You are on page 1of 11

Analisa Pengaruh Total Quality Management Terhadap Keunggulan Bersaing

dan Kinerja Perusahaan

Callystha Prayhoego dan Devie


Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra
Email: dave@petra.ac..id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan antara Total
Quality Management terhadap keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan. Variabel TQM diukur
dari delapan indikator, yaitu Top Management Support, Quality Information, Process
Management, Product Design, Workforce Management, Supplier Involment, Customer Involment,
Employee Empowerment. Variabel keunggulan bersaing diukur dari lima indikator, yaitu harga,
kualitas, delivery dependability, inovasi produk, dan time to market. Sedangkan variabel kinerja
perusahaan akan diukur dari dua indikator, yaitu kinerja keuangan dan kinerja operasional.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner. Unit analisis penelitian adalah
perusahaan di Surabaya. Responden yang dijadikan sampel sebanyak 90 orang manajer puncak.
Metode analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah Structural Equation Modeling
(SEM) dengan menggunakan Partial Least Square (PLS).
Penelitian ini berhasil membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara Total Quality
Management terhadap keunggulan bersaing, Total Quality Management terhadap kinerja
perusahaan, dan keunggulan bersaing terhadap kinerja perusahaan.

Kata kunci: Total Quality Manangement, keunggulan bersaing, dan kinerja perusahaan.

ABSTRACT

This study aimed to know whether there was a significant influence of Total Quality
Management to competitive advantage and FRPSDQ\¶V SHUIRUPDQFH. TQM variables measured by
8 indicators, namely Top Management Support, Quality Information, Process Management,
Product Design, Workforce Management, Supplier Involment, Customer Involment, and Employee
Empowerment. Competitive advantage variables measured by 5 indicators, namely price, quality,
delivery dependability, product innovation, and time to market. :KLOH WKH FRPSDQ\¶V SHUIRUPDQFH
variables measured by 2 indicators, namely financial performance and operational performance.
The data were collected by distributing questionnaires. The unit of analysis of the research was
companies in Surabaya. The respondents were 90 top managers. The analysis method used in
testing the hypothesis was Structural Equation Modeling (SEM) by using Partial Least Square
(PLS).
This study was able to prove the existence of a significant relationship of Total Quality
Management to competitive advantage; Total Quality Management WR FRPSDQ\¶V SHUIRUPDQFH;
and competitive advantage WR FRPSDQ\¶V SHUIRUPDQFH.

Keywords:
7RWDO 4XDOLW\ 0DQDQJHPHQW &RPSHWLWLYH $GYDQWDJH &RPSDQ\¶V 3HUIRUPDQFH.

PENDAHULUAN kemampuan yang dimiliki agar dapat memenangkan


persaingan dan memperoleh profit semaksimal
Dewasa ini globalisasi telah menjangkau mungkin yang merupakan salah satu tujuan
berbagai aspek kehidupan. Seiring dengan didirikannya perusahaan.
meningkatnya persaingan yang semakin tajam Persaingan yang sangat ketat ini memaksa
ditambah dengan perubahan selera konsumen, perusahaan untuk menjadi yang paling baik dari yang
kemajuan teknologi, serta perubahan sosial ekonomi terbaik untuk dapat bertahan di era globalisasi ini.
memunculkan tantangan-tantangan dan peluang Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan
dalam bisnis. Perusahaan harus dapat memanfaatkan untuk dapat menjadi yang terbaik adalah dengan
BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 1, 2013

memiliki corporate strategy yang baik sehingga dapat The drive for total quality management
memperoleh competitive advantage. Heizer & Render (TQM) has always been at the top of the agenda of
(2005: 29) PHQJDWDNDQ EDKZD ³Competitive many organizations in the private sector to improve
advantage implies the creation of a system that has a quality, productivity, and competitive position (Hunt,
unique advantage over competitors. The Idea is to 1992). Dan Chase, et al. (2005), menegaskan bahwa
create customer value in an efficient and sustainable TQM merupakan paradigma baru dalam menjalankan
ZD\´ sehingga dapat diartikan dalam membangun bisnis yang berupaya memaksimumkan daya saing
Competitive advantage, perusahaan disarankan untuk perusahaan melalui fokus pada kepuasan konsumen,
membentuk sebuah sistem yang unik dan memiliki keterlibatan seluruh karyawan, dan perbaikan secara
keunggulan dibandingkan dengan pesaing yang berkesinambungan atas kualitas produk, jasa,
intinya adalah memberikan nilai yang baik bagi manusia, proses dan lingkungan perusahaan. TQM
konsumen dengan efisien dan dapat dipertahankan. telah diaplikasikan secara luas oleh banyak
Nilai yang baik di mata konsumen adalah ketika perusahaan dengan tujuan meningkatkan kinerja
perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen seperti kualitas, produktivitas dan profitabilitas
dengan baik. (Krajewski, et al., 2010).
Day dan Wensley (1988) menyatakan bahwa Tornow dan Wiley, 1991; Waldman, 1994;
keunggulan bersaing merupakan bentuk-bentuk Madu et al., 1995 menjelaskan konsep TQM sebagai
strategi untuk membantu perusahaan dalam EHULNXW ´TQM is generally described as a collective,
mempertahankan kelangsungan hidupnya.Keunggulan interlinked sistem of quality management practices
bersaing berkelanjutan merupakan strategi perusahaan that is associated with organizational performance´
untuk mencapai tujuan akhirnya, yaitu kinerja yang Konsep tersebut di atas dimaksudkan bahwa TQM
menghasilkan keuntungan tinggi. Artinya, keunggulan pada umumnya adalah menggambarkan sebuah sistem
bersaing berkelanjutan bukanlah tujuan akhir, tetapi yang kolektif (menyeluruh), dimana sistem tersebut
merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir berhubungan dengan implementasi manajemen
perusahaan, yaitu meningkatkan kinerja perusahaan. kualitas guna mewujudkan kinerja perusahaan yang
Kinerja perusahaan merupakan hasil sesungguhnya baik. Oleh karena itu, TQM adalah suatu sistem yang
atau output yang dihasilkan sebuah perusahaan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja
kemudian diukur dan dibandingkan dengan hasil atau perusahaan secara menyeluruh dengan memperbaiki
output yang diharapkan (Jahanshahi, Rezaie,Nawaser, kualitas manajemen.
Ranjbar & Pitamber, 2012). Agar perusahaan mampu Studi empiris yang menguji pengaruh
bersaing dan memiliki kinerja perusahaan yang baik praktik TQM terhadap kinerja perusahaan telah
maka dapat didukung dengan mengimplementasikan banyak dilakukan pada penelitian sebelumnya.
Total Quality Management. Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa TQM
Total Quality Management merupakan sebagai salah satu pendekatan best practice untuk
pendekatan terpadu untuk mendapatkan dan meningkatkan kinerja perusahaan (Terziovski dan
mempertahankan output yang berkualitas tinggi, Samson, 1999;Huarng dan Yao, 2002; Lakhal, et al.,
fokus terhadap pemeliharaan, perbaikan yang 2006; Prayogo dan Hong, 2008; Ramlawati, 2010).
berkelanjutan dan pencegahan kegagalan di semua Musran Munizu, Surachman, Ubud Salim, dan
level dan fungsi perusahaan, dalam rangka memenuhi Solimum melakukan penelitian untuk mempelajari
atau melampaui harapan konsumen (Flynn, B. B., dan menganalisis Pengaruh Praktik Total Quality
Schroeder, R.G., Sakakibara, S. 1994). Konsep Total Management (TQM) terhadap Budaya Kualitas, Daya
Quality Management (TQM) di samping sebagai Saing dan Kinerja Perusahaan (Studi pada Industri
filofosi dan prinsip-prinsip manajemen, juga Manufaktur di Kota Makassar). Tujuan penelitian ini
merupakan seperangkat strategi dan praktik yang adalah menguji konsistensi pengaruh praktik TQM
dapat digunakan dalam meningkatkan daya saing dan terhadap budaya kualitas, daya saing, dan kinerja
kinerja perusahaan melalui pemenuhan kebutuhan dan perusahaan baik secara langsung maupun secara tidak
kepuasan pelanggan. Menurut Gasperzs (2005), langsung pada Industri Manufaktur di Kota Makassar.
bahwa di dalam pasar global yang berubah secara Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik TQM
terus menerus, disamping pengiriman yang cepat berpengaruh langsung terhadap budaya kualitas, daya
(speed of delivery), kualitas produk juga menjadi saing, dan kinerja perusahaan. Budaya kualitas
salah satu elemen yang penting bagi perusahaan untuk berpengaruh langsung terhadap daya saing. Daya
dapat bersaing (competition). TQM merupakan saing berpengaruh langsung terhadap kinerja
pendekatan yang seharusnya dilakukan perusahaan perusahaan. Budaya kualitas berpengaruh tidak
masa kini untuk memperbaiki kualitas produk, signifikan terhadap kinerja, tetapi budaya kualitas
menekan biaya produksi dan meningkatkan meningkatkan kinerja melalui daya saing.
produktivitas. Implementasi TQM juga berdampak
positif terhadap biaya produksi dan pendapatan Pengertian Keunggulan Bersaing
perusahaan. Keunggulan bersaing (competitive
advantage) adalah jantung kinerja perusahaan dalam
Prayhoego: Analisa Pengaruh Total Quality Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan KinerjaPerusahaan

pasar bersaing. Menurut Li et al, (2006) keunggulan 4. Inovasi Produk


bersaing dapat diartikan sebagai kemampuan Thompson (1965) dalam Hurley and Hult
perusahaan untuk menciptakan nilai yang tidak (1998) mendifinisikan bahwa inovasi adalah konsep
dimiliki dan tidak dapat ditiru oleh pesaing. yang lebih luas yang membahas penerapan gagasan,
produk, atau proses yang baru. Sedangkan Hurley and
Indikator Keunggulan Bersaing Hult (1998) mendefinisikan inovasi sebagai sebuah
Beberapa indikator yang dapat digunakan mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam
untuk mengukur keunggulan bersaing suatu lingkungan yang dinamis. Oleh karena itu perusahaan
perusahaan. Li et al. (2006) mengukur keunggulan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-
bersaing perusahaan dengan menggunakan indikator; pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dan
harga, kualitas, delivery dependability, inovasi menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan
produk, dan time to market. Kelima indikator ini juga pelayanan yang memuaskan pelanggan.
digunakan oleh Thatte (2007) dalam penelitiannya. 5. Time to Market
Penelitian ini akan menggunakan indikator Time to market adalah waktu yang
keunggulan bersaing menurut sudut pandang Li et al. dibutuhkan sejak produk/jasa pertama kali
dan Thatte. digagaskan, hingga produk/jasa telah siap untuk
diluncurkan ke pasar (Vesey, 1991 dalam Abriyani
1. Harga Sulistyawan no. 3). Time to market merupakan
Harga merupakan suatu alat yang dapat dimensi yang penting dari keunggulan bersaing
digunakan perusahaan untuk berkompetisi melawan (Holweg, 2005). Kecepatan untuk meluncurkan
kompetitor dengan menerapkan harga yang rendah produk ke pasar menciptakan kesempatan bagi
(Koufteros 1995, Rondeau et al. 2000). Li et al (2006) perusahaan untuk mencapai pangsa pasar,
juga menyebutkan bahwa perusahaan dapat melawan kepemimpinan pasar, dan laba. Time to market adalah
kompetitor dengan menetapkan harga yang lebih sejauh mana sebuah perusahaan mampu untuk
murah, atau menekan biaya serendah mungkin. meluncurkan produk baru lebih cepat dari pesaingnya.
Keunggulan daya saing dapat diperoleh (Vesey, 1991; Li, et al., 2006).
apabila setiap perusahaan memiliki kemampuan untuk
menyajikan setiap proses dalam operasi bisnisnya Pengertian Kinerja Perusahaan
secara lebih baik dalam menghasilkan barang dan jasa Kinerja perusahaan merupakan variabel yang
yang mempunyai kualitas tinggi dengan harga yang paling sering digunakan dalam penelitian-penelitian
bersaing. Sehingga produk yang dihasilkan mampu perusahaan sekarang ini (Rogers, et al., 1998). Kinerja
bersaing baik dari sisi kualitas, harga, penyerahan perusahaan itu sendiri merupakan hasil sesungguhnya
produk, dan fleksibilitas dibandingkan pesaingnya di atau output yang dihasilkan sebuah perusahaan yang
pasar (Heizer dan Render, 2004). kemudian diukur dan dibandingkan dengan hasil atau
2. Kualitas output yang diharapkan (Jahanshahi, et al., 2012).
%HUDVDO GDUL EDKDVD ODWLQ µqualis¶ NXDOLWDV Secara umum, para peneliti mendefinisikan konsep
memiliki artiµwhat it is like¶ \DQJ MXJD GDSDW GLDUWLNDQ dari kinerja perusahaan berdasarkan ide bahwa sebuah
µVHEDJDLPDQD NHQ\DWDDQQ\D¶ /DWGLFW .XDOLWDV perusahaan adalah kumpulan dari aset-aset produktif
didefinisikan sebagai kesesuaian penggunaan dan yang dengan sengaja dibentuk, termasuk di dalamnya
termasuk di dalamnya adalah performa produk, adalah sumber daya manusia, fisik, dan modal, yang
keandalan, dan durabilitas (Tracey, Vonderembse, and ditujukan untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan
Lim, 1999). Menurut Deming (1982), Kualitas produk (Carton, 2004).
adalah kesesuaian produk dengan kebutuhan pasar
atau konsumen. Perusahaan harus benar ± benar Indikator Kinerja Perusahaan
memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu Ada berbagai cara untuk menentukan dan
produk yang akan dihasilkan. Kualitas dapat mengukur kinerja sebuah perusahaan. Tetapi para
digunakan sebagai alat strategis untuk mencapai peneliti telah meninjau bahwa ukuran kinerja
kenggulan bersaing (Awwad, 2011). perusahaan yang saat ini paling sering digunakan
3. Delivery Dependability dalam penelitian adalah kinerja keuangan, kinerja
Waktu pengiriman dapat menjadi sumber operasional, dan kinerja berbasis pasar (Jahanshahi, et
keunggulan kompetitif perusahaan, saat perusahaan al., 2012; Li, et al., 2006; Ventrakaman and
tersebut mampu untuk mengurangi waktu pengiriman Ramanujam, 1986).
pesanan konsumen atau mengurangi waktu 1. Kinerja Keuangan
penyediaan jasa kepada konsumen (Stonebrake & Kinerja keuangan umumnya diukur
Leong, 1994). Selain waktu pengiriman, dalam menggunakan pengukuran berbasis data akuntansi,
dimensi delivery dependability ini juga mengukur contohnya pengukuran profitabilitas seperti tingkat
tentang ketepatan jadwal pengiriman, dan sesuai pengembalian atas aset (return on assets), tingkat
perjanjian dengan konsumen (Evans, 1993). pengembalian atas investasi (return on investments),
tingkat pengembalian atas penjualan (return on sales),
BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 1, 2013

dan tingkat pengembalian atas modal (return on Indikator TQM


equity). Indikator TQM menurut Flynn et. Al. (1994):
2. Kinerja Operasional Top Management Support, Quality Information,
Pengukuran kinerja dari segi non-keuangan Process Management, Product Design, Workforce
telah bertahun-tahun mendapatkan perhatian yang Mnagement, Supplier Involment, Customer Involment,
lebih seiring dengan bertambah banyaknya jumlah Employee Empowerment.
perusahaan yang mengadopsi pendekatan balanced 1. Top Management Support
scorecard untuk mengintegrasikan pengukuran Top management commitment merupakan salah
strategi dan kinerja (Kaplan and Norton, 1992). satu penentu utama kesuksesan pelaksanaan TQM
Variabel-variabel yang menunjukkan bagaimana sukses. Top management senantiasa menjadi
kinerja sebuah perusahaan dari sisi non-keuangan pioner dalam penerapan dan pendorong
dapat juga disebut dengan ukuran kinerja operasional. pendekatan TQM. Top Management senantiasa
Keuntungan utama dari penggunaan pengukuran bertanggung jawab penuh atas produk atau jasa
operasional dibandingkan dengan pengukuran yang ditawarkan kepada pelanggan. Top
keuangan adalah ketika informasi yang tersedia terkait Management senantiasa menjadi pemimpin yang
dengan peluang yang sudah ada, namun belum dapat memberikan motivasi kepada semua
terealisasi secara keuangan (Carton, 2004). Kinerja karyawan (Martinez-Lorente et al., 2000).
operasional dapat diukur dengan menggunakan
pengukuran seperti pangsa pasar (market share), 2. Quality information
peluncuran produk baru, kualitas produk/jasa, Informasi tentang kualitas harus tersedia dan
efektivitas pemasaran, dan kepuasan pelanggan informasi harus menjadi bagian dari sistem
(Carton dan Hofer, 2006; Venkatraman dan manajemen. Catatan tentang indikator kualitas
Ramanujam, 1986). harus disimpan, termasuk scrap, pengerjaan ulang
3. Kinerja Berbasis Pasar dan biaya kualitas (Martinez-Lorente et al., 2000).
Kinerja berbasis pasar secara keseluruhan 3. Process management
akan terpengaruh ketika pasar mengetahui informasi Proses manajemen adalah suatu pendekatan
mengenai operasional perusahaan yang tidak sistematis di mana semua sumber daya suatu
termasuk dalam hasil kinerja keuangan (Carton, perusahaan digunakan dengan efisien dan efektif
2004). Ukuran kinerja berbasis pasar ini meliputi: untuk mencapai kinerja yang diinginkan (Sit et al,
tingkat pengembalian pada pemegang saham, market 2009;. Zairi, 1997).
value added dan keuntungan tahunan (Carton, 2004). 4. Product design
Dalam penelitian ini pengukuran kinerja Semua departemen harus berpartisipasi dalam
perusahaan hanya akan diwakili dengan kinerja proses desain dan bekerja sama untuk mencapai
keuangan dan kinerja operasional. Hal ini dikarenakan desain produk yang sesuai dengan harapan
pengukuran kinerja berbasis pasar hanya dapat pelanggan, sesuai dengan teknis, kendala
dilakukan pada perusahaan yang bersifat publik teknologi dan biaya perusahaan (Martinez-Lorente
sedangkan objek dalam penelitian ini belum tentu et al., 2000).
semuanya adalah perusahaan publik.Maka dalam 5. Workforce management
kondisi yang demikian, kombinasi dari pengukuran Manajemen tenaga kerja memiliki panduan
kinerja keuangan dan kinerja operasional cukup untuk tentang prinsip-prinsip: pelatihan, pemberdayaan
merepresentasikan kinerja perusahaan secara pekerja dan kerja sama tim. Rencana yang
keseluruhan (Carton, 2004). memadai untuk rekrutmen karyawan dan pelatihan
karyawan harus dilaksanakan dan pekerja
Pengertian Total Quality Management mempunyai keterampilanatau kemampuan untuk
Total Quality Management merupakan berpartisipasi dalam proses perbaikan (Martinez-
pendekatan terpadu untuk mendapatkan dan Lorente et al., 2000).
mempertahankan output yang berkualitas tinggi, 6. Supplier involment
fokus terhadap pemeliharaan, perbaikan yang Kualitas adalah faktor yang lebih penting daripada
berkelanjutan dan pencegahan kegagalan di semua harga dalam memilih supplier. Hubungan jangka
level dan fungsi perusahaan, dalam rangka memenuhi panjang dengan supplier harus ditetapkan dan
atau melampaui harapan konsumen (Flynn, B. B., perusahaan harus bekerja sama dengan supplier
Schroeder, R.G., Sakakibara, S. 1994). Telah banyak untuk membantu meningkatkan kualitas produk /
penelitian dilakukan oleh para pakar yang fokus pada jasa (Martinez-Lorente et al., 2000).
konsep TQM dengan menggunakan atau meninjaunya 7. Customer involment
dari berbagai area atau konteks yang berbeda. Kebutuhan pelanggan dan kepuasan mereka harus
selalu diingat oleh semua karyawan. Hal ini
diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
tingkat kepuasan pelanggan (Martinez-Lorente et
al., 2000).
Prayhoego: Analisa Pengaruh Total Quality Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan KinerjaPerusahaan

8. Employee empowerment stuctural model) menunjukkan spesifikasi hubungan antar


Pengukuran spesifik mengenai pemberdayaan variabel laten, yaitu antara variabel eksogen/independen
karyawan mencakup tingkat lintas departemen dengan variabel endogen/dependen (Ghozali, 2008).
(lintas fungsi) dan kerjasama tim yang digunakan;
tingkat otonomi karyawan dalam pengambilan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
keputusan, tingkat interaksi karyawan dengan
pelanggan, dan sejauh mana sistem usulan Berdasarkan hasil analisis data menggunakan PLS,
karyawan yang digunakan (Powell, 1995). ditemukan bahwa semua indikator empirik yang digunakan
telah memenuhi pengujian outer model yang meliputi
METODE PENELITIAN convergent validity, discriminant validity, dan composite
reliability.
Penelitian ini akan menguji pengaruh antara TQM
terhadap keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan. Tabel 1. Hasil Loading Factor
Penelitian ini mengunakan paradigma kuantitatif. Untuk Original T Statistics
menguji hipotesis digunakan analisa Partial Least Square. Sample (O) (|O/STERR|)
Penelitian ini menganalisis pengaruh antara variabel X01 <- TQM 0,712617 11,896043
TQM, keunggulan bersaing, dan kinerja perusahaan. X02 <- TQM 0,625371 8,308223
Berikut ini adalah definisi operasional masing-masing X03 <- TQM 0,742640 10,630575
variabel tersebut: X04 <- TQM 0,567180 7,237681
1. Total Quality Management merupakan pendekatan X05 <- TQM 0,653559 8,884186
untuk mendapatkan dan mempertahankan output X06 <- TQM 0,610161 7,890540
yang berkualitas tinggi, fokus terhadap X07 <- TQM 0,628982 9,308945
pemeliharaan, perbaikan yang berkelanjutan dan X08 <- TQM 0,601580 7,507980
pencegahan kegagalan di semua level dan fungsi
X09 <- TQM 0,649337 10,027305
perusahaan, dalam rangka memenuhi atau
X10 <- TQM 0,557298 6,524553
melampaui harapan konsumen.
X11 <- TQM 0,698407 11,057816
2. Keunggulan bersaing merupakan kemampuan
perusahaan untuk menciptakan nilai yang tidak dimiliki X12 <- TQM 0,623171 9,610960
dan tidak dapat ditiru oleh pesaing. X13 <- TQM 0,771287 12,931827
3. Kinerja Perusahaan merupakan tingkat pencapaian X14 <- TQM 0,660060 10,471258
perusahaan dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas X15 <- TQM 0,671189 8,699886
yang menjadi tanggung jawabnya dalam X16 <- TQM 0,573574 6,460298
mengoptimalkan pencapaian visi, misi, dan tujuan yang X17 <- TQM 0,802127 17,271323
telah ditetapkan perusahaan yang dapat dinilai dengan X18 <- TQM 0,608184 7,670685
cara membandingkan pencapaian dengan target atau Y01 <- CA 0,606403 6,425172
dengan kinerja beberapa perusahaan di industri yang Y02 <- CA 0,508479 4,639608
sama. Y03 <- CA 0,503214 6,239290
Indikator empirik dari ketiga variabel yang digunakan Y04 <- CA 0,607940 5,212526
terlampir pada lampiran 1. Y05 <- CA 0,545199 4,893126
Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini Y06 <- CA 0,641357 6,151568
digunakan data primer berupa jawaban kuesioner yang Y07 <- CA 0,836962 25,006531
disebarkan kepada manajer puncak yang bekerja pada Y08 <- CA 0,612392 5,772079
perusahaan yang menerapkan TQM di Surabaya. Y09 <- CA 0,616317 8,949330
Populasi dari penelitian ini adalah semua manajer Y10 <- CA 0,823512 22,075824
puncak yang bekerja pada perusahaan yang menerapkan Z01 <- OP 0,621150 10,459499
TQM di Surabaya.Teknik sampling yang digunakan adalah Z02 <- OP 0,603911 8,335124
purposive sampling dengan kriteria sampel adalah manajer Z03 <- OP 0,777708 19,400505
puncak yang bekerja pada perusahaan yang berlokasi di Z04 <- OP 0,701798 11,941107
Surabaya, yang menerapkan dan memahami TQM, dan
Z05 <- OP 0,765755 18,997266
memiliki pengalaman sebagai manajer minimal 1 tahun.
Z06 <- OP 0,650912 11,002287
Dari 226 kuesioner yang disebar, ditemukan hanya 95
Z07 <- OP 0,596530 8,264271
kuesioner yang memenuhi kriteria sampel, namun hanya 90
kuesioner saja yang representative untuk dijadikan sampel. Z08 <- OP 0,544545 4,991305
Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji dengan Z09 <- OP 0,666389 12,206522
menggunakan analisa Partial Least Square (PLS). Analisa Z10 <- OP 0,590581 6,544437
PLS mempunyai dua model, yaitu outer model dan inner Hasil pengujian convergent validity ini dapat dilihat
model. Outer model (outer relation/measurement model) pada Tabel 1.dimana setiap indikator empirik memiliki nilai
menunjukkan spesifikasi hubungan antar variabel dengan loading factor (yang dapat dilihat dari original sampel(O))
indikatornya. Sedangkan inner model (inner relation/
BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 1, 2013

yang lebih besar daripada 0,5 dan t-statistik yang lebih besar Tabel 3.menunjukkan bahwa semua variabel dalam
dari 1,96. penelitian memiliki nilai composite reliability yang lebih
besar dari 0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa model
Tabel 2. Hasil Cross Loading sruktural yang digunakan sudah baik.
CA OP TQM Selain outer model, PLS juga melakukan pengujian
X01 0,412558 0,436659 0,712617 terhadap inner model. Hasil dari Inner model ini dapat
X02 0,113997 0,404864 0,625371 dilihat melalui nilai R-square.
X03 0,265123 0,454377 0,742640
X04 0,383362 0,428701 0,567180 Tabel 4. Nilai R-square
X05 0,391779 0,358029 0,653559 R Square
X06 0,134159 0,463143 0,610161 CA 0,186271
X07 0,157372 0,212320 0,628982 OP 0,498854
X08 0,364369 0,393717 0,601580
X09 0,265754 0,485875 0,649337
X10 0,169798 0,304072 0,557298 Tabel 4. menunjukkan Nilai R square untuk
keunggulan bersaing adalah sebesar 0,186271. Nilai
X11 0,486400 0,428291 0,698407
ini memiliki arti arti bahwa prosentase besarnya
X12 0,196189 0,433721 0,623171
keunggulan bersaing yang dapat dijelaskan Total
X13 0,289855 0,462213 0,771287
Quality Management adalah sebesar 18,63%.
X14 0,294666 0,432960 0,660060 Nilai R square untuk kinerja perusahaan
X15 0,217166 0,469540 0,671189 adalah sebesar 0,498854. Nilai ini memiliki arti arti
X16 0,196627 0,355231 0,573574 bahwa prosentase besarnya kinerja perusahaan yang
X17 0,319641 0,426057 0,802127 dapat dijelaskan Total Quality Management dan
X18 0,172806 0,325849 0,608184 keunggulan bersaing adalah sebesar 49,88%.
Y01 0,606403 0,276440 0,171889 Penilaian Goodness of fit pada model PLS
Y02 0,508479 0,242820 0,154825 dapat diketahui dari nilai Q2. Nilai Q2 memiliki arti
Y03 0,503214 0,389254 0,363776 yang sama dengan koefisien determinasi (R-square /
Y04 0,607940 0,237377 0,175261 R2) dalam analisis regresi. Semakin tinggi R2, maka
Y05 0,545199 0,300796 0,192524 model dapat dikatakan semakin fit dengan data. Dari
Y06 0,641357 0,334255 0,173215 table di atas, dapat diketahui nilai Q2 sebagai berikut:
Y07 0,836962 0,556937 0,432080 Nilai Q2 = 1 ± (1-0,186271) x (1-0,498854)
Y08 0,612392 0,269725 0,187117 = 0,5922 = 59,22%
Y09 0,616317 0,275437 0,292288 Pada model penelitian ini nilai R-square total
Y10 0,823512 0,481136 0,378555 yang dihasilkan adalah sebesar 59,22%, artinya
Z01 0,413523 0,621150 0,325951 besarnya keragaman dari data penelitian yang dapat
Z02 0,261816 0,603911 0,310297 dijelaskan oleh model struktural adalah sebesar
Z03 0,510229 0,777708 0,481756 59,22%, sedangkan 40,78% sisanya dipengaruhi
Z04 0,346132 0,701798 0,411923 faktor lain.
Z05 0,451738 0,765755 0,499925
Z06 0,282335 0,442382 Tabel 5.Hasil Inner Weight
0,650912
Original T Statistics
Z07 0,500275 0,596530 0,438379
Sample (O) (|O/STERR|)
Z08 0,183406 0,544545 0,306384
CA -> OP 0,357627 4,765156
Z09 0,336456 0,666389 0,451012
TQM -> CA 0,431592 5,670450
Z10 0,246592 0,590581 0,380330
TQM -> OP 0,473967 6,816511
Tabel 2.di atas menunjukkan bahwasetiap indikator
Tabel 5. menjelaskan bahwa ketiga pengaruh antar
memiliki nilai loading factor yang terbesar pada variabel
variabel yang diujikan dalam hipotesis memiliki nilai
yang membentuknya apabila dibandingkan dengan nilainya
original sampel(O) yang bernilai positif dan t-statistik lebih
terhadap variabel lain. Oleh sebab itu dapat disimpulkan
besar dari 1,96 yang berarti bahwa ketiga hipotesis tersebut
bahwa semua indikator empirik yang digunakan telah
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan.
memenuhi kriteria discriminant validity jika dilihat dari
Total Quality Management memiliki pengaruh
hasil cross loading-nya.
terhadap keunggulan bersaing.
Sejalan dengan teori Hunt,1992 yang
Tabel 3. Hasil Composite Reliability
PHQ\DWDNDQ ³The drive for total quality management
Composite Reliability
(TQM) has always been at the top of the agenda of
CA 0,870482
many organizations in the private sector to improve
OP 0,881804 quality, productivity, and competitive position´.
TQM 0,931030 Didukung juga oleh Chase, et al. (2005), yang
Prayhoego: Analisa Pengaruh Total Quality Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan KinerjaPerusahaan

menegaskan bahwa TQM merupakan paradigma baru Penelitian Li, Ragu-Nathan, Ragu-Nathan & Rao,
dalam menjalankan bisnis yang berupaya (2006) menggunakan konsep pengukuran keunggulan
memaksimumkan daya saing organisasi melalui fokus bersaing yang sama dalam penelitian ini dan
pada kepuasan konsumen, keterlibatan seluruh hasilnyapun menyatakan hal yang sama dengan
karyawan, dan perbaikan secara berkesinambungan penelitian Majeed (2011). Penelitian serupa dilakukan
atas kualitas produk, jasa, manusia, proses dan oleh Nguyen, Sherif, dan Newby (2007), Alipour dan
lingkungan organisasi. Mohammadi (2011), Barney (1991), dan Agha
Dan berdasarkan model di atas dapat (2012).
dijelaskan bahwa besar pengaruh dari variabel Total Berdasarkan model di atas dapat dijelaskan
Quality Management terhadap keunggulan bersaing bahwa besar pengaruh dari variabel keunggulan
sebesar 0,432 dengan nilai t-statistics sebesar 5,670 bersaing terhadap kinerja perusahaan sebesar 0,358
yang lebih besar daripada 1,96. Dengan demikian dengan nilai t-statistics sebesar 4,765 yang lebih besar
dapat disimpulkan bahwa Total Quality Management daripada 1,96. Dengan demikian dapat disimpulkan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bahwa keunggulan bersaing memiliki pengaruh yang
keunggulan bersaing. Dan terkait dengan pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Pengaruh
yang dihasilkan oleh Total Quality Management yang dihasilkan oleh keunggulan bersaing terhadap
terhadap keunggulan bersaing adalah positif yang kinerja perusahaan adalah positif yang berarti apabila
berarti apabila penerapan Total Quality Management keunggulan bersaing semakin tinggi maka akan
semakin baik maka akan berakibat semakin baik pula berakibat semakin tinggi pula kinerja perusahaan.
keunggulan bersaing suatu perusahaan.
Total Quality Management memiliki KESIMPULAN
pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian
Sejalan dengan teori Terziovski dan Samson, hipotesis pada bab sebelumnya, maka dapat
1999; Huarng dan Yao, 2002; Lakhal, et al., 2006; disimpulkan sebagai berikut:
Prayogo dan Hong, 2008; Ramlawati, 2010 yang 1. Terdapat pengaruh signifikan antara Total Quality
menyatakan bahwa TQM sebagai salah satu Management terhadap keunggulan bersaing.
pendekatan best practice untuk meningkatkan kinerja Penerapan Total Quality Management pada
perusahaan. Didukung juga oleh Tornow dan Wiley, perusahaan di Surabaya yang baik akan mampu
1991; Waldman, 1994; Madu et al., 1995 menjelaskan meningkatkan keunggulan bersaing yang dimiliki oleh
NRQVHS 740 VHEDJDL EHULNXW ´TQM is generally perusahaan.
described as a collective, interlinked sistem of quality
management practices that is associated with 2. Terdapat pengaruh signifikan antara Total Quality
organizational performance´ .RQVHS WHUVHEXW GL DWDV Management terhadap kinerja perusahaan. Penerapan
dimaksudkan bahwa TQM pada umumnya Total Quality Management yang baik akan mampu
menggambarkan sebuah sistem yang kolektif meningkatkan kinerja perusahaan, baik dari kinerja
(menyeluruh), dimana sistem tersebut berhubungan keuangan maupun operasionalnya.
dengan implementasi manajemen kualitas guna
mewujudkan kinerja organisasi yang baik. 3. Terdapat pengaruh signifikan antara keunggulan
Berdasarkan model di atas dapat dijelaskan bersaing terhadap kinerja perusahaan. Keunggulan
bahwa besar pengaruh dari variabel Total Quality bersaing perusahaan yang meningkat akan mampu
Management terhadap kinerja perusahaan sebesar meningkatkan kinerja perusahaan pula.
0,474 dengan nilai t-statistics sebesar 6,82 yang lebih
besar daripada 1,96. Dengan demikian dapat Saran
disimpulkan bahwa Total Quality Management Saran yang dapat diberikan dari penelitian
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ini akan dibagi kepada dua tujuan, yaitu saran bagi
perusahaan. Pengaruh yang dihasilkan oleh Total perusahaan yang menerapkan Total Quality
Quality Management terhadap kinerja perusahaan Management dan saran bagi penelitian selanjutnya.
adalah positif yang berarti apabila penerapan Total Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
Quality Management semakin baik maka akan maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai
berakibat semakin baik pula kinerja perusahaan. berikut :
Keunggulan bersaing memiliki pengaruh 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator
terhadap kinerja perusahaan. empirik yang paling rendah pada variabel Total
Sesuai dengan penelitian Majeed (2011) Quality Management diberikan oleh Supplier
dikatakan bahwa setiap organisasi memiliki Involment dimana perusahaan senantiasa lebih
karakteristik yang unik dari organisasi tersebut yang mementingkan faktor kualitas daripada harga dalam
tidak dapat ditiru maupun dimiliki oleh pesaing. memilih supplier. Hal ini menunjukkan bahwa
Keunikan inilah yang mampu menciptakan mayoritas perusahaan di Surabaya kurang
keunggulan bersaing dari sebuah organisasi yang memperhatikan aspek supplier involment. Seharusnya
nantinya akan meningkatkan kinerja organisasi. perusahaan menyadari pentingnya faktor kualitas
BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 1, 2013

daripada harga dalam memilih supplier agar dapat Deming, W. E. (1982), Quality, productivity and
mengimplementasikan Total Quality Management competitive position, Massachusetts Institute of
yang efektif, memiliki keunggulan bersaing, dan Technology, Cambridge.
kinerja perusahaan yang lebih baik. Deming, E.W., 1986. Out of Crisis. MIT Center for
Advanced Engineering, Cambridge, MA.
2. Peneliti selanjutnya sebaiknya mencari variabel- Demirbag, M., Tatoglu, E., Tekinkus, M. and Zaim,
variabel lain yang mungkin juga mempunyai S. 2006. An analysis of the relationship
hubungan dengan penggunaan Total Quality between TQM implementation and
Management. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini organiational performance: evidence from
menggunakan tiga variabel saja yaitu Total Quality Turkish SMEs, Journal of Manufacturing
Management, keunggulan bersaing dan kinerja Technology Management, Vol. 17, No. 6,pp.
perusahaan. 829-47.
Douglas TJ, Judge J (2001). Total Quality
DAFTAR PUSTAKA Management and competitive advantage; the
role of structural control and exploration.
Agha, S., Alrubaiee, L. & Jamhour, M. (2012, Acad. Manag. J., 44: 158-169.
January). Effect of Core Competence on Drysdale, C. (2007, November). Customer
Competitive Advantage and Organizational satisfaction is more than a score. Ciscuits
Performance. International Journal of Assembly, 46-47.
Business and Management, 7(1), 192-204. Flynn, B. B., Schroeder, R.G., Sakakibara, S. 1994.
Ahire, S. L., Golhar, D. Y. and Waller, M. A. (1996), ³$ IUDPHZRUN IRU TXDOLW\ PDQDJHPHQW
³'HYHORSPHQW DQG YDOLGDWLRQ RI 740 research and an associated measurement
LPSOHPHQWDWLRQ FRQVWUXFWV´ Decision Sciences, LQVWUXPHQW´ Journal of Operations
Vol. 27, No. 1, pp. 23-56. Management, 11: 339±366.
Alimul,Hidayat. (2007). MetodePenelitianKebidanan http://www.sciencedirect.com/science/article/p
Dan TehnikAnalisis Data.Surabaya: Salemba. ii/S0272696397900048
Angel R. Martínez-Lorente , Total Quality Gaspersz, V. 2005. Total Quality Management.
Management: Origins And Evolution Of The Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
Term. Assistant professor of the Department of Ghozali, I. (2008). Structural equation modelling
Economia de la Empresa, University of metode alternatif dengan partial least square.
Murcia, Spain. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Armstrong, M. (2006). Performance management: Diponegoro.
Key strategies and practical guidelines (3rd Harper, M. J, Khandrika, B., Kinoshita, R. &
ed.). London: Kogan Page. Rosenthal, S. (2010, June). Nonmanufacturing
Awwad, A. S. (2011, January). The influence of Industry Contributions to Multifactor
tactical flexibilities on the competitive Productivity 1987-2006. Monthly Labor
advantage of a firm: An empirical study on Review, 16-31.
jordanian industrial companies. International Hasson, D., & Arnetz, B. B. (2005). Validation and
Journal of Business and Management, 6(1), findings comparing VAS vs. likert scales for
45-60. psychosocial measurements. International
Barrow JW. Does total quality management equal Electronic Journal of Health Education, 8,
organisational learning? Quality Progress, July 178-192.
1993, 39-43 Heizer, Jay., & Barry Render, 2004. Operation
Brine, M., Brown, R. & Hackett, G. (n.d.). Corporate Management. New Jersey: Pearson Education,
Social Responsibility and Financial Inc. 7th Editions.
Performance in the Australian Context. 47-58. http://freepdfdb.com/doc/mgmt-311-
Carton, R.B. (2004). Measuring Organizational production-and-operations management-
Performance: An Exploratory Study. Athens, 20535800.html#
Georgia: The University of Georgia. Hansen, D.R., & Mowen, M. M. (2002). Cost
Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano, F. Robert management, New York: McGraw-Hill.
Jacobs, 2005. Operation Management for Hidayat. (1986). Teori Efektivitas Dalam Kinerja
Competitive Advantage, Eleventh Edition, Karyawan. Yogyakarta: Gajahmada University
McGraw-Hill Inc. USA. Press.
&UDYHQV 'DYLV : ³3HPDVDUDQ 6WDUWHJLV Holweg, M. (2005). An investigation into supplier
(Terjemahan); Penerbit Erlangga; Jakarta. responsiveness: Empirical evidence from the
'D\ *HRUJH GDQ :HQVOH\ 5RELQ ³$VVHVVLJ automotive industry. The International Journal
Advantage: A Framework for Dianostic of Logistics Management, 16(1), 96-119.
&RPSHWLWLYH 6XSHULRULW\´ -RXUQDO RI +XDUQJ ) DQG <DR 7 ´5HODWLRQVKLSV RI 740
Marketing, Vol.52, April. philosophy, methods and performance: a
Prayhoego: Analisa Pengaruh Total Quality Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan KinerjaPerusahaan

VXUYH\ LQ 7DLZDQ´ Industrial Management & Advantage and Organizational Performance.


Data Systems. 102 (4):226 234. Omega, 34, 107-124.
Hunt, V. Daniel. Quality in America ± How to Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa
Implement a Competitive Quality Program. (Teori dan Praktek) (edisi 1), Jakarta: Salemba
Homewood, IL: Business One Irwin, 1992. Empat.
Hurley,Robert F.and G.Thomas M.Hult,1998. Madu, C.N., Kuei, C.H. and Lin, C. 1995. A
Innovation,Market Orientation, and comparative analysis of quality practice in
Organizational Learning an Integration and manufacturing firms in the US and Taiwan.
Empirical Examination, Journal of Decision Sciences, Vol. 26, pp. 621-35.
Marketing,Vol. 62, (July 1998), pp. 42-54. Majeed, S. (2011). The Impact of Competitive
Ishikawa, K. (1992), Introduction to quality control, Advantage on Organizational Performance.
3A Corporation, Tokyo. European Journal of Business and
Jahanshahi, A. A., Rezaie, M., Nawaser, K., Ranjbar, Management, 3(4), 191-196.
V., & Pitamber, B. K. (2012, June 6). Montgomery, G. L. & Straja S. R. (2010, September).
Analyzing the Effect of Electronic Commerce Share-Based Payment Valuation Relative Total
on Organizational Performance : Evidence Shareholder Return Plan. Montgomery
from Small and Medium Enterprises. African Investment Technology.
Journal of Business Management, 6(15), 6486- Mukherjee, A. & Hanif, M. (2003, July 1). Financial
6496. Accounting. New Delhi : Tata McGraw-Hill.
Kaplan, R.S. & Norton, D.P. (1992, Jan-Feb). The Needleman, T. (2003, May). Customer satisfaction is
Balance Scorecard ± Measures that Drive supreme. Internet World, 9(5), 6-7.
Performance. Harvard Business Review, 71-
79. Nguyen, T. U. H., Sherif, J. S. & Newby, M. (2007).
Kotler, P. (1996). Manajemen Pemasaran: Analisa Strategies for Successful CRM
Perencanaan dan Pengendalian (edisi 5). Implementation. Information Management &
Jakarta. Computer Security, 15(2), 102-115.
Kotler, P & Amstrong, (2004), Prinsip-prinsip Oxford Dictionaries. (2013). Organization. Retrieved
Marketing (edisi 7). Jakarta : Salemba Empat,. March 28,2013,from
Koufteros, X. A. (1995). Time-Based Manufacturing: http:/oxforddictionaries.com/definition/english
Developing a Nomological Network of /organization?q=organization
Constructs and Instrument Development, Porter,M. E. 1980. Competitive Strategy: Techniques
Doctoral Dissertation, University of Toledo, for Analyzing Industries and Competitors.
Toledo, OH New York, Free Press.
Krajewski, J. Lee and P. R. Larry, 2006, Operations http://books.google.co.id/books?id=QN0kyeH
Management Strategy and Analysis, Fifth XtJMC&printsec=frontcover&hl=id&
Edition, Addison-Wesley Publising Company ource=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage
Inc. &q&f=false
Lakhal, L., Pasin, F., and M. Liman. 2006. Quality Porter, Michael E., 1993. Keunggulan Bersaing ±
management practices and their impact on Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
performance. International Journal of Quality Unggul. Erlangga, Jakarta.
and Reliability management.Vol ,23.No. Powell, T.C. (1995). Total quality management as
6:,pp.625±646. competitive advantage: A review and empirical
Latdict. (2013). Qualis. Retrieved March 27, 2013, study. Strategic Management Study, 16(11),
from http://latin- 15-37.
dictionary.net/search/latin/qualis Prajogo, Daniel I., and Soon W. Hong. 2008. The
Lawrence M. Corbett and Kate N. Rastrick. 2000. effect of TQM on performance in R&D
Quality performance and organizational environments: A perspective from South
culture : A New Zealand study, International Korean firms, Technovation 28, pp. 855±863.
Journal of Quality & Reliability Management, Prieto, I. M., & Revila E. (2006). Learning capability
Vol. 17 No. 1, hal. 14-26. and business performance: A non-financial and
Lemeshow, S. & David W.H.Jr. (1997). Besar Sampel financial assessment. The Learning
dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Organization, 13(2), 166-185.
Gadjahmada University Press. Ramlawati. 2010. Implikasi Praktek Total Quality
Leonard-Barton, Dorothy. 1995. Wellsprings of Management (TQM) Terhadap Daya Saing,
Knowledge, Harvard Business School Press. Kepuasan Konsumen, dan Kinerja Bisnis Pada
Li, S., Ragu-Nathan, B., Ragu-Nathan, T. S., and Rao, Perusahaan Manufaktur di Kota Makassar,
S. Subba. (2006). The Impact of Supply Chain Disertasi PPs. FEUniversitas Brawijaya,
Management Practices on Competitive Malang.
BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 1, 2013

Render, Barry and Jay Heizer. 2004. Operations 9HVH\ -7 µ7KH QHZ FRPSHWLWRUV WKH\ WKLQN LQ
Management, International Edition, Pearson terms of speed to-PDUNHW¶ Academy of
Education Inc. Upper Saddle River, New Management Executive, Vol. 5.no. 2, pp. 23±
Jersey. 33.
Rondeau, P. J., Vonderembse, M. A.,and Ragu- :DOGPDQ ' $ ³7KH FRQWULEXWLRQ RI 740 WR
1DWKDQ 7 6 ³ExploringWork System a theory of work performDQFH´ $FDGHP\ RI
Practices for Time-Based Manufacturers: Their Management Review, Vol. 19 No. 3.
,PSDFW RQ &RPSHWLWLYH $GYDQWDJH´ -RXUQDO RI Wibowo, P. P. & Berastegui, R. G. (2008,
Operations Management. November). The Relationship Between
Saraph, J. V., Benson, P. G. and Schroeder, R. G. Economic Value Added (EVA) and Market
³$Q LQVWUXPHQW IRU PHDVXULQJ WKH Value Added (MVA) with Reported Earnings :
FULWLFDO IDFWRUV RI 740´ Decision Sciences, an Empirical Research of 40 Listed Companies
Vol. 20, No. 4, pp. 810-829. in Indonesia Stock Exchange for the Year
Salaheldin, S. I. (2009). Critical success factors of 2004-2007. Journal of Applied Finance and
TQM implementation and their impact on Accounting, 1(1), 60-72.
performance of SMEs. International Journal of Zairi, M. 1997. Business process management: a
Productivity and Performance Management, boundary less approach to modern
58(3), 215-217. competitiveness. Business Process
Sit, W.-Y., Ooi, K.-B., Lin, B. and Chong, A.Y.-L. Management Journal, Vol.3, No.1, pp.64-80.
2009. TQM and Customer satisfaction in =KDQJ 4 < ³7HFKQRORJ\ ,QIXVLRQ (QDEOHG
0DOD\VLD¶V VHUYLFH VHFWRU ,QGXVWULDO Value Chain Flexibility: A Learning and
Management and Data Systems. Vol.109, Capability-%DVHG 3HUVSHFWLYH´ 'RFWRUDO
No.7, pp. 957-975. Dissertation, University of Toledo, Toledo.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian bisnis
(pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D).
Bandung: Penerbit Alfabeta. LAMPIRAN 1.Indikator Empirik untuk variabel Total
Terziovski, M., and Samson, D. 1999.The link between
total quality management practice and Quality Management, Keunggulan Bersaing, dan Kinerja
organizational performance. International Journal of Perusahaan.
Quality & Reliability Management, Vol. 16 No. 3.
Thatte, A.A. (2007). Competitive Advantage of a Firm
through Supply Chain Responsiveness and Total Quality Management
SCMPractices. Doctoral dissertation, The Top Management Support
University of Toledo. X1 : Kami senantiasa menjadi pioner (yang
7KRPSVRQ 9 $ ³%XUHDXFUDF\ DQG pertama) dalam penerapan dan pendorong
,QQRYDWLRQ´ $GPLQLVWUDWLYH 6FLHQFH 4XDUWHUO\ pendekatan TQM
10, pp. 1-20. X2 : Kami senantiasa bertanggung jawab penuh atas
Tracey, M, Vonderembse, MA & Lim JS 1999, produk atau jasa yang ditawarkan kepada
µ0DQXIDFWXULQJ WHFKQRORJ\ DQG VWUDWHJ\ pelanggan
formulation: keys to enhancing X3 : Kami senantiasa menjadi pemimpin yang dapat
FRPSHWLWLYHQHVV DQG LPSURYLQJ SHUIRUPDQFH¶ memberikan motivasi kepada semua karyawan
Journal of Operations Management, Vol. 17, Quality Information
no. 4, pp.411±28. X4 : Perusahaan kami mampu menghasilkan
Tornow, W.W. and Wiley, J.W. 1991. Service quality informasi yang berkaitan dengan kualitas
and management practices: produk atau jasa, yang meliputi informasi
a look at employee attitudes, customer mengenai pekerjaan ulang (rework) atas
satisfaction, and bottom-line produk, informasi mengenai biaya kualitas dan
consequences.Human Resource Planning, Vol. informasi scrap
14, pp. 105-15 Process Management
Ursula, G. & Wilderom, C. P. M. (1997). X5 : Perusahaan kami memiliki sistem yang
Organizational effectiveness = corporate memungkinkan semua sumber daya
performance? Why and how two research perusahaan digunakan dengan efektif dan
traditions need to be merged. Tilburg efisien untuk mencapai kinerja yang
University, Netherlands. diinginkan
Venkatraman, N. & Ramanujam, V. (1986). Product Design
Measurement of Business Performance in X6 : Semua departemen senantiasa berpartisipasi
Strategy Research: A Comparison of dalam proses desain dan bekerjasama untuk
Approaches. Academy Management Review, mencapai desain produk yang sesuai harapan
11(4), 801-814. pelanggan
Prayhoego: Analisa Pengaruh Total Quality Management Terhadap Keunggulan Bersaing dan KinerjaPerusahaan

Workforce Management Y7 : Perusahaan kami senantiasa melakukan inovasi


X7 : Perusahaan kami senantiasa memiliki panduan produk seiring dengan perubahan kebutuhan
tentang prinsip ± prinsip pelatihan karyawan, pelanggan dibandingkan dengan pesaing.
otoritas kepada kepada karyawan, dan Y8 : Perusahaan kami senantiasa menyediakan produk-
kerjasama tim produk dengan keunggulan (fitur) baru
X8 : Perusahaan kami senantiasa memiliki rencana dibandingkan dengan pesaing.
yang memadai untuk perekrutan karyawan
X9 : Perusahaan kami senantisa memiliki pekerja Time to Market
yang mempunyai kemampuan untuk Y9 : Perusahaan kami merupakan pioner dalam
perpartisipasi dalam proses perbaikan kualitas memperkenalkan produk kepada pelanggan
Supplier Involment dibandingkan dengan pesaing.
X10 : Perusahaan kami senantiasa lebih Y10 : Perusahaan kami bergerak cepat dalam
mementingkan faktor kualitas daripada harga mengembangkan produk baru dibanding dengan
dalam memilih supplier pesaing.
X11 : Perusahaan kami senantiasa memiliki
hubungan jangka panjang dengan supplier Kinerja Perusahaan
X12 : Perusahaan kami senantiasa bekerjasama Kinerja Keuangan
dengan supplier untuk membantu Z1 : Perusahaan kami mampu mencapai tingkat
meningkatkan kualitas produk atau jasa pengembalian terhadap penjualan (return on sales)
Customer Involment yang telah ditargetkan.
X13 : Kebutuhan pelanggan senantiasa menjadi hal Z2 : Perusahaan kami mampu mencapai keuntungan
yang diingat oleh semua karyawan (profit) yang telah ditargetkan.
X14 : Kepuasan pelanggan senantiasa menjadi hal Z3 : Perusahaan kami mampu mencapai tingkat
yang diingat oleh semua karyawan pertumbuhan penjualan yang telah ditargetkan.
X15 : Perusahaan kami memiliki pengukuran yang Z4 : Perusahaan kami mampu mencapai tingkat
spesifik tentang pemberdayaan karyawan yang produktivitas yang telah ditargetkan.
mencakup tingkatan lintas departemen (lintas Z5 : Perusahaan kami mampu mencapai biaya produksi
fungsi) dan kerjasama tim yang digunakan yang telah ditargetkan atau bahkan lebih rendah.
X16 : Perusahaan kami senantiasa memberikan
otoritas kepada karyawan dalam pengambilan Kinerja Operasional
keputusan Z6 : Perusahaan kami mampu mencapai pangsa pasar
X17 : Perusahaan kami senantiasa memperluas (market share) yang telah ditargetkan.
interaksi antara karyawan dengan pelanggan Z7 : Perusahaan kami senantiasa memperkenalkan
X18 : Perusahaan kami senantiasa memberikan produk baru di saat yang tepat.
sistem dimana karyawan dapat memberikan Z8 : Perusahaan kami mampu menawarkan produk/jasa
saran kepada perusahaan yang sesuai dengan persepsi pelanggan.
Z9 : Perusahaan kami mampu mencakup seluruh
Keunggulan Bersaing lingkup pangsa pasar yang ditargetkan dengan
Harga menggunakan sumber daya yang minimum.
Y1 : Perusahaan kami senantiasa menawarkan harga Z10 : Perusahaan kami mampu memenuhi kebutuhan
yang kompetitif dibandingkan dengan pesaing. pelanggan.
Y2 : Perusahaan kami senantiasa menawarkan harga
yang sama rendahnya atau bahkan lebih rendah
dibandingkan dengan pesaing.
Kualitas
Y3 : Perusahaan kami senantiasa menawarkan produk
yang berkualitas tinggi dibandingkan dengan
pesaing.
Delivery Dependability
Y4 : Perusahaan kami senantiasa melakukan pengiriman
barang kepada konsumen tepat waktu dibandingkan
dengan pesaing.
Y5 : Perusahaan kami senantiasa melakukan pengiriman
barang kepada konsumen sesuai dengan jumlah dan
pesanan dibandingkan dengan pesaing.
Inovasi Produk
Y6 : Perusahaan kami senantiasa menyediakan produk
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan
dibandingkan dengan pesaing.

You might also like