You are on page 1of 12

KANDAI

Volume 14 No. 1, Mei 2018 Halaman 119-130

ANALISIS ALIH KODE BAHASA GURU


DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS BILINGUAL
(Analysis of Code-Switching of Teacher’s Language
in Bilingual Class Learning Activities)

Shely Nasya Putri


Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan Universitas Teknokrat Indonesia
Jalan ZA Pagar Alam 9-11, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Indonesia
shelynasyaputri@teknokrat.ac.id
(Diterima 23 Februari 2018; Direvisi 10 Mei 201; Disetujui: 11 Mei 2018)

Abstract
This study aims to determine the use of code-switching by teachers in bilingual class
learning activities. Specifically, this study examines manifestation, function, and factors
behind the use of code-switching. This research uses descriptive method. Data in this
research is verbal data, which is recording of teacher's speech in learning activity which is
transcribed then made into corpus data. The verbal data mentioned are lingual units of
words, phrases, clauses, and code-switching contained sentences. Data collection
techniques used in this study is a involve conversation observation technique. Data
collection techniques are observation, interview, and documentation analysis. In testing the
validity of the data, researchers used triangulation techniques.The result of the research
shows that there are two forms of code-switching in the form of the transfer of language;
those are the code-switching from Indonesian to English and the code-switching from
English to Indonesian. The function of teacher's use of code-switching in learning activities
are explaining something, repeating the meaning of speech, commanding, praising, asking
for questions, attracting attention, and translating. The factors causing the use of code-
switching in classroom learning activities found in this study are linguistic factor,
classroom situation factor, objective factor to be achieved by speakers, and emotional
factors of the speaker.
Keywords: code-switching, teacher’s language, bilingual class.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan alih kode oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran di kelas bilingual. Secara spesifik, penelitian ini mengkaji wujud,
fungsi, dan faktor penyebab penggunaan alih kode. Metode yang digunakan dalam
penelitan ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa data verbal,
yaitu rekaman tuturan guru dalam kegiatan pembelajaran yang ditranskripsikan kemudian
dibuat dalam korpus data. Data verbal yang dimaksud berupa satuan-satuan lingual
berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung alih kode. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap, yaitu
peneliti tidak terlibat dalam percakapan (hanya menyimak saja). Teknik pengumpulan data
yaitu observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data,
peneliti menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya dua wujud
alih kode yang berupa alih bahasa, yaitu alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa
Inggris dan alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Fungsi penggunaan alih
kode oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah menjelaskan tentang sesuatu,
mengulang kembali makna tuturan, memerintah, memuji, memberi pertanyaan, menarik
perhatian, dan menerjemahkan. Faktor penyebab penggunaan alih kode dalam kegiatan
pembelajaran di kelas yang ditemukan dalam penelitian ini adalah faktor linguistik, faktor
situasti kelas, faktor tujuan yang ingin dicapai penutur, dan faktor emosi penutur.
Kata-kata kunci: alih kode, bahasa guru, kelas bilingual

©2018 Kandai, ISSN 2527-5968 (online), 1907-204X (print)


http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/kandai 119
This is an open access article distributed under the CC BY-NC-SA 4.0 license
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 119-130

DOI: 10.26499/jk.v14i1.635
How to cite: Putri, S.,N. (2018). Studi kasus: Alih kode bahasa guru dalam pembelajaran di kelas bilingual. Kandai,
14(1), 119-130 (DOI: 10.26499/jk.v14i1.635)

PENDAHULUAN tujuan menciptakan suasana kelas yang


kondusif, menghidupkan suasana kelas,
Era globalisasi membawa serta menjalin interaksi yang baik
perubahan di semua aspek kehidupan, dengan peserta didik. Selain itu,
salah satunya dalam dunia pendidikan. tujuannya juga agar peserta didik mampu
Wujud tuntutan di era globalisasi ini memahami materi pembelajaran dalam
salah satunya adalah kemampuan serta suasana yang menyenangkan melalui
keterampilan sumber daya manusia bahasa yang digunakan oleh guru.
dalam meningkatkan kemampuan untuk Keberhasilan dalam pembelajaran
bertahan terhadap perkembangan ilmu di kelas bilingual tidak bisa dilepaskan
pengetahuan dan teknologi. Manusia dari peran guru. Guru merupakan profesi
dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan yang memerlukan keahlian khusus
mengembangkan dirinya dengan bahasa (Usman, 2011). Pekerjaan ini tidak bisa
(Pamungkas, 2012). Untuk menjawab dilakukan oleh orang yang tidak
tantangan tersebut, perlu upaya untuk memiliki keahlian di bidang keguruan,
meningkatkan potensi diri agar menjadi mengingat bahwa mengajar merupakan
generasi yang berdaya saing, cerdas, suatu pekerjaan dengan tanggung jawab
inovatif, dan kreatif melalui pendidikan. moral yang berat. Berhasil tidaknya
Salah satu respon terhadap tuntutan sebuah proses serta hasil dari
tersebut terhadap penyelenggaraan kelas pembelajaran bergantung pada
bilingual. pertanggungjawaban dan kemampuan
Secara umum, kelas bilingual guru dalam melaksanakan tugasnya.
merupakan kelas yang menggunakan dua Oleh sebab itu, untuk menjadi seorang
bahasa pengantar, yaitu bahasa Indonesia guru yang profesional diperlukan syarat
dan bahasa Inggris. Holmes dalam khusus, salah satunya kemampuan dalam
Margana (2009) menyatakan bahwa hal berkomunikasi yang baik di kelas.
program pembelajaran bilingual Bahasa yang dipakai oleh guru di
ditujukan untuk mempromosikan dalam kelas disebut juga sebagai bahasa
bilingualisme dengan menggunakan guru. Bahasa guru merupakan variasi
bahasa pertama secara proporsional atau bahasa yang sering digunakan oleh guru
penggunaan dua bahasa sebagai bahasa dalam proses belajar mengajar (Fillmore,
pengantar pembelajaran. Sejalan dengan 2000). Dalam berkomunikasi dengan
pendapat tersebut, Anderson dan Boyer murid, para guru sering
(dalam Margana, 2009) menyatakan menyederhanakan ucapan atau
bahwa program pembelajaran bilingual penjelasan mereka sehingga terdapat
merujuk pada penggunaan dua bahasa karakterisitik dan gaya bahasa yang
sebagai bahasa pengantar dalam proses disederhanakan (Richards dalam
pembelajaran. Yufrizal, 2008). Sementara itu, Ellis
Penggunaan dua bahasa pengantar (1986) mengemukakan bahwa bahasa
dalam kegiatan pembelajaran tidaklah guru merupakan bahasa khusus yang
mudah. Salah satu aspek yang wajib digunakan guru ketika mengajarkan
diperhatikan oleh guru yang mengajar di bahasa kedua kepada peserta didik.
kelas bilingual adalah kemampuan Berkaitan dengan bahasa yang
berbahasa peserta didiknya dengan digunakan guru dalam kegiatan

120
Shely, N.P.: Studi Kasus: Analisis Alih Kode...

pembelajaran, guru TK memiliki ciri guru dapat merancang dan melaksanakan


khasnya tersendiri. Karakteristik bahasa kegiatan pembelajaran sesuai
yang digunakan guru TK dipengaruhi perkembangan anak.
oleh mitra tuturnya, yakni siswa. Guru Berkaitan dengan penelitian
harus mengetahui latar belakang tentang alih kode, sebelumnya telah
kebahasaan siswanya untuk dilakukan oleh beberapa peneliti.
mempermudah penyampaian materi Darmawati (2013) dengan judul Alih
pembelajaran (Iskandarwassid, 2009). kode dalam Konteks Percakapan Guru
Selain itu, usia siswa serta kemampuan di MAN 3 Makassar. Penelitian tersebut
berbahasa siswa TK masih rendah, memaparkan bentuk-bentuk alih kode
menuntut guru agar menyesuaikan diri yang terjadi dalam konteks percakapan
dengan kemampuan berbahasa siswa. guru-guru, topik-topik apa saja yang
Demi terciptanya komunikasi yang mendorong terjadinya alih kode di antara
harmonis, guru harus melakukan guru, dan seberapa sering seorang
beberapa modifikasi dalam penggunaan penutur beralih kode.
bahasa, misalnya dari segi diksi, struktur Yusmita (2015) memaparkan
kalimat, dan variasi bahasa. Wujud alasan serta fungsi alih kode dan campur
modifikasi bahasa yang sering dilakukan kode bahasa daerah (Kerinci, Melayu
oleh guru yang mengajar di kelas Jambi, Minangkabau). Penelitian ini
bilingual salah satunya adalah alih kode. mengambil subjek siswa SMP dengan
Penggunaan bahasa pada guru TK data berupa tuturan. Kalangit (2016)
tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk dengan memaparkan bentuk serta alasan
menyampaikan pesan, tetapi juga alih kode dalam instagram. Subjek
berkaitan dengan pemerolehan bahasa penelitian tersebut adalah akun
kedua yang dialami oleh anak. Selain pengguna instagram. Data penelitian
dipakai untuk berkomunikasi dengan berupa keterangan gambar (caption) foto
siswa, bahasa guru TK juga berperan dan video yang diunggah oleh akun
dalam perkembangan kemampuan pengguna instagramdan dianalisis
bahasa siswa. Hal ini mengingat bahwa dengan pendekatan sosiolinguistik.
guru TK juga memiliki peran terhadap Sementara itu, penelitian Sari (2015)
perkembangan sikap dan kemampuan menjadikan siswa kelas X akselerasi di
serta pengetahuan dan keterampilan SMA sebagai sumber data dengan fokus
dasar yang diperlukan oleh siswa untuk tipe bahasa guru, siswa, pola interaksi,
hidup dalam masyarakat. dan faktor yang memengaruhi interaksi
Apabila saat menempuh kelas dalam pembelajaran bahasa
pendidikan prasekolah anak Inggris.
mendapatkan banyak manfaat dan Perbedaan mendasar penelitian ini
mempunyai banyak kesempatan dengan penelitian-penelitian sebelumnya
mengembangkan keterampilannya, maka adalah dari segi tujuan. Penelitian ini
anak akan lebih siap untuk menghadapi bertujuan untuk mengkaji wujud, fungsi,
lingkungannya dan siap dalam mengikuti dan faktor penyebab penggunaan alih
pendidikan pada jenjang yang lebih kode. Selain itu, data dalam penelitian
tinggi (Mulyasa, 2012). Dengan kata ini pun berbeda. Dalam penelitian
lain, bahasa guru merupakan kunci sebelumnya yang menjadi data
terselenggaranya keberhasilan sebuah penelitian adalah tuturan antarguru,
pembelajaran. Selain itu, berdasarkan siswa, dan pengguna instagram. Terlihat
pemahaman yang jelas tentang bahwa data yang diperoleh merupakan
karakteristik peserta didik, maka para tuturan antara penutur dan mitra tutur

121
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 119-130

yang kemampuan berbahasanya dapat tampaknya effortless switch di antara dua


dikatakan baik (dengan pertimbangan bahasa yang mereka kuasai. Peralihan ini
latar belakang umur, serta pendidikan dapat terjadi dalam pembicaraan ketika
subjek penelitian). Penelitian ini ada pertukaran register yang disebabkan
memfokuskan permasalahan pada oleh latar belakang, interlokutor, tujuan
bagaimana wujud, fungsi, dan faktor percakapan, dan faktor sosial lainnya.
penyebab penggunaan alih kode antara Pengalihan kode dilakukan dengan sadar
penutur dan mitra tutur memiliki dan bersebab. Alih kode dapat terjadi
kemampuan berbahasa yang jauh pada tataran kata, frase, dan kalimat
berbeda, yaitu guru TK dan murid TK. (dalam Chaer & Agustina: 2010).
Guru merupakan penutur yang
diasumsikan memiliki kemampuan Faktor yang Melatarbelakangi
berbahasa baik, sedangkan siswa TK Terjadinya Alih Kode
yang masih dalam tahap awal
pemerolehan bahasa kedua. Jadi, sudah Ahli sosiolinguistik telah
pasti tuturan yang menjadi data menemukan banyak faktor yang
penelitian ini memiliki karakteristik menyebabkan terjadinya alih kode.
yang berbeda dengan penelitian Faktor itu dikaitkan dengn pokok
sebelumnya. persoalan linguistik sesuai dengan apa
yang dikemukakan Fishman, yaitu a)
LANDASAN TEORI siapa berbicara, b) dengan bahasa apa, c)
kepada siapa, d) kapan, dan e) dengan
Alih Kode tujuan apa (Agustina, 2004). Dalam
berbagai literatur mengenai alih kode,
Appel (dalam Chaer & Agustina, kita dapat menemukan penyebab alih
2010) mengemukakan bahwa alih kode kode seperti berikut.
merupakan suatu gejala peralihan
pemakaian bahasa karena berubahnya a. Pembicara atau penutur
situasi. Gejala peralihan bahasa yang b. Pendengar atau lawan tutur
dimaksud tentulah melibatkan lebih dari c. Perubahan situasi dengan
dua bahasa yang digunakan dalam tindak hadirnya orang ketiga
komunikasi. Sejalan dengan pendapat d. Perubahan dari formal ke
tersebut, Hymes (dalam Chaer & informal atau sebaliknya
Agustina, 2010) menyatakan bahwa e. Perubahan topik pembicaraan
peristiwa alih kode itu terjadi
antarbahasa. Namun, Hymes Di satu sisi, alih kode biasanya
menyatakan bahwa alih kode itu bukan terjadi karena adanya inisiasi dari
hanya terjadi antarbahasa, melainkan pembicara. Seorang pembicara beralih
dapat terjadi pula antara ragam-ragam kode seringnya untuk mendapatkan
atau gaya-gaya yang terdapat di dalam keuntungan atau manfaat, misalnya rasa
satu bahasa. kesamaan atau keakraban (Yulianti,
Isurin, Winford dan de Boot 2015). Di sisi lain, lawan tutur atau
memiliki pandangan berbeda pula, tetapi lawan bicaralah yang menyebabkan
cenderung sependapat dengan Appel. terjadinya alih kode, misalnya karena
Mereka menyatakan bahwa alih kode yang bersangkutan ingin mengimbangi
cenderung tidak menuntut usaha keras kemampuan bahasa lawan tuturnya.
untuk beralih kode. Penutur bilingual Dalam hal ini, biasanya kemampuan
sering terlibat pada –apa yang berbahasa si lawan tutur kurang atau

122
Shely, N.P.: Studi Kasus: Analisis Alih Kode...

agak kurang karena memang bukan Sumber data dalam penelitian studi
bahasa pertamanya. kasus ini adalah seorang guru TK. Guru
Bentuk-bentuk dan varian dalam tersebut bernama A, usia 30 tahun,
alih kode pun bisa menjadi penyebab. mengajar 5 tahun di TK Global Surya
Kalau lawan tutur berlatar belakang Bandar Lampung. Guru tersebut
bahasa yang sama dengan penutur, maka memiliki kemampuan bahasa Inggris
alih kode yang terjadi hanya berupa yang baik, terbukti dengan sertifikat
peralihan varian (baik regional maupun TOEP dari PLTI dengan skor 65 (setara
sosial), ragam, gaya, atau register. Jika dengan skor TOEFL PBT 513-547.
latar belakang bahasanya berbeda, yang Data dalam penelitian ini berupa
terjadi adalah alih bahasa. data verbal, yaitu rekaman tuturan guru
Misalnya, Rani adalah seorang tersebut dalam kegiatan pembelajaran
pramuniaga di toko cinderamata, yang ditranskripsikan ke dalam korpus
kedatangan tamu seorang turis asing data. Tuturan guru tersebut direkam dan
yang mengajak bercakap-cakap dalam dibuat transkripnya sehingga transkrip
bahasa Indonesia. Ketika si turis terlihat itu merupakan korpus data yang berisi
kehabisan kata-kata untuk terus data verbal yang kemudian dijadikan
bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia, objek penelitian.
Rani segera beralih kode ke bahasa Teknik pengumpulan data yang
Inggris sehingga percakapan menjadi digunakan dalam penelitian ini adalah
lancar kembali. teknik simak bebas libat cakap, yaitu
Di samping lima hal di atas, masih peneliti tidak terlibat dalam percakapan
ada penyebab alih kode yang berkaitan (hanya menyimak saja). Teknik ini
dengan verbal repertoire yang terdapat dikombinasikan dengan teknik rekaman,
dalam masyarakat tutur serta bagaimana yakni dengan memasang alat perekam di
status sosial yang dikenakan oleh dalam ruangan selama proses
penutur terhadap bahasa-bahasa atau pengambilan data. Selanjutnya, teknik
ragam-ragam bahasa yang terdapat rekaman dikombinasikan dengan teknik
dalam masyarakat tutur tersebut. catatan lapangan, yakni catatan yang
dilakukan oleh guru selama proses
METODE PENELITIAN pembelajaran. Catatan tersebut berupa
catatan deskriptif dan reflektif. Catatan
Metode penelitian diartikan deskriptif berupa catatan yang berisi
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan tentang kata dan kalimat yang diujarkan
data dengan tujuan dan kegunaan oleh sumber data, serta konteks yang
tertentu (Sugiyono, 2011). Metode yang melatarinya. Berikutnya adalah catatan
digunakan dalam penelitan ini adalah reflektif, yaitu catatan interpretasi atau
deskriptif kualitatif yang dimaksudkan penafsiran peneliti terhadap tuturan
untuk mengumpulkan informasi tersebut.
mengenai status suatu gejala yang ada, Secara prosedural, langkah-
yaitu keadaan gejala menurut apa adanya langkah yang dilakukan dalam mengolah
saat penelitian dilakukan (Arikunto, data adalah diawali dengan
2010). Dengan demikian, data-data hasil mentranskripsikan tuturan guru dalam
penelitian ini dideskripsikan secara kegiatan pembelajaran yang telah
faktual tanpa menggunakan teknik direkam berupa data lisan ke dalam
statistik atau angka-angka, selanjutnya bahasa tulis. Selanjutnya,
data-data hasil penelitian dianalisis mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
dengan teknik kualitatif. data yang akan dianalisis, yaitu tuturan

123
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 119-130

guru yang mengandung alih kode. (1)Siapa yang tahu? Who knows?
Dalam menguji keabsahan data, peneliti
menggunakan teknik triangulasi. Teknik Data (1) merupakan kalimat yang
triangulasi merupakan teknik diucapkan guru pada kegiatan inti
pengumpulan data yang berbeda-beda pembelajaran. Saat itu, guru sedang
untuk mendapatkan data dari sumber menjelaskan mengenai jenis-jenis
data yang sama (Sugiyono, 2013). pekerjaan dengan menggunakan bahasa
Peneliti menggunakan observasi Inggris. Guru bertanya kepada siswa
partisipatif, wawancara mendalam, serta tentang nama sebuah pekerjaan dengan
dokumentasi. ciri-ciri bekerja di rumah sakit dan
Setelah itu, penulis menganalisis memeriksa orang sakit. Guru bertanya
data tersebut sesuai dengan dengan menggunakan bahasa Indonesia,
permasalahan yang dibahas, khususnya yaitu “Siapa yang tahu?”. Ketika guru
dalam penelitian ini mengenai peristiwa memakai kalimat tanya dalam bahasa
alih kode. Setelah itu, dilakukan Indonesia tersebut, siswa sudah
penyimpulan berdasarkan hasil mengetahui arti pertanyaan tersebut,
penelitian. terbukti dengan beberapa siswa yang
angkat tangan dan langsung menjawab
PEMBAHASAN “doctor”. Kemudian guru pun
mengubah pertanyaannya dalam bahasa
Berdasarkan hasil penelitian, Inggris menjadi “who knows?”.
terdapat dua wujud alih kode yang Kemudian semakin banyak siswa yang
ditemukan dalam kegiatan pembelajaran angkat tangan dan menjawab“doctor”.
di kelas bilingual, yaitu berupa alih kode Berdasarkan wujud alih kodenya,
dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris terlihat bahwa pada data (1) awalnya
dan alih kode dari bahasa Inggris ke guru bertanya kepada siswa dengan
bahasa Indonesia. Fungsi penggunaan menggunakan bahasa Indonesia, akan
alih kode oleh guru dalam kegiatan tetapi guru melakukan alih kode ke
pembelajaran, meliputi: 1) menjelaskan bahasa Inggris. Hal yang menyebabkan
tentang sesuatu, 2) mengulang kembali peristiwa alih kode tersebut karena guru
makna tuturan, 3) memerintah, 4) sebagai penutur ingat bahwa guru
memberi pertanyaan, 5) menarik sebaiknya berkomunikasi dengan
perhatian, dan 6) menerjemahkan. menggunakan bahasa Inggris saat
Selanjutnya, faktor penyebab kegiatan pembelajaran sedang
penggunaan alih kode dalam kegiatan berlangsung. Hal ini mengingat bahwa
pembelajaran di kelas yang ditemukan TK Global Surya merupakan sebuah TK
dalam penelitian ini adalah: 1) faktor yang menggunakan kolaborasi antara
linguistik, 2) faktor situasti kelas, 3) bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
faktor tujuan yang ingin dicapai penutur, dengan persentase masing-masing 50%.
dan 4) faktor emosi penutur. Selain itu, kalimat berbahasa
Indonesia tersebut apabila guru ubah
Wujud Alih Kode dalam Kegiatan menjadi kalimat yang berbahasa Inggris,
Pembelajaran di Kelas Bilingual siswa sudah mengerti maknanya. Jadi,
menurut guru, sebaiknya guru bertanya
Berdasarkan data yang diperoleh, memakai bahasa Inggris daripada bahasa
berikut adalah hasil analisis alih kode Indonesia mengingat bahwa sebelumnya
berdasarkan wujudnya. sudah banyak menggunakan kalimat
berbahasa Indonesia daripada kalimat

124
Shely, N.P.: Studi Kasus: Analisis Alih Kode...

berbahasa Inggris. Gunawan (2015) Fungsi dan Penyebab Terjadinya Alih


mengemukakan bahwa tujuan alih kode Kode dalam Kegiatan Pembelajaran
bahasa asing (percampuran bahasa di Kelas Bilingual
Indonesia dengan bahasa Inggris) dalam
sebuah kalimat untuk memperluas ragam Berdasarkan data yang diperoleh,
atau gaya bahasa. berikut adalah hasil analisis alih kode
berdasarkan fungsi dan faktor yang
(2)What month? What month? What menyebabkan terjadinya alih kode.
month? Bulan apa?
Menjelaskan
Data (2) merupakan kalimat yang Kegiatan menjelaskan banyak
diucapkan guru pada awal kegiatan inti dipakai oleh guru TK Global Surya
pembelajaran. Ketika akan mulai untuk memberi tahu siswa tentang apa
menggunakan papan tulis untuk belajar, yang harus dilakukan ketika kegiatan
guru selalu menuliskan hari, tanggal, pembelajaran berlangsung. Selain itu,
bulan, dan tahun dalam bahasa Inggris di tindak tutur juga dipakai untuk
papan tulis. Saat menulis, guru sambil menjelaskan sesuatu yang belum siswa
melakukan interaksi dengan siswa, yaitu ketahui sebelumnya. Dengan kata lain,
dengan bertanya kepada siswa tentang tindak tutur dipakai guru untuk
hari, tanggal, bulan, serta tahun pada hari menyampaikan informasi yang bersifat
itu. Saat guru menanyakan nama bulan baru bagi siswa. Terkadang tindak tutur
pada saat itu dengan menggunakan juga dipakai guru saat menjelaskan
bahasa Inggris, ada beberapa siswa yang sesuatu yang sebenarnya sudah pernah
menjawabnya dengan menyebut nama disampaikan, namun siswa belum paham
hari. Akhirnya, guru pun bertanya pada atau lupa terhadap hal tersebut sehingga
siswa dengan menggunakan bahasa guru harus kembali menjelaskan.
Indonesia karena guru berasumsi bahwa Berikut adalah fungsi dan
ada beberapa siswa yang belum mengerti penyebab terjadinya alih kode saat guru
arti kalimat tanya yang dilontarkan guru menjelaskan.
tersebut.
Kalimat tersebut menunjukkan (3)Miss Rani, tadi kita sudah belajar
bahwa awalnya guru bertanya dengan lampu merah, sudah tau mana red,
menggunakan bahasa Inggris lalu beralih sudah tau mana yellow, dan sudah
kode ke bahasa Indonesia. Hal tersebut tau mana yang green.
terjadi karena guru sebagai penutur
merasa bahwa siswa kurang memahami Data (3) merupakan sebuah
isi tuturannya dalam bahasa Inggris. kalimat yang diucapkan guru saat
Dengan beralih kode, guru berharap kegiatan pembelajaran sedang
mitra tuturnya, yaitu siswa menjadi berlangsung, tepatnya saat kegiatan inti.
paham dengan tuturan guru yang berupa Saat itu guru menjelaskan kepada siswa
pertanyaan tersebut sehingga siswa dapat mengenai warna lampu lalu lintas.
memberikan respon jawaban yang benar. Berdasarkan maknanya, kalimat tersebut
merupakan suatu penjelasan karena
tujuan dari tuturan ini adalah guru ingin
menjelaskan kepada siswa bahwa ada
tiga jenis warna yang terdapat dalam
lampu lalu lintas, yaitu merah, kuning,
dan hijau.

125
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 119-130

Berdasarkan karakteristik bahasa melatarbelakanginya adalah agar siswa


yang dipakai guru pada data (3) tampak menjadi lebih hafal dan paham tentang
adanya alih kode. Guru secara sengaja angka-angka dalam bahasa Inggris.
memakai kata yang berasal dari bahasa Dilihat dari segi karakteristik
Inggris, yaitu kata red, yellow, dan green bahasa guru yang terdapat pada data (4)
di tengah tuturan yang memakai bahasa tampak bahwa dalam tuturan tersebut
Indonesia. Sebenarnya, apabila guru terjadi alih kode. Tuturan guru tersebut
memakai kata merah, kuning, dan hijau, awalnya menggunakan bahasa
siswa mengetahui maknanya. Namun, Indonesia, termasuk ketika menyebutkan
saat itu guru melakukan alih kode karena angka. Selanjutnya, guru mengulang
memiliki sebuah tujuan, yaitu siswa tuturannya dengan menyebutkan angka
menjadi tahu tentang nama-nama warna tersebut dalam bahasa Inggris. Guru
yang ada pada lampu lalu lintas dengan melakukan alih kode secara sadar.
menggunakan bahasa Inggris. Sebenarnya, apabila guru menyebutkan
satu sampai tiga puluh, siswa sudah bisa
Mengulang Kembali Makna Tuturan menangkap makna tuturan guru, tetapi
Kegiatan pembelajaran sering guru lebih memilih menuturkannya
tidak selancar yang diinginkan. Siswa kembali dalam bahasa Inggris dengan
sering kurang menyimak sehingga tujuan agar siswa semakin terbiasa
menjadi tidak paham terhadap tuturan mendengar serta dapat mengerti angka
guru. Hal tersebut membuat guru dalam bahasa Inggris.
menjadi sering mengulang tuturannya
dengan menggunakan alih kode pada Memerintah
saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Tindak tutur memerintah sering
Biasanya guru mengulang tuturannya dilakukan oleh guru dalam kegiatan
saat melihat respon siswa yang masih pembelajaran. Hal yang
tampak bingung dengan makna tuturan melatarbelakangi guru melakukannya
guru. adalah siswa masih membutuhkan
Berikut adalah fungsi dan banyak kontrol dari guru berkaitan
penyebab terjadinya alih kode saat guru dengan apa yang harus dilakukan
ingin mengulang kembali makna maupun yang diucapkannya di kelas.
tuturannya. Selain itu, kegiatan memerintah sering
dipakai oleh guru untuk membimbing
(4) Jadi menuliskan angka... dari satu siswa saat belajar. Bimbingan tersebut
sampai tiga puluh, dari one until berupa perintah kepada siswa untuk
threety melakukan sesuatu.
Reaksi yang diharapkan oleh guru
Data (4) merupakan kalimat yang ketika memerintah siswa adalah berupa
diucapkan guru saat kegiatan tindakan fisik dari siswa. Melalui
pembelajaran sedang berlangsung. Saat perintah, guru dapat melihat apakah
itu, guru mengajarkan kepada siswa siswa mampu atau tidak melakukan
tentang angka. Di TK Global Surya, sesuatu yang diperintahkan oleh guru.
siswa lebih diperkenalkan dan Dengan kata lain, keberhasilan siswa
dibiasakan menyebut angka-angka melakukan perintah tersebut dapat
dengan menggunakan bahasa Inggris. dijadikan indikator keberhasilan guru
Jadi, ketika dalam proses pembelajaran, dalam mengajar.
guru selalu menyebutkan angka dalam
bahasa Inggris. Hal yang

126
Shely, N.P.: Studi Kasus: Analisis Alih Kode...

Berikut adalah fungsi dan dapat melakukan hal-hal positif,


penyebab terjadinya alih kode saat guru misalnya merespon atau menjawab
memerintah. pertanyaan yang guru ajukan. Selain itu,
dengan memuji, guru dapat
(5) Oke, semuanya sit down on the meningkatkan perhatian siswa dan
chair! mengontrol atau mengubah sikap serta
tingkah laku siswa agar menjadi lebih
Data (5) merupakan kalimat yang kompetitif dan ekspresif saat di kelas.
diucapkan guru saat akan dimulainya Berikut adalah fungsi dan penyebab
kegiatan pembelajaran. Ketika apersepsi, terjadinya alih kode saat guru memuji.
guru dan siswa duduk di atas karpet
kemudian saat masuk kegiatan inti, (6) Iya, good!
siswa harus duduk di kursi. Oleh sebab
itu, guru memerintahkan kepada siswa Data (6) merupakan kalimat yang
untuk duduk di kursinya masing-masing. diucapkan guru ketika seorang siswa
Dilihat dari segi konteks dan tujuannya, telah berhasil melakukan perintah guru,
data (5) termasuk dalam kegiatan yaitu menuliskan angka di papan tulis.
memerintah. Isi perintah dalam tuturan Guru mengucapkan kalimat Iya, good
tersebut adalah agar siswa duduk di sambil tersenyum kepada siswa.
kursi. Dampak yang guru harapkan dari Berdasarkan tujuannya, terlihat bahwa
tuturannya adalah siswa melakukan apa kalimat tersebut merupakan sebuah
yang menjadi isi perintah, yaitu supaya pujian. Guru mengucapkan kalimat
siswa duduk di kursi. tersebut agar siswa yang diberi pujian
Ketika memberi perintah, guru menjadi senang, dan siswa yang lain
memakai kalimat dalam bahasa Inggris. menjadi termotivasi
Hal tersebut sengaja dilakukan oleh guru Faktor yang memengaruhi
karena guru ingin melatih kemampuan terjadinya alih kode tersebut adalah
berbahasa Inggris siswa memahami faktor linguistik. Secara linguistik guru
perintah kemudian mampu melakukan terbiasa menggunakan bahasa Indonesia
perintah. Berdasarkan karakteristik dan bahasa Inggris saat mengajar
bahasanya, terlihat bahwa pada data (5) sehingga guru secara tidak sengaja
merupakan kalimat perintah yang mengucapkan kata good untuk
diucapkan oleh guru dengan melakukan menyampaikan pujian. Semua terjadi
alih kode. Guru sengaja mengubah karena guru lebih terbiasa menggunakan
kalimatnya dari bahasa Indonesia kata good dibandingkan bagus ketika
menjadi bahasa Inggris karena guru tahu berada dalam situasi belajar.
bahwa siswa sudah terbiasa dan pasti
mengerti dengan kalimat perintah yang Bertanya
diucapkan oleh guru tersebut. Hal itu Tindak tutur bertanya merupakan
terbukti setelah siswa yang semula tindak tutur yang paling sering dipakai
duduk di karpet segera berdiri kemudian oleh guru. Kecenderungan itu terjadi
berjalan menuju ke arah kursi. karena saat guru sedang menjelaskan,
guru menginginkan siswa aktif
Memuji berpartisipasi dalam kegiatan
Tindak tutur selanjutnya yang pembelajaran dan tidak sekadar
mengandung alih kode adalah memuji. mendengarkan guru.
Tindak tutur ini dipakai oleh guru untuk Selain itu, kondisi psikologis siswa
mendorong dan memotivasi siswa agar TK yang lebih suka bermain dan

127
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 119-130

berbicara dengan teman dibandingkan Kalimat tersebut menunjukkan


mendengarkan guru, mendorong guru bahwa awalnya guru bertanya dengan
untuk mampu menyelingi pembicaraan menggunakan bahasa Inggris, akan tetapi
dan mendapatkan perhatian atau kerja guru melakukan alih kode ke bahasa
sama siswa, yaitu melalui pertanyaan- Indonesia. Penyebab hal tersebut terjadi
pertanyaan. adalah karena guru sebagai penutur
Hal lain yang membuat guru merasa bahwa ketika guru bertutur
banyak memakai jenis tuturan bertanya dengan bahasa Inggris, siswa kurang
adalah guru berusaha menanyakan mendengar secara jelas pertanyaan yang
apakah siswa telah mengetahui fakta diberikan oleh guru. Dengan melakukan
atau informasi tertentu yang sedang alih kode, guru berharap mitra tuturnya,
dibahas, dalam hal lain guru juga ingin yaitu siswa, menjadi sehingga siswa
mengetahui tingkat-tingkat proses dapat memberikan respon berupa sebuah
pemikiran siswa. Melalui pertanyaan- jawaban yang benar.
pertanyaan, guru dapat megetahui hal-
hal yang sudah dikuasai maupun yang Menarik Perhatian
belum dikuasai oleh siswa. Selanjutnya, Saat di kelas, siswa TK sangat
guru dapat membimbing proses berpikir mudah teralihkan perhatiannya ke hal-
siswa sehingga tujuan pembelajaran hal yang dianggap lebih menarik. Hal
dapat tercapai. tersebut mendorong guru untuk aktif
Berikut adalah fungsi dan dalam menarik perhatian siswa.
penyebab terjadinya alih kode saat guru Perhatian siswa memberikan pengaruh
bertanya. yang besar terhadap tingkat pemahaman
serta kecerdasannya. Berikut adalah
(7)What date? Tanggal berapa hari fungsi dan penyebab terjadinya alih kode
ini? saat guru ingin menarik perhatian siswa.

Data (7) merupakan kalimat yang (8)Eh Nak, ayo listen to Miss Sari.
diucapkan guru pada awal kegiatan inti
pembelajaran. Ketika akan mulai Data (8) merupakan tuturan yang
menggunakan papan tulis untuk belajar, terjadi pada saat kegiatan pembelajaran
guru selalu menuliskan hari, tanggal, berlangsung. Saat itu, guru sedang
bulan, dan tahun dalam bahasa Inggris di berbicara, namun ada beberapa siswa
papan tulis. Saat menulis, guru sambil yang sibuk berbicara dengan temannya.
melakukan interaksi dengan siswa, yaitu Oleh sebab itu, guru menarik perhatian
dengan bertanya kepada siswa tentang siswa dengan mengucapkan kalimat
hari, tanggal, bulan, serta tahun pada hari tersebut agar siswa mendengarkan guru
itu. Saat guru menanyakan tanggal pada yang sedang berbicara.
saat itu dengan menggunakan bahasa Guru secara tidak sengaja
Inggris, ada beberapa siswa yang menyisipkan kata yang berbahasa
menjawabnya dengan menyebut nama Inggris, yaitu listen to yang berarti
hari. Akhirnya, guru pun bertanya pada ‘dengarkan’ di tengah kalimat
siswa dengan menggunakan bahasa perintahnya yang memakai bahasa
Indonesia karena guru berasumsi bahwa Indonesia. Hal tersebut dilakukan oleh
ada beberapa siswa yang salah guru tanpa adanya unsur kesengajaan.
mendengar kalimat tanya yang Faktor yang memengaruhi terjadinya
dilontarkannya. alih kode tersebut adalah faktor emosi
guru serta faktor situasi kelas.

128
Shely, N.P.: Studi Kasus: Analisis Alih Kode...

Menerjemahkan isi tuturannya. Dengan melakukan alih


Mengingat bahwa kemampuan kode, guru berharap mitra tuturnya, yaitu
berbahasa Inggris siswa TK yang masih siswa menjadi paham dengan tuturan
rendah, maka demi ketercapaian tujuan guru yang berupa pertanyaan tersebut,
yang ingin dicapai, guru sering sehingga siswa dapat memberikan
menerjemahkan apa yang baru saja respon berupa sebuah jawaban yang
diucapkannya. Hal itu dilakukan agar benar.
siswa-siswa dapat memahami apa yang
dituturkan oleh gurunya. Berikut adalah PENUTUP
fungsi dan penyebab terjadinya alih kode
saat guru ingin menerjemahkan Berdasarkan hasil penelitian, dapat
tuturannya kepada siswa. disimpulkan bahwa terdapat dua wujud
alih kode yang berupa alih bahasa, yaitu
(9) What month? What month? What alih kode dari bahasa Indonesia ke
month? Bulan apa? bahasa Inggris dan alih kode dari bahasa
Inggris ke bahasa Indonesia. Fungsi
Data (9) merupakan kalimat yang penggunaan alih kode oleh guru dalam
diucapkan guru pada awal kegiatan inti kegiatan pembelajaran adalah: 1)
pembelajaran. Ketika akan mulai menjelaskan tentang sesuatu, 2)
menggunakan papan tulis untuk belajar, mengulang kembali makna tuturan, 3)
guru selalu menuliskan hari, tanggal, memerintah, 4) memberi pertanyaan, 5)
bulan, dan tahun dalam bahasa Inggris di menarik perhatian, dan 6)
papan tulis. Saat menulis, guru sambil menerjemahkan. Faktor penyebab
melakukan interaksi dengan siswa, yaitu penggunaan alih kode dalam kegiatan
dengan bertanya kepada siswa tentang pembelajaran di kelas yang ditemukan
hari, tanggal, bulan, serta tahun pada hari dalam penelitian ini adalah: 1) faktor
itu. Saat guru menanyakan nama bulan linguistik, 2) faktor situasti kelas, 3)
pada saat itu dengan menggunakan faktor tujuan yang ingin dicapai penutur,
bahasa Inggris, ada beberapa siswa yang dan 4) faktor emosi penutur.
menjawabnya dengan menyebut nama Peneliti memberikan saran kepada
hari. Akhirnya, guru pun bertanya pada seluruh guru, terutama guru TK agar
siswa dengan menggunakan bahasa dapat melakukan alih kode ketika berada
Indonesia karena guru berasumsi bahwa dalam kegiatan pembelajaran sesuai
ada beberapa siswa yang belum mengerti dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin
arti kalimat tanya yang dilontarkan guru dicapai. Guru sebaiknya melakukan alih
tersebut. kode sesuai dengan tingkat kemampuan
Dilihat dari karakteristik dalam dan pemahaman bahasa yang dimiliki
kalimat yang diucapkan guru, yakni data siswa. Hal tersebut bertujuan agar
(9) terlihat bahwa terjadi alih kode di pembelajaran dapat berjalan dengan
dalamnya. Kalimat tersebut lancar dan mencapai tujuan yang
menunjukkan bahwa awalnya guru diinginkan.
bertanya dengan menggunakan bahasa Selain itu, kesesuain penggunaan
Inggris, akan tetapi guru melakukan alih alih kode perlu dilakukan agar para
kode dalam bahasa Indonesia. Hal yang praktisi dan tenaga pendidik memiliki
menyebabkan hal tersebut terjadi adalah kecakapan, khususnya berkaitan dengan
karena guru sebagai penutur merasa keterampilan komunikasi pada kegiatan
bahwa ketika guru bertutur dengan pembelajaran.
bahasa Inggris siswa kurang ,memahami

129
Kandai Vol. 14, No. 1, Mei 2018; 119-130

Semoga hasil penelitian ini dapat Mulyasa, H.E. (2012). Manajemen


memberikan sumbangan pengetahuan PAUD. Bandung: PT Remaja
ilmu kebahasaan tentang penggunaan Rosdakarya.
alih kode dalam kegiatan pembelajaran.
Pamungkas, S. (2012). Bahasa Indonesia
DAFTAR PUSTAKA dalam berbagai Perspektif.
Yogyakarta: Andi Offset.
Arikunto, S. (2010). Prosedur
penelitian: Suatu pendekatan Sari, F.M. (2015). An analysis of
praktek. Jakarta: Rineka Cipta. classroom interaction in the
English language teaching process
Chaer, A. dan Leoni A. (2010). (A case study at the tenth grade
Sosiolinguistik perkenalan awal. students of accelerated class 1 and
Jakarta:Rineka Cipta. accelerated class 3 of SMA Negeri
3 Surakarta). Tesis. Program Pasca
Darmawati, M.R. (2013). Alih kode Sarjana Universitas Sebelas Maret,
dalam konteks percakapan guru di Solo.
MAN 3 Makassar. Kandai, 9(2),
326-341. Sugiyono. (2011). Metode penelitian
kuantitatif kualitatif dan R&D.
Ellis, R. (1986). Understanding second Bandung: Alfabeta.
language acquisition. New York:
Oxford University Press. Suswita, N. (2015). Alih kode dan
campur kode dalam pembelajaran
Gunawan, F. (2011). Bahasa alay: bahasa Indonesia di SMP Negeri
Refleksi sebuah budaya. 12 Kerinci. Jurnal Penelitian
Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Universitas Jambi Seri
Sastra, 10(2), 365-386. Humaniora, 87-98 .

Iskandarwassid & Dadang S. (2011). Usman, U. (2011). Menjadi guru


Strategi pembelajaran bahasa. profesional. Bandung: PT Remaja
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rosdakarya.

Kalangit, R.F. (2016). Alih kode dalam Yufrizal, H. (2008). An introduction to


instagram (Suatu analisis second language acquisition.
sosiolinguistik). Jurnal Elektronik Bandung: Pusaka Reka Cipta.
Fakultas Sastra Universitas Sam
Ratulangi, 4(5), 70-82 Yulianti, A.I. (2015). Campur kode
bahasa Dayak Ngaju dan bahasa
Margana & Siti S. (2009). Indonesia pada kicauan Twitter
Pengembangan model remaja di Palangkaraya. Kandai,
pembelajaran bilingual untuk 11(1), 15-28.
sekolah menengah kejuruan di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta: UNY.

130

You might also like