You are on page 1of 27

PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI

KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN


PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI KECURANGAN LAPORAN
KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN PERIODE 2014-2017

Jurnal Auditing
Ana Listya Utami
4314500236/ Akuntansi
Sumarno, S.E.,M.Si.
Drs. Baihaqi Fanani,MM
Analistya7797@gmail.com

ABSTRACK
The goal of this research is to analyze the effect of the fraud triangle, using external

pressure, financial target, personal financial needs, ineffective monitoring and financial

stability to the detection of fraudulent financial statement in banking companies that are signed

up in Indonesia’s Stock Exchange within the period of 2014-2017. This research uses secondary

data which are from the financial reports that are signed up in Indonesia’s Stock Exchange

within the period of 2014-2017. The technique behind collecting samples to this research is

purposive sampling. There are 10 banking companies that are signed up Indonesia’s Stock

Exchange within the period of 2014-2017 that act samples to this research. The analysis

technique used in this research is the multiple linier regression analysis. While to process the

data, IBM SPSS 23.0 is being used in this research.

The result this research shows that external pressure, personal financial needs, ineffective

monitoring and financial stability that is proxied successively with LEVERAGE, OSHIP,

BDOUT, and ACHANGE and has partial no effect on fraudulent financial statements. But

financial target is proxied ROA have effect partial on fraudulent financial statement. This is due

to the possibility of the large pressure from external, personal financial needs, ineffective

monitoring and financial stability of the company does not affect a management to commit

1
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
fraud. As for the financial targets, possibly because the magnitude of the asset that can

influence someone to do fraudulent financial statement.

Keywords : External pressure, financial target, personal financial needs, ineffective

monitoring and financial stability.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh segitiga kecurangan dengan

menggunakan variabel tekanan eksternal, finansial target, kebutuhan keuangan pribadi,

mekanisme pengawasan dan stabilitas keuangan terhadap deteksi kecurangan laporan

keuangan pada perusahaan PERBANKAN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun

2014-2017.Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2017. Teknik pengambilan sampel

menggunakan metode purposive sampling. Sampel penelitian ini sebanyak 10 perusahaan

PERBANKAN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2017. Teknik analisis

data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Sedangkan untuk olah data

menggunakan program IBM SPSS 23.0.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tekanan eksternal, kebutuhan keuangan pribadi,

mekanisme pengawasan dan stabilitas keuangan yang diproksikan berturut-turut dengan

LEVERAGE, OSHIP, BDOUT dan ACHANGE tidak berpengaruh secara parsial terhadap

kecurangan laporan keuangan. Sedangkan target keuangan yang diproksikan dengan ROA

berpengaruh secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal ini dikarenakan

kemungkinan besarnya tekanan dari pihak eksternal, kepemilikan manajerial, pengawasan dan

stabilitas keuangan perusahaan tidak mempengaruhi seorang manajemen untuk melakukan

2
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
tindak kecurangan. Sedangkan untuk finansial target kemungkinan karena besarnya asset yang

dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan kecurangan.

Kata Kunci : Tekanan eksternal, finansial target, kebutuhan keuangan pribadi, mekanisme
pengawasan dan stabilitas keuangan.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana, menyalurkan dana dari

masyarakat (Undang–Undang RI Nomor 10 Tahun 1998). Peran ini menjadikan bank sebagai

lembaga Financial Intermediaries, dimana dasar dari kegiatan perbankan itu sendiri adalah

kepercayaan (trust) (Muljono,1999:9). Dunia perbankan sangat rentan terhadap kecurangan

meskipun telah menggunakan teknologi tinggi (computerized) namun tetap sulit terdeteksi,

hal ini disebabkan karena adanya kerjasama antara oknum karyawan bank dengan pihak lain,

atau beberapa modus kecurangan (fraud) dilakukan dengan kolusi antara pihak-pihak dalam

dan pihak-pihak luar sehingga diklasifikasikan sebagai modus internal maupun eksternal

(Kusumawardhani, 2017).

Hasil survey ACFE (Association of Certified Fraud Examiners) berturut-turut

menunjukan perusahaan perbankan dan jasa keuangan termasuk industri yang rentan terkena

kecurangan (fraud) hal ini disebabkan karena adanya salah saji laporan keuangan dalam

(Nugroho, 2017).

Laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi keuangan mengenai posisi

keuangan, kinerja keuangan dan arus kas perusahaan yang dapat membantu para pihak

pemegang kepentingan untuk sebuah keputusan ekonomi. Jefri dan Mediaty (2014)

mengemukakan bahwa pada saat perusahaan menerbitkan laporan keuangannya, setiap

perusahaan selalu menginginkan untuk menggambarkan kondisi perusahaannya dalam

keadaan yang baik dengan tujuan agar pengguna laporan keuangan menilai bahwa kinerja

3
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
manajemen selama ini baik. Hal ini menyebabkan seorang manajemen dapat melakukan

tindak kecurangan agar laporan keuangan perusahaan terlihat baik oleh pengguna laporan

keuangan.

Kecurangan (fraud) merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh

orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan

keuntungan pribadi atau kelompoknya secara langsung yang dapat merugikan orang lain

dalam (Nugroho, 2017). Menurut Cressey dalam Skousen, et al. (2009), membuat suatu teori

bahwa terdapat tiga kondisi yang selalu hadir saat terjadi kecurangan laporan keuangan yaitu

tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi (rasionalization) yang

kemudian dikenal sebagai fraud triangle.

Contoh perusahaan di Indonesia yang terbukti melakukan tindak kecurangan terjadi

delapan kasus besar dari fraud perbankan 2011, diantaranya adalah kasus pembobolan BRI

Tarmini Square senilai Rp. 29 miliar, pembobolan Bank BII kantor Cabang Pangeran

Jayakarta senilai Rp. 3,6 miliar, pembobolan Bank Mandiri senilai Rp. 18 miliar,

pembobolan BNI Cabang Depok, pencairan deposito tanpa diketahui pemilik yang terjadi di

BPR Pundi Artha Sejahtera, pembobolan Bank Danamon Kantor Cabang Menara Danamon

senilai hampir Rp. 3 miliar, penggelapan dana nasabah Bank Panin senilai Rp. 2,5 miliar dan

pembobolan nasabah premium di Citibank senilai Rp. 4,5 miliar yang melibatkan Malinda

Dee dalam (Yulia dan Basuki, 2016). Dalam kasus ini terbuktinya lemahnya pengawasan

internal dan lemahnya praktik tata kelola yang baik sehingga menyebabkan terjadinya fraud

dan kerugian yang luar biasa.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Fraud Triangle (External Pressure,

financial target, personal financial need, ineffective monitoring dan financial stability)

terhadap deteksi kecurangan laporan keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

4
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi

terjadinya Financial Statement Fraud dengan menggunakan analisis Fraud Triangle.

Pertanyaan penelitian yang dapat dirumuskan adalah :

1) Apakah External Pressure berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud?

2) Apakah Financial Target berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud?

3) Apakah Personal Financial Need berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud?

4) Apakah Ineffective Monitoring berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud?

5) Apakah Financial Stability berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud?

2. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

2.1 Pengaruh External Pressure Terhadap Financial Statement Fraud

Salah satu tekanan yang kerapkali dalam manajemen perusahaan adalah kebutuhan

untuk mendapatkan tambahan utang atau sumber pembiayaan atau eksternal agar tetap

kompetetif.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Tiffani dan Marfuah, 2015), menyatakan

bahwa External Pressure berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud. Person (1999)

dalam (Tiffani dan Marfuah, 2015) External Pressure dapat diukur dengan proksi leverage.

Hal ini mengindikasikan bahwa Leverage (LEV) yang lebih besar dapat memungkinkan

untuk melakukan pelanggaran terhadap perjanjian kredit dan kemampuan yang lebih rendah

untuk memperoleh tambahan modal.

H1 : External Pressure berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud

2.2 Pengaruh Financial Target Terhadap Financial Statement Fraud

Dalam menjalankan fungsi perusahaan, manajer perusahaan harus melakukan kinerja

terbaiknya sehingga mencapai tujuan keuangan seperti yang ditetapkan dalam perusahaan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tiffani da Marfuah (2015) menyatakan bahwa

Financial Target berpengaruh terhadap Financial Statement Fraudyang dapat diukur dengan

5
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
proksi ROA (Return On Assets), Return On Asset merupakan rasio profitabilitas, yaitu rasio

yang menunjukan seberapa efektifnya perusahaan beroperasi sehingga menghasilkan laba

rugi bagi perusahaan tersebut. Menurut (Tiffani dan Marfuah, 2015) mengemukakan bahwa

semakin tinggi ROA (Return On Assets), yang ditargetkan perusahaan, maka semakin rentan

manajemen akan melakukan manipulasi laba yang menjadi salah satu bentuk kecurangan.

H2 : Financial Target berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud

2.3 Pengaruh Personal Financial Need Terhadap Financial Statement Fraud

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Yulia dan Basuki, 2016) menyatakan bahwa

Personal Financial Need berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud yang dapat

diukur dengan proksi kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajer, direktur maupun

komisaris (OSHIP). Beasley (1996) dan Committee of Sponsoring Organizations (1999)

menyatakan bahwa ketika ekskutif memiliki peranan keuangan yang signifkan kuat dalam

suatu perusahaan, Personal Financial Need mereka akan terancam oleh kinerja keuangan

perusahaan dalam.

Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi presentase kepemilikan saham yang dimiliki

oleh manajer, direktur maupun komisaris maka praktek fraud dalam memanipulasi laporan

keuangan semakin bertambah.

H3 : Personal Financial Need berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud

2.4 Pengaruh Ineffective Monitoring Terhadap Financial Statement Fraud

Terjadinya praktik fraud merupakan salah satu dampak dari pengawasan atau

monitoring yang lemah sehingga memberi kesempatan pada agen atau manajemen laba

Andayani (2010). Ineffective Monitoring dapat diukur dengan proksi dewan komisaris

independent (BDOUT), Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kecurangan lebih sering

terjadi pada perusahaan yang lebih sedikit memiliki anggota dewan komisaris independent

dalam (Yulia dan basuki, 2016).

6
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
H4 : Ineffective Monitoring berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud

2.5 Pengaruh Financial Stability Terhadap Financial Statement Fraud

Financial Stability adalah keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan

perusahaan dalam kondisi stabil. Menurut penelitian Hanum (2014) dalam (Yesriani dan

Rahayu, 2016) menyatakan bahwa untuk menarik minat investor dalam menanamkan

modalnya perusahaan harus berusaha memperindah tampilan total aset yang dimiliki. Oleh

karena itu, rasio perubahan aset (ACHANGE) dijadikan proksi pada variabel stabilitas

keuangan (financial stability).

H5 : Financial Stability berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud

Dari penjelasan diatas, maka kerangka pemikiran penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

External Pressure (X1)

H1
Financial Target (X2)

H2

Personal Financial Need


Financial Statement
H3 Fraud (Y)
(X3)

H4
Inffektif Monitoring (X4)

H5

Financial Stability (X5)

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

7
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
3. Metode Penelitian

3.1 Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2017 dengan jumlah 43 perusahaan. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 sampel dalam perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk

mendapatkan sampel representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

3.2 Pengukuran dan Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1
Operasional Variabel
Skala
Variabel Dimensi Indikator
Pengukuran
Financial Kecurangan yang Proxy Discretionary Accrual
Statement dilakukan oleh (DAC), bila nilai DAC nol maka
Fraud (Y) manajemen dalam perusahaan tidak melakukan
bentuk salah saji manajemen laba, bila nilai DAC 1
Variabel
material laporan maka perusahaan tersebut
Dummy
keuangan yang melakukan tindakan manajemen
merugikan laba.
investor dan
kreditor.
External Tekanan yang LEVERAGE = Total hutang /
Pressure berlebihan bagi Total Aset.
(X1) manajemen untuk
memenuhi Rasio
persyaratan atau
harapan dari pihak
ketiga.
FinancialTa Tekanan ROA = Laba setelah pajak / Total
rget (X2) berlebihan pada Aset.
manejemn untuk
mencapai untuk
mencapai target Rasio
keuangan yang
dipatok oleh
direksi atau
manajemen.
Personal Keuangan OSHIP = total saham yang
Financial perusahaan turut dimiliki manajer, direktur maupun
Need (X3) dipengaruhi oleh komisaris / Total saham biasa Rasio
kondisi keuangan yang beredar.
para ekskutif

8
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
perusahaan.
Ineffective Dampak dari BDOUT = Jumlah dewan
Monitoring kelemahan komisaris independen / jumlah
(X4) pengawasan total dewan komisaris. Rasio
dalam suatu
perusahaan.
Financial keadaan yang ACHANGE = (Total asset t–Total
Stability menggambarkan asset t-1) / Total asset t.
(X5) kondisi keuangan
perusahaan dalam Rasio
kondisi stabil
yang dapat dilihat
dari asetnya.

3.3 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan

yaitu analisis statisttik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS 23.0.

Alat analisis yang digunakan peneliti adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi

berganda adalah analisis mengenai beberapa variabel independen dan satu variabel

dependen.

4. Hasil Penelitian

4.1 Uji Multikolonieritas

Dari hasil uji didapatkan nilai tolerance semua variabel independen lebih besar dari

0,10, sedangkan nilai VIF pada Collinearity Statistic lebih lebih kecil dari 10. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas (tidak terdapat korelasi antara variabel-

variabel independen).

4.2 Uji Autokorelasi

Kriteria yang digunakan untuk mengetahui tidak terjadinya autokorelasi dengan uji

Durbin-Watson, yaitu jika pengujian yang diperoleh nilai DU < DW < 4-DU. Berdasarkan

hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai statistik Durbin-Watson 1,175 < 1,1536 <

2,285. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut tidak terjadi autokorelasi.

4.3 Uji Heteroskedastitas

9
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Uji heteroskedastisitas menggunakan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik

bersimpangan dan ada beberapa yang menyebar sehingga dapat disimpulkan bahwa pada

model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.4 Uji Normalitas

Dari hasil uji Kolmogrov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig 2-tailed

sebesar 0,096 yaitu diatas 0,05, maka data dapat dikatakan terdistribusi normal.

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi digunakan untuk menjawab hipotesis 1,2,3,4,5, serta untuk mengetahui

apakah variabel independen berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan

Tabel 4.1
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
.
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) ,684 1,352

Tekanan Eksternal ,354 1,603 ,038

Target Keuangan -16,209 5,945 -1,742

Kebutuhan Keuangan
,347 ,241 ,220
Pribadi

Mekanisme Pengawasan -,188 ,366 -,119

Stabilitas keuangan -,640 ,221 -1,936


a. Dependent Variable: Financial Statement Fraud
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS 23, 2018

Dapat disimpulkan bahwa rumus persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Y = 0,684 + 0,354 TE - 16,209 TK + 0,347 KKP – 0,188 MP – 0,640 SK + e

4.6 Koefisien Determinasi (R2)

10
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Tabel 4.2
Hasil Uji R2
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,562a ,316 ,216 ,42013

a. Predictors: (Constant), Stabilitas keuangan , Kebutuhan Keuangan Pribadi,Tekanan Eksternal,


Mekanisme Pengawasan, Target Keuangan
b. Dependent Variable: Financial Statement Fraud
Sumber: Data yang diolah dengan SPSS 23, 2018

Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan dari Adjusted R-Square (R2) sebesar

0,216 atau 21% hal ini berarti 21% variabel kecurangan laporan keuangan (Financial Statement

Fraud) dapat dijelaskan oleh variasi dari enam variabel bebas yaitu stabilitas keuangan, kebutuhan

keuangan pribadi, tekanan eksternal, mekanisme pengawasan dan target keuangan. Sedangkan

sisanya sebesar 79% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.

4.7 Uji Parsial (t Test)

Tabel 4.3
Hasil Uji t
Coefficientsa

Model T Sig.

1 (Constant) ,506 ,616

Tekanan Eksternal ,221 ,827

Target Keuangan -2,727 ,010

sdsdds Kebutuhan Keu Pribadi


1,442 ,158

Mekanisme Pengawasan
-,514 ,610

Stabilitas keuangan
-2,892 ,007
a. Dependent Variable: Financial Statement Fraud
Sumber: Data yang diolah dengan SPSS 23, 2018

11
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Tekanan Eksternal terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan secara parsial, hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa tekanan eksternal tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan

keuangan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikan yang sebesar 0,827 > 0,05,

menyimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan tekanan eksternal berpengaruh terhadap

kecurangan laporan keuangan ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulia dan Basuki

(2016) yang menyatakan bahwa tekanan eksternal (External Pressure) tidak bepengaruh

terhadap kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nugroho (2017) menyatakan bahwa ketika sebuah perusahaan mengalami

tekanan eksternal, perusahaan dapat diidentifikasi risiko salah saji yang lebih besar akibat

kecurangan laporan keuangan

Target Keuangan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan secara parsial, hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa target keuangan berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.

Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikan yang sebesar 0,010 < 0,05, menyimpulkan bahwa

hipotesis yang menyatakan target keuangan berpengaruh terhadap kecurangan laporan

keuangan diterima.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iqbal dan

Murtanto (2016) yang menyatakan bahwa target keuangan (Financial Target) tidak

bepengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Tiffani dan Marfuah (2015) menyatakan bahwa target

keuangan (Financial Target) berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.

Kebutuhan Keuangan Pribadi terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan secara parsial, hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa kebutuhan keuangan pribadi tidak berpengaruh terhadap kecurangan

12
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikan yang sebesar 0,158 > 0,05,

menyimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan kebutuhan keuangan pribadi berpengaruh

terhadap kecurangan laporan keuangan ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widarti (2015) yang

menyatakan kebutuhan keuangan pribadi (Personal Financial Need) tidak bepengaruh

signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

Yulia dan Basuki (2016) menyatakan bahwa kebutuhan keuangan pribadi yang diproksikan

dengan OSHIP kepemilikan saham oleh manajer, komisaris atau direktur perusahaan

tindakan praktek fraud dalam manipulasi laporan keuangan semakin bertambah.

Mekanisme Pengawasan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan secara parsial, hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa mekanisme pengawasan (Ineffective Monitoring) tidak berpengaruh

terhadap kecurangan laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikan yang

sebesar 0,660 > 0,05, menyimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan mekanisme

pengawasan berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elandi (2016) yang

menyatakan mekanisme pengawasan (Ineffective Monitoring) tidak bepengaruh signifikan

terhadap kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nugroho (2017) yang menyatakan mekanisme pengawasan (Ineffective

Monitoring) berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.

Stabilitas Keuangan terhadap Kecurangan Laporan Keuangan

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan secara parsial, hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa stabilitas keuangan (Financial Stability) tidak berpengaruh terhadap

kecurangan laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikan yang sebesar 0,007

> 0,05, menyimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan stabilitas keuangan berpengaruh

terhadap kecurangan laporan keuangan ditolak.

13
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulia dan Basuki

(2016) yang menyatakan stabilitas keuangan (Financial Stability) tidak bepengaruh

signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian Yesriani dan Rahayu (2016) yang menyatakan bahwa untuk menarik investor

dalam menanamkan modalnya, sebuah perusahaan harus berusaha memperindah tampilan

total asset yang dimiliki.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan eksternal (External Pressure) tidak

berpengaruh secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil ini

dibuktikan dengan signifikan 0,827 < 0,05 sehingga H 1 ditolak.

b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa target keuangan (Financial Target) berpengaruh

secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil ini dibuktikan dengan

signifikan 0,10 > 0,05 sehingga H2 diterima.

c. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan keuangan pribadi (Personal Financial

Need) tidak berpengaruh secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil

ini dibuktikan dengan signifikan 0,158 < 0,05 sehingga H3 ditolak.

d. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme pengawasan (Ineffective

Monitoring)

tidak berpengaruh secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil ini

dibuktikan dengan signifikan 0,610 < 0,05 sehingga H 4 ditolak.

e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas keuangan (Financial Stability) tidak

berpengaruh secara parsial terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil ini

dibuktikan dengan signifikan 0,007 < 0,05 H5 ditolak.

5.2 Saran

14
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka ada beberapa saran yang diberikan agar dapat

menghasilkan penelitian yang lebih berkualitas di masa yang akan datang:

a. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan studi empiris selain perusahaan

perbankan yaitu perusahaan manufaktur, BUMN, atau telekomunikasi dan melakukan

penelitian dengan periode atau pengamatan yang lebih lama.

b. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan proksi lain.

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan khususnya

bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan

kecurangan laporan keuangan (Financial Statement Fraud).

15
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, P.2013. "Analisis Fraud Di Sektor Pemerintahan KotaSalatiga".Accounting Analysis Journal.


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj ISSN2252-6765, Vol 3, No 19, Hal 36-43, Tahun 2013.

Ajeng, W.2014. Forensic Accounting . Jakarta Timur : Dunia Cerdas.

Daljono, M.2013. "Pendeteksian KecuranganLaporan Keauangan Melalui Faktor Risiko Tekanan dan Peluang (studi
kasus pada perusahaan yang mendapat sanski BAPEPAM tahun periode 2002-2006)". Jurnal Kecurangan.
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting.ISSN (Online): 2337-3806, Vol 2, No 2, Hal 1-12, Tahun
2013.

Ellandi, K. 2016. "Analisis Fraud Triangele Untuk Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Go
Publik Non Perbankan dan Jasa keuangan Periode 2012-2015". Jurnal Ekonomi.Ak-IBS, Vol 5, No 11Hal 1-
20, Tahun 2016.

Fitriana, A., & Baridwan, Z. 2016. "Pengaruh Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi: Dimensi Fraud
Triangle". Jurnal Akuntansi Multiparadigma. http://jamal.ub.ac.id/index.php/jamal/article/view/184/177. Vol
3 No.2,Hal 161-331.Tahun 2016.

Ghazali, Imam. 2013. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23 . semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Handy, Nugroho. 2017. "Analisis Financial Statement Fraud Dalam Perspektif Triangle Fraud Pada Perbankan
yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014". Jurnal Kecurangan. GEMA-, 1, Januari 2017
ISSN 2086-9592,Vol IX, Hal 1-8, Tahun 2017.

Iqbal, M., & Murtanto. 2016. "Analisis Pengaruh Faktor-FaktorFraud Triangle Terhadap Kecurangan Laporan
KeuanganPada Perusahan Property dan Real Estate pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia". Seminar Nasional Cendekiawan 2016, https://media.neliti.com/media/publications/173150-ID-
analisa-pengaruh-faktor-faktor-fraud-tri.pdf. ISSN (E) : 2540-7589,ISSN (P) : 2460-8696, Hal 1-20, Tahun
2016.

Jefri, R., & Mediaty. 2014. "Pendeteksian Kecurangan (FRAUD) Laporan Keuangan". Jurnal
Fraud.http://journal.stiem.ac.id/index.php/jurakun/article/view/106, Vol 01 No. 02, Hal 56-64, Tahun 2014.

Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

Kuntadi, C. 2015. SIKENCUR (Menata Birokrasi Bebas Korupsi). jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Kusumaningsih, K. U., & Wirajaya, I. G. 2017. "Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Tindak Kecurangan di
Perusahaan Perbankan". E-Jurnaln Akuntansi Universitas
Udayana.https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/26946.ISSN: 2302-8556, Vol.19.3, Hal
1832-1860, Tahun 2017.

Kusumawardhani, P. 2017. Jurnal Deteksi Fraud. "DeteksiFinancial Statement Fraud Dengan Analisis Fraud
Triangle pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI". https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/, Vol 2 No
2, Hal 01-20, Tahun 2017.

Maliawan, I. B., Sujana, E., & Diatmika, I. P. 2017. "Pengaruh Audit Internal dan Efektivitas Pengendalian Interen
Terhadap Pencegahan Kecurangan (FRAUD)”.Jurnal
Fraud.https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/13355.Vol 8, No 2, Tahun 2017.

Muljono, T. P. 1999. Aplikasi Management Audit Dalam Industri Perbankan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

16
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Permatasari, D. E., Kurrohman, T., & Kartika. 2017. "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya
Kecenderungan Kecurangan (Fraud) di Sektor Pemerintah (Studi pada Pegawai Keuangan Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi)". Jurnal Kecurangan.http://journal.ibs.ac.id/index.php/jkp/article/view/71, 37-44.
Vol 14, No 1, Tahun 2017.

Rachmania, A. 2015. "Analisis Pengaruh Fraud Triangle Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan Pada Perusahaan
Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015". Jurnal
Akuntansi.http://jom.unpak.ac.id/index.php/akuntansi/article/view/569, 01-19. Vol 2, No 2, Tahun 2015.

Santoso, B. 2015. Keagenan (Agency) : Prinsip - Prinsip Dasar, Teori, dan Problematika Hukum Keagenan. Bogor:
Ghalia Indonesia .

Sartono, M. A. 2013. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. "Kecurangan Dalam Laporan


Keuangan".https://ejurnal.latansamashiro.ac.id/index.php/JSAB/article/view/27.ISSN: 2337-6112,Vol 1, No
2, Hal 177-192, Tahun 2013.

Sudarmo, Sawardi, & Yulianto, A. 2008. Fraud Auditing. Bogor: Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPKP.

Suprajadi, L. 2009. Jurnal Kecurangan. "Teori KecuranganFraud Awarness, Dan Metodologi Untuk Mendeteksi
Kecurangan Laporan Keuangan".http://journal.unpar.ac.id/index.php/BinaEkonomi/article/view/722.Vol 13,
No 2, Halaman 52-58, Tahun 2009.

Tiffani, L., & Marfuah. 2015. "Deteksi Financial Statement Fraud Dengan Analisis Fraud". Jurnal
Kecurangan.http://jurnal.uii.ac.id/JAAI/article/view/4330, 112-125.Vol 19, No 2, Hal 112-125, Tahun 2015.

Widarti. 2015. Jurnal Manajemen dan Bisnis. "Pengaruh Fraud Triangle TerhadapDeteksi Kecurangan Laporan
Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat Di
BEI".http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jip/issue/view/10, 230-244.Vol 5, No 2, Tahun 2015.

www.idx.co.id

Yesiariani, M., & Rahayu, I. 2016. Simposium Nasional Akuntansi. "Analisis Fraud Diamond Dalam Mendeteksi
Financial Statement Fraud (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010-2014)".Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung,
2016.https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/1877, Vol 7, No 6, Hal 01-22, Tahun 2016.

Yudhanti, N., & F, E. S. 2015. "Faktor-faktor Yang Memengaruhi Indikasi Kecurangan Dalam Laporan Keuangan
Dengan Model Fraud Diamond". Jurnal Kecurangan,
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8049/k.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf?sequence
=12&isAllowed=yhttp://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8049/k.%20NASKAH%20PUBLI
KASI.pdf?sequence=12&isAllowed=y. Vol 3 No 1, Hal1-25, Tahun 2015.

Yulia, A. W., & Basuki. 2016. "Studi Financial Statement Fraud pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia". Jurnal Ekonomi dan
Bisnis.https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Vh4e20cmYCoJ:https://ejournal.unair.ac.id
/JEBA/article/download/5819/3725+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id, No 2, Hal 187-200,Tahun 2016.

17
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
LAMPIRAN 1
TABULASI DATA PENELITIAN

FINANCIAL STATEMENT FRAUD YANG DIPROKSIKAN DENGAN MANAJEMEN LABA

Perusahaan Yang Melakukan dan Tidak Melakukan Manajemen Laba


TAHUN
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017
1 AGRO Bank Agroniaga Tbk 0 1 1 0
2 BBCA Bank Central Asia Tbk 1 0 0 1
3 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 1 1 0 1
4 Bank Pembangunan Daerah
BEKS Banten Tbk
1 1 1 1
5 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 1 1 1 1
6 Bank Internasional Indonesia Tbk
BNII 1 1 1 1

7 Bank Tabungan Pensiun Nasional


BTPN Tbk 0 1 0 1

8 MEGA Bank Mega Tbk 0 1 0 0


9 NISP Bank OCBC NISP Tbk 1 1 1 0
Bank Woori Saudara Indonesia
10 SDRA Tbk 0 1 1 0

Jumlah yang melakukan 6 9 6 6


Jumlah yang tidak melakukan 4 1 4 4

18
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
TEKANAN EKSTERNALYANG DIPROKSIKAN DENGAN LEVERAGE

TAHUN
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017

1 AGRO Bank Agroniaga Tbk 0,86 0,84 0,83 0,81

2 BBCA Bank Central Asia Tbk 0,91 0,80 0,83 0,82

3 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 0,83 0,82 0,79 0,78

Bank Pembangunan Daerah


4 BEKS 0,93 0,95 0,74 0,90
Banten Tbk

5 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 0,88 0,88 0,86 0,86

6 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 0,90 0,90 0,91 0,85

Bank Tabungan Pensiun Nasional


7 BTPN 0,81 0,79 0,77 0,76
Tbk

8 MEGA Bank Mega Tbk 0,90 0,83 0,83 0,84

9 NISP Bank OCBC NISP Tbk 0,86 0,86 0,86 0,86

Bank Woori Saudara Indonesia


10 SDRA 0,76 0,79 0,81 0,77
Tbk

19
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN

TARGET KEUANGAN YANG DIPROKSIKAN DENGAN ROA (RETURN ON ASSET)

TAHUN
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017
0,01 0,01 0,01 0,01
1 AGRO Bank Agroniaga Tbk
0,33 0,03 0,03 0,03
2 BBCA Bank Central Asia Tbk
0,01 0,01 0,02 0,02
3 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

Bank Pembangunan Daerah


4 BEKS (0,01) (0,06) (0,08) (0,01)
Banten Tbk
0,01 0,00 0,01 0,01
5 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

6 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 0,00 0,01 0,01 0,01

Bank Tabungan Pensiun Nasional


7 BTPN 0,02 0,00 0,02 0,01
Tbk
0,01 0,02 0,02 0,02
8 MEGA Bank Mega Tbk
0,01 0,01 0,01 0,01
9 NISP Bank OCBC NISP Tbk

Bank Woori Saudara Indonesia


10 SDRA 0,01 0,01 0,01 0,02
Tbk

20
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN

KEBUTUHAN KEUANGAN PRIBADI YANG DIPROKSIKAN DENGAN OSHIP (KEPEMILIKAN SAHAM


YANG DIMILIKI OLEH MANAJER, DIREKTUR DAN KOMISARIS PERUSAHAAN)

TAHUN
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017
0,00 0,00 0,40 0,00
1 AGRO Bank Agroniaga Tbk
0,00 0,00 0,00 0,00
2 BBCA Bank Central Asia Tbk
0,00 0,00 0,00 0,00
3 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

Bank Pembangunan Daerah 0,68 0,00 0,00 0,00


4 BEKS
Banten Tbk
0,51 0,97 0,91 0,91
5 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

6 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 0,00 0,00 0,13 0,86

Bank Tabungan Pensiun Nasional 0,01 0,00 0,00 0,00


7 BTPN
Tbk
0,00 0,00 0,00 0,00
8 MEGA Bank Mega Tbk
0,00 0,00 0,00 0,00
9 NISP Bank OCBC NISP Tbk

Bank Woori Saudara Indonesia 0,00 0,00 0,00


10 SDRA
Tbk 0,00

21
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
MEKANISME PENGAWASAN YANG DIPROKSIKAN DENGAN BDOUT (DEWAN KOMISARIS
INDEPENDEN)

TAHUN
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017
0,60 0,50 0,50 0,57
1 AGRO Bank Agroniaga Tbk
2,00 0,60 0,60 0,60
2 BBCA Bank Central Asia Tbk
0,50 0,57 0,50 0,50
3 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

Bank Pembangunan Daerah


4 BEKS 1,00 1,00 0,60 1,00
Banten Tbk
0,40 0,50 0,60 1,00
5 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

6 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 0,40 0,40 0,60 0,40

Bank Tabungan Pensiun Nasional


7 BTPN 0,50 0,50 0,50 0,60
Tbk
0,67 0,50 0,50 0,40
8 MEGA Bank Mega Tbk
0,00 0,50 0,50 0,50
9 NISP Bank OCBC NISP Tbk

Bank Woori Saudara Indonesia


10 SDRA 0,33 0,33 0,75 0,75
Tbk

22
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
STABILITAS KEUANGAN YANG DIPROKSIKAN DENGAN ACHANGE (PERUBAHAN ASET)

TAHUN
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017
0,20 0,24 0,26 0,30
1 AGRO Bank Agroniaga Tbk
-8,88 0,92 0,12 0,10
2 BBCA Bank Central Asia Tbk
0,06 -0,04 -0,08 0,02
3 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

Bank Pembangunan Daerah 0,00 -0,52 -0,14 0,31


4 BEKS
Banten Tbk
0,06 0,02 0,01 0,09
5 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

0,02 0,09 0,05 0,04


6 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk

Bank Tabungan Pensiun Nasional 0,07 0,07 0,11 0,04


7 BTPN
Tbk

8 MEGA Bank Mega Tbk 0,00 0,02 0,03 0,14

0,05 0,14 0,13 0,10


9 NISP Bank OCBC NISP Tbk

Bank Woori Saudara Indonesia 0,62 0,18 0,12 0,16


10 SDRA
Tbk

LAMPIRAN 2
HASIL SPSS 23

1. Hasil Aalisis Statitik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Financial Statement Fraud 40 ,00 1,00 ,6750 ,47434

Tekanan Eksternal 40 ,74 ,95 ,8395 ,05058

Target Keuangan 40 ,00 ,33 ,0198 ,05096

Kebutuhan Keuangan Pribadi 40 ,00 ,97 ,1345 ,30011

Mekanisme Pengawasan 40 ,00 2,00 ,5943 ,29941

Stabilitas keuangan 40 -8,88 ,92 -,1238 1,43492

Valid N (listwise) 40

23
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
2. Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) ,684 1,352

Tekanan Eksternal ,354 1,603 ,038

Target Keuangan -16,209 5,945 -1,742

Kebutuhan Keuangan
,347 ,241 ,220
Pribadi

Mekanisme Pengawasan -,188 ,366 -,119

Stabilitas keuangan -,640 ,221 -1,936


a. Dependent Variable: Financial Statement Fraud

3. Uji Asumsi Klasik


a. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

Tekanan Eksternal ,688 1,453

Target Keuangan ,455 1,352

Kebutuhan Keuangan Pribadi


,868 1,152

Mekanisme Pengawasan ,378 2,648

Stabilitas keuangan ,235 1,457

a. Dependent Variable: Financial Statement Fraud


b. Uji Autokorelasi Dengan Durbin-Watson
Model Summaryb

Durbin-Watson
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate

1
,562a ,316 ,216 ,42013 1,536

a. Predictors: (Constant), Stabilitas keuangan , Kebutuhan Keuangan Pribadi,


Tekanan Eksternal, Mekanisme Pengawasan, Target Keuangan.

b. Dependent Variable: Financial Statement Fraud

24
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
c. Uji Heteroskedastitas Dengan-Scatterplot

d. Uji Normalitas

Uji Normalitas Dengan-Histogram

25
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN

Uji Normalitas Dengan-Grafik Normal Plot

Uji Normalitas-Dengan Kolomogrov Smirnov


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 40
Normal Parametersa,b Mean Normal
Parametersa,b
Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute Most Extreme
Differences
Positive
Negative
Test Statistic ,128
Asymp. Sig. (2-tailed) ,096c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

26
PENGARUH FRAUD TRIANGLE TERHADAP DETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN

d. This is a lower bound of the true significance.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Determinasi R2
Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1
,562a ,316 ,216 ,42013

a. Predictors: (Constant), Stabilitas keuangan , Kebutuhan Keuangan


Pribadi,Tekanan Eksternal, Mekanisme Pengawasan, Target Keuangan
b. Dependent Variable: Financial Statement Fraud

c. Uji Parsial (t-Test)

Coefficientsa

Model T Sig.

1 (Constant) ,506 ,616

Tekanan Eksternal ,221 ,827

Target Keuangan -2,727 ,010

sdssdsdsdsdds Kebutuhan Keu Pribadi


1,442 ,158
ppppppPPPPPribadi
Mekanisme Pengawasan
-,514 ,610

Stabilitas keuangan
-2,892 ,007

a. Dependent Variable: Financial Statement Fraud

27

You might also like