Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Competitiveness Analysis of Comodity Maize (Zea Mays L). Studi Case : Pancur Batu
subdistrict , Deli Serdang , Sumatera Utara. Based on the test results of the research with the
Policy Analysis Matrix (PAM) is obtained that: (a). Pripat Propitability ( PP ) = D =7.09998
million . means : sistem propit commodities gained at the expense of normal. (b) Sosial
Propitability (SP) = H = 8722322 .means commodity corn has a comparative advantage
(comparative advantage). (c) Komoditi corn in the study area has a competitive advantage.
(d). Domestic Resource Cost Ratio (DRCR) = G/(EF) = 3,936,319 / 8,722,322 = 0.4513 < 1
means that the system implemented prosses a competitive advantage. (e). Output transper :
OT = AE = 4290361 > 0 means no transper from the public to the manufacturer. (f).
Protection .Nominal coeficient on Output (NPCO) = A/E = 0.7667 < 1 means that the
goverment’s policy is not protective. (g). Transper Input (TI) = B – F = 1622343 > 0 means
there transper input of agricultural producers to farmers in the form of tradable inputs. (h).
Protection. Nominal Coeficient on Input (NPCI) = B/F = 0.6610 <1 means there is subsidy on
tradable inputs. (i). Transper Factor (FT) = CG = 0 means no transper from farmers to
manufacturers of non tradable inputs. (j). Effective Protection Coeficient (EPC) = (AB) / (EF)
= 0814 < 1 then concluded protectivePolicy. (k). Net Transper (NT) = DH = 1622342 > 0
means no additional producer surplus due to government policy againist domestic
agricultural commodities. (l). Profitability coefficient (PC) = D/H = 0.814 < 0 means that the
government’s policy is not to provide incentives to producers. (m). Subsidy Ratio to Producer
(SRP) = L/E = 1,622,342 / 18,391,130 = 0.0882 means that the proportion of revenues to the
social price for a replacement policy is very low. (n). Usahatani corn in the area of research
has been eisien.
JURNAL DARMA AGUNG Volume XXVI, Nomor 1, April 2018: 319 - 325 318
- Genus : Zea untuk membantu petani dalam
- Spesies : Zea Mays L meminimalkan biaya dalam memperoleh
input usahatani jagung. Harga output
Sistem usahatani jagung secara tidak usahatani jagung akan mempengaruhi
langsung dipengaruhi oleh kondisi yang penerimaan petani dari hasil
terjadi pada lingkungan ekonomi, baik berusahatani jagung. Kebijakan
lingkungan ekonomi domestic maupun Pemerintah bagi harga output bertujuan
lingkungan ekonomi dunia. Pergolakan untuk melindungi petani dari kerugian
yang terjadi pada lingkungan ekonomi akibat harga output terlalu rendah, yang
dunia akan mempengaruhi kondisi mempengaruhi penerimaan. Namun,
lingkungan ekonomi domestik. Pengaruh kebijakan tersebut masih belum
lingkungan ekonomi dunia salah satunya terlaksana dengan efektif dan harga
terlihat dari harga input dan output yang output masih tetap dipengaruhi oleh
terbentuk di pasar dunia. Lingkungan struktur pasar bagi komoditi jagung.
ekonomi dunia yang tidak stabil akan
membuat harga dunia input dan output Komponen penerimaan, biaya dan
usahatani jagung menjadi tidak stabil pendapatan usahatani jagung akan
pula, yang kemungkinan mampu dianalisis secara finansial dan ekonomi
menimbulkan kerugian maupun dengan menggunakan analisis secara
keuntungan bagi para pelaku pasar finansial dan ekonomi dengan
dunia. menggunakan analisis PAM untuk
mengetahui keunggulan komparatif dan
Untuk meminimalkan pengaruh kompetitif usahatani jagung. Selain itu,
negatif dari lingkungan ekonomi dunia dilakukan analisis sensitivitas untuk
yang tidak stabil, pemerintah melakukan mengetahui dampak kebijakan
campur tangan dalam mengendalikan pemerintah terhadap keunggulan
kondisi pasar domestic bagi input dan komparatif dan kompetitif usaha tani
output usahatani jagung, salah satunya jagung.
dengan menetapkan kebijakan bagi
harga input dan output usahatani jagung. Kombinasi penggunaan faktor-
faktor produksi usahatani jagung di
Kebijakannya tersebut bertujuan usahakan sedemikian rupa agar dalam
untuk menjaga agar harga input dan jumlah tertentu menghasilkan produksi
output usahatani jagung yang terbentuk maksimum.Tindakan ini berguna untuk
dipasar tetap stabil. Selain kebijakan memperkirakan profitabilitas suatu
harga, pemerintah juga menetapkan usahatani terhadap pemanfaatan
kebijakan lainnya yang mempengaruhi sumberdaya yang ada.
kegiatan usahatani jagung, diantaranya
kebijakan subsidi, pajak dan tingkat suku Tujuan Penelitian
bunga.
1. Menganalisis aspek profitabilitas
Harga input usahatani jagung akan usahatani jagung (Zea Mays L) di
mempengaruhi total biaya yang daerah penelitian.
dikeluarkan petani dalam proses 2. Menganalisis keunggulan komparatif
usahatani. Kebijakan yang ditetapkan dan kompetitif usahatani jagung (Zea
pemerintah bagi harga input bertujuan Mays L) di daerah penelitian.
JURNAL DARMA AGUNG Volume XXVI, Nomor 1, April 2018 : 319 - 325 320
Hasil Penelitian dan Pembahasan benih jagung diperoleh sebesar Rp
Ekonomi Usahatani Jagung 91.304,34.Perhitungan ini dilakukan
Metode Penentuan Harga Bayangan dengan asumsi bahwa benih memiliki
aspek quality control.
1. Harga Bayangan Output Harga pripat dan social (harga
Harga bayangan ouput bayangan) herbisida dan pestisida cair
ditentukan berdasarkan harga maupun pupuk organik merupakan
perbatasan (border price) dipelabuhan harga actual di daerah penelitian (Rp
terdekat (Belawan). Harga border price 62.000/liter dan Rp 65.000/bks (kg). Hal
output (FOB) dipelabuhan adalah US ini didasari asumsi bahwa border price
270/ton. Setelah dikonversi ke nilai Rp hanya pada pembuatan komponen atau
(1 USS = Rp 9,750 (tahun 2010) maka bahan bakku pembuatan pestisida
diperoleh harga FBO = Rp 2.632,5. maupun pupuk organic cair tersebut,
Selanjutnya ditambah biaya bongkar sehingga sulit untuk menentukan harga
muat di pelabuhan dan biaya angkut dan bayangan berdasarkan border price
penanganan sampai ke bahan baku. Selain itu pestisida dan
kabupaten/kecamatan sehingga pupuk organik tidak mendapatkan
diperoleh harga sosial output jagung subsidi dari pemerintah.
ditingkat petani sebesar Rp 3000/kg. Peralatan seperti cankul, parang,
2. Harga Bayangan Lahan goni, alat pipil dan lain-lain merupakan
Dalam penelititan ini harga produk domestik.Oleh karenanya harga
banyangan lahan adalah nilai sewa lahan bayangannya didasarkan pada harga beli
yang berlaku umum didaerah setempat. dan harga sewa actual di daerah
Hal ini didasari asumsi bahwa penelitian.
mekanisme pasar lahan di pedesaan 4. Harga Bayangan Tenaga Kerja
berjalan dengan baik. Sehingga diperoleh Harga bayangan upah tenaga
harga lahan rata-rata Rp 1.750.000. kerja didasari dengan harga actual
3. Harga Bayangan Sarana Produksi (pripat), kecuali pengolahan tanah
Harga bayangan pupuk karena menggunakan traktor yang
menggunakan pendekatan harga dipasar diimpor dari luar.
bebas, harga yang bebas dari pengaruh
distorsi kebijakan subsidi oleh Analisis Policy Analisis Matriks (PAM)
pemerintah. Maka harga sosial urea Rp atau Matrik Analisis Kebijakan
4150/kg, TSP Rp 7.600/kg. KCL Rp Uraian Peneri Input Input Keun
8.560/kg, Za Rp 3.710/kg.Harga maan Tradable Non tunga
Trad n
bayangan (social) bibit jagung didekati able
dari harga bayangan komoditi Nilai 14.100. 3.163.660 3.936. 7.099.
output.Dihitung berdasarkan rata-rata Finansial 769 (A) (B) 319 980
(Pripat (C) (D)
harga actual benih jagung dilokasi Price)
penelitian Rp 70.000/kg, kemudian Nilai 18.391. 4.786.003 3.936. 8.722.
dibagi dengan rata-rata harga jual jagung Ekonomi 130 (E) 319 322
(Sosial (G) (H)
pipilan dilokasi penelitian Rp 2300, Price)
selanjutnya dikali dengan harga Divergens (OT) (IT) = - (FT) (NT)
i/Dampa =4.290. 1.622.343 K=0 L=
bayangan jagung pipilan (output) k 361 Npci = 1.622.
sebesar Rp 3000.Sehingga harga social kebijakan NPCO 0,6610 342=
Pemerint =A/E 2.668.
JURNAL DARMA AGUNG Volume XXVI, Nomor 1, April 2018 : 319 - 325 322
5 Jumlah 254.120 254.1 dalam komponen biaya
20 produksi.Besarnya biaya sewa lahan
adalah Rp 1.750.000. Biaya produksi
Biaya penyusutan alat dihitung total rata-rata Rp 6.878.496.
berdasarkan harga pembelian dibagi
Produksi, biaya Produksi, Penerima
jangka ekonomis.
dan Pendapatan Bersih.
Besarnya biaya produksi
usahatani jagung sangat dipengaruhi Produksi dalam hal ini adalah
oleh luas lahan, teknologi digunakan dan jagung pipil yang telah bentuk
pengelolaan usahatani tsb. basah.Sedangkan produktivitas adalah
Biaya Produksi Usatani Jagung kemampuan dari satuan luas lahan
Kecamatan Pancur Batu, Tahun 2014. usahatani untuk memberikan hasil
(dalam bentuk produksi fisik) sebagian
Biaya Rata- balas jasa atas sejumlah pengorbanan
Biaya Rata-
N Sarana rata
rata factor-faktor produksi yang telah
o Produksi Finansial
Sosial (Rp) diberikan diukur dengan Kg atau ton per-
(Rp)
1 Sarana hektar.
Produksi
Tradable 2.630.900 3.994.473,27 Produksi, Biaya Produksi Dan Harga
(A1)
Produksi Jagung Kecamatan Pancur Batu
Non 268.430 268.430
Tradable Tahun 2014
(B1)
Total (C1) 2.899.330 4.262.903,27 N Kompone Nilai Nilai
2 Tanaga o n finansial sosial
Kerja 1 Produksi 6.130,39 6.130,39
Tradable 532760,83 791.530 (kg)
(A2) 2 Harga jual 2300 3000
Non 1.663.769 1.663.769 rata-rata
Tradable (Rp)
(B2)
3 Penerima 14.1007.6 18.391.17
Total (C2) 2.196.530 2.455.299
an (Rp) 9 0
3 Penyusuta 254.120 254.120
n Alat (B3) 4 Biaya 7.099.980 8.722.322
produksi
4 Pajak 1.750.000 1.750.000
Lahan (B4) (Rp)
Jumlah A1, 3.163.660, 4.786.003,27
5 Pendapata 7.000.78 9.668.84
A2 83 (B) (F) n bersih 9 8
(Rp)
Jumlah B1, 3.936.319 3.936.319 (G)
B2, B3, B4 (C)
Total 7.099.980 8.722.322,27 Produksi rata-rata petani jagung
(A+B) adalah sebesar 6.130,39 kg. Harga rata-
rata penjualan sebesar Rp 2.300,-
Biaya saran produksi merupakan sehingga diperoleh penerimaan rata-rata
komponen biaya terbesar dalam sebesar Rp 14.1007.69. Penerimaan
usahatani jagung sebesar Rp petani dikurangi biaya produksi total
2.677.846.sebanyak 18 orang responden diperoleh pendapatan bersih dari
merupakan petani penyewa. Biaya sewa usahatani tersebut. Besarnya pendapatan
lahan turut memberi kontribusi besar
JURNAL DARMA AGUNG Volume XXVI, Nomor 1, April 2018 : 319 - 325 324
Daftar Pustaka Suryana, A. 2013. Keuntungan
Komparatif dalam Produksi Jagung di
Aninomous, 2014. Informasi Komoditi
Jawa
Tanaman Pangan. Departemen
Pertanian, Sumatera utara. Timur dan Lampung dengan
Analisa Penghematan Biaya Sumber
Badan Pusat Statistik Sumut
Daya.
Tahun(2013). Pengelolaan
Tanaman Terpadu. Departemen Domestic (BSD) 2013. Tesis Magister
Pertanian, Sumatera Utara. Sains. Sekolah Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Sumatera Utara (2014).
Departemen Pertanian, Sumatera
Utara.
Husodo, S. 2014, Pertanian Mandiri.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Rukmana. R,2014. Budidaya Jagung
Hibrida, Kanisius. Yogyakarta.
Suprapto, HS. 2014. Bertanam Jagung.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Warisno, 2014. Teknologi Budidaya
Jagung, Kanisius, Jakarta.
...............2014 Deli Serdang
Deli Serdang Dalam Angka 2014.
Badan Pusat Statistik Deli Serdang
Deliserdang, Pancur Batu.
Gittinger, J.P. 2013. Analisis Ekonomi
Proyek-Proyek Pertanian. Terjemahan.
Edisi Kedua. UI-Pres dan John
Hopkins, Jakarta.
Monke, E.A and S.K. Pearson.2014. The
Policy Analysis Matrix For
Agricultural Development.
Cornell University Press, Ithaca.
Pearson S, C. Gotsch dan S. Bahri. 2014.
Aplikasi Policy Analysis Matrix pada
Pertanian Indonesia.Terjemahan.
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.