You are on page 1of 10

PENAMBAHAN GUM GUAR PADA PEMBUATAN ES KRIM INSTAN

DITINJAU DARI VISKOSITAS, OVERRUN DAN KECEPATAN MELELEH

Lukman Hakim1, Purwadi2 dan Masdiana C.H Padaga2


1
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

ABSTRACT

Data collection of this research was carried out from January 11th until February 12th,
2012 at Rumah Yoghurt Batu Town for production of instant ice cream, testing of overrun
and melting point, while testing of viscosity carried out at Physicochemical Laboratory of
Animal Husbandry Faculty University Brawijaya. The purpose of this research was to exame
the best concentration of guar gum on instant ice cream making based on viscosity, overrun,
and melting point. The method of this research was experiment with Completely Randomized
Design (CRD) by using four treatments and four replications. The treatments were guar gum
with concentration of 0.4 %, 0.6 %, 0.8 % and 1 %. The variables measured were viscosity,
overrun and melting point. The data was analyzed by using analysis of variance continued by
Honestly Significant Difference (HSD) test. The result of this research showed that different
concentration of guar gum The addition of guar gum were equally effectiveness on the
viscosity, overrun and melting point of instant ice cream. Adding guar gum have same power
and effectiveness in physical quality of instant ice cream. However, the optimum
concentration was 0.6 % of the guar gum addition with 1016 cPs of viscosity, 102.36 % of
overrun, and 46.48 minutes/ 50g of melting point.

Keywords : instant ice cream, guar gum, viscosity, overrun and melting point.

PENAMBAHAN GUM GUAR PADA PEMBUATAN ES KRIM INSTAN


DITINJAU DARI VISKOSITAS, OVERRUN DAN KECEPATAN MELELEH

Lukman Hakim1, Purwadi2 dan Masdiana C.H Padaga2


1
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dari 11 Januari sampai 12 Februari 2012 di
Rumah Yoghurt Kota Batu untuk produksi instan es krim, pengujian overrun dan kecepatan
meleleh, sedangkan pengujian viskositas dilakukan di Laboratorium fisiko Peternakan
Fakultas Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
konsentrasi terbaik gum guar pada pembuatan es krim instan berdasarkan viskositas, overrun,
dan kecepatan meleleh. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) menggunakan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang
dicobakan gum guar dengan konsentrasi 0,4%, 0,6%, 0,8% dan 1%. Variabel yang diukur
adalah viskositas, overrun dan kecepatan meleleh. Data dianalisis dengan menggunakan
analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa perbedaan konsentrasi gum guar bahwa penambahan gum guar sama efektifnya pada
viskositas, overrun dan kecepatan meleleh es krim instan. Penambahan gum guar memiliki
kekuatan dan efektivitas yang sama dalam kualitas fisik es krim instan. Namun, konsentrasi
optimum adalah 0,6 % dari penambahan gum guar dengan viskositas 1.016 cPs, overrun
102,36 % dan kecepatan meleleh 46,48 menit / 50g.

Kata kunci : es krim instan, gum guar, viskositas, overrun dan kecepatan meleleh.

PENDAHULUAN Permasalahan yang sering timbul pada


proses pembuatan es krim adalah
Es krim merupakan produk olahan
viskositas rendah, overrun rendah dan
susu dari perpaduan komposisi bahan-
kecepatan meleleh yang cepat. Perlu
bahan pembentuk es krim yang biasa
adanya usaha untuk mencapai kualitas es
disebut campuran bahan es krim (Ice
krim yang baik. Pembentuk gel (gelling
Cream Mix) seperti krim, skim, penstabil,
agents), bahan pengental atau bahan
pengemulsi, pemanis, dan penambah
penstabil banyak dimanfaatkan dalam
citarasa (flavor) dalam pembuatannya,
industri makanan untuk meningkatkan
sehingga menghasilkan produk es krim
kualitas es krim.
lembut, aroma dan citarasa unik. Seiring
Bahan pengemulsi berfungsi
dengan kemajuan zaman dan ilmu, telah
mengurangi tegangan permukaan antara
banyak diterapkan teknologi pada es krim.
fase air dan fase lemak dalam es krim.
Es krim instan adalah salah satu
Penggunaan bahan penstabil memiliki
bentuk teknologi dan inovasi pada
beberapa fungsi, yaitu mempertahankan
pembuatan es krim. Es krim instan dibuat
stabilitas emulsi, mencegah pembentukan
dalam bentuk bubuk, sehingga
kristal es yang besar, menurunkan
memudahkan dalam pendistribusian dan
kecepatan meleleh, memperbaiki sifat
penyajiannya. Masyarakat modern dengan
produk dan memperbaiki tekstur. Tekstur
berbagai aktivitasnya lebih menyukai
es krim juga dapat diperoleh dari proses
produk makanan instan yang cepat dan
pembekuan cepat yang akan menghasilkan
praktis penyajiannya. Proses pengolahan
tekstur es berukuran kecil dan halus serta
pangan yang terlebih dulu harus
lembut (Susrini, 2003).
dipasteurisasi, dihomogenisasi dan diaging
Bahan pembentuk gel dalam
dahulu dalam pembuatan es krim siap saji
pembuatan es krim memiliki fungsi untuk
pada umumnya sangat menyita waktu.
mempertahankan stabilitas emulsi,
Inovasi es krim instan diharapkan dapat
memperbaiki tekstur, mencegah
memberikan alternatif yang memudahkan
pembentukan kristal es yang besar,
masyarakat dalam menyajikan es krim.
memberikan keseragaman produk,
Pembentukan rongga udara pada
menurunkan kecepatan meleleh dan
campuran bahan es krim hingga diperoleh
memperbaiki sifat produk. Penggunaan
pengembangan volume yang membuat es
gum guar sebagai bahan penstabil
krim lebih ringan, tidak terlalu padat, dan
sekaligus pengemulsi, diharapkan dapat
mempunyai tekstur yang lembut
meningkatkan kualitas es krim yang
merupakan prinsip pembuatan es krim.
dihasilkan ditinjau dari beberapa sifat fisik kue Primarasa Dinoyo dan gum guar serta
es krim, seperti viskositas, overrun dan timbangan digital merk ACIS. Pembuatan
kecepatan meleleh. es krim instan siap saji: es krim instan, air,
Gum guar adalah bahan pengental ice cream maker dan freezer. Uji
yang murah dan juga merupakan bahan viskositas: es krim instan siap saji, botol
penstabil (Naresh and Shailaja, 2006). film untuk tempat sampel dan Viskometer
Gum guar memiliki rantai yang lebih merk Brookfield DVII+Pro. Uji overrun:
tersubstitusi dengan galaktosa, sehingga es krim instan siap saji, gelas ukur dan
gum ini lebih mudah larut di dalam air timbangan digital merk ACIS. Uji
dibandingkan gum biji jenis lainnya. Gum kecepatan meleleh: es krim instan siap saji,
ini juga dapat dilarutkan dalam air dingin cawan petri dan stopwatch.
dan memberikan kekentalan yang tinggi Metode yang digunakan dalam
dalam konsentrasi rendah (Syafarini, penelitian ini adalah percobaan
2009). menggunakan Rancangan Acak Lengkap
Kualitas es krim instan yang (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan,
meliputi viskositas, overrun dan kecepatan perlakuan yang dicobakan, yaitu :
meleleh dipengaruhi oleh bahan-bahan G1= penambahan gum guar 0,4 %, G2=
penyusun es krim. Penambahan gum guar penambahan gum guar 0,6 %, G3=
dengan tingkat yang tepat diharapkan akan penambahan gum guar 0,8 %, G4=
dapat menghasilkan kualitas es krim instan penambahan gum guar 1 % persentase
yang diinginkan. Berdasarkan uraian berdasarkan bobot ICM. Data yang
tersebut, maka perlu diadakan penelitian diperoleh dari pengujian viskositas,
tentang tingkat penambahan gum guar overrun dan kecepatan meleleh dianalisis
yang tepat pada pembuatan es krim instan. menggunakan analisis ragam dan
dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur
MATERI DAN METODE (BNJ).
Pengambilan data penelitian
dimulai 11 Januari 2012 sampai dengan 12 HASIL DAN PEMBAHASAN
Februari 2012 yang telah dilaksanakan di Pengaruh Tingkat Penambahan Gum
Rumah Yoghurt Jalan Raya Junrejo No. 1- Guar terhadap Viskositas Es Krim
A Kecamatan Junrejo Kota Batu untuk Instan.
produksi es krim instan dan pengujian Hasil analisis ragam menunjukkan
overrun serta kecepatan meleleh, bahwa perlakuan tingkat penambahan gum
sedangkan untuk pengujian viskositas guar pada pembuatan es krim instan tidak
dilaksanakan di Laboratorium Fisiko memberikan perbedaan pengaruh yang
Kimia Hasil Ternak, Bagian Teknologi nyata (P>0,05) terhadap viskositas es krim
Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, instan.
Universitas Brawijaya Malang. Rata-rata viskositas es krim instan
Peralatan dan bahan yang dengan berbagai perlakuan tertera pada
digunakan dalam penelitian antara lain: Tabel 1.
Pembuatan formula es krim instan: susu
krim bubuk, susu skim bubuk, garam, gula
dan Vx yang dibeli di toko bahan-bahan
Tabel 1. Rata-rata viskositas, overrun dan kecepatan meleleh es krim instan
Perlakuan Viskositas (cPs) Overrun (%) Kecepatan meleleh
(menit/ 50g)
G1 731 + 215,96 121,38 + 72,84 36,38 + 10,14
G2 1016 + 806,66 102,36 + 45,71 46,48 + 12,18
G3 698 + 274,82 73,69 + 58,25 50,14 + 12,05
G4 807,50 + 341,56 69,50 + 32,14 50,84 + 11,04
Catatan : Pada baris, nilai-nilai tertera (rata-rata + standar deviasi)
Rata-rata viskositas es krim instan menangkap air di dalamnya dan
menunjukkan tidak adanya perbedaan membentuk struktur yang kuat dan kaku
pengaruh yang nyata pada perlakuan, secara optimal. Hal ini ditunjang oleh
diduga pengaruh gum guar dengan tingkat pendapat Gupta et al, (2009) yang
konsentrasi berbeda mempunyai menyatakan bahwa gum guar adalah salah
efektivitas yang sama besar dalam satu polisakarida yang memiliki
pembentukan viskositas es krim instan. kemampuan tinggi dalam menyerap air,
Menurut Ercelebi (2010) gum guar kemudian membentuk gel dengan
digunakan untuk memperbaiki kekentalan pertukaran melalui ikatan ion karena
atau viskositas, tekstur dalam bahan adanya cishydroxyl dan merupakan koloid
makanan yang selaras dengan Thaiudom et air yang mampu membentuk viskositas
al., (2008) menyatakan bahwa bahan tinggi ketika telarut pelarut polar. Karena
penstabil komersial seperti Locust Bean kegunaan dan mudah penggunaannya gum
Gum (LBG) dan gum guar serta pati guar lebih efektif digunakan sebagai
tapioka dimodifikasi seperti Octenyl thickener alami. Gum guar juga digunakan
Succinic Anhydridestarch (OSA), untuk bahan penstabil pada es krim dan
Acetylated Starch (AS) dan Hydroxy sherbets.
Propylated Starch (HPS) berpengaruh Tabel 2. Viskositas campuran es krim yang
pada sistem stabilitas busa dan overrun es terdiri dari penstabil dan pati
krim. Bahan penstabil komersial seperti termodifikasi berbeda
LBG dan gum guar memberikan kontribusi Penstabil/ Viskositas (cPs)
pada viskositas dan stabilitas busa es krim. Pati termodifikasi After aging Before aging
2 b
Busa pada campuran es krim yang berisi Fulfil400 41.17±1.13 43.00±0.91a
LBG dan gum guar cenderung lebih stabil. (LBG) 90.33±1.19b 112.06±8.30a
a
Viskositas es krim yang mengandung Gum guar 97.11±0.83 92.72±1.16b
penstabil komersial atau pati modifikasi Octenyl Succinic
Anhydridestarch 34.33±0.76b 42.22±0.49a
yang berbeda ditunjukkan pada Tabel 2. (OSA)
Tabel 2 menunjukkan bahwa Acetylated Starch
43.89±1.47 b 46.78±1.47a
efektivitas gum guar sangat bagus (AS)
dibanding bahan penstabil lainnya. Hal ini Hydroxy
Propylated 39.95±1.29 b 42.56±1.41a
disebabkan penambahan gum guar pada Starch (HPS)
pembuatan es krim mengakibatkan Sumber : Thaiudom et al., (2008)
penggabungan atau pengikatan silang Catatan : 1) Pada baris, nilai-nilai (rata-rata
rantai-rantai polimer pada campuran es deviasi + standar) diikuti dengan huruf
kecil yang sama tidak menunjukkan
krim, sehingga terbentuk suatu jala tiga perbedaan yang nyata satu sama lain
dimensi bersambungan. Jala ini (p> 0,05).
Viskositas gum guar hasil Pengaruh Tingkat Penambahan Gum
penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 1 Guar terhadap Overrun Es Krim Instan.
jika dibandingkan dengan hasil penelitian Hasil analisis ragam menunjukkan
Thaiudom et al., (2008) pada Tabel 2 bahwa perlakuan tingkat penambahan gum
menunjukkan perbedaan yang besar, yaitu guar pada pembuatan es krim instan tidak
nilai viskositas pada Tabel 1 lebih tinggi memberikan perbedaan pengaruh (P>0,05)
dibanding nilai viskositas pada Tabel 2 terhadap overrun es krim instan. Rata-rata
yang berarti bahwa kualitas bahan overrun es krim instan dengan berbagai
penstabil gum guar yang digunakan dalam perlakuan tertera pada Tabel 1.
penelitian ini lebih baik dari gum guar Rata-rata overrun es krim instan
pada penelitian Thaiudom et al., (2008). menunjukkan tidak terdapat perbedaan
Pada tabel 3 rata-rata tertinggi didapatkan pengaruh yang nyata, diduga penambahan
pada perlakuan G2 dan terendah G3, hal ini gum guar memiliki efektivitas yang sama
dimungkinkan karena pada titik tertentu dalam pembentukan overrun es krim
ikatan matriks yang dibentuk gum guar instan. Menurut Thaiudom et al., (2008)
sebagai penstabil telah mengalami yang menyatakan bahwa bahan penstabil
kejenuhan dan pembacaan alat viskometer komersial seperti LBG dan gum guar serta
didapatkan rataan dikalikan dengan pati tapioka dimodifikasi seperti OSA, AS,
kecepatan dan jarum spindle yang dan HPS berpengaruh pada sistem
menghasilkan nilai tersebut. stabilitas busa dan overrun es krim. Busa
Penggunaan gum guar dan (LBG) pada campuran es krim yang berisi LBG
dapat menjaga asosiasi antara fase gum dan gum guar cenderung lebih stabil.
guar dengan matriks globula lemak susu. Bahan penstabil gum guar memiliki
Penelitian Thaiudom et al., (2008) kemampuan untuk mempertahankan
penggunaan gum guar dan LBG pada es overrun es krim instan dengan menjaga
krim secara mikrostruktur dapat dilihat stabilitas busa es krim.
pada Gambar 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-
rata overrun pada tiap perlakuan
memberikan nilai diatas rata-rata jika
Globula lemak dibandingkan dengan rata-rata overrun es
krim menurut Susilorini dan Sawitri
(2006) yang menyatakan bahwa overrun
A B
pada skala industri rumah tangga berkisar
Gambar 1. Mikrostruktur campuran es krim antara 35-50 % dan skala industri besar
yang mengandung : (a) LBG dan (b) 70-80 %. Gum guar dalam es krim
gum guar menghambat pertumbuhan kristal es yang
Bentuk dan distribusi globula besar dengan memperlambat transfer
lemak dalam campuran es krim yang massa di seluruh permukaan. Ini
terdiri dari LBG dan gum guar tampak menunjukkan stabilitas yang baik selama
cukup bulat. Ini karena efek viskositas siklus dari beku hingga mencair sehingga
yang tinggi dari LBG dan gum guar. mampu mempertahankan overrun es krim
(Kawamura, 2008). Mousavi, Bazmi,
Ehsani and Micklaski, (2003) menyatakan
bahwa peningkatan pemberian bahan
penstabil (gum guar dan LBG) dari 0,2 Tabel 3. Overrun campuran es krim yang
sampai 0,3 % menurunkan tegangan mengandung penstabil dan pati
permukaan pada es krim, sehingga pada termodifikasi berbeda.
semua perlakuan menunjukkan efektivitas Stabilizers Overrun (%)
yang sama baiknya dalam Fulfil400 45.08 ± 6.00a
Guar 42.31 ± 2.66a
mempertahankan overrun es krim instan.
LBG 45.91 ± 3.42a
Overrun es krim merupakan Octenyl Succinic
pengembangan volume dan terbentuk 42.98 ± 1.46a
Anhydridestarch (OSA)
karena adanya proses agitasi (pengadukan) Acetylated Starch (AS) 36.94 ± 0.05b
saat pembekuan. Es krim yang tidak Hydroxy Propylated Starch
46.18 ± 1.52a
(HPS)
memiliki overrun akan berbentuk seperti
Sumber : Thaiudom et al., (2008)
gumpalan massa yang keras. Overrun yang
Catatan : 1) Pada kolom, nilai-nilai (rata-rata
rendah (< 30 %) akan membuat es krim deviasi + standar) diikuti dengan huruf
beku menjadi keras, sedangkan overrun yang sama tidak berbeda nyata satu
yang tinggi (> 140 %) menyebabkan es sama lain (p> 0,05).
krim menjadi terlalu lunak. Rata-rata Perbandingan antara hasil
overrun es krim dengan konsentrasi penelitian es krim instan pada Tabel 1
penambahan gum guar dalam penelitian ini dengan hasil penelitian Thaiudom et al.,
berkisar antara 69,50 % sampai 121,38 %. (2008) pada Tabel 3 menunjukkan
Semakin tinggi tingkat penggunaan gum perbedaan yang besar yaitu nilai overrun
guar, maka semakin banyak gugus yang ditunjukkan es krim instan pada
hidroksi yang mengikat air dan Tabel 1 lebih tinggi. Hal ini terjadi diduga
mempengaruhi nilai overrun. Overrun karena kualitas bahan penyusun ICM es
dalam es krim mampu mengurangi krim instan yang dipakai dan proses agitasi
pembentukan kristal es yang besar. disertai pembekuan yang baik sehingga
Overrun mencerminkan kemampuan memiliki kemampuan yang baik dalam
pembuihan dan kemantapan buih yang pembentukan overrun es krim instan. Es
berkaitan dengan penurunan tegangan krim yang memiliki overrun rendah akan
permukaan pada sistem yang terdiri atas berbentuk seperti gumpalan massa keras.
udara dan air, yang disebabkan absorbsi Tabel 1 nilai overrun tertinggi pada G1
oleh molekul protein. dan terendah G4. Diduga ini karena
Pada penelitian Thaiudom et al., semakin tinggi konsentrasi gum guar yang
(2008) overrun es krim yang mengandung ditambahkan pembentukan matriks akan
penstabil komersial atau pati tapioka semakin besar, sehingga pemerangkapan
termodifikasi tidak menunjukkan udara akan kurang optimum. Konsentrasi
perbedaan yang nyata (p>0,05), kecuali es gum guar yang semakin tinggi memiliki
krim yang terdiri dari Acetylated Starch kecenderungan tekstur es krim yang
(AS) yang menunjukkan sedikit overrun bergetah (gummy) dengan overrun
(Tabel 3). cenderung menurun.
Pengaruh Tingkat Penambahan Gum ruang. Dibandingkan dengan Tabel 3 es
Guar terhadap Kecepatan Meleleh Es krim dengan penambahan bahan penstabil
Krim Instan. gum guar memiliki rata-rata waktu
Hasil analisis ragam menunjukkan meleleh yang lebih baik, karena memiliki
bahwa perlakuan tingkat penambahan gum rataan kecepatan meleleh diatas rata-rata
guar pada pembuatan es krim instan tidak berkisar antara 36,38-50,84 %. Marshall et
memberikan perbedaan pengaruh yang al., (2003) menyatakan bahwa kecepatan
nyata (P>0,05) terhadap kecepatan meleleh meleleh secara umum dipengaruhi oleh
es krim instan. Rata-rata kecepatan bahan penstabil, bahan pengemulsi,
meleleh es krim instan pada berbagai keseimbangan garam dan bahan-bahan
perlakuan tertera pada Tabel 1. serta proses pengolahan dan penyimpanan.
Rata-rata kecepatan meleleh es Es krim diharapkan tidak cepat meleleh
krim instan menunjukkan tidak terdapat pada suhu ruang namun cepat meleleh
perbedaan pengaruh yang nyata, diduga pada suhu tubuh yang diasumsikan dengan
penambahan gum guar mempunyai suhu pada rongga mulut manusia. Semakin
kekuatan yang sama besar dalam lama waktu yang diperlukan es krim
mempertahankan kecepatan meleleh es meleleh pada suhu ruang berarti produk
krim instan. Hal ini disebabkan semakin stabil.
penambahan gum guar pada pembuatan es Tabel 1 didapatkan rata-rata nilai
krim mengakibatkan penggabungan atau kecepatan meleleh tertinggi G4 dan
pengikatan silang rantai-rantai polimer terendah G1, ini disebabkan penambahan
pada campuran es krim, sehingga konsentrasi gum guar yang semakin besar
terbentuk suatu jala tiga dimensi menyebabkan dispersi globula lemak yang
bersambungan. Jala ini menangkap air di merata sehingga mampu mempertahankan
dalamnya dan membentuk struktur yang kecepatan meleleh es krim instan.
kuat dan kaku secara optimal. Gupta et al., Herlambang, Harper and Thrap
(2009) menyatakan bahwa gum guar (2011) menyatakan lemak mempengaruhi
adalah salah satu polisakarida yang laju mencairnya es krim. Semakin tinggi
memiliki kemampuan tinggi dalam jumlah agregat lemak, ketahanan terhadap
menyerap air, kemudian membentuk gel pelelehan es krim semakin tinggi. Muse
dengan pertukaran melalui ikatan ion and Hartel (2004) berpendapat bahwa
karena adanya cishydroxyl dan merupakan kecepatan meleleh es krim dipengaruhi
koloid air yang mampu membentuk oleh jumlah udara yang terperangkap
viskositas tinggi. Viskositas yang tinggi dalam bahan campuran es krim, kristal es
mengindikasikan bentuk dan distribusi yang terbentuk, serta kandungan lemak di
globula lemak dalam campuran es krim dalamnya. Kandungan lemak yang ada
yang terdiri dari bahan penstabil gum guar dalam es krim berpengaruh terhadap waktu
tampak cukup bulat merata seperti gambar leleh es krim karena kristal lemak yang
mikrostruktur distribusi globula lemak ada dalam es krim memiliki titik cair yang
oleh Thaiudom et al., (2008). tinggi, yaitu -7,9 – 69,6 ºC tergantung
Padaga dan Sawitri (2005) asam lemak dan posisi asam lemak yang
menyatakan bahwa es krim yang baik menyusun trigliserida. Kemampuan gum
memiliki rata-rata waktu meleleh sekitar guar menstabilkan penyusun ICM terutama
15-20 menit saat dihidangkan dalam suhu distribusi globula lemak yang sama baik
diduga berpengaruh pada kecepatan ---------. 2012. Pembuatan Es Krim Skala
meleleh es krim instan yang sama baiknya Industri. http// www.resep-
pula. masakan.net. Diakses tanggal 5
Mei 2012.
KESIMPULAN DAN SARAN Dodi, H. 2011. Carboxymethylation of
Berdasarkan hasil penelitian dapat Guar Gum: Synthesis and
disimpulkan, yaitu penambahan gum guar Characterization.
memberikan pengaruh yang sama http://www.spingerlink.com.
efektifnya terhadap viskositas, overrun dan Diakses tanggal 13 September
kecepatan meleleh es krim instan. Tingkat 2011.
penambahan gum guar 0,6 % merupakan Dunstan, D.E., Y. Chen, M.L. Liao , R.
konsentrasi optimum yang menghasilkan Salvatore , D.V. Boger and M.
es krim instan dengan nilai viskositas 1016 Prica. 2001. Structure and
cPs., overrun 102,36 % dan kecepatan Rheology of κ-carrageenan/Locust
meleleh 46,48 menit/50 g. Berdasarkan Bean Gum Gels. Food
hasil penelitian, disarankan untuk Hydrocolloids 15:475–484.
www.sciencedirect.com. Diakses
menggunakan gum guar dengan
tanggal 5 Mei 2012.
konsentrasi 0,6 % bobot es krim agar
didapatkan kualitas es krim instan yang Ercelebi, E.A. 2010. Rheological
baik. Properties of Whey Protein Isolate
Stabilized Emulsions with Pectin
DAFTAR PUSTAKA and Guar Gum.
http://www.spingerlink.com.
Diakses tanggal 13 September
Alexander R.J. 1999. Hydrocolloid Gums. 2011.
Part I: Natural Products. Cereal
Foods World 44:684687. Gupta, S.C., K.S. Hooda, N.K. Mathur and
www.sciencedirect.com. Diakses S.Gupta. 2009. Tailoring of Gum
tanggal 13 September 2011. guar for Dessert Sand Stabilization.
Indian Journal of Chemical
Anonim. 2005. Es Krim. Technology Vol. 16: 507-512.
http://repository.ipb.ac.id. Diakses http://www.nopr.niscair.res.in.
tanggal 13 September 2011. Diakses tanggal 5 Mei 2012.
---------. 2008. Es Krim Instan. Herlambang I., W.J. Harper and B.W.
http://haniefzs.com/ .Diakses 14 Tharp. 2011. Effect of Stabilizer on
September 2011. Fat Agglomeration and Melting
Resistence in Ice Cream.
---------. 2009. Es Krim Lidah Buaya.
http://www.spingerlink.com.
http:// lord broken. wordpress.com.
Diakses tanggal 13 September
Diakses tanggal 13 September
2011.
2011.
Kawamura, Y. 2008. Gum guar Chemical
---------. 2011. Pengaruh Penambahan
and Technical Assessment.
Garam Pada Pembuatan Es Krim.
http://www.fao.org. Diakses
http://www.fonaindo.blogspot.com.
tanggal 13 September 2011.
Diakses tanggal 5 Mei 2012.
Kok, M.S., S.E. Hill, and J.R. Mitchell. Naresh, L. and Shailaja, 2006. Stabilizer
1999. Viscosity of Galactomannans Blends and Their Importance in Ice
During High Temperature cream Industry.
Processing: Influence of http://www.lucidgroup.com.
Degradation and Solubilization. Diakses tanggal 25 Agustus 2011.
Food Hydrocolloids 13:535–542.
www.sciencedirect.com. Diaskes Padaga, M.C.H., dan M.E. Sawitri. 2005.
tanggal 5 Mei 2012. Membuat Es Krim yang Sehat.
Trubus. Agrisarana. Surabaya.
Lo, G.C. 2001. Influence of Guar
Compounds in Acidified Milk Pearson, A.M. 2005. Ice Cream.
Products. http://www.foodsciuogeulph.ca.
http://download.journals.elsevierhe Diakses tanggal 14 September
alth.com. Diakses tanggal 13 2011
September 2011.
Pramono, Sunardiyo dan Rusiyanto. 2011.
Marshall, R.T., H.D. Goff and R.W. Redesain Mesin Pemutar Es Krim
Hartel. 2003. Ice Cream. 6th untuk Meningkatkan
Edition. Plenum Publisher. New Produktivitas, Kualitas Produk dan
York. Kemudahan Operasionalnya.
http://library.uns.ac.id. Diakses
Moeerfard, M. and M.M. Teharani. 2008. tanggal 12 September 2012.
Effect of some Stabilizer on the
Physcochemical and Sensory Rohana, A. 2002. Pembekuan. Fakultas
Properties of Ice Cream type MIPA USU: Sumatera Utara
Frozen Yogurt. American-Eurasian
J.Agric&Environ. Sci.,4(5): 584- Saleh, E. 2004. Teknologi Pengolahan
589. www.idosi.org. Diakses Susu dan Hasil Ikutan Ternak.
tanggal 5 Mei 2012. http://library.usu.ac.id. Diakses
tanggal 12 September 2012.
Mousavi, S.M., M.A. Bazmi, M.R. Ehsani
and M.C. Micklaski. 2003. Effect Schmidt, K.A. 2002. Rheological
of Surface Properties on Textural Properties of Gum guar and Milk
Characteristics of Ice Cream. 3rd Protein Interactions.
International Symposium on Food http://download.journals.elsevierhe
Rheology and Structure. alth.com. Diakses tanggal 13
http://www.spingerlink.com. September 2011.
Diakses tanggal 13 September
2011. Susilorini, T.E dan M.E. Sawitri. 2006.
Murtaza, K. 2004. Pembuatan Es Krim. Produk Olahan Susu. Penebar
PAU Pangan dan Gizi. Universitas Swadaya. Jakarta
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Susrini, 2003. Pengantar Teknologi
Pengolahan Susu. Fakultas
Muse, M.R., and W. Hartel. 2004. Ice
Peternakan UB. Malang
Cream Structure Elements that
Affect Melting Rate and Hardness. Sutomo, B. 2011. Mengenal Fungsi dan
ADSA. J.Dairy Sc. 87:1-10. Bahan Kue untuk Pemula.
www.aseanfood.info. Diaskes http://Budiboga.com. Diakses
tanggal 5 Mei 2012. tanggal 5 Mei 2012.
Syafarini, I. 2009. Karakteristik Produk Widodo. 2003. Bioteknologi Industri Susu.
Tepung Es Krim Dengan Lacticia Press. Yogyakarta.
Penambahan Hidrokoloid
Karaginan Dan Alginat. Winarno, F.G. 1997. Bahan Tambahan
http://repository.ipb.ac.id. Diakses untuk Makanan dan Kontaminan.
tanggal 5 Mei 2012. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Syahrul. 2005. Penggunaan Fikokoloid


Hasil Ekstraksi Rumput Laut
Sebagai Substitusi Gelatin Pada Es
Krim. http:// repository. ipb. ac.id.
Diakses 17 September 2011.

Thaiudom S., K. Singchan and T. Saeli.


2008. Comparison of Commercial
Stabilizers with Modified Tapioca
Starches on Foam Stability and
Overrun of Ice Cream. Asian
Journal of Food and Agro-Industry.
As. J. Food Ag-Ind. 2008, 1(01),
51-61. www.aseanfood.info.
Diakses tanggal 5 Mei 2012.

Trgo, C., M. Koxholf and H. G. Kesler.


1999. Effect of Freezing Point an
Texture Regulating Parameters on
the Initial Ice Crystal Growth in Ice
Cream. J. Dairy Sci. 82: 460 –
465.
www.journalofdairyscience.org.
Diakses tanggal 5 Mei 2012.

Wang, Q., P.R Ellis, and S.B Ross-


Murphy. 2000. The Stability of
Guar Gum in Aqueous System
Under Acidic Conditions. Food
Hydrocolloids 14:129–134.
www.sciencedirect.com. Diakses
tanggal 5 Mei 2012.

Wahyuni, R. 2011. Pengaruh Penggunaan


Substitusi Tepung Ubi Jalar
Dengan Susu Skim Pada
pembuatan Es Krim.
http://jurnal.yudharta.ac.id.
Diakses tanggal 23 April 2012.

Widiantoko, R.K. 2012. Pembuatan Es


Krim Instan dalam Skala Industri.
http:// lordbroken.wordpress.com.
Diakses tanggal 5 Mei 2012.

You might also like