This document summarizes a study on the role of extracurricular activities of Indonesian Red Cross students in developing caring character and social resilience during the COVID-19 pandemic. The study found that:
1) Character development and social care attitudes are main objectives of organized extracurricular activities based on Red Cross movement principles.
2) Participation in social issues through individual and collective involvement helps foster caring character.
3) Involvement in humanitarian activities through exercises, blood donation services, disaster response, and aid distribution further strengthens caring character.
4) Partnerships with government, universities, and health organizations support social resilience through coordinated pandemic response activities.
Developing caring character through extracurricular
This document summarizes a study on the role of extracurricular activities of Indonesian Red Cross students in developing caring character and social resilience during the COVID-19 pandemic. The study found that:
1) Character development and social care attitudes are main objectives of organized extracurricular activities based on Red Cross movement principles.
2) Participation in social issues through individual and collective involvement helps foster caring character.
3) Involvement in humanitarian activities through exercises, blood donation services, disaster response, and aid distribution further strengthens caring character.
4) Partnerships with government, universities, and health organizations support social resilience through coordinated pandemic response activities.
Developing caring character through extracurricular
This document summarizes a study on the role of extracurricular activities of Indonesian Red Cross students in developing caring character and social resilience during the COVID-19 pandemic. The study found that:
1) Character development and social care attitudes are main objectives of organized extracurricular activities based on Red Cross movement principles.
2) Participation in social issues through individual and collective involvement helps foster caring character.
3) Involvement in humanitarian activities through exercises, blood donation services, disaster response, and aid distribution further strengthens caring character.
4) Partnerships with government, universities, and health organizations support social resilience through coordinated pandemic response activities.
Developing caring character through extracurricular
The Role of PTM Student Extracurricular Activities in Developing
Caring Characters and Its Implications for Social Resilience during
the Covid-19 Pandemic Ardianti1, Saida Sahyani2, Jenita Triandana3, Umar4 1 Islamic Education, Tarbiyah and Teacher Training, Islamic Institut of Muhammadiyah Sinjai, Sinjai, Indonesia, 92611 2 Islamic Education, Tarbiyah and Teacher Training, Islamic Institut of Muhammadiyah Sinjai, Sinjai, Indonesia, 92611 3 Islamic Education, Tarbiyah and Teacher Training, Islamic Institut of Muhammadiyah Sinjai, Sinjai, Indonesia, 92611 4 Islamic Education, Tarbiyah and Teacher Training, Islamic Institut of Muhammadiyah Sinjai, Sinjai, Indonesia, 92611 Email: ardiantiad700@gmail.com1; saidasahyani2704@gmail.com2, jenitatriandana@gmail.com3, oemar.tech.iaim@gmail.com4
ABSTRACT upaya peningkatan ketahanan social secara berkelanjutan
dimana kita tinggal. Ketahanan social dalam konteks ini, Low attitudes and concerns are related to social resilience sebagaimana dikemukakan (Bahransyaf & Probosiwi, in the era of the Covid Pandemic 19. Therefore, changes in values require the importance of a caring attitude to 2013) sebagai suatu kondisi dalam kehidupan social yang support social resilience, especially the role and memiliki potensi resiko dan komunitas masyarakar strengthening of student extracurricular organizations mampun mengatasi resikonya tersebut. engaged in humanitarian activities. This study aims to Berkaitan dengan itu ketahanan social sangat describe and analyze the role of extracurricular dipengaruhi tingkat resiko seperti bencana alam, virus organizations of Indonesian Red Cross students at the pandemic berefek pada kerentanan pribadi dan social, Muhammadiyah Higher Education (PTM) level in (Höfler, 2014) turut menyarankan pentingnya membangun fostering student caring characters and their implications strategi ketahanan psikologi dengan melibatkan for social resilience in the Covid-19 Pandemic era. The pendidikan bagi orang dewasa. Respon secara konkrit telah descriptive qualitative research method used in this case mengharuskan semua elemen masyarakat untuk terlibat study was the data collection technique, the observation mengambil langkah-langkah strategis pengurangan resiko interview, and documentation. Data validity techniques baik dalam bentuk kesadaran diri maupun kependulian through credibility, transferability, dependability, nyata tak terkecuali generasi muda. confirmability. Data analysis using condensation flow, Untuk mewujudkan ketahanan sosial masyarakat display, and conclusion. The findings in strengthening memerlukan terobosan berupa pemberdayaan komunitas caring attitudes show (1). Characters and social care memiliki visi dan gerakan social seperti gerakan social attitudes are the main objectives of organized talent generasi muda. Ditangan generasi muda sebagai pelopor interest development activities as an organizational culture pembangunan bangsa masa depan harus selalu mengambil based on the PMI movement principles, (2) Participatory peran perubahan yang diperhitungkan. Peranan generasi and familial roles in social issues through individual and muda terwujud dalam gerakan yang terorganisir dan collective involvement directly, (3) As an educational partisipatif seperti dalam bidang budaya, agama, volunteer in internal and external activities through pendidikan dan social. involvement and solidarity such as routine human resource Dalam gerakan kemanusiaan yang diwujudkan development exercises, blood donation services, disaster pemuda mengandung pembudayaan nilai-nilai karakter mitigation socialization and workshops, social service, seperti tanggung jawab, mandiri, rela berkorban dan volunteer relief for natural disasters, distribution of aid, peduli. Pendidikan karakter dapat menjadi pilihan strategis distribution of masks, and spraying of disinfectants. (4) As mengokohkan ketahanan pribadi individu dan social di era partners for the government, universities, religious, perubahan tata nilai. Karena itu tujuan pendidikan karakter education, and health institutions through coordination and dapat menjadi perisai prilaku deskruptif dan disisi lain communication in overcoming covid-19 such as memperkuat jadi diri seseorang terlebih diera kerentanan participatory activities, studies, and discussions. social. Generasi muda (mahasiswa) millennial yang Orientation and activities are very important to get support rentang terjebak dalam lingkaran dekadensi moral kian from all parties to achieve better social resilience. terasa membutuhkan pendidikan karakter (Wahono, 2018). Keywords: PMI Student Extracurricular Activities, caring Dengan demikian kepemilikan karakter yang baik dapat character, social resilience, Covid-19 Pandemic menjadi modal bagi mereka untuk menopang ketahanan social. Sebuah studi menunjukkan jika kepedulian INTRODUCTION komunitas sukarelawan merupakan modal social yang Efek pandemic Covid-19 telah mempengaruhi membantu tegaknya keutuhan social dan secara partisipatif seluruh dimensi kehidupan social karena itu diperlukan melakukan pembaharuan masyarakat dan mempengaruhi empati, optimisme dan kepercayaan untuk memperkuat masyarakat secara umum (Wu, 2011). ketahanan social (Franke & Elliott, 2021). Efek lain dari Dalam kontek memperkokoh ketahanan social di kondisi ini ialah kerentanan social karena pembatasan era Pandemi Covid-19 diperlukan pendidikan karakter social (The Lancet, 2020). Ketahanan social masyarakat kepedulian sebagai langkah konkrit yakni dengan menjadi penanda keberlansungan masyarakat yang damai menumbuhkan semangat peduli pada sesama. Hasil dan sejahtera. Menurut (Sugishita, 2021) tingkat penelitian (Muhamadi & Hasanah, 2019) menegaskan penyebaran Covid-19 yang sangat berdampak sistemik itu bahwa semakin baik pendidikan karakter kepedulian bagi diperlukan perubahan paradigma yang berfokus pada relawan ekstrakurikuler akan menjadikan seseorang makin peduli sesama. Karena dengan pendidikan karakter di masa pada objek pendidikan dasar, diantaranya penelitian Pandemi Covid-19 ini akan menampilkan prilaku (Admizal & Fitri, 2018) yang mengkaji pendidikan nilai berkarakter dengan kesadaran dan ketulusan diri kepedulian social siswa sekolah dasar melibatkan strategi mewujudkan kepedulian, tanggung jawab dan keteladanan guru secara verbal dan non verbal. Penelitian ini (Santoso et al., 2020). Transformasi nilai karakter menggunakan metode kualitatif dengan focus pada aspek mahasiswa tidak serta merta hanya mempelajarinya saja nilai kepedulian social dan strategi guru dalam pendidikan namun penting lebih implementasi dan praktek nyata nilai. Dalam konteks pendidikan karakter usia remaja sehingga pada gilirannya dapat menampilkan ciri karakter terdapat penelitian (Dwi Isrodiyah, 2017) menggunakan bangsa (Dharmawan, 2014). metode kuantitatif eksperimen yakni menguji siswa yang Salah satu unsur terpenting dalam peningkatan terlibat dalam ektrakurikuler palang merah dan siswa yang ketahanan sosial dapat dilihat dari sejauh mana kualitas tidak mengikuti ekstrakurikuler tersebut, dengan generasi muda utamanya mahasiswa yang diharapkan menyimpulkan bahwa kepedulian lebih ditunjukkan oleh terlibat sebagai agent of change dan control social. siswa yang terlibat dibanding siswa yang tidak terlibat. Kegiatan esktrakurikuler mahasiswa di perguruan tinggi Sebaliknya penelitian (Rudiyanto et al., 2018) yang yang mengembangkan kegiatan kemanusiaan diyakini menggunakan metode kualitatif studi kasus menyimpulkan memberi kontribusi positif dalam mengembangkan jika ektrakurikuler dapat dapat meningkatkan keterampilan karakter peduli mahasiswa, meningkatkan kemampuan dan social. Kedua studi ini hanya mengulas program keterampilan diri yang membawa pengaruh pada ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dan kaitannya kehidupan social melalui respon dan tindakan kepedulian dengan karakter kepedulian dan keterampilan social. social. Hasil penelitian (Yulianti, 2018) mengemukakan Penelitian relevan juga dilakukan (Fitriana, 2020) bahwa nilai social yang dibangun dalam kegiatan KSR yang mengkaji strategi KSR PMI Universitas Sriwijaya PMI yaitu nilai kasih sayang yang terwujud dalam bentuk mendidik karakter peduli mahasiswa dengan menggunakan kepedulian dan pengabdian, empati, kekeluargaan, metode kualitatif studi kasus menyimpulkan bahwa tanggung jawab dan disiplin, kerjasama dan kesederajatan. strategi yang harus mencakup tujuan dan komunikasi Secara empiris kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa maupu keadaan internal dan lingkungan. Sedangkan studi KSR PMI telah berorientasi pada gerakan kemanusiaan (Mustika & Sahudra, 2018) mengkaji konteks berbeda dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan pendidikan dan yakni keterlibatan lingkungan social dalam membentuk pelatihan, penguatan kapasitas, bakti social, sosialisasi dan karakter kepedulian pada lingkungan, menggunakan mitigasi bencana maupun pengurangan resiko Covid-19. metode deskriptif kuantitatif dengan menyimpulkan bahwa Orientasi kegiatan tersebut dilandasi oleh prinsip-prinsip karakter peduli lingkungan yang terbentuk pada diri dasar gerakan yaitu kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, mahasiswa melibatkan peran budaya kampus dan kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan. lingkungan keluarga. Dalam kontek kajian hermeneutis, Unit Palang Merah Indonesia pada tingkat Perguruan penelitian (Sarumaha & Pasuhuk, 2020) turut mengkaji Tinggi Muhammadiyah di Kab. Sinjai mempunyai motto strategi dalam membentuk karakter peduli dengan objek “Spirit for humanity”, salah satunya KSR PMI Unit 101 mahasiswa teologi, penelitian kualitatif metode deskriptif IAIM Sinjai yang selama lebih dari dua dekade analisis secara hermeneutis menggali teks Filipi dan mengembangkan kegiatan pendidikan karakter kepedulian melakukan singkronisasi kondisi mahasiswa, hanya lintas generasi khususnya mahasiswa. Pada sisi lain menyimpulkan keteladanan pemimpin dibutuhkan sebagai outputnya dapat mengaktualisasikan gerakan Palang peran membentuk karakter peduli sesama. Merah dalam bentuk kepedulian social sehingga mampu Dari sejumlah studi kepustakaan yang ditemukan dirasakan masyarakat. khususnya penelitian-penelitian diatas memberi gambaran Berdasarkan paparan diatas rumusan masalah jika isu pendidikan karakter kepedulian social dikaji dari penelitian ini menyajikan (1). Apakah tujuan utama dalam berbagai perspektif, level dan konteks. Seperti focus pada kegiatan ekstrakurikuler KSR PMI Unit Perguruan Tinggi usia sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi di Kab. Sinjai mengarah pada pembentukan karakter maupun dalam konteks strategi dan kajian teks. Adapun kepedulian social?, (2). Bagaimana peran ekstrakurikuler variable relevan dengan konteks penelitian ini yaitu KSR PMI dalam mewujudkan kepedulian mahasiswa yang esktrakurikuler mahasiswa KSR PMI dan karakter berimplikasi pada ketahanan social di masa Pandemi kepedulian. Namun yang mengkaji konsep, tujuan dan Covid-19?, Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan gerakan maupun peran secara kelembagaan ekstrakurikuler menganalisis tujuan dan peran KSR PMI dan implikasinya KSR PMI khususnya pada Perguruan Tinggi di Kab. Sinjai pada ketahanan social dimasa Pendemi Covid-19. Dengan terkait menumbuhkan kepedulian mahasiswa dan menyajikan peran tersebut secara mendalam, tulisan ini implikasinya pada ketahanan social menjadi cela peneliti diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan implikasi menfokuskan masalah tersebut, dengan harapan dapat pada khazanah pengetahuan sosial, berkontribusi pada lebih mempertegas posisi dan peran ekstrakurikuler KSR penguatan karakter pemuda dan ketahanan social secara PMI yang berorientasi pada kemanusiaan sehingga luas. menjadi bagian yang dapat diperhitungkan dalam memperkokoh ketahanan social terlebih di masa Pandemi LITERATURE REVIEW Covid-19. Tinjauan kepustakaan yang disajikan terdiri dari 2 2. Kerangka Teori (dua) hal yaitu studi penelitian sebelumnya dan kerangka a. Pendidikan karakter dan karakter kepedulian teori sebagaimana berikut: Definisi karakter diartikan sebagai sifat-sifat 1. Tinjauan penelitian relevan kejiwaan, akhlak, tabiat dan budi pekerti yang dapat Penelitian yang menfokuskan pendidikan karakter menjadi pembeda pada seseorang (Tim Redaksi, 2013). dilembaga pendidikan terdapat penelitian serupa yaitu Arti ini menunjukkan karakter sebagai sifat dan kepribadian, kualitas moral yang sangat mendasar yang Menurut (Yudhistira et al., 2015), indikator ada pada manusia. Definisi pendidikan karakter juga kepedulian social khususnya pada peserta didik banyak diuraikan oleh pakar pendidikan karakter diantaranya yaitu senang membantu atau menolong, diantaranya yaitu (Lickona, 2013) mendefinisikan memiliki empati dan simpati, memiliki toleransi dan pendidikan karakter sebagai usaha dan sengaja dilakuikan kerjasama. Karena itu indikator kepedulian diatas dalam rangka menumbuhkembangkan pemahaman dan tercermin melalui rasa empati dan sikap berbuat yakni kepedulian masyaraka agar dapat bertindak sesuai nilai dengan cara membantu mengurangi beban orang lain baik etika. Sedangkan menurut Ryan & Bohlin pendidikan moril maupun materil. Karena itu seseorang dikatakan karakter mengandung sifat-sifat yang baik dan terdapat memiliki kepedulian yang baik jika bersungguh-sungguh unsur pokok yaitu pengetahuan tentang kebaikan (knowing bersimpati dan membantu orang lain secara tanpa the good), cinta pada kebaikan (loving the good), dan mengharapkan imbalan. berbuat kebaikan (doing the good) (Majid & Andayani, b. Ketahanan social di era Pandemi Covid-19 2012). Istilah ketahanan sosial merujuk pada konsep Sejalan dengan konsep pendidikan budaya dan kehidupan individu di dalam keluarga dan masyarakat karakter bangsa yang digagas Kemendiknas dimaknai dengan membangun identitas social, mewujudkan sebagai proses yang menumbuhkan nilai budaya dan kebutuhan yang dapat melansungkan kestabilan jangka karakter pada seseorang agar dapat menampilkan diri panjang (Surwandono, 2020). Sedangkan menurut dengan karakter yang dimiliki sebagai bagian dari (Sadewo & Purnasari, 2013) ketahanan social budaya masyarakat (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010). diartikan sebagai kondisi kehidupan menyangkut budaya, Berdasarkan definisi diatas maka pendidikan kepribadian bangsa berasas pancasila ditandai kemampuan karakter dapat dipahami sebagai proses yang masyarakat membangun kehidupan social yang selaras menumbuhkan nilai-nilai Kutipan diatas mengisyaratkan yang beriman, maju dan sejahtera dan mampu mengatasi bahwa pendidikan karakter dapat diwujudkan dalam bentuk kemungkinan yang mengancam. berbagai situasi dan konteks, terencana dan Ketahanan social sangat berkaitan dengan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan potensi ketahanan pribadi dan keluarga, dimana kemampuan dan karakter dalam diri individu maupun kelompok. Dengan ketahanan pribadi menjadi modal penting bagi keluarga membentuk karakter yang baik akan menunjukkan pribadi dalam mengatasi tantangan dari lingkungan social dan yang luhur, berbudi pekerti dan berakhlak mulia. alam. Ketahanan pribadi yang baik akan memperkuat Tujuan pendidikan pendidikan karakter ketahanan social. Karena itu ketahanan pribadi dapat sesungguhnya menjadikan individu mengetahui, dikembangkan melalui proses pendidikan, pelatihan dan merasakan dan mampu mengaktualisasikan karakter dalam internalisasi nilai-nilai kehidupan social dan kemanusiaan. kehidupannya secara bertanggung jawab. Nilai karakter Kaitan ini konteks ketahanan individu dan implikasinya yang dimiliki individu, menurut (Adisusilo, 2012) akan pada ketahanan sosial, hasil penelitian (Boyle, 2020) telah terwujud dalam dimensi diri dan teraktualisasi sesuai mengemukakan tentang ketahanan moral pemuda telah norma agama, adat budaya dan hukum dalam rangka mencerminkan pada sikap peduli, menunjukkan kasih mempererat hubungannya dengan diri sendiri, pada sesama sayang dan memberikan bantuan dengan menjadikan nilai maupun kepada Tuhannya. Pendidikan karakter bukan saja moral sebagai landasan kesadaran moral. mentransfer pengetahuan karakter, tentang baik dan buruk Problematika empiris kemanusiaan dimasa Pandemi tetapi lebih penting melibatkan internalisasi seperti prakter Covid-19 sangat berdampak pada ketahanan social, dan pembiasaan, contoh keteladanan, bahkan pemberian peningkatan kasus yang sulit terbendung menyebabkan hadiah dan hukuman. Selain itu juga dapat diintegrasikan ketahanan pribadi, keluarga dan social mengalami tekanan. ke dalam berbagai mata pelajaran dan internalisasi melalui Menurut (Estriyanto, 2020) untuk memperkuat ketahanan budaya sekolah. Menurut (Majid & Andayani, 2012) masyarakat pada situasi ini memerlukan peran aksi social sejalan dengan pendidikan akhlak dalam pendidikan Islam mahasiswa dalam melalukan pengabdian masyarakat yaitu menfokuskan pada akhlak, adab dan contoh seperti meningkatkan edukasi tentang Covid-19), keteladanan. Relevan pendapat (Sanderse, 2013) kalau meningkat kesadaran (awareness) mematuhi protocol keteladanan dalam pendidikan karakter memiliki peran dan kesehatan, mendorong aktivitas yang produktif dan dapat berkontribusi positif menumbuhkan moral anak. terlibat meningkatkan aktivitas pembelajaran daring bagi Diantara sekian banyak nilai-nilai karakter yang pelajar dalam setiap lingkungan social. (Alfiana et al., perlu diinternalisasikan yaitu karakter peduli atau 2021) berpendapat jika kegiatan seperti sosialisasi dan kepedulian social. Menurut (Tim Redaksi, 2013) Kamus edukasi dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Besar Bahasa Indonesia, istilah peduli diartikan untuk mematuhi protocol kesehatan. mengindahkan, memperhatikan atau menghiraukan. c. Ekstrakurikuler mahasiswa KSR PMI Kepedulian merupakan sikap diri yang dilakukan dengan Dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 mencurahkan perhatian diluar diri atau lingkungan sekitar. tentang Pendidikan Tinggi mengemukakan jika mahasiswa Kepedulian termasuk salah satu nilai pokok dalam merupakan bagian dari civitas akademika dan insan pendidikan budaya dan karakter bangsa (Kementerian dewasa yang berkesadaran mengembangkan potensi dirinya ditempat ia belajar baik secara intelektual dan Pendidikan Nasional, 2010). Sejalan dengan kebijakan profesionalitas lainnya, sehingga tergolong sebagai revoluasi mental dalam membangun karakter generasi bangsa terdapat enam pilar karakter manusia sebagai kegiatan akademik (Gunawan et al., 2017). barometer prilaku yaitu respect, responsibility, citizenship Lebih lanjut menurut (Gunawan et al., 2017) civic duty, fairness, caring dan citizenship (Asrori, 2016). terwujudnya kompetensi mahasiswa karena mampu menyeimbangkan aktifitas akademik dan non akademiknya diperguruan tinggi. Kegiatan akademik seperti perkuliahan, konferensi, berdiskusi, praktek, impmenetasinya terhadap social masyarakat. Peneliti penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Triana, menggunakan data sekuder dengan menelaah dokumen- 2011), sedangkan kegiatan nonakademik meliputi dokumen yang relevan dengan focus penelitian ini. bermacam-macam kegiatan mahasiswa dalam rangka Prosedur dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengembangkan potensi diri, bakat minat, yang prosedur purposive sampling yakni dengan menentukan subyek yang memahami kondisi penelitian, mengurus dikembangkan diluar kegiatan akademik (Kartika, 2016). perizinan, mengindentifikasi informan, dan menyusun dan Salah satu bentuk ekstrakurikuler mahasiswa yaitu menvalidasi instrument. Pengumpulan data dilakukan KSR PMI yang berada dalam naungan Perguruan Tinggi. dengan teknik wawancara mendalam semi terstruktur, Menurut (PMI Pusat, 2006) Korps Sukarela Palang Merah observasi dan telaah dokumen. Keabsahan data dilakukan Indonesia disingkat KSR PMI merupakan wadah dengan teknik triangulasi, diskusi teman sejawat (peer perkumpulan yang berhimpun dalam PMI sebagai wadah examination), dan mencukupkan sumber referensi. pengembangan dan pengabdian bagi anggota perhimpunan Sedangkan teknik analisis data menggunakan alur analisis PMI. Karena itu KSR PMI merupakan ujung tombak PMI, (Miles et al., 2014) yakni kondensasi (condensation) gerakan KSR PMI sesungguhnya memiliki tugas utama dengan menyederhanakan data temuan, penyajian data yang berkaitan dengan kemanusiaan yang melibatkan (data display) dengan menyajikan sesuai tema-tema dan peran oleh relawan. Menurut (Juliati, 2008) Untuk menjadi focus penelitian, dan menverifikasi temuan relawan PMI membutuhkan pendidikan dan pelatihan guna (conclusion/verification) dengan cara menarik kesimpulan membekali pengetahuan, keterampilan dan sikap guna sebagai inti dari temuan penelitian. mendukung tugas-tugas kepalangmerahan. Menurut (Hasanah, 2020) tugas-tugas KSR PMI yaitu RESULT AND DISCUSSION melakukan pembinaan dan pengembangan bakat dan 1. Membentuk karakter kepedulian sebagai tujuan minat, keterampilan diri yang mendukung tugas ekstrakurikuler KSR PMI kepalangmerahan, dan mengorganisir dalam wadah yang Karakter kepedulian social merupakan tujuan solid seperti di PMI Cabang/Kota dan Perguruan Tinggi. kegiatan dan pengembangan minat bakat unit Palang Pendapat yang sama dikemukakan (Lestari & Nurman, Merah Indonesia pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah 2019) jika kegiatan KSR PMI dilakukan sesuai dasar di Sinjai. Pelaksanaan kegiatan secara terorganisir dalam kemanusiaan yang relawan seperti partisipatif kegiatan budaya organisasi, berlandaskan visi misi tiap unit dan social, penggalangan dan penyaluran dana untuk korban prinsip-prinsip dasar gerakan PMI. KSR PMI menganut bencana, melakukan donor darah. visi yang menyiapkan tenaga relawan PMI kalangan mahasiswa yang cerdas, terampil dan memiliki tanggung METHOD jawab social dalam rangka memberikan pertolongan tampa Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif membedakan status social. Informan dalam wawancara dan pendekatan fenomenologi. selama penelitian memiliki pandangan yang sama menegaskan bahwa: berlansung peneliti terlibat sebagai informan kunci dalam “secara operasional Korps Sukarela Palang Merah mengumpulkan data lapangan, mengingat focus penelitian Indonesia atau KSR PMI merupakan organisasi ini tentang peran organisasi kepalangmerahan unit dalam kemahasiswaan yang bergerak atau berkecimpung mengembangkan pendidikan karakter relawan dan lansung dibidang kemanusiaan yang memegang teguh implikasinya terhadap ketahanan social masyarakat di era tujuh prinsip-prinsip dasar gerakan yaitu Pandemi Covid-19. Objek penelitian ini terdiri dari tiga kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, unit organisasi kemahasiswaan Palang Merah Indonesia kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan dalam Perguruan Tinggi yakni KSR PMI Uni 101 IAIM Sinjai, melaksanakan kegiatan” (Zulfikar), (Muslimin KSR PMI Unit 102 Umsi dan KSR PMI Unit 103 Akbid Rifaldi), (Rafika Eka Rahayu) wawancara, Madani dengan waktu pelaksanaan pengumpulan data dari 20/5/2021). bulan April sampai Juni 2021. (Creswell, 2015) Karena itu KSR PMI terbentuk dalam rangka menyarankan penelitian kualitatif untuk menggunakan menyalurkan minat dan bakat mahasiswa yang memiliki informan minimal 5 dan maksimal 25 orang dengan kepekaan sosial guna mengembangkan diri secara optimal, mengutamakan kejenuhan data, sehingga kriteria subjek membentuk jiwa relawan dalam wadah kegiatan penelitian ini terdiri dari pengurus inti masing-masing unit ekstrakurikuler. Hal ini menegaskan jika wadah KSR PMI KSR PMI seperti ketua dan sekretaris, pengurus bidang unit perguruan tinggi merupakan ujung tombak Palang pendidikan dan latihan, pengurus bidang humas dan Merah Indonesia dalam berbagai kegiatan operasionalnya. operasional, alumni dan masyarakat tertentu keseluruhan Menurut informan, “membentuk jiwa relawan yang akan berjumlah 12 orang informan yaitu Zulfikar, Muslimin bergerak dibidang kemanusiaan atau menyiapkan relawan Rifaldi, Rafika Eka Rahayu, Firdaus, Kiki Widiyasari, untuk palang merah (Zulfikar, wawancara, 20/5/2021), Nurul Hidayah, Mas’ud, Hidayat, Ainul Haq, Rosmaniar, sejalan dengan itu “tujuannya adalah menjadi relawan bapak Abdul Rasyid dan Ibu Sulaeha. terampil dan terciptanya human society (Muslimin Rifaldi, Jenis data penelitian ini yaitu data lisan dan data wawancara, 20/5/2021). Sedangkan informan lain tindakan atau prilaku orang terteliti, sehingga dibedakan mengemukakan: “wadah bagi mahasiswa untuk mendarmabaktikan diri menjadi data primer dan sekunder (Sugiyono, 2017). Data melalui tugas tugas kepalangmerahan dan primer berupa tempat (place) berupa lokasi kegiatan kemanusiaan, juga sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa, pelaku (actor) yakni para anggota pengurus kemasyarakatan dan kebangsaan, menjadikan yang terlibat dalam pedidikan karakter kepedulian, mahasiswi skader Palang Merah Indonesia. aktivitas (activity) yakni kegiatan-kegiatan yang berkaitan Diharapkan pula dapat terbentuk kelompok intelektual dengan pendidikan karakter kepedulian dan mahasiswa selain giat menuntut ilmu juga senatiasa siap siaga bila diperlukan tenaganya oleh PMI untuk menekankan aspek kognitif, psikomotorik dan afektif dalam menjalankan tugas-tugas dan misi kemanusiaan mahasiswa. Menurut informan menyatakan: (Rafika Eka Rahayu, wawancara, 25/5/2021). “Kita fokuskan pada empat hal yaitu karakter, Informan menyadari bahwa PMI merupakan mental, fisik dan komunikasi. Dalam hal karakter organisasi sosial yang tugasnya tidak hanya bergerak kita membentuk jiwa kepemipinan, disiplin, dalam mengatasi masalah kemanusiaan, namun juga mandiri, empati dan peduli pada masalah melakukan pembinaan pada relawan disemua tingkatan kemanusiaan. Dalam hal fisik itu ditekankan pada seperi PMR, KSP dan TSR. Informan mengakui bahwa pengembangan kekuatan fisik anggota melalui tanpa pembinaan jiwa relawan dalam wadah organisasi kegiatan indor dan outdor selama berhari-hari, ekstrakurikuler akan sulit mengaktualisasikan nilai-nilai untuk pelatihan mental lebih kepada tempaan dan kemanusiaan. Lebih lanjut informan menegaskan orientasi penguatan psikis dan emosi agar mereka memiliki pembinaan mahasiswa: kedewasaan berpikir dan bertindak, tidak cengeng “Pembinaan relawan di KSR PMI itu sesuai contohnya dilakukan kegiatan jurit setiap malamya. orientasi dan focus kita yaitu selalu mengupayakan Sedangkan komunikasi kita lebih membangun dan untuk membentuk karakter kepedulian social komunikasi, public speaking baik sesama dan kepemimpinan. Anggotanya diajari kepekaan komunitas, keluarga, masyarakat dan pihak-pihak pada lingkungan sekitar, kepedulian pada sesama lain di luar internal” (Zulfikar, wawancara, dan kesukarelaan memberikan pertolongan bagi 20/5/2021). yang membutuhkan. materi pelatihan yang “yang diajarkan dalam kegiatan pendidikan KSR diberikan seperti pertolongan pertama, donor darah, PMI, setiap kegiatan terdapat banyak pembelajaran kesiapsiagaan bencana, dapur umum, perawatan entah itu bagaimana cara memimpin, peduli keluarga, assessment, pencarian dan pertolongan terhadap sesama, mengerti arti bekerja sama, korban bencana, palang merah Internasional dll, menghargai pendapat, dll. Selain itu setiap bulannya serta menanamkan keikhlasan dan kesukarelaan kami juga mengadakan latihan rutin yang kepada calon anggota bahwa dalam melakukan mencangkup materi materi tentang pertolongan pertolongan atau misi kemanusiaan tanpa pertama pada korban bencana, sejarah pmi, mengharapkan imbalan,” (Zulfikar), (Muslimin kesehatan remaja, dll” (Nurul Hidayah, wawancara, Rifaldi), (Rafika Eka Rahayu), wawancara, 21/6/2021). 25/5/2021). Informan menyadari bahwa kegiatan ekstrakurikuler Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat yang dikembangkan secara internal semuanya tertuju pada dipahami bahwa nilai-nilai kemanusiaan yang dibentuk proses pembelajaran dan sepenuhnya menjadi ajang dalam kegiatan KSR PMI yaitu kepedulian pada sesama. pembelajaran untuk mengembangkan bakat yang sama Peduli berarti mencurahkan perhatian, memiliki kesadaran yaitu karakter, wawasan dan keterampilan yang dapat dan menunjukkan kekepekaan pada sesama maupun bermanfaat. Karena itu peran edukatifnya telah terwujud lingkungannya tanpa membedakan latar belakang dan sebagai kesadaran kolektif untuk menyukseskan tiap status social. Informan menyadari bahwa sikap kepedulian kegiatan yang berhubungan dengan kepedulian sosial. harus sejalan dengan prinsip-prinsip dasar gerakan Palang Secara eksternal dapat diidentifikasi melalui hasil Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Karena itu dokumentasi. Berdasarkan data program kerja unit terdapat menunjukkan kepedulian dapat dilakukan seperti sejumlah kegiatan seperti pembinaan dan pendampingan mengembangkan kapasitas diri, siap siaga, sosialisasi dan siswa atau PMR (Palang Merah Remaja) ditingkat edukasi, melakukan assesmen lapangan dan menyalurkan SMP/MTs dan SMA/MA diantaranya PMR Madrasah bantuan. Aliyah Negeri 1 Sinjai. Selain itu pendampingan kepada 2. Peran mahasiswa KSR PMI di PTM Sinjai dalam masyarakat daerah rawan bencana tanah longsor dan angin mewujudkan Kepedulian puting peliung di Desa Saotanre Kec. Sinjai Tengah Berdasarkan data temuan di lapangan dapat Kabupaten Sinjai dengan mengadakan sosialisasi dan diidentifikasi bahwa terdapat peran ekstrakurikuler KSR pemetaan titik rawan, workshop mitigasi dan PMI dalam menumbuhkan karakter kepedulian mahasiswa. kesiapsiagaan bencana, pelatihan pertolongan pertama bagi Hal ini dijabarkan sebagai berikut: masyarakat dan pemuda. a. Peran edukatif Internal dan Eksternal Relevan pernyataan alumni KSR PMI yang aktif Dalam konteks peran edukatif terbagi atas dua dalam setiap kegiatan sukarelawan menegaskan “kita kategori yaitu peran edukatif secara internal dan eksternal. selalu bersatu padu tim relawan dari semua unit PMI Secara internal, hasil dokumentasi KSR PMI Unit 101 melakukan berbagai edukasi masyarakat, seperti pola IAIM Sinjai tahun 2020 mengemukakan bahwa salah satu hidup bersih dan sehat, menerapkan protocol kesehatan, program pokok organisasi ialah menyelenggarakan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran pendidikan dan pelatihan ditingkat internal dengan cara Covid-19, merespon bencana seperti yang pernah terjadi melakukan perekrutan relawan calon anggota baru, gempa bumi di Palu dan Mamuju, di Kab. Luwuk, mengadakan pelatihan berupa pendidikan dan latihan dasar menyalurkan bantuan dan bakti social”. (Firdaus, (Diklatsar) tiap tahun, melakukan pelatihan rutin wawancara, 19/5/2021). penguatan materi dan kompetensi personil. Hal ini sejalan b. Peran partisipatif dan kekeluargaan dengan program kerja tiap unit, jika penyelenggaraan Selama era Pandemi Covid-19 unit-unit KSR PMI pendidikan dan pelatihan merupakan program pada Perguruan Tinggi di Kabupaten Sinjai telah berperan berkelanjutan yang bertujuan membekali keterampilan secara partisipatif dengan merespon kondisi kemanusiaan. personil dan sebagai proses regenerasi. Pendidikan dan Berdasarkan data dokumentasi dan observasi menunjukkan pelatihan dalam wadah ekstrakurikler tersebut pola kerja kolektif anggota KSR PMI bersama unsur lembaga dan masyarakat umum melakukan donor darah untuk kemanusiaan pada tanggal 14 Juni 2021 di halaman kehidupan mereka. Kegiatannya telah mengambil peran rumah jabatan Bupati Sinjai, selain itu terlibat dalam memperkuat ketahanan individu maupun social, pembagian kebutuhan pokok selama bulan suci ramadhan menyatukan diri dan bekerja sama secara terorganisir. kepada masyarakat pengguna jalan di kota Sinjai. Hal ini Karena itu masyarakat telah merasakan kepedulian dan tak sejalan pendapat informan: jarang merespon positif gerakan dan kegiatan KSR PMI “Diantara contoh partisipasi untuk kepedulian sosial dalam berbagai kesempatan. melakukan koordinasi bersama unit lain, fokusnya c. Peran sebagai mitra lembaga kemarin itu ketika lagi maraknya Covid, anak-anak Salah satu bentuk peran KSR PMI sebagai mitra KSR memang ditugaskan oleh PMI untuk ialah kemampuan personil menjalin komunikasi dan melakukan edukasi, mengagalang dana dan kerjasama untuk mewujudkan berbagai bentuk kegiatan menyalurkan bantuan kepada warga” (Kiki yang berhubungan dengan kepedulian pada kemanusiaan. Widiyasari, wawancara, 20/6/2021). Sebagai lembaga ekstrakurikuler ditingkat mahasiswa Seperti kegiatan yang baru kami lakukan yaitu yang memiliki orientasi kemahasiswaan turut mengambil pembagian sembako kepada orang yang peran kerjasama dengan berbagai pihak terkait dan dalam membutuhkan saat bulan Ramadhan kemarin. berbagai bentuk kegiatan jangka pendek dan jangka Sasaran kepada orang yang kami temui dijalan panjang. Senada informan mengemukakan bahwa: seperti tukang becak, pemulung ataupun orang yang “Bentuk kerjasama itu tergantung kegiatan yang belum sempat untuk pulang buka bersama dengan akan terlaksana, utamanya itu dari PMI Cabang dan keluarganya (Rafika Eka Rahayu, wawancara, kampus karena afiliasi kami, sedangkan lembaga 25/5/2021). terkait diantaranya BPBD, biasa juga bersama Bentuk partisipasi demikian telah menjadi pemuda pancasila, lembaga keagamaan, dinas kebiasaan dan terlaksana secara rutin. Bagi pengurus kesehatan ketika ada kegiatan dimasyarakat jadi ekstrakurikuler KSR PMI, berpartisipasi dalam kegiatan narasumber, begitupula dengan RSUD Sinjai kalau social merupakan suatu kewajiban yang harus ditunaikan kita adakan donor darah. Selain itu kami juga sering sebab berhubungan dengan tugas dan panggilan kerjasama pemerintah daerah terlibat sebagai bagian kemanusiaan. Menurut pengakuan informan “ada rasa dari tim kesehatan, tim relawan kalau ada event, tidak nyaman jika melewatkan suatu momentum yang termasuk kerjasama sesama organisasi internal berhubungan dengan kebutuhan utama sesama manusia, kampus” (Zulfikar), (Rosmaniar), wawancara, karena disitulah kami bisa mengabdikan diri membantu 25/5/2021), (Nurul Hidayah, wawancara, sesama terlebih di masa Covid-19 ini,” (Mas’ud, 21/6/2021) . wawancara, 10/6/2021). Sebagai bentuk tanggung jawab Untuk mendukung program kegiatan sosial dimasa Pandemi Covid-19, lebih lanjut informan ekstrakurikuler mahasiswa KSR PMI, maka menjalin menegaskan bahwa: kerjasama dan terlibat sebagai mitra kegiatan merupakan “bentuk-bentuk kegiatan kami pada warga pada cara efektif dalam menyukseskan setiap program. Terlebih masa Covid, kita membagi tim ada mengadakan karena keterbatasan tiap unit tersebut baik secara personil, penyemprotan disinsfektan ditempat umum biasa 3 sarana dan pendanaan, karena itu kebutuhan terkait mitra kali seminggu dan itu rutin kami laksanakan menjadi penting untuk mendukung visi dan mewujudkan disetiap kecamatan, ada yang bertugas membagikan kepedulian pada kemanusiaan. masker, pemberian paket PHBS dan membantu Berdasarkan paparan diatas, kegiatan warga membersihkan lingkungan, penyebaran ekstrakurikuler mahasiswa pada Perguruan Tinggi brosur, penyuluhan dan edukasi warga dan di Muhammadiyah di Kabupaten Sinjai memiliki tujuan sekolah-sekolah, dialog kesehatan dan workshop membentuk jiwa relawan dan menumbuhkan kepedulian siapsiaga bencana yang melibatkan juga dinas sosial dalam berbagai situasi kemanusiaan. Hal ini terkait. Kalau untuk kegiatan jangka panjang menandakan bahwa KSR PMI turut membangun karakter dilakukan pemetaan wilayah rawan bencana di bangsa yang peduli. Menurut (Asrori, 2016) ini relevan Sinjai Tengah. (Hidayat), (Ainul Haq), wawancara, dengan kebijakan revoluasi mental, jika untuk membangun 21/6/2021). generasi bangsa setidaknya terdapat enam pilar karakter Pernyataan tersebut dikonfirmasi oleh warga yang manusia sebagai barometer prilaku yaitu respect, merasakan kegiatan dan kepedulian mahasiswa KSR PMI responsibility, citizenship civic duty, fairness, caring dan maupun berdampak bencana secara lansung. Sebagaimana citizenship. dikemukakan oleh Ibu Sulaeha (warga kelurahan Lappa Pada prosesnya telah melibatkan berbagai bentuk yang pernah merasakan dampak Covid-19) menyatakan kegiatan seperti internalisasi pendidikan dan pelatihan “kehadiran adik-adik dari PMI sangat membantu saat kami dasar, praktek dan pembiasaan, budaya organisasi karena sedang kesulitan, mereka turut membantu saat keluarga itu dipengaruhi oleh budaya komunitas dan seluruh kami trauma dan putus asa”, (Ibu Sulaeha, wawancara, personil yang memiliki kesamaan visi tentang kepedulian. 10/6/2021). Hal yang sama dikemukakan bapak Abdul Hal ini memperkuat temuan sebelumnya dari (Mustika & Rasyid (korban kebakaran) di Kecamatan Tellulimpoe Sahudra, 2018) bahwa terbentuknya karakter peduli pada dalam mengakuannya “berkat bantuan bahan kebutuhan mahasiswa sangat dipengaruhi lingkungan kampus dan pokok dari mahasiswa palang merah kami bisa bertahan lingkungan keluarga, artinya peran keluarga dan budaya sementara karna rumah kami habis terbakar, ditambah kampus sangat mendukung karakter peduli. sekarang kami ini sulit kedaerah lain cari pekerjaan karena Karakter kepedulian social dalam konteks tujuan virus Corona itu” (Abdul Rasyid, wawancara, 12/6/2021). ekstrakurikuler KSR PMI telah merujuk pada prinsip dasar Informan telah menyadari bahwa keberadaan gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah komunitas mahasiswa yang tergabung dalam wadah Internasional. Karena itu setiap mahasiswa yang Palang Merah Indonesia cukup berkontribusi dalam berkecimpung dalam wadah ekstrakurikuler ini memiliki tugas utama mengejawantahkan kepedulian dalam tinggi kian dirasakan dan dibutuhkan masyarakat, terlebih kehidupan social. Pada dasarnya kepedulian social yang dimasa Pandemi Covid-19. Implikasi tersebut baik terbentuk pada diri seseorang melalui proses yang menginsyarakatkan bahwa ekstrakurikuler yang bergerak panjang seiring perkembangan moral dan karakter. dalam kemanusiaan ini dapat membawa pengaruh positif Dalam konteks sekolah dasar, temuan penelitian pada ketahanan. Kaitan ini sesuai temuan penelitian (Admizal & Fitri, 2018) telah menunjukkan pendidikan (Theresia M. Marwanti et al., 2017) jika suatu masyarakat nilai kepedulian melibatkan strategi guru dilakukan secara yang memiliki ketahanan social yang baik maka verbal seperti motivasi, teguran, pujian dan non verbal masyarakat itu akan siap menghadapi perubahan social. berupa pembiasaan dan keteladanan. Dalam tahap Karena itu sejalan dengan harapan jangka panjang dari perkembangan usia, selanjutnya penelitian lain misi dan gerakan kemanusiaan. mengemukakan siswa usia remaja yang mengikuti ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dapat menunjukkan kepedulian yang lebih baik, karena itu kegiatan CONCLUSION AND RECOMMENDATION ekstrakurikuler sangat berpengaruh signifikan Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan yaitu menumbuhkan karakter kepedulian (Dwi Isrodiyah, 2017), (1). Membentuk calon tenaga sukarelawan dan menumbuhkan karakter kepedulian social merupakan (Prahesty & Suwanda, 2016), sejalan temuan (Rudiyanto tujuan utama ekstrakurikuler KSR PMI unit perguruan et al., 2018) pada anak usia remaja yang terlibat dalam tinggi di Kabupaten Sinjai melalui proses internalisasi program ekstrakurikuler palang merah dapat membentuk bertahap, pembudayaan disiplin organisasi, keterampilan social seperti vokal, peduli, kooperatif, mengembangkan keterampilan personil dan pelibatan disiplin dan mampu menghargai orang lain. solidaritas alumni dan komunitas luas yang kesamaan visi Dapat dipahami bahwa ekstrakurikuler KSR PMI tentang kepedulian sosial. (2). Peran ekstrakurikuler KSR yang bertujuan menumbuhkan kepedulian social PMI dalam mewujudkan kepedulian mahasiswa yakni mahasiswa merupakan bagian dari proses pembentukan terlibat secara edukatif dilingkup internal unit dan karakter dalam tahap perkembangan moral. Karena itu eksternal dilingkup masyarakat sasaran, partisipatif dan sikap kepedulian akan lebih konsisten apabila terdapat kekeluargaan berupa keterlibatan personal dan tim sebagai pengalaman pada diri seseorang baik dari anak-anak, relawan Palang Merah Indonesia baik sebelum hingga remaja hingga dewasa. Menurut (Damayanti, 2019) nilai berlansungnya Pandemi Covid-19, sebagai mitra lembaga kepedulian social sebagai suatu moral dan dalam baik dalam bentuk kerjasama dan keterlibatan unit diimplementasikan dapat mempengaruhi nalar seseorang mendukung program kegiatan yang memungkinkan untuk selalu melakukan perbuatan moral. Sejalan temuan terbukanya jaringan luas. penelitian (Boyle, 2020) dengan ketahanan moral pemuda, Ekstrakurikuler KSR PMI telah mengambil peran akan mencerminkan pada sikap peduli, menunjukkan kasih dan porsi pada kemanusiaan sehingga turut memperkokoh sayang dan memberikan bantuan dengan menjadikan nilai ketahanan social. Sebagai komunitas kemahasiswaan yang moral sebagai landasan kesadaran moral. memiliki gerakan kemanusiaan, maka menjaga Terwujudnya karakter kepedulian social dalam keberlansungan dan budaya social control dan community ekstrakurikuler KSR PMI telah melibatkan internalisasi responsibility menjadi tugas penting bagi semua individu seperti praktek dan pembiasaan mengambil peran, mahasiswa yang terlibat di dalamnya. Peran pokok keteladanan solidaritas, kepemimpinan dan sikap ekstrakurikuler KSR PMI khususnya di Perguruan Tinggi tanggungjawab. Mendukung hasil temuan sebelumnya di Kabupaten Sinjai harus mendapat dukungan lebih dari bahwa membangun karakter peduli pada mahasiswa seluruh stakeholder baik institusi kampus, Palang Merah memerlukan peran keteladanan pemimpin (Sarumaha & Indonesia, pemerintah, masyarakat dan unsur terkait. Pasuhuk, 2020), demikian halnya keteladanan dalam Sebagai salah satu ekstrakurikuler yang membentuk karakter peduli dan ketahanan pribadi mahasiswa maka pendidikan karakter memiliki peran dan berkontribusi implikasinya pada tanggung jawab dan ketahanan social positif menumbuhkan moral anak (Sanderse, 2013). memerlukan formulasi yang lebih konkrit. Karena itu Sebagaimana tujuan diatas, secara kelembagaan focus penelitian ini perlu dikaji dari perspektif dan variabel ekstrakurikuler KSR PMI mengambil peran signifikan yang berbeda sehingga lebih memperkaya temuan ini. dalam membentuk karakter kepedulian pada mahasiswa. Secara edukatif mengambil porsi memperkuat wawasan REFERENCE kritis, mengembangkan keterampilan social dan menumbuhkan karakter peduli dalam linkup internal. Adisusilo, S. (2012). Pembelajaram Nilai Karakter (R. Secara eksternal melibatkan diri baik personal dan kolektif Press (ed.)). memberi layanan kemanusiaan dan edukasi masyarakat Admizal, A., & Fitri, E. (2018). Pendidikan Nilai guna penguatan kapasitas. Peran partisipatif dan Kepedulian Sosial Pada Siswa Kelas V Di Sekolah kekeluargaan yakni dengan mengambil bagian dalam Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 3(1), 163– gerakan kemanusiaan sebagai relawan yang sejalan 180. https://doi.org/10.22437/gentala.v3i1.6778 kebutuhan masyarakat yang tengah menghadapi Alfiana, N., Wulandari, A., & Arifin, R. (2021). Upaya kerentanan dan berpotensi mengalami kerugian. Peran Penguatan Ketahanan Masyarakat Desa Sirnoboyo di sebagai mitra lembaga telah memungkinkan terbukanya Masa Pandemi Covid-19. Altifani Penelitian Dan jaringan luas dan kerjasama yang mendukung pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 149–155. antar program, hal demikian menjadi factor pendukung https://doi.org/10.25008/altifani.v1i2.142 visi dan tujuan ekstrakurikuler yang menumbuhkan Asrori, M. A. R. (2016). Peran Pendidikan Karakter karakter kepedulian social. Melalui Revolusi Mental untuk Membangun Dalam pengejawantahan karakter kepedulian social, Generasi Bangsa. Jurnal Rontal Keilmuan PPKn, peranan KSR PMI sebagai sebagai unit pada perguruan 2(2), 58–62. Bahransyaf, D., & Probosiwi, R. (2013). Membangun Pengembangan Pusat Kurikulum. Ketahanan Sosial di Desa Serakapi : Sebuah Lestari, S., & Nurman, N. (2019). Implementasi Nilai- Replikasi Model. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Nilai Kemanusiaan dalam Kegiatan Korps Suka Rela Sosial2, 12(3), 225–236. Palang Merah Indonesia Unit Universitas Negeri Boyle, G. (2020). The Moral Resilience of Young People Padang. Journal of Civic Education, 2(4), 211–220. Who Care. Ethics and Social Welfare, 14(3), 266– https://doi.org/10.24036/jce.v2i4.240 281. Lickona, T. (2013). Education For Character (Mendidik https://doi.org/10.1080/17496535.2020.1771606 untuk Membentuk Karakter). Bumi Aksara. Creswell, J. W. (2015). Penelitian qualitative dan desain Majid, A., & Andayani, D. (2012). Pendidikan Karakter riset: memilih di antara lima pendekatan (Edisi Perspektif Islam. Remaja Rosdakarya. Indo). Pustaka Pelajar. Miles, M. B., A. Michael, H., & Saldana, J. (2014). Damayanti, A. M. (2019). Implementasi Nilai Kepedulian Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook (3 Sosial di Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan Edition). SAGE Publications, Inc. Menuju Indonesia Emas 2045. Jurnal Ilmiah Muhamadi, S., & Hasanah, A. (2019). Penguatan Edukasi & Sosial, 10(2), 103–109. Pendidikan Karakter Peduli Sesama Melalui Dharmawan, N. S. (2014). Implementasi Pendidikan Kegiatan Ekstrakurikuler Relawan. Jurnal Karakter Bangsa Pada Mahasiswa Di Perguruan Pendidikan Agama Islam, 16(1), 95–114. Tinggi. Makalah Disampaikan Pada Pembinaan https://doi.org/10.14421/jpai.2019.161-06 Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa PTS Di Mustika, F., & Sahudra, T. M. (2018). Peranan Lingkungan Kopertis Wilayah VIII, 1. Lingkungan Sosial terhadap Pembentukan Karakter Dwi Isrodiyah, S. (2017). Ekstrakurikuler Palang Merah Peduli Lingkungan Mahasiswa Pendidikan Geografi Remaja Dalam Menumbuhkan Kepedulian Sosial di Universitas Samudra Langsa. Jupiis: Jurnal Siswa Di Smp Negeri 2 Jombang. Kajian Moral Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(2), 235. Dan Kewarganegaraan, 5(02), 288–302. https://doi.org/10.24114/jupiis.v10i2.11291 Estriyanto, Y. (2020). Penguatan Ketahanan Masyarakat PMI Pusat. (2006). Pedoman Manajemen Relawan. Palang terhadap Pandemi Covid-19 dengan Program Kuliah Merah Indonesia. Kerja Nyata. DEDIKASI: Community Service Prahesty, R. E., & Suwanda, I. M. (2016). Peran Reports, 2(2), 66–78. Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dalam https://doi.org/10.20961/dedikasi.v2i2.46541 Membentuk Sikap Tolong Menolong Siswa Di Fitriana, M. (2020). Strategi Korps Suka Rela (KSR) SMPN 5 Sidoarjo. Kajian Moral Dan Palang Merah Indonesia (PMI) Universitas Kewarganegaraan, 1(4), 201–215. Sriwijaya dalam Menumbuhkan Kepedulian Sosial Redaksi, T. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat pada Mahasiswa. Universitas Sriwijaya. Bahasa. Gramedia. Franke, V. C., & Elliott, C. N. (2021). Meaninglessness , Rudiyanto, Sudjarwo, & Trisnaningsih. (2018). The Trust , and Empathy in Times of COVID-19. Implementation of Youth Red Cross ( PMR ) Societies. Extracurricular Program Activities in Shaping Gunawan, I., Sari, D. M., Agustian, S., Marwiyah, S., Students ’ Social Skills in Al Kautsar Secondary Danar, N., Sa, M., Nafi, B., Nikmatasari, L., Fi, H., School of Bandar Lampung ( Indonesia ). Journal of Istirohah, T., Lely, I. F., Ratnasari, D. P., Adib, M., Law, Policy and Globalization, 73, 14–21. Y, D. R., Ridwan, A., Chotimah, D. K., Labibah, Q., Sadewo, Y. D., & Purnasari, P. D. (2013). Pengantar Sari, A. R., D, D. G., … Sari, A. (2017). Prestasi Ketahanan Sosial, Ekonomi, Dan Ekologi. In CV. Belajar Mahasiswa Fungsionaris KSR PMI Unit Pena Persada (Vol. 01, Issue 01). CV. Pena Persada. Universitas Negeri Malang. Ilmu Pendidikan, 2(2), Sanderse, W. (2013). The meaning of role modelling. 171–177. Journal of Moral Education, 42(1), 28–42. Hasanah, I. (2020). Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1080/03057240.2 Islam Melalui Kegiatan Korps Sukarela Palang 012.690727 Merah Indonesia (KSR PMI) Unit IAIN Jember. Santoso, Suyahmo, Maman Rahman, & Cahyo Budi IAIN Jember. Utomo. (2020). Urgensi Pendidikan Karakter Pada Höfler, M. (2014). Psychological Resilience Building in Masa Pandemi Covid 19. Seminar Nasional Disaster Risk Reduction: Contributions from Adult Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, 558– Education. International Journal of Disaster Risk 563. Science, 5(1), 33–40. Sarumaha, N., & Pasuhuk, N. D. (2020). Strategi https://doi.org/10.1007/s13753-014-0009-2 Membangun Karakter Peduli Sesama di Kalangan Juliati, S. (2008). Pedoman Manajemen Relawan (KSR- Mahasiswa Teologi Berdasarkan Filipi 2 : 1-8. TSR). Palang Merah Indonesia. Teruna Bhakti, 2(2), 133–145. Kartika, R. A. (2016). Konstruksi Sosial Siswa terhadap Sugishita, T. (2021). Epidemiological Situation and Social Prestasi Nonakademik: Studi pada Siswa Vulnerability in the Era of the COVID-19 Pandemic Berprestasi di SMA Negeri 5 Surabaya (Vol. 147). Epidemiological Situation of COVID-19 as Dated in http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers- F ebruary 2021. TWMUJ Advance Publication, 14 kmntsab6b5bc60efull.pdf Juni. https://doi.org/10.24488/twmuj.2021002 Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Bahan Ajar Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Untuk Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Penelitian yang Bersifat Eksploratif, Enterpretif, Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Interaktif dan Konstruktif. CV. Alfabeta. Daya Saing dan Karakter Bangsa. Kementerian Surwandono, S. (2020). Mengendalikan Kegaduhan Sosial Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan “Klithih” Dengan Ketahanan Keluarga. Proceeding Seminar Dan Lokakarya Nasional Revitalisasi Laboratorium Dan Jurnal Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum Bimbingan Dan Konseling Berbasis Kkni, 190–201. http://journal2.um.ac.id/index.php/sembk/article/vie wFile/1285/659 The Lancet. (2020). Redefining vulnerability in the era of COVID-19. In Nature (Vol. 394, pp. 539–547). Lancet (London, England). Theresia M. Marwanti, Nenden R. Sundari, Windriyati, Rokna Murni, Yudi Muryanto, & Kardeti, D. (2017). Ketahanan Sosial dalam Menghadapi Perubahan Sosial Komunitas Adat Kampung Pulo. PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial, 16(2). Triana, E. (2011). Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Angkatan 2008 dan 2009 Universitas Negeri Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Wahono, M. (2018). Pendidikan Karakter: Suatu Kebutuhan Bagi Mahasiswa Di Era Milenial. Integralistik, 29(2), 1–7. https://doi.org/10.15294/integralistik.v29i2.16696 Wu, H. (2011). Social Impact of Volunteerism. Working Paper of the Points of Light Institute, 1–23. Yudhistira, D., Djaenudin, R., & Fitriyanti. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Klarifikasi Nilai Terhadap Sikap Kepedulian Sosial Peserta Didik Dalam Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 45 Palembang. Profit, 2(1), 28–33. Yulianti, M. (2018). Pendidikan nilai sosial dalam kegiatan korps sukarela palang merah indonesia di unit kegiatan mahasiswa ksr-pmi unit iain ponorogo. Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.