You are on page 1of 13

Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p.

ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil


Using Gas Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
Hoo Sheren Oktavia Hartono1,*), Hartati Soetjipto1,**), dan A. Ign. Kristijanto1)
1)
Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro no 52-60 Salatiga 50711 Jawa Tengah
*)
email : 652013044@student.uksw.edu
**)
email: hartati.sucipto@staff.uksw.edu

ABSTRACT

The objectives of the study are to obtain optimum yield of extraction red rice bran oil, to
determine the physico-chemical characteristics, and componen coumpounds. Data was analyzed
using Nir Parametric Statistics by Friedmann test. The result showed the optimum extraction results
was obtained by the ratio of substrate : solvent of 1: 8 and the oil yield was 12.31 ± 0.325%. The
physico properties of red rice bran oil were greenish brown colour, with a density ranged from
0.908 ± 0.014 to 0.922 ± 0.014 (g/mL), and the water content ranged from 0.87 ± 0.06 to 0.91 ±
0.02 %. The chemical properties of red rice bran oil were: the acid number ranged from 116.41 ±
1.22 to 118.11 ± 2.45 (mg NaOH/g); the saponification number ranged from 193.74 ± 21.88 to
199.62 ± 12.63 (mg KOH/g); and the peroxide number ranged from 24.37 ± 2.44 to 26.07 ± 4.88
(mgek/kg), respectively. Oils was analyzed used GC-MS. The chemical components of rice bran oil
are oleic acid (46.24%), palmitic acid (18.25%), linoleic acid (13.29%), 9-octadecane (7.76%).

Key Words: Red Rice Bran, Red Rice Bran Oil, Physico-Chemical Properties, GC-MS, Chemical
Compounds.

ABSTRAK

Tujuan penelitian untuk memperoleh rendemen optimal minyak bekatul beras merah,
menentukan karakteristik fisiko kimiawi, dan komposisi kimiawinya. Data dianalisis menggunakan
Statistik Nir Parametrik dengan uji Friedmann. Hasil penelitian menunjukkan hasil ekstraksi
optimal diperoleh pada nisbah bahan : pelarut sebesar 1 : 8 dengan hasil rendemen minyak sebesar
12,31 ± 0,325%. Sifat fisikawi hasil minyak bekatul beras merah adalah berwarna coklat kehijauan,
dengan massa jenis berkisar 0,908 ± 0,014 – 0,922 ± 0,014 (g/mL), dan kadar air berkisar 0,87 ±
0,06 - 0,91 ± 0,02 %. Sedangkan sifat kimiawi hasil minyak bekatul beras merah adalah sebagai
berikut: bilangan asam berkisar 116,41 ± 1,22 – 118,11 ± 2,45 (mg NaOH/g); bilangan penyabunan
berkisar 193,74 ± 21,88 – 199,62 ± 12,63 (mg KOH/g); dan bilangan peroksida berkisar 24,37 ±
2,44 – 26,07 ± 4,88 (mgek/kg). Minyak dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Komponen
kimiawi penyusun minyak bekatul adalah asam oleat (46,24%), asam palmitat (18,25%), asam
linoleat (13,29%), 9-oktadekenal (7,76%).

Kata kunci: Bekatul Beras Merah, Minyak Bekatul Beras Merah , Sifat Fisiko-Kimiawi, GC-MS,
Komponen Kimiawi.

Pendahuluan tahunnya meningkat. Menurut Badan


Indonesia mempunyai produktivitas Pusat Statistik produksi padi pada tahun
padi yang cukup besar, dan setiap 2015 sebesar 75,36 juta ton Gabah Kering

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 13


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

Giling (GKG) yang artinya mengalami Enzim lipase yang terdapat dalam bekatul
kenaikan sebesar 4,51 juta ton (6,37 adalah penyebab ketengikan ini. Lipase
persen) dibandingkan 2014 (BPS, 2016). akan menghidrolisis minyak (trigliserida)
Peningkatan produksi padi dapat menjadi gliserol dan asam lemak bebas
membawa dampak yang baik bagi (Suprijana dkk., 2002).
masyarakat Indonesia. Sementara bekatul Minyak bekatul atau rice bran oil
(polish) merupakan lapisan sebelah dalam merupakan minyak hasil ekstraksi bekatul
dari butiran padi, termasuk sebagian kecil padi. Minyak bekatul dapat dikonsumsi
endosperm berpati (Nasir dkk., 2009). serta mengandung vitamin, antioksidan
Semakin banyak jumlah produksi dan nutrisi yang diperlukan tubuh
padi mengakibatkan bertambah besar juga manusia. Minyak bekatul mengandung
hasil sisa penggilingan padi. Penggilingan beberapa jenis lemak serta asam lemak.
padi menghasilkan produk samping Minyak bekatul juga mengandung
seperti menir, beras pecah, sekam, dan antioksidan alami tokoferol, tokotrienol
bekatul (dedak padi). Menir dan beras dan orizanol yang berfungsi menangkal
pecah digiling menjadi tepung sebagai radikal bebas dalam tubuh terutama sel
bahan berbagai kue dan makanan lainnya, kanker, serta membantu menurunkan
sedangkan sekam dapat dimanfaatkan kolesterol dalam darah, kolesterol liver,
untuk bahan bakar serta kompos, bekatul dan menghambat menopause. Oleh karena
saat ini hanya dimanfaatkan untuk pakan itu, minyak bekatul dapat dimanfaatkan
ternak dan belum banyak digunakan sebagai suplemen pangan untuk
sebagai sumber pangan manusia (Hapsari meningkatkan kualitas kesehatan manusia
dkk., 2013). (Nasir dkk., 2009).
Bekatul padi memiliki kandungan Data penelitian minyak bekatul yang
minyak bervariasi antara 12-25% dilaporkan umumnya menggunakan
tergantung dari tingkat penyosohan dan bekatul beras putih. Sedangkan data untuk
varietas padi. Kandungan asam lemak minyak bekatul beras merah jarang
bebas dalam minyak bekatul juga dijumpai maka dari itu penelitian ini
tergantung dari kondisi serta lamanya bertujuan melengkapi data minyak bekatul
penyimpanan bekatul. Bekatul bisa dengan menggunakan bekatul beras
berubah menjadi tengik jika disimpan merah.
terlalu lama dan dalam keadaan lembab.

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 14


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

Berdasarkan latar belakang di atas (Buchii R0114, Swiss), peralatan gelas,


maka tujuan penelitian adalah sebagai dan Gas Chromatography-Mass
berikut: Spectrometry.
1. Memperoleh rendemen optimal minyak
bekatul beras merah melalui metode Ekstraksi Minyak Bekatul (Nasir dkk.,
sokletasi. 2009 termodifikasi)
2. Menentukan sifat fisiko-kimiawi Sampel beras merah disiapkan,
minyak bekatul yang diperoleh. kemudian sampel dihaluskan dengan
3. Identifikasi komponen kimiawi minyak grinder lalu diayak menggunakan screen
bekatul beras merah dengan ukuran 20 mesh. Sampel hasil ayakan,
kromatografi gas-spektroskopi massa. dimasukkan dalam oven dengan
temperatur 110oC selama 15 menit,
Metode Penelitian kemudian sampel ditimbang sebanyak 50
Bahan yang digunakan dalam gram. Sampel diekstrak dengan pelarut n-
penelitian ini adalah bekatul beras merah heksana dengan nisbah bahan : pelarut
yang diperoleh dari penggilingan padi di masing-masing 1:5; 1:6; 1:8 pada suhu 70
o
Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa - 80 C menggunakan piranti soxhlet
Tengah. Sedangkan bahan kimiawi yang selama 1,5 jam.
digunakan adalah N-heksan, akuades,
etanol, kloroform, asam asetat glacial, Pemisahan Minyak dari Pelarut (Nasir
asam klorida, natrium tiosulfat, indikator dkk., 2009 termodifikasi)
fenolftalein, natrium hidroksida, kalium Hasil ekstraksi diuapkan dengan
iodida, kalium hidroksida. Semua rotary evaporator sampai pekat kemudian
reagensia yang digunakan produk Merck, dipindahkan ke labu yang lebih kecil dan
Jerman. diuapkan sampai diperoleh minyak bebas
Piranti yang digunakan antara lain: pelarut. Rendemen minyak dapat dihitung
neraca analitik dengan ketelitian 0,0001 g dengan rumus:
(Mettler H 80, Mettler Instrument Corp.,
USA), neraca analitik dengan ketelitian
(1)
0,01 g (Ohaus TAJ602, Ohaus Corp.,
USA), grinder, oven, buret, peralatan
ekstraksi soxhlet, rotary evaporator

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 15


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

Karakterisasi Sifat Fisiko-Kimia yaitu 1:5; 1:6; 1:8 dengan 5 kali ulangan
Minyak (Steel dan Torrie, 1995).
Penentuan warna dan aroma
dilakukan secara deskriptif, sedangkan Hasil dan Pembahasan
penentuan secara kuantitatif dilakukan Rendemen Minyak Bekatul Beras
untuk beberapa parameter yaitu untuk Merah Antar Berbagai Nisbah Pelarut
penentuan kadar air, rendemen, massa Rataan rendemen minyak bekatul
jenis, bilangan asam, bilangan beras merah antar nisbah pelarut dalam
penyabunan, dan bilangan peroksida waktu ekstraksi 1,5 jam berkisar antara
sesuai SNI 01-3555-1998. 9,43 ± 1,144% sampai 12,31 ± 0,325%
(Tabel 1).
Analisa Komposisi Kimiawi Minyak
Bekatul Tabel 1. Rataan Rendemen
Analisis komposisi kimiawi minyak Minyak Bekatul Beras
bekatul dilakukan dengan mnggunakan Merah (% ± SE) antar
kromatografi gas spektroskopi massa Gas Berbagai Nisbah
(Universitas Diponegoro, Semarang) Pelarut dalam Waktu
sebelum diinjeksikan, sampel minyak Ekstraksi 1,5 jam.
diesterifikasi terlebih dahulu. Dengan Nisbah Pelarut
suhu oven kolom 65oC, suhu injeksi 1:5 1:6 1:8
250oC dan tekanan 74,5 kPa dengan total Rataan ± 9,43 ± 10,33 ± 12,31 ±
aliran 602,4 mL/menit dan kecepatan SE (%) 1,144 1,075 0,325
linier 40,0 cm/detik. Purge flow 3,0 Ket: SE= Kesalahan Baku Taksiran.
mL/menit dengan split ratio 500,0. Keterangan ini juga berlaku untuk Tabel
2.
Analisa Data
Data rendemen minyak bekatul Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa
beras merah dianalisis menggunakan semakin banyak jumlah pelarut yang
Metoda Sidik Ragam Statistik Nir digunakan maka semakin tinggi pula
Parametrik dengan uji Friedmann. Sebagai rendemen minyak bekatul merah yang
perlakuan adalah nisbah bahan : pelarut dihasilkan. Menurut Lestari (2006) hal ini
terkait dengan semakin besar volume

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 16


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

pelarut maka daya kelarutannya akan daya kelarutan juga bertambah sampai
semakin tinggi hingga mencapai titik mencapai titik optimum yaitu kondisi
optimum (Gambar 1). pelarut menjadi jenuh.

Sifat Fisiko-Kimiawi Minyak Bekatul


Beras Merah
Sifat-sifat fisikawi (aroma, warna,
kadar air, dan massa jenis) dan kimiawi
(bilangan asam, penyabunan, dan
peroksida) minyak bekatul beras merah
Gambar 1. Histogram Rataan Rendemen disajikan dalam Tabel 2 berikut ini:
Minyak Bekatul Beras Merah
Lebih lanjut Suryandari (1981)
menambahkan bahwa semakin banyak
volume pelarut yang bertambah maka
Tabel 2. Sifat Fisiko Kimiawi Minyak Bekatul Beras Merah Antar Berbagai Nisbah

Ket: *Kriteria minyak bekatul menurut A.O.C.S (American Oil Chemist Society)
** Mardiah dkk., 2006
( - ) Tidak ada data

Aroma dan Warna Minyak Bekatul memiliki aroma yang sama dengan
Beras Merah penelitian yang dilakukan oleh Mardiah
Minyak bekatul beras merah yang dkk (2006) sedangkan untuk warna
dihasilkan berwarna coklat kehijauan memiliki perbedaan warna hal ini
dengan aroma khas bekatul. Untuk aroma disebabkan karena warna yang lebih

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 17


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

dominan disebabkan karena pemanasan Mardiah dkk (2006) yaitu 0,89 g/mL.
yang terlalu berlebihan. Minyak bekatul Hasil ini menunjukkan bahwa nisbah 1:5
beras merah yang dihasilkan tidak massa jenisnya paling sedikit
memiliki perbedaan aroma dan warna dibandingkan 1:6 dan 1:8. Hal ini
antar nisbah bahan dan pelarut (Gambar disebabkan karena semakin sedikitnya
2). jumlah volume pelarut yang digunakan
maka semakin lebih cepat jenuh pelarut
tersebut untuk melakukan ekstraksi.
Sehingga komponen-komponen yang
terekstrak lebih dahulu dan yang
terbanyak adalah komponen-komponen
yang memiliki bobot molekul yang kecil
Gambar 2. Minyak Bekatul Beras Merah
(Lestari., 2006).
Kadar Air
Kadar air minyak bekatul beras
Bilangan Asam
merah yang diperoleh berkisar antara 0,87
Bilangan asam merupakan ukuran
± 0,06% sampai 0,91 ± 0,02%.
dari jumlah asam lemak bebas, yang
Kandungan air dalam minyak merupakan
dihitung berdasarkan berat molekul dari
salah satu parameter penentu kualitas
asam lemak maupun dari campuran asam
minyak. Semakin tinggi kadar air dalam
lemak. Asam lemak bebas merupakan
minyak maka kualitas minyak semakin
asam lemak yang terpisah dari triglesirida,
rendah hal ini karena air merupakan salah
digliserida, monogliserida dan gliserin
satu katalisator reaksi hidrolisis minyak
bebas yang terbentuk karena adanya
yang menghasilkan asam lemak bebas
pemanasan, proses oksidasi, atau adanya
(Handajani dkk., 2010).
kandungan air dalam minyak yang
menyebabkan minyak mengalami proses
Massa Jenis
hidrolisis. Semakin tinggi kandungan
Rataan massa jenis minyak bekatul
asam lemak bebas dalam minyak, maka
beras merah berkisar antara 0,908 ± 0,014
menunjukkan bahwa semakin tinggi pula
g/mL sampai 0,922 ± 0,014 g/mL (Tabel
kerusakan yang dialami oleh minyak
2). Hasil ini tidak terlalu berbeda dari
(Herwanda., 2011). Berdasarkan hasil
massa jenis minyak yang dilakukan oleh
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 18


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

penelitian diperoleh bilangan asam asam lemak penyusunnya. Selain itu hal
minyak bekatul beras merah yang bekisar yang menyebabkan berbedanya bilangan
antara 116,41 ± 1,22 mg NaOH/g sampai penyabunan adalah dari faktor budidaya,
118,11 ± 2,45 mg NaOH/g. Salah satu yaitu tempat tumbuh, iklim, musim, waktu
cara untuk menurunkan kandungan asam panen, faktor genetik lainnya serta proses
lemak bebas dalam minyak adalah melalui ekstraksi minyak (Ketaren., 1986 dalam
proses pemurnian. Handayani dkk., 2015).

Bilangan Penyabunan Bilangan Peroksida


Bilangan penyabunan yaitu jumlah Rataan bilangan peroksida yang
alkali yang dibutuhkan untuk dihasilkan berdasarkan penelitian yang
menyabunkan minyak. Rataan bilangan dilakukan yaitu berkisar antara 24,37 ±
penyabunan yang diperoleh berdasarkan 2,44 mgek/kg sampai 26,07 ± 4,88
penelitian berkisar antara 193,74 ± 21,88 mgek/kg. Bilangan peroksida adalah nilai
mg KOH/g sampai 199,62 ± 12,63 mg terpenting untuk menentukan derajat
KOH/g. Hal ini belum sesuai dengan kerusakan pada minyak. Asam lemak
Standard Minyak Bekatul menurut tidak jenuh bisa mengikat oksigen pada
A.O.C.S dan hasilnya juga berbeda ikatan rangkapnya sehingga membentuk
dengan penelitian yang dilakukan oleh peroksida. Pembentukan senyawa
Mardiah dkk (2006) yaitu yang hanya peroksida biasanya merupakan awal
sebesar 179,17 mg KOH/g. Hal ini proses oksidasi minyak. Naiknya nilai
disebabkan karena tinggi rendahnya bilangan peroksida merupakan indikator
bilangan peyabunan dipengaruhi oleh dan peringatan bahwa minyak tidak lama
asam lemak berantai pendek berarti lagi akan berbau tengik (Herwanda.,
memiliki berat molekul rendah maka akan 2011).
memiliki bilangan penyabunan yang
relatif tinggi dan sebaliknya minyak Identifikasi Senyawa Penyusun Minyak
dengan berat molekul besar akan memiliki Bekatul Beras Merah
bilangan penyabunan yang relatif kecil. Minyak yang dianalisis dengan GC-
Yang berarti besar kecilnya bilangan MS adalah minyak hasil ekstraksi dengan
penyabunan ditentukan oleh berat molekul perbandingan pelarut 1:8. Hasil analisa

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 19


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

disajikan pada Gambar 3. Kromatogram diantaranya merupakan senyawa yang


menunjukkan adanya 15 senyawa dalam dominan.
minyak bekatul beras merah dan 4

2 4
3

Gambar 3. Kromatogram GC-MS Minyak Bekatul Beras Merah

Identifikasi tiap puncak dalam dengan data base Wiley untuk


kromatogram dilakukan dengan menentukan jenis senyawanya (Gambar
mencocokkan spektrum MS tiap puncak 4).

4a

4b
Gambar 4. (4a) Spektrum Puncak No 1 Minyak Bekatul Beras Merah(4b) Spektrum
9-Octadecenic acid, methyl ester sesuai Data Base Wiley

Gambar 4a merupakan spektrum merupakan spektrum referensi data base


puncak no. 1 dari spektra minyak bekatul Wiley yaitu 9-Octadecenoic acid, methyl
beras merah sedangkan Gambar 4b ester yang memiliki BM pada m/z 264.

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 20


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

Bila dilihat fragmentasinya, maka molekul senyawa 9-Octadecenoic acid,


spektrum 4a merupakan puncak yang methyl ester pada spektrum referensi data
mengacu pada senyawa 9-Octadecenoic base Wiley. Puncak-puncak yang muncul
acid, methyl ester dan senyawa ini pada fragmentasi senyawa tersebut adalah
memiliki BM pada m/z 296 dengan rumus m/z 296, 264, 222, 180, 166, 138, 123, 96,
molekul C19H36O2. Selanjutnya terjadi 69, 55, dan 45. Kemungkinan pola
pelepasan senyawa CH3OH yang fragmentasi yang muncul pada senyawa
+
ditunjukkan pada puncak [M-32] (m/z tersebut adalah sebagai berikut:
264) yang merupakan puncak massa ion

Gambar 5. Usulan Pola Fragmentasi 9-Octadecenoic acid, methyl ester


Sumber: Pradana dkk., 2014
Dengan cara yang sama puncak-
puncak yang lain juga dianalisa, kemudian
hasil identifikasi disajikan dalam Tabel 3.

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 21


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

Tabel 3. Komposisi Kimiawi Penyusun Minyak Bekatul Beras Merah


No. Waktu Kandungan Rumus
Komponen Kimia BM
Puncak Retensi Relatif (%) Molekul
1. 43,369 9-Octadecenoic acid, 296 41,19 C19H36O2
methyl ester
(Metil Oleat)
2. 39,364 Pentadecanoic acid, 14- 270 18,25 C17H34O2
methyl-, methyl ester
(Metil Palmitat)
3. 43,131 9,12-Octadecadienoic 294 13,29 C19H34O2
acid, methyl ester
(Metil Linoleat)
4. 50,877 9-Octadecenal 266 7,76 C18H34O

Tabel 3 menunjukkan bahwa kadar 46,24%; 18,25%; 13,29%; dan


minyak bekatul beras merah tersusun oleh 7,76% secara berturut-turut.
4 komponen penyusun utama, secara Bila dibandingkan dengan penelitian
berturut-turut dimulai dari yang paling Sumasa dkk (2011) dan Zuhra (2006)
dominan adalah asam oleat, asam menggunakan bekatul beras putih hasil
palmitat, asam linoleat, dan 9- penelitian ini agak berbeda (Tabel 4).
oktadekenal. Dengan masing-masing
Tabel 4. Perbandingan dengan Peneliti Lain
Bekatul Beras Putih
Bekatul Beras Merah
Sumasa dkk., 2011 Zuhra., 2006
Kandungan Kandungan Kandungan
% % %
Kimiawi Kimiawi Kimiawi
Asam oleat 41,19 + 40,23 + 42,87
Asam palmitat 18,25 + 22,83 + 27,94
Asam linoleat 13,29 + 29,35 + 27,48
9-oktadekenal 7,76 - - - -

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 22


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

Tabel 4 menunjukkan kandungan selama 1,5 jam dengan nisbah bahan :


asam oleat minyak bekatul beras merah pelarut sebesar 1 : 8 dan rendemen
dan putih relatif sama yaitu sekitar 40%, minyak sebesar 12,31 ± 0,325%.
sedangkan asam palmitat minyak bekatul 2. Sifat fisikawi rendemen minyak
beras putih lebih tinggi daripada minyak bekatul beras merah yang dihasilkan
bekatul beras merah, bahkan untuk asam adalah warna coklat kehijauan, dengan
linoleat minyak bekatul beras putih jauh massa jenis berkisar 0,908 ± 0,014 –
lebih tinggi daripada minyak bekatul beras 0,922 ± 0,014 (g/mL), dan kadar air
merah, lebih dari 2x lipat. Senyawa 9- berkisar 0,87 ± 0,06 - 0,91 ± 0,02 %.
oktadekenal yang dikenal sebagai oleik Sedangkan sifat kimiawi minyak
aldehid sebesar 7,76% ditemukan pada bekatul beras merah yang dihasilkan
minyak bekatul beras merah. Senyawa ini adalah bilangan asam berkisar 116,41 ±
biasanya ditemukan pada tanaman 1,22 – 118,11 ± 2,45 (mg NaOH/g);
Humulus lupulus (familia bilangan penyabunan berkisar 193,74 ±
Cannabinaceae). Humulus lupulus disebut 21,88 – 199,62 ± 12,63 (mg KOH/g);
“Common Hop / Hop” tanaman ini dan bilangan peroksida berkisar 24,37
bertanggung jawab pada karakteristik ± 2,44 – 26,07 ± 4,88 (mgek/kg).
aroma dan rasa pahit pada bir. Oleik 3. Komponen kimiawi penyusun minyak
aldehid juga ditemukan pada aroma bekatul beras merah adalah asam oleat
daging yang dimasak, 9-oktadekenal (46,24%), asam palmitat (18,25%),
termasuk dalam golongan Fatty asam linoleat (13,29%), 9-oktadekenal
Aldehydes. Senyawa ini memiliki rantai (7,76%).
panjang aldehid dengan rantai setidaknya
12 atom karbon, biasanya digunakan Daftar Pustaka
sebagai penyedap rasa dalam makanan Badan Standarisasi Nasional Indonesia,
hewan (Pubchem, 2005). SNI 01-3555-1998 : Cara Uji
Lemak dan Minyak. Badan
Standarisasi Nasional Indonesia,
Kesimpulan Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
BPS, 2016, Statistik Indonesia, BPS,
ditarik kesimpulan bahwa: Jakarta.
1. Rendemen minyak bekatul beras merah
optimal diperoleh pada waktu ekstraksi
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 23


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

Handajani, S., Manuhara, G.J., & Ekstraksi Terhadap Mutu


Anandito, R.B.K., 2010, Pengaruh Oleoresin Jahe Merah (Zingiber
Suhu Ekstraksi Terhadap officinale var. rubrum), Jurnal
Karakteristik Fisik, Kimia, dan Akuatika, 6(2), pp. 177-186.
Sensoris Minyak Wijen (Sesamum
Indicum L.), Jurnal Agritech, Mardiah., Widodo, A., Trisningwati, E., &
30(2), pp. 116-122. Purijatmiko, A., 2006, Pengaruh
Asam Lemak dan Konsentrasi
Handayani, R., Rukminita, S., & Gumilar, Katalis Asam terhadap
I., 2015, Karakteristik Fisiko- Karakteristik dan Konversi
Kimia Minyak Biji Bintaro Biodiesel pada Transesterifikasi
(Cerbera manghas L) dan Minyak Mentah Dedak Padi,
Potesinya sebagai Bahan Baku Jurusan Teknik Kimia, Institut
Pembuatan Biodisel, Fakultas Teknologi Sepuluh Nopember
Perikanan dan Ilmu Kelautan, (ITS), Surabaya.
Universitas Padjadjaran, Bandung.
Nasir, S., Fitriyanti, & Kamila, H., 2009,
Hapsari, R.P., Fikri, A.Y., Zullaikah, S., Ekstraksi Dedak Padi Menjadi
& Rachimoellah, H.M., 2013, Minyak Mentah Dedak Padi
Isolasi dan Karakterisasi Oryzanol (Crude Rice Bran Oil) dengan
dari Minyak Dedak Padi, Jurnal Pelarut N-Hexane dan Ethanol,
Teknik Pomit, 1(1), pp. 1-7. Jurnal Teknik Kimia, 16(2), pp. 1-
10.
Herwanda, A.E., 2011, Kajian Proses
Pemurnian Minyak Biji Bintaro Pradana, R. C., Soetjipto, H., &
(Cerbera manghas L) Sebagai Kristijanto, A.I., 2014,
Bahan Bakar Nabati, Skripsi, Karakterisasi dan Komposisi
Fakultas Teknologi Pertanian, Kimia Minyak Biji Petai Cina
Institut Pertanian Bogor, Bogor. (Leucaena Leucochepala (Lam.)
de Wit), Skripsi, Universitas
Lestari, W.W., 2006, Pengaruh Nsbah Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Rimpang dengan Pelarut dan Lama
Penerjemah Bambang Sumantri,
Pubchem, (2005), 9-Octadecenal. Gramedia Pustaka, Jakarta.
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/c
Sumansa, T.T.L., Pabesak, R.V., &
ompound/9-
Kristijanto, A.I., 2011, Bekatul
octadecenal#section=Top, Diakses
sebagai Sumber Minyak Jantung
tanggal 26 April 2017.
dan Bioetanol (Solusi Inovatif
Steel, R.G.D. & Torrie, J.H., 1995, untuk Mengatasi Kesehatan dan
Prinsip dan Prosedur Statistika, Energi Berbasis Kimia Hijau),
Program Kreativitas Mahasiswa –

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 24


Eksakta: Jurnal Ilmu-ilmu MIPA p. ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364

DIKTI, Universitas Kristen Satya Suryandari, S., 1981, Pengambilan


Wacana. Oleoresin dengan Cara Solvent
Extraction, BPIHP, Bogor.
Suprijana, O., Hidayat, A.T., &
Soedjanaatmadja, U.M.S., 2002, Zuhra, C.F., 2006, Etanolisis Minyak
Bekatul Padi sebagai Sumber Dedak Padi yang Diekstraksi
Produksi Minyak dan Isolat secara Perendeman, Jurnal Sains
Protein, Jurnal Bionatura, 4(2), Kimia, 10(1), pp. 1-3.
pp. 61-68.

Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method

(Hoo Sheren Oktavia Hartono, Hartati Soetjipto, dan A. Ign. Kristijanto) 25

You might also like