Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Business strategy is an important element that must be owned by business companies so that
companies have competitive advantages and can win the competition while maintaining the survival of the
company. This is what underlies the researchers to formulate business strategies that can be used by UD.
Boni Jaya. In conducting business strategy formulation, researchers used the General Electric (GE) Matrix
model. The General Electric (GE) matrix is also commonly referred to as the McKinsey matrix. The General
Electric (GE) matrix has two main variables, Industry Attractiveness and Competitive Strength. Both of
these variables are based on several indicators. In the Industry Attractiveness variable there are 7
indicators. Then, for the variable Competitive Strength, there are 8 indicators. These indicators are declared
valid and valid based on triangulation test through 3 sources, namely observation, interview (in- depth
interview), and documentation. The results of the calculation of the General Electric (GE) Matrix, UD. Boni
Jaya is in quadrant 2 position, which is "Grow and Build".This shows that UD. Boni Jaya is in a high
priority position for investments based on that position UD. Boni Jaya has several alternative strategies,
namely segment growth, investment and positioning.
General Electric (GE) adalah matrik yang tersebut, maka hasilnya dimasukkan
memetakan sebuah perusahaan dan produk kedalam Matrik General Electric (GE) atau
berdasarkan dua variabel utama, yaitu Nine-Cell Matrix. Kedua dimensi tersebut
Industry Attractiveness (pada Sumbu X) dan adalah :
Competitive Strength (pada sumbu Y). a. Industry Attractiveness (Daya
Matrik General Electric (GE) menyukai Tarik Industri)
bagian visual dari matrik BCG, tapi tidak Menurut Boyd dan Walker
dengan dimensinya. General Electric (GE) (1995) Industry Attractiveness is
menanyai perusahaan konsultan nya, external factor that reflect the
McKinsey & Company, untuk menciptakan characteristics of customers that
model yang lebih sesuai kebutuhan General form the market in question (the
Electric (GE). Hasilnya adalah GE- benefits they seek, their
McKinsey Matrix 3x3 (juga disebut satisfaction with their current
McKinsey Matrix, Matrix Kekuatan Bisnis, product offering, their power in
atau Matrix Sembilan-Box). relation with the suppliers) and
Berdasarkan latar belakang masalah the factors that may shape the
tersebut, maka peneliti dapat menarik sebuah potential market volume such as
rumusan masalah sebagai berikut: overall size, growth rate and life
Bagaimana formulasi strategi bisnis yang cycle stage. (Industry
tepat untuk dilakukan oleh UD. Boni Jaya Attractiveness (Daya Tarik
Situbondo? Tujuan yang hendak dicapai Industri) adalah faktor eksternal
dalam penelitian ini adalah untuk (pasar) yang mencerminkan
memberikan rekomendasi rumusan strategi karakteristik pelanggan yang
yang tepat dan dapat digunakan oleh UD. membentuk sesuatu yang
Boni Jaya, sehingga UD. Boni Jaya dapat diinginkan oleh pasar (manfaat
mempertahankan konsistensi dan mencapai yang mereka cari, kepuasan
tujuannya baik tujuan jangka panjang konsumen dengan penawaran
maupun tujuan jangka pendek. produk mereka saat ini, kekuatan
mereka dalam hubungannya
Tinjauan Pustaka dengan pemasok) dan faktor-
Managemen Strategi faktor yang dapat membentuk
Menurut David (2016) Strategic volume pasar potensial seperti
Management (Manajemen Strategi) keseluruhan ukuran penjualan,
dapatdi definisikan sebagai seni dan ilmu tingkat pertumbuhan dan tahap
untuk memformulasikan, siklus hidup).
mengimplementasikan dan mengevaluasi b. Competitive Strengths (Kekuatan
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan Bersaing)
organisasi dapat mencapai tujuannya. Menurut Boyd dan Walker
(1995) Competitive Strength is
Formulasi Strategi factors are most appropriate for
Menurut David (2016) Strategic evaluating the markets in which
Formulation (Formulasi Strategi) the company is already present
merupakan tahap awal dalam manajemen because they reflect the power of
strategi yang terdiri dari cara atau langkah- the current position of the
langkah untuk menentukan strategi tertentu company and product offerings,
yang terbaik untuk mecapai sebuah tujuan. compared with the existing
competitors. (Competitive
Matrik General Electric (Ge) Strengths (Kekuatan Bersaing)
Menurut Thompson (2001) General adalah faktor paling tepat untuk
Electric Matrix (Matrik General Electric mengevaluasi pasar di mana
(GE)) didahului dengan perhitungan perusahaan tersebut sudah hadir
dimensi. Nilai bobot untuk masing-masing karena mereka mencerminkan
perhitungan ditentukan oleh perusahaan. kekuatan posisi saat ini dari
Setelah dilakukan kedua perhitungan
Perumusan Strategi Bisnis ...Dinda Estuputri, Indor Herry Mulyanto, Sauptika Kancana | 15
OBSERVASI
DOKUMENTASI
Hasil Klarifikasi Variabel Competitive berada pada posisi even atau posisi yang
Strength tidak menjadi kelemahan maupun kekuatan
Dari Tabel 4, hasil klarifikasi tingkat untuk UD. Boni Jaya. Hal ini dikarenakan
kekuatan dan kelemahan dari variabel produk jagung pipil kering biasanya tidak
Competitive Strength (Kekuatan Bersaing), memiliki brand name atau merek-merek
dapat dilihat bahwa relative market share tertentu, begitu pula dengan jagung pipil
(pangsa pasar) berada pada posisi mild milik UD. Boni Jaya juga tidak memiliki
weakness. Costs relative to competitors brand/merek.
(biaya relatif pesaing) berada pada posisi Hasil dari perhitungan Matrik General
mild strength. Kemudian ability to match or Electric (GE) pada variabel Industry
beat rivals on key product attributes Attractiveness (Daya Tarik Industri)
(kemampuan untuk mengalahkan pesaing
dengan atribut produk utama), technology Peneliti melakukan wawancara
and innovation capabilities (kemampuan kepada pemilik/owner dari UD. Boni Jaya
dalam mengembangkan teknologi dan untuk mendapatkan bobot dari masing-
melakukan inovasi), how well resources are masing indikator pada variabel Industry
matched to industry key success factors Attractiveness (Daya Tarik Industri).
(seberapa baik sumber daya memiliki Pembobotan ini dilakukan dengan melihat
kecocokan dengan faktor kunci tingkat seberapa besar pengaruh indikator
keberhasilan), dan strategic fits relationship tersebut pada UD. Boni Jaya. Dari tabel
with sister businesses (kecocokan dengan perhitungan Matrik General Electric (GE)
strategi perusahaan induk) berada pada pada Industry Attractiveness (Daya Tarik
posisi yang sama yaitu high weakness. Industri) ini, dapat dilihat bahwa indikator
Selanjutnya untuk indikator bargaining yang memiliki pengaruh besar yaitu pada
leverage with suppliers or buyers, caliber of market size and projected growth rate
alliances (pengaruh kemampuan untuk (ukuran pasar dan pertumbuhan pasar) dan
melakukan tawar-menawar dengan industry profitability (profitabilitas industri)
pemasok, pelanggan, dan aliansi yang lain) sebesar 0,17. Indikator yang memiliki
berada pada posisi high strength. Kemudian, pengaruh yang terkecil yaitu resources
yang terakhir adalah brand name reputation requirements (perekrutan sumber daya).
or image (reputasi nama merek dan image) (faktor musiman dan siklus) sebesar 0,10.
Perumusan Strategi Bisnis ...Dinda Estuputri, Indor Herry Mulyanto, Sauptika Kancana | 21
Hasil perhitungan pada tabel 3.6 variabel Industry Attractiveness (Daya Tarik
mendapatkan total sebesar 4,47 pada Industri).
Tabel 5 Hasil perhitungan Matrik General Electric (GE) pada variabel Industry
Attractiveness (Daya Tarik Industri)
Industry Attractiveness Nilai Bobot Nilai x Bobot
Market size and projected growth rate 5 0,17 0,85
(ukuran pasar dan pertumbuhan pasar).
The intensity of competition in the industry
5 0,15 0,75
(intensitas persaingan).
Resources requirements (perekrutan sumber
3 0,10 0,30
daya).
Emerging industry opportunities and threats
5 0,16 0,80
(peluang dan ancaman yang muncul).
Seasonal and cyclical factors (faktor 2 0,11 0,22
musiman dan siklus).
Social, political, regulations, and environmental
factors (faktor sosial, politik, kebijakan-kebijakan, 5 0,14 0,70
dan lingkungan).
Industry Profitability (profitabilitas
5 0,17 0,85
industri).
Total 1,00 4,47
22 | Jurnal Administrasi Bisnis (JABIS), Volume 17, Nomor 1, Januari 2019: pp. 13-27
Tabel 6 Hasil perhitungan Matrik General Electric (GE) pada variabel Competitive
Strength (Kekuatan Bersaing)
Competitive Strength Nilai Bobot Nilai x Bobot
Relative market share (pangsa pasar). 2 0,12 0,24
Costs relative to competitors (biaya relatif
4 0,17 0,68
pesaing).
Ability to match or beat rivals on key product
attributes (kemampuan untuk mengalahkan pesaing 1 0,05 0,05
dengan atribut produk utama).
Bargaining leverage with suppliers or
5 0,25 1,25
buyers, caliber of alliances (pengaruh
kemampuan untuk melakukan tawar-
menawar dengan pemasok, pelanggan, dan aliansi
yang lain).
Technology and innovation capabilities
(kemampuan dalam mengembangkan 1 0,08 0,08
teknologi dan melakukan inovasi).
How well resources are matched to industry key
success factors (seberapa baik sumber daya
1 0,07 0,07
memiliki kecocokan dengan faktor
kunci keberhasilan).
Brand name reputation or image (reputasi
3 0,16 0,48
nama merek dan image).
Strategic fits relationship with sister
businesses (kecocokan dengan strategi 1 0,10 0,10
perusahaan induk).
Total 1,00 2,95
Perumusan Strategi Bisnis ...Dinda Estuputri, Indor Herry Mulyanto, Sauptika Kancana | 23
tarik pada industri jagung pipil dan tingkat memiliki kecocokan dengan faktor kunci
kekuatan dan kelemahan dari perusahaan. keberhasilan) diberi bobot 0,07. Brand name
Hal ini dilakukan dengan proses pengisian reputation or image (reputasi nama merek
kuesioner oleh informan yaitu pihak-pihak dan image) diberi bobot 0,16, dan trategic
yang terkait dengan UD. Boni Jaya. Pada fits relationship with sister businesses
variabel Industry Attractiveness (Daya Tarik (kecocokan dengan strategi perusahaan
Idustri) terdapat 5 ukuran yaitu high induk) diberi bobot 0,10.
unattractiveness (sangat tidak menarik), Setelah melakukan klarifikasi pada
mild unattractiveness (kurang menarik), kedua variabel, kemudian dilakukan
neutral (biasa), mild attractiveness (cukup perhitungan dari masing-masing indikator.
menarik), dan high attractiveness (sangat Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai
menarik). Pada variabel Competitive dari variabel Industry Attractiveness (Daya
Strength (Kekuatan Bersaing) terdapat 5 Tarik Industri) atau sumbu X sebesar 4,47
ukuran juga yaitu high weakness (sangat sedangkan nilai dari variabel Competitive
lemah), mild weakness (cukup lemah), even Strength (Kekuatan Bersaing) atau sumbu Y
(tidak menjadi kekuatan/kelemahan), mild sebesar 2,95. Dari hasil tersebut dapat
strength (cukup kuat), high strength (sangat diketahui bahwa UD. Boni Jaya terletak di
kuat). kuadran 2 yaitu “grow and build”. Hal ini
Hasil dari mengklarifikasi variabel menunjukkan bahwa UD. Boni Jaya dalam
Industry Attractiveness (Daya Tarik Idustri) posisi high priority for investmen. Berikut
yaitu market size and projected growth rate adalah alternatif strategi yang dapat
(ukuran pasar dan pertumbuhan pasar) diberi digunakan untuk UD. Boni Jaya:
bobot 0,17. The intensity of competition in 1. UD. Boni Jaya mengalami penurunan
the industry (intensitas persaingan) diberi dalam penjualan jagung pipil setiap
bobot 0,15. Resources requirements tahun secara drastis, sedangkan
(perekrutan sumber daya) diberi bobot 0,10. pertumbuhan bisnis dalam sektor
Merging industry opportunities and threats industri jagung pipil sedang
(peluang dan ancaman yang muncul) diberi berkembang atau meningkat di
bobot 0,16. Seasonal and cyclical factors Kabupaten Situbondo. Oleh karena itu,
(faktor musiman dan siklus) diberi bobot peneliti memberikan rekomendasi
0,11. Social, political, regulations, and formulasi strategi bisnis yang dapat
environmental factors (faktor sosial, politik, digunakan oleh UD. Boni Jaya yaitu
kebijakan-kebijakan, dan lingkungan) diberi mengidentifikasi pertumbuhan segmen
bobot 0,14 dan industry profitability yang akan dicapai. Strategi ini
(profitabilitas industri) diberi bobot 0,17. direncanakan untuk mencapai
Hasil dari mengklarifikasi variabel pertumbuhan, mencapai profit, atau
Competitive Strength (Kekuatan Bersaing) kombinasi dari keduanya. Strategi ini
yaitu relative market share (pangsa pasar) dapat dilakukan dengan cara
diberi bobot 0,12. Costs relative to memperbaiki kualitas produk atau
competitors (biaya relatif pesaing) diberi meningkatkan akses ke pasar yang lebih
bobot 0,17. Ability to match or beat rivals on luas. Kualitas produk juga dapat
key product attributes (kemampuan untuk menjadi suatu kemampuan yang bisa
mengalahkan pesaing dengan atribut produk digunakan oleh UD. Boni Jaya dalam
utama) diberi bobot 0,05. Bargaining menghadapi persaingan dengan
leverage with suppliers or buyers, caliber of menggunakan atribut produk utama.
alliances (pengaruh kemampuan untuk Selain itu, usaha lain yang dapat
melakukan tawar-menawar dengan dilakukan adalah meminimalkan biaya
pemasok, pelanggan, dan aliansi yang lain) (minimize cost) sehingga dapat
diberi bobot 0,25. Technology and meningkatkan profit.
innovation capabilities (kemampuan dalam 2. Tingkat daya tarik industri pada jagung
mengembangkan teknologi dan melakukan pipil di Situbondo sangat tinggi dan
inovasi) diberi bobot 0,08. How well diprediksikan akan menguntungkan
resources are matched to industry key dimasa depan. Oleh karena itu, UD.
success factors (seberapa baik sumber daya Boni Jaya dapat melalukan investasi di
Perumusan Strategi Bisnis ...Dinda Estuputri, Indor Herry Mulyanto, Sauptika Kancana | 25
dalam lini bisnis jagung pipil. Investasi dengan perhitungan 2 variabel utama yaitu
ini dilakukan karena perusahaan variabel Industry Attractiveness (Daya Tarik
membutuhkan banyak modal untuk Industri) dan variabel Competitive Strength
beroperasi di industri yang berkembang (Kekuatan Bersaing). Dalam menentukan
dan harus mempertahankan atau indikator yang mendasari 2 variabel utama
meningkatkan pangsa pasarnya. Hal ini tersebut, peneliti melakukan uji triangulasi
penting untuk menyediakan sebanyak dengan menggunakan 3 teknik yaitu
mungkin sumber daya untuk observasi, wawancara (in-depth interview),
meningkatkan level kemampuan dan dokumentasi. Hasil dari perhitungan
berkompetisi dimasa depan, sehingga tersebut menunjukan bahwa posisi UD. Boni
tidak akan ada kendala bagi lini bisnis Jaya berada di kuadran 3 yaitu “selective”
untuk tumbuh. Investasi ini dapat dengan nilai sumbu X (Industry
difokuskan pada tingkat pemeliharaan Attractiveness) sebesar 4,29 dan sumbu Y
pada unit bisnis jual beli jagung pipil sebesar 2,27 (Competitive Strength). Berikut
ini, seperti perbaikan gudang, adalah beberapa rekomendasi strategi yang
pemeliharaan mesin perontok jagung, dapat digunakan oleh UD. Boni Jaya
pemeliharaan tempat penjemuran, dll. berdasarkan posisinya pada diagram Matrik
Selain itu, investasi juga digunakan General Electric (GE):
untuk kegiatan Research and a. UD. Boni Jaya mengalami penurunan
Development (R&D), meningkatkan dalam penjualan jagung pipil setiap tahun
kapasitas produksi untuk memenuhi secara drastis, sedangkan pertumbuhan
kebutuhan dimasa depan. bisnis dalam sektor industri jagung pipil
3. Banyaknya pembisnis baru yang sedang berkembang atau meningkat di
muncul dalam industri jagung pipil di Kabupaten Situbondo. Oleh karena itu,
Kabupaten Situbondo dapat menjadi peneliti memberikan rekomendasi
ancaman bagi UD. Boni Jaya. Posisi formulasi strategi bisnis yang dapat
UD. Boni Jaya sebagai usaha dagang digunakan oleh UD. Boni Jaya yaitu
yang memberikan jagung pipil dengan mengidentifikasi pertumbuhan segmen
kualitas produk yang baik bisa saja yang akan dicapai. Strategi ini
digantikan oleh para pesaingnya, direncanakan untuk mencapai
sehingga konsumen tidak lagi loyal pertumbuhan, mencapai profit, atau
terhadap UD. Boni Jaya. Oleh karena kombinasi dari keduanya. Strategi ini
itu, UD. Boni Jaya dapat melakukan dapat dilakukan dengan cara
positioning untuk mendukung lini memperbaiki kualitas produk atau
bisnis jagung pipil ini dalam mengikuti meningkatkan akses ke pasar yang lebih
persaingan dalam industri yang sedang luas. Kualitas produk juga dapat menjadi
berkembang atau meningkat ini. suatu kemampuan yang bisa digunakan
Positioning ini bertujuan untuk oleh UD. Boni Jaya dalam menghadapi
menciptakan deferensiasi yang unik persaingan dengan menggunakan atribut
dalam benak pelanggan atau konsumen produk utama. Selain itu, usaha lain yang
sehingga dapat menciptakan citra dapat dilakukan adalah meminimalkan
(image) yang baik pada produk jagung biaya (minimize cost) sehingga dapat
pipil UD. Boni Jaya. Langkah-langkah meningkatkan profit.
general yang perlu diperhatikan dalam b. Tingkat daya tarik industri pada jagung
melakukan positioning adalah pipil di Situbondo sangat tinggi dan
mengidentifikasi target segmen yang diprediksikan akan menguntungkan
relevan, merumuskan point of dimasa depan. Oleh karena itu, UD. Boni
deferentiation, menentukan keunggulan Jaya dapat melalukan investasi di dalam
kompetitif produk, dan reposisi pasar. lini bisnis jagung pipil. Investasi ini
dilakukan karena perusahaan
Simpulan dan Saran membutuhkan banyak modal untuk
Hasil dari penelitian ini dapat beroperasi di industri yang berkembang
diambil kesimpulan bahwa perhitungan dan harus mempertahankan atau
Matrik General Electric (GE) didahului meningkatkan pangsa pasarnya. Hal ini
26 | Jurnal Administrasi Bisnis (JABIS), Volume 17, Nomor 1, Januari 2019: pp. 13-27