Professional Documents
Culture Documents
8609 16261 3 SP
8609 16261 3 SP
ISSN: 1411-1047
e. ISSN: 2503-2364
ABSTRACT
The objectives of the study are to obtain optimum yield of extraction red rice bran oil, to
determine the physico-chemical characteristics, and componen coumpounds. Data was analyzed
using Nir Parametric Statistics by Friedmann test. The result showed the optimum extraction results
was obtained by the ratio of substrate : solvent of 1: 8 and the oil yield was 12.31 ± 0.325%. The
physico properties of red rice bran oil were greenish brown colour, with a density ranged from
0.908 ± 0.014 to 0.922 ± 0.014 (g/mL), and the water content ranged from 0.87 ± 0.06 to 0.91 ±
0.02 %. The chemical properties of red rice bran oil were: the acid number ranged from 116.41 ±
1.22 to 118.11 ± 2.45 (mg NaOH/g); the saponification number ranged from 193.74 ± 21.88 to
199.62 ± 12.63 (mg KOH/g); and the peroxide number ranged from 24.37 ± 2.44 to 26.07 ± 4.88
(mgek/kg), respectively. Oils was analyzed used GC-MS. The chemical components of rice bran oil
are oleic acid (46.24%), palmitic acid (18.25%), linoleic acid (13.29%), 9-octadecane (7.76%).
Key Words: Red Rice Bran, Red Rice Bran Oil, Physico-Chemical Properties, GC-MS, Chemical
Compounds.
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk memperoleh rendemen optimal minyak bekatul beras merah,
menentukan karakteristik fisiko kimiawi, dan komposisi kimiawinya. Data dianalisis menggunakan
Statistik Nir Parametrik dengan uji Friedmann. Hasil penelitian menunjukkan hasil ekstraksi
optimal diperoleh pada nisbah bahan : pelarut sebesar 1 : 8 dengan hasil rendemen minyak sebesar
12,31 ± 0,325%. Sifat fisikawi hasil minyak bekatul beras merah adalah berwarna coklat kehijauan,
dengan massa jenis berkisar 0,908 ± 0,014 – 0,922 ± 0,014 (g/mL), dan kadar air berkisar 0,87 ±
0,06 - 0,91 ± 0,02 %. Sedangkan sifat kimiawi hasil minyak bekatul beras merah adalah sebagai
berikut: bilangan asam berkisar 116,41 ± 1,22 – 118,11 ± 2,45 (mg NaOH/g); bilangan penyabunan
berkisar 193,74 ± 21,88 – 199,62 ± 12,63 (mg KOH/g); dan bilangan peroksida berkisar 24,37 ±
2,44 – 26,07 ± 4,88 (mgek/kg). Minyak dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Komponen
kimiawi penyusun minyak bekatul adalah asam oleat (46,24%), asam palmitat (18,25%), asam
linoleat (13,29%), 9-oktadekenal (7,76%).
Kata kunci: Bekatul Beras Merah, Minyak Bekatul Beras Merah , Sifat Fisiko-Kimiawi, GC-MS,
Komponen Kimiawi.
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
Giling (GKG) yang artinya mengalami Enzim lipase yang terdapat dalam bekatul
kenaikan sebesar 4,51 juta ton (6,37 adalah penyebab ketengikan ini. Lipase
persen) dibandingkan 2014 (BPS, 2016). akan menghidrolisis minyak (trigliserida)
Peningkatan produksi padi dapat menjadi gliserol dan asam lemak bebas
membawa dampak yang baik bagi (Suprijana dkk., 2002).
masyarakat Indonesia. Sementara bekatul Minyak bekatul atau rice bran oil
(polish) merupakan lapisan sebelah dalam merupakan minyak hasil ekstraksi bekatul
dari butiran padi, termasuk sebagian kecil padi. Minyak bekatul dapat dikonsumsi
endosperm berpati (Nasir dkk., 2009). serta mengandung vitamin, antioksidan
Semakin banyak jumlah produksi dan nutrisi yang diperlukan tubuh
padi mengakibatkan bertambah besar juga manusia. Minyak bekatul mengandung
hasil sisa penggilingan padi. Penggilingan beberapa jenis lemak serta asam lemak.
padi menghasilkan produk samping Minyak bekatul juga mengandung
seperti menir, beras pecah, sekam, dan antioksidan alami tokoferol, tokotrienol
bekatul (dedak padi). Menir dan beras dan orizanol yang berfungsi menangkal
pecah digiling menjadi tepung sebagai radikal bebas dalam tubuh terutama sel
bahan berbagai kue dan makanan lainnya, kanker, serta membantu menurunkan
sedangkan sekam dapat dimanfaatkan kolesterol dalam darah, kolesterol liver,
untuk bahan bakar serta kompos, bekatul dan menghambat menopause. Oleh karena
saat ini hanya dimanfaatkan untuk pakan itu, minyak bekatul dapat dimanfaatkan
ternak dan belum banyak digunakan sebagai suplemen pangan untuk
sebagai sumber pangan manusia (Hapsari meningkatkan kualitas kesehatan manusia
dkk., 2013). (Nasir dkk., 2009).
Bekatul padi memiliki kandungan Data penelitian minyak bekatul yang
minyak bervariasi antara 12-25% dilaporkan umumnya menggunakan
tergantung dari tingkat penyosohan dan bekatul beras putih. Sedangkan data untuk
varietas padi. Kandungan asam lemak minyak bekatul beras merah jarang
bebas dalam minyak bekatul juga dijumpai maka dari itu penelitian ini
tergantung dari kondisi serta lamanya bertujuan melengkapi data minyak bekatul
penyimpanan bekatul. Bekatul bisa dengan menggunakan bekatul beras
berubah menjadi tengik jika disimpan merah.
terlalu lama dan dalam keadaan lembab.
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
Karakterisasi Sifat Fisiko-Kimia yaitu 1:5; 1:6; 1:8 dengan 5 kali ulangan
Minyak (Steel dan Torrie, 1995).
Penentuan warna dan aroma
dilakukan secara deskriptif, sedangkan Hasil dan Pembahasan
penentuan secara kuantitatif dilakukan Rendemen Minyak Bekatul Beras
untuk beberapa parameter yaitu untuk Merah Antar Berbagai Nisbah Pelarut
penentuan kadar air, rendemen, massa Rataan rendemen minyak bekatul
jenis, bilangan asam, bilangan beras merah antar nisbah pelarut dalam
penyabunan, dan bilangan peroksida waktu ekstraksi 1,5 jam berkisar antara
sesuai SNI 01-3555-1998. 9,43 ± 1,144% sampai 12,31 ± 0,325%
(Tabel 1).
Analisa Komposisi Kimiawi Minyak
Bekatul Tabel 1. Rataan Rendemen
Analisis komposisi kimiawi minyak Minyak Bekatul Beras
bekatul dilakukan dengan mnggunakan Merah (% ± SE) antar
kromatografi gas spektroskopi massa Gas Berbagai Nisbah
(Universitas Diponegoro, Semarang) Pelarut dalam Waktu
sebelum diinjeksikan, sampel minyak Ekstraksi 1,5 jam.
diesterifikasi terlebih dahulu. Dengan Nisbah Pelarut
suhu oven kolom 65oC, suhu injeksi 1:5 1:6 1:8
250oC dan tekanan 74,5 kPa dengan total Rataan ± 9,43 ± 10,33 ± 12,31 ±
aliran 602,4 mL/menit dan kecepatan SE (%) 1,144 1,075 0,325
linier 40,0 cm/detik. Purge flow 3,0 Ket: SE= Kesalahan Baku Taksiran.
mL/menit dengan split ratio 500,0. Keterangan ini juga berlaku untuk Tabel
2.
Analisa Data
Data rendemen minyak bekatul Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa
beras merah dianalisis menggunakan semakin banyak jumlah pelarut yang
Metoda Sidik Ragam Statistik Nir digunakan maka semakin tinggi pula
Parametrik dengan uji Friedmann. Sebagai rendemen minyak bekatul merah yang
perlakuan adalah nisbah bahan : pelarut dihasilkan. Menurut Lestari (2006) hal ini
terkait dengan semakin besar volume
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
pelarut maka daya kelarutannya akan daya kelarutan juga bertambah sampai
semakin tinggi hingga mencapai titik mencapai titik optimum yaitu kondisi
optimum (Gambar 1). pelarut menjadi jenuh.
Ket: *Kriteria minyak bekatul menurut A.O.C.S (American Oil Chemist Society)
** Mardiah dkk., 2006
( - ) Tidak ada data
Aroma dan Warna Minyak Bekatul memiliki aroma yang sama dengan
Beras Merah penelitian yang dilakukan oleh Mardiah
Minyak bekatul beras merah yang dkk (2006) sedangkan untuk warna
dihasilkan berwarna coklat kehijauan memiliki perbedaan warna hal ini
dengan aroma khas bekatul. Untuk aroma disebabkan karena warna yang lebih
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
dominan disebabkan karena pemanasan Mardiah dkk (2006) yaitu 0,89 g/mL.
yang terlalu berlebihan. Minyak bekatul Hasil ini menunjukkan bahwa nisbah 1:5
beras merah yang dihasilkan tidak massa jenisnya paling sedikit
memiliki perbedaan aroma dan warna dibandingkan 1:6 dan 1:8. Hal ini
antar nisbah bahan dan pelarut (Gambar disebabkan karena semakin sedikitnya
2). jumlah volume pelarut yang digunakan
maka semakin lebih cepat jenuh pelarut
tersebut untuk melakukan ekstraksi.
Sehingga komponen-komponen yang
terekstrak lebih dahulu dan yang
terbanyak adalah komponen-komponen
yang memiliki bobot molekul yang kecil
Gambar 2. Minyak Bekatul Beras Merah
(Lestari., 2006).
Kadar Air
Kadar air minyak bekatul beras
Bilangan Asam
merah yang diperoleh berkisar antara 0,87
Bilangan asam merupakan ukuran
± 0,06% sampai 0,91 ± 0,02%.
dari jumlah asam lemak bebas, yang
Kandungan air dalam minyak merupakan
dihitung berdasarkan berat molekul dari
salah satu parameter penentu kualitas
asam lemak maupun dari campuran asam
minyak. Semakin tinggi kadar air dalam
lemak. Asam lemak bebas merupakan
minyak maka kualitas minyak semakin
asam lemak yang terpisah dari triglesirida,
rendah hal ini karena air merupakan salah
digliserida, monogliserida dan gliserin
satu katalisator reaksi hidrolisis minyak
bebas yang terbentuk karena adanya
yang menghasilkan asam lemak bebas
pemanasan, proses oksidasi, atau adanya
(Handajani dkk., 2010).
kandungan air dalam minyak yang
menyebabkan minyak mengalami proses
Massa Jenis
hidrolisis. Semakin tinggi kandungan
Rataan massa jenis minyak bekatul
asam lemak bebas dalam minyak, maka
beras merah berkisar antara 0,908 ± 0,014
menunjukkan bahwa semakin tinggi pula
g/mL sampai 0,922 ± 0,014 g/mL (Tabel
kerusakan yang dialami oleh minyak
2). Hasil ini tidak terlalu berbeda dari
(Herwanda., 2011). Berdasarkan hasil
massa jenis minyak yang dilakukan oleh
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
penelitian diperoleh bilangan asam asam lemak penyusunnya. Selain itu hal
minyak bekatul beras merah yang bekisar yang menyebabkan berbedanya bilangan
antara 116,41 ± 1,22 mg NaOH/g sampai penyabunan adalah dari faktor budidaya,
118,11 ± 2,45 mg NaOH/g. Salah satu yaitu tempat tumbuh, iklim, musim, waktu
cara untuk menurunkan kandungan asam panen, faktor genetik lainnya serta proses
lemak bebas dalam minyak adalah melalui ekstraksi minyak (Ketaren., 1986 dalam
proses pemurnian. Handayani dkk., 2015).
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
2 4
3
4a
4b
Gambar 4. (4a) Spektrum Puncak No 1 Minyak Bekatul Beras Merah(4b) Spektrum
9-Octadecenic acid, methyl ester sesuai Data Base Wiley
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method
Extraction and Chemical Compounds Identification of Red Rice Bran Oil Using Gas
Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) Method