You are on page 1of 12

Journal of Business and Banking Volume 4, No.

1, May 2014, pages 55 – 66

STUDI EXPERIENCED REGRET, RISK TOLERANCE, OVERCONFIDANCE


DAN RISK PERCEPTION PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI
DOSEN EKONOMI

Dewi Ayu Wulandari


Rr. Iramani
STIE Perbanas Surabaya
E-mail : dewiayuwulandari68@gmail.com
Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118, Indonesia

ABSTRACT
Nowadays Investors often make investment decision irrationally. The decision is often based
on their judgment that is far away from rational assumption. When investors face risky situa-
tion, there are some objectivities, emotions, and other psychological factors that usually ef-
fect their decision making. This purpose of study is to examine the effect of experienced re-
gret, risk tolerance, overconfidence and risk perception on investment decision making
among lecturers in economics studies in Surabaya. Sample of this study is the lecturers of the
economics studies in Universities in Surabaya who are also the investors. This study used
purposive, convenience and snow-ball sampling method. There are 72 respondents taken
from questionnaire by survey method. To test hypotheses, this study employs descriptive
analysis and multiple regression analysis. Moreover, by performing multiple regression
analysis, this study found that only risk tolerance and risk perception have significant effect
on investment decision making, but experienced regret, and overconfidence do not.

Key words: Investment Decision Making, Experienced Regret, Risk Tolerance, Overconfi-
dence, and Risk Perception.

ABSTRAK
Saat ini, investor sering membuat keputusan investasi tidak rasional. Keputusan sering
didasarkan pada penilaian mereka yang jauh dari asumsi yang rasional. Ketika investor
menghadapi situasi berisiko, ada beberapa objectivities, emosi, dan faktor psikologis lain
yang biasanya mempengaruhi pengambilan keputusan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh experienced regret, risk tolerance, overconfidence dan risk perception
terhadap pengambilan keputusan investasi dosen ilmu ekonomi di Surabaya. Sampelnya
adalah dosen ilmu ekonomi universitas di Surabaya yang juga investor. Penelitian ini
menggunakan purposive, convenience dan snow-ball sampling. Ada 72 responden yang
diambil dari kuesioner melalui metode survei. Untuk menguji hipotesis, penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Dari hasil analisis regresi
berganda, penelitian menghasilkan temuan bahwa hanya risk tolerance dan risk perception
berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan investasi, tetapi experienced regret,
dan overconfidence tidak.

Kata Kunci: Investment Decision Making, Experienced Regret, Risk Tolerance, Overconfi-
dence, dan Risk Perception.

55
ISSN 2088-7841 Studi Experienced Regret … (Dewi Ayu Wulandari)

PENDAHULUAN risiko (risk averter), atau mengabaikan


Setiap orang ingin memiliki kehidupan risiko (risk indifference). Bailey & Kiner-
yang layak dan baik. Salah satu cara untuk son (2005) menemukan bahwa risk toler-
memenuhi keinginan tersebut adalah den- ance merupakan predictor yang sangat
gan melakukan investasi. Dengan melaku- kuat dalam pengambilan keputusan inves-
kan investasi diharapkan mereka akan men- tasi.
dapatkan pendapatan di masa yang akan Selain pertimbangan preferensi dalam
datang. Kemudian, dengan pendapatan menghadapi risiko, terdapat pula faktor
terse-but digunakan untuk memenuhi kebu- lain seperti pengalaman. Loomes dan Sug-
tuhan di masa yang akan datang. Pemilihan den (1982) dalam teorinya yaitu Modified
investasi yang tepat akan dapat mengun- Utility Function mengungkapkan bahwa
tungkan sehingga investor akan dapat me- choiceless utility dan regret merupakan
maksimalkan return. Pengetahuan yang cu- dua faktor yang mempengaruhi perilaku
kup akan suatu investasi akan dapat mem- pada kondisi ketidakpastian. Ketika seseo-
bantu seorang investor untuk dapat memilih rang memiliki experienced regret dan re-
jenis investasi yang tepat. joicing maka orang tersebut akan berusaha
Seorang tenaga pengajar yang sehari- memaksimumkan expected modified util-
harinya bergelut dengan masalah ekonomi ity, artinya berharap untuk melakukan an-
akan sangat besar kemungkinaannya tisipasi perasaan ketika mengambil sebuah
memiliki pengetahuan yang lebih tentang keputusan pada kondisi ketidakpastian.
investasi. Hal ini dapat dimaknai bahwa Penelitian diatas bertentangan dengan
dengan literasi keuangan yang baik seorang penelitian yang dilakukan oleh Yohnson
investor akan dapat mengambil keputusan (2008) yang mendapati bahwa experienced
investasi yang tepat agar diperoleh hasil regret tidak berpengaruh pada pengambi-
yang diinginkan. lan keputusan investasi. Hal tersebut
Seiring dengan berjalannya waktu, diduga karena perbedaan karakter kon-
para investor sering menunjukkan perilaku sumen Indonesia sehingga regret diabaikan
irasional dengan melakukan tindakan ber- dalam pengambilan keputusan investasi.
dasarkan judgement yang jauh menyim- Di sisi lain, ketika seorang investor telah
pang dari asumsi rasionalitas. Kent Daniel berhasil dan telah nyaman dengan investasi
(1998) mengungkapkan bahwa psikologi yang telah mereka lakukan, tingkat keper-
mempengaruhi perilaku investor. yang tiap cayaan diri mereka akan meningkat untuk
saat dapat berubah. Ketika Investor diha- melakukan investasi lain di masa depan.
dapkan pada situasi yang memaksakan un- Tingkat kepercayaan diri yang terus men-
tuk memilih jenis investasi apa yang akan ingkat itulah yang menyebabkan seseorang
mereka pilih kemungkinan ada unsur Overconfidence. Overconfidence akan mem-
subyektivitas, emosi dan faktor psikologis buat investor menjadi overestimate terhadap
lain yang justru lebih dominan mempenga- pengetahuan yang dimiliki oleh investor itu
ruhi reaksi itu. sendiri, dan underestimate terhadap prediksi
Investor yang rasional tentu mengha- yang dilakukan karena investor melebih-
rapkan return tertentu dengan tingkat lebihkan kemampuan yang dimiliki (Nofsi-
risiko yang lebih kecil atau mengharapkan nger 2005:10). Banyak penelitian yang men-
return yang tinggi dengan risiko tertentu. yebutkan bahwa para investor overconfident
Investasi mana yang dipilih dan besarnya pada kemampuan investasi yang menyebab-
dana yang diinvestasikan sangat dipenga- kan mereka sering terlalu yakin pada judge-
ruhi oleh toleransi investor terhadap risiko ment-nya.
(risk tolerance), yakni sikap terhadap Persepsi seseorang terhadap risiko juga
risiko yang akan dihadapi, apakah investor akan mempengaruhi pengambilan keputusan
menyukai risiko (risk seeker), menghindari investasi. Persepsi adalah proses dimana

56
Journal of Business and Banking Volume 4, No. 1, May 2014, pages 55 – 66

individu mengatur dan menginterpretasikan yang akan datang atau permasalahan bagai-
kesan-kesan sensor mereka guna memberi- mana seseorang harus mengalokasikan dana
kan arti bagi lingkungan mereka (Robbins kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan
and Judge 2008:175). Persepsi risiko diben- dapat mendatangkan keuntungan di masa
tuk secara sosial, Williamson & Weyman yang akan datang. Bentuk, macam dan kom-
(2005) mendefinisikan persepsi risiko seba- posisi dari investasi akan mempengaruhi dan
gai hasil dari banyak faktor yang menjadi menunjang tingkat keuntungan di masa de-
dasar dari perbedaan pengambilan keputusan pan yang diharapkan.
terhadap kemungkinan kerugian. Perilaku
investor dalam mengambil keputusan dipen- Experienced Regret
garuhi oleh sikap subyektif yang dimiliki Pompian (2006) membagi bias menjadi dua
terhadap risiko dan pendapatan investasi itu kategori yaitu pertama, Cognitive bias dan
sendiri. Melihat fenomena tersebut, peneliti emotional bias. Beberapa contoh dari emo-
memutuskan untuk melakukan penelitian tional bias antara lain loss aversion bias,
yang berrkaitan dengan pengaruh Experi- regret aversion bias dan status quo bias.
enced Regret, Risk Tolerance, Overconfi- Penelitian ini lebih menitikberatkan pada
dence, dan Risk Perception terhadap pen- regret aversion bias sebagai faktor yang
gambilan keputusan investasi pada Dosen mempengaruhi keputusan pemilihan inves-
Ekonomi di Surabaya. tasi.
Regret aversion bias dapat terdiri dari
RERANGKA TEORITIS DAN HIPO- experienced regret dan anticipated regret.
TESIS Experienced regret merupakan penyesalan
Keputusan Investasi yang ditimbulkan akibat kesalahan di masa
Investasi adalah aktivitas penempatan modal lalu yang berakibat akan mempengaruhi
ke dalam sebuah usaha tertentu yang keputusan di masa yang akan datang se-
memiliki tujuan untuk memperoleh tamba- dangkan anticipated regret timbul apabila
han penghasilan atau keuntungan. Suatu In- rencana investasi yang dilakukan tidak se-
vestasi menguntungkan (profitable) jika in- suai dengan yang diharapkan. Dalam
vestasi tersebut bisa membuat pemodal men- penelitian yang dilakukan Bell (1982)
jadi lebih kaya. Dengan kata lain, kemakmu- bahwa responden dihadapkan pada rencana
ran pemodal menjadi lebih besar setelah me- investasi yang hasil pilihan investasinya
lakukan investasi. Macam-macam bentuk tidak lebih baik dari hasil rencana investasi
investasi antara lain investasi pada aset riil yang lain. Sehingga akan menimbulkan
(Real Assets) misalnya: tanah, emas, dan penyesalan yang akan membuat seorang
investasi pada aset finansial (financial as- investor menghindari konsekuensi yang
sets) seperti deposito, sertifikat BI, saham, timbul setelah mengambil keputusan inves-
obligasi, opsi, warrant dan lain-lain. tasi yang salah. Tindakan untuk menghin-
Tujuan dari prinsip-prinsip pengelolaan dari konsekuensi tersebut disebut Antici-
keuangan adalah menyediakan pemahaman pated regret. Penelitian ini tidak akan
tentang cara perusahaan/lembaga bisnis membahas anticipated regret dan akan le-
bahkan seseorang memperoleh dan mengalo- bih membahas tentang pengaruh experi-
kasikan dana yang dimilikinya. Keputusan enced regret dalam pengambilan keputusan
pemilihan investasi menjadikannya sebagai investasi.
keputusan yang paling penting dalam Experienced regret dimiliki apabila se-
pengelolaan keuangan. seorang tetap melakukan investasi selama
Keputusan Investasi adalah suatu kebi- bertahun-tahun namun hasil investasinya
jakan atau keputusan yang diambil untuk ternyata tidak sesuai dengan yang diharap-
menanamkan modal pada satu atau lebih aset kan. Hal tersebut menyebabkan seseorang
untuk mendapatkan keuntungan di masa akan cenderung lebih berhati-hati untuk me-

57
ISSN 2088-7841 Studi Experienced Regret … (Dewi Ayu Wulandari)

lakukan investasinya lagi. Sehingga dapat investasi ditambahkan dari penelitian terda-
dikatakan bahwa orang dengan experienced hulu. Oleh karena itu hipotesis kedua dalam
regret tinggi akan cenderung lebih risk penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
averse. Oleh karena itu hipotesis pertama berikut:
dalam penelitian ini dapat dirumuskan seba- H2 : Risk Tolerance berpengaruh terhadap
gai berikut: Pengambilan Keputusan Investasi
H1 : Experienced Regret berpengaruh terha-
dap Pengambilan Keputusan Investasi Overconfidence
Overconfidence adalah perasaan percaya
Risk Tolerance dirii secara berlebihan. Overconfidence
Risk tolerance atau toleransi risiko adalah akan membuat investor menjadi overesti-
tingkat kemampuan yang dapat anda terima mate terhadap pengetahuan yang dimiliki
dalam mengambil suatu risiko investasi. oleh investor itu sendiri, dan underestimate
Setiap investor mempunyai perbedaan terhadap prediksi yang dilakukan karena
dalam tingkat toleransi. Menurut Abdul investor melebih-lebihkan kemampuan
Halim (2005:42), bila dikaitkan dengan yang dimiliki (Nofsinger 2005:10). Over-
preferensi investor terhadap risiko maka confidence juga akan mempengaruhi inves-
investor dibedakan menjadi tiga, pertama tor dalam berperilaku mengambil risiko,
adalah Investor yang suka terhadap risiko dimana investor yang rasional berusaha un-
(risk seeker), artinya investor yang apabila tuk memaksimalkan keuntungan sementara
dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memperkecil jumlah dari risiko yang diam-
memberikan return yang sama dengan bil (Nofsinger 2005:15). Overconfidence
risiko yang berbeda, maka ia akan lebih juga dapat menyebabkan investor menang-
mengambil risiko yang lebih tinggi. Bi- gung risiko yang lebih besar dalam pen-
asanya investor jenis ini bersikap agresif gambilan keputusan untuk berinvestasi.
dan spekulatif dalam mengambil keputusan Dengan kata lain orang yang overconfi-
investasi karena mereka tahu bahwa hubun- dence lebih memandang suatu risiko itu
gan return dan risiko adalah positif. Jenis rendah dan sebaliknya, orang yang tidak
yang kedua adalah investor yang netral ter- overconfidence lebih memandang suatu
hadap risiko (risk neutral), artinya investor risiko itu tinggi. Oleh karena itu, hipotesis
yang akan meminta kenaikan return yang ketiga dalam penelitian ini dapat diru-
sama untuk setiap kenaikan risiko. Jenis muskan sebagai berikut:
investor ini umumnya cukup fleksibel dan H3 : Overconfidence berpengaruh terhadap
bersikap hati-hati (prudent) dalam men- Pengambilan Keputusan Investasi
gambil keputusan investasi. Ketiga adalah
investor yang tidak menyukai risiko atau Risk Perception
menghindari risiko (risk averter), artinya Ketika ada suatu hal yang akan terjadi mau-
investor yang apabila dihadapkan pada dua pun yang telah tejadi, maka tiap orang dapat
pilihan investasi yang memberikan return mengartikannya secara sama maupun ber-
yang sama dengan risiko yang berbeda, beda. Hal tersebut yang membentuk per-
maka ia akan lebih suka mengambil inves- sepsi. Persepsi adalah proses di mana indi-
tasi dengan risiko yang lebih rendah. vidu mengatur dan menginterpretasikan ke-
Perbedaan dalam memberikan toleransi san-kesan sensor mereka guna memberikan
risiko dapat disebabkan antara lain usia, arti bagi lingkungan mereka (Robbins and
status karir, sosial ekonomi, pendapatan, Judge 2008:175). Risk perception adalah
kekayaan dan jangka waktu prospek penda- proses dimana seseorang menginterpretasi-
patan. Oleh karena perbedaan tersebut, bisa kan informasi mengenai risiko yang
dikatakan bahwa toleransi risiko mempunyai diperoleh. Persepsi risiko dibentuk secara
pengaruh terhadap pengambilan keputusan sosial, Williamson & Weyman (2005)

58
Journal of Business and Banking Volume 4, No. 1, May 2014, pages 55 – 66

Gambar 1
Rerangka Pemikiran

Experienced
Regret H1

Risk H2
Tolerance
Pengambilan
H3 Keputusan Investasi
Over-
confidence
H4

Risk
Perception

mendefiniskan persepsi risiko sebagai hasil digunakan dalam penelitian yaitu:


dari banyak faktor yang menjadi dasar dari Variabel Eksogen (X) terdiri dari:
perbedaan pengambilan keputusan terhadap 1. Experienced Regret, adalah pengalaman
kemungkinan kerugian. yang dialami seseorang yang menyebab-
Masalah persepsi dan kecenderungan kan orang tersebut menyesal. Indikator
kemudian berdampak pada kesiapan indi- variabel ini adalah pengalaman kerugian
vidu untuk mengambil risiko. Kesiapan dalam melakukan investasi, perasaan
tersebut mungkin tergantung baik pada keti- menyesal ketika berinvestasi, dampak
dakpastian hasil karena pengetahuan yang pengalaman kerugian untuk investasi se-
tidak sempurna atau pada skala potensi lanjutnya.
kerugian atau keuntungan. Risk perception 2. Risk Tolerance, adalah sejauh mana in-
memainkan peran penting dalam perilaku vestor memberikan toleransi terhadap
manusia khususnya terkait dengan pengam- risiko. Indikator-indikator yang mem-
bilan keputusan dalam keadaan tidak pasti. bentuk variabel risk tolerance terdiri dari
Seseorang cenderung mendefinisikan pilihan seseorang dalam berinvestasi
situasi berisiko apabila mengalami kerugian dalam keadaan berisiko, seperti pembe-
akibat jeleknya suatu keputusan, khususnya rian pinjaman tanpa jaminan, peng-
jika kerugian tersebut berdampak pada gunaan pendapatan untuk investasi yang
situasi keuangannya. Oleh karena risk per- bersifat untunguntungan, pembelian as-
ception merupakan penilaian seseorang pada set untuk usaha tanpa pertimbangan, dan
situasi berisiko, maka penilaian tersebut investasi pada kegiatan yang memberi-
sangat tergantung pada karakteristik psiko- kan return besar.
logis dan keadaan orang tersebut. Oleh 3. Overconfidence adalah keadaan di mana
karena itu, hipotesis keempat dalam peneli- seseorang meiliki kepercaya dirian yang
tian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: sangat tinggi sehingga membuatnya
H4 : Risk Perception berpengaruh terhadap overestimate terhadap kemampuannya
Pengambilan Keputusan Investasi dan underestimate terhadap risiko. Indi-
Rerangka pemikiran penelitian ini ter- kator-indikator yang membentuk varia-
cermin pada Gambar 1. bel overconfidence adalah penilaian
ketepatan pemilihan investasi, tingkat
METODE PENELITIAN keyakinan terhadap kemampuan dan
Berdasarkan landasan teori dan hipotesis pengetahuan yang dimiliki, keyakinan
penelitian, terdapat lima variabel yang dalam pemilihan investasi.
59
ISSN 2088-7841 Studi Experienced Regret … (Dewi Ayu Wulandari)

4. Pengukuran variabel untuk Experienced penelitian ini juga menggunakan metode


Regret, Risk Perception, dan Overconfi- snowball sampling. Metode ini merupakan
dence menggunakan skala interval range teknik pengambilan sampel dengan secara
sangat tidak setuju (skor 1) sampai den- berantai (multi level). Pengambilan sampel
gan sangat setuju (skor 5). dengan cara mencari contoh sampel dari
5. Risk Perception, adalah pandangan seo- populasi yang diinginkan, kemudian dari
rang investor terhadap risiko yang akan sampel yang didapat dimintai partisipasinya
diperolehnya ketika melakukan men- untuk memilih komunitasnya sebagai sampel
gambil keputusan investasi. Indikator- lagi. Seterusnya sehingga jumlah sampel
indikator yang membentuk variabel Risk yang diinginkan terpenuhi.
Perception antara lain, investasi tanpa Data yang dikumpulkan bersumber pada
pertimbangan dan tanpa jaminan, serta data primer yang dikumpulkan dengan
penggunaan pendapatan untuk investasi menggunakan metode survey yakni menye-
yang berisiko. Pengukuran variabel yang barkan kuesioner yang diisi oleh responden
digunakan untuk Risk Perception adalah terpilih. Teknik analisis yang digunakan
menggunakan skala interval range san- adalah Multiple Regression Analysis (MRA).
gat tidak berisiko (skor 1) sampai dengan
sangat berisiko (skor 5). ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Variabel Endogen (Y) Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengambilan keputusan investasi, adalah Uji validitas digunakan untuk mengukur sah
jenis keputusan investasi yang diambil se- atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
seorang. Indikator yang dapat membentuk kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan
variabel pengambilan keputusan investasi pada kuesioner mampu untuk mengungkap-
adalah penggunaan pendapatan untuk inves- kan seseuatu yang akan diukur oleh kue-
tasi yang berisiko, investasi tanpa pertim- sioner tersebut (Imam Ghozali 2006:49).
bangan, investasi tanpa jaminan, investasi Dalam penelitian ini valid tidaknya butir
berdasarkan intuisi/perasaan. Pengukuran (item) dilihat dari taraf signifikansinya (sig
variabel yang digunakan adalah mengguna- atau p-value < 0,05).
kan skala interval range tidak pernah (skor Uji reliabilitas adalah alat ukur kue-
1) sampai dengan sangat sering (skor 5). sioner yang merupakan indicator dari varia-
Populasi yang diambil dalam penelitian bel. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika
ini adalah Dosen Ekonomi yang menjadi jawaban seseorang terhadap pertanyaan
investor di Surabaya. Sampel yang diguna- adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
kan adalah perwakilan dari beberapa Dosen waktu (Imam Ghozali 2006:46). Uji reli-
Ekonomi yang sekaligus menjadi investor abilitas dilakukan dengan melihat koefisien
pada beberapa universitas di Surabaya. Ti- alpha atau Cronbach’s alpha. Suatu item
dak ada batasan jenis investasi pada kriteria pengukuran dikatakan reliabel jika variabel
ini, artinya dosen ekonomi yang bisa men- memberikan nilai cronbach alpha lebih dari
jadi responden boleh memiliki satu atau le- 0,5 (Sundaram, S, Andrew S, Eli J, dan
bih dari semua jenis investasi, baik investasi Wyne W. Chin 2007).
pada aset riil maupun aset finansial. Berdasarkan hasil uji validitas dan uji
Teknik pengambilan sampel yang reliabilitas pada data penelitian yang telah
digunakan adalah teknik non random sam- diperoleh ternyata semua item pernyataan
pling yaitu metode purposive sampling. Se- dalam kuesioner dinyatakan valid dan relia-
lain itu, penelitian ini juga menggunakan bel. Pengujian validitas dan reliabilitas dila-
teknik convenience sampling. Seseorang kukan pada 72 (tujuh puluh dua) kuesioner
diambil sebagai sampel karena kebetulan yang telah terkumpul.
orang tadi ada di situ atau kebetulan dia Tabel 1 menjelaskan hasil dari uji validi-
mengenal orang tersebut. Selanjutnya, tas dan reliabilitas data penelitian. Berdasar-

60
Journal of Business and Banking Volume 4, No. 1, May 2014, pages 55 – 66

Tabel 1
Uji Validitas Dan Reliabilitas
Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Butir
Korelasi Validitas Alpha Reliabilitas
Experienced Regret ER_1 0,772 Valid 0,5111 Reliabel
ER_2 0,732 Valid
ER_3 0,574 Valid
ER_4 0,489 Valid
Risk Tolerance RT_1 0,679 Valid 0,5178 Reliabel
RT_2 0,603 Valid
RT_3 0,674 Valid
RT_4 0,672 Valid
Overconfidence O_1 0,685 Valid 0,6622 Reliabel
O_2 0,600 Valid
O_3 0,587 Valid
O_4 0,598 Valid
O_5 0,561 Valid
O_6 0,629 Valid
Risk Perception RP_1 0,926 Valid 0,8805 Reliabel
RP_2 0,907 Valid
RP_3 0,864 Valid
Pengambilan Keputusan PK_1 0,595 Valid 0,6172 Reliabel
Investasi 0,470 Valid
PK_2
PK_3 0,708 Valid
PK_4 0,612 Valid
PK_5 0,753 Valid
Sumber: Data primer, diolah.

kan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa Universitas lain di Surabaya. Berdasarkan
item to total correlation terendah 0,470 usia, terdapat 37% responden yang berusia
(item PK_2) dan tertinggi 0,926 (item 50 – 59,9 tahun, 29% berusia 40 – 49,9 ta-
RP_1). Nilai cronbach’s alpha berada pada hun, 18% berusia 30 – 39,9 tahun, 6% beru-
kisaran terendah 0,5178 untuk risk tolerance sia 20 – 29,9 tahun, dan sisanya berusia >60
dan tertinggi 0,8805 untuk risk perception. tahun.
Sebanyak 56% responden berjenis ke-
Ringkasan Karakteristik Responden lamin perempuan dan sisanya berjenis ke-
Tabel 1 adalah rangkuman karakteristik re- lamin laki-laki. Berdasarkan lama inves-
spon terhadap kuesioner yang terkumpul. tasinya, terdapat 79% responden yang te-
Kuesioner yang dapat diolah dalam peneli- lah melakukan investasi dengan jangka
tian ini sebanyak 72 kuesioner. Hasil pen- waktu >3 tahun, 14% dengan jangka waktu
gumpulan kuesioner ditemukan bahwa se- 1 – 3 tahun, dan sisanya berjangka waktu
banyak 31 % responden berasal dari Univer- <1 tahun. Berdasarkan jenis investasinya,
sitas Airlangga, 15% dari STIE Perbanas terdapat 58% responden berinvestasi pada
Surabaya, 14% dari Universitas 17 Agustus aset riil, 20% pada aset finansial, dan si-
1945, dan sisanya berasal dari beberapa sanya merupakan gabungan antarkedua

61
ISSN 2088-7841 Studi Experienced Regret … (Dewi Ayu Wulandari)

Tabel 2
Karakteristik Responden
Karakteristik Responden Persentase Tertinggi Keterangan
Asal Perguruan Tinggi 31% Universitas Airlangga
Usia 37% 50 – 59,9 tahun
Jenis Kelamin 56% Perempuan
Lama Investasi 79% >3 tahun
Status Pernikahan 88% Menikah
Jenis Investasi 58% Aset Riil

Tabel 3
Deskriptif Statistik
Variabel Mean Std. Deviation
Pengambilan Keputusan Investasi 1,7222 0,60659
Experienced Regret 2,5382 0,65898
Risk Tolerance 1,9965 0,62164
Oveconfidence 3,0508 0,56737
Risk Perception 4,0322 1,07317
Sumber : Data primer, diolah.

jenis investasi tersebut. Berdasarkan status kan analisis regresi berganda untuk menge-
pernikahannya, 88% responden sudah tahui pengaruh experiencd regret, risk toler-
menikah, dan sisanya yang 12% belum ance, overconfidence, dan risk perception
menikah. terhadap pengambilan keputusan investtasi.
Adapun hasil pengujian dapat tercermin
Hasil Deskripsi Variabel Penelitian pada Tabel 3.
Analisis deskriptif ini bertujuan untuk men- Berdasarkan Tabel 3, dapat diperoleh
jelaskan hasil kuesioner yang berupa akumu- model persamaan regresi linier berganda
lasi penilaian responden untuk tiap indikator sebagai berikut:
variabel yang meliputi Experience Regret, Y = 0,043 + 0,134 ER + 0,223 RT + 0,118
Risk Tolerance, Overconfidence, dan Risk OV + 0,133 RP + ei. (1)
Perception. Tabel 2 adalah hasil output Keterangan:
deskriptif yang telah dilakukan. Y = Pengambilan Keputusan Investasi
Pada variabel pengambilan keputusan ER = Experienced Regret
investasi ditemukan bahwa rata-rata re- RT = Risk Tolerance
sponden tidak berani dalam mengambil OV = Overconfidence
keputusan yang berisiko (cenderung risk RP = Risk Perception
averse). Berdasarkan tabel tersebut juga ei = Pengganggu
dapat diketahui bahwa tingkat experienced Experienced regret adalah variabel per-
regret dan risk tolerance responden ter- tama dalam penelitian ini. Jika dilihat secara
golong rendah, sedangkan tingkat overcon- teoritis, Experienced regret menyebabkan
fidence dan risk perception responden ter- keputusan untuk menghindari kesalahan
golong tinggi. yang sama karena adanya rasa takut
menghadapi kerugian di masa yang akan
Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembaha- datang. Berdasarakan Tabel 2 dapat menje-
san laskan bahwa hasil pengujian pada experi-
Analisis data dilakukan dengan mengguna- enced regret diperoleh tingkat signifikan

62
Journal of Business and Banking Volume 4, No. 1, May 2014, pages 55 – 66

Tabel 4
Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Variabel B t hitung Sig. r2
Constant 0,043 0,057 0,955 -
Experienced Regret 0,134 1,183 0,241 0,0204
Risk Tolerance 0,223 1,787 0,078* 0,0453
Overconfidence 0,118 0,898 0,373 0,0118
Risk Perception 0,133 1,842 0,070* 0,0484
*Signifikan pada α = 10%.

sebesar 0,241. Hasil tersebut berarti bahwa Variabel selanjutnya yang ada dalam
experienced regret berpengaruh tidak signi- penelitian ini adalah risk tolerance. Risk
fikan terhadap pengambilan keputusan in- tolerance secara teoritis akan mempenga-
vestasi. Hasil ini sesuai dengan penelitian ruhi sebuah keputusan investasi. Tinggi
Yohnson (2008) yang dalam penelitiannya rendahnya toleransi risiko seseorang san-
mengemukakan bahwa experienced regret gat dipengaruhi oleh beberapa faktor
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap seperti usia, jenis kelamin, pendapatan dan
pengambilan keputusan investasi. kekayaan, pengalaman dan pendapatan
Hasil penelitian ini tidak mendukung atas investasi. Dengan risk tolerance yang
penelitian yang dilakukan oleh Loomes tinggi seseorang akan cenderung mengam-
dan Sugden (1982) yang dalam teorinya bil keputusan yang lebih berani dibanding-
menyatakan bahwa dengan adanya experi- kan dengan orang dengan tingkat risk tol-
enced regret seseorang berharap untuk me- erance rendah. Berdasarakan Tabel 2 dapat
lakukan antisipasi ketika mengambil kepu- menjelaskan bahwa risk tolerance
tusan pada kondisi ketidakpastian. Perbe- memiliki tingkat signifikan sebesar 0,078,
daan hasil penelitian Loomes dan Sugden artinya risk tolerance berpengaruh signifi-
(1982) ini dimungkinkan karena perbedaan kan terhadap pengambilan keputusan in-
jenis pemilihan investasi yang dilakukan. vestasi. Hasil ini mendukung penelitian
Responden pada penelitian yang dilakukan yang dilakukan oleh Yohnson (2008) dan
oleh Loomes dan Sugden (1982) adalah Bailey & Kinerson (2005) menunjukkan
investor yang memiliki investasi pada sa- bahwa risk tolerance berpengaruh signifi-
ham yang mempunyai karakteristik risiko kan terhadap pengambilan keputusan in-
yang tinggi sehingga dampak dari regret vestasi. Hasil penelitian tersebut membuk-
yang dialami juga akan tinggi, sedangkan tikan bahwa investor yang memiliki risk
responden dalam penelitian ini sebagian tolerance tinggi cenderung akan memilih
besar berinvestasi pada aset riil yang investasi saham, sedangkan investor yang
memiliki tingkat risiko yang relatif rendah. memiliki risk tolerance rendah cenderung
Oleh karena itu, tingkat regret yang dia- akan memilih investasi pada deposito.
lami oleh investor juga cenderung rendah, Variabel selanjutnya yang akan diba-
sehingga regret tidak mempengaruhi pen- has adalah overconfidence. Seseorang yang
gambilam keputusan investasi. Selain itu, memiliki overconfidence tinggi akan men-
karakter penduduk Indonesia juga cende- ganggap rendah (undrestimate) terhadap
rung religius sehingga dasar keputusan risiko yang ada. Berdasarakan Tabel 2
selalu mengarah kepada pengharapan yang diketahui bahwa overconfidence memiliki
lebih baik dan penuh keyakinan di masa tingkat signifikan sebesar 0,373, artinya
depan. Hal tersebut menyebabkan regret overconfidence berpengaruh tidak signifi-
diabaikan dalam pengambilan keputusan. kan terhadap pengambilan keputusan in-

63
ISSN 2088-7841 Studi Experienced Regret … (Dewi Ayu Wulandari)

vestasi. Hasil penelitian ini berbeda den- persepsi risiko berpengaruh signifikan
gan pendapat dari Nofsinger (2005:11) pada pengambilan keputusan investasi.
yang mengatakan bahwa overconfidence Jika dilihat dari hubungan antara persepsi
menyebabkan seseorang salah menginter- risiko terhadap pengambilan keputusan
pretasikan akurasi informasi dan menjadi investasi, penelitian yang dilakukan oleh
terlalu yakin pada kemampuan menga- Dihin & Arrozi (2013) memiliki korelasi
nalisa informasi tersebut. Hal tersebut akan yang negatif. Artinya, semakin tinggi per-
berakibat pada tindakan yang dilakukan, sepsi risiko maka semakin rendah niat in-
risiko yang diambil serta kerugian pada vestasi seorang investor.
portofolio yang dimiliki. Namun hasil dari penelitian ini men-
Perbedaan hasil ini dapat disebabkan dapati bahwa hubungan risk perception
oleh jenis investasi yang ada. Jika dilihat dengan pengambilan keputusan memiliki
dari karakteristik responden, sebagian be- korelasi yang positif. Perbedaan hasil kore-
sar jenis investasi yang dimiliki oleh re- lasi tersebut membuktikan bahwa dalam
sponden adalah pada aset riil, yang berarti mengambil keputusan seseorang belum
risiko yang dimiliki pada jenis investasi tentu sesuai dengan apa yang dipersepsi-
tersebut relatif lebih kecil sehingga kannya. Apabila seseorang memiliki risk
meskipun seseorang cenderung overconfi- perception yang tinggi pada suatu kegiatan
dence yang harusnya pengambilan kepu- seharusnya akan cenderung memiliki sikap
tusan investasinya pada jenis investasi yang berhati-hati namun kenyataannya ma-
yang memiliki risiko tinggi namun pada sih terdapat sebagian responden yang tetap
penelitian ini tidak demikian. Oleh karena mengambil keputusan meskipun se-
itu overconfidence tidak berpengaruh sig- benarnya mereka beranggapan hal tersebut
nifikan terhadap pengambilan keputusan berisiko tinggi. Hal ini dimungkinkan da-
investasi. Selain itu dimungkinkan juga pat terjadi karena sebagian besar respon-
karena kepercayaan diri yang terlalu berle- den telah memiliki pengalaman yang cu-
bihan tidak selalu menjadi salah satu faktor kup banyak, yaitu terbukti dengan data
yang mempengaruhi seseorang dalam bahwa lebih dari 50 persen responden telah
mengambilan keputusan. Rasa percaya diri memiliki investasi dengan jangka waktu
merujuk pada persepsi seseorang terhadap lebih dari 3 tahun. Oleh karena lamanya
kompetensinya mengatur dan melakukan masa investasi tersebut membuat mereka
tindakan yang. Dengan kata lain, rasa per- tetap melaksanakan keputusan yang
caya diri merupakan penilaian subyektif cenderung berisiko meskipun mereka ber-
terhadap kemampuan seseorang dalam persepsi hal tersebut memiliki risiko yang
situasi pengambilan keputusan sehingga besar. Tingkat religiusitas masyarakat In-
wajar jika pada penelitian ini menyatakan donesia yang cukup tinggi juga akan mem-
bahwa overconfidence tidak mempenga- pengaruhi pengambilan keputusan inves-
ruhi pengambilan keputusan karena tasinya. Seseorang yang religius akan
masing-masing individu memiliki persepsi cenderung optimis dengan mengharapkan
yang berbeda-beda. keadaan yang baik di masa akan datang
Variabel terakhir dari penelitian ini sehingga tidak terlalu mempertimbangkan
adalah risk perception. Berdasarakan Tabel Hal tersebut dapat menjelaskan hasil
2 diketahui bahwa risk perception penelitian ini yang mengatakan bahwa
memiliki tingkat signifikan sebesar 0,070, hubungan antara risk perception dan pen-
artinya risk perception berpengaruh signi- gambilan keputusan investasi adalah posi-
fikan terhadap pengambilan keputusan in- tif. (risk perception).
vestasi. Hasil penelitian ini mendukung Bila dilihat dari hasil koefisien deter-
penelitian yang dilakukan oleh Dihin & minasi parsial (r2) diperoleh masing-masing
Arrozi (2013) yang menyatakan bahwa variabel memiliki kontribusi sebesar ex-

64
Journal of Business and Banking Volume 4, No. 1, May 2014, pages 55 – 66

perienced regret 0,0204 (2,04%), risk tol- menjadikan variabel risk perception sebagai
erance 0,0453 (4,53%), overconfidence variabel.
0,0118 (1,18%), dan risk perception 0,0484
(4,84%) terhadap pengambilan keputusan DAFTAR RUJUKAN
investasi. Abdul Halim, 2005, Analisis Investasi, Edisi
pertama, Jakarta : Salemba Empat.
SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN Bell, David, E 1982, ‘Regret in Decision
KETERBATASAN Making under uncertainty’, Opera-
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tions Research, Vol. 30, hal. 961-981.
pengaruh experienced regret, risk tolerance, Daniel, Kahenman, 1998, ‘Psychology and
overconfidence, dan risk perception terhadap Security Market Under and Over Re-
pengambilan keputusan investasi. Hasil uji action’, Journal of Asset Finance, Vol.
statistik menunjukkan bahwa experienced 53, hal. 1839-1886.
regret, risk tolerance, overconfidence, dan Dihin Septyanto, MF dan Arrozi Adhihara,
risk perception secara simultan berpengaruh 2013, ‘Perilaku Investor dalam Pen-
tidak signifikan terhadap pengambilan kepu- gambilan Keputusan Investasi Sekuri-
tusan investasi. Oleh karena itu hipotesis tas di Bursa Efek Indonesia (BEI)’,
pertama dalam penelitian ini tidak dapat Jurnal & Proceeding Seminar Na-
diterima. Selanjutnya untuk hipotesis kedua sional & Call for Papers (SCA-3) Fa-
dan keempat tidak dapat diterima, artinya kultas Ekonomi Unsoed, Vol. 3, No. 1.
experienced regret dan overconfidence se- Imam Gozali, 2006, Aplikasi Analisis Multi-
cara parsial berpengaruh tidak signifikan variate Dengan Program SPSS, Sema-
terhadap pengambilan keputusan investasi. rang: BP Undip.
Sedangkan hipotesis ketiga dan kelima din- Jeffrey J Bailey dan Chris Kinerson, 2005,
yatakan diterima, artinya risk tolerance dan ‘Regret Avoidance and Risk Toler-
risk perception secara parsial berpengaruh ance’, Financial Counseling and Plan-
signifikan terhadap pengambilan keputusan ning, Volume 16 (1).
investasi. Loomes, G & Sugden, R 1982, ‘Regret The-
Adapun keterbatasan dari penelitian ini ory: An alternative theory of rational
adalah variabel penelitian terbatas pada ex- choice under uncertainty’, Economic
perienced regret, risk toleranve, overconfi- Journal, 92, 805-824.
dence, risk perception sehingga disarankan Nofsinger, John R 2005, Psychology of In-
untuk peneliti selanjutnya menambah varia- vesting, Edisi Kedua, New Jersey: Pre-
bel penelitian lain seperti anticipated regret entice-Hall Inc.
yang merupakan bagian dari regret aversion Pompian, Michael, M 2006, Behavioral Fi-
bias. Jumlah responden yang masih sangat nance and Wealth Management, New
terbatas serta tanggapan responden atas kue- York: John Wiley & Sons, Inc.
sioner penelitian belum konsisten juga men- Robbins dan Judge, 2008, Perilaku Or-
jadi hambatan dalam penelitian ini. Dis- ganisasi, Edisi Duabelas, Jakarta: Sa-
arankan untuk melakukan penggolongan lemba Empat.
risiko antara aset riil dan aset financial di- Sundaram, S, Scharz, A, Jones, E dan Chin
karenakan karakteristik risiko tiap aset pada WW 2007, ‘Technology use on the
dasarnya berbeda. front line: How information technol-
Hasil pengujian dalam penelitian ini ogy enchanes individual performance’,
juga menunjukkan bahwa model penelitian 35, 101-112
memiliki nilai yang kecil, artinya model Williamson, Julian dan Andrew Weyman,
penelitian masih belum sempurna. Dis- 2005, ‘Review of the Perception of
arankan bagi peneliti selanjutnya untuk Risk, and Stakeholder Engagement’,
memperbaharui model penelitian dengan Jurnal Health & Safety Laboratory,

65
ISSN 2088-7841 Studi Experienced Regret … (Dewi Ayu Wulandari)

2005/16. dan Surabaya’, Jurnal Manajemen


Yohnson, 2008, ‘Regret Aversion Bias dan Dan Kewirausahaan, Vol. 10, No. 2,
Risk Tolerance Investor Muda Jakarta September : 163-168.

66

You might also like