You are on page 1of 11

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN BERBICARA
SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK

Utin Nurlina, Ahadi Sulissusiawan, Sesialia Seli


Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email:utinnurlinaibrani02@gmail.com

Abstract
This research was conducted based on the interest on the decreasing of the quality of
education. One of them is Bahasa Indonesia learning process, especially on the
speaking skill of V grade students of Bawamai elementary school Pontianak.
Designing an interactive module in improving the students’ speaking skill became
the focus in this research to improve the students’ speaking skill. The purpose of this
research was to analyze the planning, implementation, and evaluation. Moreover,
the interactive module that was used to develop the students’ speaking skill can be
used in implementation of Bahasa Indonesia learning process.This research used
research and development method or qualitative approach. The object in this
research was the interactive module on learning Bahasa Indonesia that is to know
the result of using a module in learning process.The finding showed that designing
an interactive module in improving the students’ speaking skill can be stated good
and based on the criteria of designing a module. The results from three experts’
validation are 4 for the media, 4.6 for the design, and 4.62 for language materials.
Meanwhile, the result of the analysis on the use of module with the average score
90.97. Based on the results, the research on designing an interactive module in
improving students’ speaking skill is important to be continued because this research
can be used as a source for students to improve their speaking skill.

Keywords : Designing modules, young learners, speaking skill

PENDAHULUAN keterampilan berbicara, keterampilan


Manusia merupakan makhluk sosial membaca, dan keterampilan menulis.
yang saling membutuhkan antara yang satu Menurut Ghazali (2010:248) komunikasi
dengan yang lain. kehidupan manusia lisan mencakup penggunaan bahasa secara
bersosialisasi dan berinteraksi dengan transaksional yang bertujuan untuk
sesamanya melalui komunikasi. Interaksi mempertukarkan informasi, serta mencakup
berbentuk komunikasi akan berjalan dengan pula penggunaan bahasa secara interaksional,
baik apabila manusia mampu menguasai yaitu fungsi-fungsi sosial dari berbicara.
keterampilan berbahasa. Guru dapat membantu siswa untuk
Keterampilan berbahasa merupakan menguasai beberapa strategi yang penting
keterampilan linguistik dari proses penting untuk melaksanakan bermacam-macam tugas
bagi setiap manusia. Kecerdasan linguistik komunikasi. Pada saat yang sama , kegiatan-
ikut serta dalam menentukan cara berpikir kegiatan bahasa lisan dapat diurutkan dengan
seseorang. Manusia diaharapkan mampu berbagai macam cara untuk meningkatkan
menguasai keterampilan berbahasa. perkembangan dari keterampilan percakapan,
Keterampilan berbahasa mencakup empat Ghazali (2010:248).
keterampilan yaitu, keterampilan menyimak,

1
Keterampilan berbicara harus dikuasai Nilai ketuntasan pada aspek membaca
dengan baik oleh para siswa sekolah dasar, rata-rata dengan nilai 80,3, aspek
karena keterampilan berbicara ini secara mendengarkan dengan rata-rata 78,45, aspek
langsung berkaitan dengan keseluruhan dari menulis dengan rata-rata 71,35, dan aspek
proses pembelajaran siswa di sekolah. berbicara dengan nilai rata-rata 68,8.
Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti Menurut hasil penilaian dari keempat
proses pembelajaran di sekolah sangat keterampilan berbahasa tersebut, nilai rata-
ditentukan oleh peguasaan keberanian rata untuk keterampilan berbicara masih di
bebricara. Siswa yang tidak mempunyai bawah nilai ketuntasaan dengan rata-rata nilai
ketermapilan berbicara dengan baik dan 68,8.
benar akan mengalami kesulitan dalam Masalah yang menjadi fokus dalam
mengikuti kegiatan proses pembelajaran. penelitian ini yaitu mengenai sumber belajar
Sekolah dasar merupakan awal dari siswa. Selama ini siswa hanya menggunakan
proses pembelajaran untuk berbicara, mulai buku ajar siswa berdasarkan kurikulum 2013.
dari sekolah dasar siswa diharuskan mampu Kurikulum 2013 di desain untuk siswa agar
memulai untuk bersosialisasi dengan cara lebih aktif dalam proses pembelajaran.
berkomunikasi dalam bentuk interaksi Kurikulum 2013 juga membuat konsep yang
berbicara. Pada saat proses pembelajaran dinamakan kontekstual, maksud dari
siswa juga diharuskan mampu berinteraksi kontekstual itu sendiri adalah kurikulum ini
dalam proses pembelajaran. Menurut Zulela dapat disesuiakan dengan lingkungan daerah
(2012:4) pembelajaran bahasa Indonesia di sekitar pengguna (user). Pada kenyataan
SD diarahkan untuk meningkatkan implementasinya, tidak berdasarkan
kemampuan peserta didik dalam kontekstual yang ada, terkadang guru
berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan memberikan contoh yang terlalu jauh dari
maupun tulisan. lingkungan siswa, sehingga membuat siswa
Tujuan khusus pada keterampilan kurang memahami dengan materi dan contoh
berbicara di SD untuk kelas tinggi menurut yang diberikan.
Zulela (2012:8) yaitu pada aspek bercerita Solusi yang akan diberikan yaitu
(pengalaman, hobi, cita-cita, lingkungan, dan pembuatan modul interaktif dalam
lain-lain), berpidato, ceramah, memberi meningkatkan keterampilan berbicara dengan
tanggapan, diskusi, talk show, wawancara, menggunakan modul interaktif ini guru dan
rapat sederhana, drama, dan lain-lain. pada siswa dengan mudah memahami materi dan
keterampilan berbicara ini bersifat produktif, contoh yang diberikan. Modul interkatif ini
siswa berperan untuk mengembangkan menawarkan seperangkat bahan ajar yang
keterampilan berbicara yang mereka punya akan didesain secara sistematis, terencana,
untuk dilatih agar siswa lebih terampil dalam serta memuat pengalaman belajar siswa
berbicara. Berdasarkan tujuan ini, siswa berbasiskan lingkungan yang ada
sekolah dasar kelas tinggi memang (kontekstual). Harapan dari penggunaan
diharuskan untuk mampu berkomunikasi modul ini dapat membantu siswa menguasai
dengan baik dan benar secara lisan dan tujuan dari belajar yang lebih spesifik,
tertulis. sehingga siswa bisa menggunakan modul ini
Berdasarkan data yang diperoleh dari sebagai acuan sumber belajar, baik
proses pembelajaran di kelas V Sekolah terbimbing oleh guru maupun belajar dengan
Dasar Bawamai Pontianak, dilihat dari sendirinya. Harapan lain dari penggunaan
keempat aspek keterampilan berbahasa, siswa modul interaktif ini adalah dapat membantu
cenderung lemah pada aspek berbicara. Hal untuk meningkatkan kualitas pendidikan
tersebut, dapat diketahui dari hasil latihan yang akan berdampak pada daya saing
siswa ketika pembelajaran berlangsung, yang sumber daya manusia.
sering mendapatkan nilai di bawah KKM Modul interaktif yang telah disusun akan
yang telah ditentukan yaitu 70. diajarkan oleh guru menjadikan siswa

2
terampil dalam berbicara pada mata pelajaran uji coba produk penelitian pengembangan ini
bahasa Indonesia dan pembelajaran lainnya, terdiri atas ahli desain, ahli bahasa dan materi
tidak hanya itu dengan modul interaktif ini pembelajaran, ahli media, dan uji kelompok
siswa dapat belajar dengan sendirinya kecil sebagai berikut.
melalui modul ini untuk meningkatkan a. Uji ahli desain, yaitu seorang yang ahli
keterampilan berbicara. Identifikasi beberapa dalam bidang teknologi pendidikan dalam
masalah berkaitan dengan penerapan modul mengevaluasi desain modul.
interaktif yaitu: 1). Penerapan modul yang b. Uji ahli bahasa dan materi dilakukan oleh
tepat dalam kegiatan belajar mengajar ahli bidang bahasa dan materi yaitu
mampu meningkatkan daya keaktifan siswa seorang yang berlatar belakang
dalam belajar dan dapat mengembangkan Pendidikan Bahasa Indonesia.
pengetahuan, sikap, dan keterampilan c. Uji ahli Media dilakukan oleh seorang
sehingga dapat berkembang secara mandiri. ahli bidang media, yang berlatar belakang
2) Keterampilan berbicara merupakan satu di di bidang tersebut.
antaraaspek keterampilan berbahasa d. Uji kelompok kecil, yaitu diambil sampel
Indonesia yang harus dikuasai oleh siswa penelitian satu kelas siswa kelas V D
karena merupakan bagian yang turut Sekolah Dasar Muhammadiyah 02
menentukan keberhasilan dari proses Pontianak.
pembelajaran yang dilaksanakan. 3) Agar e. Penelitian dilaksanakan pada semester
siswa terampil berbahasa, khususnya pada genap tahun ajaran 2018/2019 di Sekolah
keterampilan berbicara, sehingga penggunaan Dasar Bawamai Pontianak.
modul interaktif ini sebagai bentuk inovasi Metode penelitian yang digunakan
sumber belajar untuk membantu siswa dalam dalam penelitian ini adalah penelitian dan
mengembangkan keterampilan berbicara pengembangan (Research and Development).
secara kontekstual dengan materi, contoh Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2017:9)
serta penugasan yang telah disesuaikan menyatakan bahwa penelitian dan
dengan iklim belajar siswa. pengembangan (research and
development/R&D), merupakan “metode
METODE PENELITIAN penelitian yang digunakan untuk
Metode penelitian yang digunakan, yaitu mengembangkan atau memvalidasi produk-
research and development atau penelitian produk yang digunakan untuk
pengembangan. Menurut Sugiyono mengembangkan atau memvalidasi produk-
(2012:297) metode penelitian dan produk yang digunakan dalam pendidikan
pengembangan adalah metode penelitian dan pembelajaran”.
yang digunakan untuk menghasilkan produk Objek dalam penelitian ini adalah modul
tertentu dan menguji keefektifan produk interaktif pembelajaran bahasa Indonesia
tersebut. Borg and Gall (dalam Sugiyono, untuk perolehan hasil belajar penggunaan
2017:9) menyatakan bahwa penelitian dan modul interaktif untuk meningkatkan
pengembangan (research and keterampilan berbicara. Subjek penelitian
development/R&D), merupakan metode dalam penelitian ini adalah siswa kelas V C
penelitian yang digunakan untuk Sekolah Dasar Bawamai Pontianak yang
mengembangkan atau memvalidasi produk- berjumlah 44 orang siswa. Selain itu
produk yang digunakan untuk didukung oleh beberapa informan yaitu
mengembangkan atau memvalidasi produk- Kepala Sekolah Dasar Bawamai yaitu Drs.
produk yang digunakan dalam pendidikan Hatta Abdulhaji, M.Pd. dan guru bahasa
dan pembelajaran. Pengembangan yang Indonesia kelas V yaitu Annis Ainul
dilakukan yaitu, berupa pembuatan modul Mardiyah, S.Pd.
pembelajaran interaktif dalam meningkatkan Teknik pengumpulan data menggunakan
keterampilan berbicara siswa kelas V teknik langsung yaitu observasi, wawancara
Sekolah Dasar Bawamai Pontianak. Subjek dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam

3
penelitian ini adalah dengan menganalisis Implementasi yang dilaksanakan di
data mengenai penggunaan dan perolehan sekolah dasar (SD) Bawamai pontianak
belajar dalam menggunakan modul interaktif dengan menyesuaikan kurikulum yang ada di
untuk meningkatkan keterampilan berbiacara. sekolah tersebut yaitu kurikulum 2013. Pada
Analisis data yang digunakan dalam setiap tahapan perencanaan dibuat secara
penelitian ini adalah analisis data kualitatif, terarah, agar modul interaktif untuk
yaitu analisis perencanaan penggunaan meningkatkan kemampuan berbicara,
modul interkatif, analisis pelaksanaan sehingga memiliki tingkat keterbacaan yang
penggunaan modul interaktif, dan analisis tinggi.
evaluasi penggunaan modul interaktif. Tahap perencanaan juga merencanakan
hal-hal yang akan dilaksanakan pada tahap
HASIL DAN PEMBAHASAN pembuatan modul yaitu, (1) mempelajari
A. Analisis Perencanaan Penggunaan sumber belajar yang akan disesuaikan dengan
Modul Interaktif psikologis dan karakteristik siswa, (2)
Tahap Pengumpulan Data menentukan peralatan-peralatan yang akan
Tahap pengumpulan data dilakukan digunakan dalam pembuatan modul
untuk mengumpulkan data-data yang interaktif, (3) membuat langkah-langkah
dibutuhkan dalam pengembangan modul pembelajaran serta merumuskan tujuan akhir
pembelajaran interaktif untuk meningkatkan dari modul interaktif, (4) membuat materi
keterampilan berbicara. Data yang pembelajaran yang telah disesuaikan dengan
dikumpulkan berupa perangkat pembelajaran. kompetensi dasar serta indikator, (5)
Pada tahap ini, diperlukan bagian analisis membuat penugasan berdasarkan dengan
kurikulum berupa pengecekan silabus beserta karaktersitik siswa, (6) membuat rangkuman
RPP. Selain itu, analisis ketersediaan sumber untuk memudahkan siswa dalam memahami
belajar, analisis tugas belajar, analisis materi materi, (7) membuat rencana penilaian dalam
yang diajarkan, dan merumuskan tujuan akhir evaluasi, dan (8) membuat daftar pustaka.
yang ingin dicapai pada modul interkatif. Tahap Pengembangan Produk
Pada tahapan ini, tujuan pembelajaran akan Tahap pengembangan produk berupa
dirancang sesuai dengan materi dan modul interaktif untuk meningkatkan
kebutuhan siswa. kemampuan berbicara dilakukan perencanaan
Tahap Perencanaan pengembangan bahan pembelajaran,
Tahap perencanaan merupakan tahapan pelaksanaan proses pembelajaran, dan
kedua yang harus dilakukan. Kegiatan instrumen evaluasi. Dalam mengembangkan
pengembangan modul juga harus diawali bahan pembelajaran dikembangkan sebuah
dengan sebuah perencanaan. Tanpa adanya produk berupa modul. Modul tersebut
sebuah perencanaan, suatu kegaitan tidak mencakup, kompetensi inti (KI) yaitu sebagai
akan berjalan dengan baik. Bagian berikut.
perencanaan pembuatan modul interaktif 1. Menerima, menjalankan dan menghargai
untuk meningkatkan kemampuan berbicara ajaran agama yang dianutnya.
ini meliputi pendefinisian keterampilan yang 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
dikembangkan melalui perangkat yang akan tanggungjawab, santun, peduli, dan
dihasilkan dengan cara merumuskan tujuan percaya diri dalam berinteraksi dengan
pembelajaran yang akan dicapai. Modul keluarga, teman, guru dan tetangganya
interaktif ini akan disusun secara sistematis. serta cinta tanah air.
Penyusunan modul disesuiakan dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dan
kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), konseptual dengan cara mengamati,
dan indikator, sehingga materi disesuaikan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan
dengan kurikulum yang diterapkan di dan mencoba berdasarkan rasa ingintahu
sekolah. Pada bagian ini, peneliti telah tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
merencanakan pembuatan modul dan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
implementasi modul dengan terarah.

4
dijumpainya di rumah, di sekolah dan pada tahap pengembangan produk juga akan
tempat bermain. dilaksanakan pengembangan materi
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan pembelajaran, serta penyusunan tes yang
konseptual dalam bahasa yang jelas, disesuiakan dengan materi dan keterbacaan
sistematis, logis dan kritis, dalam karya siswa. Pengembangan modul interaktif ini
yang estetis, dalam gerakan yang juga disesuaikan dengan karakteristik dari
mencerminkan anak sehat, dan dalam pembuatan modul. Menurut Chomsin S
tindakan yang mencerminkan perilaku Widodo (2008:50), agar modul mampu
anak beriman dan berakhlak mulia. meningkatkan motivasi dan efektifitas
Bagian kompetensi dasar (KD), sebagai penggunaanya, modul harus memiliki kriteria
berikut. sebagai berikut, yaitu self instruction, self
1. Menentukan pokok pikiran dalam teks contained, stand alone, adapatif, dan user
lisan dan tulis. friendly.
2. Menyajikan hasil identifikasi pokok Tahap Validasi Ahli dan Uji Coba
pikiran dalam teks tulis dan lisan secara Lapangan
lisan, tulis, dan visual. Setelah modul interaktif dibuat sesuai
Bagian indikator, sebagai berikut. dengan acuan dan karakteristik, tahap
1. Menyebutkan pengertian, fungsi, dan cara selanjutnya modul akan divalidasi oleh ahli
menentukan ide pokok bacaan. untuk mengetahui kualitas modul interaktif
2. Menentukan ide pokok setiap paragraf yang sedang dikembangkan. Proses ini
dalam bacaan. dilakukan sebelum modul interaktif di uji
3. Mengembangkan ide pokok menjadi cobakan ke siswa. Pada tahap validasi ahli,
sebuah cerita. peneliti mengambil tiga ahli dari masing-
Tujuan akhir pembelajaran sebagai masing keahliannya, yaitu ahli media, ahli
beikut. desain, serta ahli bahasa dan materi.
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian, Ahli media yang telah divalidasi oleh
fungsi, dan cara menentukan ide pokok seorang dosen yang ahli dibidang media
bacaan secara percaya diri. yaitu Dr.Wahyudi, M.Pd. Dr, Wahyudi,
2. Siswa dapat menentukan ide pokok setiap M.Pd merupakan seorang dosen pada
paragraf dalam bacaan secara tepat. jurusan Administrasi Pendidikan. Ahli
3. Siswa dapat menyebutkan alat gerak
media diberikan kuisioner sebagai
hewan dan manusia secara benar.
4. Siswa dapat mengembangkan ide pokok pedoman validasi yang terdiri atas enam
menjadi sebuah cerita secara runtut pertanyaan dengan lima kriteria
berdasarkan gambar. penilaian. Ahli materi dan bahasa yang
Pada bagian pengembangan produk divalidasi oleh seorang dosen Bahasa
ini disesuaikan dengan perencanaan yang Indonesia di FKIP Universitas
digunakan. Dari mulai kurikulum dan Tanjungpura Pontianak, yaitu Dr.
rencana pembelajaran (RPP). Selain itu, Laurensius Salem M.Pd. Beliau
pada tahap pengembangan produk juga merupakan seorang dosen bahasa
akan dilaksanakan pengembangkan Indonesia khususnya pada mata kuliah
materi pelajaran, serta menyusun tes bahasa, Ahli bahasa diberikan 8
sebagai acuan menjadi dasar dalam pertanyaan dengan lima kriteria
mengembangkan sebuah modul interaktif. penilaian. Ahli desain yang divalidasi
Pengambangan produk ini disesuaikan dari seorang dosen Bahasa Indonesia di
dengan perencanaan yang digunakan, dimulai FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak
dari pengecekan kurikulum yang digunakan, yaitu Dr. Sisilya Saman M.Pd., ahli
dan membuat rencana pembelajaran (RPP) desain diberikan sepuluh pertanyaan
yang disesuaikan dengan silabus. Selain itu, dengan lima kriteria.

5
Tabel 1 Validasi Ahli Media

No Pertanyaan 5 4 3 2 1
1 Proporsi Gambar 
2 Kekontrasan Gambar 
3 Pemilihan Gambar 
4 Pemilihan Huruf 
5 Kekontrasan Huruf 
6 Proporsi Penyajian Teks 
Jumlah 24 : 6 = 4

Tabel 2 Validasi Ahli Materi dan Bahasa

No Pertanyaan 5 4 3 2 1
1 Kesesuaian SK dan KD 
2 Pengembangan indikator 
3 Kesesuaian latihan atau tes 
4 Kejelasan bahasa yang digunakan 
5 Kesesuaian bahasa dengan sasaran pengguna 
6 Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar 
7 Urutan isi materi 
8 Kejelasan isi materi 
Jumlah 37 : 8 = 4,62

Tabel 3 Validasi Ahli Desain


No Pertanyaan 5 4 3 2 1
1 Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis) 
Relevansi tujuan pembelajaran dengan
2 
SK/KD/kurikulum
3 Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran 
4 Ketetapan penggunaan strategi pembelajaran 
5 Interaktivitas 
6 Pemberian motivasi belajar 
7 Kontekstualitas dan aktualitas 
8 Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar 
9 Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran 
10 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 
Jumlah 46 : 10 = 4,6

6
4,7
4,6 4,62
4,6
4,5
4,4
4,3
4,2
[
4,1 Validasi Ahli Modul
4 Interaktif
4
3,9
3,8
3,7
3,6
Ahli Media Ahli Desain Ahli Materi
dan Bahasa

Grafik Data Validasi Ahli Modul Interaktif

Grafik di atas merupakan hasil dari sesuai dengan lima karaktersitik pembuatan
validasi ketiga ahli, yaitu dari ahli media, ahli modul, yaitu self instructional, self
desain, dan ahli materi bahasa. Hasil contained, stand alone, adaptive, user
penelitian dari ahli media menunjukkan friendly.
bahwa modul interaktif dikatakan valid Hasil uji coba pada perolehan nilai rata-
dengan nilai sebesar (4) , hasil dari empat rata setelah menggunakan modul interaktif
didapat dari enam pertanyaan pedoman pada SD Muhammadiyah 02 Pontianak
penilaian. Kemudian, disimpulkan layak sebesar 83. Dari hasil tersebut dapat
untuk diujicoba ke tahap ujicoba disimpulkan bahwa selama menggunakan
lapangan.Hasil validasi dari ahli desain modul dengan baik. Siswa mampu
dengan nilai sebesar 4,6. Nilai teresebut menggunakan modul dengan baik secara
diperoleh dari sepuluh pertanyaan yang terbimbing atau dengan belajar sendiri.
diberikan melalui pedoman penilaian. Selama proses kegaiatan pembelajaran
Sedangkan, hasil dari ahli materi dan bahasa berlangsung dengan menggunakan modul
dengan nilai 4,62, didapat dari delapan interaktif, siswa memberikan respon yang
pertanyaan pedoman penilaian. Kemudian, sangat baik. Siswa aktif pada saat proses
disimpulan bahwa modul interaktif layak pembelajaran berlangsung, rasa ingi tahu
untuk diujicoba. yang tinggi dalam mempelajari melalui
Berdasarkan grafik data hasil validasi modul interkatif. Siswa terlibat langsung
ahli modul interaktif di atas beserta saran dalam proses pembelajaran, siswa juga aktif
yang diberikan oleh tim validasi mengenai dalam bertanya dan memberikan jawaban
pengembangan modul interaktif sudah layak yang diajukan oleh guru.
untuk digunakan dan direvisi sesuai dengan
saran yang diberikan. Artinya, dari ketiga B. Analisis Pelaksanaan Penggunaan
hasil validasi ahli di atas dapat disimpulkan Modul Interaktif
jika modul interaktif ini sudah layak dan Tahap pelaksanaan modul interaktif
dapat digunakan. Modul interaktif ini sudah sudah melewati tahap perencanaan yang
meliputi tahap pengumpulan data, tahap

7
perencanaan, tahap validasi ahli, dan uji coba Kegiatan Inti
lapangan. Selajutnya, implementasi modul 1. Pada awal pembelajaran, guru
interaktif dilaksanakan di sekolah dasar (SD) mengkondisikan siswa secara klasikal
Bawamai Pontianak, pada kelas V C yang dengan mendeskripsikan ilustrasi gambar
berjumlah 44 orang siswa. Pelaksanaan dan percakapan yang merangkum
pembelajaran Bahasa Indonesia menggunkan kompetensi-kompetensi yang akan
modul interaktif untuk meningkatkan dipelajari.
kemampuan berbicara, sebagai berikut. 2. Siswa mengamati gambar dan percakapan
Persiapan tentang organ gerak hewan dan manusia.
Pada tahap ini peneliti menyiapkan 3. Secara bergantian siswa ditunjuk untuk
segala hal yang akan digunakan pada proses membacakan bacaan yang berjudul organ
pembelajaran. Tahap ini, peneliti melakukan gerak hewan dan manusia.
persiapan dengan menyiapkan draft modul 4. Siswa mengeksplorasi gambar secara teliti
sesuai dengan jumlah siswa yang akan di uji untuk menggali informasi tentang materi
cobakan, lembar observasi. Selain itu, organ gerak manusia dan hewan.
keperluan yang dibutuhkan yaitu, papan tulis, 5. Mendefinisikan atas temuannya dari teks.
spidol, penghapus, alat tulis, dan alat 6. Siswa membaca dan mengamati tentang
mewarnai (pensil warna, crayon, dan spidol teks organ gerak hewan dan manusia.
warna). 7. siswa menetukan ide pokok bacaan yang
Pendahuluan telah dibacanya. Siswa antusias secara
1. Guru masuk kelas dengan mengucapkan bergantian menyampaikan ide pokok yang
salam. mereka temukan.
2. Bersama siswa memulai pelajaran dengan 8. Siswa secara berkelompok menyimpulkan
berdoa bersama. pengertian ide pokok, fungsi ide pokok,
3. Memeriksa kehadiran siswa. dan cara menentukan ide pokok.
4. Mengondisikan siswa dengan suasana 9. Siswa mengerjakan tugas yang ada di
menyenangkan agar siap mengikuti dalam modul interaktif. Dilanjutkan
pelajaran. dengan membuat sebuah cerita dari
5. Mengaitkan pembelajaran organ gerak rangkaian gambar yang telah disediakan
manusia dan hewan dengan kehidupan pada bagian penugasan. Sebelum
sehari-hari. membuat cerita terlebih dahulu siswa
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang mengamati gambar dan mewarnai gambar
harus dicapai. tersebut. Kemudian, siswa membuat ide
7. Memotivasi siswa untuk bersungguh- pokok lalu mengembangkan menjadi
sunguh dan bersemangat selama sebuah cerita.
mengikuti pembelajaran. 10. Secara bergantian siswa bercerita dalam
8. Menyampaikan KD, indikator, dan KKM keterampilan berbicara di depan kelas
pada pertemuan yang beralngsung. bersama teman dan guru.
9. Menyampaikan garis besar cakupan 11. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
materi dan kegiatan yang akan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan yaitu tentang organ gerak dilakukan.
hewan dan manusia dengan menggunakan Kegiatan Penutup
modul interaktif untuk meningkatkan 1. Guru dan siswa mengidentifikasi
keterampilan berbicara. Guru hambatan-hambatan yang dialami pada
mengajarkan siswa untuk mengeksplorasi saat proses pembelajaran serta dalam
gambar secara teliti untuk menggali memahami materi.
informasi dengan memberikan 2. Guru dan siswa bersama-sama
kesempatan kepada sisiwa untuk menyimpulkan pembelajaran dan
memberikan pertanyaan serta tanggapan. memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran.

8
3. Guru mengakhiri proses pembelajaran akan dilaksanakan evaluasi dari
dengan membaca doa bersama dan penggunaan modul interaktif.
memberikan salam. Berdasarkan tabel dari hasil penilaian
Berdasarkan kegiatan pelaksanaan implementasi di atas dapat dilihat bahwa
pembelajaran dengan menggunakan nilai rata-rata setelah menggunakan modul
modul interaktif, dapat dilihat jika siswa interaktif pada proses pembelajaran di
dengan bersemangat dan termotivasi sekolah dasar Bawamai Pontianak sebesar
dengan menggunakan modul. Pada saat 90,97. Hasil di atas dapat disimpulkan
proses pembelajaran, guru hanya sebagai bahwa selama menggunakan modul
fasilitator dalam dalam kegiatan tersebut. interaktif siswa menerima dan mampu
Bagian pelaksanaan ini merupakan menggunakan modul dengan baik secara
penggunaan modul interaktif untuk terbimbing atau dengan arahan guru. Dari
membantu siswa dalam proses hasil ini, siswa rata-rata mampu
pembelajaran pada aspek berbicara yang menggunakan modul dengan baik dan
telah disesuaikan dengan karakteristik terarah sesuai dengan tahapan modul
siswa. interkatif ini. Selain perolehan hasil
Pembelajaran bahasa Indonesia belajar yang ada pada tabel, aktifitas
dengan menggunakan modul selama proses pembelajaran siswa
dimaksudkan untuk membantu siswa lebih memberikan respon yang baik. Hasil
terampil dalam aspek berbicara. Jadi, pengamatan untuk penilaian aktifitas di
dapat disimpulkan bahwa pada saat kelas selama menggunakan modul
pelaksanaan proses pembelajaran interaktif, diperoleh dari hasil
menggunakan modul siswa lebih aktif dan pengamatan, sebagai beikut.
termotivasi dalam belajar, khususnya pada a. Selama proses kegiatan pembelajaran
aspek berbicara. Siswa berani untuk berlangsung dengan menggunakan
berbicara di depan kelas dengan modul interaktif, siswa memberikan
menceritakan berdasarkan gambar yang respon yang sangat baik. Siswa aktif
telah diwarnai. Secara keseluruhan siswa pada saat proses pembelajaran, rasa
memberikan respon yang baik dalam ingin tahu yang tinggi dalam
pelaksanaan menggunakan modul mempelajari melalui modul interaktif.
interaktif pada aspek berbicara, dilihat Siswa terlibat langsung dalam peroses
dari perubahan pada saat menggunakan pembelajaran, siswa juga aktif dalam
modul siswa aktif mempelajari serta bertanya dan memberikan jawaban
memahami materi yang diberikan dalam yang diajukan oleh guru.
modul. b. Siswa berani memerankan tokoh yang
ada dalam cerita ke depan kelas.
C. Anslisis Evaluasi Penggunaan Modul c. Proses pembelajaran menggunakan
Interaktif modul interaktif, siswa berani
Penggunaan modul dalam proses menyampaikan ide pokok pikiran
pembelajaran dapat disimpulkan berhasil beserta kalimat-kalimat pengembang
jika dilihat dari hasil tes pada saat secara bergantian dari bacaan yang ada
pelaksanaan proses pembelajaran di dalam modul interaktif yang
menggunakan modul. Tes dilaksanakan berjudul “Organ Gerak Hewan dan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam Manusia” dengan antusias dan
menguasai materi pada aspek berbicara bersemangat.
yang akan dlihat pada bagian evaluasi. d. Pada saat penugasaan siswa mewarnai
Analisis evaluasi dilakukan setelah dan memahami isi gambar sesuai
melewati tahap perencanaan dan dengan pengalaman dan lingkungan
pelaksanaan. Dari hasil tersebut, maka yang pernah mereka alami.Secara aktif
mereka menentukan ide pokok dari

9
setiap gambar yang telah disiapkan dan pengumpulan data (analysis), (b) Tahap
mengembangkan menjadi sebuah cerita perencanaan (design), (c) tahap
yang memiliki ide pokok beserta pengembangan produk (development), dan
kalimat-kalimat pengembang. (d)tahap validasi ahli (ahli media, ahli desain,
e. Bagian terakhir proses pembelajaran, dan ahli materi bahasa) dan uji coba
siswa secara bergantian dengan lapangan.
antusias dan bersemangat Saran
menyampaikan cerita dengan berbicara Berdasarkan hasil penelitian yang
di depan kelas secara bergantian. dilakukan dalam peggunaan modul interaktif
f. Peran guru juga ikut terlibat dalam untuk meningkatkan keterampilan berbicara
mengarahkan proses pembelajaran. siswa, berikut ini saran yang dapat diberikan,
g. Diharapkan secara terus menurus siswa yaitu (1) diharapkan kepada guru untuk lebih
akan memperlihatkan perubahan sikap memperhatikan sumber belajar yang
dan berani terampil dalam berbicara. disesuaikan dengan karaktersitik lingkungan
h. Hasil evaluasi merupakan tolak ukur siswa. Sehingga siswa akan lebih terampil
dari keberhasilan pembelajaran yang dan bersemangat dalam belajar ketika
dilakukan setelah menggunakan modul mendapatkan sumber belajar yang sesuai
interaktif yaitu meningkatnya dengan karaktersitik siswa. Langkah ini
pemahaman siswa terhadap materi dilakukan untuk membantu guru dalam
yang dipelajarinya. Hasil evaluasi mengembangkan keterampilan yang ada pada
implementasi di SD Bawamai siswa, sehingga siswa akan lebih aktif dalam
Pontianak menunjukkan penggunaan proses pembelajaran. Untuk itu, guru dapat
modul interaktif sudah berhasil dengan membuatkan sebuah modul untuk sumber
baik dan memiliki tingkat keterbacaan belajar tambahan bagi siswa di sekolah. (2)
yang sesuai dengan karakteristik dalam Pihak sekolah untuk dapat menambahkan
pembuatan sebuah modul. Berdasarkan sumber belajar bukan hanya buku yang di
hasil analisis pada bagian evaluasi, dapat dari pemerintah, pihak sekolah juga
dapat disimpulkan jika modul interaktif dapat mengoptimalkan sumber-sumber
telah memenuhi kriteria modul yaitu belajar lainnya yang dapat memantu dalam
self instructional, self contained, stand meningkatkan proses pembelajaran yang
alone, adapative, dan user friendly baik. Pihak sekolah dapat menyarakankan
yang digunakan dalam penulisan kepada guru-guru agar lebih peka terhadap
modul. Sehingga, modul interaktif lingkungan sekitar, sehingga dapat
sudah baik dan dapat digunakan sesuai menemukan sumber belajar yang baik untuk
lingkungan pengguna (user) modul siswa sesuai dengan kriteria dari siswa.
interaktif. Selain itu, pihak sekolah juga dapat
mengadakan pertemuan-pertemuan untuk
SIMPULAN DAN SARAN membahas mengenai sumber belajar siswa,
Simpulan sehingga guru termotivasi dalam membuat
Berdasarkan analisis yang dilaksanakan sumber belajar yang kontesktual berdasarkan
pada penelitian pengembangan. Penelitian psikologis siswa dan perkembangan zaman.
pengembangan ini dilaksanakan sesuai
dengan karakteristik dari modul yaitu, self DAFTAR RUJUKAN
instruction, self contained, stand alone, Choiman S Widodo dan Jasmadi. 2008.
adapatif, dan user friendly. Selain Panduan Menyusun Bahan Ajar
karakteristik, pembuatan modul juga meliputi Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Alex
langkah-langkah yang menjadi tahapan Media Komputindo.
dalam proses pembuatan modul. Langkah Ghazali, Syukur. 2010. Pembelajaran
tersebut telah disederhanakan, menjadi empat Keterampilan Berbahasa dengan
tahapan, sebagai berikut: (a) tahap

10
Pendekatan Komunikatif Interaktif.
Malang: PT Reifika Aditama.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta. UNY Prsss.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung. Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa
Indonesia (Apresiasi Sastra di Sekolah
Dasar). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.

11

You might also like