the following is the formula: Y = a + b1X1 + b2X2 from the data analysis, it
is obtained multiple linear regression equation, that is: Y = 13 525 + 0.201X1 + 0.298X2. To determine the
contribution of independent variables on the dependent variable, the coefficient of determination is used with
the results of 13.6%. this shows that the influence of promotion and brand image on Loyality of Purchasing
Pepsodent product is in the amount of 13.6%, and the rest of 86.4% is influenced by the other factors. To test
the hypothesis, the test of Fcount is used, in the amount of 7615 > 3:09, and for the promotion, the test of tcount
is used, in the amount of (2294> 1984), and brand image (3178> 1984). Thus the hypothesis in this st
accepted that there is an influence between promotions and brand image of loyalty purchase on Pepsodent
product in Ramayana Plaza, Aksara street, Medan.

Keywords : Promotion, Brand Image, Loyalty of Purchasing

I. PENDAHULUAN kesegaran mulut dan juga untuk menjaga


Latar Belakang Masalah kesehatan gusi dan memperkuat gigi.
Setiap perusahaan mempunyai Ditengah persaingan yang
tujuan umum yaitu memperoleh laba, sangat ketat saat ini, produsen pasta gigi
selain itu perusahaan mempunyai tujuan berlomba-lomba untuk menawarkan
khusus yaitu untuk mencapai produk dengan kelebihannya masing-
kelangsungan hidup dan perkembangan masing pada kosumen. Perusahaan-
perusahaan. Tujuan tersebut dapat perusahaan dengan produk serupa
tercapai, jika perusahaan tersebut berupaya untuk menarik dan
memperhatikan kegiatan pemasaran yang mendapatkan konsumen sebanyak-
meliputi produk yang dihasilkan, harga banyaknya untuk memperoleh pangsa
produk serta promosi yang tepat. pasar ( market share ) yang sebesar-
Menurut Santoso ( 2007 : 4 ) Aktivitas besarnya sehingga dengan hal ini tersebut
promosi sebenarnya merupakan suatu produk diharapkan dapat menjadi
perwujudan dari fungsi informatif leader atau pemimpin pasar diantaranya
sehingga dengan adanya promosi produk-produk pesaing lainnya. Banyak
diharapkan akan ada reaksi dari pemakai, upaya yang dilakukan produsen untuk
baik aktual maupun potensial yang menarik minat konsumennya,
muncul dalam berbagai bentuk mulai dari diantaranya dengan mempromosikan
tumbuhnya kesadaran atau tahu akan produknya ke tangan konsumen baik dari
keberadaan suatu produk, sampai kepada iklan di televisi ataupun dari alat-alat
tindakan untuk memanfaatkannya. promosi lainnya, seperti penjualan
Manusia dalam kehidupan sehari-harinya pribadi, promosi penjualan dan hubungan
harus selalu memenuhi keperluannya masyarakat yang dilakukan oleh produk
untuk hidup sehat. Salah satunya adalah pasta gigi. Pemasaran merupakan salah
mengenai kesehatan dan kebersihan gigi. satu kegiatan perusahaan yang dilakukan
Seseorang yang giginya bersih akan oleh produknya untuk mempertahankan
berpenampilan lebih menarik dan timbul kelangsungan hidupnya, berkembang dan
rasa percaya diri pada saat berbaur memperoleh keuntungan.
dengan orang lain. Pasta gigi salah satu Setiap perusahaan akan selalu
produk yang menjadi andalan konsumen berusaha dengan semaksimal mungkin
dalam menjaga kebersihan, dan untuk menjaga dan mempertahankan

221
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

keunggulan dari brand image produk melakukan pembelian kembali suatu


mereka. Hal ini penting karena produk atau jasa yang disukai di masa
perusahaan menyadari konsumen sering yang akan datang. Dengan kata lain
mengasumsikan brand image yang baik konsumen akan setia untuk melakukan
dengan kualitas produk itu sendiri. Brand pembelian berulang secara terus-
image juga telah dianggap sebagai suatu menerus. Loyalitas pembelian adalah
prestise yang dibutuhkan oleh para perilaku pembeli yang setia pada suatu
konsumen dalam menggunakan suatu merek dan tidak beralih ke merek lain.
produk. Dengan demikian, asumsi Menurut Griffin ( 2003 : 31 ) “ perilaku
tersebut tentunya akan menjadi pedoman pembeli yang setia ( loyal ) adalah orang
penting bagi perusahaan dalam mencapai yang melakukan pembelian berulang
pengaruh positif yang ditimbulkan oleh secara teratur, membeli antarlini produk,
brand image produk mereka. mereferensi kepada orang lain dan
Keberhasilan suatu perusahaan untuk menunjukkan kekebalan terhadap tarikan
membangun citra suatu merek tergantung dari pesaing.”
pada kualitas yang baik, kenyamanan, PT. Unilever Indonesia Tbk.,
dan status yang telah dberikan oleh yaitu perusahaan besar yang selama ini
perusahaan kepada konsumen. Brand menjadi pelopor sekaligus menjadi
image atau citra merek yang kuat produsen pasta gigi keluarga Indonesia
memungkinkan perusahaan meraih dengan menggunakan merek pepsodent.
kepercayaan langsung dari konsumen. Pepsodent adalah salah satu merek pasta
Brand image dibangun berdasarkan dan sikat gigi dari Unilever. Pepsodent
kesan, pemikiran, ataupun pengalaman adalah pasta gigi yang paling terkenal
yang dialami seseorang terhadap suatu dan tertua di Indonesia serta memiliki
merek yang pada akhirnya akan beberapa keunggulan dibandingkan
membentuk sikap terhadap merek yang dengan produk lain yang sejenis.
bersangkutan. Meskipun memiliki banyak kelebihan
Menurut Setiadi (2003 : 180 ) dalam hal produk maupun feature yang
“citra merek mempresentasikan ditawarkan oleh pasta gigi Pepsodent,
keseluruhan persepsi terhadap merek dan namun PT. Unilever cukup kesulitan
dibentuk dari informasi dan pengalaman dalam merebut pangsa pasar yang telah
masa lalu terhadap merek itu. Citra dimiliki oleh pesaingnya. Pada kondisi
terhadap merek berhubungan dengan tertentu pencapaian target penjualan
sikap yang berupa keyakinan dan produk pasta gigi Pepsodent khususnya
preferensi terhadap suatu merek. di Ramayana Plaza tidak sesuai dengan
Konsumen dengan citra yang positif yang diharapkan, Ini dapat dilihat Ketika
terhadap suatu merek, lebih SWA bersama MARS menyelenggarakan
memungkinkan untuk melalukan survey penjualan tahun 2009, penjualan
pembelian, oleh karena itu kegunaan Formula mencapai 45,49%. Di
utama dari iklan adalah untuk belakangnya menyusul Pepsodent
membangun citra positif terhadap (42,83%), kemudian Close Up (5,20%),
merek.” Dewasa ini tingkat persaingan di Ciptadent (3,64%) dan Sensodyne
pasar semakin pesat, brand image atau (1,98%), selebihnya adalah merek lain
citra merek sangat menentukan (www.swa.com). Ramayana plaza adalah
keberhasilan penjualan suatu produk jaringan toko swalayan yang memiliki
pada persaingan yang ada tersebut. Brand banyak cabang di Indonesia. Selain
image dapat membantu konsumen untuk department store yang menjual produk
memilih produk atau jasa yang sandang seperti baju dan sepatu,
diinginkan. Perusahaan berusaha Ramayana juga memiliki supermarket
semaksimal mungkin untuk membangun atau pasar swalayan yang menjual
brand image agar suatu produk yang kebutuhan pangan dan sehari-hari.
mereka pasarkan dapat sukses di pasar. Dari uraian di atas maka,
Apabila promosi dan brand image sudah perusahaan melalui berbagai kebijakan
dapat berjalan dengan baik dan manajemen berupaya mencari rumusan
konsumen sudah percaya dengan produk strategi pemasaran yang sesuai. Dengan
yang dipasarkan maka loyalitas strategi pemasaran yang tepat maka
konsumen akan timbul,maka konsumen diharapkan penjualan produk meningkat,
akan tetap memilih produk tersebut untuk pangsa pasar yang luas dan melemahkan
digunakannya. Loyalitas merupakan posisi pesaing dalam persaingan.
suatu komitmen yang tinggi untuk
222
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

Rumusan Masalah ketersediaan barang-barang dan jasa


Berdasarkan pembatasan masalah tertentu.
di atas, maka permasalahan dalam 2. Meningkatkan permintaan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai Tujuan dari sebagian besar promosi
berikut : “Apakah ada pengaruh promosi adalah meningkatkan permintaan untuk
dan brand image pasta gigi pepsodent sebuah barang dan jasa.
terhadap loyalitas pembelian di 3. Membedakan produk
Ramayana Plaza, Jl. Aksara, Medan?” Diferensiasi produk adalah salah satu
tujuan upaya promosi. Permintaan
II. KAJIAN PUSTAKA homogen berarti bahwa keluaran
Kerangka Teoritis perusahaan pada akhirnya adalah identik
Promosi dengan produk saingan.
Pengertian Promosi 4. Mengaksentuasi nilai produk.
Menurut Sutojo (2001;41) “ Promosi dapat menjelaskan kepemilikan
mengemukakan bahwa promosi adalah yang lebih besar utilitas produk kepada
upaya memberi tahu dan mengingatkan para pembeli, dengan demikian
konsumen akan keberadaan barang atau mengaksentuasi nilai dan memberikan
jasa tersebut dipasar dan manfaatnya. harga yang lebih tinggi dipasar.
Promosi penjualan dipergunakan oleh
sebagian besar organisasi termasuk
5. Pengenalan kebutuhan
Salah satu tujuan promosi khususnya
perusahaan manufaktur, distributor,
untuk pengenalan produk baru ialah
pengecer dan organisasi waralaba.
untuk memicu suatu kebutuhan.
Menurut Kotler ( 2001 ; 145 )
promosi didefenisikan sebagai berikut : “ 6. Pengumpulan informasi
komunikasi dari para pemasar yang Promosi dapat membantu pencarian
menginformasikan , membujuk, dan informasi seorang pembeli, karena salah
mengingatkan calon pembeli suatu satu tujuan promosi adalah membantu
produk dalam rangka mempengaruhi para pembeli untuk mempelajari produk
pendapat mereka atau memperoleh suatu dan jasa.
respons. 7. Pengevaluasian alternative
Menurut Tjiptono dalam Nugroho Promosi dapat membantu para pembeli
(2010 ; 23-24 ), mengatakan bahwa pada mengevaluasi produk dan merek
hakekatnya promosi adalah salah satu alternative.
bentuk komunikasi pemasaran, yang Menurut Swastha dalam Lembang
dimaksud dengan komunikasi pemasaran ( 2010 ; 25 ) tujuan promosi dalam
adalah aktivitas pemasaran yang perusahaan, yaitu :
berusaha menyebarkan informasi, 1. Modifikasi tingkah laku
mempengaruhi atau membujuk dan Dengan promosi perusahaan berusaha
mengingatkan pasar sasaran atas menciptakan kesan yang baik tentang
perusahaan dan produknya agar bersedia dirinya dan dengan demikian bisa
menerima, membeli dengan loyal pada merubah tingkah laku serta pendapat
produk yang ditawarkan perusahaan yang konsumen tentang produk perusahaan
bersangkutan. Jadi dapat disimpulkan sehingga mendorong pembelian produk.
bahwa promosi adalah suatu kegiatan 2. Memberitahu
perusahaan untuk menginformasikan, Kegiatan promosi dilakukan untuk
memperkenalkan, membujuk dan memberitahu pasar yang dituju tentang
mengingatkan suatu produk atau jasa penawaran perusahaan perihal suatu
kepada konsumen. produk.
3. Membujuk
Tujuan Promosi Diarahkan terutama untuk mendorong
Setiap promosi yang dilakukan pembelian, sering perusahaan tidak ingin
oleh perusahaan diharapkan dapat mendapat tanggapan instan dari
memberikan informasi yang jelas kepada konsumen, tetapi lebih mengutamakan
masyarakat dengan harapan dapat kesan positif.
mempengaruhi minat beli dari
4. Mengingatkan
masyarakat. Menurut Simamora
Promosi ini dilakukan terutama untuk
(2000:760) tujuan promosi adalah :
mengingatkan kepada masyarakat bahwa
1. Menyediakan informasi produk perusahaan masih ada dipasaran.
Tujuan promosi adalah Promosi merupakan salah satu bauran
menginformasikan kepada pasar tentang pemasaran yang digunakan oleh
223
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

perusahaan untuk mengadakan dimaksudkan untuk mengidentifikasi


komunikasi dengan pasarnya. Promosi barang atau jasa dari seorang atau
juga sering dikatakan sebagai proses sekelompok penjual dan untuk
berlanjut, karena dapat menimbulkan membedakannya dari produk pesaing”.
rangkaian kegiatan selanjutnya bagi Dari beberapa defenisi di atas dapat
perusahaan. disimpulkan bahwa merek adalah nama,
istilah, tanda, symbol atau desain, atau
Strategi Promosi kombinasi dari keseluruhannya yang
Menurut Simamora (2000:754) strategi dimaksudkan untuk mengidentifikasikan
promosi dapat dilakukan dengan cara : barang atau jasa dari penjual atau
1. Periklanan sekelompok penjual, agar dapat
Periklanan adalah komunikasi non dibedakan dari kompetitornya”. Menurut
pribadi melalui bermacam-macam media Fisk (2006:135) “merek yang sangat kuat
yang dibayar oleh sebuah perusahaan (powerful ) adalah merek yang :
bisnis atau organisasi nirlaba atau 1. Menciptakan sebuah tujuan yang
individu yang didalam beberapa cara tidak kuasa ditolak, sebuah ide yang
teridentifikasi dalam pasar periklanan keluar dari kerumunan, lebih dari
dan berharap menginformasikan atau sekedar produk atau industry, dan
membujuk anggota-anggota. benar-benar berarti bagi masyarakat.
2. Penjualan pribadi 2. Merefleksikan pelanggan, membentuk
Yaitu terjadi interaksi langsung, saling citra ( image ) dan reputasi di benak
bertemu muka antara pembeli dan pelanggan, sehingga mempunyai
penjual. Komunikasi yang dilakukan oleh relevansi secara personal, walaupun
kedua belah pihak bersifat individual, sering kali merek ( brand ) tersebut
dalam hal ini penjual dituntut memiliki mengeleminasi hal-hal lainnya.
kecakapan dan keterampilan dalam 3. Menggalang para pelanggan untuk
mempengaruhi atau memotivasi pembeli secara bersama-sama meraih ide-ide
dengan cara mengemukakan manfaat besar, yang dituangkan ke dalam
yang akan diperoleh pembeli sehingga suatu gaya ( style ) hingga orang-
terjadi persesuaian keuntungan. orang bisa menyatakan „ini lah
3. Promosi penjualan perusahaan saya‟
Promosi penjualan terdiri atas beraneka 4. Membantu para pelanggan untuk
kumpulan alat insentif yang dirancang berbuat lebih banyak, mendorong
untuk merangsang pembelian produk penciptaan benefit dan membantu
atau jasa tertentu secara lebih cepat atau aplikasi yang mereka lakukan, tetapi
lebih banyak oleh para konsumen. juga mampu secara psikologi dan
4. Hubungan masyarakat emosional untuk berbuat lebih
Hubungan masyarakat adalah komunikasi banyak.
dan hubungan perusahaan dengan 5. Melabuhkan pelanggan di seputaran
beragam jenis publiknya yang meliputi sesuatu yang familiar dan penting,
para pelanggan, pemasok, pemegang sementara hal-hal lain di pasaran atau
saham, karyawan, pemerintah, didalam pribadi mereka sendiri terus
masyarakat umum, dan masyarakat berubah.
dimana perusahaan berkecimpung. 6. Berkembang menurut perkembangan
pasar dan pelanggan. Dengan
Brand Image ( Citra Merek ) keluwesannya untuk bergerak mudah
Pengertian Brand ( Merek ) ke dalam pasar-pasar baru dan dengan
Ada beberapa pendapat yang kerekatannya untuk mengaitkan
hampir sama mengenai merek. Menurut berbagai aktivitas
UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1
ayat 1 dalam Tjiptono (2005:2) “merek
7. Menarik pelanggan-pelanggan target,
dengan menciptakan preferensi,
adalah tanda yang berupa gambar, nama,
mempengaruhi perilaku pembelian,
kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan
dan mempertahankan harga premium.
warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda 8. Mempertahankan pelanggan-
dan digunakan dalam kegiatan pelanggan terbaik, dengan
perdagangan barang dan jasa”. Menurut membangun loyalitas mereka,
Kotler (2002:460) “Merek adalah nama, memperkenalkan pelayanan baru, dan
istilah, tanda, symbol, rancangan, atau mendorong advokasi.
kombinasi dari hal- hal tersebut, yang 9. Menciptakan nilai ( value ) dari
224
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

pemegang saham (shareholder ), mempunyai manfaat-manfaat sebagai


tidak hanya melalui profit, tetapi juga berikut :
dengan memperbaiki kepercayaan 1. Daya saing jangka menengah dan
investor, rating kredit, dan panjang yang mantap (mid and long
mengurangi biaya modal”. term sustainable competitive position)
2. Menjadi perisai selama masa krisis
Manfaat Brand ( Merek ) (an insurance for adverse times)
Menurut Simamora ( 2002:3-4 )
“ keberadaan merek bermanfaat bagi
3. Menjadi daya tarik eksekutif handal (
attracting the best executives )
pembeli, masyarakat dan penjual.
Manfaat bagi pembeli adalah 4. Meningkatkan efektifitas strategi
mencitrakan mutu dan membantu pemasaran ( increasing the
memberikan perhatian terhadap produk- effectiveness of marketing instrument
produk baru yang mungkin bermanfaat )
bagi mereka”. Secara terperinci, manfaat 5. Peningkatan operasional ( cost saving
merek bagi masyarakat yaitu : )
a. Pemberian merek memungkinkan Dari defenisi di atas dapat
mutu produk lebih terjamin dan lebih disimpulkan bahwa yang dimaksud
konsisten. dengan citra adalah suatu persepsi
masyarakat terhadap suatu objek atau jati
b. Meningkatkan efisiensi pembelian diri perusahaan.
karena merek dapat menyediakan
informasi tentang produk dan tempat
Brand Image ( Citra Merek )
pembelinya.
Menurut Setiadi ( 2003:180 )
c. Meningkatkan inovasi-inovasi produk “Brand Image mempresentasikan
baru, karena produsen terdorong keseluruhan persepsi terhadap merek dan
untuk menciptakan keunikan- dibentuk dari informasi dan pengalaman
keunikan baru guna mencegah masa lalu terhadap merek itu. Citra
peniruan dari pesaing. terhadap suatu merek berhubungan
Manfaat merek bagi penjual, yaitu : dengan sikap yang berupa keyakinan dan
a. Memudahkan penjual mengolah preferensi terhadap suatu merek”.
pesanan dan menelusuri masalah- Menurut Shimp ( 2000 : 12 )
masalah yang timbul. “Brand Image ( citra merek ) dapat
b. Memberikan perlindungan hukum dianggap sebagai jenis assosiasi yang
atas keistimewaan atau ciri khas muncul di benak konsumen ketika
produk. mengingat sebuah merek tertentu.
c. Memungkinkan untuk menarik Assosiasi tersebut secara sederhana dapat
sekelompok pembeli yang setia dan muncul dalam bentuk pemikiran atau
menguntungkan. citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu
d. Membantu penjual melakukan merek, sama halnya ketika kita berpikir
segmentasi pasar. mengenai orang lain.
Menurut Durianto dalam Ratri
Pengertian Image ( Citra ) (2010:54-56) ”pembentukan citra disebut
Menurut Sutojo (2004:1) “citra positioning. Merek yang berhasil adalah
adalah pancaran atau reproduksi jati diri merek yang memiliki posisi yang kuat.
dari atau bentuk orang-perorangan, benda Agar posisi merek kuat, merek tersebut
atau organsisai. Image ( citra ) juga dapat harus dikenal terlebih dahulu. Pengenalan
diartikan sebagai persepsi masyarakat merek menjadi landasan terbentuknya
terhadap jati diri perusahaan. asosiasi merek. Berbagai asosiasi merek
Simamora (2002:6 ) yang berhubungan akan menimbulkan
“mengatakan bahwa citra adalah persepsi suatu rangkaian yang disebut citra merek.
yang relative konsisten dalam jangka Citra terhadap suatu merek berhubungan
panjang ( enduring perception ). Jadi dengan sikap yang berhubungan dengan
tidak mudah untuk membentuk citra, keyakinan dan persepsi terhadap suatu
sehingga bila terbentuk akan sulit untuk merek. Semakin banyak asosiasi yang
mengubahnya. Citra yang dibentuk harus saling berhubungan, semakin kuat citra
jelas dan memiliki keunggulan bila yang dimiliki oleh merek tersebut.
dibandingkan dengan pesaingnya”. Asosiasi-asosiasi yang terkait dengan
Menurut Sutojo ( 2004 : 3 ) “ citra suatu merek mengacu pada berbagai hal,
perusahaan yang baik dan kuat yaitu:

225
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

1. Atribut produk keinginan/kebutuhan konsumen


Mengasosiasikan atribut atau Menurut defenisi diatas dapat
karakteristik suatu produk disimpulkan bahwa brand image
merupakan strategi pemosisian ( merupakan hasil persepsi dan
positioning ) yang paling sering pemahaman konsumen mengenai merek
digunakan. Mengembangkan suatu produk yang dilihat, dipikirkan, dan
asosiasi semacam ini efektif karena dibayangkan.
jika atribut tersebut bermakna,
asosiasi dapat secara langsung Loyalitas Pembelian
diterjemahkan dalam alasan Pengertian Loyalitas
pembelian suatu merek. Menurut Griffin ( 2003 : 31 ) “loyalitas
2. Atribut tak berwujud dapat didefenisikan berdasarkan perilaku
Suatu faktor tak berwujud membeli”. Pelanggan yang loyal adalah :
merupakan atribut umum, seperti a. Melakukan pembelian berulang
halnya persepsi kualitas, kemajuan secara teratur.
teknologi atau kesan nilai yang Merupakan suatu perilaku pelanggan
mengikhtisarkan serangkaian atribut yang membeli suatu produk secara
yang objektif. terus-menerus dan melakuan
3. Manfaat bagi konsumen pembelian apabila ada produk baru.
Manfaat rasional yang berkaitan erat b. Membeli produk antarlini produk dan
dengan atribut produk yang dapat jasa.
menjadi bagian dari proses Merupakan perilaku pelanggan yang
pengambilan keputusan yang tidak hanya membeli satu jenis
rasional dan manfaat psikologis yang produk tetapi juga membeli produk
berkaitan dengan perasaan yang lain yang mempunyai fungsi yang
timbul karena membeli atau sama dan juga membeli perangkat
menggunakan merek. tambahan dari produk tersebut.
4. Harga relatif c. Mereferensikan kepada orang lain.
Evaluasi terhadap suatu merek Merupakan perilaku pembelian
disebagian kelas produk ini akan pelanggan yang merekomendasikan
diawali dengan penentuan posisi suatu produk dan mengajak orang lain
merek tersebut dalam satu atau dua untuk menggunakan suatu produk.
dari tingkat harga. d. Menunjukkan kekebalan terhadap
5. Penggunaan tarikan dari pesaing lain.
Pendekatan ini adalah dengan Merupakan perilaku pembelian
mengasosiasikan merek tersebut pelanggan yang menganggap bahwa
dengan suatu penggunaan atau produk yang digunakannya adalah
aplikasi tertentu. produk terbaik apabila dibandingkan
6. Konsumen dengan produk lain.
Pendekatan ini adalah dengan
mengasosiasikan sebuah merek dengan Dari defenisi diatas dapat
sebuah tipe pengguna atau pelanggan dari disimpulkan bahwa loyalitas pembelian
produk tersebut. Menurut Hoeffler dan merupakan suatu keinginan yang kuat
Keller dalam Pujadi (2010;35-36), yang ditunjukkan oleh para konsumen
Mengemukakan dimensi atau indikator untuk membeli kembali suatu produk
dari brand image adalah : atau jasa dimasa yang akan datang.
1. Kesan Profesional : Produk memiliki
Mengukur Loyalitas Konsumen
kesan profesional atau memiliki
Menurut Mardalis ( 2005 : 3 ) “secara
keahlian dibidangnya
umum, loyalitas dapat diukur dengan
2. Kesan Modern : Produk memiliki cara-cara berikut:
kesan modern atau memiliki
teknologi yang selalu mengikuti
a. Urutan pilihan ( choice sequence )
Metode urutan pilihan atau disebut
perkembangan jaman
juga pola pembelian ulang ini
3. Melayani Semua Segmen: Produk banyak dipakai dalam penelitian
mampu melayani semua segmen dengan menggunakan panel-panel
yang ada, tidak hanya melayani agenda harian pelanggan lainnya,
segmen khusus saja dan lebih terkini lagi urutan ini dapat
4. Perhatian pada Konsumen: Produk berupa :
perhatian/peduli pada
226
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

1. Loyalitas yang tak terpisahkan ( tidak digunakan dalam penelitian ini.


undivided loyalty ) dapat Selanjutnya penelitian yang
ditunjukkan dengan urutan dilakukan oleh Wiryawan (2009 : 4- 32 ).
AAAAAA. Artinya pelanggan Menurut hasil analisis diskriminan,
hanya membeli suatu produk keempat variabel dari selebriti
tertentu saja. mendukung telah signifikan kurang dari
2. Loyalitas yang terbagi ( divided 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa ada
loyalty ) dapat ditunjukkan pengaruh dan perbedaan konsumen
ling
dengan urutan ABABABAB. persepsi terhadap selebriti mendukung
Artinya pelanggan membeli dua XL Bebas sebagai Corporate Image, User
merek secara bergantian. Image, dan Gambar Produk. Selebriti
Daya Tarik adalah variabel yang pa
3. Loyalitas yang tidak stabil ( membedakan. Saran yang diberikan
unstable loyalty ) dapat
kepada perusahaan adalah perusahaan
ditunjukkan dengan urutan
harus lebih memperhatikan Celebrity
AAABBB. Artinya pelanggan
Daya Tarik perhatian faktor dalam
memilih suatu merek untuk
mendukung selebriti diri.
beberapa kali pembelian
kemudian berpindah kemerek
Hipotesis
lain untuk periode berikutnya.
Berdasarkan latar belakang dan
4. Tanpa loyalitas ( no loyalty ), kerangka berpikir dalam penelitian ini,
ditunjukkan dengan urutan maka hipotesis dalam penelitian ini
ABCDEF. Artinya pembeli tidak dirumuskan sebagai berikut :”Ada
membeli suatu merek tertentu. pengaruh promosi dan brand image
b. Proporsi pembelian ( proportion of terhadap loyalitas pembelian Produk
purchase ) Pepsodent di Ramayana Plaza, Jl.
Berbeda dengan urutan pilihan, cara Aksara, Medan.
ini menguji proporsi pembelian total
dalam sebuah kelompok produk 3 METODELOGI PENELITIAN
tertentu. Data yang dianalisis berasal Lokasi Penelitian
dari panel pelanggan. Penelitian ini dilakukan di Ramayana
c. Preferensi ( preference ) Plaza yang berada di Jalan Aksara,
Cara ini mengukur loyalitas dengan Medan.
menggunakan komitmen psikologis
atau pernyataan preferensi. Dalam Populasi dan Sampel
hal ini, loyalitas dianggap sebagai 1. Populasi
“sikap yang positif” terhadap suatu Populasi penelitian ini adalah
produk tertentu sering digambarkan pelanggan Ramayana Plaza sebanyak
dalam istilah niat untuk membeli. 4000 orang yang berkunjung di
d. Komitmen ( commitment ) Ramayana Plaza ( data Ramayana
Komitmen lebih terfokus pada Plaza selama bulan Oktober 2010 ).
komponen emosional/perasaan. 2. Sampel
Komitmen terjadi dari keterkaitan Berjumlah 100 orang
pembelian yang merupakan akibat Teknik pengumpulan sampel adalah
dari keterlibatan ego dengan kategori Proporsional Random Sampling dengan
merek. Keterlibatan ego tersebut responden yang berbeda dengan
terjadi ketika sebuah produk sangat ketentuan responden tersebut yang
berkaitan dengan nilai-nilai penting, berkunjung di Ramayana Plaza Jl.
keperluan, dan konsep diri Aksara. Medan.
pelanggan.
Variabel Penelitian dan Defenesi
Penelitian Yang Relevan Operasional
Penelitian yang dilakukan oleh 1. Variabel Penelitian
Dalimunthe ( 2008 : 18-26 ) Berdasarkan
identifikasi determinan menunjukkan
a. Variabel bebas ( X1 ) yaitu
Promosi
bahwa R square adalah 53,6% yang
berarti merek citra Rumah Sakit Dr b. Variabel bebas ( X2 ) yaitu Brand
Pirngadi dipengaruhi oleh variabel Image
kualitas layanan oleh 53,6% dan sisanya c. Variabel terikat ( Y ) yaitu
dipengaruhi oleh lain 46,4 variabel yang Loyalitas Pembelian
227
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

2. Defenisi Operasional antar lini produk dan jasa,


a. Promosi ( X1 ) yaitu : kegiatan mereferensikan kepada orang lain,
yang dilakukan secara khusus menunjukkan kekebalan terhadap
untuk meningkatkan penjualan tarikan dari pesaing.
ataupun memperluas pengenalan
produk atau jasa yang segera akan Teknik Pengumpulan Data
ditawarkan kepasar yang bertujuan Dalam penelitian ini teknik pengumpulan
untuk mendorong calon konsumen data yang digunakan adalah survei.
melakukan pembelian. Indikator Survei dilakukan dengan menyebarkan
promosi adalah kuesioner, melalui pengisian daftar
menginformasikan, pertanyaan dengan jawaban tertutup.
memperkenalkan, membujuk,
mengingatkan. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan
b. Brand Image ( X2 ) yaitu :
dalam penelitian ini adalah Regresi
deskripsi tentang asosiasi yang
Linier Berganda. Perhitungan analisis
muncul di benak konsumen dan
jalur ini akan menggunakan program
keyakinan konsumen terhadap
SPSS (Statistical Packages for the Social
suatu merek tertentu untuk
Science ) versi 17.00
menggunakannya secara terus-
menerus. Indikator brand image
4 HASIL PENELITIAN DAN
adalah kesan professional, kesan
PEMBAHASAN
modern, melayani semua segmen,
Hasil Penelitian
perhatian kepada konsumen
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel
c. Loyalitas pembelian ( Y ) yaitu : Promosi ( X1 )
suatu komitmen yang tinggi untuk Jumlah item pernyataan variabel promosi
melakukan pembelian kembali seluruhnya adalah 8 butir pernyataan
suatu produk atau jasa yang dengan ketentuan apabila rhitung > rtabel
disukai di masa yang akan datang. maka pernyataan valid tetapi jika rhitung <
Dengan kata lain konsumen akan rtabel maka pernyataan tidak valid, dimana
setia untuk melakukan pembelian nilai r tabel pada taraf signifikan 0.05
berulang secara terus-menerus. adalah 0.1996.
Indikator loyalitas pembelian
adalah melakukan pembelian
berulang secara teratur, membeli

Tabel. 4.1
Nilai rhitung Variabel Promosi ( X1)
No r hitung r tabel Validitas
Pernyataan
1 0.721 0.1996 Valid
2 0.643 0.1996 Valid
3 0.606 0.1996 Valid
4 0.655 0.1996 Valid
5 0.726 0.1996 Valid
6 0.734 0.1996 Valid
7 0.595 0.1996 Valid
8 0.776 0.1996 Valid

Berdasarkan data hasil perhitungan 100 - 2 = 98, yaitu sebesar 0.1996. jadi
reliabilitas diatas diperoleh nilai Alpha dapat disimpulkan instrument yang
Cronbach sebesar 0.898 dan nilai ini digunakan dalam angket penelitian ini
lebih besar jika dibandingkan dengan adalah reliabel ( rhitung 0.898 > rtabel
nilai rtabel pada taraf signifikan 0,05 dan 0.1996 )

228
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Angket Variabel X1 ( Promosi ) Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.898 8

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel rhitung > rtabel maka pernyataan valid tetapi
Brand Image ( X2 ) jika rhitung < rtabel maka pernyataan tidak
Jumlah item pernyataan variabel brand valid, dimana nilai r tabel pada taraf
image seluruhnya adalah 8 butir signifikan 0.05 adalah 0.1996.
pernyataan dengan ketentuan apabila

Tabel 4.3
Nilai rhitung Variabel Brand Image ( X2)
No r hitung r tabel Validitas
Pernyataan
1 0.334 0.1996 Valid
2 0.731 0.1996 Valid
3 0.744 0.1996 Valid
4 0.280 0.1996 Valid
5 0.251 0.1996 Valid
6 0.731 0.1996 Valid
7 0.744 0.1996 Valid
8 0.332 0.1996 Valid

Berdasarkan data hasil perhitungan 100 - 2 = 98, yaitu sebesar 0.1996. jadi
reliabilitas diatas diperoleh nilai Alpha dapat disimpulkan instrument yang
Cronbach sebesar 0.806 dan nilai ini digunakan dalam angket penelitian ini
lebih besar jika dibandingkan dengan adalah reliabel ( rhitung 0.806 > rtabel
nilai rtabel pada taraf signifikan 0,05 dan 0.1996)

Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Angket Variabel X2 ( Brand Image ) Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.806 8

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel rhitung > rtabel maka pernyataan valid tetapi
Loyalitas Pembelian ( Y ) jika rhitung < rtabel maka pernyataan tidak
Jumlah item pernyataan variabel loyalitas valid, dimana nilai r tabel pada taraf
pembelian seluruhnya adalah 8 butir signifikan 0.05 adalah 0.1996.
pernyataan dengan ketentuan apabila
229
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

Tabel 4.5
Nilai rhitung Variabel Loyalitas Pembelian ( Y )
No r hitung r tabel Validitas
Pernyataan
1 0.463 0.1996 Valid
2 0.787 0.1996 Valid
3 0.511 0.1996 Valid
4 0.520 0.1996 Valid
5 0.787 0.1996 Valid
6 0.787 0.1996 Valid
7 0.520 0.1996 Valid
8 0.511 0.1996 Valid

Berdasarkan data hasil perhitungan 100 - 2 = 98, yaitu sebesar 0.1996. jadi
reliabilitas diatas diperoleh n ilai Alpha dapat disimpulkan instrument yang
Cronbach sebesar 0.861 dan nilai ini digunakan dalam angket penelitian ini
lebih besar jika dibandingkan dengan adalah reliabel ( rhitung 0.861 > rtabel
nilai rtabel pada taraf signifikan 0,05 dan 0.1996 )

Tabel 4.6
Hasil perhitungan angket variabel Y ( Loyalitas Pembelian )
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items

.861 8

Analisis Regresi Linear Berganda konstan )


Model regresi berganda dengan 1  Koefisien promosi ( X1) sebesar 0.201
variabel terikat ( Y ) yaitu loyalitas menyatakan bahwa setiap melakukan
pembelian dan 2 variabel bebas promosi ( faktor promosi sebanyak satu kali
X1) dan brand image ( X2) adalah sebagai akan mempengaruhi loyalitas
berikut : pembelian ( Y ) sebesar 0.201 (
Y = a + b1X1 + b2X2 + e asumsi lain konstan )
Berdasarkan hasil analisis regresi  Koefisien brand image ( X2 ) sebesar
linear berganda yang dilakukan pada 0.298 menyatakan bahwa setiap
tabel coefficient diperoleh persamaan melakukan faktor brand image
regresi sebagai berikut : sebanyak satu kali akan
Y= a + b1X1 + b2X2 mempengaruhi loyalitas pembelian
Y= 13.525+ (0.201)X1 + (0.298)X2 sebesar 0.298 (asumsi lain konstan )
R2= 0.136 Dari uraian diatas dapat
F= 7.615 disimpulkan bahwa promosi dan brand
Persamaan diatas dapat dijelaskan image berpengaruh terhadap loyalitas
sebagai berikut : pembelian.
 Konstanta sebesar 13.525 menyatakan
bahwa jika tidak melakukan promosi ( Uji Signifikan Simultan ( Uji F )
X1) dan Brand Image (X2), maka Berdasarkan hasil pengujian statistic uji F
loyalitas pembelian ( Y ) adalah dapat dilihat tabel berikut :
sebesar 13.525 ( asumsi faktor lain

230
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

Tabel 4.7 Data ANOVA


ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 388.643 2 194.322 7.615 .001a
Residual 2475.412 97 25.520
Total 2864.055 99

a. Predictors: (Constant), Brand Image, Promosi


b. Dependent Variable: Loyalitas Pembelian

Dari tabel dapat kita lihat bahwa nilai


Fhitung = 7.615 setelah mengetahui Uji Parsial ( Uji t )
besarnya Fhitung maka akan dibandingkan Sebelum melihat hasil pengujian
dengan Ftabel yang diperoleh dengan terhadap hipotesis, perlu diketahui bahwa
perhitungan sebagai berikut : yang menjadi hipotesis dalam penelitian
Ftabel diperoleh dengan df 4 ( n-k ), n ini adalah :
adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah Ha : ada pengaruh signifikan faktor-
variabel independen, diperoleh 100-2 = faktor promosi dan brand image
98 dan diperoleh F tabel =3.09 secara parsial terhadap loyalitas
Kriteria uji hipotesis pada penelitian ini pembelian
adalah sebagai berikut: Ho : tidak ada pengaruh signifikan
 Bila Fhtung > Ftabel maka H0 ditolak faktor-faktor promosi dan brand
dan Ha diterima image terhadap loyalitas
pembelian.
 Bila Fhtung < Ftabel maka H0 diterima Pengolahan SPSS 17.00, dengan kriteria
dan Ha ditolak
loyalitas pembelian sebagai berikut :
Dengan demikian Fhtung > Ftabel =
7.615 > 3.09, maka H0 ditolak dan Ha  Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan
diterima. Dengan kata lain faktor-faktor Ha diterima
promosi dan brand image secara  Jika thitung < ttabel maka H0 diterima
bersama-sama berpengaruh positif dan dan Ha ditolak
signifikan terhadap loyalitas pembelian.

Tabel 4.8 Data Uji Parsial


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model t Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13.525 3.201 4.225 .000
Promosi .201 .087 .217 2.294 .024 1.000 1.000
Brand Image .298 .094 .300 3.178 .002 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pembelian

Dari hasil pengolahan data dengan SPSS signifikan antara variabel promosi
17, diperoleh hasil ttabel pada tingkat dengan loyalitas pembelian
signifikan 95% dengan alpha 5% dan df  Variabel Brand Image thitung 3.178 >
–k-1 = 100-2-1 = 97 adalah 1.984 sebagai ttabel 1.984 yaitu terdapat pengaruh
berikut : yang signifikan antara variabel brand
 Variabel Promosi thitung 2.294 > ttabel image dengan loyalitas pembelian
1.984 yaitu terdapat pengaruh yang
231
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

Koefisien Determinasi ( R2 ) independen promosi ( X1 ) dan brand


Uji R2 ( R Square ) dilakukan image ( X2 ) secara bersama-sama
untuk mengetahui sumbangan atau terhadap variabel dependen loyalitas
kontribusi antara variabel-variabel pembelian ( Y )

Tabel 4.9
Data Determinasi ( R Square )
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .368a .136 .118 5.05170
a. Predictors: (Constant), Brand Image, Promosi
b. Dependent Variable: Loyalitas Pembelian

Berdasarkan tebel diatas diperoleh selebihnya 86.4% dipengaruhi


koefisien korelasi ( R2 ) adalah 0.136 oleh faktor lain.
artinya faktor-faktor promosi dan brand
image secara bersama-sama menjelaskan
variabel loyalitas pembelian 13.6 % 5.2 SARAN
sedangkan 86,4% dijelaskan oleh Berdasarkan penelitian yang telah
variabel lain yang tidak dimasukkan dilaksanakan, maka penulis
dalam estimasi model. mengemukakan beberapa saran
sebagai berikut :
5. KESIMPULAN DAN 1. Hasil penelitian menunjukkan
SARAN bahwa variabel promosi dan brand
5.1. KESIMPULAN image mempunyai pengaruh
Berdasarkan hasil analisis dan terhadap loyalitas pembelian
pembahasan, maka penulis konsumen. Hal ini berarti bahwa
menarik kesimpulan sebagai variabel promosi dan brand image
berikut : perlu untuk diperhatikan lagi oleh
produsen untuk meningkatkan
• Apabila perusahaan
loyalitas pembelian konsumen
meningkatkan promosi satu dalam memilih produk pasta gigi.
satuan maka akan 2. Berdasarkan hasil analisis regresi
meningkatkan loyalitas linear berganda ternyata loyalitas
Pembelian sebesar 0.201 atau pembelian konsumen lebih banyak
sebesar 20,1% dipengaruhi oleh brand image
• Apabila Brand Image sedangkan promosi cenderung
konsumen naik satu satuan cukup sehingga produsen lebih
maka Loyalitas Pembeian meningkatkan promosi agar
sebesar 0.298 atau sebesar konsumen lebih tertarik untuk
29,8% membeli pasta gigi pepsodent.
• Promosi dan Brand Image
secara parsial dan simultan DAFTAR PUSTAKA
berpengaruh secara signifikan Dalimunthe, Ritha F.B.Z, Heldy, dan
Yean, Puspita puti.2008.
terhadap loyalitas pembelian
Analisis Persepsi Pasien
• Diperoleh kontribusi atau Partikulir Tentang Kualitas
sumbangan variabel Pelayanan Terhadap Tingkat
independen ( promosi dan Loyalitas Di Ruang Rawat
brand image ) terhadap Inap Rs Islam Malahayati
variabel dependen (loyalitas Medan Tahun 2007. Jurnal
pembelian) sebesar 13.6% Manajemen Bisnis volume 1
232
Jurnal Keuangan & Bisnis Dita Amanah
Volume 3 No. 3, November 2011

No. 1 Januari 2008 hal 18-26 Mahasiswa Pengguna


ISSN: 1978−8339 Telepon Seluler Di Fakultas
Fisk, Peter. 2006. Marketing genius. Ekonomi Reguler Universitas
Jakarta:Gramedia pustaka Diponegoro
Utama Semarang.Semarang:
Griffin ,Jill. 2003.Customer Loyalty Universitas Diponegoro
Terj Dwi Kartini Santoso, Heri.2007.Promosi Sebagai
Yahya.Jakarta:Erlangga Media Pemberdayaan
Kotler, Philip.2002.Manajemen Perpusatakaan Sekolah.
pemasaran.Jakarta:PT. Jurnal Perpustakaan Sekolah.
Prenhallindo Volume 1 No 1 April 2007 2
Kotler, Philip & Amstrong, Gary. hal 1-8 ISSN 1978-9548
2001. Prinsip-Prinsip Setiadi, Nugroho
Pemasaran. J.2003.Perilaku
Jakarta:Erlangga. Konsumen.Jakarta:Kencana
Lembang, Rosvita Dua.2010. Analisis Shimp, Terence.2000.Periklanan
Pengaruh Kualitas Produk, Promosi Dan Aspek
Harga, Promosi, Dan Cuaca Tambahan Komunikasi
Terhadap Keputusan Pemasaran Terpadu Jilid 1
Pembelian Teh Siap Minum Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Dalam Kemasan Merek Teh Simamora, Henry.2002.Aura Merek (
Botol Sosro (Studi Kasus 7 Langkah Membangun
Pada Mahasiswa Fakultas Merek Yang Kuat ).
Ekonomi S1 Reguler II Jakarta:Gramedia pustaka
Universitas utama.
Diponegoro).Semarang: Simamora, Henry. 2000.Manajemen
Universitas Diponegoro. Pemasaran
Mardalis,Ahmad.2005.Meraih Internasional.Jakarta:
Loyalitas Pelanggan Salemba Empat
(http://eprints.ums.ac.id/238/ Sutojo, Siswanto.2004. Membangun
1.pdf) Loyalitas Citra Pelanggan. (http://eprints.ums.a
Nugroho, Chrisdiawan Satriyo.2010. Perusahaan.Jakarta:Damar
Analisis Pengaruh Media Pustaka
Pencitraan, Promosi, Dan Sutojo, Siswanto. 2001.Menyusun
Kualitas Pelayanan Strategi
Terhadap Minat Kuliah Di Harga.Jakarta:Dammar
Diploma Iii Fakultas Mulia Pustaka
Ekonomi Universitas SWA.com. Siti Sumariyati. Sikat gigi
Diponegoro.Semarang: : Angkat Topi untuk
Universitas Diponegoro Formula. SWA edisi VIII/10
Pujadi, Bambang.2010.Studi Tentang Juli 2003
Pengaruh Citra Merek Tjiptono, Fandi .2005.Brand
Terhadap Minat Beli Melalui Management And Strategy.
Sikap Terhadap Merek Yogyakarta:Andi
(Kasus pada Merek Pasta Wiryawan, Driya dan Pratiwi,
Gigi Ciptadent di Semarang). Anisa.2009. Analisis
Program Studi Magister Pengaruh Selebriti Endorser
Manajemen Program Pasca Terhadap Brand Image Pada
Sarjana. Semarang: Iklan Produk Kartu Prabayar
Universitas Diponegoro. Xl Bebas Di Bandar
Ratri,Lutiary Eka.2010. Hubungan Lampung. Jurnal Ilmiah
Antara Citra Merek (Brand Berkala Empat Bulanan.
Image) Operator Seluler Volume 5 No 3 Mei 2009 hal
Dengan Loyalitas Merek 4-32 ISSN 1411-9366
(Brand Loyalty) Pada 233

You might also like