You are on page 1of 12

Vol. 6 No. 2.

Des 2020 p-ISSN : 2476-910X


e-ISSN : 2621-8291

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK KERJA TERHADAP


KOMITMEN ORGANISASI PT. SURYA TARA JAYA MEDAN

Cynthia Tanadi 1, Syawaluddin 2 dan Mila Asmawiani Okta 3


1
Alumni STIE Professional Manajemen College Indonesia
email: cynthiatanadi20@ gmail.com
2
Dosen STIE Professional Manajemen College Indonesia
email: syawal73_liaw@yahoo.com
3
Dosen STIE Professional Manajemen College Indonesia
email: meelha82@gmail.com

Abstract. Organizational commitment is: the attitude or form of employee behavior towards
the organization in the form of loyalty and the achievement of the organization's vision,
mission, values and goals. High commitment to employees can not be formed just like that,
but it requires the application of management and appropriate actions by the company so that
employees are comfortable in working and are willing to serve long periods of time such as
by forming a good communication fabric and preventing work conflicts in company. The
formulation of the problem in this study is the extent of the influence of communication and
work conflict on organizational commitment of PT. Surya Tara Jaya Medan.The method used
in this study is a survey approach, the type of research is quantitative descriptive and the
nature of this research is descriptive explanatory. The population in this study are: permanent
employees of PT. Surya Tara Jaya Medan as many as 61 employees. The sampling technique
used in this study was: saturated sampling and totaling 61 employees. Data collection method
is done by Likert scale. The model of data analysis used to answer hypotheses is multiple
regression.The results showed that simultaneously Communication and Work Conflict had a
positive and significant effect on the organizational commitment of PT. Surya Tara Jaya
Medan and partially the most dominant influence is communication.

Keywords: Communication, Work Conflict, Organizational Commitment

I. PENDAHULUAN organisasi melakukan perubahan, komitmen


Perubahan telah menjadi kebutuhan organisasi menjadi elemen paling penting
primer bagi kehidupan organisasi. Organisasi untuk kesuksesan perubahan organisasi.
yang tidak beradaptasi dengan perubahan Komitmen organisasi adalah: sikap
akan dikalahkan oleh kompetitor yang atau bentuk perilaku karyawan terhadap
akhirnya tidak akan mampu mempertahankan organisasi dalam bentuk loyalitas dan
eksistensinya. Kesiapan karyawan pencapaian visi, misi, nilai dan tujuan
merupakan faktor penting dalam kesuksesan organisasi. Karyawan dikatakan memiliki
perubahan organisasi karena perubahan komitmen yang tinggi terhadap organisasi
organisasi terjadi melalui karyawan. Ketika dapat dikenali dengan ciri-ciri antara lain

Jurnal Bisnis Kolega 36


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

kepercayaan dan penerimaan yang kuat kerja karena konflik kerja yang berkepanjangan
terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, akan membuat karyawan tidak dapat bekerja
kemauan yang kuat untuk bekerja demi dengan baik, tidak bersemangat kerja, dan
organisasi dan keinginan yang kuat untuk merasa tertekan dan cemas sehingga karyawan
tetap menjadi anggota organisasi. Komitmen menjadi tidak berkomitmen kepada perusahaan
yang tinggi pada diri karyawan tidak dapat dan mengundurkan diri.
terbentuk begitu saja, tetapi diperlukan PT. Surya Tara Jaya Medan merupakan
penerapan manajemen dan tindakan yang perusahaan yang bergerak di bidang distribusi
tepat oleh perusahaan agar karyawan nyaman farmasi atau alat-alat kesehatan seperti: obat-
dalam bekerja dan berkenan mengabdi obatan dan alat medis yang berada di jalan A. R.
bekerja dalam waktu yang lama seperti Hakim Gg. Bakung No. 5-A-B, Medan.
dengan cara membentuk jalinan komunikasi Perusahaan memperkerjakan 61 orang karyawan
yang baik dan mencegah terjadinya konflik tetap dalam membantu menjalankan usahanya.
kerja di dalam perusahaan Dalam operasionalnya, diketahui cukup
Komunikasi adalah proses banyaknya karyawan mengundurkan diri dari
penyampaian pesan kepada orang lain agar perusahaan. Pada PT. Surya Tara Jaya Medan,
orang lain dapat mengetahui pesan atau proses komunikasi yang terjalin antar sesama
keinginan yang ingin disampaikan. Suatu rekan kerja belum terbentuk dengan baik
instruksi atau deskripsi mengenai pekerjaan sehingga sering terjadi kesalahan dalam
yang akan disebarluaskan tentu harus penyampaian informasi yang mengakibatkan
berjalan mengikuti mekanisme delegasi tugas terjadinya pertikaian
atau pekerjaan dari pimpinan sampai kepada
para karyawannya ataupun sebaliknya. II. TINJAUAN PUSTAKA
Dengan adanya komunikasi yang baik, maka Komunikasi
karyawan dapat lebih memahami maksud dan Menurut Kaswan (2017:327),
tujuan yang ingin dicapai perusahaan dan “Komunikasi merupakan jembatan makna
sesuai arahan, nyaman dalam bekerja, antar manusia sehingga mereka dapat berbagi
terhindar dari konflik kerja karena apa yang mereka ketahui dan rasakan.”
kesalahpahaman, dan lainnya sehingga Menurut Mangkunegara (2018:145),
karyawan semakin berkomitmen kepada “Komunikasi adalah proses pemindahan suatu
perusahaan yang ditunjukkan dengan informasi, ide, pengertian dari seseorang
kesediaannya mengabdi bekerja lebih lama di kepada orang lain dengan harapan orang lain
perusahaan dan mengerjakan pekerjaan tersebut dapat menginterpretasikannya sesuai
dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan tujuan yang dimaksud.”
tanggung jawab. Dari pengertian ini dapat disimpulkan
Konflik kerja adalah: kondisi pertikaian bahwa komuikasi Hal ini disebabkan
yang terjadi di lingkungan kerja yang kemampuan persepsi yang rendah sehingga
disebabkan karena ketidaksesuaian pemikiran, membuat pesan yang disampaikan menjadi
pandangan, dan pemahaman mengenai suatu hal sulit dimengerti oleh penerima,
di mana meliputi aksi dan tindakan yang bersifat ketidaktepatan pesan yang disampaikan
merugikan karyawan itu sendiri dan perusahaan. kepada penerima, dan kurangnya kredibilitas
Perusahaan perlu segera mengambil tindakan sehingga karyawan kurang berkenan untuk
yang cepat dan tepat untuk mencegah konflik melakukan tindakan yang sesuai dengan

Jurnal Bisnis Kolega 37


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

informasi yang diterima. Hal ini emosional dalam memperoleh kemenangan


menyebabkan keharmonisan sesama yang akan menimbulkan ketegangan,
karyawan menjadi kurang baik sehingga konfrontasi, perkelahian, dan frustasi jika
komitmen karyawan terjadinya konflik kerja tidak dapat diselesaikan.”
karena merasa tidak puas atas kebijakan Menurut Supomo dan Nurhayati
perusahaan dan karyawan menjadi tidak (2018:141), “Konflik adalah: pertentangan
berkomitmen kepada perusahaan. antara diri sendiri dengan hati nurani atau
Dari pengertian ini, dapat dengan pihak lain untuk mencapai tujuan
disimpulkan bahwa komunikasi merupakan tertentu agar memperoleh sesuatu hal yang
proses penyampaian atau pemindahan suatu bernilai lebih yang dimiliki saat ini.”
informasi dari suatu pihak kepada pihak Dari pengertian ini dapat disimpulkan
lainnya agar diketahui dan dimengerti bahwa konflik kerja merupakan suatu kondisi
maksud informasi tersebut untuk yang timbul akibat perselisihan atau
diinterpretasikan sesuai tujuan yang persaingan yang terjadi akibat
diinginkan ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota
organisasi atau kelompok-kelompok yang
Indikator Komunikasi selanjutnya teraplikasi dalam bentuk aksi-
Menurut Supomo dan Nurhayati aksi dan dapat membawa organisasi ke arah
(2018:162), proses komunikasi meliputi: yang positif atau negatif.
1. Ide.
2. Encode. Indikator Konflik
3. Transmit. Menurut Hasibuan (2016:199-200),
4. Receiver. penyebab terjadinya konflik antara lain:
5. Decode. 1. Tujuan.
6. Use. 2. Ego manusia.
3. Kebutuhan.
Konflik Kerja (X2) 4. Salah paham.
Menurut Amirullah (2015:215), 5. Perasaan dirugikan.
Konflik adalah suatu proses interaksi yang 6. Perasaan sensitif.
terjadi akibat adanya ketidaksesuain atau
perbedaan antara dua pendapat (sudut Komitmen Organisasi
pandang), baik itu terjadi dalam ukuran Menurut Wibowo (2015:188),
(organisasi), derajat spesialisasi yang “Komitmen pada dasarnya merupakan
diberikan kepada anggota keorganisasi, kesediaan seseorang untuk mengikatkan diri
kejeleasan juridiksi (wilayah kerja), dan menunjukkan loyalitas pada orgnisasi
kecocokan antara tujuan anggota dengan karena merasa dirinya terlibat dalam
tujuan organisasi, gaya kepemimpinan, dan organisasi.”
sistem imbalan yang berpengaruh atas pihak- Menurut Sudaryo, dkk.
pihak yang terlibat, baik pengaruh positif (2018:143), “Komitmen organisasi
maupun pengaruh negatif. merupakan sikap loyalitas seorang pekerja
Menurut Hasibuan (2016:199), pada suatu organisasi dan hal ini merupakan
”Konflik adalah: persaingan yang kurang suatu proses berkelanjutan.”
sehat berdasarkan ambisi dan sikap Menurut Kaswan (2017:225),

Jurnal Bisnis Kolega 38


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

Komitmen organisasi adalah sikap kerja data terkait permasalahan yang diteliti oleh
dalam wujud keinginan, kemauan, dedikasi, peneliti dilakukan dengan cara :
loyalitas, dan/ atau kepercayaan yang kuat 1. Kuesioner (Angket)
yang menunjukkan keinginan tetap menjadi Kuesioner di bagikan kepada karyawan.
bagian anggota organisasi dengan mau 2. Wawancara
menerima nilai dan tujuan organisasi, dan Wawancara dilakukan kepada
bekerja atas nama/untuk kepentingan beberapa karyawan perusahaan pada
organisasi. awal penelitian untuk mencari tahu
Dari pengertian ini, dapat tentang fenomena-fenomena atau
disimpulkan bahwa komitmen organisasi masalah-masalah yang terjadi di
merupakan sikap loyalitas karyawan untuk perusahaan.
tetap melanjutkan keanggotaannya dalam 3. Studi pustaka
berorganisasi karena merasa dirinya terlibat Studi pustaka yang digunakan dalam
dalam organisasi untuk mencapai tujuan penelitian ini yaitu : buku-buku dan
organisasi. jurnal yang berhubungan dengan
variabel dalam penelitian
Indikator Komitmen Organisasi 4. Studi dokumentasi
Menurut Bagia (2015:46-47), ada Studi dokumentasi yang diperoleh
lima faktor penting yang mempengaruhi dari sejarah perusahaan, struktur
komitmen organisasi pekerja, yaitu: organisasi perusahaan, visi dan misi
1. Karakteristik kerja (job characteristics). perusahaan
2. Sifat-sifat dari imbalan yang diterima.
3. Keberadaan kesmpatan kerja alternatif. Jenis dan Sumber Data
4. Perlakuan pendatang baru dalam Jenis data penelitian ini menggunakan
organisasi (treatment of newcome) data kuantitatif yaitu berupa hasil jawaban
Karakteristik pribadi res ponden yang akan diolah secara statistik
menggunakan program SPSS.
Sumber data ada dua jenis yaitu :
III. METODE PENELITIAN 1. Sumber primer
Lokasi dan Waktu Penelitian Sumber primer adalah sumber data yang
Lokasi PT. Surya Tara Jaya Medan langsung memberikan data kepada
berada di jalan A. R. Hakim Gg. Bakung No. pengumpul data.
5-A-B, Medan. Waktu penelitian dilakukan 2. Sumber sekunder
dari bulan Oktober 2019 sampai dengan Sumber sekunder merupakan sumber yang
April 2020. tidak langsung memberikan data kepada
pengumpulan data misalnya lewat orang
Populasi dan Sampel lain atau lewat dokumen.
Jumlah populasi dan sampel dalam
penelitian ini adalah : seluruh karyawan Uji Validitas dan Uji Reabilitas
adalah sebanyak 61 karyawan. Kriteria uji validitas sebagai berikut :
1. Jika rhitung ≥ rtabel, maka valid
Teknik Pengumpulan Data 2. Jika rhitung < rtabel, maka tidak valid
Dalam penelitian ini, pengumpulan

Jurnal Bisnis Kolega 39


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

Kuesioner reliabel atau tidak reliabel menguji perbedaan variance residual


menggunakan alpha cronbach. Kuesioner suatu periode pengamatan ke periode
reliabel jika alpha cronbach > 0,60 dan tidak pengamatan yang lain.
reliabel jika sama dengan atau di bawah Model analisis penelitian yang
0,60.” digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian
adalah analisis regresi linear berganda
Teknik Analisis Data (multiple linear regression). Analisis regresi
Uji Asumsi Klasik linear berganda mempunyai formulasi sebagai
Uji asumsi klasik terdiri dari : berikut
1. Uji Normalitas Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Normalitas data dapat dilihat dengan Keterangan :
mengunakan uji normal Kolmogorov Y = Komitmen Organisasi (dependent
smirnov yaitu : variabel)
1. Jika sig > 0,05 maka berdistribusi X1 = Komunikasi (independent variabel)
normal X2 = Konflik Kerja (independent variabel)
2. Jika sig < 0,05 maka berdistribusi a = konstanta
tidak normal b1 = koefisien untuk variabel Komunikasi
Sedangkan untuk melihat data b2 = koefisien untuk variabel Konflik Kerja
normalitas dapat melihat dengan grafik yaitu e = persentase kesalahan (5%)
salah satu cara termudah untuk melihat
normalitas residual adalah dengan melihat Uji Hipotesis
grafik histogram yang membandingkan Pengujian hipotesis dalam penelitian
antara data observasi dengan distribusi yang ini adalah :
mendekati distribusi normal. Namun 1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
demikian hanya dengan melihat histogram Semakin baik. Namun perlu diperhatikan
hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk juga bahwa setiap penambahan variabel
jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih bebas ke dalam model akan selalu
handal dengan melihat probability plot yang meningkatkan nilai R2, sehingga nantinya
membandingkan distribusi kumulatif dari bisa terjadi kesalahan interprestasi dalam
distribusi normal. Jika distribusi data residul menentukan model regresi terbaik. Model
normal, maka garis yang menggambarkan yang baik adalah model yang memiliki
data sesungguhnya akan mengikuti garis nilai R2 tinggi dengan jumlah variabel
diagonalnya. bebas minimal.
1. Uji Multikolinieritas 2. Uji Serempak (Uji F)
Uji multikolinearitas diperlukan Uji F digunakan untuk melihat pengaruh
untuk mengetahui ada tidaknya secara simultan variabel bebas. Kriteria
variabel independen yang memilki pengambilan keputusan untuk uji F adalah
kemiripan antar variabel independen - Jika Fhitung < Ftabel maka H0
dalam suatu model. Jika VIF yang diterima dan H1 ditolak
dihasilkan diantara 1-10 maka tidak - Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak
terjadi multikolinearitas.” dan H3 diterima
2. Uji Heteroskedastisitas 3. Uji Parsial (Uji t)
Uji heteroskedastisitas bertujuan Uji t digunakan untuk melihat pengaruh

Jurnal Bisnis Kolega 40


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

secara parsial variabel bebas dijelaskan sebagai berikut:


Kriteria pengambilan keputusan untuk uji 1. Konstanta (a) = 2,634. Jika nilai
F adalah : komunikasi dan konflik kerja
- Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dianggap bernilai 0, maka komitmen
dan H1,2 ditolak organisasi akan benilai 2,634.
- Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak 2. komitmen organisasi dengan
dan H1,2 diterima koefisien regresi sebesar 0,387.
Artinya: bahwa setiap terjadi
IV. HASIL PENELITIAN DAN peningkatan variabel komunikasi
PEMBAHASAN sebesar 1 satuan, maka komitmen
Gambaran Umum Perusahaan organisasi akan meningkat sebesar
PT. Surya Tara Jaya Medan adalah 0,387.
perusahaan yang bergerak di bidang 3. Koefisien X2 (b2) = 0,205. Variabel
distribusi farmasi atau alat-alat kesehatan konflik kerja terhadap komitmen
yang berada di jalan A.R Hakim Gang organisasi dengan koefisien regresi
bakung No. 5A-B, merupakan perusahaan sebesar 0,205. Artinya: bahwa setiap
pusat yang didirikan pada tahun 2012 dengan terjadi peningkatan variabel konflik
berbentuk Cv yaitu Cv Surya Tara Jaya kerja sebesar 1 satuan, maka
Medan, kemudian pada tahun 2015 disahkan komitmen organisasi akan meningkat
menjadi perseroan terbatas yaitu PT Surya sebesar 0,205
Tara Jaya Medan, sehingga dapat mencakup
distribusi obat atau vahan obat yang lebih Koefisien Determinasi
luas dengan nomor izin PBF yang resmi. Saat Hasil pengujian koefisien determinasi
ini PT Surya Tara Jaya Medan sedang dalam di bawah ini:
proses CDOB.
Tabel 2.Uji Koefisien Determinasi
Analisis Regresi Linear Berganda
Berikut hasil pengujian analisis
regresi linear berganda yaitu:

Tabel 1. Hasil Analisis regresi Linear Sumber: Hasil Penelitian. 2020 (data diolah)

Berganda
Nilai Adjusted R Square sebesar
0,581 yang artinya sebesar 58,1% variabel
komunikasi dan konflik kerja mempengaruhi
komitmen organisasi dan sisanya sebesar
41,9% dijelaskan oleh faktor-faktor yang
tidak diteliti dalam penelitian ini seperti
variabel kepuasan kerja, budaya organisasi,
Sumber : Hasil Penelitian, 2020 ( Data diolah )
kepemimpinan, dan lainnya
Y = 2,634 + 0,387X1 + 0,205X2 + e Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji-
F)
Dari persamaan di atas dapat Berikut Tabel hasil pengujian

Jurnal Bisnis Kolega 41


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

hipotesis secaa simultan yaitu: 2. Nilai thitung untuk variabel konflik kerja
sebesar 2,648 dan nilai signifikansi
0,010, sedangkan t tabel pada tingkat
Tabel 3. Hasil Pengujian Secara Serempak kepercayaan 0,05 adalah: 1,671. Oleh
( Uji F) karena thitung (2,648) lebih besar dari t tabel
Tabel 3.Hasil Uji F (1,671) dan nilai signifikansi yang lebih
kecil dari taraf signifikan (0,010 < 0,05),
maka H2 diterima, ini menunjukkan
bahwa secara parsial variabel Konflik
Sumber: Hasil Penelitian, 2020 ( data diolah)
Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Komitmen Organisasi PT. Surya
Nilai Fhitung (42,572) > Ftabel (3,16)
Tara Jaya Medan.
dengan kriteria H3 diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Komunikasi dan Konflik
Pembahasan
Kerja secara serempak berpengaruh terhadap
Komunikasi Terhadap Komitmen
Komitmen Organisasi PT. Surya Tara Jaya
Organisasi
Medan dan pengaruhnya adalah: positif
Dengan adanya komunikasi yang
dengan taraf signifikan (α) = 0,05.
efektif, karyawan akan semakin berkomitmen
Berikut Tabel hasil pengujian
kepada perusahaan dengan sukarela
hipotesis secaa parial yaitu :
mengorbankan kepentingan pribadinya untuk
perusahaan. Hal ini disebabkan komunikasi
Tabel 4. Hasil Pengujian Secara Parsial
yang efektif akan membuat karyawan
(Uji t)
memahami maksud yang disampaikan
perusahaan, menghilangkan kesalahpahaman,
dan menerima kebijakan yang dibuat
perusahaan, sehingga karyawan akan
berkomitmen untuk mengabdi kepada
perusahaan.
Sumber: Hasil Penelitian, 2020 ( data diolah) Menurut Kaswan (2017:325),
Komunikasi yang efektif memiliki dampak
1. Nilai thfitung untuk variabel komunikasi yang positif terhadap kinerja, kepuasan, dan
sebesar 4,465 dan nilai signifikansi komitmen. Ketika komunikasi efektif,
0,000, sedangkan ttabel pada tingkat komunikasi itu cenderung mendorong kinerja
kepercayaan 0,05 adalah: 1,671. Oleh dan kepuasan kerja yang lebih baik dan
karena thitung (4,465) lebih besar dari t tabel merasa lebih terlibat dalam pekerjaan. Dalam
(1,671) dan nilai signifikansi yang lebih beberapa kasus, karyawan dengan sukarela
kecil dari taraf signifikan (0,000 < 0,05), mengobarkan previlisenya yang sudah
maka dapat disimpulkan bahwa kriteria tertanam lama karena mereka merasakan
H1 diterima, ini menunjukkan bahwa bahwa pengorbanan diperlukan.
secara parsial variabel Komunikasi Hasil pengujian ini sesuai dengan
berpengaruh positif dan signifikan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
terhadap Komitmen Organisasi PT. Surya Luna Manda Kasim, dkk. (2017) dengan
Tara Jaya Medan. judul penelitian Pengaruh Komunikasi

Jurnal Bisnis Kolega 42


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

Interpersonal dan Servant Leadership maksud dan sasaran pesan yang disampaikan
Terhadap Komitmen Organizational rekan kerja, sehingga karyawan tidak
Karyawan Single Fin Bar dan Restaurant di berkenan untuk melaksanakan maksud pesan
Kabupaten Badung, yang hasil penelitiannya tersebut.
menunjukkan bahwa variabel komunikasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengaruh Konflik Kerja Terhadap Komitmen
komitmen organisasi. Organisasi
Dari hasil uji parsial (uji t), diperoleh Konflik kerja merupakan pertikaian
bahwa variabel komunikasi berpengaruh yang terjadi di perusahaan yang disebabkan
positif dan signifikan terhadap komitmen karena ketidaksesuaian pemikiran,
organisasi PT. Surya Tara Jaya Medan. Hal pandangan, dan pemahaman mengenai suatu
ini dibuktikan dari perolehan nilai t hitung hal. Konflik kerja dapat membawa dampak
(4,465) lebih besar dari nilai t tabel (1,671) dan positif maupun negatif untuk perusahaan.
nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Konflik kerja dapat meningkatkan solidaritas
Dalam operasionalnya, proses sesama anggota kelompok yang berdampak
komunikasi yang terjalin antar sesama rekan pada peningkatan komitmen karyawan pada
kerja belum terbentuk dengan baik sehingga perusahaan.
sering terjadi kesalahan dalam penyampaian Menurut Hasibuan (2016:199),
informasi yang mengakibatkan keharmonisan Konflik yang bersifat negatif, emosional, dan
sesama karyawan menjadi kurang baik, merusak kerja sama akan merugikan
sehingga komitmen karyawan kepada perusahaan. Konflik terjadi di antara individu
organisasi menjadi menurun. Karyawan karyawan, kelompok dengan kelompok,
sering kurang memahami dengan baik tujuan vertikal (atasan dengan bawahan), maupun
yang ingin disampaikan rekan kerja atas horizontal di antara sesama individu
pesan yang disampaikan karena kurang karyawan. Konflik yang tidak teratasi akan
terstrukturnya isi pesan. Karyawan menilai menimbulkan kerugian perusahaan. Hal
penggunaan kata maupun simbol oleh rekan inilah yang mengharuskan manajer sedini
kerja dalam penyampaian pesan sering mungkin harus mengatasi konflik yang
kurang tepat sehingga menyebabkan isi pesan terjadi pada perusahaan supaya kerja sama
yang disampaikan menjadi kurang jelas. karyawan tetap terpelihara dengan baik.
Karyawan menilai sering terjadi Hasil pengujian ini sesuai dengan
penyampaian pesan oleh rekan kerja penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
menggunakan media yang kurang tepat, Amelia Rahma Iresa, dkk. (2015) dengan
seperti menggunakan telepon di mana sering judul penelitian Pengaruh Konflik Kerja dan
kurang terdengar jelas jika sinyal kurang Stres Kerja Terhadap Komitmen
baik. Karyawan menilai pesan yang Organisasional dan Kinerja Karyawan (Studi
disampaikan rekan kerja sering kurang pada Karyawan PT. Telkomunikasi
lengkap dan terstruktur, sehingga sasaran Indonesia, Tbk Witel Malang) dan
yang dituju tidak tercapai. Penggunaan kata, Muhammad Rafsanjani (2016) dengan judul
simbol, dan media yang masih kurang tepat penelitian Pengaruh Kecerdasan Emosional,
sehingga karyawan sering kurang memahami Konflik Kerja, Stres Kerja, dan Kepuasan
maksud pesan yang ingin disampaikan rekan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi pada
kerja. Karyawan sering kurang memahami PT. Clipan Finance Indonesia Tbk (Studi

Jurnal Bisnis Kolega 43


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

Kasus Kantor Pusat), yang hasil mengupayakan melakukan tindakan yang


penelitiannya menunjukkan bahwa variabel membuat karyawan lebih berkomitmen
konflik kerja berpengaruh signifikan kepada perusahaan dan mencegah hal-hal
terhadap komitmen organisasi. yang bersifat merugikan yang dapat
Dari hasil uji parsial (uji t), diperoleh menimbulkan perpecahan.
bahwa variabel konflik kerja berpengaruh Menurut Samsuddin (2018:63),
positif dan signifikan terhadap komitmen Komitmen akan timbul apabila ada
organisasi PT. Surya Tara Jaya Medan. Hal pemahaman nilai kerja, mengkomunikasikan
ini dibuktikan dari perolehan nilai t hitung standar prestasi kerja dan
(2,648) lebih besar dari nilai t tabel (1,671) dan menghubungkannya dengan reward dan
nilai signifikan 0,010 lebih kecil dari 0,05. memberikan dukungan kepada pimpinan atau
Di PT. Surya Tara Jaya Medan, atasan. Keberhasilan pengelolaan organisasi
sering terjadi konflik kerja sehingga sangatlah ditentukan oleh keberhasilan
karyawan menjadi tidak berkomitmen kepada organisasi tempat mereka bekerja, sangatlah
perusahaan. Permasalahan ini terjadi karena menentukan organisasi itu dalam mencapai
setiap karyawan memiliki perbedaan tujuan tujuannya. Dalam dunia kerja, komitmen
yang ingin dicapai di perusahaan, terdapat karyawan terhadap organisasi sangatlah
sebagian karyawan lebih mementingkan penting, karena jika para tenaga kerja
pencapaian ambisinya daripada kepentingan berkomitmen pada organisasi, mereka
perusahaan karena menilai perusahaan masih mungkin akan lebih produktif, sehingga
kuranmemperhatikan dengan baik sampai-sampai beberapa organisasi berani
kepentingan karyawan, karyawan menilai memasukkan unsur komitmen sebagai salah
gaji yang diperoleh kurang mampu satu syarat untuk memegang jabatan/posisi
memenuhi kebutuhan dasar dengan baik, yang ditawarkan dalam iklan lowongan
setiap karyawan memiliki pendapat dan pekerjaan.
pandangan yang dapat berbeda satu dengan Dari hasil uji serempak (uji F),
yang lain berdasarkan pemahaman yang diperoleh bahwa variabel komunikasi dan
dimiliki, dan adanya pendapat dan konflik kerja secara serempak berpengaruh
pandangan yang berbeda akan menyebabkan positif dan signifikan terhadap komitmen
persepsi dan maksud yang dituju dapat organisasi PT. Surya Tara Jaya Medan. Hal
berbeda pula. ini dibuktikan dari perolehan nilai Fhitung
(42,572) lebih besar dari nilai Ftabel (3,16) dan
Pengaruh Komunikasi dan Konflik Kerja nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Terhadap Komitmen Organisasi Dari hasil uji koefisien determinasi
Komunikasi dan konflik kerja diperoleh bahwa sebesar 58,1% variabel
berpengaruh terhadap komitmen organisasi komunikasi dan konflik kerja mempengaruhi
karena komitmen timbul dari adanya komitmen organisasi dan sisanya sebesar
pengakuan oleh perusahaan berupa 41,9% dijelaskan oleh faktor-faktor yang
penyampaian pesan atau komunikasi ke tidak diteliti dalam penelitian ini seperti
seluruh karyawan atas prestasi kerja yang kepuasan kerja, budaya organisasi,
dicapai untuk memotivasi karyawan bekerja kepemimpinan, dan lainnya.
lebih baik dan perusahaan yang
mementingkan komitmen akan

Jurnal Bisnis Kolega 44


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

Komitmen organisasi PT. Surya Tara4. Berdasarkan kesimpulan sebelumnya, maka


Jaya Medan masih rendah. Hal ini terlihat peneliti menyarankan sebagai berikut:
dari cukup banyaknya karyawan 1. Diharapkan perusahaan dapat
mengundurkan diri. Permasalahan ini dipicu memperbaiki proses komunikasi yang
oleh penilaian karyawan yang merasa terjalin antar sesama rekan kerja,
tanggung jawab yang besar dan vital sering seperti dengan cara pimpinan lebih
ditangani oleh orang yang memiliki sering mengumpulkan bawahannya
hubungan keluarga atau kedekatan dengan untuk lebih mengenal dan memahami
pimpinan. Karyawan menilai gaji yang karakteristik diri masing-masing agar
diperoleh masih kurang relevan dengan karyawan dapat lebih memahami
besarnya beban pekerjaan dan tanggung penggunaan kata atau simbol, maksud
jawab yang diberikan pimpinan. Karyawan pesan yang ingin disampaikan, dan
sering tergoda dengan tawaran pekerjaan di tujuan yang ingin dicapai, sehingga
perusahaan lain, seperti karena gaji yang keharmonisan sesama karyawan
lebih tinggi, karir yang lebih baik, dan menjadi lebih baik.
lainnya. Karyawan menilai pimpinan sering 2. Diharapkan perusahaan dapat
terlihat lebih mengistimewakan karyawan mengatasi konflik kerja yang terjadi
baru dalam hal pemberian jumlah pekerjaan seperti dengan cara pimpinan lebih
dan gaji. Pimpinan jarang memintanya untuk sering mengadakan forum diskusi
menangani suatu hal, pekerjaan, dan masalah antar sesama rekan kerja agar
yang besar di perusahaan. karyawan dapat mengutarakan tujuan
yang ingin dicapai di perusahaan,
V. KESIMPULAN DAN SARAN masalah pekerjaan maupun pribadi
Kesimpulan yang dialami, dan harapan yang
Dari hasil penelitian dan pembahasan, diinginkan agar pimpinan maupun
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: rekan kerja dapat saling memahami
1. Hasil pengujian secara parsial satu dengan yang lain.
menunjukkan bahwa Komunikasi 3. Diharapkan perusahaan dapat
berpengaruh positif dan signifikan mengamati faktor-faktor lain yang
terhadap Komitmen Organisasi PT. dapat mempengaruhi komitmen
Surya Tara Jaya Medan. organisasi seperti kepuasan kerja,
2. Hasil pengujian secara parsial budaya organisasi, kepemimpinan,
menunjukkan bahwa Konflik Kerja dan lainnya agar komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan dapat ditingkatkan lebih signifikan.
terhadap Komitmen Organisasi PT.
Surya Tara Jaya Medan. DAFTAR PUSTAKA
3. Hasil pengujian secara serempak Afrizal. 2016. Metode Penelitian Kualitatif:
menunjukkan bahwa Komunikasi dan Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan
Konflik Kerja secara serempak Penelitian Kualitatif dalam Berbagai
berpengaruh positif dan signifikan Disiplin Ilmu. Cetakan Ke.3. Jakarta:
terhadap Komitmen Organisasi PT. Rajawali Pers.
Surya Tara Jaya Medan.
Saran Amirullah. 2015. Kepemimpinan dan

Jurnal Bisnis Kolega 45


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

Kerjasama Tim. Jakarta: Mitra Wacana Penelitian Ekonomi & Manajemen.


Media. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Gramedia.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Priyatno, Duwi. 2016. SPSS Handbook:


Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Analisis Data, Olah Data &
Cetakan Ke-15. Jakarta: PT. Rineka Penyelesaian Kasus-Kasus Statistik.
Cipta. Cetakan Kesatu. Mediakom.
Yogyakarta.
Bagia, I Wayan. 2015. Perilaku Organisasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Rafsanjani, Muhammad. 2016. Pengaruh
Kecerdasan Emosional, Konflik Kerja,
Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Stres Kerja, dan Kepuasan Kerja
Multivariat dengan Program SPSS 21. Terhadap Komitmen Organisasi pada
Cetakan Ketujuh. Semarang: Badan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk (Studi
Penerbit Universitas Diponegoro. Kasus Kantor Pusat). Jurnal Perbanas
Institute. Volume 2, No. 2.
Hasibuan, Malayu, S.P. 2016. Manajemen http://journal.perbanas.id/index.php/perb
Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. anas_review/article/view/296 [diakses
Cetakan Ke-19. Jakarta: PT. Bumi tanggal 27 Desember 2019]
Aksara.
Riinawati. 2019. Pengantar Teori
Iresa, Amelia Rahma, Hamidah Nayati Manajemen Komunikasi dan Organisasi.
Utami, dan Arik Prasetya. 2015. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.
Pengaruh Konflik Kerja dan Stres Kerja
Terhadap Komitmen Organisasional dan Santoso, Singgih. 2018. Menguasai Statistik
Kinerja Karyawan (Studi pada dengan SPSS 25. Cetakan Ke-1. Jakarta:
Karyawan PT. Telkomunikasi Indonesia, PT. Elex Media Komputindo.
Tbk Witel Malang). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB). Volume 23, No. 1. Silvia, Cindy dan Ahyar Yuniawan. 2017.
https://media.neliti.com/media/publicatio Analisis Pengaruh Konflik Peran dan
ns/85958-ID-pengaruh-konflik-kerja- Ambiguitas Peran Terhadap Komitmen
dan-stres-kerja-t.pdf [diakses tanggal 27 Organisasi Melalui Stres Kerja Sebagai
Desember 2019] Variabel Intervening (Studi pada
Kaswan. 2017. Psikologi Industri dan Karyawan PT. Telkomunikasi Indonesia,
Organisasi. Cetakan Kesatu. Bandung: Tbk Witel Semarang). Diponegoro
Alfabeta. Journal of Management. Volume 6, No.
4.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2018. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/d
Manajemen Sumber Daya Manusia. jom/article/view/17959/17032 [diakses
Cetakan Kesebelas. Bandung: PT. tanggal 27 Desember 2019]
Remaja Rosdakarya. Siregar, Syofian. 2017. Statistik Parametrik
Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi
Noor, Juliansyah. 2015. Analisis Data dengan Perhitungan Manual dan

Jurnal Bisnis Kolega 46


Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN : 2476-910X
e-ISSN : 2621-8291

Aplikasi SPSS versi 17. Cetakan Kelima.


Bumi Aksara. Jakarta.

Sudaryo, Yoyo Agus Ariwibowo, dan


Nunung Ayu Sofiti. 2018. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Kompensasi
Tidak Langsung dan Lingkungan Kerja
Fisik. Edisi Ke-1. Yogyakarta: Andi.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Cetakan Ke-25. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Metodologi


Penelitian Bisnis Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru.

Suparyadi. 2015. Manajemen Sumber Daya


Manusia: Menciptakan Keunggulan
Bersaing Berbasis Kompetensi SDM.
Edisi Kesatu. Yogyakarta: Andi.

Supomo, R. dan Eti Nurhayati. 2018.


Manajemen Sumber Daya Manusia:
Untuk Mahaiswa Umum. Cetakan Ke-1.
Bandung: Yrama Widya.

Syafiie, H. Inu Kencana. 2018. Ilmu


Manajemen. Cetakan Kedua. Bandung:
Pustaka Reka Cipta.

Tholifah, Panatut. 2016. Statistika


Pendidikan dan Metode Penelitian
Kuantitatif. Cetakan Kedua. Malang: In-
Trans Publishing.

Wibowo. 2015. Perilaku Dalam Organisasi.


Edisi Kedua, Cetakan Ketiga. Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada.

Jurnal Bisnis Kolega 47

You might also like