DISCUSSION

Their antimicrobial properties to fight gainst various bacterial infections have been reported in several
studies. According to Mezouar et al. methanolic extracts of root barks of B. vulgaris have presented a
very weak antibacterial activity against all tested strains including S. aureus. Comparing results found in
this study with those of the literature, we notice in a previous work on antimicrobial activity of some
medicinal plants from Tunisia, that methanolic extracts of C. monspeliensis leaves have shown an
interesting activity against P. aeruginosa, S. aureus, E. faecalis. Whereas, water-methanol extracts of
fruit peels of pomegranate (P. granatum) have demonstrated a moderate activity when they were
tested on S. aureus, P. aeruginosa and K. pneumonia.

For C. cassia, some authors have reported the antibacterial activity of alcoholic peels extracts against
different bacterial strains; the results showed no activity of these extracts in terms of inhibition zones
diameters against the tested strains such as E. faecalis, K. pneumoniae, S aureus and P. aeruginosa.

It was observed in the present study that Staphylococcus aureus was the most sensitive compared to
other strains, while K. pneumoniae was the most resistant strain to all tested plant parts extracts.

The results of MICs showed that MIC values of B. vulgaris root barks extracts found in this study were
lower than those found in a previous.

It can be noted that MICs of methanolic extracts of C. monspeliensis aerial parts found in this study
were lower than those found by Bouamama et al.

In addition, it has been reported according to the literature, that MICs of leaves methanolic extracts of
W. frutescens against S. aureus and against E. coli and K. pneumonia, which were lower than that found
in this study.

In the present study, extracts of Cassia angustifolia leaves, Nigella sativa seeds and Zingiber officinale
dry rhizome have shown practically low activities. in the study of Gnanavel et al., the n-butanol leaves
extracts of Cassia angustifolia exhibited maximum zone of inhibition against Staphylococcus aureus,
Salmonella typhi and Klebsiella pneumoniae; while, methanol extracts have not shown any activity
against both the isolates.

For Nigella sativa, it was cited that seeds oil showed pronounced antibacterial activity against S. aureus
and P. aeruginosa and no activity against E. coli oil dilution.

It has been reported that the relationship between zone of inhibition and MIC values may be greatly
affected by the composition of crude extracts that are mixture of phytoconstituents which may
influence the diffusion power of the active constituents, and the different level of intrinsic tolerance of
test strains to antimicrobials which can differ MIC values from one isolate to another.

terjemahan
Sifat antimikroba mereka untuk melawan berbagai infeksi bakteri
tions telah dilaporkan dalam beberapa penelitian. Menurut Mezouar et al.
Ekstrak metanol kulit akar B. vulgaris telah menunjukkan hasil yang sangat baik
aktivitas antibakteri yang lemah terhadap semua strain yang diuji termasuk S. aureus.
25 Membandingkan hasil yang ditemukan dalam studi ini dengan literatur, kami
perhatikan dalam pekerjaan sebelumnya tentang aktivitas antimikroba dari beberapa obat
tumbuhan asal Tunisia, yaitu ekstrak metanol daun C. monspeliensis
telah menunjukkan aktivitas yang menarik terhadap P. aeruginosa, S. aureus,
E. faecalis. Sedangkan ekstrak air-metanol kulit buah pome-
granat (P. granatum) telah menunjukkan aktivitas sedang ketika mereka
diuji pada S. aureus, P. aeruginosa dan K. Pneumoniae.
.

Untuk C. cassia, beberapa penulis telah melaporkan aktivitas antibakteri

ekstrak kulit beralkohol melawan strain bakteri yang berbeda; hasil
menunjukkan tidak ada aktivitas ekstrak ini dalam hal diameter zona hambat-
eters terhadap strain yang diuji seperti E. faecalis, K. pneumoniae,
S aureus dan P. aeruginosa.

Telah diamati dalam penelitian ini bahwa Staphylococcus aureus adalah

paling sensitif dibandingkan dengan strain lain, sedangkan K. pneumoniae adalah
strain yang paling tahan terhadap semua ekstrak bagian tanaman yang diuji.

Hasil MIC menunjukkan nilai MIC kulit akar B. vulgaris

Ekstrak yang ditemukan dalam penelitian ini lebih rendah dari yang ditemukan pada penelitian
sebelumnya.

Dapat dicatat bahwa MIC dari ekstrak metanol C. monspeliensis aerial

bagian yang ditemukan dalam penelitian ini lebih rendah daripada yang ditemukan oleh Bouamama
et al

Selain itu, menurut literatur, MICs

ekstrak metanol daun W. frutescens terhadap
S. aureus dan terhadap E. coli dan K. pneumonia, diantaranya
lebih rendah dari yang ditemukan dalam penelitian ini.

Pada penelitian kali ini ekstrak daun Cassia angustifolia, Nigella sativa
biji dan rimpang kering Zingiber officinale menunjukkan aktivitas yang praktis rendah.
Jadi, dalam studi Gnanavel et al.,
Ekstrak daun n-butanol Cassia angustifolia menunjukkan hasil yang maksimal
zona penghambatan terhadap Staphylococcus aureus, Salmonella
typhi dan Klebsiella pneumoniae sedangkan metanol
ekstrak tidak menunjukkan aktivitas apapun terhadap kedua isolat tersebut.

Untuk Nigella sativa, disebutkan bahwa minyak biji-bijian menunjukkan anti-

aktivitas bakteri terhadap S. aureus dan P. aeruginosa
dan tidak ada aktivitas melawan E. coli, pada pengenceran minyak.

Telah dilaporkan bahwa hubungan antara zona hambat dan

Nilai MIC mungkin sangat dipengaruhi oleh komposisi ekstrak kasar
yaitu campuran fitokonstituen yang dapat mempengaruhi difusi
kekuatan konstituen aktif, dan tingkat toleransi intrinsik yang berbeda
kekuatan strain uji untuk antimikroba yang dapat membedakan nilai MIC dari
satu mengisolasi ke yang lain.