Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Strategic planning very important to be performed in order to create and maintain conformity between
organizational goals and organizational resources possessed with objective to catch constantly-growing
market opportunity. Hospitals be required of strategic planning in order to provide boundary of venture,
organizational direction and organizational culture, to maintain flexibility and stability, to facilitate the
preparation of the annual working plan and budgeting in aims to achieve the goals of the organization
and to improve performance of organization. The purpose of this research was to learn the influence of
strategic planning (strategy development and strategy implementation) towards performance hospital. This
research was an observational-analytic with cross sectional design. Population for the research was all
staffs in Muhammadiyah Hospital Lamongan (which included doctors, nurses, midwives and supporting
staffs) in 2014. The number of staffs included was 284 staffs, and samples used for this research were as
many as 74 respondents. Based on statistical test using logistic bivariate regression test with α = 0,05,
showed that P (0,019) < α (0,05), thus H 0 was rejected, which meant there was influence of strategic
planning towards performance hospital. Based on the result of the research, it’s concluded that sufficient
strategic planning will improve performance hospital.
Indikator cakupan pelayanan sebuah rumah kinerjanya agar rumah sakit ini tetap menjadi
sakit terdiri dari jumlah dan persentase kunjungan pilihan bagi masyarakat. Kinerja rumah sakit
rawat inap/rawat jalan, jumlah pelayanan atau dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
jumlah tindakan (Nursalam, 2002). Berdasarkan adalah perencanaan strategis (Whittaker, 2002).
data kunjungan pasien di Rumah Sakit Berdasarkan data yang diperoleh dari
penurunan rata-rata jumlah kunjungan pasien UGD perencanaan strategis rumah sakit masih dianggap
dari tahun 2010 sampai tahun 2013 sejumlah 247 belum cukup, karena rumah sakit belum melakukan
pasien, dan adanya penurunan jumlah kunjungan langkah-langkah perencanaan strategis yang sesuai
pasien rawat inap dari tahun 2012 sampai tahun dengan kaidah penyusunan perencanaan strategis.
2013 sejumlah 625 pasien. Perencanaan strategis rumah sakit yang tidak
Penurunan jumlah kunjungan pasien cukup disebabkan karena rumah sakit belum
kemungkinan disebabkan oleh adanya faktor maksimal melakukan analisis lingkungan internal
pesaing (rumah sakit lain). Banyaknya pesaing dan eksternal, rumah sakit juga belum melakukan
memungkinkan masyarakat untuk memilih rumah identifikasi terhadap isu-isu strategis yang
sakit yang terbaik ketika membutuhkan pelayanan berkaitan dengan masalah yang akan dihadapi.
kesehatan, sehingga Rumah Sakit Muhammadiyah Analisis lingkungan internal dan lingkungan
eksternal rumah sakit hanya meliputi analisis dalam menciptakan dan memelihara kesesuaian
kemitraan seperti: kemitraan dengan dokter mitra, antara tujuan organisasi dengan sumber daya yang
dengan rumah sakit swasta, klinik, balai dimiliki guna menangkap peluang pasar yang selalu
pengobatan dan perusahaan. Analisis lingkungan berkembang. Perencanaan strategis juga menguji
internal sebaiknya mengidentifikasi faktor bagaimana cara memilih sasaran hasil, tujuan
kepemimpinan, petugas kesehatan, sarana organisasi dan rencana tindakan yang strategis
prasarana, kebijakan dan lain-lain sedangkan untuk disebarkan dan dirubah jika keadaan
analisis lingkungan eksternal sebaiknya berubah, serta bagaimana kemajuan program yang
arah perkembangan teknologi dan lain-lain Menurut teori Bryson (2002) penyusunan
Perkembangan strategi sangat penting sebagai berikut: (1) Penetapan visi, misi dan tujuan
yang belum cukup dapat disempurnakan untuk dan mengklarifikasikan tanggung jawab sosial dari
tahun berikutnya sehingga peluang pasar dapat perusahaan yang berkaitan dengan pernyataan
dimasuki oleh rumah sakit. Pengembangan visi, misi dan tujuan organisasi untuk mencapai
strategi yang kurang akan mepengaruhi tujuan dari organisasi; (2) Analisis lingkungan
implementasi strategi rumah sakit karena program, eksternal, yaitu mengungkapkan lingkungan luar
prosedur dan anggaran yang dilakukan rumah yang dimaksud untuk mengidentifikasi peluang
sakit tidak sesuai dengan keadaan rumah sakit dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan,
dan tidak sesuai dengan kebutuhan berkaitan dengan faktor politik, ekonomi, sosial dan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dari aktivitas analisis luar; (3) Analisis
pengaruh perencanaan strategis terhadap kinerja lingkungan internal, merupakan langkah yang
rumah sakit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan utuk menganalisi kedalam organisasi itu
dimanfaatkan oleh Rumah Sakit Muhammadiyah sendiri, dengan menilai sumberdaya organisasi.
Lamongan sebagai dasar untuk mengevaluasi Indikator dalam analisis lingkungan internal ini
perencanaan strategis dan kinerja rumah sakit hanya berfokus pada kekuatan dan kelemahan
sebagai upaya dalam peningkatan kinerja organisasi itu sendiri; (4) Identifikasi isu-isu
bedasarkan perencanaan strategis rumah sakit. strategis berkaitan dengan yang dihadapi
dan Ernawati (2010) adalah proses manajemen tentang pengaruh mandat organisasi, visi, misi,
pelayanan biaya, pendanaan, maupun rencana tersebut, serta mekanisme penilaiannya; (5)
organisasi atau manajemen; (5) Mengembangkan Melakukan analisis tentang kemampuan untuk
strategi, yaitu melaksanakan tindakan-tindakan dari melaksanakan rencana- rencana strategis; (6)
keputusan atas dasar isu-isu strategis yang telah Menjamin bahwa program- program
diidentifikasikan pada langkah sebelumnya, untuk peningkatan keunggulan kinerja yang akan
mengelola isu strategis dan penetapan visi dilaksanakan itu terintegrasi atau selaras dengan
organisasi yang efektif dan efesien. arah, sasaran dan tujuan strategis organisasi
Baldrige dibagi atas dua item, yaitu: kebutuhan dari pelanggan, karyawan masyarakat
menurut Supriyanto dan Ernawati (2010) adalah implementation) adalah proses di mana
cara yang dilakukan oleh organisasi dalam manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk
menetapkan strateginya dan sasaran hasil program, prosedur dan anggaran. Implementasi
sasaran hasil strategis dan tujuan. implementasi strategi yang sesuai adalah
Uraikan tentang pengembangan strategi implementasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan
menurut Gaspersz (2011) adalah: (1) strategis dan misi strategis yang telah ditetapkan.
Memahami kebutuhan dari pelanggan, Hal- hal yang harus diperhatikan dalam
sebagai masukan untuk menetapkan arah, Strategi, perubahan dalam kebutuhan merekrut
sasaran dan tujuan organisasi; (2) dan melatih, menyesuaikan manajer dengan
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, Harrisfadilah (2013) adalah sebagai berikut: (1)
dan threats atau kekuatan, kelemahan, peluang Menentukan batasan usaha/bisnis, memilih
dan ancaman). Analisis ini meliputi analisis fokus bidang usaha yang akan dikembangkan
keadaan internal organisasi dan analisis yang didasarkan pada semua lapisan manajemen;
keadaan eksternal; (4) Menetapkan sasaran, (2) Memberikan arah perusahaan (rumah sakit); (3)
tujuan strategis indikator kinerja dan batas waktu Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan;
untuk mencapai sasaran dan tujuan strategis (4) Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai;
(5) Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi; (6) sasaran dan strategi menurut Whittaker (2000),
Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan dilakukan dengan cara membandingkan kemajuan
Kinerja adalah penacapaian kerja individu ditetapkan pada perencanaan strategis organisasi.
atau sekelompok orang di rumah sakit sesuai (4) Mengevaluasi kinerja dan memanfaatkan
dengan wewenang dan tanggung jawabnya hasil evaluasi untuk perbaikan kinerja organisasi
masing-masing, yang dinilai dari kondisi yang dimasa yang akan datang. Evaluasi kinerja akan
sebenarnya terjadi dan dibandingkan dengan memberikan gambaran kepada penerima informasi
perencanaan strategis yang ditetapkan. mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai
Pengukuran kinerja merupakan suatu alat organisasi. Capaian kinerja organisasi dapat dinilai
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan capaian kinerja dapat dijadikan feedback dan
Whittaker dapat dilakukan berdasarkan penilaian organisasi dan dasar peningkatan kualitas
pada perencanaan strategis (Whittaker, 2000 dan pengambilan keputusan dan akuntabilitas.
terdiri dari beberapa 4 langkah yaitu: (1) Penelitian ini termasuk penelitian analitik
Menetapkan sasaran, tujuan dan hasil yang yang menggunakan pendekatan cross sectional.
diinginkan pada saat perencanaan strategis, (2) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Merumuskan indikator kinerja dan ukuran kinerja. tanaga kesehatan yang meliputi tenaga medis,
Menurut Umar (2002), indikator kinerja adalah tenaga para medis dan tenaga penunjang di
suatu penilaian kinerja secara tidak langsung Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan sebanyak 284 orang. Teknik sampling dalam
indikasi-indikasi kinerja, sehingga bentuknya penelitian ini adalah Stratified Random Sampling
cenderung kualitatif. Ukuran kinerja mengacu sehingga diperoleh sampel sebanyak 74 tanaga
pada penilaian kinerja secara langsung. kesehatan yang terdiri dari tenaga medis 17
Indikator kinerja menurut Malcolm Baldrige orang, tenaga paramedis 42 orang dan tenaga
ketercapaian tujuan, sasaran dan strategi. terdiri dari pengembangan strategi dan
Mengukur tingkat ketercapaian tujuan, implementasi strategi serta kinerja rumah sakit
tentang pengembangan strategi dan 13 pernyataan pengembangan strategi dalam penelitian ini dibagi
tentang implementasi strategi. Kinerja rumah sakit dalam dua kategori, yaitu pengembangan strategi
terdiri dari 23 pernyataan. Analisis data cukup dan pengembangan strategi tidak cukup.
menggunakan uji regresi logistik. Uji regresi Pengembangan strategi cukup adalah suatu
logistik dilakukan untuk melihat pengaruh perencanaan strategis yang selalu mengalami
perencanaan strategis yang terdiri dari penyempurnaan dalam fungsi menyeluruh (nilai dan
terhadap kinerja Rumah Sakit Muhammadiyah pengembangan strategi yang tidak cukup adalah
Tabel 1 Analisis Pengembangan Strategi Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Berdasarkan tabulasi silang untuk analisis menunjukkan hasil yang memenuhi syarat yaitu
pengembangan strategi terhadap kinerja rumah diatas 2,00, sehingga hipotesis H1 diterima artinya
sakit, dapat diketahui bahwa mayoritas responden ada pengaruh pengembangan strategi terhadap
strategis berikutnya agar perencanaan strategis Hasil pengolahan data untuk implementasi
yang berikutnya mampu menangkap peluang pasar strategi dalam penelitian ini dibagi dalam dua
yang terus berkembang. Hasil penelitian ini kategori, yaitu: implementasi strategi sesuai dan
sejalan dengan hasil penelitian dari Kurniawan mplementasi strategi tidak sesuai.
(2005) tentang pengaruh pengembangan strategi Implementasi strategi sesuai adalah suatu
strateginya dalam bentuk program, prosedur dan organisasi yang tidak sesuai dengan yang telah
anggaran yang sesuai dengan tujuan strategis ditentukan sebelumnya, baik dari program, prosedur
dan misi strategis yang telah ditetapkan. maupun anggaran. Hasil penelitian ini sejalan
Sedangkan implementasi strategis yang tidak dengan hasil penelitian dari Soepardi (2009)
sesuai adalah suatu proses di mana tentang pengaruh perumusan dan implementasi
manajemen mewujudkan strateginya dalam strategi terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian
bentuk program, prosedur dan anggaran yang menunjukkan bahwa perumusan dan implementasi
tidak sesuai dengan tujuan strategis dan misi strategi memiliki pengaruh yang positif dan
implementasi strategis dapat dilihat pada secara parsial maupun simultan. Variabel
Berdasarkan tabulasi silang untuk analisis dominan dibandingkan dengan variabel perumusan
implementasi strategi terhadap kinerja rumah strategi terhadap pengendalian anggaran masing-
sakit, dapat diketahui bahwa mayoritas responden masing sebesar 55,77% dan 27,41%.
strategi terhadap kinerja rumah sakit. Implementasi strategis dalam penelitian ini dibagi dalam dua
strategi sangat penting dalam mencapai tujuan dari kategori. Perencanaan strategis cukup adalah
rumah sakit dengan memaksimalkan sumber daya perencanaan jangka panjang yang dapat
yang dimiliki oleh rumah sakit tersebut. Apabila menciftakan dan memelihara kesesuaian tujuan
perencanaan strategis yang dibuat telah sesuai sumber daya yang dimiliki guna menangkap
strategis yang baik maka perencanaan strategis Sedangkan perencanaan strategis yang tidak
akan dikategorikan cukup. Tetapi perencaan cukup adalah perencanaan jangka panjang yang
strategis yang dikategorikan cukup tersebut tidak tidak dapat menciftakan dan memelihara
akan mampu mencapai tujuan rumah sakit jika kesesuaian tujuan sumberdaya yang dimiliki
implementasi strategi tidak dilakukan berdasarkan sehingga tidak dapat menangkap peluang pasar
Tabel 2 Analisis Implementasi Strategi Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Tabel 3 Analisis Perencanaan Strategis Terhadap Kinerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Berdasarkan tabulasi silang untuk perencanaan harus diawali dengan perencanaan yang
menyatakan perencanaan strategis tidak cukup hasil penelitian dari Budiyarto (2004) tentang
perencanaan strategis cukup. Berdasarkan hasil uji kinerja finansial. Berdasarkan hasil pengolahan
statistik dengan nilai α = 0,05, diperoleh nilai p (p data dari penelitain Budiyarto, diperoleh nilai
value) = 0,019 sehingga p (0,019) < α (0,05) maka Fhitung sebesar 11,168 dan nilai Ftabel untuk
H0 ditolak, artinya ada pengaruh perencanaan tingkat kepercayaan α = 95% dengan DF = 1-3
strategis terhadap kinerja rumah sakit. adalah 10,13. dengan demikian Fhitung > Ftabel
Perencanaan strategis yang cukup dapat maka H0 ditolak, artinya Terdapat pengaruh
memberikan pandangan menyeluruh tentang semua perencanaan strategis terhadap peningkatan kinerja
menjadi tuntutan dalam proses pencapaian visi, misi, Penelitian dari Asmarani (2006) tentang
tujuan dan motto dari rumah sakit. analisis pengaruh perencanaan strategis terhadap
Perencanaan strategis yang cukup juga dapat kinerja perusahaan dalam upaya menciftakan
mempertajam fokus organisasi, agar semua sumber keunggulan bersaing. Berdasarkan hasil
daya organisasi digunakan secara optimal untuk pengolahan data diperoleh CR = 4,028 dan nilai p
melayani misi rumah sakit. Adanya perencanaan (0,000) < α (0,05), dengan demikian H1 yang
daya yang dimiliki secara tepat, berdaya guna dan Penelitian ini juga sejalan dengan
berhasil guna, sehingga rumah sakit dapat memiliki penelitian dari Widodo (2011), yang menyatakan
kinerja yang baik/efektif. Kinerja yang baik/efektif bahwa terdapat pengaruh perencanaan strategis
terhadap peningkatan kinerja organisasi, hal ini Kinerja rumah sakit yang baik akan
criteria Critical ratio yang diidentik dengan uji- menimbulkan loyalitas pelanggan akan produk
t, parameter estimasi menunjukkan hasil yang yang disediakan oleh rumah sakit, karena
signifikan dengan nilai CR = 2,130 dan p = 0,033 pelanggan yang puas akan kembali ke rumah
dengan taraf signifikan sebesar 0,05 (5%), sakit jika membutuhkan pelayanan medis, dan
sehingga P (0,033) < α (0,05) maka H0 pelanggan yang loyal akan merekomendasikan
ditolak, artinya ada pengaruh perencanaan rumah sakit tersebut ke orang yang dia kenal,
perencanaan strategis terhadap kinerja rumah Berdasarkan data yang diperoleh dari
sakit, dapat dinyatakan bahwa hasil penelitian ini Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan terdapat
telah sesuai dengan teori dari Whittaker yang penurunan jumlah kunjungan pasien UGD dan
menyatakan bahwa kinerja rumah sakit dapat pasien rawat inap. Penurunan kunjungan pasien
Kinerja rumah sakit dikategorikan baik perencanaan strategis yang ada, tetapi karena
yang cukup, sehingga rumah sakit mampu kinerja rumah sakit, seperti faktor inputs,
memaksimalkan sumber daya yang ada untuk proses, outputs dan outcomes.
memcapai visi, misi, tujuan dan motto dari rumah Faktor inputs rumah sakit adalah manusia
organisasi juga membantu organisasi tersebut sarana prasarana, material, dan mesin. Pemimpin
untuk melakukan pembatasan usaha/bisnis, merupakan orang yang memiliki wewenang untuk
dan membentuk kultur perusahaan, menjaga petugas kesehatan untuk memaksimalkan sumber
kebijakan yang taat asas dan sesuai, menjaga daya yang dimiliki sehingga tujuan dari rumah sakit
memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan Rumah sakit merupakan organisasi yang
anggaran tahunan, dengan demikian keberadaan bergerak dibidang barang dan jasa, sehingga
perencanaan strategis sangat penting sekali produk yang diberikan tidak hanya berupa
bagi rumah sakit dalam menetukan batas kerja barang tetapi juga pelayanan. Petugas kesehatan
dari rumah sakit dan memaksimalkan kinerja merupakan orang yang langsung memberikan
sehingga peran dari petugas kesehatan juga yang cukup disebabkan karena pengembangan
sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan strategi yang cukup dan implementasi
kinerja dari rumah sakit. Petugas kesehatan yang strategi yang sesuai. Perencanaan strategis
mampu meningkatkan kepuasan dan menimbulkan yang cukup menyebabkan kinerja Rumah Sakit
loyalitas pasien adalah petugas kesehatan yang Muhammadiyah Lamongan menjadi baik. Ada
oleh pasien, tidak hanya secara teoritis tetapi strategi dan implementasi strategi) terhadap kinerja
Uraian tentang pemimpin dan petugas perencanaan strategis yang cukup akan
kesehatan tersebut membuktikan bahwa kinerja meningkatkan kinerja dari rumah sakit. Untuk
rumah sakit tidak hanya dipengaruhi oleh Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
perencanaan strategis saja masih banyak faktor sebaiknya melakukan pengembangan strategi
lain salah satunya adalah faktor manusia yaitu terhadap perencanaan strategis rumah sakit,
pemimpin dan petugas kesehatan. Oleh sebab itu, sehingga analisis lingkungan internal dan analisis
menurunnya kunjungan pasien bisa saja terjadi lingkungan eksternal rumah sakit dapat
karena faktor pemimpin dari rumah sakit atau faktor diidentifikasi secara maksimal dan melakukan
petugas kesehatan rumah sakit atau faktor-faktor Identifikasi isu-isu strategis berkaitan dengan
lain yang dapat mempengaruhi rumah sakit. yang dihadapi organisasi, sehingga Rumah
Perencanaan strategis yang ada di Rumah yang baik dan tetap menjadi pilihan bagi
Sakit Muhammadiyah Lamongan pada tahun 2014 masyarakat yang akibatnya jumlah kunjungan