Professional Documents
Culture Documents
Pola Kepekaan Kuman Terhadap Antibiotika Di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta TAHUN 2014
Pola Kepekaan Kuman Terhadap Antibiotika Di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta TAHUN 2014
ABSTRACT
ABSTRAK
Kata kunci : antibiotika, pola kepekaan kuman, Gram positif, Gram negatif
PENDAHULUAN Resistensi antibiotik merupakan suatu
Penyakit infeksi masih tetap merupakan masalah global di negara maju maupun
masalah kesehatan utama di Indonesia, di negara berkembang, baik yang terjadi
sebagaimana di negara miskin dan yang di rumah sakit maupun di dalam
sedang berkembang lainnya (Rostina, et komunitas. Infeksi oleh bakteri yang
al, 2006). Sejak antimikroba ditemukan resisten secara merugikan telah
pada tahun 1930-an, antibiotika mempengaruhi hasil terapi, biaya terapi,
merupakan senyawa kimia yang utama penyebaran penyakit, dan lama sakit.
untuk pengobatan panyakit infeksi Untuk mengontrol infeksi tersebut, maka
(Irianto,2013). Penggunaan antimikroba diperlukan pengawasan terhadap kuman
tidak selalu didasarkan pada hasil kultur yang resisten serta diperlukan
kuman penyebab infeksi terhadap pengawasan penggunaan antibiotik di
antimikroba bersangkutan, khususnya di rumah sakit (Setiawan, 2010).
negara dengan tingkat pengawasan yang Resistensi antibiotik telah menjadi
tidak ketat. Sehingga antimikroba ancaman bagi kesehatan masyarakat di
berspektrum luas menjadi pilihan yang Indonesia. Untuk mengontrol kuman-
disenangi untuk mengatasi berbagai jenis kuman yang kebal tersebut diperlukan
kuman yang mungkin menjadi penyebab. adanya surveilans yang dilaksanakan
Keadaan ini cenderung meningkatkan secara periodik. Dengan demikian
penggunaan antimikroba secara tidak penurunan potensi dan efektifitas
rasional, yang pada akhirnya berdampak antibiotik dapat diawasi.
pada pengobatan yang tidak efektif
disamping meningkatkan pembiayaan Tersedianya pola kuman dan pola
bagi diri penderita. Di samping itu, resistensi kuman pasien yang menjalani
keterpajanan terhadap antimikroba yang perawatan intensif adalah sangat penting
sering serta dosis yang tidak mencukupi sebagai pertimbangan di dalam pedoman
(adekuat) pada akhirnya akan pemberian antibiotik secara empirik
meningkatkan kejadian ketahanan pada pasien yang menunjukkan gejala
(resistensi) terhadap antimikroba dan tanda infeksi. Pola kuman dan hasil
tersebut (Soewondo, 2002). uji sensitifitas dapat dipakai sebagai
dasar pemberian antibiotik secara
empiris (Kardana, 2011). Jika tidak kuman terhadap antibiotika yang ada
mengenal pola kepekaan kuman di suatu (Rena, et al, 2010).
rumah sakit akan menyulitkan Berdasarkan hal tersebut penulis
pemberian terapi empirik awal berkeinginan untuk meneliti tentang pola
(Widyaningsih, et al, 2012). kuman terhadap antibiotika pada pasien
rawat inap di Rumah Sakit Kanker
Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Dharmais Jakarta pada tahun 2014.
adalah rumah sakit pusat kanker di
Indonesia sehingga menjadi rumah sakit METODE
rujukan kanker nasional. Umumnya Penelitian ini menggunakan metode
fungsi dan jumlah sel darah putih pada survey (Survey Research Method) secara
pasien kanker akan mengalami deskriptif menggunakan data sekunder.
penurunan. Pasien yang telah menjalani Penelitian dilakukan pada bulan April
kemoterapi untuk mematikan sel kanker sampai Oktober 2015. Data yang
kerap mengalami disfungsi imunitas. digunakan berupa data hasil uji kepekaan
Dalam kondisi ini, kekebalan tubuhnya antibiotika di ruang rawat inap anak RS
menurun drastis sehingga semakin kanker Dharmais yang terdapat di
rentan terinfeksi mikroorganisme. Oleh Laboratorium Mikrobiologi RS Kanker
karena itu pemberian antibiotika yang Dharmais pada tahun 2014. Sebanyak 22
tepat sangat diperlukan agar tidak jenis antibiotika yang terdapat dalam
memperparah kondisi pasien tersebut. data yaitu Chlorampenicol, Amikacin,
Adanya perbedaan pola bakteri yang ada Tobramicin, Netilmicin, Imipenem,
di tiap lingkungan masing-masing Doripenem, Cefpirome, Ampicillin,
membuat makin sulitnya pemberian Cyprofloxacin, Amoxicillin,
antibiotika empirik. Karena itu dengan Meropenem, Tetracycline, Ceftriaxone,
melakukan pengumpulan data tentang Cefuroxime, Ofloxacin, Ceftazidime,
pola kuman yang sesuai dengan Vancomycin, Cefotaxime, Moxifloxacin,
lingkungan sekitar merupakan salah satu Tigecycline, Gentamicin dan
upaya menurunkan terjadinya infeksi Trimethoprim dan 990 isolat.
pada pasien keganasan, serta sekaligus Pengambilan data dilakukan dengan cara
menekan angka kejadian resistensi memilih catatan data hasil identifikasi
kuman dan uji kepekaan antibiotika di Berdasarkan data hasil pemeriksaan
ruang rawat inap anak dari rekam medis kuman diruang rawat inap anak Rumah
laboratorium mikrobiologi Rumah Sakit Sakit Kanker Dharmais periode Januari –
Kanker Dharmais tahun 2014. Data yang Juni 2014 diperoleh 547 spesimen dan
diperoleh dicatat, direkapitulasi dan 22 spesies kuman dengan rincian seperti
dianalisis menggunakan uji proporsi. pada tabel 1.
Tabel 1.
Pola kuman di ruang rawat anak RS Kanker Dharmais periode Januari–Juni 2014
Jenis Kuman n %
Tabel 2.
Pola kuman di ruang rawat anak RS Kanker Dharmais periode Juli – Desember 2014
No Jenis Kuman n %