You are on page 1of 10

91

PENGARUH PERENCANAAN STRATEGIS TERHADAP KINERJA DI RUMAH SAKIT

EFFECT OF STRATEGIC PLANNING ON THE HOSPITAL PERFORMANCE

Nurhapna, Setya Haksama


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
E-mail: nurhapna_oktavia@yahoo.com

ABSTRACT

Strategic planning very important to be performed in order to create and maintain conformity between
organizational goals and organizational resources possessed with objective to catch constantly-growing
market opportunity. Hospitals be required of strategic planning in order to provide boundary of venture,
organizational direction and organizational culture, to maintain flexibility and stability, to facilitate the
preparation of the annual working plan and budgeting in aims to achieve the goals of the organization
and to improve performance of organization. The purpose of this research was to learn the influence of
strategic planning (strategy development and strategy implementation) towards performance hospital. This
research was an observational-analytic with cross sectional design. Population for the research was all
staffs in Muhammadiyah Hospital Lamongan (which included doctors, nurses, midwives and supporting
staffs) in 2014. The number of staffs included was 284 staffs, and samples used for this research were as
many as 74 respondents. Based on statistical test using logistic bivariate regression test with α = 0,05,
showed that P (0,019) < α (0,05), thus H 0 was rejected, which meant there was influence of strategic
planning towards performance hospital. Based on the result of the research, it’s concluded that sufficient
strategic planning will improve performance hospital.

Keywords: strategic planning, hospital performance

PENDAHULUAN Lamongan harus mampu mempertahankan

Indikator cakupan pelayanan sebuah rumah kinerjanya agar rumah sakit ini tetap menjadi

sakit terdiri dari jumlah dan persentase kunjungan pilihan bagi masyarakat. Kinerja rumah sakit

rawat inap/rawat jalan, jumlah pelayanan atau dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya

jumlah tindakan (Nursalam, 2002). Berdasarkan adalah perencanaan strategis (Whittaker, 2002).

data kunjungan pasien di Rumah Sakit Berdasarkan data yang diperoleh dari

Muhammadiyah Lamongan, diperoleh adanya Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan,

penurunan rata-rata jumlah kunjungan pasien UGD perencanaan strategis rumah sakit masih dianggap

dari tahun 2010 sampai tahun 2013 sejumlah 247 belum cukup, karena rumah sakit belum melakukan

pasien, dan adanya penurunan jumlah kunjungan langkah-langkah perencanaan strategis yang sesuai

pasien rawat inap dari tahun 2012 sampai tahun dengan kaidah penyusunan perencanaan strategis.

2013 sejumlah 625 pasien. Perencanaan strategis rumah sakit yang tidak

Penurunan jumlah kunjungan pasien cukup disebabkan karena rumah sakit belum

kemungkinan disebabkan oleh adanya faktor maksimal melakukan analisis lingkungan internal

pesaing (rumah sakit lain). Banyaknya pesaing dan eksternal, rumah sakit juga belum melakukan

memungkinkan masyarakat untuk memilih rumah identifikasi terhadap isu-isu strategis yang

sakit yang terbaik ketika membutuhkan pelayanan berkaitan dengan masalah yang akan dihadapi.

kesehatan, sehingga Rumah Sakit Muhammadiyah Analisis lingkungan internal dan lingkungan

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


92

eksternal rumah sakit hanya meliputi analisis dalam menciptakan dan memelihara kesesuaian

kemitraan seperti: kemitraan dengan dokter mitra, antara tujuan organisasi dengan sumber daya yang

dengan rumah sakit swasta, klinik, balai dimiliki guna menangkap peluang pasar yang selalu

pengobatan dan perusahaan. Analisis lingkungan berkembang. Perencanaan strategis juga menguji

internal sebaiknya mengidentifikasi faktor bagaimana cara memilih sasaran hasil, tujuan

kepemimpinan, petugas kesehatan, sarana organisasi dan rencana tindakan yang strategis

prasarana, kebijakan dan lain-lain sedangkan untuk disebarkan dan dirubah jika keadaan

analisis lingkungan eksternal sebaiknya berubah, serta bagaimana kemajuan program yang

mengidentifikasi faktor politik, ekonomi, sosial, telah ditetapkan.

arah perkembangan teknologi dan lain-lain Menurut teori Bryson (2002) penyusunan

(Bryson, 2002). perencanaan strategis terdiri dari langkah-langkah

Perkembangan strategi sangat penting sebagai berikut: (1) Penetapan visi, misi dan tujuan

untuk dilakukan agar perencanaan strategis organisasi, merupakan tindakan mengembangkan

yang belum cukup dapat disempurnakan untuk dan mengklarifikasikan tanggung jawab sosial dari

tahun berikutnya sehingga peluang pasar dapat perusahaan yang berkaitan dengan pernyataan

dimasuki oleh rumah sakit. Pengembangan visi, misi dan tujuan organisasi untuk mencapai

strategi yang kurang akan mepengaruhi tujuan dari organisasi; (2) Analisis lingkungan

implementasi strategi rumah sakit karena program, eksternal, yaitu mengungkapkan lingkungan luar

prosedur dan anggaran yang dilakukan rumah yang dimaksud untuk mengidentifikasi peluang

sakit tidak sesuai dengan keadaan rumah sakit dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan,

dan tidak sesuai dengan kebutuhan berkaitan dengan faktor politik, ekonomi, sosial dan

pasien/pelanggan. arah perkembangan teknologi merupakan bagian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dari aktivitas analisis luar; (3) Analisis

pengaruh perencanaan strategis terhadap kinerja lingkungan internal, merupakan langkah yang

rumah sakit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan utuk menganalisi kedalam organisasi itu

dimanfaatkan oleh Rumah Sakit Muhammadiyah sendiri, dengan menilai sumberdaya organisasi.

Lamongan sebagai dasar untuk mengevaluasi Indikator dalam analisis lingkungan internal ini

perencanaan strategis dan kinerja rumah sakit hanya berfokus pada kekuatan dan kelemahan

sebagai upaya dalam peningkatan kinerja organisasi itu sendiri; (4) Identifikasi isu-isu

bedasarkan perencanaan strategis rumah sakit. strategis berkaitan dengan yang dihadapi

PUSTAKA organisasi, merupakan pertanyaan-pertanyaan

Perencanaan strategis menurut Supriyanto yang berkaitan dengan kebijakan fundamental

dan Ernawati (2010) adalah proses manajemen tentang pengaruh mandat organisasi, visi, misi,

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


93

pelayanan biaya, pendanaan, maupun rencana tersebut, serta mekanisme penilaiannya; (5)

organisasi atau manajemen; (5) Mengembangkan Melakukan analisis tentang kemampuan untuk

strategi, yaitu melaksanakan tindakan-tindakan dari melaksanakan rencana- rencana strategis; (6)

keputusan atas dasar isu-isu strategis yang telah Menjamin bahwa program- program

diidentifikasikan pada langkah sebelumnya, untuk peningkatan keunggulan kinerja yang akan

mengelola isu strategis dan penetapan visi dilaksanakan itu terintegrasi atau selaras dengan

organisasi yang efektif dan efesien. arah, sasaran dan tujuan strategis organisasi

Perencanaan strategis menurut Malcolm yang telah ditetapkan untuk memenuhi

Baldrige dibagi atas dua item, yaitu: kebutuhan dari pelanggan, karyawan masyarakat

pengembangan strategi dan implementasi strategi dan pemerintah.

(Gaspersz, 2011). Pengembangan strategi Implementasi Strategi (strategy

menurut Supriyanto dan Ernawati (2010) adalah implementation) adalah proses di mana

cara yang dilakukan oleh organisasi dalam manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk

menetapkan strateginya dan sasaran hasil program, prosedur dan anggaran. Implementasi

yang strategis mencakup bagaimana strategi juga dapat diartikan sebagai

menunjukkan tantangan strategis, meringkas pengembangan strategi dalam bentuk tindakan,

sasaran hasil strategis dan tujuan. implementasi strategi yang sesuai adalah

Uraikan tentang pengembangan strategi implementasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan

menurut Gaspersz (2011) adalah: (1) strategis dan misi strategis yang telah ditetapkan.

Memahami kebutuhan dari pelanggan, Hal- hal yang harus diperhatikan dalam

karyawan, masyarakat dan pemerintah implementasi strategi: penataan Staf Mengikuti

sebagai masukan untuk menetapkan arah, Strategi, perubahan dalam kebutuhan merekrut

sasaran dan tujuan organisasi; (2) dan melatih, menyesuaikan manajer dengan

Mengidentifikasi titik-titik kelemahan dan strategi, seleksi dan pengembangan manajemen,

kesempatan untuk diperbaiki dan mengidentifikasi kemampuan dan potensi.

ditingkatkan kinerjanya; (3) Malakukan analisis Manfaat perencanaan strategis menurut

SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, Harrisfadilah (2013) adalah sebagai berikut: (1)

dan threats atau kekuatan, kelemahan, peluang Menentukan batasan usaha/bisnis, memilih

dan ancaman). Analisis ini meliputi analisis fokus bidang usaha yang akan dikembangkan

keadaan internal organisasi dan analisis yang didasarkan pada semua lapisan manajemen;

keadaan eksternal; (4) Menetapkan sasaran, (2) Memberikan arah perusahaan (rumah sakit); (3)

tujuan strategis indikator kinerja dan batas waktu Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan;

untuk mencapai sasaran dan tujuan strategis (4) Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai;

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


94

(5) Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi; (6) sasaran dan strategi menurut Whittaker (2000),

Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan dilakukan dengan cara membandingkan kemajuan

anggaran tahunan. yang telah dicapai organisasi dengan tujuan yang

Kinerja adalah penacapaian kerja individu ditetapkan pada perencanaan strategis organisasi.

atau sekelompok orang di rumah sakit sesuai (4) Mengevaluasi kinerja dan memanfaatkan

dengan wewenang dan tanggung jawabnya hasil evaluasi untuk perbaikan kinerja organisasi

masing-masing, yang dinilai dari kondisi yang dimasa yang akan datang. Evaluasi kinerja akan

sebenarnya terjadi dan dibandingkan dengan memberikan gambaran kepada penerima informasi

perencanaan strategis yang ditetapkan. mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai

Pengukuran kinerja merupakan suatu alat organisasi. Capaian kinerja organisasi dapat dinilai

manajemen yang digunakan untuk dengan skala pengukuran tertentu. Informasi

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan capaian kinerja dapat dijadikan feedback dan

dan akuntabilitas. Pengukuran kinerja menurut reward- punishment, penilaian kemajuan

Whittaker dapat dilakukan berdasarkan penilaian organisasi dan dasar peningkatan kualitas

pada perencanaan strategis (Whittaker, 2000 dan pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

Simamora, 1995). METOD

Pengukuran kinerja menurut Whittaker E

terdiri dari beberapa 4 langkah yaitu: (1) Penelitian ini termasuk penelitian analitik

Menetapkan sasaran, tujuan dan hasil yang yang menggunakan pendekatan cross sectional.

diinginkan pada saat perencanaan strategis, (2) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Merumuskan indikator kinerja dan ukuran kinerja. tanaga kesehatan yang meliputi tenaga medis,

Menurut Umar (2002), indikator kinerja adalah tenaga para medis dan tenaga penunjang di

suatu penilaian kinerja secara tidak langsung Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan sebanyak 284 orang. Teknik sampling dalam

indikasi-indikasi kinerja, sehingga bentuknya penelitian ini adalah Stratified Random Sampling

cenderung kualitatif. Ukuran kinerja mengacu sehingga diperoleh sampel sebanyak 74 tanaga

pada penilaian kinerja secara langsung. kesehatan yang terdiri dari tenaga medis 17

Indikator kinerja menurut Malcolm Baldrige orang, tenaga paramedis 42 orang dan tenaga

ada 4 yaitu: level/tingkatan, trends/tren, penunjang 15 orang. Pengumpulan data dilakukan

comparisons/perbandingan dan dengan menggunakan kuesioner yang berisi

integration/intregasi. (3) Mengukur tingkat pernyataan mengenai perencanaan strategis yang

ketercapaian tujuan, sasaran dan strategi. terdiri dari pengembangan strategi dan

Mengukur tingkat ketercapaian tujuan, implementasi strategi serta kinerja rumah sakit

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


95

dengan pilihan jawaban tertutup. Jumlah Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah

pernyataan untuk perencanaan strategis adalah Lamongan

23 pernyataan yang terdiri dari 10 pernyataan Hasil pengolahan data untuk

tentang pengembangan strategi dan 13 pernyataan pengembangan strategi dalam penelitian ini dibagi

tentang implementasi strategi. Kinerja rumah sakit dalam dua kategori, yaitu pengembangan strategi

terdiri dari 23 pernyataan. Analisis data cukup dan pengembangan strategi tidak cukup.

menggunakan uji regresi logistik. Uji regresi Pengembangan strategi cukup adalah suatu

logistik dilakukan untuk melihat pengaruh perencanaan strategis yang selalu mengalami

perencanaan strategis yang terdiri dari penyempurnaan dalam fungsi menyeluruh (nilai dan

pengembangan strategi dan implementasi strategi struktur) suatu organisasi. Sedangkan

terhadap kinerja Rumah Sakit Muhammadiyah pengembangan strategi yang tidak cukup adalah

Lamongan. suatu perencanaan strategis yang jarang sekali

HASIL DAN mengalami penyempurnaan dalam fungsi

PEMBAHASAN menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.

Pengaruh Pengembangan Strategi Terhadap

Tabel 1 Analisis Pengembangan Strategi Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

Kinerja Rumah Sakit Total


Pengembangan Strategi Jelek Baik ρ value
n % n % n %
Tidak Cukup 5 20,83 19 79,17 24 32,43 0,037
Cukup 23 46,00 27 54,00 50 67,57

Berdasarkan tabulasi silang untuk analisis menunjukkan hasil yang memenuhi syarat yaitu

pengembangan strategi terhadap kinerja rumah diatas 2,00, sehingga hipotesis H1 diterima artinya

sakit, dapat diketahui bahwa mayoritas responden ada pengaruh pengembangan strategi terhadap

menyatakan pengembangan strategi rumah sakit kinerja karyawan.

cukup sejumlah 50 responden (67,57%). Pengaruh Implementasi Strategi Terhadap

Pengembangan strategi yang cukup Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah

digunakan untuk menyempurnakan perencanaan Lamongan

strategis berikutnya agar perencanaan strategis Hasil pengolahan data untuk implementasi

yang berikutnya mampu menangkap peluang pasar strategi dalam penelitian ini dibagi dalam dua

yang terus berkembang. Hasil penelitian ini kategori, yaitu: implementasi strategi sesuai dan

sejalan dengan hasil penelitian dari Kurniawan mplementasi strategi tidak sesuai.

(2005) tentang pengaruh pengembangan strategi Implementasi strategi sesuai adalah suatu

terhadap kinerja karyawan, berdasarkan hasil roses di mana manajemen mewujudkan

pengolahan data diperoleh CR= 2,312. Nilai ini

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


96

strateginya dalam bentuk program, prosedur dan organisasi yang tidak sesuai dengan yang telah

anggaran yang sesuai dengan tujuan strategis ditentukan sebelumnya, baik dari program, prosedur

dan misi strategis yang telah ditetapkan. maupun anggaran. Hasil penelitian ini sejalan

Sedangkan implementasi strategis yang tidak dengan hasil penelitian dari Soepardi (2009)

sesuai adalah suatu proses di mana tentang pengaruh perumusan dan implementasi

manajemen mewujudkan strateginya dalam strategi terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian

bentuk program, prosedur dan anggaran yang menunjukkan bahwa perumusan dan implementasi

tidak sesuai dengan tujuan strategis dan misi strategi memiliki pengaruh yang positif dan

strategis yangtelah ditetapkan. Analisis signifikan terhadap pengendalian anggaran, baik

implementasi strategis dapat dilihat pada secara parsial maupun simultan. Variabel

Tabel 2. implementasi strategi memiliki pengaruh yang lebih

Berdasarkan tabulasi silang untuk analisis dominan dibandingkan dengan variabel perumusan

implementasi strategi terhadap kinerja rumah strategi terhadap pengendalian anggaran masing-

sakit, dapat diketahui bahwa mayoritas responden masing sebesar 55,77% dan 27,41%.

menyatakan implementasi strategi tidak sesuai Pengaruh Perencanaan Strategis Terhadap


Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah
sejumlah 40 responden (54,05%). Hasil uji statistik Lamongan

menunjukkan adanya pengaruh implementasi Hasil pengolahan data untuk perencanaan

strategi terhadap kinerja rumah sakit. Implementasi strategis dalam penelitian ini dibagi dalam dua

strategi sangat penting dalam mencapai tujuan dari kategori. Perencanaan strategis cukup adalah

rumah sakit dengan memaksimalkan sumber daya perencanaan jangka panjang yang dapat

yang dimiliki oleh rumah sakit tersebut. Apabila menciftakan dan memelihara kesesuaian tujuan

perencanaan strategis yang dibuat telah sesuai sumber daya yang dimiliki guna menangkap

dengan langkah-langkah penyusunan perencanaan peluang pasar yang selalu berkembang.

strategis yang baik maka perencanaan strategis Sedangkan perencanaan strategis yang tidak

akan dikategorikan cukup. Tetapi perencaan cukup adalah perencanaan jangka panjang yang

strategis yang dikategorikan cukup tersebut tidak tidak dapat menciftakan dan memelihara

akan mampu mencapai tujuan rumah sakit jika kesesuaian tujuan sumberdaya yang dimiliki

implementasi strategi tidak dilakukan berdasarkan sehingga tidak dapat menangkap peluang pasar

perencanaan strategis yang ditetapkan. yang selalu berkembang.

Implementasi strategi yang tidak sesuai

adalah tindakan yang dilakukan oleh

sesorang atau sekelompok orang didalam

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


97

Tabel 2 Analisis Implementasi Strategi Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

Kinerja Rumah Sakit Total


Implementasi Strategi Jelek Baik ρ value
n % n % n %
Tidak Sesuai 11 27,50 29 72,50 40 54,05 0,044
Sesuai 17 50,00 17 50,00 34 45,95

Tabel 3 Analisis Perencanaan Strategis Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

Kinerja Rumah Sakit Total


Perencanaan Strategis Jelek Baik ρ value
n % n % n %
Tidak Cukup 10 27,03 27 72,97 37 50,00 0,019
Cukup 19 51,35 18 48,65 37 50,00

Berdasarkan tabulasi silang untuk perencanaan harus diawali dengan perencanaan yang

strategis terhadap kinerja rumah sakit, dapat cukup/efektif.

diketahui bahwa 37 responden (50,00%) Hasil penelitian ini sejalan dengan

menyatakan perencanaan strategis tidak cukup hasil penelitian dari Budiyarto (2004) tentang

dan 37 responden (50,00%) menyatakan pengaruh perencanaan strategis terhadap

perencanaan strategis cukup. Berdasarkan hasil uji kinerja finansial. Berdasarkan hasil pengolahan

statistik dengan nilai α = 0,05, diperoleh nilai p (p data dari penelitain Budiyarto, diperoleh nilai

value) = 0,019 sehingga p (0,019) < α (0,05) maka Fhitung sebesar 11,168 dan nilai Ftabel untuk

H0 ditolak, artinya ada pengaruh perencanaan tingkat kepercayaan α = 95% dengan DF = 1-3

strategis terhadap kinerja rumah sakit. adalah 10,13. dengan demikian Fhitung > Ftabel

Perencanaan strategis yang cukup dapat maka H0 ditolak, artinya Terdapat pengaruh

memberikan pandangan menyeluruh tentang semua perencanaan strategis terhadap peningkatan kinerja

tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan finansial.

menjadi tuntutan dalam proses pencapaian visi, misi, Penelitian dari Asmarani (2006) tentang

tujuan dan motto dari rumah sakit. analisis pengaruh perencanaan strategis terhadap

Perencanaan strategis yang cukup juga dapat kinerja perusahaan dalam upaya menciftakan

mempertajam fokus organisasi, agar semua sumber keunggulan bersaing. Berdasarkan hasil

daya organisasi digunakan secara optimal untuk pengolahan data diperoleh CR = 4,028 dan nilai p

melayani misi rumah sakit. Adanya perencanaan (0,000) < α (0,05), dengan demikian H1 yang

stretegis, memungkinkan para pengambil menyatakan perencanaan strategis berpengaruh

keputusan/pemimpin dapat menggunakan sumber positif terhadap kinerja perusahaan diterima.

daya yang dimiliki secara tepat, berdaya guna dan Penelitian ini juga sejalan dengan

berhasil guna, sehingga rumah sakit dapat memiliki penelitian dari Widodo (2011), yang menyatakan

kinerja yang baik/efektif. Kinerja yang baik/efektif bahwa terdapat pengaruh perencanaan strategis

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


98

terhadap peningkatan kinerja organisasi, hal ini Kinerja rumah sakit yang baik akan

diperoleh berdasarkan hasil analisis dengan meningkatkan kepuasan pelanggan dan

criteria Critical ratio yang diidentik dengan uji- menimbulkan loyalitas pelanggan akan produk

t, parameter estimasi menunjukkan hasil yang yang disediakan oleh rumah sakit, karena

signifikan dengan nilai CR = 2,130 dan p = 0,033 pelanggan yang puas akan kembali ke rumah

dengan taraf signifikan sebesar 0,05 (5%), sakit jika membutuhkan pelayanan medis, dan

sehingga P (0,033) < α (0,05) maka H0 pelanggan yang loyal akan merekomendasikan

ditolak, artinya ada pengaruh perencanaan rumah sakit tersebut ke orang yang dia kenal,

strategis terhadap kinerja organisasi. sehingga jumlah kunjungan pasien akan

Berdasarkan uraian tentang pengaruh mengalami peningkatan.

perencanaan strategis terhadap kinerja rumah Berdasarkan data yang diperoleh dari

sakit, dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian ini Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan terdapat

telah sesuai dengan teori dari Whittaker yang penurunan jumlah kunjungan pasien UGD dan

menyatakan bahwa kinerja rumah sakit dapat pasien rawat inap. Penurunan kunjungan pasien

dinilai melalui perencanaan strategis. ini kemungkinan bukan disebabkan karena

Kinerja rumah sakit dikategorikan baik perencanaan strategis yang ada, tetapi karena

kemungkinan kerena perencanaan strategisnya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi

yang cukup, sehingga rumah sakit mampu kinerja rumah sakit, seperti faktor inputs,

memaksimalkan sumber daya yang ada untuk proses, outputs dan outcomes.

memcapai visi, misi, tujuan dan motto dari rumah Faktor inputs rumah sakit adalah manusia

sakit. Keberadaan perencanaan strategis disebuah (pemimpin dan petugas/pekerja), uang,

organisasi juga membantu organisasi tersebut sarana prasarana, material, dan mesin. Pemimpin

untuk melakukan pembatasan usaha/bisnis, merupakan orang yang memiliki wewenang untuk

memberikan arah bagi organisasi, mengarahkan membuat kebijakan dalam mengarahkan

dan membentuk kultur perusahaan, menjaga petugas kesehatan untuk memaksimalkan sumber

kebijakan yang taat asas dan sesuai, menjaga daya yang dimiliki sehingga tujuan dari rumah sakit

fleksibilitas dan stabilitas operasi dan dapat tercapai.

memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan Rumah sakit merupakan organisasi yang

anggaran tahunan, dengan demikian keberadaan bergerak dibidang barang dan jasa, sehingga

perencanaan strategis sangat penting sekali produk yang diberikan tidak hanya berupa

bagi rumah sakit dalam menetukan batas kerja barang tetapi juga pelayanan. Petugas kesehatan

dari rumah sakit dan memaksimalkan kinerja merupakan orang yang langsung memberikan

rumah sakit. pelayanan kepada pasien maupun pelanggan

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


99

sehingga peran dari petugas kesehatan juga yang cukup disebabkan karena pengembangan

sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan strategi yang cukup dan implementasi

kinerja dari rumah sakit. Petugas kesehatan yang strategi yang sesuai. Perencanaan strategis

mampu meningkatkan kepuasan dan menimbulkan yang cukup menyebabkan kinerja Rumah Sakit

loyalitas pasien adalah petugas kesehatan yang Muhammadiyah Lamongan menjadi baik. Ada

mampu memeberikan pelayan yang dibutuhkan pengaruh pengembangan strategi (pengembangan

oleh pasien, tidak hanya secara teoritis tetapi strategi dan implementasi strategi) terhadap kinerja

juga secara prilaku/sikaf. di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, artinya

Uraian tentang pemimpin dan petugas perencanaan strategis yang cukup akan

kesehatan tersebut membuktikan bahwa kinerja meningkatkan kinerja dari rumah sakit. Untuk

rumah sakit tidak hanya dipengaruhi oleh Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

perencanaan strategis saja masih banyak faktor sebaiknya melakukan pengembangan strategi

lain salah satunya adalah faktor manusia yaitu terhadap perencanaan strategis rumah sakit,

pemimpin dan petugas kesehatan. Oleh sebab itu, sehingga analisis lingkungan internal dan analisis

menurunnya kunjungan pasien bisa saja terjadi lingkungan eksternal rumah sakit dapat

karena faktor pemimpin dari rumah sakit atau faktor diidentifikasi secara maksimal dan melakukan

petugas kesehatan rumah sakit atau faktor-faktor Identifikasi isu-isu strategis berkaitan dengan

lain yang dapat mempengaruhi rumah sakit. yang dihadapi organisasi, sehingga Rumah

SIMPULAN Sakit Muhammadiyah Lamongan memiliki kinerja

Perencanaan strategis yang ada di Rumah yang baik dan tetap menjadi pilihan bagi

Sakit Muhammadiyah Lamongan pada tahun 2014 masyarakat yang akibatnya jumlah kunjungan

dikategorikan cukup. Perencanaan strategis pasien akan mengalami peningkatan.

DAFTAR PUSTAKA Strategis Perusahaan.


Asmarani, D. E. 2006. Analisis Pengaruh http://harrisfadilah.wordpress.com/2013/
Perencanaan Strategis Terhadap Kinerja 01/03/pe rencanaan-strategi-
Perusahaan Dalam Upaya Menciftakan perusahaan/.html
Keunggulan Bersaing. Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan.
http://eprints.undip.ac.id/15482/1/Dinda_ Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Estika_ Asmarani.pdf Purwanto, A. 2007. Malcolm Baldrige Criteria Fot
Bryson, J. M. 2002. Perencanaan Strategis Performance Excellence. Jakarta:
Bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pustaka Pelajar. Budiyarto. 2004. Simamora, H. 1995. Manajemen Sumber
Pengaruh Perencanaan Strategis Daya Manusia. Jakarta: STIE YKPN.
Terhadap Kinerja Finansial Devisi-Devisi Soepardi, E. M. 2009. Pengaruh Perumusan
Pada PT Telekomunikasi Indonesia. dan Implementasi Strategis
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bit Terhadap Kinerja Keuangan.
stream/ Volume 21, No.3,
handle/10364/541/1400023.pdf?sequenc http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mi
e=1 mbar/arti cle/view/187
Gaspersz, V. F. 2011. Malcolm Baldrige For Supriyanto, S., & Ernawati. 2010. Pemasaran
Industri Jasa Kesehatan. Surabaya:
Performance Excellence. Bogor:
Andi.
Vinchristo Publication. Umar, H. 2002. Teknik Evaluasi Bisnis dan Kinerja
Harrisfadilah's. 2013. Perencanaan Perusahaan Secara Komprehensif,

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014


100

Kualitatif dan Modern. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.
Widodo. 2011. Peningkatan Kinerja Organisasi
Melalui Perencanaan Strategis.
Volume 15, Nomor 1:
83-97. http://fecon.uii.ac.id/images/stories/jurnal/
JSB/januari11/9_widodo-
revisi%20feb%202012. pdf
Whittaker, J. 2002. The Internet: The
Basics, Routledge.

Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 2 April-Juni 2014

You might also like