Professional Documents
Culture Documents
KABUPATEN SIGI
Determination of Commodity Base of Food Crop Subsector in Sigi Regency
Moh. Akbar Toliago1), Abdul Muis2), Al Alamsyar2)
1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
2) Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
Email : akbartoliango@gmail.com. abdulmuis@gmail.com. alamsyar@gmail.com
ABSTRACT
Food crops have a considerable contribution in the formation of GDP Sigi Regency.
This situation shows that the subsector of food crops still plays an important role in the
economy of Sigi Regency, therefore with this research can be as a material planning and
evaluation of development that facilitates the government in setting regional development
policies Sigi. This study aims to find out the base commodity and non-base subsector of food
crops in Sigi Regency and the change in the role of subsector commodities of food crops in
the future. This study used Location Quotient (LQ) and Dynamic Location Quotient (DLQ)
methods. This research was conducted in Sigi Regency, the determination of the location of
the research was conducted deliberately (purposive), with the consideration that Sigi Regency
is one of the districts with an agrarian pattern, where the agricultural sector is still the
backbone in the regional economy. This research was conducted in November 2020. The
results of the LQ analysis showed that rice, corn, peanuts and green beans are the
base/leading commodities while soybeans, sweet potatoes and cassava are non-base/non-
seeded commodity subsectors of food crops in Sigi Regency. Based on DLQ analysis shows
that rice, corn, peanuts and green beans commodities have changed the role of base
commodities to non-base in the future. While soybean and cassava commodity is a non-base
commodity and is expected to be a base commodity in the future. On the contrary, sweet
potato commodity is a non-base commodity and remains a non-base commodity in the future.
ABSTRAK
Tanaman pangan mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam pembentukan PDRB
Kabupaten Sigi. Keadaan ini menunjukan bahwa subsektor tanaman pangan masih
memegang peranan yang penting dalam perekonomian wilayah Kabupaten Sigi, oleh karena
itu dengan adanya penelitian ini dapat sebagai bahan perencanaan maupun evaluasi
pembangunan yang memudahkan pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembangunan
wilayah Kabupaten Sigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komoditi basis dan non
basis subsektor tanaman pangan di Kabupaten Sigi dan perubahan peranan komoditi
subsektor tanaman pangan dimasa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode
Location Quotient (LQ) dan Dynamic Location Quotient (DLQ). Penelitian ini dilaksanakan
di Kabupaten Sigi, Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), dengan
pertimbangan bahwa Kabupaten Sigi merupakan salah satu kabupaten yang bercorak agraris,
dimana sektor pertanian masih menjadi tulang punggung dalam perekonomian daerah.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020. Hasil analisis LQ menunjukkan
bahwa komoditi padi, jagung, kacang tanah dan kacang hijau merupakan komoditi
basis/unggulan sedangkan komoditi kedelai, ubi jalar dan ubi kayu komoditi non basis/bukan
unggulan subsektor tanaman pangan di Kabupatenn Sigi. Berdasarkan analisis DLQ
menunjukkan bahwa komoditi padi, jagung, kacang tanah dan kacang hijau mengalami
perubahan peranan dari komoditi basis menjadi non basis dimasa yang akan datang.
Sedangkan komoditi kedelai dan ubi kayu merupakan komoditi non basis dan diharapkan
akan menjadi komoditi basis dimasa yang akan datang. Sebaliknya pada komoditi ubi jalar
merupakan komoditi non basis dan tetap menjadi komoditi non basis dimasa yang akan
datang.
Tabel 2. Kontribusi Sektor dan Subsektor Pertanian Terhadap PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku Kabupaten Sigi Tahun 2015-2019 (%).
Tahun
Sektor(sub)
2015 2016 2017 2018 2019
1. Pertanian 48,44 48,01 47,58 48,22 47,59
a. Tanaman Pangan 55,89 53,74 54,01 55,31 54,59
b. TanamanPerkebunan 30,80 29,60 29.00 29,65 29.75
2. Perikanan 7,43 7,15 6,85 7,32 6,89
3. Kehutanan 5,54 5,39 4,92 5,56 4,96
4. Peternakan 5,80 5,25 5,21 5,24 5,20
Sumber: BPS Kabupaten Sigi, 2019.
Tabel 3. Nilai Location Quetiont (LQ) Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Sigi 2015-
2019.
LQ
Nama Tanaman Rata-rata
2015 2016 2017 2018 2019
Padi 0.970 1.110 1.164 1.079 0.685 1.002
Jagung 1.440 0.650 0.576 1.018 1.511 1.039
Kedelai 0.124 0.166 0.177 0.150 0.498 0.223
Ubi Kayu 0.617 0.922 0.593 0.273 0.809 0.643
Ubi Jalar 0.964 1.139 1.248 0.263 0.402 0.803
Kacang Tanah 1.407 2.041 1.569 0.357 1.306 1.336
Kacang Hijau 1.678 2.425 1.482 0.502 3.571 1.932
Sumber : Data Sekunder Diolah 2021.
Komoditi Basis dan Nonbasis Dimasa perhitungan rata-rata DLQ< 1 belum
Yang Akan Datang. Kegunaan analisis mampu menjadi sektor basis dimasa yang
DLQ ialah untuk melihat apkah komoditi akan datang.
yang menjadi factor basis tahun ini akan Penentuan komoditi basis baik
tetap menjadi basis pada masa yang akan dimasa sekarang maupun dimasa yang
datang, atau sebaliknya komoditi yang akan datang sangat penting untuk
belum menjadi basis pada saat ini apakah dilakukan, semakin banyak komoditi yang
memungkinkan untuk menjadi komoditi menjadi basis maka semakin banyak
basis pada masa yang akan datang. keunggulan yang dimiliki untuk
Adapun hasil dari analisis metode dikembangkan oleh suatu wilayah.
Dynamic Location Quetient (DLQ) Penetapan komoditias unggulan di suatu
terhadap komoditi subsektor tanaman wilayah menjadi sebuah keharusan dengan
pangan Kabupaten Sigi dapat dilihat pada pertimbangan bahwa komoditi- komoditi
tabel 7 berikut ini. yang mampu secara berkelanjutan dengan
Berdasarkan hasil perhitungan komoditas yang sama pada wilayah yang
analisis metode Dynamic Location lain dengan pertimbangan bahwa
Quotient (DLQ) yang menggunakan data komoditas yang diusahakan efisien dari
laju pertumbuhan nilai produksi, diperoleh sisi teknologi dan sosial ekomoni serta
ada empat komoditi yang memiliki memiliki keunggulan komparatif. Selain
DLQ>1. Komoditi tersebut antara lain itu kemampuan suatu wilayah untuk
yaitu padi DLQ>1 sebesar 1.004, memproduksi dan memasarkan komoditas
komoditi kedelai DLQ>1 sebesar 52.175, yang sesuai dengan kondisi lahan dan
komoditi ubi kayu DLQ>1 sebesar 1.175 iklim di wilayah tertentu juga sangat
dan kacang tanah DLQ>1 sebesar 2.119 penting. Semakin banyak komoditas yang
Hal ini menunjukkan bahwa keempat termasuk komoditi basis berarti semakin
komodi ini dari hasil perhitungan DLQ>1 banyak komoditas yang memiliki
akan diharapkan menjadi komoditi basis keunggulan komparatif untuk
dimasa yang akan datang. Sedangkan dikembangkan dalam suatu wilayah
komoditi jagung, ubi jalar dan kacang (Widodo, 2006).
hijau subsektor tanaman pangan yang hasil
Tabel 4. Hasil Perhitungan Dynamic Location Quetient (DLQ) Produksi Komoditi Tanaman
Pangan Kabupaten Sigi.
DLQ
Nama Tanaman
Produksi
Padi 1.004
Jagung 0.783
Kedelai 2.175
Ubi Kayu 1.175
Ubi Jalar 0.767
Kacang Tanah 2.119
Kacang Hijau 0.609
Sumber : Data Sekunder Diolah 2021.