Professional Documents
Culture Documents
2489 4997 1 SM
2489 4997 1 SM
Nurdiansyah
Abstract: The purpose of this study are (1) assess the achievement of coaching
swimming program in South Kalimantan, (2) assessing the implementation of training
programs in South Kalimantan swimmer, (3) examine the role of the coach in improving
swimmer in South Kalimantan Province, (4) examine the role of regional board helps
to improve performance in sports in swimming in South Kalimantan, (5) assess the
facilities and infrastructure owned by the swimmer in South Kalimantan, (6) assessing the
community and government support to the provincial sports performance enhancement in
athletes swimming in South Kalimantan Province, (7) examines owned swimming
achievements by athletes in the province of South Kalimantan. This type of research is the
study of evaluation, using a survey method. Evaluation research model used is the model
CIPP (context, input, process, and product). Analysis data using the flow model methods.
The validity of data from the results of the evaluation carried out by testing the credibility
of the data, testing the data transferability, dependability test data, and test the data
confirmability.The results of the study with the CIPP model evaluation showed that (1)
Context, show support KONI, the Government and people still need to be increased
again. (2) Input, trainer resources, facilities, training programs still need improvement. (3)
process, needs improvement process select activities ranging from training to
implementation (4) Product, needs to increase more as a national achievement as an
indicator of the well has not been achieved. The conclusions of the research is the process
of coaching swimming in South Kalimantan in general is low, either from views of Context,
Input, Process and Product. Based on the 1-4 scale ratings were in the range of
2.8 Context of less categories, input is in the range 2.4 less category, process is in the range
2.6 less category, and the Product is in the range 2.1 less category.
150
151 Jurnal Multilateral, Volume 13, No. 2 Desember 2014 hlm.Nurdiansyah,
150-164 Evaluasi Pembinaan Olahraga … 151
belum tercapai dengan baik. Simpulan dari penelitian adalah proses pembinaan renang di
Kalimantan Selatan secara umum masih rendah, baik dilihat dari Context, Input, Process
dan Product. Berdasarkan penilaian skala 1-4 maka Context berada pada rentang 2,8
kategori kurang, Input berada pada rentang 2,4 kategori kurang, Process berada pada
rentang 2,6 kategori kurang, dan Product berada pada rentang 2,1 kategori kurang.
PENDAHULUAN
Ada beberapa faktor yang ada jurusan yang mengembangkan ilmu
diperoleh peneliti sebagai survei awal keolahragaan, namun apa yang terjadi
yang dapat dijadikan pengembangan keberadaannya masih belum maksimal
dalam kajian evaluasi peneliti. Pertama untuk membantu pembinaan di cabang
pendekatan ilmiah berbasis Iptek yang olahraga renang di Kalsel.
berkembang pada saat ini tidak lepas Dari masalah-masalah yang
sebagai pengkajian dan penelitian, merupakan temuan dari peneliti, dapat
demikian juga untuk mencapai prestasi dijadikan acuan mengapa evaluasi
nasional di cabang olahraga renang,
sejauh ini dalam pembinaannya di pembinaan olahraga menjadi penting
Kalimantan Selatan (Kalsel) masih belum dilakukan di Kalsel. Diketahui bahwa
memanfaatkan hal tersebut. Kedua, untuk pembinaan atlet olahraga prestasi
pemassalan olahraga sejak dini yang ada khususnya olahraga renang, diperlukan
di Kalsel masih belum melibatkan dukungan dari semua pihak. Selain itu ada
berbagai potensi diri anak-anak. Ketiga, kajian lain yang disampaikan oleh Ketua
sarana di Kalsel terkait pengembangan PRSI Kalsel bahwa masa keemasan atlet
olahraga renang masih minim, padahal di renang dan loncat indah Kalsel harus kita
Kalsel dikenal sebagai kota seribu sungai, raih kembali, seiring makin bertambahnya
yang artinya masyarakat sudah hidup sarana-prasarana olahraga renang di
dengan air, terbiasa dengan air, otomatis daerah (KONI Kalsel, 2010). Dari
secara geografis alam sudah mendidik pernyataan Ketua PRSI Kalsel diambil
masyarakat untuk bisa berenang sejak suatu makna bahwa Kalsel pernah berjaya
dini, tetapi fakta justru berkata lain. di cabang olahraga renang, ingin bangkit
Maka seharusnya program pembinaan lagi, artinya ada pembinaan yang kurang
khusus yang ada di Kalsel tidak terlepas tepat sehingga kejayaan itu justru pernah
dari sorotan dan kajian evaluasi lepas dari Kalsel, ini peran strategis yang
pembinaan prestasi olahraga renang yang sangat fundamental perlunya evaluasi
sudah menyatu dengan masyarakat dan pembinaan olahraga renang di Kalimantan
kondisi geografisnya, sehingga wilayah Selatan.
tersebut merupakan bagian yang tidak Berdasarkan uraian di atas, maka
terlepaskan untuk dievaluasi. Keempat, di dapat dituliskan beberapa tujuan dalam
Kalsel ada universitas yang memiliki penelitian ini antara lain adalah utnuk:
potensi pengembangan olahraga, karena 1. Mengkaji program pembinaan prestasi
renang di Kalsel.
152 Jurnal Multilateral, Volume 13, No. 2 Desember 2014 hlm.Nurdiansyah,
150-164 Evaluasi Pembinaan Olahraga … 152
model “Tiga P” yaitu: Person (orang), Banjarmasin (Pelatih Senior Renang dan
Paper (sumber tertulis) dan Place Sekretaris PRSI Kalimantan Selatan).
(tempat). Adapun subjek penelitian adalah Dengan tujuan untuk memvalidasi setiap
sebagai berikut: butir instrumen yang ada dan untuk
Subjek penelitian ini ditetapkan lembaran validasi oleh para ahli terlampir.
atas dasar tujuan penelitian (purposive). Peneliti mengambil data pada
Sumber data penelitian diperoleh dari subjek penelitian melalui angket. Setiap
seluruh aspek yang terkait dengan kelompok subjek penelitian mengisi
penyelenggaraan komponen sistem angket untuk memberikan penilaian
pelatih dan atlet renang di Provinsi tentang kualitas program pelatihan pelatih
Kalimantan Selatan. dan atlet renang. Dalam tahap ini
a) Ada empat jenis instrumen yang penilaian didasarkan pada pendapat
digunakan dalam penelitian ini yaitu: subjek penelitian tentang kualitas
Angket, digunakan untuk mengungkap pelatihan yang mencakup: (a) kondisi
data (kepengurusannya, pelatih, dan context pelatihan; (b) kondisi input
atlet) dalam pembinaan olahraga pelatihan; (c) kualitas process, terutama
renang di Provinsi Kalimantan Selatan. proses pelatihan yang diselenggarakan di
b) Observasi, digunakan untuk Pelatihan pelatih renang. (d). Kualitas
mengungkap data yang lebih rinci output dilihat dari kompetensi pasca
terkait dengan kondisi sarana prasarana pelatihan.
dan proses pembinaan atlet renang. Teknik pengisian angket pada
c) Dokumentasi, sebagai data sekunder tahap survei dilakukan dengan cara
diperoleh melalui arsip data yang serempak (bersama-sama) untuk seluruh
dimiliki KONI PRSI Kalimantan subjek penelitian. Teknik pengisian secara
Selatan. bersama-sama dan dipandu langsung oleh
d) Wawancara cara pengumpulan data peneliti, dimaksudkan untuk mengurangi
atau informasi dengan cara langsung kesalahan persepsi terhadap substansi
bertatap muka dengan informan. angket dan meniadakan pengisian
Angket dan lembar observasi yang yang tidak benar, sehingga akan
mencakup aspek, pengurus/ pembina, diperoleh kebenaran data.
pelatih, atlet dan program Sasaran angket adalah angket
pengurus/pembina, pelatih, atlet dan untuk para pelatih, kemudian angket
program latihan renang untuk atlet. untuk para atlet dan angket untuk
Ada 160 butir pertanyaan yang ada pengurus renang yang ada di setiap
dilakukan penyeleksian pertanyaan yang kabupaten di Provinsi Kalimantan
melibatkan beberapa pelatih renang yang Selatan. Data yang diperoleh dari angket
ada di Kalimantan Selatan, kemudian untuk para pelatih adalah data diri berupa
dilanjutkan dengan melakukan validasi profil pelatih, sertfikasi pelatih,
ahli pada beberapa pakar. Beberapa pakar kompetensi pelatih, pengetahuan yang
tersebut antara lain Dr. Sugeng Purwanto dimiliki pelatih Data untuk atlet yang
dari FIK UNY Yogyakarta dan Drs. Athar diperoleh meliputi identitas atlet, data
Zawawi, M.Kes dari FKIP UNLAM
154 Jurnal Multilateral, Volume 13, No. 2 Desember 2014 hlm.Nurdiansyah,
150-164 Evaluasi Pembinaan Olahraga … 154
oleh kualitas latihan, sedangkan kualitas kurun waktu beberapa minggu atau
latihan ditentukan oleh berbagai faktor beberapa bulan.
pendukung antara lain: (1) kemampuan Komponen keempat adalah
dan kepribadian pelatih; (2) fasilitas dan analisis program, olahraga renang termasuk
peralatan; (3) hasil-hasil penelitian; (4) jenis olahraga air yang menuntut kekuatan
kompetisi; dan (5) kemampuan atlet yang fisik, ketangkasan, koordinasi gerakan kaki
meliputi bakat dan motivasi, serta dan tangan serta pengambilan nafas juga
pemenuhan gizi dan gaya hidup atlet. dituntut kepercayaan diri bagi anggotanya.
Program latihan olahraga renang Hal ini harus disadari benar oleh para
di Kalsel umumnya berbasis pada pelatih.
keberadaan Pelatprov Sentralisasi Dalam analisis banyak difokuskan
“Wasaka” Kalsel. Menjawab pada teknik gerak dan analisis gerak,
permasalahan prestasi renang di kesalahan teknik gerak dan upaya
Kalimantan Selatan yang cenderung meningkatkannya demikian salah satu
menurun hal tersebut terjadi salah satunya cara menganalisis melihat dari beberapa
karena kurangnya fasilitas sarana dan kriteria versi NCCP.
prasarana. Fenomena kontradiktif sekali Terdapat banyak dimensi dalam
lagi muncul dalam bidang ini. Ketika unsur kepelatihan olahraga renang antara
pengurus ditanya mengenai program, lain tantangan dalam persaingan, dimensi
renstra, serta beberapa kelengkapan peningkatan diri, peningkatan
orientasi organisasi yang lain, ternyata kemampuan, menjaga dan memelihara
dikatakan belum sempat disusun. Hal ini kewibawaan, terampil berkomunikasi,
agak aneh kiranya bahwasannya sebuah cermat mengambil keputusan, dan masih
organisasi yang relatif sudah mapan banyak lagi dimensi pendukung yang
secara formal, ternyata belum mempunyai kesemuaanya bermuara pada upaya untuk
rencana program pembinaan yang bisa sukses dalam tugas sebagai pelatih.
dikatakan jelas. Selama ini, program Pelatih harus memahami bahwa latihan
pelatihan dilakukan secara mandiri di yang sistematis merupakan konsep yang
kabupaten/kota dibawah koordinasi komplek.
pengurus masing-masing. Pihak PRSI Lingkungan latihan dan melatih
Kalimantan Selatan hampir bisa dikatakan adalah suatu konsep dan pekerjaan yang
tidak mempunyai data yang relatif valid sangat komplek. Mulai dari bagaimana
tentang kondisi, program, serta merancang latihan, mengorganisasikan
keberadaan potensi dan situasi yang latihan, melaksanakan latihan, yang
berlangsung di masing-masing semuanya harus dilaksanakan dalam
kabupaten/kota. sebuah tatanan yang metodis dan
Dari penjelasan tersebut menjadi sistematis. Proses kerja ini harus
makin yakin bahwa dalam konteks proses dilakukan dan senantiasa ditingkatkan
memang masih kurang, program latihan secara bertahap dan progresif.
yang dikembangkan dalam NCCP Hubungan antar pelatih dan atlet
merujuk pada kriteria 7 dengan serta pola latihan yang tidak cocok telah
mengembangkan program latihan dalam menyebabkan prestasi renang menurun.
160 Jurnal Multilateral, Volume 13, No. 2 Desember 2014 hlm.Nurdiansyah,
150-164 Evaluasi Pembinaan Olahraga … 160
Semestinya satu dengan yang lain saling BIMP EAGA dan sebagainya, atlet-atlet
mendukung tetapi justru saling Provinsi Kalimantan Selatan selalu
menyalahkan dan mencari menang mendapat medali, dan itu memenuhi
sendiri. Kondisi ini sempat diketahui oleh syarat untuk ikut serta di PON.
atlet, sehingga atlet merasa tidak nyaman Dalam kontek pembinaan
berada pada suasana pelatih yang kurang olahraga, semestinya pembinaan
kondusif. menitikberatkan pada prestasi. Artinya
Jadi dapat diambil suatu ringkasan ketika memilih atlet dan pelatih juga
bahwa dari sisi proses mulai dari harus yang berprestasi. Ada baiknya perlu
komponen seleksi, pembuatan program, dicari SDM yang berprestasi. Dan itu
keterlaksanaan program, sampai analisis yang menjadi masalah di pembinaan
program belum berjalan dan belum dibuat renang di Kalimantan Selatan,
sampai pada tahap analisis, atas dasar kepentingan pribadinya sangat kental.
itulah maka penguatan konsep dan skill Personal dengan riwayat prestasi yang
pelatih menjadi penting untuk dilakukan. baik perlu diberi kesempatan baik sebagai
atlet maupun sebagai pelatih. SDM yang
Product berprestasi hendaknya sesuai dengan
Ada tiga komponen terkait product bidangnya.
yakni prestasi pelatih, prestasi atlet dan Disamping itu, KONI Provinsi
ketercapaian target. Perihal menurunnya Kalimantan Selatan juga memfasilitasi
prestasi renang di even nasional atlet renang dalam even PON, tetapi
khususnya di PON beberapa temuan KONI juga mengharapkan permasalahan
penting tentang pembinaan renang di renang PRSI Kalimantan Selatan harus
Provinsi Kalimantan Selatan. Temuan dapat diselesaikan secara internal, apabila
penting tersebut adalah komunikasi antara tidak berakhir damai maka tidak akan
kabupaten/kota dan objektivitas diikutsertakan di Pra-PON.
pembinaan. Komunikasi antar Untuk menjadi pelatih renang
kabupaten/kota selama ini sudah jarang tidak sekedar memiliki track record yang
dilakukan. Padahal komunikasi itu sangat baik selama di renang tetapi juga harus
penting dalam istilah banjar, pandai memotivasi atletnya baik saat
silaturrahmi/musyawarah dan dengan latihan apalagi saat bertanding.
komunikasi dapat diketahui keperluan apa Perkembangan renang di Indonesia
yang dinginkan oleh PRSI di tiap metode kepelatihannya hamper sama,
kabupaten/kota. perbedaannya tinggal bagaimana caranya
Pertama adalah prestasi pelatih, pelatih memotivasi atlet. Tetapi
dari dimensi pelatih sangat dipengaruhi sebaliknya jika yang melatih yang tidak
oleh unsur subjektivitas masing-masing memiliki riwayat sebagai atlet maka tidak
personal. Padahal sebenarnya prestasi itu akan bisa maksimal dalam memberi
tentu akan baik hasilnya dengan cara motivasi.
berlatih yang berkelanjutan. Sebagai Kedua komponen prestasi atlet,
pijakan dari beberapa Kejurnas seperti dalam kurun waktu 10-15 tahun belakang
Kejurnas renang KU, KRAPSI, Kejuaraan ini prestasi atlet renang Kalimantan
161 Jurnal Multilateral, Volume 13, No. 2 Desember 2014 hlm.Nurdiansyah,
150-164 Evaluasi Pembinaan Olahraga … 161
Selatan terus saja menurun. Belum lagi meningkatkan prestasi bagi pelatih dan
ditambah dengan pengelolaan organisasi atlet.
yang belum ditata secara baik. Ini
mengakibatkan kelemahan yang terdapat Hasil Kajian Di Lapangan Dengan
pada pembinaan renang di Kalimantan Temuan Penelitian Terkini.
Selatan. Berdasarkan hasil temuan di
Salah satu faktor yang mempengaruhi lapangan oleh peneliti, maka ada banyak
prestasi para perenang Kalimantan kelemahan-kelemahan, apalagi apabila
Selatan adalah sarana dan prasarana merujuk pada beberapa hasil penelitian
latihan. Seorang pelatih akan mengalami olahraga renang yang terkait teknologi,
kesulitan dalam memberikan bentuk selama ini teknologi renang menggunakan
latihan jika tidak didukung oleh sarana alat berupa stop watch untuk menilai
dan prasarana yang memadai. Sarana dan performa perenang, dalam dekade terakhir
prasarana merupakan faktor pendukung penilaian performa renang dengan video
keberhasilan pembinaan olahraga, yang yang disinkronisasikan dengan komputer
harus tersedia bagi setiap upaya (analog to digital conversion). Dengan
peningkatan prestasi sebagai tujuan utama pendekatan teknologi yang baru tentu
pembinaan olahraga. akan mengubah pola pembinaan, program
Di Provinsi Kalimantan Selatan latihan, peningkatan kapasitas pelatih dan
terdapat 12 kabupaten/kota yang masih juga sarana pendukung. Evaluasi akan
aktif membina perenang antara lain ada membantu bagian mana yang dapat
Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten diubah apabila di Kalimantan Selatan
Banjar, Rantau/Tapin, Kandangan, menggunakan teknologi tersebut, kenapa
Plaihari, Balangan, Tanah Bumbu, tidak?
Tanjung/Tabalong, Marabahan, Kotabaru, Banyak manfaat bagi pelatih
Hulu Sungai Utara/Amuntai. Dengan kata dengan teknologi tersebut, untuk
lain banyak pembinaan renang membantu klarifikasi data sehingga pelatih mudah
proses pembinaan menjadi lebih dinamis. menginstruksikan kepada perenang,
Komponen ketiga adalah sedang manfaat bagi perenang, data
ketercapaian target, sampai saat ini kuantitatif mudah diidentifikasikan oleh
berdasarkan data dan fakta yang ditemui atlet.
dari penjelasan di Bab IV dan BabV maka Kompetensi pelatih. Pada saat ini
target masih jauh dari harapan, untuk adalah era tehnologi/era digital, maka
mencapai target tersebut maka diperlukan seharusnya para pelatih renang dalam
beberapa peningkatan baik sisi pelatih, menilai kemampuan atletnya,
atlet dan sarana serta pendukung lainnya. menggunakan pendekatan IPTEK /digital,
Dari penjelasan komponen salah satunya menurut penelitian Rod
product, maka dapat diambil suatu Havrlluk, (2011) dalam menilai
ringkasan bahwa prestasi pelatih harus kemampuan renang atlet dengan cara
ditingkatkan, prestasi atlet juga analog digital conversion yaitu rekaman
ditingkatkan, sehingga target bisa video atlet yang sedang latihan/bertanding
tercapai. Tentu banyak cara untuk dapat ditransfer ke komputer dalam
162 Jurnal Multilateral, Volume 13, No. 2 Desember 2014 hlm.Nurdiansyah,
150-164 Evaluasi Pembinaan Olahraga … 162
bentuk data-data kuantitatif yang akan program latihan yang memadai dengan
sangat berguna bagi pelatih dan atlet itu dukungan sarana prasarana yang cukup.
sendiri. Sehingga perlu ada peningkatan pelatih,
Dengan teknologi tersebut maka pengembangan sarana dan kualitas
peran Menpora, PB PRSI Pusat dan program latihan sehingga diperoleh atlet
Daerah dapat menggunakan teknologi yang berprestasi, dengan pembinaan yang
tersebut untuk peningkatan prestasi baik pula.
renang, tentu hal tersebut perlu transfer
IPTEK dalam bentuk diklat dan pelatihan Proses
kepada para tenaga terampil yang direkrut Dari sisi proses mulai dari
secara khusus. komponen seleksi, pembuatan program,
Apabila hal tersebut dapat diwujudkan keterlaksanaan program, sampai analisis
merupakan suatu lompatan pembinaan program belum berjalan dan belum dibuat
dan pengembangan olahraga prestasi sampai pada tahap analisis, atas dasar itulah
renang yang berbasis IPTEK, sehingga maka penguatan konsep dan skill pelatih
berpeluang sejajarnya prstasi olahraga menjadi penting untuk dilakukan.
renang di Kalimantan Selatan dengan
provinsi lain. Apalagi struktur geografis Produk
Kalimantan Selatan sangat mendukung, Prestasi pelatih harus ditingkatkan,
dukungan sarana dan prasrana, peran prestasi atlet juga ditingkatkan, sehingga
universitas khususnya program studi target bisa tercapai. Tentu banyak cara
Pendidikan Olahraga yang ada di untuk meningkatkan prestasi bagi pelatih
Banjarmasin sangat mendukung dan atlet.
tersedianya tehnologi tersebut, maka
dukungan dan kerjasama selama KESIMPULAN
stakeholder yang terkait dengan prestasi Berdasarkan masalah, tujuan
renang menjadi sebuah keharusan. penelitian, hasil dan analisis data maka
dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
Temuan dari Masing-Masing 1. Proses pembinaan renang di
Komponen Evaluasi Kalimantan Selatan secara umum
Konteks masih rendah, baik dari dilihat dari
Perlunya peningkatan peran Context, Input, Process dan Product.
pemerintah, masyarakat, klub dan Berdasarkan penilaian skala 1-4 maka
pengurus untuk menggalakkan renang di Context berada pada rentang 2,8
Kalimantan Selatan sehingga masyarakat kategori kurang, Input berada pada
makin kenal renang dan berujung pada rentang 2,4 kategori kurang, Proses
partisipasi masyarakat yang tinggi yakni berada pada rentang 2,6 kategori kurang,
munculnya calon atlet yang berkualitas dan Product berada pada rentang 2,1
tinggi. kategori kurang.
Input 2. Pelaksanaan program pelatihan
Peran pelatih begitu besar untuk olahraga renang secara umum di
melahirkan atlet yang berkualitas melalui Kalimantan Selatan berada pada
163 Jurnal Multilateral, Volume 13, No. 2 Desember 2014 hlm.Nurdiansyah,
150-164 Evaluasi Pembinaan Olahraga … 163