You are on page 1of 43

WEBINAR

STRATEGI MONITORING (REMOTE CONTROL)


KINERJA SDM DENGAN SISTEM WFH

Fasilitator:

Dr. Budi Hartono, SE, MARS, CCP


Hospital Mentor - Coach

24 Juli 2021
- Short Vitae -
PERSONAL
 Nama : Dr. Budi Hartono, SE, MARS, CCP
 Alamat : Jl. Keadilan Raya No. 13 Depok Timur
 Email : coachbuton@gmail.com
 Hp/WA : 0816-48500-94
 Profil : http://orcid.org/0000-0001-8971-2706

EDUCATION
 S3 – Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat - FKM UI
 Disertasi: Pengembangan Model Pengukuran Kinerja RS Untuk Mencapai Misi RS Di Indonesia

CERTIFICATION
 Certified Coach – ACC Level – International Coach Federation 2014
 Certified Coach Practitioner – Global Coach Trust 2013
 Certified Lecturer – Kementerian Pendidikan Tinggi RI 2015
 Certified Professional Human Resources Management – CPHRM – SHRM 2017
 Certified Mentor – BNSP 2018

MOTTO
 “Rekreasi terbaik adalah BEKERJA”
- Short Vitae -

PROFESIONAL ROLE
1. Healthcare – Hospital Coaching 4. Lecturer at Postgraduate Program of
Practitioner & Mentor – Coach Hospital Administration, 1) Stikes
Partner Hang Tuah Pekanbaru, 2) Universitas
Area of Expertise: Muhammadyah Jakarta
 Coaching Course Holder:
 Mentoring  Organizational Behavior & Culture,
2. Health Administration & Policy  Quality Management in Healthcare,
Consultant at PT. Asl Lestari  Leadership & System Thinking,
Area of Expertise:  Organization & Management,
 Feasibility Study  Hospital Management & Design,
 Master Plan Study  Human Resource Management,
 Unit Cost Study  Health Economic,
 Strategic Plan  Financial Management
3. Licensed Trainer at Jaya Institute 5. Author
Indonesia  Article and Journal of Hospital
Area of Expertise: Management
 Management of Human Resource in
Hospital
 Management of Education and Training
in Hospital
Article of Hospital Management
Download → http://orcid.org/0000-0001-8971-2706

1. Pemberdayaan SDM Melalui Metode Coaching (Seri Hospital Coaching)


2. Upaya Proaktif Menangani Permasalahan Mikro Pengelolaan di Rumah Sakit (Seri : Hospital Coaching)
3. Hospital Coaching Sebagai Strategi Bisnis Jangka Panjang
4. Blueprint Pendirian dan Pengembangan Rumah Sakit yang Efektif
5. Resource Management, Exit Strategy Bagi RS dan Faskes Di Era JKN
6. Coaching, Terobosan untuk Peningkatan Kinerja Rumah Sakit (Bagian 2- Seri Hospital Coaching)
7. Pentingnya Manajemen Komunikasi dan Informasi untuk Menangani Kegagalan Komunikasi di Rumah Sakit
8. Tantangan Perubahan Terhadap Kinerja Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan di Era JKN (Bagian 1)
9. Tantangan Perubahan Terhadap Kinerja Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan di Era JKN (Bagian 2)
10. 5 Langkah Penerapan Metode Coaching di Rumah Sakit untuk Pemberdayaan SDM (Seri Hospital Coaching)
11. Manajemen Diklat RS Dan Faskes yang Mumpuni Di Era JKN dan MEA
12. Antara Komunikasi Efektif, Service Excellence, dan Keselamatan Pasien di Fasilitas Kesehatan
13. Strategi Mengelola Kepemimpinan Mutu di Rumah Sakit & Fasilitas Kesehatan (Seri 2: Hospital Quality
Leadership)
14. Strategi Mengelola Kepemimpinan Mutu di Rumah Sakit & Fasilitas Kesehatan (Seri : Hospital Quality
Leadership)
15. Unit Cost sebagai Exit Strategy Penerapan Efisiensi Biaya di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
16. Teknik dan Metodologi yang Efektif dalam Pembuatan Studi Kelayakan Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
17. Strategi Penerapan Leadership Coaching dalam Mengembangkan Kepemimpinan di Rumah Sakit & Fasilitas
Kesehatan (Seri: Hospital Coaching)
18. Leadership Coaching untuk Kepemimpinan Modern di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan (Seri: Hospital
Coaching)
19. Coaching, Terobosan untuk Peningkatan Kinerja Rumah Sakit (Bagian 1 - Seri Hospital Coaching)
20. Implementasi Metode Coaching yang Efektif dalam Pemberdayaan SDM Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
(Seri Hospital Coaching)
21. Antisipasi Krisis di RS & Faskes Melalui Effective Problem Solving
Journal of Hospital Management
Download → https://scholar.google.com/citations?authuser=1&user=22URJ64AAAAJ
Tujuan


Filosofi Pembelajaran
Kondisi Kinerja SDM Kita …
• ………..
• ………..
• ………..
• ………..
• ………..
Metodologi

PROCESS
Training OUTPUT
INPUT Coaching
Workshop
Discussion

OUTCOME
TRAINING SCENARIO
(Outline)

1
Latar belakang

HARAPAN ANDA?
5
Rencana
Tindak Lanjut
4
Monitoring
Pendahuluan
• Covid-19 telah menjadi pandemi yang menyebabkan
terjadinya perubahan di berbagai bidang.
• Penyebaran Covid-19 memberikan dampak dan
memengaruhi berbagai sektor (Sugihamretha, 2020)
• Banyak kebiasaan baru yang harus dilakukan setiap
orang untuk menghindari penyebaran virus ini
• Perusahaan wajib melakukan perubahan kebijakan
lingkungan kerja
Pandemi Covid-19
• Pandemi (Yunani),
– Kata: Pan → semua dan Demos → rakyat,
– Istilah: penyakit menular yang penularannya dapat menyebar luas
kebeberapa benua atau seluruh dunia dan mempengaruhi orang
dalam skala besar
• Dampak pandemi covid-19:
– Adanya pembatasan sosial berskala besar yang membuat pekerjaan
karyawan dalam organisasi kurang efektif.
– Adanya Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah, di mana
karyawan yang seharusnya bekerja penuh baik di kantor maupun
lapangan, karena kebijakan tersebut terpaksa bekerja dari rumah
dengan keterbatasan fasilitas internet dan tidak sedikit pula yang
berimbas pada pengurangan gaji atau insentif.
– Terjadi pemutusan hubungan kerja atau PHK secara besar-besaran
yang berdampak makin banyaknya pengangguran.
WFH yang Efektif (Fitria, 2021)
• Ada ruang kerja khusus di rumah
• Bekerja sesuai jadwal kerja dan rutinitas kerja,
termasuk jam kerja
• Berpakaian rapi dan sesuai baju dinas
• Memperhatikan keadaan dan kenyamanan tubuh saat
bekerja di rumah
• Jangan terganggu dengan keadaan dan situasi rumah
• Menyiapkan peralatan kantor
• Pengadaan absensi online
• Deteksi wajah dan pemantauan lokasi dengan GPS.
WFH yang Efektif (Satriadi, 2020)
• Sistem Komunikasi
• Rekam Kehadiran
• Menetapkan target
• Suasana kerja
Strategi Pelayanan Dalam Keadaan
Kedaruratan Kesehatan (Kurniawan, 2016)
• Penerapan pembagian jadwal saat WFH. Kinerja pegawai
harus terjadwal dengan prosedural
• Menerapkan protokol kesehatan bagi instansi yang
menerapkan pelayanan publik dengan tatap muka secara
langsung
• Pelayanan publik pada masyarakat dapat dilakukan secara
online
• Prosedur pelayanan dipermudah untuk masyarakat tapi tanpa
menghilangkan atau mengesampingkan aturan dan data-data
yang penting
• Menyediakan ruang atau telpon pengaduan.
Sistem Kerja WFH
(SE MENPANRB 58/2020)

• Jenis pekerjaan pegawai;


• Hasil penilaian kinerja pegawai;
• Kompetensi pegawai dalam mengoperasikan sistem dan teknologi
informasi;
• Laporan disiplin pegawai;
• Kondisi kesehatan/faktor komorbiditas pegawai;
• Tempat tinggal pegawai berada di wilayah PSBB;
• Kondisi kesehatan keluarga pegawai (status Orang Dalam
Pemantauan /Pengawasan/dikonfirmasi positif COVID-19);
• Riwayat perjalanan dalam negeri/luar negeri dalam 14 hari kalender
terakhir;
• Riwayat interaksi dengan penderita terkonfirmasi positif COVID-19
dalam 14 hari kalender terakhir;
• Efektivitas pelaksanaan tugas dan pelayanan unit organisasi.
Kendala Pelaksanaan WFH
(Safitri, 2021; Suprapto,2021)
WFH
(Ma’rifah, 2020)

Dampak Positif Dampak Negatif


• Fleksibilitas • Multitasking
• Menghemat Waktu • Biaya yang bertambah
• Waktu yang Berkualitas • Distraksi
• Kenyamanan • Keterbatasan Komunikasi
• Ketidakpercayaan antar
pihak
Tantangan Dalam WFH
• Gangguan “orang rumah”
• Jaringan internet tidak stabil
• Pendingin ruangan (kipas angin atau pendingin
ruangan)
• Batasan waktu kerja yang kurang jelas.
• Komunikasi antar tim kurang maksimal.
Pengertian Monitoring (ILO)
• Continuous process of collecting and analyzing
information about a program, and comparing actual
against planned results in order to judge how well
the intervention is being implemented.
• The existence of a reliable monitoring system is
essential for evaluation.
Proses Monitoring
• Menetapkan standar pelaksanaan;
• Pengukuran pelaksanaan;
• Menentukan kesenjangan (deviasi) antara
pelaksanaan dengan standar dan rencana.
Fungsi Monitoring (Dunn, 1981)
• Ketaatan (compliance)
– Apakah mengikuti standar dan prosedur yang telah
ditetapkan.
• Pemeriksaan (auditing)
– Apakah target telah dicapai
• Laporan (accounting)
– Apakah tersedia informasi yang membantu “menghitung”
hasil implementasi
• Penjelasan (explanation).
– Apakah tersedia informasi yang membantu menjelaskan
mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak
cocok.
Tujuan Monitoring
• Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan
• Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam
melaksanakan program
• Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah
adanya kegiatan
• Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk
melaksanakan kegiatan
• Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan
dan hambatanhambatan selama kegiatan
• Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program
• Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa
fakta dan nilai.
Prinsip Monitoring
• Dilakukan secara terus-menerus
• Menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan
program organisasi
• Memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun
terhadap pengguna produk atau layanan
• Memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk
berprestasi
• Berorientasi pada peraturan yang berlaku
• Obyektif
• Berorientasi pada tujuan program
Konsep Kinerja
• Kinerja adalah prestasi atau hasil seorang pegawai
dalam menyelesaikan suatu tugas yang dibebankan
kepadanya dalam kurun waktu tertentu
• Kinerja karyawan juga sebagai fungsi dari interaksi
antara kemampuan dan motivasi.
• Penetapan tujuan kinerja berguna untuk menyusun
sasaran yang dituju dan tidak hanya bagi evaluasi
kinerja pada akhir periode tetapi juga untuk mengelola
proses kerja selama periode tersebut.
• Evaluasi terhadap kinerja karyawan dapat dilakukan
dengan membandingkan antara hasil aktual dengan
hasil yang diinginkan
Konsep Monitoring Kinerja
Tantangan Mempertahankan Kinerja
• Pembatasan sosial berskala besar dan
dampaknya terhadap kinerja
• WFH
• Pengurangan SDM
Strategi Mempertahankan Kinerja
(Widaningsih, 2020)
• Pelatihan saat pandemi Covid-19
• Pembagian tugas saat jumlah SDM terbatas
• Pengoptimalan pekerjaan
Upaya Peningkatan Kinerja SDM
(Umam, 2021)

• Mengirim SDM untuk mengikuti pelatihan, penataran, lokakarya,


workshop, dan seminar
• Mendorong SDM untuk melanjutkan studi agar sesuai dengan
kualifikasi pemerintah.
• Mengadakan studi banding ke institusi yang dianggap lebih maju.
• Melengkapi sarana dan berbagai media penunjang kegiatan
pelayanan
• Memberikan penghargaan bagi SDM berprestasi
• Memberikan keteladanan, dorongan, motivasi dan menggugah hati
nurani SDM agar menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pemberi pelayanan
• Pengendalian dan pengawasan kinerja
• Kepemimpinan
• Penempatan (pemberian tugas) yang tepat
Fungsi Indikator
Dalam Monitoring Kinerja
• Indikator kinerja sangat penting untuk
diketahui agar dapat meneliti secara rinci dari
kinerja yang telah dilakukan.
• Indikator kinerja yang sangat dibutuhkan
untuk melihat apakah suatu strategi, program,
atau kegiatan berhasil/gagal dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan
Manfaat Indikator
• Memperjelas tentang informasi program.
• Menciptakan kesepakatan untuk menghindari
kesalahan interpretasi dan perbedaan pendapat
selama pelaksanaan program/kegiatan.
• Membangun dasar bagi pemantauan (dan
evaluasi)
• Untuk mengenalkan dan memotivasi pelaksana
program dalam pencapaian hasil.
• Untuk mengkomunikasikan dan melaporkan hasil
yang telah dicapai kepada stakeholders.
Indikator Kinerja
(Kashmir, 2018)

• Kualitas
• Kuantitas
• Waktu
• Penekanan biaya
• Pengawasan
• Hubungan antar SDM
Monitoring KPI Kinerja
Bentuk Monitoring
• Pengamatan langsung
• Mempelajari laporan harian
• Kombinasi keduanya
• Tertulis vs tidak tertulis
• Terencana vs tidak reguler
Proses Monitoring Kinerja
(Fattah, 1996)
Langkah Monitoring Kinerja
Dalam Sistem WFH
• Perencanaan
– Merancang sistem monitoring yang spesifik
– Scope monitoring
– Penentuan/pemilihan indikator
– Penentuan sumber informasi dan metode
• Implementasi
– Pengumpulan data
– Tabulasi dan analisa data
– Findings
– Analisa sebab
• Kelanjutan monitoring
– Rutin
– Jangka pendek
Contoh Instrumen Monitoring
Strategi Memastikan Produktivitas
SDM Dalam Sistem WFH
• Daily check
• Komunikasi intensif
• Optimalisasi teknologi
• Mengelola harapan
• Fokus pada hasil (bukan aktivitas)
• Memenuhi kebutuhan team
• Flexibility
Penutup
• Monitoring merupakan proses penting dalam
agenda peningkatan kinerja dalam sistem
kerja WFH
• KPI tetap menjadi alat untuk monitoring
kinerja SDM
• Prinsip flexibility dalam monitoring sangat
dituntut dalam WFH.
Rencana Tindak Lanjut
• ….
• ….
• ….
• ….
• ….

You might also like