You are on page 1of 6

REVIEW

Intisari Sains Medis 2020, Volume 11, Number 1: 60-65


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Central Retinal Vein Occlusion: A Literature Review

Ni Putu Ayu Reza Dhiyantari, Listya Dyah Rihardini


CrossMark
Published by DiscoverSys

ABSTRACT

Introduction: Central retinal vein occlusion is vascular eye disease Results: CRVO can be diagnosed clinically based on anamnesis, general
commonly found at ophthalmologist daily practice and also physical examination to evaluate risk factors related to the disease and
responsible for a large percentage of blindness and eye morbidity. Early also based on routine ophthalmologic examination. Advanced imaging
diagnosis and prompt treatment may elaborate the disease and slow modalities are useful mainly to evaluate severity of the disease, to
down disease progression. choose treatment modalities and also to evaluate disease response to
Methods: Literature review was carried out, where studies were therapy. CRVO management has two main goals, namely (1) to identify
identified through searching the PubMed, Google Scholar and major risk factor underlying the disease and control it, (2) to diagnose
Proquest database using the keywords: “central retinal vein occlusion”, sight threatening complications of CRVO, such as macular oedema and
“anti-VEGF”, “intraocular corticosteroid”, “retinal imaging”, “macular neovascularisation and to manage them.
oedema”. Inclusion criteria include any reviews on CRVO. Exclusion Conclusion: Current CRVO treatment modalities includes anti-
criteria was reviews which were published more than 10 years ago. VEGF and corticosteroid implants have been extensively studied in
From 75 reviewed journals, 55 journals were included. The literatures big clinical trials and already proven clinically to treat CRVO related
were then analysed systematically based on the results of previous macular oedema.
studies.

Keywords: central retinal vein occlusion, anti-VEGF, intraocular corticosteroid, retinal imaging, macular oedema
Cite this Article: Dhiyantari, N.P.A.R., Rihardini, L.D. 2020. Central Retinal Vein Occlusion: A Literature Review. Intisari Sains Medis 11(1): 61-65.
DOI: 10.15562/ism.v11i1.562

ABSTRAK

Pendahuluan: Oklusi vena sentral mata (central retinal vein occlusion/ untuk validitas dan reliabilitas, ditafsirkan dan disusun menjadi satu
CRVO) merupakan penyakit vaskular mata yang sering dijumpai kajian literatur ilmiah.
pada praktek sehari-hari dan bertanggung jawab atas sejumlah Hasil: Diagnosis CRVO dapat ditegakkan secara klinis berdasarkan
1
Klinik Mata Ayu Siwi, Nganjuk, kebutaan dan morbiditas pada mata sehingga diagnosis dini dan anamnesis, pemeriksaan fisik umum, serta pemeriksaan ophthalmologis
Jawa Timur
penatalaksanaan yang tepat dapat meningkatkan keberhasilan terapi rutin. Pemeriksaan pencitraan penunjang dibutuhkan terutama
dan mencegah komplikasi lebih lanjut untuk menilai derajat keparahan penyakit, mempertimbangkan
Metode: Metodologi penulisan yang digunakan adalah tinjauan tindakan atau pengobatan, serta berguna dalam menilai respon
pustaka. Sumber literatur terdiri dari jurnal-jurnal yang relevan dari terapi. Penatalaksanaan CRVO memiliki dua tujuan utama yaitu
*
Correspondece to:
Ni Putu Ayu Reza Dhiyantari; Klinik search engine PubMed, Google Scholar dan Proquest. Kata kunci mengidentifikasi dan mengontrol faktor risiko mayor yang mencetuskan
Mata Ayu Siwi, Nganjuk, Jawa yang digunakan adalah “central retinal vein occlusion”, “anti-VEGF”, CRVO serta mendiagnosis dan menangani komplikasi yang mengancam
Timur; “kortikosteroid intraocular”, “pencitraan retina”, “edema makula”. penglihatan, terutama edema makula dan neovaskularisasi.
ayurezareza@gmail.com Kriteria inklusi adalah semua tinjauan mengenai CRVO. Kriteria Kesimpulan: Penatalaksanaan CRVO saat ini sudah mengalami
eksklusi adalah literatur yang diterbitkan lebih dari 10 tahun terakhir. perkembangan yang pesat dengan banyaknya modalitas baru
Dari 75 jurnal yang ditinjau, 55 ditemukan cocok sebagai referensi termasuk anti-VEGF dan implant kortikosteroid yang telah terbukti
untuk makalah ini. Informasi yang dikumpulkan dicatat dan dianalisis secara klinis mampu mengobati edema makula terkait CRVO

Diterima: 09-04-2019 Kata kunci: central retinal vein occlusion, anti-VEGF, kortikosteroid intraokular, pencitraan retina, edema makula
Disetujui: 21-09-2019 Cite Pasal Ini: Dhiyantari, N.P.A.R., Rihardini, L.D. 2020. Oklusi Vena Sentral Retina: Tinjauan Pustaka. Intisari Sains Medis 11(1): 61-65. DOI:
Diterbitkan: 03-03-2020 10.15562/ism.v11i1.562

60 Open access: http://isainsmedis.id/


REVIEW

PENDAHULUAN terjadi resolusi total pada non-ischemic CRVO


dengan hasil penglihatan yang baik, namun apabila
Retinal vein occlusion (RVO) adalah penyakit tidak terdeteksi di awal dan tidak ditangani dengan
pembuluh darah retina nomer dua terbanyak baik maka dapat pula berkembang menjadi isch-
setelah retinopati diabetic.1 Sebuah analisa dari emic CRVO.1
beberapa penelitian berbasis populasi di Amerika Ischemic CRVO adalah bentuk yang lebih berat.
Serikat, Australia, Eropa dan Asia memperkirakan Pasien mungkin datang pertama kali dengan
prevalensi total RVO sebesar 16,4 juta jiwa, dengan gambaran klinis awal sebagai ischemic CRVO atau
2,5 juta jiwa menderita CRVO dan 13,9 juta jiwa dapat juga sebagai perkembangan dari non-isch-
menderita Branch RVO (BRVO).2 Insiden CRVO emic CRVO. Ischemic CRVO biasanya memiliki
akan meningkat sesuai bertambahnya usia dimana klinis gangguan penglihatan yang berat, perdara-
lebih dari separuh kasus terjadi pada usia 65 tahun han retina dan cotton wool spot yang luas, terdapat
ke atas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa RAPD, perfusi ke retina yang buruk, dan adanya
laki-laki memiliki risiko lebih tinggi menderita temuan yang mengindikasikan suatu oklusi berat
CRVO dibandingkan dengan perempuan, namun pada pemeriksaan fundus fluorescein angiography.4
penelitian lain menunjukkan hasil yang tidak Komplikasi lanjut dari suatu CRVO yang berat
konsisten.1,2 yaitu kebutaan permanen dan glaukoma sekunder
RVO terjadi akibat adanya obstruksi parsial atau akibat proses neovaskularisasi.3
komplit pada vena retina. RVO diklasifikasikan
berdasarkan lokasi obstruksi, yaitu pada pembuluh
darah vena retina sentralis atau di cabang-cabang METODE
vena retina. Oklusi vena retinal sentral atau Central Metodologi penulisan yang digunakan adalah
retinal vein occlusion (CRVO) dapat mengakibatkan tinjauan pustaka. Sumber literatur terdiri dari
kebutaan permanen apabila tidak ditangani dengan jurnal-jurnal yang relevan dari search engine
baik sehingga diagnosis dini dan penatalaksanaan PubMed, Google Scholar dan Proquest. Kata
yang tepat merupakan kunci keberhasilan terapi kunci yang digunakan adalah “central retinal vein
CRVO.1,2 occlusion”, “anti-VEGF”, “kortikosteroid intraocu-
Secara klinis CRVO digambarkan dengan berku- lar”, “pencitraan retina”, “edema makula”. Kriteria
rangnya penglihatan atau kebutaan yang bersifat inklusi adalah semua tinjauan mengenai CRVO.
tiba-tiba dimana pada pemeriksaan fundus dapat Kriteria eksklusi adalah literatur yang diterbitkan
ditemukan adanya pendarahan retina, vena retina lebih dari 10 tahun terakhir. Dari 75 jurnal yang
yang melebar dan berkelok-kelok, cotton-wool spot, ditinjau, 55 ditemukan cocok sebagai referensi
edema macula dan edema diskus optikus.3 CRVO untuk makalah ini. Informasi yang dikumpulkan
dapat diklasifikasikan berdasarkan area kapiler dicatat, dan dianalisis untuk validitas dan reliabil-
retina yang teroklusi dan derajat perkembangan itas, ditafsirkan dan disusun menjadi satu kajian
neovaskularisasi. literatur ilmiah.
CRVO secara umum dapat dibagi menjadi dua
tipe klinis yaitu iskemik dan non-iskemik. Namun
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam prakteknya dapat ditemukan kasus-kasus
yang intermediet yaitu berada ditengah-tengah Patofisiologi
antara kedua tipe tersebut dengan perjalanan klinis Patofisiologi oklusi trombotik pada vena retina
yang bervariasi.3 Lebih dari 80% kasus intermediet sentralis tidak diketahui secara pasti. Berbagai
pada akhirnya akan mengalami progresi kearah faktor lokal dan sistemik berperan dalam oklusi
iskemik.4 Pada awal presentasi kasus dapat pula patologis vena retina sentralis. Arteri dan vena
terjadi kesulitan dalam mengklasifikasikan kasus retina sentralis berbagi selubung adventisial yang
tersebut ke dalam salah satu kategori karena CRVO sama di ujung keluarnya pembuluh darah pada
dapat berubah–ubah dari non-iskemik menjadi nervus optikus dan lamina kribrosa. Jalur pemb-
iskemik seiring berjalannya waktu. uluh darah pada lamina kribrosa begitu sempit
Non-ischemic CRVO adalah bentuk yang lebih sehingga pembuluh darah berada dalam kompar-
ringan dimana penglihatan mungkin masih baik, temen yang tidak memungkinkan terjadinya
tidak ada relative afferent pupillary defect (RAPD), pergeseran maupun dilatasi.5
serta perfusi ke retina masih baik. Pada pemerik- Terbentuknya arteriosklerosis pada arteri
saan funduskopi dapat ditemukan cabang-cabang retina sentralis mengubah struktur dinding arteri
pembuluh darah retina sentralis yang dilatasi dan menjadi kaku dan akhirnya mempengaruhi vena
berkelok ringan, dapat pula ditemukan sedikit retina sentralis yang memiliki struktur lebih lentur.
perdarahan retina (dot maupun flame-shaped) dan Kejadian tersebut menyebabkan gangguan hemo-
cotton-wool spot di semua kuadran retina.3 Dapat dinamik, kerusakan endotel dan pembentukan

Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 60-65 | doi: 10.15562/ism.v11i1.562 61
REVIEW

trombus. Mekanisme ini menjelaskan fakta bahwa • Konsumsi alkohol


dengan ditemukannya suatu CRVO maka sangat • Aktivitas fisik yang berat
mungkin ada penyakit arteri yang berhubungan • Glaukoma primer sudut terbuka atau tertutup
dengan kondisi tersebut. Asosiasi antara penyakit
arteri dengan CRVO masih belum dapat dibukti- Pasien dapat datang dengan atau tanpa keluhan
kan secara konsisten.5 pada penglihatan. Gejala yang sering didapatkan
Oklusi trombotik pada vena retina sentralis pada pasien dengan indikasi CRVO yaitu:3
dapat terjadi sebagai hasil dari beragam gangguan
patologis, termasuk tekanan mekanis pada vena • Penglihatan kabur
(misalnya akibat perubahan struktural lamina • Gangguan penglihatan/ kabur dapat dike-
kribrosa yang terjadi pada glaucomatous cupping, luhkan terjadi secara tiba-tiba atau perlahan
pembengkakan nervus optikus akibat inflamasi, selama beberapa hari atau beberapa minggu.
dan penyakit orbita), gangguan hemodina- Gangguan penglihatan dapat bervariasi dari
mik, perubahan pada dinding pembuluh darah gangguan sementara yang membaik dengan
(misalnya vaskulitis) dan perubahan pada darah sendirinya (biasanya pada awalan perjalanan
(misalnya defisiensi faktor trombolitik darah atau penyakit) kemudian lama-kelamaan menjadi
meningkatnya faktor pembekuan darah).6 konstan.
Terjadinya oklusi pada vena retina sentralis • Fotofobia/ silau
mengakibatkan terjadinya peningkatan volume • Kebutaan yang disertai nyeri pada mata yang
darah pada sistem vena retina dan meningkatnya bersangkutan
resistensi aliran darah vena. Peningkatan resistensi • Mata merah
ini menyebabkan stagnasi dan kerusakan iskemik
pada retina. Kerusakan iskemik pada retina kemu- Gejala-gejala lain seperti penglihatan buram,
dian menstimulasi peningkatan produksi vascular nyeri pada mata, rasa tidak nyaman, mata berair
endothelial growth factor (VEGF) didalam kavitas maupun mata merah dapat dikeluhkan pada mata
vitreous.6 Peningkatan level VEGF menstimulasi dengan CRVO yang sudah lama.
pembentukan neovaskular di segmen posterior
dan anterior. Proses neovaskularisasi di segmen Pemeriksaan Fisik
anterior inilah yang bertanggung jawab terhadap Pasien dengan CRVO harus menjalani pemerik-
komplikasi sekunder CRVO terhadap segmen saan mata lengkap termasuk pemeriksaan visus,
anterior mata. VEGF juga memicu kebocoran pada refleks pupil, pemeriksaan lampu celah untuk
dinding kapiler, yang kemudian mengakibatkan mengevaluasi segmen anterior dan posterior mata,
edema pada makula. Edema makula dapat terjadi gonioskopi, pemeriksaan fundus.9
baik pada ischemic CRVO maupun non-ischemic Pemeriksaan visus untuk menilai penglihatan
CRVO dan merupakan penyebab utama terjad- terkoreksi terbaik harus selalu dilakukan karena
inya kebutaan.7 Prognosis CRVO tergantung pada dapat memprediksi prognosis. Refleks pupil dieval-
kemampuan mata untuk melakukan rekanalisasi uasi untuk mengetahui ada atau tidaknya RAPD.
yaitu pembentukan kembali patensi sistem vena, Apabila terdapat pembuluh darah abnormal pada
seberapa banyak gumpalan darah yang dapat iris maka kemungkinan reflek pupil negatif.3
diserap serta pembentukan optocilliary shunt Kongesti konjungtiva dan pembuluh darah silier
vessels.8 dapat ditemukan pada kasus yang berat. Pada iske-
mik CRVO yang berat dan sudah lama mungkin
Gambaran Klinis didapatkan pembuluh darah abnormal akibat
Anamnesis lengkap terutama berkaitan dengan neovaskularisasi pada iris. Pembuluh darah ini
penyakit sistemik yang diderita maupun faktor paling baik dievaluasi pada iris yang tidak diberi
lokal lain yang merupakan predisposisi terhadap midriatikum karena munculnya pembuluh darah
CRVO harus selalu digali. Riwayat penyakit yang selalu mulai dari perifer iris atau pada iridektomi
signifikan berhubungan dengan CRVO antara lain:6 perifer.5 Sudut bilik mata depan dievaluasi dengan
gonioskopi tanpa dilatasi pupil. Pada CRVO yang
• Hipertensi ringan mungkin ditemukan sudut kamera depan
• Diabetes mellitus terbuka dengan sedikit neovaskularisasi. Pada
• Penyakit kardiovaskular CRVO yang berat dapat ditemukan sudut tertutup
• Penyakit gangguan pembekuan darah dengan sinekia anterior totalis.9
• Vaskulitis Pemeriksaan funduskopi indirek dilakukan
• Penyakit autoimun untuk mengevaluasi seluruh kuadran retina dan
• Penggunaan kontrasepsi oral mendapatkan informasi yang lengkap tentang
• Trauma kepala kondisi makula, diskus optikus dan pembuluh

62 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 60-65 | doi: 10.15562/ism.v11i1.562
REVIEW

darah retina. Perdarahan retina terdapat di semua • Macular hole


quadran retina. Bentuk perdarahan bervariasi, • Atrofi papil
mulai dari perdarahan superfisial, dot and blot, atau • Perubahan pigmen pada makula
perdarahan pada lapisan retina yang lebih dalam.
Perdarahan dapat ringan atau berat, juga akan Pemeriksaan Pencitraan Penunjang
berbeda gambarannya pada perdarahan dengan Pemeriksaan pencitraan peunjang dibutuhkan
onset baru dengan perdarahan yang onsetnya untuk mengetahui tingkat keparahan penyakit dan
sudah lama. Jika baru terjadi perdarahan yang prognosis sebagai bahan pertimbangan tindakan
berat seluruh fundus dapat tertutup bayangan atau tatalaksana yang akan dilakukan. Pemeriksaan
merah (darah), gambaran yang demikian disebut pencitraan penunjang yang sering dilakukan yaitu
“blood and thunder appearance”.10,11 Gambaran lain Color Doppler dan Optical Cohorence Tomography
yang sering ditemukan pada funduskopi indirek, (OCT).12 Color Doppler sering dipilih di karena
yaitu10,11: non-infasif dan dapat menilai sirkulasi retrobulbar
secara kuantitatif. OCT adalah teknologi penci-
• Cotton wool spot, lebih sering ditemukan pada traan noninvasif, non-kontak, transpupil yang
iskemik CRVO. Cotton wool spot dapat diserap mampu menggambarkan struktur retina in vivo
dalam waktu 2-4 bulan dengan resolusi aksial 1-15µm. OCT menunjuk-
• Neovaskularisasi pada diskus optikus (NVD, kan kondisi fotoreseptor dan lapisan sel ganglion.
Neovascularization of the disk). NVD dapat OCT terutama digunakan untuk mengamati
menyebabkan perdarahan vitreous edema makula secara berkala dan responnya terh-
• Neovaskularisasi di tempat lain (NVE, adap pengobatan.3,12 Pemeriksaan fundus dengan
Neovascularization elsewhere). NVE lebih Fluorescein Angiography (FFA) dapat mendoku-
jarang ditemukan daripada NVD, adanya NVE mentasikasn derajat obstruksi, tingkat kepara-
mengindikasikan iskemia retina yang bera- han gangguan permeabilitas kapiler serta dapat
tOptocilliary shut vessels yaitu pembuluh darah menunjukkan seberapa luas daerah non-perfusi
abnormal pada diskus optikus yang mengalir- pada retina setelah perdarahan. Pemeriksaan FFA
kan darah dari sirkulasi retina ke sirkulasi memberikan gambaran yang lebih baik jika meng-
koroid sebagai mekanisme kompensasi gunakan kamera fundus yang bersudut luas karena
• Perdarahan pre retina atau vitreous dapat mencakup perifer fundus dan posterior pole
• Edema makula, dapat pula disertai eksudat dimana paling sering terjadi non-perfusi kapiler
• Edema makula sistoid setelah resolusi perdarahan intraretina.13
FFA pada impending CRVO akan menunjukkan
sedikit peningkatan pada waktu sirkulasi retina.
FFA pada non-ischemic CRVO akan menunjukkan
perlambatan yang sangat jelas pada arteriovenous
transit time yaitu lebih dari 20 detik. FFA pada
ischemic CRVO akan menunjukkan daerah-daerah
yang tidak mendapat perfusi kapiler (non-per-
fusi). Risiko neovaskularisasi meningkat pada area
non-perfusi yang lebih luas daripada 10 area diskus
optikus.13

Manajemen Faktor Risiko


Terdapat dua tujuan utama dalam penatalaksanaan
CRVO yaitu (1) mengidentifikasi dan mengontrol
faktor risiko mayor yang mencetuskan CRVO dan
(2) diagnosis dan tatalaksana komplikasi yang
mengancam penglihatan, terutama edema makula
dan neovaskularisasi.6 Manajemen faktor risiko
Gambar 1 CRVO pada wanita muda, onset baru yang baik dapat mengurangi keparahan penyakit,
dengan keluhan penglihatan kabur mengurangi risiko komplikasi serta melindungi
tiba-tiba. Terdapat perdarahan flame- mata yang belum terdampak.
shaped di seluruh quadran retina, Apabila secara klinis ditemukan tanda
edema papil nervus optikus dan CRVO tanpa gejala perburukan visus, maka
edema makula manajemen faktor risiko sistemik dapat segera

Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 60-65 | doi: 10.15562/ism.v11i1.562 63
REVIEW

interleukin-6, intercellular adhesion molecule-1


dan monocyte chemoattractant protein-1.15,16
Kortikosteroid intraokular dipakai sebagai
terapi lini kedua pada kasus-kasus yang tidak
merespon terhadap pemberian anti-VEGF,
namun di beberapa pusat pelayanan kortiko-
steroid intraokular mungkin dipakai sebagai
lini pertama karena lebih mudah didapat dan
harganya lebih murah.17
Triamcinolone acetonide tersedia dalam
dua dosis injeksi intravitreal yaitu injeksi
4  mg dan 1 mg. Clinical Trial SCORE-CRVO
membandingkan profil efektifitas dan keamaan
kedua dosis injeksi intravitreal tersebut dan
didapatkan bahwa kedua dosis tersebut efektif
meningkatkan ketajaman penglihatan pada
edema makula terkait CRVO, namun mening-
Gambar OCT dari pasien yang sama pada hari yang sama
Gambar 2 
katkan angka operasi katarak pada 12-24
menunjukkan edema makula
bulan setelah onset terapi serta meningkatkan
dilakukan. Tekanan darah tinggi serta glaukoma penggunaan obat-obatan penurun tekanan
harus selalu dieksklusi atau segera diterapi apabila bola mata dalam waktu 12 bulan setelah terapi.
ada. Manajemen faktor risiko yang baik dapat Dosis 1 mg menunjukkan keunggulan pada
memperlambat bahkan menghentikan progresifitas profil keamanan dibandingkan dengan dosis
CRVO.6 4 mg.18 Saat ini agen kortikosteroid intraokular
yang tersedia secara luas adalah triamcinolone
Modalitas Penatalaksanaan Komplikasi acetonide, namun agen baru dalam bentuk
Crvo implant kortikosteroid menunjukkan keung-
Terdapat berbagai modalitas terapi dalam penatal- gulan dibandingkan dengan injeksi karena
aksanaan komplikasi CRVO, yaitu: memungkinkan pelepasan zat aktif secara
1. Anti-vascular endothelial growth factors perlahan, meningkatkan durasi kerja dan
(anti-VEGF) mengurangi toksisitas.
Anti-VEGF telah menjadi modalitas stan- Belum ada penetelitian skala besar yang
dar dalam penatalaksanaan CRVO. Terdapat membandingkan efektivitas kortikosteroid
tiga agen anti-VEGF yang saat ini dipakai intraocular dengan anti-VEGF. Beberapa pene-
untuk mengobati edema makula terkait litian berskala kecil seperti yang dilakukan oleh
CRVO yaitu Ranibizumab, Bevacizumab dan Gado AS, dkk yang membandingkan efektifitas
Aflibercept. Ranibizumab dan Aflibercept Bevacizumab dengan implan dexamethasone
saat ini telah terdaftar di FDA (Food and (Ozurdex) pada 60 pasien dengan non-isch-
Drug Administration) dan telah mendapatkan emic CRVO, tidak ditemukan perbedaan yang
authorisasi marketing dari EMA (European signifikan dalam BCVA letter score maupun
Medicines Agency) sebagai terapi edema makula ketebalan makula pada kedua kelompok dalam
yang berkaitan dengan CRVO. Bevacizumab waktu 6 bulan. Penelitian tersebut juga mene-
sendiri belum mendapat ijin legal sebagai mukan bahwa terjadi peningkatan tekanan
injeksi intraokular (off-label, unlicenced use).14 intraokular yang signifikan pada grup dexa-
Injeksi anti-VEGF memerlukan dosis methasone dibandingkan dengan grup beva-
ulangan. Ketiga agen anti-VEGF saat ini sedang cizumab.19 Penelitian serupa oleh Ding, dkk
banyak menjadi objek penelitian untuk menen- menunjukkan hasil yang serupa dalam waktu
tukan berapa rentang waktu pemberian dosis 9 bulan.20
ulangan yang efektif sehingga dapat memini- 3. Laser
malkan beban, biaya dan risiko injeksi.15 Penggunaan laser dalam terapi RVO telah lama
2. Kortikosteroid intraokular menjadi kontroversi jauh sebelum ditemukan-
Kortikosteroid intraokular terbukti efek- nya anti-VEGF. Central Vein Occlusion Study
tif dalam mengatasi edema makula terkait Group (CVOS) pada tahun 90-an telah meng-
CRVO karena memiliki sifat anti-inflamasi, konfirmasi bahwa grid-pattern photocoagu-
menghambat sitokin yang terlibat dalam lation faktanya memang mengurangi edema
perjalanan penyakit tersebut, termasuk VEGF, makula, namun tidak memberikan perbaikan

64 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 60-65 | doi: 10.15562/ism.v11i1.562
REVIEW

visus pada pasien edema makula terkait 7. Central vein occlusion study group. Natural history and
clinical management of central retinal vein occlusion.
CRVO.21 Arch Ophthalmol 1997;115:489-91.
4. Dense peripheral paretinal photocoagulation 8. Hayreh SS, Zimmerman MB. Fundus changes in central
(PRP). retinal vein occlusion. Retina 2015;35(1):29-42.
9. Hayreh SS, Podhajsky Pa, Zimmerman MB. Natural his-
Dense peripheral paretinal photocoagulation tory of visual outcome in central retinal vein occlusion.
(PRP) masih digunakan untuk mengatasi Ophthalmology 2011;111: 1087-95.
komplikasi neovaskularisasi iris dan retina 10. Shroff D, Kothari A, Bhatia G, Gupta C. Clinical Diagnosis
of Retinal Vein Occlusion. International Journal of
pada CRVO. PRP tidak meningkatkan visus, Ophthalmic Research 2016; 2 (2): 137-142. Available
namun dapat mengurangi resiko neovasku- online at: www.ghrnet.org/index.php/IJOR/article/
larisasi iris dan glaucoma neovaskular. Setelah view/1548/2043
11. American Academy of Ophtalmology Preferred Practice
era anti-VEGF maka penggunaan PRP sudah Pattern Comittee. Preferred Practice Pattern® Guidelines.
banyak berkurang.22 Retinal Vein Occlusions. San Francisco, CA: American
Academy of Ophthalmology; 2016. Available at: www.aao.
org/ppp
KESIMPULAN 12. Schütze C, Schmidt-Erfurt U. Imaging for BRVO and
CRVO.: OCT images layers of the retina that are relevant
CRVO merupakan penyakit vascular mata yang to the evaluation of RVO. Retina today. 2011, May 63-8.
13. Pichi F. Central Retinal Vein Occlusion. AAO Eyewiki.
sering dijumpai pada praktek sehari-hari dan 2019 available online at: www.eyewiki.aao.org/w/index.
bertanggung jawab atas sejumlah kebutaan dan php?title=Central_Retinal_Vein_Occlusion
morbiditas pada mata. Diagnosis dini dan pena- 14. Ashraf M, Souka AAR, Singh RP. Central Retinal Vein
Occlusion: Modifying Current Treatment Protocols. Eye;
talaksanaan yang tepat terkait faktor risiko siste- 2016: 30: 505-514.
mik maupun kondisi mata sangat penting untuk 15. Thorell MR, Goldhardt R. Update in the Management of
meningkatkan hasil dan prognosis ketajaman Macular Edema Following Retinal Vein Occlusions. Curr
Ophthalmol Rep. 2016 March; 4(1): 38-47.
penglihatan. 16. Maggio E, Polito A, Guerriero M, Pertile G. Intravitreal
Penatalaksanaan CRVO saat ini sudah Dexamethasone Implant for Macular Edema Secondary to
mengalami perkembangan yang pesat dengan Retinal Vein Occlusion: 12 month follow-up and prognos-
tic factors. Opththalmologica.2014;232;207-15.
banyaknya modalitas baru termasuk anti-VEGF 17. Gallemore RP, Wallsh J, Behnam S, Gallemore E. What The
dan implant kortikosteroid yang telah terbukti Clinical Trials Tell Us- Demystifying the studies for some
secara klinis mampu mengobati edema makula practical clinical guidelines. Retin today. 2013 Apr:64-7.
18. Ip MS, Scott IU, VanVeldhuisen PC, et al. A Randomized
terkait CRVO. Baik injeksi anti-VEGF maupun trial comparing the efficacy and savety of intravitreal tri-
kortikosteroid intravitreal memerlukan injeksi amcinolone with observation to treat vision loss associ-
berulang, namun sampai saat ini belum ditemukan ated with macular edema secondary to central retinal vein
occlusion: the Standart care vs Corticosteroid for Retinal
rentang waktu optimal dimana terapi ulang harus Vein Occlusion. Arch Ophthalmol. 2009;127:1101-14.
dilakukan. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan 19. Gado AS, Macky TA. Dexamethasone intravitreous
terutama untuk menentukan rentang waktu terapi implant versus bevacizumab for central retinal vein occlu-
sion-related macular oedema: a prospective randomized
sehingga meminimalkan beban, biaya serta risiko comparison. Clinical and Experimental Ophthalmology.
injeksi. 2014. Available at https://doi.org/10.1111/ceo.12311
20. Ding X et  al. Prospective study of intraviteral triamcin-
olone acetonid versus bevacizumab for macular edema
DAFTAR PUSTAKA secondary to central retinal vein occlusion. Retina;
2011:31(5):838-845.
1. Jenkins T, Su D, Klufas M. RVO Overview: Epidemiology, 21. Evaluation of grid pattern photocoagulation for mac-
risk factors, and clinical features of this common cause of ular edema in central vein occlusion. The Cental Vein
retinal vascular disease. Retina Today. 2018, Apr 40-3. Occlusion Study Group M report. Ophthalmology. 1995;
2. Rogers s, McIntosh RL, Cheung N, et  al. International 102;1425-33.
Eye Disease Consortium. The prevalence of retinal 22. Esmaili DD, Boyer DS. Recent advances in understand-
vein occlusion: pooled data from population stud- ing and managing retinal vein occlusions. F1000Res.
ies from United States, Europe, Asia, and Australia. 2018;7:467.
Ophthalmology.2010;117(2):313-319.e1.
3. Kooragayala LM. Central Retinal Vein Occlusion (CRVO).
Medscape 2019. Available online at: https://emedicine.
medscape.com/article/1223746-overview#a4
4. Stem MS, Talwar N, Comer GM, Stein JD. A Longitudinal
analysis of risk factors and outcome in patients with retinal This work is licensed under a Creative Commons Attribution
vein occlusion. J Thromb Thrombolysis. 2010;30(1):16-22.
5. Buehl W, Sacu S, Schmidt-Erfurt U. Retinal Vein Occlusion.
Dev Ophthalmol 2010; 46:54-72.
6. Keren S, Loewenstein A, Coscas G. Pathogenesis, preven-
tion, diagnosis and management of retinal vein occlusion.
World J Ophthalmol. 2014;Nov 12;4(4) 92-112.

Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2020; 11(1): 60-65 | doi: 10.15562/ism.v11i1.562 65

You might also like