You are on page 1of 13

Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi

Oleh Penyelenggara On Line.

TRANSPORTASI ONLINE VS TRANSPORTASI TRADISIONAL NON-


ONLINE PERSAINGAN TIDAK SEHAT ASPEK PEMANFAATAN
APLIKASI OLEH PENYELENGGARA ONLINE
Agus Pribadiono
Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul
Jln. Arjuna Utara No.9, TolTomang, KebunJeruk, Jakarta Barat
aguspribadinono@esaunggul.ac.id

Abstract
Information technological advances that have resulted makes disruption in various business sectors.
Among the shaken is the pattern of field ground transportation business ventures include the other fields
business sector. No one is untouched by advances in information technology so that the patterns of trying
to be more efficient than the pattern of previous efforts. The existence of legal subjects that had been willed
to be incorporated for the sake of efficiency and the business's security is also challenged its existence.
Turns to subjek law individuals can conduct business through the use of information technology such as
the emergence of on-line stores, online transportation and other online businesses. The facilities and a
variety of features as well as start-up provided by the service provider application provider is quite varied.
Individual persons as legal subjects experienced only stayed open an account and ready to run a business
like stores on line that have been run and successfully run a business. Thus Agency Limited Liability
Company, which has been the choice of doing business is not a viable option anymore priority.
Governments need to review and reset all settings regulation that are friendly with the advancement of
information technology. The pattern of competition in various business sectors also face shifting from
physical to non physical paced non-face virtually. Draw together the individual legal subjects and legal
subjects legal entities doing business on line by way of non online less precise and be not a requirement.
Putting the competition non on line with on line are not placed in the same setting. The setting must be
distinguished in the regulation of competition in the sphere of fellow on line.

Keywords: legal subject, the relationship between the legal subject and competition pattern on line with
non on line.

Abstrak
Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan guncangan besar dalam dunia bisnis apa pun.
Guncangan tersebut terutama terhadap bisnis yang menggunakan aplikasi online. Tidak ada
bentuk bisnis yang tidak tersentuh kemajuan teknologi informasi. Teknologi informasi akan
menjadikan bisnis lebih efisien dalam menjalankan bisnis. Dapat memotong rantai distribusi
yang begitu panjang dari produsen kepada konsumen atau end user. Keberadaan subjek hukum
perorangan dalam kegiatan pada bisnis on line semakin terlihat marak. Peranan subjek hukum
pribadi natural persoonlijke terlihat dengan munculnya toko-toko online non-korporasi. Karena
penyelenggara aplikasi telah menyiapkan kemudahan kemudahan secara aplikasi untuk
seseorang menjalankan usaha. Seseorang menjalankan usaha tanpa harus berbentuk korporasi
atau harus berbentuk badan hukum. Menjalankan usaha menjadi begitu sederhana setiap
orang dapat menjalankan usaha karena aplikasi telah tersedia. Subjek hukum perorangan
cukup membuka dan mendaftar account pada penyedia aplikasi. Pola persaingan usahapun
menjadi berubah persaingan yang semula hanya terjadi di arena perdagangan secara fisik tatap
muka saat kemajuan teknologi informasi berkembang persaingan menjadi persaingan maya.
Persaingan yang terjadi bergeser menjadi persaingan maya antara orang yang sama sama
menjalankan usaha secara maya. Persaingan tatap muka secara fisik dengan persaingan maya
menjadi tidak fair dan memang tidak dapat disandingkan. Seharusnya persaingan yang dapat
disandingkan adalah persaingan orang yang menjalankan usaha sesama online tidak online
dengan non-online.

Kata kunci: subjek hukum, hubungan subjek hukum dan pola persaingan online dan non-
online.

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 126


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.

Pendahuluan Pengaturan bisnis transportasi darat


Menarik untuk dikaji perseteruan moda yang mapan dipertanyakan efektifitasnya
transportasi antara moda angkutan darat on berhadapan dengan teknologi informasi yang
line versus transportasi darat non-online atau memfasilitasi jasa transportasi antara
tradisonal. Kasus perseteruan online dengan konsumen dengan penyedia jasa langsung
non-online mengemukan ketika korporasi yang dalam hal ini adalah driver yang dihubungkan
berusaha dalam transportasi taksi yang telah oleh penyedia applikasi online yang bukan
´PDSDQµ WHUJXQFDQJ GHQJDQ PRGD pengusaha trasnportasi darat. Penyedia jasa
transportasi darat online. Munculnya moda online adalah bergerak dalam usaha aplikasi
transportasi online karena dianggap persaingan dan bukan pengusaha trasnportasi.
menjadi tidak sehat. Persaingan tidak sehat Aliran hukum progresif dan kemajuan
adalah secara sederhana adalah penguasaan teknologi informasi dalam segala bidang untuk
atas pasar dan distribusi barang dan jasa. melakukan efisiensi dalam perdagangan dan
Betulkah transportasi online telah memonopoli jasa. Kemajuan teknologi informasi
bisnis transportasi secara tidak fair didalam menjadikan masyarakat mengalami culture
ikut masuk bisnis transportasi. shock terutama dalam penyelenggara bisnis
Kemajuan teknologi informasi adalah transportasi darat seperti taksi. Kejutan
suatu keniscayaan bagi segala bidang usaha efisiensi melalui aplikasi IT transportasi online
dan perdagangan. Tidak ada satupun bidang penyelenggara bisnis tanpa harus strick dalam
usaha perdagangan yang tidak tersentuh dan bentuk badan hukum dan senyatanya bukan
tidak memanfaatkan kemajuan teknologi badan hukum dan penyedia aplikasi hanya
informasi. alasan pemanfaatan teknologi sebagai penyedia aplikasi bukan pebisnis yang
adalah efisiensi dengan interkoneksi dari bergerak dalam transportasi langsung.
kemajuan teknologi informasi. Masyarakat Mencoba merumuskan subjek hukum
perdagangan seperti terkaget kaget bahwa tidak langsung dalam hubungan hukum antar
teknologi informasi tidak harus secara formal subjek hukum, subjek hukum seperti apa
berbadan hukum. Bisnis online diberbagai menjadi masalah hukum. subjek hukum yang
bidang termasuk didalam transportasi online harus dirumuskan kembali dalam aliran
ternyata tidak mengharuskan berbentuk ekstrim seperti hukum progresif yang
korporasi sehingga pengaturan bisnis diperkenalkan oleh Prof. Satjipto Rahardjo
transportasi online hanya membutuhkan guru besar sosiologi hukum Universitas
aplikasi teknologi informasi dan pemilik Diponegoro. Hukum progresif adalah aliran
aplikasi tidak perlu memasuki bisnis hukum yang anti terhadap kemapanan sebagai
transportasi melainkan hanya memfasilitasi hakekat bahwa yang terjadi dalam dunia ini.
saja atau hanya mempermudah. Aplikasi itu Bahwa tidak ada yang kekal dalam dunia
hanya mempertemukan konsumen pemakai kecuali perubahan yang merupakan
jasa transportasi dengan driver penyedia keniscayaan.
layananjasa transportasi. Adagium bahwa didunia itu tidak ada
Keberadaan subjek hukum badan yang kekal kecuali perubahan itu sendiri.
hukum pada transportasi darat online yang Bahwa pengaturan dalam kehidupan
mempunyai hubungan khusus. Haruskah bermasyarakat adalah selalu berubah sesuai
penyedia jasa transportasi on line seperti dengan dinamika yang terjadi dalam
driver selaku penyedia jasa angkutan online masyarakat itu sendiri. Seperti yang
langung berbadan hukum seperti moda dikembangkan para ahli hukum pada awal
transportasi online tradisonal, terkait dengan abad 19 yaitu ´Critical legal Studiesµ suatu
transportasi umum. Padahal secara teknis gerakan anti kemapanan terhadap hukum.
pribadi sebagai driver dapat melayani langsung Dimana ilmu hukum dianggap tidak dapat
konsumen seperti halnya ojek non-online. menjawab masalah hukum yang terjadi dalam
Subjek hukum perorangan (natuurlijke person) masyarakat dan lebih ekstrim lagi pendapat
perseorangan pun dapat menjadi subjek bahwa ilmu hukum telah mati.
hukum dalam melaksanakan usaha per- Permasalahan yang harus dijawab
dagangan dan jasa secara perorangan. dalam pengaturan penyelenggaraan transport-

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 127


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.
tasi darat terkait dengan kemajuan teknologi lain. Bentuk usaha perorangan dan jaminan
informasi dan pemanfaatan aplikasi dalam dalam melakukan usaha dapat pula menjadi
transportasi online: pilihan. Kepribadian hukum seseorang adalah
1. Bagaimana Kedudukan subjek hukum dimulai sejak dia dilahirkan hidup pasal 2
driver selaku penyedia jasa transportasi KUHPerdata fiksi KXNXP µ$nak yang ada
dalam transportasi online. dalam kandungan seorang perempuan,
2. Bagaimana model persaingan usaha yang dianggap sebagai telah dilahirkan, bilamana
sepadan antara online dan non-online. juga kepentingan si anak menghendakinya.
Hukum perdata memberikan perlindungan
Pembahasan subjek hukum perorangan sejak dalam
Terjadinya disruption dalam perkem- kandungan ibunya.
bangan teknologi informasi memaksa para ahli Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 : ´tiap tiap
hukum yang beraliran progresip berfikir keras warganegara berhak atas pekerjaan dan
XQWXN VHODOX ´ZDVSDGDµ terhadap inovasi- penghidupan \DQJ OD\DN EDJL NHPDQXVLDDQ µ
inovasi ang dilahirkan sebuah teknologi. Pada dasarnya setiap orang dapat menjalankan
Bahwa Pengaturan hukum terkena dampak usaha berdasarkan subjek hukum pribadi
pula dalam pemikiran pengaturan ulang untuk alami yang mandiri penuh. Chidir Ali
segera menyesuaikan dengan gejala kejuan mengartikan manusia adalah makluk yang
teknologi yang sangat cepat. Gejala perubahan berujud dan rohaniah, yang secara berasa,
yang amat cepat ini yang oleh ahli sejarah yang berbuat dan menilai, berpengetahuan dan
Francis Fukuyama disebut era paska industry berwatak. Yang membatasi berdasarkan
gelombang ketiga dengan Great Disruption atau KUHPerdata adalah subjek hukum
terjemahan bebasnya adalah guncangan besar. pribadiantara lain belum dewasa, berada
Peringatan tentang kemajuan teknologi dibawah pengampuan, jenis kelamin,
telah ditulis Harry S.Dent Jr, berjudul Ledakan kedudukan social dan agama, kewarga-
DEDG 0LOHQLXP GLEDZDK MXGXO DVOL ´The negaraan dan kependudukan dan status
Roaring 2000s µ bahwa pemanfaatan teknologi perkawinan. Setiap orang mempunyai hak dan
informasi telah sampai pada mengguncang kewajiban mempunyai wewenang hukum
korporasi oriented. Pergeseran dari subjek yang berarti dapat menjadi subjek dari hak
hukum badan hukum rechtspersoon kepada hak. Dengan demikian semua subjek hukup
subjek hukum alami naturlijke person manusia pribadi mempunyai hak subjektif sejak
alami untuk diberikan kiprah secara lebih dilahirkan sampai dengan meninggal dunia.
bebas, mandiri karena kemudahan aplikasi Subjek hukum buatan berdasarkan teori
yang disediakan oleh penyedia aplikasi. Organ dari Otto von Gierke, badan hukum
Selanjutnya kita para pengambil kebijakan memiliki oran seperti jiwa dan badan hukum,
harus senantiasa meng-update pengaturan teori Fictie, von Savigny, disamakan seperti
terhadap pengaturan yang telah usang terkena manusia walau hanya fictie saja. Teori
dampak kemajuan teknologi informasi. Kekayaan bertujuan yang dipisahkan A Brinz.
Terjadinya guncangan besar karena Teori teori tersebut yang mendasari
perubahan yang tidak terduga karena dan keberadaan badan hukum atau wadah sebagai
menyebabkan para ahli ilmu sosial harusselalu saran subjek hukum natural menjalankan
mempersiapkan perubahan. Perubahan yang usaha sebagai pilihan. Masih terdapat
harus diikuti oleh pengaturan yang ramah beberapa bentuk badan suaha lain yang tidak
dengan kemajuan teknologi tersebut. berbadan hukum seperti firma, CV yang juga
Pemikiran dan orientasi yang relative tepat digunakan orang dalammenjalankan usaha.
adalah aliran hukum dengan basis pemikiran Bahkan perorangan individupun dapt
progresif yang selalu berhadapan dengan menjalankan usaha untuk mendapatkan mata
kemapanan. pencaharian dan keuntungan. Tentu semua
Subjek hukum perorangan dalam bentuk badan usaha dan perorangan
menjalankan usaha dapat secara perorangan , mewajibkan membuat pembukuan dalam
dapat pula secara berkelompok melalui badan menjalankan usaha tersebut. Blacks law
usaha, CV, Firma, Perseroan Terbatas dan lain dictionary:

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 128


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.
legal person an entity such as corporation, Perusahaan tebagi menjadi tiga jenis,
create by law given certain rights and yaitu diantaranya seperti:
duties of a human being ,a being or 1. Perusahaan perorangan
imaginary who for the purpose of legal 2. Perusahaan Persekutuan (CV)
reasoning isrtreated more or less as a 3. Perusahaan Terbatas (PT)
human being.
Kedudukan dan Hubungan Hukum Antar
Badan hukum bukan sesungguhnya Subjek Hukum
subjek hukum tetapi dibentuk berdasarkan Dalam peluang bisnis usaha atau online
keperluan dalam pergaulan masyarakat. Badan business sesuai namanya, peluang bisnis usaha
hukum sehari hari berguna didalam lalu lintas online berjualan melalui media sosial maupun
hubungan antar subjek hukum baik dalam website internet sebagai lapak peluang bisnis
kegiatan perdagangan maupun kegiatan sosial usaha. Peluang bisnis online ini tak hanya
kemasyarakatan. Badan hukum lainnya seperti digandrungi pengimpor, namun juga pegawai
Yayasan adalah: "Kumpulan orang orang yang swasta, ibu rumah tangga, bahkan pelajar
bersama sama bertujuan untuk mendirikan SMA. Jika Anda berfikir anak zaman sekarang
suatu badanm yaitu (1) berwujud himpunan, tidak bisa apa-apa, adalah keliru karena siswa,
dan (2) harta kekayaan yang disendirikan ibu rumah tangga itu secara perorangan
untuk tujuan tertentu dan ini dikenal dengan sedang menikmati kemudahan teknologi yang
<D\DVDQ µ Bentuk badan hukum lainnya yang disediakan oleh penyelenggara aplikasi untuk
bergerak dibidang nirbisnis. menjalankan usahanya secara online.
Pengertian pengusaha, Pengusaha Sebagai ilustrasi bisnis online adalah
adalah setiap orang yang menjalankan orang yang telah mejalankan usaha
perusahaan. Pengetian ini menunjukan bahwa perorangan tanpa berbadan badan hukum
setiap orang atau setiap subjek hukum membuktikan bahwa dengan modal 500.000,
natuurlijke persoonlijke dapat menjalankan seragam putih abu-abu, passion, komitmen
usaha perusahaan. dan kerja keras, maka peluang bisnis usaha
Menurut undang-undang, ada dua online omset 20.000.000 per bulan bukan lagi
macam kewajiban yang harus dilakukan oleh sesuatu yang mustahil. Dan menjalankan
perusahaan, yaitu: usaha itu tanpa harus berbadan hukum hanya
1. Membuat pembukuan, sesuai dengan secara pribadi perseorangan. Walaupun usaha
Pasal 6 KUH Dagang dan Undang-undang SHUVHRUDQJDQ LQL PHQMDGL ´SHVDLQJµ WRNR
Nomor 8 Tahun 1997 tentang dokumen pakaian non-online toko di pasar baik
perusahaan. Dan dokumen perusahaan tradisonal maupun dimall-mall mewah. Dan
diatur dalam pasal 2 UU Nomor 8 tahun kegiatan toko online juga menjadi keluhan
1997 tentang dokumen perusahaan. tokonon online dagang menjadi omsetnya
Dokumen perusahaan adalah terdiri dari berkurang menjadi sepi.
dokumen keuangan dan dokumen Dan bagaimana dengan keharusan
lainnya. berbentuk badan hukum dalam usaha on line
a. dokumen keuangan terdiri dari catatan seperti halnya usaha transportasi online.
(neraca tahunan, perhitungan laba, Alasan keamanan atau alasan karena bisnis
rekening, jurnal transaksi harian); non-online menjadi pesaing yang membuat
b. dokumen lainnya terdiri dari data terkejutnya usaha transportasi tradisonal non-
setiap tulisan yang berisi keterangan online.
yang mempunyai nilai guna bagi Karena sekuruh usaha non online
perusahaan, meskipun tidak terkait sedang mengalami ´GLVUXSWLRQµ menghadapi
langsung denagn dokumen keuangan. kemajuan teknologi informasi . Pada saat mana
2. Mendaftarkan perusahaannya (sesuai teknologi informasi yang dapat digunakan
Undang undang Nomor 3 tahun 1982 oleh semua orang yang sedang atau tidak
tentang Wajib daftar perusahaan). menjalan usaha dan pasti akan lebih efisien.
Adalah saat para pengambil kebijakan
mereposisi pengaturan yang terdampak

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 129


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.
darikemajuan teknologi dan bukan menghen- konsumen dengan mendisiplinkan para
tikan jasa angkutan yang on line atau bahkan drivernya apabila mengecewakan seperti
dihentikan. Atau bahkan dipaksakan meng- emmbatalkan melayani konsumen tanpa
LNXWL SHUDWXUDQ \DQJ ´XVDQJµ WHUVHEXW VHSHUWL alasan yang dibenarkan. Perlindungan kepada
lembaga kir, berplat kuning, bengkel, konsumen tersebut terdapat dalam fitur-fitur
keharusan berbadan hukum bagi jasa angkutan aplikasi dalam transportasi darat online.
online yang sesungguhnya hanya memanfaat- Kemajuan teknologi informasi menjadi-
kan aplikasi online dan tidak sedang kan badan hukum dipertanyakan seperti
menjalankan usaha jasa angkutan tetapi keberadaan bank nirkantor dalam peman-
langsung memberikan layanan langsung yang faatan teknologi pada financial technologi.
di fasilitasi perusahaan aplikasi. Keberadaan lembaga truemoney yang tanpa
Kedudukan Subjek hukum driver, berkantor dan berada dimana-mana termasuk
pedagang toko online, pedagang buku online, didaerah pelosok untuk memfasilitasi
pedagang online lainnya adalah sebagai subjek kebutuhan pergerakan pengiriman uang.
hukum perorangan natuurlijke persoon . Subjek Definisi Financial Technology (FINTECH):
subjek hukum tersebut adalah dapat berperan Perpaduan antara teknologi dan fitur
sebagai penyandang hak dan kewajiban dalam keuangan atau dapat juga diartikan inovasi
kegiatan perdagangan. Subjek hukum tersebut pada sektor financial dengan sentuhan
dalam hal ini para driver hanya sebatas teknologi moderen.
memanfaatkan aplikasi yang disediakan oleh True money telah berjalan sebelum
pengusaha bidang provider aplikasi sehingga penyelenggara true money diwajibkan berbadan
dapat menyambungkan dengan pengguna jasa hukum oleh otoritas dalam hal ini otoritas jasa
transportasi darat melalui online. keuangan. Perkiraan nilai transaksi fintech
Sementara pengakuan pihak penyedia Indonesia total 14,5 miliar dolar AS.
aplikasi transportasi online transportasi bukan Haruskah berbadan hukum bagi orang
bisnis dasarnya. Bisnis basis atau core business- yang menjalankan usaha perorangan,
nya adalah penyediaaan aplikasi yang antara sementara secara teknis informasi aplikasi
lain adalah melakukan profiling data. Melalui tidak perlu berbadan hukum.Karena
profiling data tersebutlah yang dijadikan salah membentuk dan menjalankan badan hukum
satu bisnis utamanya yang akan menghiupkan pasti menjadi tidak efisien terkait dengan
bsinis aplikasi transportasinya. Dalam bisnis membentuk badan hukum sekurang
aplikasi terdapat banyak bisnis pencari data kurangnya dibentuk dalam perjanjian
melalui elektronik atau data elektronik mining. membentukan badan hukum disyaratkan
Saat ini elektronik data mining telah menjadi sekurang kurangnya dua orang atau lebih.
industry yang besar sehingga menghasilkan Setelah membentuk badan hukum menyiapkan
keuntungan yang besar. penguru yang akan menjalankan badan
Memberikan bonus bagi para driver hukum tersebut. Mengisi organ Perseroan
drivernya dengan persyaratan persyaratan Terbatas apabila pilihan yang diambil
dalam memberikan bonus bagi para driver- perseroan terbatas. Mencari dan membayar
driver-nya melalui persyaratan persyaratan komisaris professional umpamanya, pengurus
tertentu dari usaha yang bukan transportasi direksi profesional dan karyawan yang akan
tersebut. Bahkan dengan keuntungan usaha membantu mengelola badan hukum.
aplikasinya memberikan tambahan bagi Bukankan semua itu adalah biaya dan dengan
konsumen dengan menyediakan asuransi demikian menjadi tidak efisien usaha
kecelakaan oleh perusahaan asuransi yang perorangan harus dikelola oleh badan hukum
bekerjasama dengan go-jek misalnya dengan sementra melalui fasilitas pengusaha aplikasi
Alianz. Bagi pemakai jasa go-jek dan go-car sudah dapat memfasilitasi kesulitan dan
mendapat perlindungan asuransi kecelakaan. menjadi efisienya usaha perorangan.
Keamanan transportasi online darat Kemajuan tekonologi informasi
antara lain aplikasi menyediakan fitur-fitur menawarkan software dari produk pembuat
dengan mendata seluruh driver, memonitor software hanya tinggal pakai. Software
perjalanan para driver dan membantu melayani tersebut yang dapat dijalankan oleh siapa saja

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 130


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.
dengan tawaran software yang efisien untuk Asas dalam Undang-Undang No.22
sarana menjalankan usaha. Software dijalankan Tahun 2009 dibuka kemungkinan untuk
hanya oleh satu atau dua orang saja dengan partisipasi dalam menyelenggarakan usaha
kesitimewaan software yang ditawarkan tanpa angkutan,asas manfaat,asas efisien efektif,asas
harus membuat dengan susah payah. Fasilitas mandiri. Manfaat bagi pengguna jasa dan
software tersebut termasuk fasilitas efisien efektif dalama tarif dan tujuan
penyimpan data yang aman dan murah. angkutan yang aman nyaman,mendapat
Bentuk software tersbut dikenal dengan perlindungan. Mandiri dalam hal penyedia
aplikasi ´start-upµ 0HPXODL XVDKD GHQJDQ jasa tidakharus korporasi atau badan hukum
menggunakan atau software perangkat lunak cukup orang perorang sebagai driver yang
penunjang yang telah tersedia dan efisien. berkedudukan sebagai penyedia jasa langsung
Bentuk bentuk hubungan hukum antar bagi pemakai jasa atau konsumen jasa
subjek hukum yang dapat mengakibatkan angkutan online.
secara hukum bervariasi. Model hubungan Berbagai teori subjek hukum dalamm
hukum transportasi online juga menunjukan hal ini badan hukum rechtspersoon seperti,
perbedaan secara khas antara penyedia sarana teori kekayaan bertujuan, teori organ, teori
elektronik, driver sebagai pihak yang fiksi dari berbagai teori badan hukum. teori
memanfaatkan aplikasi dengan konsumen kekayaan bertujuan bahwa kekayaan badan
pengguna jasa transportasi online. Subjek hukum adalah terpisah dari kekayaan pribadi
hukum dan hubungan hukum tiga pihak pribadi yang menjalankan badan hukum
subjek hukum usaha aplikasi satu sisi dan kekayaan badan hukumdigunakan
subjek hukum penyedia jasa dan pengguna untukpencapaian tujuan badan hukum seperti
jasa transportasi dipihak lain. Tentunya badan hukumyang bergerak di bidang
hubungan hukum ini mengakibatkan akibat transportasi asset kendaraan pengangkut
hukum yang berbeda dan tanggung jawab adalah asset badan hukum untuk
yang berbeda pula. penyelenggaraan jasa angkutan untuk
Berdasarkan Undang-Undang No. 22 mencapai keuntungan badan hukum
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan dalamusaha transportasi tersebut. Demikian
Jalan pasal 1 angka 21 adalah: pula teori badan hukum adalah berdasar teori
Perusahaan Angkutan Umum adalah organ badan hukum layaknya dibentuk seperti
badan hukum yang menyediakan jasa organ manusia yang terdiridari kepala ,tangan
angkutan orang dan/atau barang dan kaki dari badan hukum agar badan hukum
GHQJDQ .HQGDUDDQ %HUPRWRU 8PXP µ itu dapat berfungsi secara efisien melalui
peranya dalamorgan itu masing seperti,peran
Apakah pengaturan transportasi on line kepla melakukan pengampilan keputusan
masih harus mengacu kepada pengertian UU ITE dan pengaturan tentang subjek
diatas padahal penyedia jasa angkutan on line hukum badan hukum on line dalam kegiatan
dalam hal ini driver adalah bersifat pribadi dan bisnis bidang apapun,khususnya penerapan
hanya memanfaatkan teknologi informasi dari aplikasi dalam usaha transportasi.
penyelenggara elektronik dalam hal ini seperti Undang-Undang No 11 tahun 2008
Go-Jek atau go-Car dalam melakukan kontrak tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik
tidak tertulis dengan konsumen jasa angkutan pasal 1 angka 2.
on line. Transaksi Elektronik adalah perbuatan
hukum yang dilakukan dengan
Asas dan Tujuan menggunakan Komputer, jaringan
Pasal 2 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Komputer, dan/atau media elektronik
diselenggarakan dengan memperhatikan: a. lainnya.
asas transparan; b. asas akuntabel; c. asas
berkelanjutan; d. asas partisipatif; e. asas Kualifikasi memesan moda angkutan
bermanfaat; f. asas efisien dan efektif; g. asas melalui aplikasi go-jek adalah perbuatan ber
seimbang; h. asas terpadu; dan i. asas mandiri. transaksi elektronik, yaitu perbuatan hukum
yang dilakukan dengan menggunakan

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 131


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.
computer dalam hal ini melalui media gadget online hanya terkait hubungan hukum dengan
untuk memesan driver jasa angkutan go-jek. driver. Driver dalam arti mendapat fasilitas dari
Hubungan hukum yang terjadi adalah penyelenggara online saja hubungan hukum
hubungan antara penyelenggara aplikasi bukan sebagai majikan dengan karyawan.
transportasi online dengan pengguna aplikasi Sementara hubungan hukum antara driver
yang memesan jasa online transportasi. Pasal 1 ojek online dengan konsumen jasa ojek online
angka 6: mempunyai hubungan hukum tersendiri.
Penyelenggaraan Sistem Elektronik Hubungan hukum antara driver dengan
adalah pemanfaatan Sistem Elektronik penyelenggara aplikasi hanya terbatas
oleh penyelenggara negara, Orang, memfasilitasi saja atas aplikasi antara provider
Badan Usaha, dan/atau masyarakat. ojek online dengan pengguna aplikasi dan
hubungan driver sebagai penyedia jasa dengan
Dalam hal ini pasal 1 angka 6 subjek konsumen pengguna jasa angkutan online
hukum adalah Penyelenggaraan Sistem adalah hal lain.
Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Pemerintah harus arif dan bijaksana
Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, menghadapi perubahan dan kemajuan
Badan Usaha, dan/atau masyarakat. Gojek on teknologi informasi dalam melakukan
line adalah sebagai subjek hukum melalui pengaturan pengaturan secara setara atau aple
pemanfaatan system elektronik penyelenggara to aple dari transortasi online dengan non-
elektronik oleh orang dan badan usaha. online. Perlindungan pemakai jasa transportasi
Aplikasi online transportasi berkedudu- online saat ini sekurang kurangnya adalah
kan sebagai fasilitator atau subjek hukum bahwa diriver terpantau dimanamengambil
dalam usaha transportasi, pemilik aplikasi dan mengantar ke tujuan yang diinginkan
online transportasi mengaku tidak beroprasi konsumen jasa transportasi online. Perusahaan
dalam lingkup usaha transportasi tapi aplikasi transportasi online untuk perlindungan
bergerak dibidang usaha aplikasi. Gojek hanya pengguna jasa transportasi online mendaftar
memfasilitasi melalui aplikasi untuk memper- driver dan gambar serta nomor telpon driver
temukan pengguna jasa transportasi dengan bagi konsumen. Menyediakan layanan teguran
penyedia jasa transportasi dalam hal ini driver. dan keluhan dalam beberapa hal kepada driver
Dengan demikian model hubungan hukum ´QDNDOµ GHQJDQ VDQNVL-sanksi disiplin bagi
segitiga dalam transportasi online antara driver.
penyedia aplikasi online produsen dengan Pertanyaan yang harus dijawab adalah
konsumen harus diperjelas terlebih dahulu. apakah berpartisipasi dalam ikut meyeleng-
Batasan tanggung jawab sebagai subjek hukum garakan angkutan umum harus berbentuk
badan hukum Pemilik aplikasi online dalam badan hukum sementara online sangat
transportasi sejauh mana yang menjadi memungkinan perorangan ikut berpartisipasi.
tanggung jawabnya. Berdasarkan hukum Partisipasi dalam jasa transportasi melalui
terkait dengan badan hukum tentunya lingkup online secara teknis informatika sangat
tanggung jawab badan hukum adalah memungkinkan. Melalui pemanfaatan
diaturdan terdapat dalam konstitusi dari teknologi informasi menjadi sangat pribadi
badan hukum itu sendiri. Lingkup dan dalamikut berpartisipasi transportasi online.
tanggung jawab badan hukum diatur hakdan Kewajiban penyelenggaraan usaha transportasi
kewajiban badan hukum dalam anggaran berbentuk korporasi menjadi penghalang bagi
dasar dan rumah tangga (AD/ART badan orang perorang berpartisipasi dalam
hukum). transportasi online. Perubahan yang harus
Tanggung jawab tiga pihak atau dua diantisipasi oleh pengambil kebijakan
pihak antara perusahaan penyelenggara dalambentuk pengaturan kembali dalam
aplikasi ojek online, driver sebagai pemberi jasa transportasi online. Demi sebesar besarnya
nagkutan darat dan pengguna jasa konsumen. manfaat hukum harus memberikan pula
Hubungan hukum antara penyedia online manfaat bagi usaha transportasi online
dengan driver dan konsumen di pihak lain. sehingga terbuka partisipasi secara perorangan
Secara hubungan hukum pihak penyelenggara dalam mengisi lapangan kerja yang tersedia.

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 132


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.

Model Persaingan Transportasi Online online tidak hanya transportasi tapi disegala
dan Transportasi Non-Online. bidang kehidupan. Oleh karena itu jalan
Akar hukum progresif dalam keluarnya adalah mengikuti sistem on line
memahami gejala pengaturan transportasi yang lebih efisien dengan membuka toko baju
online adalah orientasi yang cukup tepat online dan toko buku online dengan
mengingat pengaturan yang ada. Pengaturan memanfaatkan teknologi informasi bukan
sudah tidak lagi dapat menjawab perdagangan menutup yang online sebagai kemajuan
usaha pada umumnya khususnya bisnis online. teknologi. Bukan menafikan pemanfaatan
Bisnis online membuka kemungkinan setiap teknologi untuk menyetarakan persaingan.
orang atau subjek hukum untuk ikut Apakah pemanfaatan aplikasi online
berpartisipasi dalam layananan transportasi menjadikan persaingan tidak sehat atau
online tanpa harus membentuk badan hukum persaingan yang diakibatkan oleh tidak
baik Perseroan Terbatas, Yayasan atau efisiennya usaha. Pengertian persaingan usaha
Koperasi untuk mewadahi usaha online. Secara berdasarkan Undang-Undang No.5 tahun 1999
peroranganpun dimungkinkan dan cukup tentang Larangan Praktik Monopoli dan
bergabung dengan perusahaan aplikasi online Persaingan usaha tidak sehat dalam pasal 1
yang menyediakan aplikasi dan menjadi angka 6:
perantara kepada konsumen jasa angkutan Persaingan usaha tidak sehat adalah
online. persaingan antar pelaku usaha dalam
Keberatan bisnis transportasi menjalankan kegiatan produksi dan
khususnya usaha taksi yang mewakili usaha atau pemasaran barang atau jasa yang
transportasi non-online terhadap keberadaan dilakukan dengan tidak jujur atau
bisnis jasa transportasi online. Keberatan itu melawan hukum atau menghambat
dapat dianalogikan dengan bisnis online baju persaingan usaha.
atau buku atau online lainnya yang
menggunakan aplikasi internet. Bisnis Kiranya persaingan online dengan non -
perdagangan melalui toko baju dan toko buku online lebih kepada model efisiensi melalui
juga mengalami persaingan dengan model aplikasi online dibanding dengan persaingan
aplikasi toko online. Toko baju dan buku dimall tidak sehat. Yang terdampak penggunaan
tidak dapat dibandingkan dengan toko online aplikasiadalah tidak saja transportasi non-
dalam menjalankan usaha perdagangan. Usaha online seperti jasa taksi, tetapi juga adalah toko-
di mall menawarkan layanan dan kenyamanan toko dan mall-mall yang bersaing dengan toko
yang lebih fisik dengan tatap muka online, dan mengapa pedagang baju dan buku
berhadapan dengan pelayan ramah dan cantik ditoko secara tatap muka tidak kleberatan atau
misalnya dari pada online yang non fisik non berdemonstrasi karena dibukanya toko-toko
tatap muka. Mengapa tidak dapat online yang memanfaatkan aplikasi.
dibandingkan dari sisi persaingan karena basis Apabila melihat pengertian persaingan
usaha yang berbeda memerlukan sarana dan tidak sehat seperti yang diatur dalam UU no.5
prasarana fisik, dan itu menjadikan lebih tahun 1999 tentang larangan Praktik Monopoli
´PDKDOµ VHSHUWL KDUXV VHZD UXDQJ GLPDOO dan Persaingan Tidak Sehat. UU mengatur
bayar pelayan toko dan biaya lain yang persaingan tidak sehat adalah menjalankan
mengakibatkan tidak dapat menjual dengan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang
harga yang lebih baik dan murah dibanding atau jasa yang dilakukan dengan tidak jujur
toko on line yang tidak menawarkan layanan atau melawan hukum atau menghambat
langsung dan kering sentuhan layanan. persaingan usaha.
Membandingkan online dengan non- Sistem online transportasi adalah jujur
online dalam kasus ini go car dengan taksi non- dan tidak menghambat persaingan usaha tidak
online adalah samahalnya dengan jualan online ada posisi dominan dalam usaha online
baju dengan jualan tatap muka di pasar tanah transportasi dalam memproduksi dan
abang atau Pasar Cipulir dan sama halnya penguasaan pasar seperti kualifikasi praktik
dengan jualan online buku dengan toko buku monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
di mall. Jadi yang terdampang pada sistem Pengusaha transportasi online lainnya tidak

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 133


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.
dihambat untuk memasuki pasar transportasi sebagai end user dengan keunggulan dan
online lainnya yang ingin masuk pasar efiseinsi yang dapat memotong biaya
transwportasi online. Terbukti banyak usaha penjualan proses produksi sehingga menjadi
online transportasi baikroda 2 maupun roda lebih efisien dan lebih kompetitif dan murah.
empat marak diberbagai kota. Persaingan
antara sesama usaha transportasi online harus Efisiensi Dalam Bisnis Dan Pelayananan
dibandingkan apel to aple dengan sesama usaha Jasa Transportasi
transportasi online bukan dengan usaha Efisiensi dan keharusan berbadan
transportasi non-online. hukum pada ojek online adalah hal yang akan
Kata kunci usaha tidak sehat adalah menjadikan ojek online menjadi tidak efisien
dalam menjalankan kegiatan produksi dan alias menjadi mahal dalam tariff pelayanan
atau pemasaran barang atau jasa dilakukan ojek online. Keharusan lainnya adalah harus
dengan tidak jujur atau melawan hukum atau berdasarkan berplat kuning dan keharusan kir
menghambat persaingan usaha. Pemanfaatan kendaraan umum. Apakah ketidak efisienan
teknologi informasi adalah meningkatkan yang adapada jasa non-online menjadi
persaingan usaha dalam menjalankan usaha penyebab persaingan usaha jasa angkutan
dan tidak dapat dihindari pemanfaatan menjadi tidak efisen atau lebih mahal tarifnya.
informasi teknologi dalam rangka bersaing. Persyaratan bagi transporatsi non-
Mempertanyakan online seolah-olah menjadi- online seperti Lembaga kir, lembaga plat
kan persaingan menjadi tidak fair adalah tidak kuning menyediakan pool kendaraan untuk
tepat. Karena sebagaimana usaha dagang penyelenggara usaha taksi non-online menjadi
lainnya seperti yang dilakukan oleh toko online kendala ketika harus bersaing dengan jasa
baik online pakaian, online buku atau usaha jasa angkutan online. Kendala kendala tersebut
online lainnya melalui teknologi informasi. padahal tidak dapat diperbandingkan dengan
Membandingkan usaha transportasi dengan non-online. Padahal pada tataran
online dengan non-online tidak setara tidak praktis keharusan kir tidak menjadikan
dapat membandingkan seperti aple to aple. angkutan umum menjadi lebih aman dan
Ukuran efisiensi online dengan non-online nyaman. Sedangkan angkutan online cek
berbeda walau tujuannya adalah sama yaitu kendaraan lebih baik mengingat kepemilikan
sama sama membuat konsumen jasa angkutan pribadi kendaraan yang digunakan sebagai
aman, nyaman, murah sehingga yang alat transportasi online adalah milik pribadi.
diuntungkan adalah warga masyarakat selain Karena milik pribadi maka pemeliharaan dari
mendatangkan lapangan kerja bagi masyarakat kendaraan miliknya akan lebih merasa
yang sementara ini lapangan kerja terbatas dan memiliki yang berbeda dari milik badan
tidak tersedia. hukum.
Rasionalitas berbelanja barang atau jasa PP 55 tahun 2012 tentang kendaraan
dalam berusaha menjadi pilihan konsumen, pasal 1 angka 9 adalah:
konsumen memilih kenyamanan atau melihat Pengujian Kendaraan Bermotor adalah
fisik barang yang dijajakan atau tidak nyaman serangkaian kegiatan menguji dan/atau
atau kering tanpa layanan dan dialog tanpa memeriksa bagian atau komponen
melihat barang fisik dan tanpa tatap muka. Kendaraan Bermotor, Kereta Gande-
Apakah konsumen menginginkan dari ngan, dan Kereta Tempelan dalam
produsen dengan keramahan layanan atau rangka pemenuhan terhadap persyara-
konsumen tidak memerlukan layanan dan tan teknis dan laik jalan.
pilihannnya adalah seringnya layanan karena
tanpa tatap muka dan tidak bertemu dengan Antara pengujian Kir dengan ATPM
pelayan yang ramah yang dilakukan oleh pada kendaraan yang digunakan dalam
layanan tatap muka. Dua hal tersebut menjadi transportasi online demi pemenuhan
pilihan yang rasional bagi konsumen di era persyaratan teknis dan kelayakan atau laik
teknologi informasi. Teknologi informasi jalan. Perlakuan yang sama antara online dan
bahkan mampu memotong mata rantai non-online adalah tidak bijaksana padahal
perdagangan dari produsen kepada konsumen lembaga kir atau ATPM adalah untuk

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 134


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.
pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan tasi. Pengaturan ini menjadi tidak efisien bagi
laik jalan. Lebih bijaksana adalah menguji usaha transportasi online.
ulang apakah lembaga lembaga yang selama Hubungan khusus tiga pihak
ini telah mapan dan diberlakukan bagi penyelenggara online, driver dan pemakai
transportasi non-online. Sedangkan masyarakat aplikasi sekaligus konsumen jasa online tidak
telah memanfaatkan dan merasakan serta terkait secara serta merta.penyelenggara
manfaatnya dari transportasi online bahkan online sebatas penyedia aplikasi yang
tidak ingin kehilangan jasa transportasi online. digunakan oleh konsumen jasa angkutan
Dan memberikan kenyamanan bagi pemakai melalui penggunaan aplikasi online jasa
jasa transportasi online dan untuk layanan aplikasi online.
tertentu juga mendapat perlindungan bagi Batasan dalam perlindungan konsumen
pemakai jasanya. hubungan hukum yang terjadi sebagai
Pengaturan memenuhi persyaratan peristiwa hukum adalah perikatan antara
teknis sesuai pasal 6(1) yaitu : produsen sebagai penyedia jasa transportasi
Setiap Kendaraan Bermotor yang dengan konsumen sebagai pengguna jasa.
dioperasikan di jalan harus memenuhi Politik hukum pengaturan transportasi
persyaratan teknis online harus memberikan kemanfaatan sebesar
besarnya bagi semua pelaku transportasi
Selanjutnya pengertian laikjalan seperti online. Pemerintah memperhatikan semua
yang diatur dalam dalam pasal 64 (1) tentang kepentingan baik penyelenggara non online
syarat laik jalan: dan sekaligus memelihara transportasi online
Setiap Kendaraan Bermotor yang yang jelas lebih murah, lebih efisien, lebih
dioperasikan di jalan harus memenuhi disenangi warga dan membuka lapangan kerja
persyaratan laik jalan. (2) Persyaratan baru yang sementara ini lapangan kerja belum
laik jalan sebagaimana dimaksud pada dapat disediakan oleh pemerintah.
ayat (1) ditentukan berdasarkan kinerja Pengaturan non-online yang selama ini
minimal Kendaraan Bermotor yang menjadi ranah pengaturan pemerintah dalam
paling sedikit meliputi: a. emisi gas hal ini perhubungan darat seharusnya ditinjau
buang; b. kebisingan suara; c. efisiensi ulang terutama terkait pengaturan transportasi
sistem rem utama; d. efisiensi sistem online karena pengaturan transportasi online
rem parkir; e. kincup roda depan; f. tidakdapat dibandingkan dengan non online.
suara klakson; g. daya pancar dan arah Pengaturan non-online selama ini menjadi tidak
sinar lampu utama; h. radius putar; i. efisien karena pengaturan dari lembaga kir dan
akurasi alat penunjuk kecepatan; j. pengaturan plat kuning, perdebatan angkutan
kesesuaian kinerja roda dan kondisi umum atau angkutan pribadi.
ban; dan k. kesesuaian daya mesin Apabila dibandingkan dengan
penggerak terhadap berat Kendaraan. transportasi online lembaga kir, plat kuning,
bengkel dan pool kendaraan tidak diperlukan
Bentuk transportasi online harus dan oleh karena itu menjadi lebih efisien.
berbentuk Badan hukum mengikuti Apakah transportasi online yang tidak berplat
pengaturan bentuk non-online seperti usaha kuning berplat tapi plat hitam tidak dapat
taksi dipastikan tidak akan dapat bersaing dan menjalankan usaha dalam transportasi online,
tidak efisien. Badan hukum membutuhkan apakah bila tidak di kir tidak boleh
pengurus dan tenaga atau sumber daya yang menjalankan usaha transportasi online
akan mengurus badan hukum sementara sedangkan plat kuning dan kir adalah untuk
driver adalah subjek hukum orang pribadi kenyamanan, rekamanan pemakai jasa
yang dapat langsung melayani pengguna jasa angkutan.
ojek online melalui jasa aplikasi perusahaan Ranah persaingan antara jasa angkutan
aplikasi yang hanya memfasilitasi dalam online harus disetarakan atau disandingkan
mempertemukan driver sebagai produsen jasa persaingannya secara aple to aple dengan
transportasi kepada konsumen jasa transport- sesame jasa angkutan online pula. Apabila
pengaturan dalam ranah yang berbeda dalam

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 135


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.
hal online berhadapan dengan non-online akan oleh pengembang start up yaitu merupakan
terjadi perbedaan perlakuan. Analogi perusahaan rintisan. Perusahaan rintisan atau
hukumnya adalah persaingan toko mall start up menyiapkan aplikasi untuk merintis
dengan toko online yang berjualan baju atau usaha dengan menyiapkan system aplikasi
buku tidak bisa dibandingkan yang bisa yang simpelatau sederhana. Oleh karena
dibandingkan adalah sesama pedagang online perusahaan perusahaan yang telah jalan
dalam mengukur persaingan. dengan tak perlu menolak apalagi
Perlakuan efisien dalam ranah non menghentikan seperti yang terjadi di
online berbeda dengan ranah online contoh transportasi online akan tetapi segera
konkret membandingkan online dengan mensinergikan dengan teknologi informasi
bengkel ATPM bagi pemilik kendaraan pada untuk selalu berinovasi dan sekaligus akan
jasa angkutan online dengan kulaifikasi dapat bersaing. Kewajiban nirkantor pelayanan
bengkel pool taksi adalah tidak tepat dan pasti pengiriman uang ke segala pelosok melalui
cost pemeliharaan menjadi lebih mahal harus true money tidak perlu kawatir bahkan harus
memiliki tempat atau lahan dengan beberapa segera menyesuaikan dengan kemapanan
orang teknisi, keamanan, manajemen dari pengaturan yang mapan apalagi harus
manajemen bengkel yang tidak kecil dan tidak mematikannya seperti halnya transportasi
murah dan menjadi beban korporasi online. Dengan mencoba mengantisipasi seperti
berhadapan dengan bengkel ATPM karena halnya trasnportasi online dengan mewajibkan
kendaraan milik pribadi maka pemeliharaan lembaga true money berbadan hukum.
akan lebih baik karena rasa memiliki dari Transaksi keuangan yang lebih lincah bergerak
pemilik kendaraan transportasi online. dan sangat efisien karena nirkantor tidak
Pemerintah selaku pengambil kebijakan seharusnya di singkirkan oleh karena tidak
harus berpihak kepada kedua belah pihak baik sesuainya dengan ketentuan. Justru ketentuan
kepada pihak transportasi online maupun non itulah yang harus bersifat responsive
online agar tetap dalam koridor pelayanan menghadapi era disruption dimana
trnasportasibagi masyrakatyang efisien, aman keguncangan terjadi dalam siklus kurang dari
nyaman menguntungkan produsen dan satu tahun karena pergerakan kemajuan
konsumen. teknologi informasi.
Pemikiran seseorang menjalankan
Analisis usaha perorangan harus berbadan hukum
Model subjek hukum dalam adalah tindakan reaktif dari pembuat
menjalankan usaha dengan memanfaatkan kebijakan ketika terjadi disruption teknologi
aplikasi antara keharusan berbadan hukum bidang informatika disegala bidang. Padahal
atau cukup dengan dengan subjek hukum orang dapat menjalankan usaha dengan cara
natuurlijke person demi efisiensi dalam perorangan seorang diri apalagi tekonologi
menjalankan usaha. informasi yang tersedia sangat memfasilitasi
Disruption technology akan merusak dan sangat dimungkinkan. Mewajibkan
kemapanan usaha yang telah berjalan. Disrupsi berbadan hukum menjadikan tidak efisien dan
akan merusak tatanan dan secara segera mahal sehingga kembali kepada kemampuan
menghendaki penyelesaian sesuai dengan daya saing menurun disbanding dengan orang
kemajian teknologi itu sendiri tidak dengan menjalankan usaha dengan teknologi informasi
aturan yangtelah ada dan mapan yang sudah yang sangat sesuai dengan usaha mikro yang
tidakj efisen lagi. Aspek subjek hukum dan sangat efisien.
asas keadilan, kepastian dan manfaat. Pengaturan kembali oleh pemegang
Penggunaan aplikasi untukkepentingan kebijakan tidak harus menarik usaha yang
pembayaran dengan QR code yangcukup sudah sangat efisien dan bermanfaat bagi
menempelkan ponsel ke alat gesek di kasir warga masyarakat tidak sertamerta harus di
sehingga pelanggan tidak lagi perlu WDULN NHSDGD SHQJDWXUDQ \DQJ VXGDK ´XVDQJµ
mengeluarkan kartu debet atau kredit atau mapan. Bahwa pengaturan pun
untuktransaksi pembayaran. Aplikasi tersebut khususnya di bidang pemanfaatan teknologi
tidak disediakan oleh industry perbankan tapi informasi harus tidak mematikan yang lebih

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 136


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.
efisien dengan harus berbentuk badan hukum. online driver dengan konsumen. Namun
Perlindungan warga masyarakat yang demikian perusahaan penyelenggara aplikasi
menjalanklan usaha secara mikro kewajiban online cukup bijaksana dalam perlindungan
negara selaku pembentuk peraturan dengan kepada konsumen melalui mekanisme disiplin
bijak. dalam fitur online yang tersedia dalam aplikasi
Melindungi pengusaha kecil dari para online-nya. Fitur fitur dalam aplikasi yang
pemodal atau kapitalis menjadi amat penting. tersedia sehingga terciptanya keamanan dan
Dengan demikian pengaturan harus diatur disiplin driver serta menyediakan asuransi
kembali guna para pengguna aplikasi dari kecelakaan walau dalam nilai terbatas.
usaha perorangan tidak harus masuk kedalam Kedudukan perusahaan penyedia aplikasi
bentuk badan hukum padahal cukup orang transportasi darat online bergerak dalam
perorang seperti transportasi online, toko peyedia aplikasi, kedudukan subjek hukum
online, true money dan seluruh usaha driver selaku penyedia jasa yang subjek hukum
perorangan yang menjalankan usaha dengan yang menggunakan aplikasi dari perusahaan
memanfaatkan aplikasi online. penyedia aplikasi dan terakhir adalah subjek
Teori hukum progresif terhadap hukum pengguna jasa transportasi selaku
kemajuan teknologi informasi dalam usaha pengguna. Peranan masing masing subjek
transportasi online. Sejalan dengan ahli sejarah hukum dalam hubungan hukum tiga pihak
Francis Fukuyama dalam buku terakhirnya: adalah yang pertama perusahaan penyedia
µ7KH Great Disruption: Human Nature and The aplikasi selaku penyelenggara aplikasi (bukan
5HFRQVWUXFWLRQ RI 6RFLDO 2UGHU µ Terjadinya pengusaha transportasi), driver selaku
Guncangan besar: Kodrat Manusia dan Tata pengguna jasa aplikasi yang disediakan subjek
Sosial Baru. Yang diakibatkan salah satunya hukum pertama dan subjek hukum ketiga
adalah kemajuan teknologi informasi. sebagai pengguna jasa pihak kedua selaku
Subjek hukum perorangan dalam usaha driver. Hubungan hukum antara penyedia
transportasi online berhadapan dengan aplikasi transportasi online dengan driver
keharusan subjek hukum dalam berbagai pengguna aplikasi yang menghubungkan
bentuk seperti: korporasi, PT,Yayasan dan pengguna jasa adalah keterkaitan antar subjek
Koperasi. hukum yang jelas.
Memasuki era informasi setelah Terbukti bahwa persaingan yang terjadi
berlalunya era industrialisasi bahkan post berada di ruang yang berbeda, ruang maya
industrialisasi. Memasuki era informasi dan dan ruang tatap muka atau pelaku usaha
berlalunya era posinidustrial.yang oleh tradisional. Mewajibkan orang yang
)XWXURORJ $OILQ 7RIOHU VHEDJDL ´*HORPEDQJ menjalankan usaha dengan efisien
.HWLJD µ menggunakan aplikasi seperti fintech dan go
jek dll. harus berbadan hukum. Mengapa harus
Kesimpulan berbadan hukum padahal usaha sebagai
Pemerintah sebagai pemegang penyedia jasa transsportasi online dapat
kewenangan mengatur melalui pengambilan dilakukan sendiri secara perorangan dan
kebijakan harus berhati hati dan berdiri di menghasilkan sebagai sumber penghasilan
disemua pihak. Baik pihak trasnportasi on line seseorang. Selain usaha perorangan secara
maupun non-online dalam menciptakan online tanpa tatap muka secara pisik yang telah
kebijakan pengaturan. Bahwa pengaturan terguncang oleh aplikasi. Dan non online itu
subjek hukum transportasi online dengan menjadi tidak efisien harus dipertahankan
pengaturan system jasa angkutan non on line adalah keputusan pemerintah yang tidak bijak.
adalah tidak tepat. Pada pengaturan online Usaha perorangan dengan menggunakan
dimungkinkan partisipasi perorangan aplikasi menjadi sangat efisien bukan harus
menjalankan usaha tanpa harus berbentuk dibebani dengan lembaga lembaga yang telah
badan hukum. Transportasi online hanya usang tidak efisien pada toko atau usaha
memanfaatkan dan hanya memanfaatkan tradisonal. Karena usaha tatap muka atau
aplikasi online dari penyedia jasa online dalam tradisonal secara fisik harus sewa tempat mall
mempertemukan antra penyedia jasa angkutan bahkan harus menyewa tempat yang mahal.

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 137


Transportasi Online Vs Transportasi Tradisional Non-Online Persaingan Tidak Sehat Aspek Pemanfaatan Aplikasi
Oleh Penyelenggara On Line.
Usaha perseorangan sebagai subjek hukum Undang-Undang No.5 Tahun 1999 Tentang
padahal dapat dilakukan oleh orang perorang Persaingan Usaha.
dengan fasilitas aplikasi. Fintech pada usaha
nirkantor seperti truemoney yang membantu PP No.155 Tahun 2015 Tentang Pengujian
juga dengan keharusan penggunaan system Berkala Kendaraan Bermotor Harian
perbankan atau keharusan pemrosesan data
transaksi keuangan didalam negeri adalah hal PP 55 Tahun 2012 Tentang Kendaraan
yang harus dihindari demi efisiensi. Lembaga
lembaga usang tersebut harus dihindari atau Satjipto Rahardjo. Membedah Hukum Progfressif,
dikaji ulang guna efisensi bukan malah Kompas. Jakarta, 2006.
mematikan usaha online atau memusihi usaha
online yang efisen dan mempertahankan usaha Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang
tatap muka. Bahwa menyandingkan Lalu Lintas Jalan Raya.
persaingan usaha antara jasa transportasi
online dengan jasa angkutan non-online adalah Undang-Undang No.11 Tahun 2008 Tentang
tidak tepat. Seperti penyelenggara aplikasi Informasi Transaksi Elektronik
online harus tunduk pada pengaturan
transportasi non online kasus usaha taksi.
Persaingan harus didasarkan pada aple to aple
antara sesama peyelenggara transportasi
online. perusahaan yang bertindak sebagai
penyedia aplikasi yang pada dasarnya hanya
menyediakan aplikasi bagi driver dan
menghubungkan dan tidak perlu memiliki alat
transportasi dan alat transportasi tetapi
dikuasai dan dimiliki oleh driver selaku
pemilik kendaraan. Konsumen untuk
mempertemukan driver sebagai penyelenggara
atau produsen jasa angkutan kepada
konsumen.

Daftar Pustaka
Daniel J Solove and Marc Rotenberg. (2009).
Information Privacy Law. Dalam Cyber
Law: Perlindungan Privasi Atas Informasi
Pribadi Dalam E Commerce Menurut
Hukum Internasional. Shinta Dewi.
Bandung: Widiya Padjadjaran.

Francis Fukuyama. (1999). The Great Dsiruption:


Human Natureand T The Reconstitution Of
Social Order. London: Profile Books, First
Publish.

Harry S Dent. (2001). Ledakan Abad Milenium.,


Jakarta: Prestasi Pustaka

Muhamad Erwin dan H Firman Fready


Busroh. (2012). Pengantar Ilmu Hukum.
Jakarta: Refika Aditama.

Lex Jurnalica, Volume 13 Nomor 2, Agustus 2016 138

You might also like