You are on page 1of 12

Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (Add) Dalam Pembangunan Desa

Didesa Tanjung Sidupa Kecamatan Pinogaluman


Kabupaten Bolaang Mongondow Utara

Rio Armando Takaliuang


Femmy Tulusan
Telly Sondakh

Abastrack: In accordance with the village development goals mandated in Law No. 6 of
2014, thus, the Utilization of Village Allocation Fund (ADD) is expected by the Government
Bolaang North Mongondow can increase community participation in rural development in mutual
cooperation. Rural development is directed to make optimum use of natural resources and human
resources development by improving the quality of life, skills and initiative with guidance and
assistance from the government.

To find out how the Village Fund Allocation Utilization in promoting rural development in
the village of Tanjung Sidupa District of North Mongondow Pinogaluman Bolaang.

As for the benefits of this research are: (1) Purpose Theoretical results of this study are
expected to be useful in the development of science related to the science of government. Especially
in the analysis of the Village Fund Allocation Utilization (ADD). (2) Practical Uses results of this
study are expected to contribute ideas on the implementation of the policy to the perpetrators of
the policy and decision makers related to the development of regional development.

In this regard the government to increase the capacity of the village, development and
empowerment of rural communities need to gain greater attention, including through the pattern
of allocation of funds pengelolahan village or the Village Fund Allocation (ADD). ADD is
distributed to all villages in North Mongondow Bolaang fair and equitable manner and its use in
accordance with the needs of the village.

Based on the results of these studies in deduced that the utilization of the Village Fund
Allocation (ADD) as a replacement for the use of development funds / District Village can increase
community participation in village development in Tanjung Sidupa.

Based on the conclusions of the research results it is suggested several things: (1) To
intensify community participation in rural development. (2) Create a bulletin board in every village
to announce the implementation report the use of ADD to be known by the whole community.

Key Word :Village Fund Allocation (ADD), Rural Development

PENDAHULUAN pula prinsip otonomi yang nyata dan


bertanggungjawab. Prinsip otonomi nyata
Prinsip otonomi daerah mengunakan adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam arti urusan pemerintah dilaksanakan berdasarkan
daerah diberikan kewenangan mengurus dan tugas, wewenang, dan kewajiban yang
mengatur semua urusan pemerintah diluar senyatanya telah ada dan berpotensi untuk
yang menjadi urusan pemerintah yang tumbuh, hidup dan berkembang sesuai
ditetapkan dalam Undang-Undang. Daerah dengan potensi dan kekhasan daerah.
memiliki kewenangan membuat kebijakan Dengan demikian, Pemanfaatan
daerah untuk memberi pelayanan, Alokasi Dana Desa ( ADD ) ini diharapakan
peningkatan peran serta, prakarsa, dan oleh Pemerintah Kabupaten Bolaang
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan Mongondow Utara dapat meningkatkan
pada peningkatan kesejahteraan rakyat. partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Sejalan dengan prinsip tersebut dilaksanakan

1
pedesaan secara gotong royong. untuk melaksanakan urusan pemerintah
Pembangunan masyarakat desa ini diarahkan tertentu.
untuk memanfaatkan secara optimal potensi Menurut Garna (1992:89)
sumberdaya alam dan pembangunan pembangunan yang tepat untuk desa adalah
sumberdaya manusia dengan meningkatkan yang akomodatif terhadap modernisasi tetapi
kualitas hidup, keterampilan dan prakarsa tidak meninggalkan tradisi sebagai akar
dengan bimbingan dan bantuan dari kehidupan yang merupakan identitas atau
pemerintah. karakteristik masyarakat. Selanjutnya
Dengan demikian isi dan jenis Kartasamita (1996:393) mengatakan upaya
otonomi bagi setiap daerah tidak selalu sama pembangunan pedesaan sangat penting
dengan daerah lainnya. Adapun yang meliputi empat upaya besar. Pertama
dimaksud dengan otonomi yang memberdayakan ekonomi masyarakat desa
bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam rangka peningkatan kapasitas
dalam pentelenggaran harus benar-benar masyarakat (capacilty bullding) dalam
sejalan dengan tujuan dan maksud perubahan struktur masyarakat pedesaan
pemberian otonomi, yang ada pada dasarnya tradisional ke masyarakat pedesaan yang
untuk memberdayakan daerah termasuk maju dan mandiri. Kedua, meningkatkan
meningkatkan kesejahteraan rakyat yang kualitas sumberdaya manusia pedesaan agar
merupakan bagian utama dari tujuan memiliki dasar yang memadai untuk
nasional. Seiring dengan prinsip itu meningkatkan dan memperkuat
penyelenggaraan otonomi daerah harus produktivitas dan daya saing. Ketiga,
selalu berpotensi pada peningkatan pembangunan dan prasaran (terutama
kesejahteraan masyarakat dengan selalu transportasi) agar sumberdaya yang ada
memperhatikan kepentingan dan aspirasi dipedesaan agar pembangunan pedesaan
yang tumbuh dalam masyarakat. dapat dilaksanakan secara efektif dan
Pembangunan yang dilakukan, efisien. Pembangunan desa diartikan sebagai
dititik beratkan pada pembangunan desa. suatu usaha sadar dalam serangkaian
Desa berdasarkan Undang-Undang 32 kegiatan untuk mencapai suatu perubahan
Tahun 2014 merupakn kesatuan masyarakat dari keadaan yang buruk menuju ke keadaan
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang lebih baik yang dilakukan oleh
yurisdiksi, berwewenang untuk mengatur masyarakat tertentu disuatu Negara.
dan mengurus kepentingan masyarakat Lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun
setempat berdasarkan asal usul adat istiadat 2014 tentang Desa diharapakan dapat
setempat yang diakui dan/atau dibentuk meningkatkan kesejahteraan hidup bagi
dalam system Pemerintah Nasional dan masyarakat desa melalui pemenuhan
berada dikabupaten/kota, sebagai mana kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar prasarana, pengembangan potensi ekonomi
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. local, dan pemanfaatan sumber daya alam
Landasan pemikiran dalam dan lingkungan. Dalam Pasal 72 ayat (4) UU
pengaturan mengenai desa adalah tersebut, ditetapkan paling sedikit 10%
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, (sepuluh persen) dari dana transfer daerah
demokratisasi dan pemberdayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
masyarakat. Undang-Undang mengenaai Negara (APBN) akan mengalir ke desa.
otonomi yang memiliki oleh desa ataupun Alokasi dana yang cukup besar tersebut
dengan sebutan lainnya dan kepada desa diharapakan dapat memberikan dampak
melalui pemerintah desa dapat diberikan signifikan terhadap kesejahteraan penduduk
penugasan ataupun pendelegasian dari desa. Oleh karena itu, diperlukan
pemerintah ataupun pemerintah daerah perencanaan yang matang dalam mengelola

2
alokasi anggaran yang nantinya akan terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow
diterima oleh pemerintah desa. Utara.
Berdasarkan Pasal 79 ayat (1) UU Untuk menanggulangi masalah
No. 6 Tahun 2014 diatur bahwa pemerintah tersebut diatas, pemertintah beserta DPRD
desa menyusun perencanaan pembangunan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
desa sesuai dengan kewenangannya dengan menganggarkan alokasi dana desa untuk
mengacu pada perencanaan pembangunan pembangunan desa di Kabupaten Bolaang
kabupaten/kota. Ketentuan terkait Mongondow Utara yang disebut dengan
perencanaan pembangunan desa lebih lanjut Alokasi Dana Desa (ADD) dengan alokasi
diatur dalam Pasal 4 s.d 51 Peraturan dana berkisar antara Rp.80.000.000,-
Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun Rp.100.000.000,- per tahun untuk masing-
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa. masing desa. Kebijakan ADD ini ditetapkan
Salah satu determinan utama dalam dengan peraturan daerah Nomor 14 Tahun
keberhasilan upaya diatas adalah partisipasi 2008 tentang Alokasi Dana Desa (ADD)
masyarakat dalam keseluruhan proses yang mengacu pada Peraturan Pemerintah
pembangunan desa. Ditetapkannya pada Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. ADD
partisipasi masyarakat karena : pertama, merupakan dana yang dialokasikan oleh
masyarakat desalah yang lebih mengetahui pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow
apa yang mereka perlukan dan inginkan. Utara untuk desa yang bersumber dari dana
Kedua, masyarakat desa lebih mengenal perimbangan keuangan pusat dan daerah
kondisi desanya, baik yang bersifat natural yang diterimah oleh kabupaten setelah
(lingkungan fisik dan gejala alam) maupun dikurangi belanja pegawai.
social. Ketiga, rasa tanggungjawab Dengan mengunakan forum Musyawarah
masyarakat desa terhadap pelaksanaan dan Perencanaan Pembangunan Desa
hasil pembangunan desanya mulai dari (Musrembang Desa) sebagai wadah
perencanaan, pengambilan, keputusan, berhimpunya semua elemen yang ada
pelaksanaan hingga evaluasi. dimasyarakat diharapkan akan menghasilkan
Pembangunan desa harus didukung dengan suatu perencanaan yang partisipatif,
dana yang tersedia. Dana merupakan factor Menimbulkan rasa tanggungjawab bersama-
yang paling banyak menentukan sama, saling menghormati dan saling
terlaksanannya ide-ide pembangunan dari mengawasi dalam semangat kebersamaan
masyarakat. Pada tahun 2000, Pemerintah untuk kepentingan yang lebih besar yaitu
menetapkan kebijakan Dana membangun desa untuk meningkatkan
Pembangunan Desa/Kelurahan (DPD/K). kesejahteraan masyarakat yang semakin
banyaknya rencana pembangunan yang mandiri serta berpartisipasi aktif dalam
dibuat oleh masyarakat desa tidak sebanding pembangunan desa. Selanjutnya Peraturan
dengan jumlah dana yang dialokasikan oleh Daerah Nomor 14 Tahun 2008 tentang
pemerintah, hal ini yang menjadi factor Alokasi Dana Desa (ADD) disebutkan :
utama rendahnya tingkat kepedulian ADD diberikan kepada desa dengan tujuan
masyarakat berpartisipasi dalam untuk :
pembangunan desa. Upaya yang a. Meningkatkan penyelenggaraan
dilaksanakan oleh pelaksanaan kebijakan pemerintah desa dalam melaksanakan
untuk mengajak masyarakat berpartisipasi pelayanan pemerintahan, pembangunan
dalam pembangunan desa selalu terbentur dan kemasyarakatan sesuai kewenangan.
pada jumlah dana yang sedikit dari b. Meningkatkan Kemampuan Lembaga
pemerintah yang membuat masyarakat Kemasyarakatan didesa dalam
terbebani karena bersarnya dana yang harus perencanaan pelaksanaan dan
mereka tanggulangi, demikian halnya yang

3
pengendalian pembangunan secara digunakan dalam penelitian ini adalah
partisipatif sesuai dengan potensi desa. karyawan yang bersentuhan langsung dengan
c. Meningkatkan pemerataan pendapatan pengelolaan keuangan dan pengambil
kesempatan bekerja dan kesempatan keputusan karena beliau yang bias
berusaha bagi masyarakat desa. memutuskan penggunaan anggaran.
d. Mendorong peningkatan swadaya gotong Dalam penelitian kualitatif, data
royong masyarakat. diperoleh dari berbagai sumber, dengan
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengunakan teknik pengumpulan data yang
tertarik untuk mengetahui pemanfaatan bermacam-macam (trigulasi), dan dilakukan
ADD dalam meningkatkan partisipasi secara terus menerus sampai datanya jenuh.
masyarakat Kabupaten Bolaang Penelitian ini mengunakan analisis
Mongondow Utara dalam pembangunan interaktif, dalam model ini tiga komponen
desa. Oleh karena itu, penulis memilih judul analisis yaitu reduksi data, sajian data dan
penelitian yaitu : “Pemanfaatan Alokasi penarikan kesimpulan atau veritifikasi yang
Dana Desa (ADD) Dalam Pembangunan semuanya dilakukan dalam bentuk interaktif,
Desa DiDesa Tanjung Sidupa Kecamatan dengan proses pengumpulan data sebagai
Pinogaluman Kabupaten Bolaang suatu siklus. Setelah data terkumpul dalam
Mongondow Utara”. suatu sajian data langkah selanjutnya adalah
melakukan reduksi data, karena data yang
METODOLOGI PENELITIAN didapatkan dari para interview begitu banyak
A. Jenis Penelitian tidak semua relevan dengan permasalahan.
Metode penelitian yang digunakan Setelah data direduksi langkah verifikasi dapat
dalam penelitian ini adalah penelitian dilakukan langkah-langkah ini berulang-ulang
kualitatif. Pendekatan kualitatif ini digunakan seperti siklus dan baru dihentikan bila terjadi
dalam rangka mendapatkan data diskriptif pengumpulan dari data yang diperoleh
berupa kata-kata tertulis dari orang atau sebelumnya.
sample yang digunakan sebagai responden Validitas atas keabsahan data diperiksa
penelitian. Untuk memperoleh data yang dengan metode triangulasi, teknik ini adalah
digunakan dalam penelitian ini akan dilakukan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
metode penelitian yang digunakan dalam dimanfaatkan sesuatu yang diluar data yang
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. didapatkan. Dalam penelitian ini variasi
Pendekatan kualitatif digunakan dalam rangka teknik yang digunakan adalah triangulasi
mendapatkan data diskriptif berupa sumber. Triangulasi sumber merupakan teknik
bagaimana proses penyusunan pelaporan yang pengecekan dan pembandingan
keuangan Alokasi Dana Desa dari sample keabsahan data melalui waktu dan alat yang
yang digunakan sebagai responden penelitian. berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat
Untuk memperoleh data yang digunakan dicapai dengan cara membandingkan data
dalam penelitian ini akan dilakukan observasi hasil pengamatan dengan hasil wawancara,
secara langsung kepada orang-orang yang membandingkan apa yang dikatakan orang
berkenan langsung dengan proses penyusunan didepan umum dengan yang dikatakan secara
pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa di pribadi, membandingkan apa yang dikatakan
Kecamatan Pinogaluman Kabupaten Bolaang orang-orang tentang situasi penelitian dengan
Mongondow Utara. apa yang dikatakan sepanjang waktu,
Teknik pengambilan sample membandingkan keadaan dan prespektif
mengunakan purposive samping sehingga seseorang dengan berbagi pendapat dan
dijadikan responden adalah benar-benar orang pandangan orang, membandingkan hasil
yang tau masalah pengelolaan keuangan wawancara dengan suatu dokumen yang
Alokasi Dana Desa, untuk itu sample yang berkaitan.

4
Teknik pengumpulan data dengan
B. Lokasi Penelitian sebuah percakapan antara dua orang atay
Dalam penelitian ini Lokasi yang lebih, yang pertanyaanya diajukan oleh
dijadikan sebagai tempat penelitian adalah peneliti kepada subjek penelitian untuk
Desa Tanjung Sidupa Kecamatan dijawab. Dalam penelitian ini peneliti
Pinogaluman Kabupaten Bolaang melakukan wawancara secara terbuka dan
Mongondow Utara. mendalam sehingga akan tergali informasi
C. Fokus Penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian.
Fokus Penelitian ini adalah
b. Observasi adalah kegiatan mengamati secara
Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) langsung dengan mencacat gejala-gejala
dalam meningkatkan pembangunan desa. yang ditemukan dilapangan serta menjaring
Objek penelitian ini dipilih dengan alasan : data yang tidak terjangkau.
1. Karena Kebijakan Alokasi Dana Desa 2. Data Sekunder
(ADD) ini merupakan kebijakan baru a. Penelitian keputusan yaitu dengan cara
dengan alokasi anggaran dana yang besar mengumpulkan data melalui buku-buku
(60-100jt/tahun setiap desa). ilmiah, tulisan, karangan ilmiah yang
2. Penting untuk diteliti karena berkaitan dengan penelitian.
Pemanfaatan Alokasi Dana Desa ini b. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data
ditetapkan dalam rangka perwujudan dengan mengunakan catatan-catatan atau
otonomi ke-3 yaitu otonomi ditingkat foto-foto yang dialokasi penelitian serta
desa. sumber-sumber lain yang relevan dengan
D. Informan Penelitian objek penelitian.
Dalam penelitian ini akan
mengunakan informan untuk memperoleh F. Teknik Analisis Data
bagian informasi yang diperlukan selama Teknik analisis data yang digunakan
proses penelitian. Informan penelitian ini dalam penelitian adalah analisa data kualitatif
adalah pelaksanaan Pemanfaatan Dana Desa yaitu proses mengatur urutan data,
yaitu : mengorganisasikannya kedalam suatu pola,
1. Kepala Pemerintahan Desa Sekretariat kategori dan uraian dasar, analisa merupakan
Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow langkah terakhir penelitian sebelum
Utara, (3 orang) melakukan penarikan kesimpulan.
2. Masyarakat umum, (5 orang)
3. Aparat Pemerintah Desa (Kepala Desa, A. Pembahasan
Sekretariat Desa, (2 orang) Sebagai mana amat Undang-Undang
4. Bendahara Desa (1 orang) Nomor 32 Tahun 2014 dan Undang-Undang
5. Para Kepala Dusun (3 orang) Nomor 33 Tahun 2004, otonomi daerah secara
6. Badan Permusyawaratan Desa (5 orang) tegas memberikan kewenangan kepada
kabupaten dan desa dalam mengatur dan
E. Teknik Pengumpulan Data mengurus rumah tangganya sendiri. Untuk itu
Teknik pengumpulan data dalam penelitian diperlukan system pengelolaan keuangan
ini adalah : daerah secara baik, benar, transparan dan
1. Data Primer akuntable.
Data primer adalah data yang Berdasarkan hal tersebut, daerah
diperoleh dan berkaitan langsung dengan memiliki kewenangan untuk mengurus desa,
permasalahan yang dihadapi dalam terutama dalam hal memberikan pelayanan,
penelitian ini. Pengumpulan data yang peningkatan peran serta masyarakat dan
digunakan adalah : keswadayaan, prakarsa, inovasi dan
a. Wawancara (interview)

5
pemberdayaan masyarakat desa guna pengendalian pembangunan secara
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. partisipatif sesuai dengan potensi desa.
Berkaitan dengan hal tersebut untuk c. Meningkatkan pemerataan pendapatan
meningkatkan kapasitas pemerintah desa, kesempatan bekerja dan kesempatan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berusahan bagi mayarakat desa.
desa perlu mendapatkan perhatian yang lebih d. Mendorong peningkatan swadaya gotong-
besar, diantaranya melalui pola pengalokasian royong masyarakat.
pengelolahan dana desa atau Alokasi Dana
Desa (ADD). ADD tersebut dibagikan kepada ADD digunakan untuk membiayai
seluruh desa dalam Kabupaten Bolaang kegiatan peningkatan kapasitas Pemerintahan
Mongondow Utara secara adil dan Desa, Badan Permusyawaratan/pemberdayaan
proposional dan penggunaanya sesuai dengan masyarakat, dengan presentase penggunaan
kebutuhan desa. berdasarkan plafon penerimaan ADD masing-
masing desa sebagai berikut :
Bantuan ADD yang dilaksanakan 1. Belanja Operasional / belanja rutin
mulai tahun anggaran 2007 ini merupakan sebesar 30% dari bersarnya plafon
intervensi positif dari Pemerintah Kabupaten penerimaan ADD
Bolaang Mongondow Utara sebagai stimulant 2. Belanja pembangunan/pemberdayaan
terhadap pembiayaan penyelenggaraan masyarakat sebesar 70% dari besar
pemerintah, pembangunan dan pemberdayaan plafon ADD
masyarakat didesa, baik untuk rutin Kegiatan ADD mulai tahun anggaran
operasional maupun kegiatan 2008 pada prinsipnya diserahkan sepenuhnya
pemberdayaan/pembangunan masyarakat dan pada masing-masing desa. Hal ini
desa. dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan
ADD merupakan wahana untuk proses pembelajaran masyarakat, sehingga
pembelajaran masyarakat dalam membantu secara bertahap mampu mengenali potensi
dan meringankan beban Pemerintahan Desa desa, peluang dan permasalahan yang terjadi
bagi terwujudnya pelayanan masyarakat di desa dan sekaligus sebagai upaya untuk
secara optimal dan berkesinambungan. pemanfaatan pelaksanaan semangat otonomi
Sebagai mana tercantum pada Surat desa, sesuai dengan kewenangan yang
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia diberikan oleh peraturan perundang-undangan
Nomor : 140/690/SJ tanggal 22 maret 2005 yang berlaku. Disamping itu, untuk kegiatan-
tentang Pedoman Alokasi Dana Desa dari kegiatan tertentu desa diwajibkan untuk
Pemerintah Kabupaten/Kota kepada melaksanakan program-program atau kegiatan
Pemerintah Desa, bahwa maksud ADD adalah yang diarahkan oleh Pemerintah Kabupaten.
untuk membiayai program pemerintah desa Hal ini bertujuan untuk mendukung dan
dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan merealisasikan program Kabupaten.
dan pemberdayaan masyarakat.
ADD diberikan kepada desa dengan Adapun mekanisme perencanaan ADD
tujuan untuk : meliputi tahapan sebagai berikut :
a. Meningkatkan penyelenggaraan 1. Tahap persiapan
pemerintah desa dalam melaksanakan Sosialisasi dilakukan oleh Pemerintah Desa
pelayanan pemerintahan, pembangunan tentang pengelolaan ADD.
dan kemasyarakatan sesuai dengan 2. Tahap perencanaan
kewenangan. ADD merupakan bagian yang tidak
b. Meningkatkan kemampuan Lembaga terpisahkan dengan program kerja desa dan
Kemasyarakatan di desa dalam pengelolaan keuangan desa secara
perencanaan pelaksanaan dan

6
professional, yang dimaksudkan dalam Berdasarkan hasil musrembang yang telah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa menetapkan program-program
(APB-Desa) tahun berjalan. Pelaksanaan pembangunan desa yang bersumber dari
ADD dimulai dari proses perencanaan, ADD tersebut, selanjutnya disusun
untuk itu Pemerintah Desa diharapkan DURK, yang terdiri dari :
melaksanakan kegiatan Musyawarah 1) DURK Pembangunan dan
Perencanaan Pembangunan Desa Pemberdayaan.
(Musrembang Desa). Dari pelaksanaan 2) Daftar Usulan Rencana Biaya
kegiatan ini diharapakan pemerintah desa Operasional Pemerintahan Desa, Badan
bisa merumuskan rencana Pembangunan Permusyawaratan Desa (BPD).
Desa sesuai dengan kebutuhannya 3) Lembaga Kerja (LK) yang mengacu
berdasarkan skala prioritas dan tingkatan kepada DURK yang disusun.
pelaksanaanya, seperti kegiatan yang dapat 4) DURK dan LK yang disusun tersebut
dilaksanakan oleh desa yang akan dibiayai ditandatangani oleh Kepala Desa, BPD
dari dana ADD, maupun kegiatan yang tidak dan penanggung jawab Pelaksana
mampu dilaksanakan oleh desa dan masing-masing kegiatan.
diusulkan ke Musrembang tingkat 5) DURK dan LK yang disusun oleh
kecamatan untuk dilanjutkan ke kabupaten. masing-masing desa harus mendapat
Perencanaan penggunaan dana yang verifikasi Tim Kecamatan, sebagai bukti
bersumber dari ADD ini dilakukan melalui bahwa perencanaan tersebut sudah
tahapan-tahapan sebagai berikut : diketahui kelayakanya dan merupakan
1. Kegiatan Musrembang kebutuhan/priroritas desa.
Musyawarah ini merupakan forum
pertemuan antara masyarakat 1. Faktor Komunikasi dalam
desa/Lembaga Kemasyaraktan di desa Pemanfaatan Alokasi Dana Desa
yang bertujuan untuk membahas (ADD)
perencanaan pembangunan desa, untuk Komunikasi adalah suatu proses
kegiatan yang khusus dibiayai dari pemindahan informasi, ide, pengertian dari
ADD. Peserta yang hadir dalam seseorang kepada orang lain tersebut dapat
musyawarah tersebut, antara lain menginterpretasikannya sesuai dengan tujuan
Kepala Desa beserta Perangkat Desa, yang diharapkan. Hal ini dapat diartikan
Badan Permusyawatan Desa, Pengurus bahwa dengan buruknya komunikasi maka
Lembaga Kemasyarakatan Desa, Tim akan menghambat dan memperlambat proses
Penggerak PKK Desa, Kepala kepala penyesuaian pendapat antara atasan dengan
Dusun, tokoh-tokoh masyarakat, Kaum bawahan dan juga pihak lain yang
Adat Ulama, Pemuda dan dihadiri berkepentingan baik langsung maupun tidak
Camat/Tim Pendamping Kecamatan. langsung terhadap pemanfaatan tersebut.
Agara pemanfaatan menjadi efektif , maka
2. Hasil musyawarah tersebut dituangkan bagi mereka yang tanggung jawabnya adalah
dalam Berita Acara Pelaksanaan untuk memanfaatkan sebuat keputusan, harus
Musyawarah Pembangunan Dana ADD mengetahui apa yang seharusnya mereka
dan oleh Pemerintah Desa dijabarkan kerjakan. Tiga hal penting dalam proses
kedalam Rancangan Peraturan Desa komunikasi dalam pemanfaatan ini adalah
tentang APB-Desa untuk dibahas transmisi, kejelasan dan konsistensi.
bersama Badan Permusyawaratan Desa. Transmisi menghendaki agar
3. Penyusunan Daftar Usulan Rencana pemanfaatan disampaikan kepada kelompok
Kegiatan ( DURK) sasaran dan pihak lain yang berkepentingan.
Kejelasan menghendaki agar

7
sosialisasi pemanfaatan ADD, sosialisasi
pemanfaatan yang diinformasikan kepada tersebut bisa juga dilakukan
kelompok sasaran dan pihak lain yang dengan cara mengadakan pelatihan atau
berkepentingan terhadap manfaat dapat dengan cara penyebaran duplikasi dokumen.
diterima dengan jelas, sehingga diantara Kemudian, tanggapan informan
mereka mengetahui apa yang menjadi berkaitan dengan Tujuan Pemanfaatan
maksud, tujuan dan sasaran serta subtansi dari memperlihatkan sebagian besar informan
manfaat yang dibuat. Konsistensi memahami Tujuan Pemanfaatan ADD,
menghendaki agar dapat ditransformasikan demikian halnya dengan maksud Pemanfaatan
secara konsisten kepada pihak yang terkait. ADD, dan sasaran Pemanfaatan ADD, serta
Factor komunikasi ini harus dipahami subtansi kebijakan.
agar dapat dilaksanakan denga baik. Secara Pemahaman terhadap subtansi
teknis, factor komunikasi ini dipahami dari pemanfaatan ADD dibandingkan dengan
indicator-indikator berikut : (1) Rapat Staf; (2) pemahaman terhadap tujuan, maksud dan
Penyuluhan terhadap masyarakat ; (3) sasaran pemanfaatan ADD, subtansi
kejelasan sasaran; (4) kejelasan maksud pemanfaatan ADD merupakan hal yang
pemanfaatan; (5) Kejelasan sasaran sedikit lebih sulit dipahami dari yang lain.
pemanfaatan; (6) Kejelasan subtansi Menurut kepala bagian pemerintahan Desa
pemanfaatan; (7) Informasi awal sama sampai Sekretariat Daerah Kabupaten Bolaang
berakhirnya pemanfaatan. Mongondow Utara bahwa “yang dapat
Tanggapan informan berkaitan dengan rapat memahami subtansi pemanfaatan ADD
staf sosialisasi Pemanfaatan ADD berdasarkan dengan baik hanyalah mereka yang terlibat
wawancara yang dilakukan memperlihatkan langsung dengan perumusan, pembahasan
sebagian besar informan mengatakan bahwa sampai pada penetapan pemanfaatan
sudah diadakan rapat staf sosialisasi tersebut. Selain itu sebelum dapat memahami
Pemanfaatan ADD setiap kali akan turun ke subtansi kebijakan ADD dengan baik, kita
masyarakat. Menurut Kepala Bagian haruslah terlebih dahulu memahami dengan
Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah baik tujuan, maksud dan sasaran
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara bahwa pemanfaatan ADD terlebih dahulu”.
“rapat staf sangat diperlukan sebagai Hasil tanggapan informan berkaitan
langkah awal dalam sosialisasi pemanfaatan dengan kesesuaian Informasi yang diberikan
ADD, dalam rapat staf ini akan disamakan kepada masyarakat dengan pedoman
persepsi atau pandangan tentang pemahaman pemanfaatan memperlihatkan sebagian
terhadap pemanfaatan ADD tersebut. Selain menilai bahwa informasi tentang
itu juga tempat untuk saling bertukar pikiran pemanfaatan ADD yang diberikan kepada
tentang strategi apa yang digunakan, apa masyarakat sesuai dengan pedoman
yang disampaikan dan bagaimana cara pelaksanaan pemanfaatan ADD.
peyampaiannya agara pemanfaatan tersebut Menurut Kepala Bagian Pemerintahan Desa
dapat dipahami dengan mudah oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Bolaang
masyarakat”. Mongondow Utara bahwa
Sementara itu tanggapan informan
berkaitan dengan penyuluhan kepada “informasi yang diberikan kepada
masyarakat memperlihatkan informan setuju masyarakat semuanya harus berdasarkan
bahwa penyuluhan kepada masyarakat pedoman pemanfaatan ADD, apabila
dilakukan sebagai bentuk sosialisasi informasi yang diberikan meyimpang dari
pemanfaatan ADD. Walaupun pedoman yang telah ditetapkan maka akan
ada informan yang menyatakan penyuluhan berakibat pada kekacauan pelaksanaan
bukanlah merupakan satu-satunya bentuk dilapangan”.

8
Sama halnya dengan kesesuaian memperlihatkan sebagian informan menilai
informasi yang diberikan dengan pedoman bahwa SDM yang dimiliki memadai untuk
pemanfaatan, konsistensi suatu informasi juga melaksanakan pemanfaatan ADD. Sebagian
tidak kalah penting. Informasi yang diberikan informan yang menyatakan SDM belum
selain harus sesuai dengan pedoman juga memadai adalah pihak aparat pemerintahan
harus sama mulai dari awal sampai desa dikarenakan menurut mereka dalam
berakhirnya pemanfaatan tersebut, agar tidak pembagian tugas yang telah ditentukan,
terjadinya kebingungan pada saat pelaksanaan mereka belum bisa bekerja optimal secara
pemanfaatan. Untuk menjaga kedua hal individu yang disebabkan oleh belum
tersebut, Bagian Pemerintahan Desa semuanya dari pemanfaatan ADD tersebut
Sekretariat Daerah Kabupaten Bolaang mereka pahami secara mendalam. Sehingga
Mongondow Utara mendistribusikan duplikasi dalam melaksanakan pemanfaatan ADD,
dokumen pedoman pengelolaan ADD kesetiap mereka saling membantu satu sama lain dan
kecamatan dan desa se-Kabupaten Bolaang melaksanakan koordinasi dengan pihak
Mongondow Utara. kecamatan maupun kabupaten.
2. Faktor Sumber Daya dalam Kasubbag Pendataan Kekayaan Desa
Pemanfaatan Alokasi Dana Desa Bagian Pemerintah Desa Sekretariat Daerah
(ADD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang
Sumber daya merupakan factor penting di juga mengatakan belum memadai
dalam upaya untuk keberhasilan pemanfaatan, menjelaskan bahwa “ hal ini karena masih
dimana dapat dikatakan bahwa kurangnya tingginya intensitas koordinasi pihak Aparat
sumber daya akan berakibat ketidakefektifan Pemerintahan Desa Tanjung Sidupa dalam
penerapan pemanfaatan. Hal ini menunjukan pelaksanaan pemanfaatan ADD tersebut.
bahwa apabila sumber daya manusia tingkat Walaupun demikian, hal ini tidak menganggu
kemampuannya rendah, maka hasilnya pun proses pelaksanaan pemanfaatan ADD, hanya
akan kurang memuaskan. Disamping itu saja ini menandakan perlunya peningkatan
apabila tidak didukung oleh adanya sarana intensitas pelatihan untuk meningkatkan
dan prasarana serta dana yang memadai maka kualitas SDM Aparat Pemerintahan Desa
akan menyulitkan pekerjaan tersebut. Sumber Tanjung Sidupa”.
daya yang penting dalam pemanfaatan Hal ini sama dengan kasus
meliputi : (1) staf yang memadai dengan pemahaman terhadap subtansi pemanfaatan,
keahlian yang diperlukan; (2) dana, sebelum dapat memahami pemanfaatan ADD
diperlukan untuk membiayai operasional ; (3) dengan baik, kita haruslah terlebih dahulu
informasi yang relevan dan cukup tentang memahami dengan baik tujuan, maksud dan
bagaimana cara pemanfaatan dan bagaimana sasaran pemanfaatan ADD
cara melakukan suatu pemanfaatan dan dalam
penyesuaian lainnya yang terlibat di dalam barulah kita dapat memahami pemanfaatan
pemanfaatan; (4) wewenang untuk ADD secara keseluruhan. Untuk memahami
pemanfaatan ADD tersebut, Pemerintahan
meyakinkan bahwa pemanfaatan ini dilakukan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow
semuanya sebagaimana dimaksudkan; dan (5) Utara menerbitkan buku Pedoman
berbagi fasilitas untuk operasionalisasi Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD).
pemanfaatan meliputi sarana dan prasarana Alokasi dana yang disediakan oleh
yang kesemuanya akan memudahkan didalam Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow
memberikan pelayanan umum dalam Utara berkisar antara Rp. 60.000.000,- s/d Rp.
pemanfaatan tersebut. 100.000.000,- per tahun untuk masing-masing
Hasil wawancara berkaitan dengan desa. Pemanfaatan ADD ini ditetapkan denga
ketersediaan SDM yang dilakukan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2008

9
tentang Alokasi Dana Desa (ADD) yang pemerintah desa menjadi tahu apa yang
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini.
72 Tahun 2005 tentang Desa. Dana yang Selain itu pemerintah desa dapat
dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten merencanakan strategi pelaksanaan
Bolaang Mongondow Utara untuk desa ini Pemanfaatan ADD dengan matang dan
yang bersumber dari dana perimbangan informasi apa yang harus disampaikan kepada
keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh masyarakat.
kabupaten setelah dikurangi belanja pegawai. Menurut Aparat Pemerintahan Desa
Proses pencairan dana Pemanfaatan Tanjung Sidupa dan juga didukung oleh
ADD ini melalui beberapa pos, mulai dari Camat Pinogaluman, pelaksanaan
pengesahan ditingkat kecamatan, pengesahan pemanfaatan ADD di Desa Tanjung Sidupa
di Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat berjalan dengan baik. Sesuai dengan laporan
Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow pelaksanaan pemanfaatan ADD kecamatan
Utara dan tahap pencairan dana di Bagian dan kabupaten yang itu pelaksanaan
Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten pemanfaatan ADD di Desa Tanjung Sidupa
Bolaang Mongondow Utara. Menurut pada tahun 2011 (Rp.79.881.962) dan 2012
sekretaris dan bendahara desa, proses (Rp. 61.812.829) dapat dilaksanakan 100%.
pencairan dana yang terkesan lama pada Pemanfaatan ADD di Desa Tanjung Sidupa
Bagian Keuangan Sekretariat Daerah ini dilaksanakan semuanya tanpa dikurangi
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Pada ataupun ditambahkan. Hal ini terlihat dari
bagian ini proses pencairan melalui beberapa pelaksanaan pemanfaatan ADD di Desa
pos lagi yaitu tahap verifikasi SPJ dan tahap Tanjung Sidupa telah sesuai dengan Daftar
pengajuan pencairan dana. Walaupun SPJ Usulan Rencana Kegiatan (DURK) yang telah
telah disahkan oleh pihak kecamatan dan disetujui oleh kecamatan dan kabupaten.
Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sementara itu tanggapan informan
verifikasi di Bagian Keuangan Sekretariat berkaitan dengan ketersediaan Sarana dan
Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Prasarana, berdasarkan wawancara yang
Utara harus tetap dilaksanakan. dilakukan memperlihatkan sebagian
bersar informan menilai bahwa tersediannya
Kepala Desa Tanjung Sidupa sarana dan prasarana penunjang Pemanfaatan
menyebutkan selaian dikarenakan hal tersebut, ADD. Hasil wawancara juga menunjukan
pencairan dana pemanfaatan ADD yang sebagian besar informan menilai bahwa
dibagi kedalam tiga tahapan juga menghambat fasilitas penunjang Pemanfaatan ADD mudah
kelancaran pelaksanaan pemanfaatan ADD. diperoleh.
Menurut beliau, kendala akan dirasakan pada Penyaluran untuk Alokasi Dana Desa
tahapan pencairan dana 70% yang harus dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah ke
dicairkan dalam dua tahap. Hal ini dapat Desa dilakukan secara bertahap sesuai dengan
menyebabkan pembangunan fisik / yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah
infrastruktur desa menjadi tanggung karena Nomor 43 Tahun 2014 Pasal 99 ayat (1) dan
pencairan dana yang tidak sekali turun. selanjtunya diatur dengan Peraturan Bupati.
Informasi tentang pemanfaatan ADD Penyaluran Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil
haruslah relevan dengan keadaan sekarang Pajak dan Retribusi Daerah ke Desa harus
dan juga harus cukup agar pelaksanaan mempertimbangkan estimasi kemampuan di
pemanfaatan ADD dapa berjalan dengan baik. Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).
Menurut Kepala Desa Tanjung Sidupa, bahwa Khusus untuk Alokasi Dana Desa, Peraturan
dengan adanya Musrembang sebagai wadah Bupati yang mengatur Tata Cara Pengalokasi
untuk menampung aspirasi masyarakat, Alokasi Dana Desa, harus mempedomani

10
aturan-aturan lainnya seperti Peraturan Belanja Desa (APB Desa) sesuai dengan
Menteri Keuangan tentang Pelaksanaan dan waktu yang diatur dalam peraturan
Pertanggungjawaban Transfer ke Daerah dan perundang-undangan.Untuk penyaluran
Dana Desa pada tahun 2015 menggunakan Alokasi Dana Desa dilakukan dengan
PMK Nomor 241/PMK.07/2014. persentase untuk triwulan I dan II sebesar
Serta menggunakan PMK Nomor 20%, triwulan III sebesar 30% dan untuk
250/PMK.07/2014 tentang Pengalokasian triwulan IV berdasarkan selisih antara pagu
Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Kedua alokasi dan memperhatikan totall realisasi
aturan tersebut harus menjadi pertimbangan Dana Perimbangan dikurangi Dana Alokasi
karena dana transfer dari Pemerintah Pusat ke Khusus (DAK) yang disalurkan ke RKUD.
Daerah diatur oleh dua peraturan tersebut. Penyaluran dari Rekening Kas Umum
Oleh karena itu, dalam Peraturan Bupati Daerah (RKUD) ke Rekening Kas Desa
mengenai tata Cara Alokasi Dana Desa diatur berdasarkan transfer dari Pemerintah Pusat
mekanisme mengikuti dana transfer dari dilakukan dengan persentase
Pemerintah Pusat ke Daerah. Tata Cara
penyaluran Bagi Hasil Pajak dan Retribusi untuk tahap I dan II sebesar 40%, dan tahap
Daerah ke Desa juga menjadi hal yang harus III sebesar 20%. Sedangkan penyaluran untuk
mendapat perhatian khusus, tujuannya agar Bagi Hasil Pajak dan Retribusi ke Desa
penyaluran dan alokasinya tepat, kata kunci dengan persentase 20%
dari alokasi tahap I, 30% tahap II dan sisanya
Bagi Hasil Pajak dan Retribusi adalah adalah selisih dari realisasi penyaluran dengan
memperhatikan realiasi dari Pajak Daerah dan pagu perkiraan berdasarkan realisasi yang
Retribusi Daerah dengan cermat dan terukur. dicapai oleh Pemerintah Daerah. Penyaluran
Sedangkan penyaluran untuk Dana Alokasi Dana Desa dapat dilaksanakan
Desa sesuai dengan Peraturan Pemerintah apabila Desa sudah menetapkan Peraturan
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Desa tentang Anggaran Pendapatan dan
diatur dalam Pasal 16 sampai dengan Pasal Belanja Desa serta persyaratan administrasi
19dilakukan secara bertahap dengan 3 (tiga) lainnya yang telah ditetapkan dalam Peraturan
kali tahapan yaitu tahap I pada bula April Bupati tentang Alokasi Dana Desa dan aturan
(40%), tahap II pada bulan Agustus (40%) dan lainnya.
tahap ketiga pada bulan Nopember (20%).
Penyaluran Dana Desa tersebut dapat KESIMPULAN DAN SARAN
dilakukan apabila Peraturan Bupati mengenai A. Kesimpulan
tata cara pengalokasian Dana Desa sudah Adapun Kesimpulan dari penelitian ini adalah
ditetapkan dan disampaikan kepada Menteri. :
Penyaluran Dana Desa ke RKUD 1. Terdapat factor-faktor yang
mengikuti persyaratan dari Peraturan mempengaruhi pemanfaatan Alokasi
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Dana Desa (ADD) dalam upaya
Sistem Informasi Keuangan Daerah dan Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
perubahannya Nomor 65 Tahun 2010. dalam Pembangunan Desa di Desa
Persyaratan tersebut mutlak dipenuhi oleh Tanjung Sidupa yaitu Faktor
Pemerintah Daerah seperti Penyampaian Komunikasi, dan Faktor Sumber Daya.
Perda APBD, Laporan Realisasi Anggaran, 2. Pemanfaatan Alokasi Dana Desa
Laporan Pertanggungjawaban dan lain (ADD) sebagai pengganti Pemanfaatan
sebagainya sehingga dalam proses penyaluran Dana Pembangunan Desa/Kelurahan
ke RKUD tidak terhambat. Disamping itu (DPD/K) dapat Meningkatkan
diperlukan kerjasama Pemerintahan Desa Partisipasi Masyarakat dalam
dalam penetapan Anggaran Pendapatan dan Pembangunan Desa di Desa Tanjung

11
Sidupa. Hal ini terlihat dari keikut 3. Bagi aparat pemerintahan yang masih
sertaan masyarakat Desa Tanjung merasa terbatas dalam memahami
Sidupa secara aktif dalam pelaksanaan pemanfaatan ADD, agar terus belajar,
Pemanfaatan Alokasi Dana Desa bertanya dan mencari informasi-
(ADD). informasi tentang pemanfaatan ADD
3. Pemerintahan Desa Tanjung Sidupa serta terus melakukan koordinasi
juga membagi tugas dan tanggung dengan pihak kecamatan maupun pihak
jawab dengan jelas. Kepala Desa kabupaten,
bertindak sebagai penanggung jawab 4. Membuat papan pengumuman disetiap
pelaksanaan pemanfaatan ADD di desa, dusun untuk mengumumkan laporan
sekretaris desa dan bendahara desa pelaksanaan pemanfaatan ADD agar
bertugas menyiapkan administrasi diketahui oleh seluruh masyarakat.
pelaksanaan pemanfaatan ADD,
laporan pelaksanaan pemanfaatan
ADD, mengurus pencairan dana serta DAFTAR PUSTAKA
membuat pertanggungjawaban Ndraha Talizidudu, 1982 Metodologi penelitian
penggunaan dana. Kaur umum bertugas pembangunan desa, Bina Aksara
dan bertanggung jawab tentang
operasional aparat desa secara internal, Sugiono, 2009. Metode Penelitian Kualitatif,
kaur pemerintahan dan kaur Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta
pembangunan bertugas menghimpun
aspirasi masyarakat. Kartasamita, G 1996. Pembangunan untuk rakyat,
memadukan pertumbuhan dan pemerataan.
B. Saran Jakarta : CIDES
1. Untuk lebih meningkatkan lagi
Sumber Sumber
partisipasi Masyarakat dalam
pembangunan desa, diharapkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintah dapat meningkatkan alokasi Pemerintahan Daerah
dana setiap tahunnya. Sehingga dengan
keberhasilan pembangunan desa akan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
menjadi keberhasilan pembangunan tentang Desa
secara menyeluruh di kabupaten.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun
2. Agar proses pengesahan
2007 tentang Pedoman Pengelolaan
pertanggungjawaban keuangan
Keuangan Desa
pemanfaatan ADD tidak memakan
waktu yang lama, diharapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang
pemerintah dapat menetapkan satu pos Mongondow Utara Nomor 14 Tahun 2008
verifikasi SPJ saja, apakah dikecamatan tentang Alokasi Dana Desa
atau di Bagian Keuangan Sekretariat
meningkatkan lagi Partisipasi Pembangunan Jangka Menengah Desa Tanjung
Masyarakat dalam Pembangunan Desa, Sidupa
diharapkan pemerintah dapat
meningkatkan alokasi dana setiap
tahunnya. Sehingga dengan
keberhasilan pembangunan desa akan
menjadi keberhasilan pembangunan
secara Daerah.

12

You might also like