Professional Documents
Culture Documents
ID Persepsi Masyarakat Terhadap Tanaman Hid
ID Persepsi Masyarakat Terhadap Tanaman Hid
Stevanus G. Kaunang
Melsje Y. Memah
Ribka M. Kumaat
ABSTRACT
This study aimed to analyze and determine the public perception of hydroponic plant in the
village Lotta, Pineleng Districts, views of the variables to be studied in terms of knowledge and
personal characteristics and factors that, cultivation of hydroponic plants, seedlings, planting,
remove seeds, caring for plants, harvesting, cleaning pipes, control water for circulation, plant
nutrion, seed replacement, stimulus, personal factors, factors influence groups, cultural factors using
a likert scale analysis tool. This aims was conducted over four months from February to the month of
May 2016 from preparation to the arrangement of research reports. The location of research is
Sentrum Agraris Lotta in the village Lotta districts Pineleng. This research uses primary data and
secondary data. Primary data was obtained from 30 respondents using questionnaires, while
secondary data obtained from the office Lotta village. The sampling method in this study is using
purposive sampling method. The results of this study show that the public perception of plant
hydroponic in the village Lotta districts Pineleng to categorize understand/agree as seen from the
result obtained, that respondents will understand and know how to plant hydroponic and would like
hydroponic plants.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap
tanaman hidroponik di Desa Lotta Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa dilihat dari variabel
yang akan diteliti dari segi pengetahuan dan karakteristik faktor pribadi yaitu budidaya tanaman
hidroponik, bibit, penanaman, memindahkan bibit tanaman, merawat tanaman, panen, pembersihan
pipa, pengontrolan air untuk sirkulasi, pemberian nutrisi tanaman, pergantian bibit, stimulus, faktor
pribadi, faktor pengaruh kelompok, faktor kultural dengan menggunakan alat analisis skala likert.
Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan yaitu dari bulan februari sampai dengan bulan mei
tahun 2016, mulai dari persiapan sampai penyusunan laporan penelitian. Tempat penelitian adalah
Sentrum Agraris Lotta di Desa Lotta Kecamatan Pineleng. Penelitian ini menggunakan data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh dari 30 responden dengan menggunakan kuisioner.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor Hukum Tua Desa Lotta. Metode pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa persepsi masyrakat terhadap tanaman hidroponik di Desa Lotta Kecamatan Pineleng
berkategorikan mengerti/setuju karena melihat dari hasil yang di dapat, bahwa responden mengerti
akan hidroponik serta mengetahui cara penanaman tanaman hidroponik dan menyukai akan tanaman
hidroponik.
Kata kunci: persepsi masyarakat, tanaman hidroponik, Desa Lotta, Kabupaten Minahasa
283
Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik ............(Stevanus Kaunang, Melsje Memah, Ribka Kumaat)
284
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 283 - 302
285
Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik ............(Stevanus Kaunang, Melsje Memah, Ribka Kumaat)
286
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 283 - 302
Cara perhitungan skor keseluruhan untuk Jumlah Skor Seluruh Kriterium = Capaian
mengetahui persepsi masyarakat terhadap Jumlah Skor x Jumlah Responden x Jumlah
tanaman hidroponik : Pertanyaan Untuk :
S5 = 5 x 30 x 38 = 5700 Jumlah skor terendah = 1140
S4 = 4 x 30 x 38 = 4560 Analisis data yang di gunakan
S3 = 3 x 30 x 38 = 3420 merupakan analisis deskriptif yang di ukur
S2 = 2 x 30 x 38 = 2280 dengan skala likert dimana menurut Riduwan
S1 = 1 x 30 x 38 = 1140 (2008) adalah sebagai berikut:
Jumlah skor ideal untuk keseluruhan
pertanyaan tertinggi = 5700
287
Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik ............(Stevanus Kaunang, Melsje Memah, Ribka Kumaat)
Warembungan,Tinoor, Koka dan Pineleng Sebelah Timur : Desa Pineleng Satu Timur
yang artinya dipilih karena penduduk Lotta dan Kali
memilih tempat tinggal yang baru yaitu Desa Sebelah Selatan : Desa Tinoor Dua
Pineleng dimana didalamnya termasuk Desa Sebelah Barat : Desa Pineleng Dua
Pineleng dua. Kemudian suku, bahasa dan
budaya aslinya yakni TOMBULU tetapi lewat Desa Lotta memanjang dari utara ke
perkembangan pemukiman dan populasi selatan dengan luas 185 Ha,beriklim tropis
penduduk dari tahun ke tahun sampai pada dan berada pada ketinggian ± 150 meter diatas
pemekaran di tahun 1985 dari desa pineleng permukaan laut.
maka penduduk Desa Pineleng Dua telah
beragam suku, agama dan budaya, ini Kependudukan
disebabkan karena Pineleng pada umumnya a. Jumlah Penduduk : 1385 Jiwa
berbatasan langsung dengan Kota Manado Ibu Laki-laki : 720 Jiwa
Kota Provinsi Sulawesi Utara yang percepatan Perempuan : 665 Jiwa
pembangunan Kota Manado lebih memilih b. Jumlah Kepala Keluarga : 332 KK
pindah ke Lotta yang memang masih luas
arealnya serta jauh dari kebisingan Kota dan Karakteristik Responden
udara yang masih sejuk.
Kemudian dengan melihat Umur Responden
perkembangan penduduk cukup pesat serta Untuk mengetahui klasifikasi umur
keperluan pelayanan administrasi yang responden di Desa Lotta Kecamatan Pineleng
dirasakan masyarakat jaraknya cukup jauh dapat dilihat pada Tabel 1.
untuk ke kantor Desa , maka atas keinginan
bersama serta tokoh-tokoh masyarakat dengan
Pemerintah Desa Pineleng Dua berhasil di Tabel 1. Klasifikasi Responden Menurut
mekarkan Lotta menjadi satu Desa dengan Kelompok Umur
nama Desa Lotta. Latar belakang
penduduknya terdiri dari berbagai suku,
agama, dan budaya di berbagai daerah di Kelompok Persentase
No Jumlah
Indonesia. Namun walaupun kondisi Umur (%)
masyarakatnya yang sangat heterogen
beragam budaya dan latar belakang suku, ras
1 < 21 18 60%
dan golongan agama yang berbeda, tetapi
keberagaman inilah menjadi modal bagi
2 21 – 25 9 30%
masyarakat untuk saling menghormati satu
dengan yang lainnya dengan semboyan
3 > 25 3 10%
“Torang Samua Basudara” yang artinya kita
semua Bersaudara tetap terjalin dengan baik
dan juga Budaya Mapalus masih terus di Jumlah 30 100%
lestarikan sehingga keamanan dan Sumber : Data Hasil Olahan 2016
kenyamanan selalu dirasakan oleh masyarakat.
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa presentase
Demografi tingkat umur yang tertinggi dari responden
yang tinggal di Desa Lotta Kecamatan
Letak Wilayah Dan Luas Wilayah Pineleng adalah klasifikasi responden yang
Desa Lotta adalah sebuah Desa yang berumur kurang dari 21 tahun dengan jumlah
terletak di Wilayah Kecamatan Pineleng 18 orang dengan presentase 60 % dan
Kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi responden yang berumur 21-25 tahun
Utara. Terdiri dari 4 Jaga/Dusun dengan batas berjumlah 9 orang dengan presentase 30 %
wilayah : dan yang terendah adalah klasifikasi
Sebelah Utara : Desa Pineleng Satu
Timur
288
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 283 - 302
289
Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik ............(Stevanus Kaunang, Melsje Memah, Ribka Kumaat)
tanaman hidroponik untuk bididaya terhadap hidroponik, dan sebagian lagi kurang
tanaman hidroponik. Pada indikator lebih baik mengerti.
terdapat 22 skor dengan persentase 36.67 %
pada kategori Tidak mengert ini di sebabkan Bibit
karena masyarakat mengerti tidak bahwa Untuk melihat persepsi masyarakat di
tanaman hidrooponik lebih unggul dari Desa Lotta Kecamatan Pineleng. Mengenai
tanaman yang di tanaman secara persepsi masyarakat terhadap tanaman
konvensional, dan untuk indikator di berbagai hidroponik dengan sub variabel bibit dapat di
musim yaitu 28 skor dengan persentase 46,67 lihat pada tabel 6 (Tabel dilampirkan).
% pada kategori Tidak mengerti, tingginya Dari tabel 6 dapat dijelaskan bahwa
skor tersebut karena masyarakat tidak total skor yang diperoleh yaitu 322 skor
mengetahui bahwa tanaman hidroponik dengan kategori mengerti. Hal ini berarti
tentunya bisa di tanam di berbagai musim. bahwa menurut jawaban responden sebagian
Untuk mendapatkan gambaran yang besar lebih tahu bagaimana pengambilan bibit
jelas mengenai persepsi masyarakat terhadap yang tepat. Diantara ketiga indikator di
tanaman hidroponik dapat di lihat pada peroleh nilai skor yang sangat tinggi yaitu 76
gambar 1 dengan interpretasi nilai. skor dengan persentase 63.34 % pada
STM TM indikator bibit di ambil dari luar dengan
RG MG SM kategori mengerti. Hal ini disebabkan karena
kebanyakan bibit yang berkualitas unggul
0 90 180 270 lebih banyak dari luar. Sedangkan indikator
282 360 450 bibit di beli dari toko yaitu 64 skor dengan
Gambar 1. Skala Persepsi Masyarakat persentase 53.33 % pada kategori mengerti.
Terhadap Tanaman Hidroponik Dengan Sub Tinggi kategori tersebut di sebabkan karena
Variabel Budidaya Tanaman Hidroponik. pembelian bibit dari toko sangatlah mudah dan
Keterangan : SM = Sangat Mengerti cepat. Sedangkan indikator bibit di buat
MG = Mengerti sendiri yaitu 28 skor dangan persentase 46.67
RG = Ragu-ragu % kategori tidak mengerti. Tingginya skor
TM = Tidak Mengerti tersebut karena sukarnya pembuatan bibit
STM = Sangat Tidak sendiri, kecuali pengambilan hasil buah yang
Mengerti telah di tanam kemudian di jadikan bibit.
Dari Gambar 1. Dapat di jelaskan Untuk gambaran lebih jelas mengenai
bahwa total skor 282, untuk persepsi persepsi masyarakat terhadap tanaman
masyarakat terhadap tanaman hidroponik skor hidroponik dengan sub variabel bibit dapat
(270 – 360) dengan kategori mengerti. Hal ini dilihat pada gambar 2 dengan interpretasi nilai
menurut jawaban responden bahwa sebagian
besar mengetahui cara budidaya tanaman
STM TM RG MG SM
290
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 283 - 302
Dari Gambar 2. Dapat di jelaskan secara teratur dengan kategori sangat mengerti.
bahwa total skor 322, untuk persepsi Hal ini disebabkan karena masyarakat begitu
masyarakat terhadap tanaman hidroponik skor mengerti tentang cara tebar benih. Sedangkan
(270 – 360) dengan kategori mengerti. Hal ini indikator mengamburkan benih yaitu 64 skor
menurut jawaban responden bahwa paling dengan persentase 53.33 % pada kategori
banyak masyarakat mengetahui cara pembelian mengerti. Tinggi kategori tersebut di sebabkan
bibit yang bagus dan berkualitas untuk tanaman karena cara pengamburan benih merupakan
hidroponik. proses penanaman bibit yang dilakukan secara
Penanaman tidak teratur namun proses pertumbuhannya
Untuk melihat persepsi masyarakat di akan tetap sama dengan cara tabur benih secara
Desa Lotta Kecamatan Pineleng. Mengenai teratur. Sedangkan indikator penyamaian yaitu
persepsi masyarakat terhadap tanaman 55 skor dangan persentase 36.67 % kategori
hidroponik dengan sub variabel penanaman sangat mengerti. Tingginya skor tersebut karena
dapat di lihat pada tabel 7 (Tabel dilampirkan). pentingnya penyamaian pada proses
Dari tabel 7 dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan untuk tanaman hidroponik dan
total skor yang diperoleh yaitu 375 skor dengan para responden memahami cara penyamaian
kategori mengerti. Hal ini berarti bahwa tersebut.
menurut jawaban responden masyarakat lebih Untuk gambaran lebih jelas mengenai
besar mengetahui cara penanaman benih. persepsi masyarakat terhadap tanaman
Diantara ketiga indikator di peroleh nilai skor hidroponik dengan sub variabel penanaman
yang sangat tinggi yaitu 95 skor dengan dapat dilihat pada gambar 3 dengan interpretasi
persentase 63.33 % pada indikator tebar benih nilai.
STM TM RG MG SM
Gambar 3. Skala Persepsi Masyarakat bibit tanaman dapat di lihat pada tabel 8
Terhadap Tanaman Hidroponik Dengan Sub (Tabel dilampirkan).
Variabel Penanaman.
Keterangan : SM = Sangat Mengerti Dari tabel 8 dapat dijelaskan bahwa
MG = Mengerti total skor yang diperoleh yaitu 345 skor
RG = Ragu-ragu dengan kategori mengerti. Hal ini berarti
TM = Tidak Mengerti bahwa menurut jawaban responden
STM = Sangat Tidak masyarakat lebih besar mengetahui cara
Mengerti memindahkan bibit tanaman. Diantara ketiga
Dari Gambar 3. Dapat di jelaskan indikator di peroleh nilai skor yang sangat
bahwa total skor 375, untuk persepsi tinggi yaitu 90 skor dengan persentase 60 %
masyarakat terhadap tanaman hidroponik skor pada indikator memerlukan wadah gelas untuk
(360 – 450) dengan kategori mengerti. Hal ini memindahkan bibit tanaman dengan kategori
menurut jawaban responden bahwa paling sangat mengerti. Hal ini disebabkan karena
banyak masyarakat mengetahui bagaimana wadah gelas merupakan salah satu bagian
penanaman baik secara teber benih secara penting dalam tanaman hidroponik karena
teratur, mengamburkan benih, dan setiap habis penyamaian tanaman akan di
penyamaian tanaman hidroponik. pindahkan pada wadah gelas. Sedangkan
Memindahkan Bibit Tanaman indikator menuju ke pipa untuk memindahkan
Untuk melihat persepsi masyarakat di bibit tanaman yaitu 25 skor dengan persentase
Desa Lotta Kecamatan Pineleng. Mengenai 16.67 % pada kategori sangat mengerti. Tinggi
persepsi masyarakat terhadap tanaman kategori tersebut di sebabkan karena langsung
hidroponik dengan sub variabel memindahkan menuju ke pipa untuk memindahkan bibit
tanaman merupakan preses penanaman secara
291
Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik ............(Stevanus Kaunang, Melsje Memah, Ribka Kumaat)
STM TM RG MG SM
STM TM RG MG SM
292
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 283 - 302
STM TM RG MG SM
293
Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik ............(Stevanus Kaunang, Melsje Memah, Ribka Kumaat)
jika pembersihan pipa di lakukan dua minggu pembersihan pipa satu bulan sekali tentunya
sekali setelah pemanenan maka akan sulit akan merugikan petani hidroponik karena rugi
untuk membersihkan pipa-pipa tersebut karena waktu karena terlalu lama jenjang waktu
jamur-jamur atau kotoran-kotoran yang ada dalam pembersihan pipa tersebut.
dalam pipa sulit untuk di bersihkan. Untuk gambaran lebih jelas mengenai
Sedangkan indikator pembersihan pipa di persepsi masyarakat terhadap tanaman
lakukan satu bulan sekali yaitu 24 skor dangan hidroponik dengan sub variabel pembersihan
persentase 40 % kategori tidak mengerti. pipa dapat dilihat pada gambar 7 dengan
Tingginya skor tersebut karena jika di lakukan interpretasi nilai.
STM TM RG MG SM
STM TM RG MG SM
294
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 283 - 302
STM TM RG MG SM
295
Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik ............(Stevanus Kaunang, Melsje Memah, Ribka Kumaat)
persentase 66.66 % pada kategori tidak skor tersebut karena jika tidak ada pergantian
mengerti. Tinggi kategori di sebabkan karena bibit tanaman maka otomatis akan terhenti
pergantian media yang akan di gunakan tidak budidaya tanaman secara hidroponik.
akan sanggup memuat bibit baru yang akan di Untuk gambaran lebih jelas mengenai
pindahkan karena masih adanya tanaman yang persepsi masyarakat terhadap tanaman
lama yang belum di panen. Sedangkan hidroponik dengan sub variabel pergantian
indikator tidak terjadi pergantian bibit bibit dapat dilihat pada gambar 10 dengan
tanaman yaitu 34 skor dangan persentase interpretasi nilai.
56.67% kategori tidak mengerti. Tingginya
STM TM RG MG SM
STS TS RG ST SS
296
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 283 - 302
STS TS RG ST SS
297
Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik ............(Stevanus Kaunang, Melsje Memah, Ribka Kumaat)
STS TS RG ST SS
298
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 283 - 302
Tabel 19. Hasil Rekapitulasi Penilaian Pengetahuan Masyarakat Terhadap Persepsi Di Desa Lotta
Kecamatan Pineleng.
299
Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik ............(Stevanus Kaunang, Melsje Memah, Ribka Kumaat)
lakukan menyewa pekerja, pemanenan dengan pribadi dengan indikator kemauan, motivasi
alat seadanya dengan bobot 339, pembersihan dengan bobot 251, pengaruh faktor kelompok
pipa dengan indikator dilakukan setelah panen, dengan indikator ikut serta, bersama-sama
di lakukan dua minggu sekali, di lakukan satu dengan bobot 273, faktor kultural dengan
bulan sekali dengan bobot 283, pengontrolan indikator persutujuan masyarakat, adaptasi
pompa air sirkulasi dengan indicator lingkungan dengan bobot 260. Dengan jumlah
mengontrol secara rutin, mengontrol kadang- pada variabel karakteristik faktor pribadi yaitu
kadang, tidak perlu di kontrol dengan bobot 1.035 yang berkategorikan setuju.
278, pemberian nutrisi tanaman dengan Cara perhitungan skor keseluruhan
indikator pemberian nutrisi dua hari, pemberian untuk mengetahui tingkat persepsi masyarakat
terhadap tanaman hidroponik :
nutrisi dua minggu, pemberian nutrisi satu Jumlah Skor Seluruh Kriterium = Capaian
bulan sekali dengan bobot 285. Pergantian bibit Jumlah Skor x Jumlah Responden x Jumlah
dengan indikator bibit di ganti setelah panen, Pertanyaan
pergantian bibit sebelum panen, tidak ada Jumlah skor ideal untuk keseluruhan pertanyaan
pergantian bibit tanaman dengan bobot 270. = 5700 (Sangat Mengerti/Sangat Setuju),
Dengan jumlah pada variabel pengetahuan yaitu sedangkan jumlah skor terendah adalah 1140
3.040 yang berkategorikan mengerti. Penilaian (Sangat Tidak Mengerti/Sangat Tidak Setuju)
pada variabel kerakteristik fakor pribadi dengan berdasarkan data yang telah di olah, maka
sub fariabel meliputi Stimulus dengan indikator diperoleh total skor 4075. Untuk mendapatkan
respon, kesadaran dengan bobot 251, faktor gambaran yang jelas mengenai
S5 = 5 x 30 = 150 x 38 = 5700
S4 = 4 x 30 = 120 x 38 = 4560
S3 = 3 x 30 = 30 x 38 = 3420
S2 = 2 x 30 = 60 x 38 = 2280
S1 = 1 x 30 = 30 x 38 = 1140
RG = Ragu-ragu
TM/TS = Tidak Mengerti/Tidak Setuju
STM/STS = Sangat Tidak Mengerti/Sangat Tidak Setuju
Pada gambar 15, dapat di lihat jumlah skor sebanyak 4075 untuk persepsi masyarakat secara
keseluruhan skor (3420 – 5700) termasuk kategori mengerti/setuju. Hal ini menyatakan bahwa
responden mengetahui pengetahuan dan mengerti cara penanaman tentang tanaman hidroponik serta
karakteristik dari responden yang menyatakan bahwa tanaman hidroponik sangat menguntungkan
sehingga masyarakat sangat menyukai bercocok tanam secara hidroponik dan memberikan efek
positif di Desa Lotta karna melihat persepsi responden yang berkategorikan mengerti/setuju.
Analisis yang digunakan merupakan analisis deskriptif yang dianalisis dengan menggunakan
skala likert menurut, Riduwan (2008) dalam buku rumus dan data analisis statistika sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝐷𝑎𝑡𝑎
Persepsi Masyarakat = 𝑋 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 (𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖)
300
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 283 - 302
4075
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖 𝑀𝑎𝑠𝑎𝑦𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 = 𝑋 100% = 71 %
5700
71%
0 20% 40% 60% 80% 100%
301
Persepsi Masyarakat terhadap Tanaman Hidroponik ............(Stevanus Kaunang, Melsje Memah, Ribka Kumaat)
Perwatasari, B. (2012). Pengaruh Media Tanam Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis
Dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Dan Hasil Tanaman Pakchoi. Dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Fakultas Pertanian Universitas Setiawati, A. (2010). Identifikasi Faktor-
Trunojoyo Madura. Jurnal Faktor Yang Mempengaruhi
Rachman, M. (2013). Persepsi Masyarakat Persepsi Masyarakat Dalam
Terhadap Keberadaan Peternak Babi Pemilihan Partai Politik Di Daerah
Kampung Katimbang Kelurahan Rawan Konflik Melalui Model
Paccerakkang Kecamatan Persamaan Struktural (MPS).
Biringkanaya, Makassar. Universitas Institut Pertanian Bogor.Skripsi
Hasanuddin Makassar. Skripsi
Yusri, A. (1999). Faktor-Faktor Yang
Riduwan, (2008). Rumus Dan Data Dalam
Mempengaruhi Persepsi Petani
Analisis Statistik. Penerbit Alfabeta.
Bandung Terhadap Kredibilitas Penyuluhan
Sibarani, S. M. (2005). Analisis Sistem Irigasi Pertanian. Institut Pertanian Bogor
Hidroponik (NFT) pada Budidaya Universitas. Skripsi
Tananman Selada. Fakultas Pertanian Yustika, A.E. (2015). Konsep Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Jurnal. Kelembagaan. Empat Dua. Malang,
Jatim
302