Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Pupuk Organik Dan Pupuk NPK Terhadap PH Dan K-Tersedia Tanah Serta Serapan-K, Pertumbuhan, Dan Hasil Padi Sawah
Pengaruh Pupuk Organik Dan Pupuk NPK Terhadap PH Dan K-Tersedia Tanah Serta Serapan-K, Pertumbuhan, Dan Hasil Padi Sawah
2: 113-122, 2014
Elizabeth Kaya
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
Email : lis_kaya@yahoo.com
Abstract
Potassium absorbed by plants in large enough quantities, sometimes even larger
than nitrogen. If the potassium in the soil and irrigation water that comes from not
sufficient for growth, the plant will suffer from potassium deficiency and its
production will be very low. The availability of K in the soil to be absorbed by
plants is impportant to support optimal growth optimal and yield. The research
aim to establish the pH and available-K soil, K-uptake and growth as well as the
results of paddy (Oryza sativa L) due to the treatment of organic fertilizer and NPK
fertilizer. The study was designed using a Randomized block design (RBD) 3 x 5
factorial with 3 replications. The first factor is the organic fertilizer (O) which
consists of two levels, ie O0 without organic fertilizer, O1 3 tons ha-1 (6 kg plot-1)
straw compost, and O2 3 tons ha-1 (6 kg plot-1) manure. The second factor is the
NPK fertilizer (A) which consists of three levels, namely A 0 without NPK
fertilizer; A1 25% x the recommended dose (75 kg ha -1); A2 50% x the
recommended dose (150 kg ha-1); A3 75% x the recommended dose (225 kg ha-1);
and A4 100% x the recommended dose (300 kg ha -1). The results showed that
combination of the organic fertilizer with NPK fertilizers can increase soil pH,
the availability of potassium (K) of paddy soil, uptake of potassium (K), and the
number of tillers per hill. Organic fertilizer can increase vegetative growth (plant
height) and yield of rice plant ( number of grains per panicle, number of filled
grains per panicle and milling dry grain weight yield ), whereas NPK fertilizer can
independently increase the plant height. Combination dose of 3 tons of manure
ha-1 and 300 kg NPK ha-1 in increasing soil pH by 6.00, straw compost dose
combination of 3 tons ha-1 and 300 kg NPK ha-1 can increase K-available soil
35.60 ppm, potassium uptake of rice plants from 1.36 % to 2.20 %, and the
number of tillers per hill of 23.10 became 33.13 tillers.
113
Elizabeth Kaya/Buana Sains Vol.14, No.2: 113-122, 2014
ekstensifikasi penanaman padi. Pemu- bilan unsure hara mikro oleh akar
pukan merupakan salah satu cara inten- tanaman sehingga akan mengganggu
sifikasi yang terus dilakukan. Anjuran pertumbuhan tanaman karena proses
pemupukan padi sawah yang didasarkan metabolisme di dalam jaringan tanaman
pada rekomendasi nasional dinilai kurang terganggu.
efektif karena beragamnya kondisi Kalium merupakan unsur hara
kesuburan antar wilayah atau bahkan ketiga yang penting setelah N dan P.
antar lokasi dalam suatu wilayah Tanaman menyerap K dari tanah dalam
(Faihurst et al, 2007). bentuk ion K+. Batas kritis untuk
Pada umumnya pengelolaan lahan tanaman Padi adalah 1 persen (Yoshida
sawah intensifikasi dilakukan dengan et al, 1972). Umumnya kadar kalium
menggunakan pupuk anorganik yang total tanah cukup tinggi diperkirakan
tinggi tanpa pengembalian atau membe- mencapai 2,6 persen dari total berat
rikan bahan organic. Kadar C-organik tanah tetapi yang tersedia cukup rendah.
lahan sawah intensitas rata-rata sudah < Kalium diserap oleh tanaman dalam
2 % (Kasno et al., 2003). Sementara jumlah yang cukup besar. Oleh karena
telah diketahui bahwa bahan organik itu apabila kalium di dalam tanah dan
tanah sangat berperan di dalam yang berasal dari air irigasi tidak
peningkatan kesuburan fisik, kimia, dan mencukupi untuk pertumbuhan, maka
biologi tanah. Hasil penelitian pada tanaman akan menderita karena
lahan sawah intensifikasi baik di Jawa kekurangan kalium dan produksinya
maupun di luar jawa menunjukkan akan sangat rendah (Ismunadji et al,
bahwa sebagian besar tanaman padi 1988). Untuk meningkatkan keterse-
sudah tidak tanggap terhadap pemu- diaan kalium di dalam tanah dan efisiensi
pukan P dan K anorganik, karena penyerapan kalium oleh tanaman, maka
pemberian pupuk anorganik yang terus tindakan pemupukan sangat diperlukan.
menerus sedangkan kelarutannya di Pemupukan yang dilakukan sangat
dalam tanah sangat lambat sehingga akan efektif apabila dilakukan dengan cara
tertimbun di dalam tanah sehingga akan pengelolaan hara terpadu yaitu dengan
merusak lingkungan dan biologi menga- menerapkan pemupukan anorganik yang
kibatkan percepatan kerusakan sumber dipadukan dengan pemberian pupuk
daya alam, tanah, dan air. organik.
Walaupun awalnya pemberian Pemakaian pupuk anorganik baik
pupuk anorganik ke dalam tanah akan tunggal maupun majemuk secara intensif
meningkatkan kesuburan kimia tanah untuk mengejar hasil yang tinggi tanpa
karena dapat menyediakan unsur hara penggunaan bahan organik dapat
dengan cepat bagi pertumbuhan menyebabkan bahan organik tanah
tanaman, tetapi kalau berlebihan akan menurun. Keadaan ini akan menurun-
merusak kesuburan tanah baik kimia, kan produktivitas lahan (Last et al, 2002).
fisik, maupun biologi tanah. Oleh Selain itu penambahan bahan organik
karena itu untuk meningkatkan kesubur- merupakan suatu tindakan perbaikan
an fisik, kimia, dan biologi tanah, juga lingkungan tumbuh tanaman yang antara
memelihara kelestarian lingkungan lahan lain dapat meningkatkan efisiensi pupuk
maka perlu penambahan pupuk organik (Adiningsih dan Rochayati, 1988). Hasil
(Simanungkalit, 2006). Selain itu pembe- penelitian penggunaan bahan organik,
rian pupuk anorganik yang mengandung seperti sisa-sisa tanaman yang melapuk,
unsure hara makro yang berlebihan akan kompos, pupuk kandang atau pupuk
menganggu keseimbangan di dalam organik cair menunjukkan bahwa pupuk
tanah yaitu akan menghambat pengam- organik dapat meningkatkan produkti-
114
Elizabeth Kaya/Buana Sains Vol.14, No.2: 113-122, 2014
115
Elizabeth Kaya/Buana Sains Vol.14, No.2: 113-122, 2014
sample tanaman jagung dilakukan untuk Pada table 1 terlihat bahwa ada interaksi
menganalisis serapan K. nyata antara pemberian pupuk organik
dan pupuk NPK , sedangkan pupuk
Hasil Dan Pembahasan NPK secara mandiri tidak berpengaruh
Reaksi tanah (pH Tanah) terhadap perubahan pH tanah.
Tabel 1. Pengaruh Pupuk Organik dan Pupuk NPK Terhadap pH Tanah Pada Lahan
Sawah
Pupuk Organik
pupuk anorganik (kg petak-1)
(t/Ha) A0 A1 A2 A3 A4
(0,0) (150) (300) (450) (600)
pH tanah
O0 (0,0) Kontrol 5,66 a 5,47 a 5,44 a 5,30 a 5,11 a
A AB AB BC C
O1 (6,0) Kompos Jerami 5,75 a 5,60 a 5,46 a 5,42 a 5,28 a
A AB BC BC C
O2(6.0) Pupuk Kandang 5,27 b 5,50 a 5,47 a 5,48 a 6,00 b
A B AB AB C
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNT taraf 5% (Wo
a = 0,22)
116
Elizabeth Kaya/Buana Sains Vol.14, No.2: 113-122, 2014
diberi pupuk kandang 6 kg ha-1 bila ngan tanpa maupun diberi dosis 150,
diberi pupuk NPK dosis 300, 450, serta 300, atau 450 g petak-1 bila tanpa atau
600 g petak-1, tetapi pemberian pupuk diberi bersama-sama dengan pupuk
kandang dosis 6 kg petak-1 berbeda kandang 6,0 kg petak-1, sedangkan
dengan tanpa pupuk bila diberi bersama- perlakuan NPK dosis 600 g petak-1
sama dengan pupuk NPK dosis 600 g berbeda dengan tanpa maupun diberi
petak-1 dalam meningkatkan K-tersedia dosis 150 dan 300 g petak-1 dalam
tanah. Sebaliknya Perlakuan pupuk meningkatkan K-tersedia tanah.
NPK dosis 600 g petak-1 berbeda de-
Tabel 2. Pengaruh Pupuk Organik dan Pupuk NPK Terhadap K-tersedia Tanah Pada
Lahan Sawah
117
Elizabeth Kaya/Buana Sains Vol.14, No.2: 113-122, 2014
Tabel 3. Pengaruh Pupuk Organik dan Pupuk NPK Terhadap Serapan-K Tanaman
Padi Lahan Sawah
Pupuk Organik (kg petak-1)
Pupuk NPK
A0 A1 A2 A3 A4
(gr/petak)
(0,0) (150) (300) (450) (600)
........................................... Serapan K (%)......………………........
O0 (0,0) 1,32 a 1,42 a 1,65 a 1,76 a 1,86 a
A AB B B B
O1 (6,0) kompos Jerami 1,36 a 1,78 b 1,90 a 2,14 b 2,20 c
A B BC C C
O2 (6.0) pupuk Kandang 1,43 a 1,52 ab 1,80 a 1,64 a 1,33 b
A AB B AB A
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNT
taraf 5% (Wo a = 0,28)
Tabel 4. Pengaruh Pupuk Organik dan Pupuk NPK Terhadap Tinggi Tanaman Padi
pada Lahan Sawah
Dosis Pupuk Organik Tinggi Tanaman Dosis NPK (A) Tinggi Tanaman
(O) (Cm) (Cm)
O0 (0 kg petak-1) 87,10 a A0 (0 g petak-1) 86,42 a
O1 (6 kg petak-1) 90,08 b A1 (150 g petak-1) 87,36 ab
Kompos Jerami
O2 (6 kg petak-1) 92,66 c A2 (300 g petak-1) 89,72 bc
Pupuk Kandang
A3 (450 g petak-1) 91,90 cd
A4 (600 g petak-1) 94,33 d
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNT
taraf 5% (Wo = 2.37; Wa = 3,06)
118
Elizabeth Kaya/Buana Sains Vol.14, No.2: 113-122, 2014
Tabel 5. Pengaruh Pupuk Organik dan Pupuk NPK Terhadap Jumlah Anakan per
Rumpun Tanaman Padi Pada Lahan Sawah
Pupuk Organik (kg petak-1)
Pupuk NPK
A0 A1 A2 A3 A4
(g/petak)
(0,0) (150) (300) (450) (600)
................................Jumlah anakan per-rumpun ..............................
O0 (0,0) 16,00 a 21,11 a 23,77 a 25,53 a 27,33 a
A AB BC BC C
O1 (6,0) 23,10 b 25,00 a 26,23 a 28,23 a 33,13 a
(kompos Jerami)
A A A AB B
O2(6.0) 21,77 ab 24,80 a 25,77 a 28,97 a 32,37 a
(Pupuk Kandang)
A AB AB BC C
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNT
taraf 5% (Wo a = 6,10)
119
Elizabeth Kaya/Buana Sains Vol.14, No.2: 113-122, 2014
mikro dalam jumlah yang cukup tersedia dan diserap oleh tanaman untuk
seimbang bagi pertumbuhan dan pertumbuhan vegetatif tanaman.
perkembangan tanaman. Hadisuwito
(2007) menyatakan bahwa fungsi unsur Hasil Tanaman Padi
hara N yaitu membentuk protein dan Pemberian pupuk organik secara mandiri
klorofil, fungsi unsur P sebagai sumber berpengaruh nyata, sedangkan pupuk
energi yang membantu tanaman dalam NPK secara mandiri, serta interaksi
perkembangan fase vegetatif, fungsi Ca keduanya tidak berpengaruh terhadap
untuk mengaktifkan pembentukan bulu- hasil tanaman padi (jumlah gabah per
bulu akar dan menguatkan batang, unsur malai, jumlah gabah isi/malai, dan
K berfungsi sebagai katalisator dalam GKG).
pembentukan protein, pembelahan sel Pada Tabel 6 terlihat bahwa
dan karbohidrat, mengatur kegiatan pemberian pupuk kandang berbeda nyata
berbagai unsur mineral, menaikkan dengan tanpa pupuk, maupun diberi
pertumbuhan jaringan meristem, kompos jerami dalam meningkatkan
mengatur pergerakan stomata, memper- jumlah gabah per malai dan gabah kering
kuat tegaknya batang sehingga tanaman giling padi, sedangkan pemberian pupuk
tidak mudah roboh, mengaktifkan enzim organik berbeda nyata dengan tanpa
baik langsung maupun tidak langsung, perlakuan dalam meningkatkan jumlah
membuat tanaman menjadi lebih tanah gabah isi malai. Pemberian pupuk
terhadap hama dan penyakit, dan kandang 6 kg petak-1 dapat meningkat-
membantu perkembangan akar, serta kan jumlah gabah per malai, jumlah
fungsi dari unsur S membantu dalam gabah isi per malai, dan GKG tertinggi
pembentukan asam amino, dan masing-masing sebesar 118,93 dan 82,73
membantu proses pertumbuhan lainnya, biji, serta 4,51 ton ha-1.
juga ada unsur hara mikro Fe, Zn yang
Tabel 6. Pengaruh Pupuk Organik Terhadap Jumlah Gabah per Malai, Jumlah Gabah
Isi per Malai, dan Gabah Kering Giling Padi Pada Lahan Sawah
Dosis Pupuk Organik (O) Jumlah Jumlah Gabah Gabah Kering
Gabah/Malai Isi/Malai (biji) Giling (GKG)
(biji) (ton ha-1)
O0 (0 kg petak-1) 104,47 a 71,00 a 3,61 a
O1 (6 kg petak-1) 110,60 b 77,93 b 4,37 b
Kompos Jerami
O2 (6 kg petak-1) 118,93 c 82,73 b 4,51 b
Pupuk Kandang
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNT
taraf 5% (Wo = 2.96; Wo = 6,67; Wo = 0,46 )
120
Elizabeth Kaya/Buana Sains Vol.14, No.2: 113-122, 2014
malai, jumlah gabah isi/malai dan gabah Arifin, Z., Suprapto, and A.M. Fagi.
kering giling (GKG). 1993. Pengaruh Kalium
Anorganik Dasn Organik
Kesimpulan Terhadap Hasil Padi Sawah.
Pemberian pupuk organik bersama-sama Reflektor 6 (1-2):13-17 Balittan
dengan pupuk NPK dapat meningkatkan Sukamandi.
pH tanah, ketersediaan kalium (K) tanah Atmojo, S.W. 2003. Peranan Bahan
sawah, serapan kalium (K) , dan jumlah Organik Terhadap Kesuburan
anakan per rumpun. (tinggi tanaman) Tanah Dan Upaya Pengelolaannya.
dan hasil tanaman padi (jumlah gabah Pidato Pengukuhan Guru Besar
per malai, jumlah gabah isi permalai, dan Ilmu Kesuburan Tanah Fakultas
gabah kering giling (GKG), sedangkan Pertanian Universitas Sebelas
pemberian pupuk NPK secara mandiri Maret. Surakarta.
dapat meningkatkan tinggi tanaman.
Kombinasi dosis pupuk kandang 3 ton Basyir, A. and Suyamto. 1996.
ha-1 dan Pupuk NPK 300 kg ha-1 dapat Penelitian Padi Untuk Pelestarian
meningkatkan pH tanah sebesar 6,00. Swasembada Pangan. Pros
Kombinasi dosis kompos jerami 3 ton Seminar Apresiasi Hasil Penelitian
ha-1 dan pupuk NPK 300 kg ha-1 dapat Balittan Padi. Badan Litbang
meningkatkan K-tersedia tanah sebesar Pertanian. Buku I hal 146-170.
35,60 ppm, serapan kalium tanaman padi Bugis, C.C. 2011. Efek Pemberian
dari 1,36 % menjadi 2,20 % dan jumlah Kompos Terhadap beberapa Sifat
anakan per rumpun dari 23,10 menjadi Kimia Tanah Ultisol,
33,13 anakan. Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Kacang Tanah (Arachis
Daftar Pustaka hipogaea L.). Skripsi Fakultas
Adiningsih, Sri J. 1984. Pengaruh Pertanian Universitas Pattimura.
Beberapa Faktor Terhadap Ambon. (Tidak dipublikasi).
Penyediaan Kalium Tanah Sawah Fairhurst, T., C. Witt, R. Buresh, and A.
Daerah Sukabumi Dan Bogor. Doberman, 2007. Padi :
Disertasi Fakultas Pascasarjana, Panduan Praktis Pengelolaan Hara.
IPB. Bogor. Diterjemahkan oleh A. Widjono.
Adiningsih, S. and Sri Rochyati. 1988. IRRI.
Peranan Bahan Organik Dalam Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk
Meningkatkan Efisiensi Pupuk dan Kompos Cair. Penerbit
Produktivitas Tanah. Hal 161-181 Agromedia Pustaka. Jakarta.
dalam Sudjadi et al (pros) Hadiwigeno, S. 1993. Kebijaksanaan
Lokakarya Nasional Efisiensi Dan Arah Penelitian Pupuk Dan
Pupuk, Puslittan. Bogor. Pemupukan Dalam Menghadapi
Anonim. 2011. Cekaman unsur hara Tantangan Peningkatan Tanaman
kalium terhadap fisiologi tanaman. Produksi Pangan Di Masa Yang
http://translate.google.co.id/transl Akan dating. Jurnal Litbang
ate?hl=id&langpair=en|id&u=htt Pertanian, XII(1):1-6.
p://4e.plantphys.net/article.php% Ismunadji, M., and W.S. Ardjasa. 1988.
3Fch%3D3%26id%3D289. Di Pengaruh Fosfat Dan Hara Lain
akses pada tanggal 27-11-2011. terhadap Keracunan Besi Pada
121
Elizabeth Kaya/Buana Sains Vol.14, No.2: 113-122, 2014
122