You are on page 1of 10

ARSITEKTURA Vol 16, No.

2, Oktober 2018; halaman 165-174


Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
ISSN:1693-3680 (PRINT) E- ISSN:2580-2976 (ONLINE)
https://jurnal.uns.ac.id/Arsitektura
DOI: http://dx.doi.org/10.20961/arst.v16i2.20998
Received: May 15, 2018 Revised: May 17, 2018 Accepted: August 3, 2018 Available online: October 31, 2018

STUDY OF THEORY, METHOD, APPLICATION


OF GOTHIC CHURCH ARCHITECTURE

KAJIAN TEORI, METODE, APLIKASI


ARSITEKTUR GEREJA GOTHIC

Adimas Kristiadi
Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, UKDW
adimas.kristiadi@staff.ukdw.ac.id

Abstract
The architecture of Gothic church is the outcome from creation process of knowledge by human in
12th – 15th Century which originating from France, which one the evolution from Romanesque church
architecture (10th – 13th Century). The word of “evolution” is being a keyword and be a reason of
Gothic church, to change characters from Romanesque church architecture are monastic buildings
(not large), heavy in appearance, simple in construction to be a larger and finer, much details and
symbols, construction and ornament is advancing and improving, there is an effort to enter natural
lighting. There is competition in 12th – 15th Century about bigger and magnificent building of church
in Europe. The method is literature studies with analytical descriptions. The results are: The basic
theory of evolution is dignity, Gothic church architecture is built with the intention of giving honor of
the highest to God. The concepts are verticalism, transparent, religious symbolism. The methods is
following the concepts that are heighten (heightening structure), mitigate (lightening structure),
brighten (natural lighting), symbolize (enrich symbols). The application is realized with: floor plan
as cross, pointed arch, ribbed vault, flying buttress, pinnacles, flamboyant decoration, large windows
filled with rich stained glass.

Keywords: Gothic Architecture, Romanesque Architecture, Church, Theory, Concept, Method,


Application

1. LATAR BELAKANG berubah menjadi ’Gothic’ muncul seiring masa


berakhirnya era arsitektur Gothic. Kata tersebut
Gaya arsitektur Gothic berkembang dari diciptakan orang-orang pada era Renaissance
Perancis (French style) pada periode yang muncul pada abad ke 16 – 18 untuk
pertengahan yaitu sekitar abad 12 – 15. meremehkan kegagalan ahli bangunan
Sebenarnya nama ‘Gothic’ merupakan ejekan arsitektur Gothic dalam mengikuti mutu klasik
yang dihubungkan dengan orang-orang Goth zaman Yunani dan Romawi. Orang-orang
yaitu bangsa Jerman yang pada era itu Renaissance menganggap bahwa seluruh
merupakan bangsa yang barbar. Disebutkan perkembangan kebudayaan adalah berasal dari
Poynter (2010) dalam buku elektronik Italia, sedangkan budaya diluar Italia begitu
Architecture Gothic and Renaissance,“The diremehkan dan dianggap tidak sebaik
word Gothic, which was in use in the eighteenth kebudayaan yang berasal dari Italia.
century, and probably earlier, was invented at Gaya arsitektur Gothic merupakan adaptasi dari
a time when a Goth was synonymous with arsitektur Romawi, termasuk juga arsitektur
everything that was barbarous; and its use then gerejanya. Maksudnya adalah beberapa elemen
implied a reproach. Nama ejekan ‘Goth’ yang dalam gaya arsitektur gereja Gothic merupakan
Arsitektura, Vol. 16, No.2, Oktober 2018: 165-174

evolusi dari elemen arsitektur gereja Romawi. 1) Denah bangunan yang berbentuk salib
Bentuk evolusi dari gaya arsitektur Romawi seperti era gaya sebelumnya yaitu gaya
yang terdapat pada gaya arsitektur Gothic arsitektur Romawi
adalah suatu ide yang menekankan bahwa gaya
2) Pointed arch (pelengkung sudut) adaptasi
arsitektur Gothic berusaha menghilangkan
kesan gemuk, tebal, berat, tertutup, dan suram dari gaya arsitektur Romawi dan era
menjadi lebih ringan, ramping, terang namun sebelumnya
secara menyeluruh keseimbangannya tetap 3) Ribbed vault (kubah berusuk) adaptasi dari
dipertahankan, Poynter (2010), “Down to the gaya arsitektur Romawi dan era sebelumnya
eleventh century the buildings erected (almost 4) Flying buttres (penpoang layang)
exclusively churches and monastic buildings) 5) Pinnacles (hiasan puncak menara) adaptasi
were not large or rich, and were heavy in
dari gaya arsitektur Romawi
appearance and simple in construction. Their
arches were all semicircular”. Bentuk adaptasi 6) Flamboyant decoration (dekorasi yang
gaya arsitektur gereja Gothic dari gaya semarak)
arsitektur Romawi yang lain adalah, adanya 7) Large windows filled (jendela yang besar),
kesamaan penggunaan material bangunan, 8) With rich stained glass (dengan kaca patri)
penggunaan struktur atap lengkung (vault), Peneliti mencoba untuk mengkaji (mempelajari
penggunaan bentuk denah salib yang mengikuti dan menyelidiki) bagaimana proses penciptaan
aturan denah gereja gaya arsitektur Romawi, pengetahuan oleh manusia mengenai arsitektur
dan pemakaian hiasan puncak menara pada gereja Gothic. Adapun proses penciptaan
bangunan gereja pada gaya arsitektur Romawi pengetahuan secara akademik diakhiri oleh
(Cole, 2002). munculnya suatu teori (seperangkat proposisi
atau sistem tentang gagasan dan pernyataan
yang diyakini dapat menjelaskan suatu
fenomena secara ilmiah) (Wahid, J &
Alamsyah, B, 2013). Teori dalam ranah
arsitektur merupakan dasar penjelasan yang
membantu dalam proses pelaksanaan
Gambar 1. Bagan alur perkembangan Arsitektur perancangan. Sedangkan konsep adalah
Islam hingga Arsitektur Renaissance penjabaran yang lebih umum mengenai teori
Sumber: Pengembangan dari buku Emily Cole yang ada. Cara atau langkah untuk
(2002) The Grammar of Architecture, 2014 membuktikan suatu teori dapat disebut dengan
metode. Aplikasi sendiri adalah hasil dari teori
Terdapat 2 (dua) filosofi gereja Gothic yang sudah dijabarkan konsepnya dan
(Poynter, 2010), yang pertama adalah adanya dibuktikan melalui metode yang sudah
garis vertikal yang merupakan garis maya dari dilakukan. Penulis mempelajari apa yang
bawah ke atas yang merupakan perlambang dari menjadi teori dari arsitektur gereja Gothic,
ciri zaman atau era yang mengarah total pada bagaimana pembuktian teori tersebut melalui
Yang Maha Tinggi. Garis vertikal merupakan suatu metode yang sudah dilakukan, dan apa
penghubung antara manusia yang ada di bawah hasil teori yang sudah dibuktikan melalui
dengan Tuhan yang berada di atas. Filosofi aplikasi yang tercipta pada elemen-elemen
yang kedua adalah diafan, yang berarti cahaya arsitektur gereja Gothic.
yang menembus jernih, terang, dan bening,
memberikan keleluasaan cahaya dalam 2. METODE
bangunan. Diafan ini melambangkan rahmat
Tuhan yang menembus kefanaan hidup Penelitian ini menerapkan studi terhadap
manusia untuk meneranginya dengan Nur- dokumen-dokumen yang mendukung (studi
Illahi. Ciri-ciri gereja dengan gaya arsitektur literatur), mencari referensi yang relevan
Gothic adalah (Cole, 2002): dengan topik yang dibahas. Data primer
diperoleh secara langsung melalui buku, jurnal,
serta melalui media internet yang dapat

166
Adimas Kristiadi, Study of Theory, Method, Application of Gothic Church Architecture

dipertanggungjawabkan. Data tekstual yang Dari kutipan di atas, ditemukan kesamaan arti
diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif yang mempunyai hubungan bahwa arsitektur
(Kutha, 2010), mendeskripsikan fakta-fakta gereja Gothic merupakan evolusi dari
yang ditemukan kemudian disusul dengan arsitektur gereja Romawi. Pada era
analisis yang semata-mata tidak hanya kekaisaran Romawi sekitar abad 11, gaya
menguraikan melainkan juga memberi arsitekturnya sangatlah universal dan merajai
pemahaman dan penjelasan secukupnya hingga Eropa sehingga bangunan di setiap koloni
memperoleh kesimpulan. Melihat dari metode Romawi termasuk bangunan gerejanya
penelitian (studi literatur) yang dipilih, proses memiliki kemiripan yang kuat. Gereja memiliki
dan hasil dari pembahasan merupakan secuil karakter bangunan yang monastic (kesan
hipotesis dari suatu kesimpulan yang bersifat gemuk, berat dan suram dalam penampilan),
holistik namun sampai saat ini belum strukturnya hanya memiliki lengkungan
terkristalkan. Diharapkan secuil hipotesis dari setengah lingkaran. Munculnya Perang Salib
peneliti ini dapat melengkapi kesimpulan tahun 1095 menciptakan adanya semangat
tentang arsitektur gereja Gothic yang sedang kesalehan terhadap agama (khususnya
atau sudah disusun oleh peneliti lainnya. Kristiani). Persaingan tajam berkecamuk untuk
pembangunan gereja-gereja yang lebih besar di
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Eropa. Gereja-gereja tersebut dibangun lebih
besar dan lebih halus dengan dekorasi ornamen
Analisis mengenai kajian teori dapat dilakukan yang rumit dan semakin maju. Pada abad 12
dengan cara menganalisis kutipan-kutipan yang saat dimulainya era Gothic terjadi
mempunyai hubungan secara konstan dari perkembangan yang luar biasa. Gaya arsitektur
literatur mengenai arsitektur gereja Gothic. Gothic memiliki penyelesaian dekorasi
Kemudian analisis juga dilakukan secara bangunan yang semakin detail dengan ornamen
formal (berdasarkan bentuk fisik dan simbol) yang semakin hidup/natural dibandingkan
dengan melihat ciri-ciri yang melekat pada dengan gaya arsitektur Romawi (disinilah era
bangunan arsitektur gereja Gothic. munculnya kaca patri). Namun dengan
perkembangan seni yang pesat tersebut ternyata
3.1. Analisis Tekstual Arsitektur Gaya hal itu sulit diterima, dan hal tersebut dianggap
Gothic suatu “seni yang menyimpang” dari kaidah seni
yang ada di era tersebut. Pada era tersebut (abad
Poynter (2010), “The Roman empire had 12) ada anggapan bahwa seni dari Romawi
introduced into Europe something like a universal adalah yang terbaik. Pada abad 13 arsitektur
architecture. Down to the eleventh century the Gothic menemukan momentum sendiri dan
buildings erected (almost exclusively churches and arsitektur Gothic merupakan gaya arsitektur
monastic buildings) were not large or rich, and
yang bebas dalam bentuk dan dekorasi (tidak
were heavy in appearance and simple in
construction. Their arches were all
terikat oleh gaya Romawi lagi).
semicircular…The eleventh century thus became a
time of great religious activity; and if the First Poynter (2010), “All the germs of Gothic
Crusade, which took place 1095, may be taken as architecture exist in the Romanesque of the eleventh
one outcome of that pious zeal. Keen rivalry raged and twelfth centuries, and became developed as the
among the builders of these churches; each one passion for more slender proportions, greater
was built larger and finer than the previous lightness, and loftiness of effect, and more delicate
examples, and the details began to grow elaborate. enrichment became marked...The proportions of
Construction and ornament were in fact advancing Gothic buildings were well studied, their forms
and improving”. were always lofty, their gables sharp, and their
general composition more or less pyramidal”.
Cole (2002), “Sculptural decoration initially
followed late-Romanesque forms, but soon found Cole (2002), “Increased verticality, a reduction in
its own momentum and by the 13th century the wall mass and the admittance of light through large
gothic style had truly broken free, in form and windows filled with rich stained glass were the
decoration”. results; they were to be taken to further and further
extremes as gothic developed”.

167
Arsitektura, Vol. 16, No.2, Oktober 2018: 165-174

Dari kutipan di atas, ditemukan kesamaan arti Cole (2002), “Pointed arch allowed a greater
bahwa ada usaha peningkatan vertikalitas height to be achieved than did a semicircular
dan pemasukan cahaya serta penyimbolan arch”.
pada bangunan arsitektur gereja Gothic.
Arsitektur gereja Gothic pada abad 11-12 Pointed arch atau pelengkung sudut adalah
khususnya untuk karakter bentuk, evolusi dari pelengkung setengah lingkaran.
dikembangkan untuk proporsi yang lebih Memiliki ketinggian yang lebih besar untuk
ramping, besar namun ringan, ada efek dicapai daripada pelengkung setengah
keagungan yang terlihat, dan ada peng-kayaan lingkaran. Dimana pelengkung sudut memiliki
simbolisme bangunan. Pointed arch secara perbandingan ≥ 1:2 dan pelengkung setengah
universal diakui sebagai lencana arstitekur lingkaran memiliki perbandingan 1:2 (1 untuk
gereja Gothic. Bentuk dari atapnya selalu tinggi tinggi dan 2 untuk lebar).
dan tajam berkomposisi seperti pyramidal. Ada
penurunan massa pada dinding dan ada usaha 3. Flying buttress
peningkatan masuknya cahaya melalui jendela Poynter (2010), “A distinguishing feature of
Gothic walls is the buttress.. A buttress used to
besar dengan kreasi kaca patri. Dengan dasar
steady the upper and inner walls of a vaulted
kutipan bahwa arsitektur gereja Gothic building”.
merupakan evolusi dari arsitektur gereja
Romawi dan ada usaha peningkatan Cole (2002), “The flying buttress transmits the
vertikalitas dan pemasukan cahaya serta thrust of the vault to the ground, thereby relieving
penyimbolan pada bangunan gereja the wall. As a result, this can be lighter in
arsitektur Gothic dari karakteristik construction, with a greater proportion of
arsitektur gereja Romawi yang monastic windows”.
(tidak besar, tidak kaya, berat dan suram
dalam penampilan), maka untuk analisis Flying buttress adalah struktur penopang untuk
berikutnya penulis akan melihat ciri-ciri dari menstabilkan bagian atas bangunan berkubah
gereja arsitektur Gothic, mengkomparasikan pada gereja Gothic. Struktur tersebut
dengan bangunan gereja Romawi. mentransmisikan tekanan dari rib vault ke
tanah, tanpa melalui dinding.
3.2. Analisis Tekstual Ciri-Ciri Arsitektur
Gereja Gaya Gothic 4. Pinnacles
Poynter (2010), “Pinnacles were frequently added
at the corners of the tower, and an arch, like that
1. Ribbed vault
of a flying buttress, was sometimes thrown across
Poynter (2010), “With the Gothic period the use of
from the pinnacle to the spire. The general
intersecting, and as a result of pointed arches, was
proportions of the spire were more slender than
introduced into vaulting...Vaults are met with in
before”.
Renaissance buildings, but they are a less
distinctive feature of such buildings than they were
in the Gothic period”. Pinnacles (hiasan puncak menara) ditambahkan
di sudut atas bangunan (pointed arch, flying
Ribbed vault struktur rusuknya saling buttress). Proporsi umum hiasan puncak
berpotongan berbentuk lengkungan bersudut menara ini lebih ramping dan lebih tinggi serta
atau pointed arch, dan ini merupakan struktur lebih detail dari gaya arsitektur Romawi.
khas Gothic. Ribbed vault dapat dijumpai juga
pada arsitektur Renaissance namun hal itu 5. Large windows and stained glass
Cole (2002), “Increased the admittance of light
merupakan fitur yang tidak khas bagi arsitektur
through large windows filled with rich stained
Renaissance. glass were the results”.

2. Pointed arch Poynter (2010), “..but there was one ornament, the
Poynter (2010), “The Semicircular and the Stilted crowning invention of the Gothic artists, which
Semicircular Arch were the only arches in use till largely influenced the design of the finest
the introduction of the Pointed Arch”. buildings, and which reflected a glory on them
such as nothing else can approach: this was

168
Adimas Kristiadi, Study of Theory, Method, Application of Gothic Church Architecture

stained glass...stained-glass windows must be 3.3. Analisis Formal Ciri-Ciri Arsitektur


something quite different from transparent Gereja Gaya Gothic
pictures, and the scenes they represent must not
detach themselves too violently from the general
ground”.

Jendela besar dengan kaca patri merupakan


hasil usaha seniman pada era abad 12 untuk
meningkatkan penerimaan cahaya di dalam
bangunan Gothic. Kaca patri merupakan
persembahan karya yang dianggap terbaik dari
seniman yang mencerminkan kemuliaan. Kaca
patri digunakan sebagai dekorasi cahaya
dengan gambar transparan, biasanya Gambar 2. Gaya arsitektur gereja Gothic
menampilkan adegan tentang kebaikan yang merupakan evolusi dari gaya arsitektur gereja
melepaskan kejahatan dari dunia fana. Romawi
Sumber: Pengembangan dari
6. Floor plan http://mappinggothic.org/building/1044, diakses 3
Poynter (2010), “The main axis of the building was Mei 2014
always east and west. The plan (or main floor) of
the building almost always displays the form of a Arsitektur gereja Gothic merupakan evolusi
cross”. dari arsitektur gereja Romawi. Gereja Gothic
berusaha untuk menghilangkan karakteristik
Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa gereja Romawi yang monastic. Penulis
sumbu utama bangunan Gothic selalu Timur mengambil sampel literatur dari arsitektur
dan Barat, dengan pintu masuk yang berada di gereja Romawi (Toulouse Basilica) dengan
ujung Barat dan altar di ujung Timur. Denah arsitektur gereja Gothic (Reims Cathedral)
lantai utama selalu menampilkan bentuk salib. untuk membantu melihat secara bentuk
Batang salib bagian barat disebut nave (tempat (formal) agar memudahkan dalam penyajian
duduk jemaat) dan batang bagian timur disebut analisis faktual.
choir (tempat paduan suara) dan ditengah
batang salib itu adalah cross.

7. Flamboyant decoration
Poynter (2010), “This passion for elaborate
mouldings, often extraordinarily undercut,
reached its climax in the thirteenth
century…Ornaments abounded, and included not
only enrichments in the shape of carved foliage
and figures, statuary, mosaics, and so forth”.

Poynter (2010), “In each period these are distinct


in design, and thus to catch the spirit of any one Gambar 3. Proporsi tinggi Toulouse Basilica dan
Gothic period aright”. Reims Cathedral
Sumber: Pengembangan dari
Gairah mengenai seni tentang “kerumitan” http://mappinggothic.org/building/1044, diakses 3
mencapai puncaknya pada abad 13. Hal tersebut Mei 2014
dibuktikan dengan adanya ornamen yang
berlimpah, pengayaan dalam bentuk ukiran dan Terlihat pada perbandingan gambar potongan
motif, patung, mosaic pada bangunan. Pada antara Toulouse Basilica dengan Reims
periode Gothic muncul semangat perubahan Cathedral, proporsi lebih tinggi dan lebih besar
dimana setiap hiasan dekorasi harus ditempa ada pada gereja Gothic dengan tinggi langit-
dengan curahan semangat yang sejati oleh para langit kubah ± 36,7 m berbanding ± 20,1 m
seniman. (didapatkan dari gambar skala manusia).

169
Arsitektura, Vol. 16, No.2, Oktober 2018: 165-174

Pemakaian pelengkung setengah lingkaran kolom dan flying buttress, sehingga jendela
untuk vault yang ada pada Toulouse Basilica yang begitu besar bebannya ditopang sendiri
telah berubah menjadi pelengkung sudut oleh dinding. Dengan adanya jendela yang
(pointed arch) pada Reims Cathedral. besar itu pula maka ada peningkatan
Pelengkung sudut pada arsitektur gereja Gothic penerimaan pencahayaan alami. Adapun
membuat struktur vault menjadi lebih tinggi. pinnacles gereja Gothic memiliki proporsi
yang lebih ramping dan lebih banyak
dibandingkan dengan menara yang ada pada
gereja Romawi. Hal tersebut memperlihatkan
pemberian kesan yang semakin tinggi pada
bangunan gereja Gothic, dan ini merupakan
bentuk simbolisme vertikal mengenai
hubungan Tuhan dengan manusia.

Gambar 4. Struktur flying buttress dan pointed arch


menopang beban atap dan dinding gereja Gothic
Sumber: Pengembangan dari
http://mappinggothic.org/building/1044, diakses 4
Mei 2014

Gambar 6. Stained glass sebagai dekorasi cahaya


dalam ruang dan symbol kemuliaan Tuhan gereja
Gothic
Sumber: Pengembangan dari
http://mappinggothic.org/building/1044, diakses 4
Mei 2014
Gambar 5. Pinnacles memberikan kesan tinggi dan
sebagai symbol vertikal gereja Gothic
Sumber: Pengembangan dari
http://mappinggothic.org/building/1044, diakses 4
Mei 2014

Dengan bentuk yang tinggi dan besar pada


Reims Cathedral, flying buttres berfungsi
untuk menstabilkan dinding atas. Struktur
tersebut mentransmisikan tekanan beban dari
rib vault ke tanah, tanpa melalui dinding,
sehingga konstruksi dinding bangunan menjadi
Gambar 7. Denah gereja Romawi, Gothic,
lebih ringan dan jendela memiliki proporsi yang Renaissance berbentuk salib sebagai perlambang
lebih besar. Melihat dari ukuran jendela, Reims iman Kristiani
Cathedral memiliki jendela yang lebih besar Sumber: Pengembangan dari
(large windows). Dapat dijelaskan karena http://mappinggothic.org/building/1044, diakses 4
beban struktur yang dimiliki gereja Gothic Mei 2014
dapat disalurkan melalui vault yang berbentuk
pelengkung sudut. Sudut itu membagi beban Kaca patri atau stained glass berfungsi sebagai
dengan baik dan menyalurkan ke tanah melalui sarana dekorasi cahaya di dalam gereja Gothic

170
Adimas Kristiadi, Study of Theory, Method, Application of Gothic Church Architecture

melalui bidang jendela yang cukup luas atau Seluruh analisa di atas secara konsisten
lebar dalam menerima cahaya dengan berbagai menjelaskan bahwa bangunan gereja gaya
ornamen yang indah. Sedangkan denah atau Gothic memiliki struktur dan elemen bangunan
floor plan dari gereja Gothic merupakan yang merupakan evolusi dari arsitektur
adaptasi dari gaya Romawi dan diadaptasi juga gereja Romawi, ada usaha peningkatan
oleh gaya Renaissance, gaya arsitektur yang vertikalitas dan pemasukan cahaya serta
muncul setelah era arsitektur Gothic. Ukuran penyimbolan pada bangunan gereja
denah mengalami peningkatan pada gereja arsitektur Gothic. Peningkatan vertikalitas dan
Gothic dan meningkat lagi pada gereja pemasukan cahaya serta penyimbolan pada
Renaissance. Denah seperti ini menyimbolkan bangunan gereja dapat dirangkum menjadi
tentang iman Kristiani (Salib Kristus). suatu konsep yaitu: verticalism, transparent,
religious symbolism.
Verticalism dapat diartikan suatu garis maya
pada suatu bentuk yang tegak lurus dengan
permukaan bumi dari bawah ke atas atau
sebaliknya dan memiliki proporsi tinggi yang
lebih panjang dari lebarnya. Transparent
diartikan tembus cahaya, dan cahaya dapat
masuk ke dalam suatu ruang dengan bebas.
Religious symbolism berarti segalanya yang
Gambar 8. Dekorasi yang semarak pada gereja mengandung maksud tertentu yang bersifat
Gothic
keagamaan baik itu yang terlihat maupun yang
Sumber: Pengembangan dari
http://mappinggothic.org/building/1044, diakses 4 tidak terlihat. Usaha untuk membuat proporsi
Mei 2014 bangunan menjadi lebih tinggi dan megah
(skala Tuhan) dengan efek ruang yang suci
Flamboyant decoration pada gereja Gothic yang dibentuk dari pancaran cahaya Illahi
merupakan suatu hasil dari semangat perubahan (pencahayaan alami matahari) yang sarat akan
para seniman gereja di mana setiap dekorasi penyimbolan kisah tentang Tuhan (lepasnya
seni haruslah ditempa dengan semangat yang kejahatan dari dunia) dilengkapi dengan
sejati hingga mewujudkan suatu hal yang detail kemewahan ornamen bangunan yang sangat
bahkan terkesan rumit. Filosofi ini berbeda detail memperlihatkan bahwa arsitektur gereja
dengan gereja Romawi yang terkesan suram. Gothic ditujukan hanya untuk memberi
kehormatan, kemuliaan yang setinggi-tingginya
3.4. Pembahasan Kajian Teori untuk Tuhan.
Arsitektur gereja Romawi kurang
Rib vault berbentuk pointed arch dengan flying merepresentasikan bahwa bangunan yang
buttress adalah struktur yang menjadikan nantinya akan disebut sebagai rumah Tuhan itu
bangunan gereja Gothic memiliki kesan ringan harus penuh dengan kemuliaan. Mulia berarti
dan tinggi, adapun pinnacles dengan jumlah paling tinggi, dipandang yang paling utama,
yang banyak juga memberikan kesan semakin untuk itu arsitektur gereja Gothic meletakkan
tinggi. Large windows memberikan konsep bahwa bangunan sebagai rumah Tuhan
peningkatan cahaya alami yang masuk dalam itu harus “paling; paling tinggi, paling megah
gereja Gothic. Stained glass memberikan dan paling mewah. Ketiga konsep di atas
gambar/simbol religi iman Kristiani serta (verticalism, transparent, religious
estetika pada gereja Gothic dengan dekorasi symbolism) jika diabstraksikan lagi dengan
cahaya yang menembus melalui kaca patri. kata kunci “paling” (paling tinggi, paling
Flamboyant decoration merupakan semangat megah, paling mewah) didapatkanlah satu kata
perubahan para seniman gereja Gothic dimana yaitu dignity. Dignity dalam kamus Oxford
setiap dekorasi seni sebagai perlambang Advanced Learner’s Dictionary of Current
persembahan yang tertinggi kepada Tuhan. English tahun 1984 yaitu: “true worth; the
Floor plan berbentuk salib menyimbolkan quality that earns or deserves respect” atau
tentang iman Kristiani. “high or honourable rank”, dan jika
dihubungkan dengan konsep dan teori

171
Arsitektura, Vol. 16, No.2, Oktober 2018: 165-174

arsitektur gereja Gothic dapat diartikan bahwa: bangunan dan menyalurkannya ke bawah atau
arsitektur gereja Gothic memberikan kualitas ke struktur flying buttress dengan baik.
sejati yaitu hormat dan kemuliaan yang Berbicara mengenai transparent, interior
setinggi-tingginya untuk Tuhan yang tertuang bangunan gereja arsitektur Gothic dirancang
pada desain gereja. untuk lebih terang. Ada usaha untuk
memasukkan cahaya matahari dengan
3.5. Pembahasan Kajian Metode intensitas yang jauh lebih banyak sehingga jauh
dari kesan suram. Usaha untuk memasukkan
Metode untuk mewujudkan teori dignity harus cahaya alami matahari sebanyak mungkin ke
sejalan dengan konsep yang sudah dirangkum dalam bangunan sehingga ruang gereja Gothic
yaitu verticalism, transparent, dan religious menjadi lebih terang dapat disebut dengan
symbolism. Bicara konsep verticalism, brighten. Terlihat dari jendela pada bangunan
bangunan gereja Gothic dirancang untuk gereja Gothic memiliki bentuk dan ukuran yang
memiliki tinggi yang melebihi dari gaya besar dan diletakkan di tempat yang tinggi,
arsitektur pada era arsitektur Romawi dan lebih dimaksudkan agar cahaya matahari dapat
besar dimana perbandingan proporsi dari masuk lebih banyak. Karena dinding pada
façade dan struktur bangunan memiliki tinggi bangunan gereja Gothic tidak mendapat beban
yang lebih panjang dari lebarnya. Hal tersebut yang terlalu berat dari atap dan juga beban
berhubungan dengan filosofi yang pada era itu tersebut sudah terbagi dengan struktur flying
merupakan zaman yang mengarah total pada buttress, maka bentuk dan ukuran jendela yang
Yang Maha Tinggi. Ada hubungan antara terletak di dinding dapat menjadi lebih besar.
Tuhan yang dilambangkan berada di atas dan Sebagai bangunan gereja dan sesuai dengan
manusia yang dilambangkan berada di bawah. filosofinya pada saat itu (abad 12 - 15) dimana
Bangunan gereja Gothic menjadi perlambang bangunan gereja merupakan lambang hubungan
hubungan vertikal antara Tuhan Yang Maha yang vertikal antara manusia yang di bumi
Tinggi di atas dan manusia yang berdosa di dengan Tuhan Yang Maha Tinggi, maka
bawah. Usaha untuk mempertinggi bangunan bangunan gereja arsitektur Gothic sarat dengan
gereja Gothic dan menyimbolkan hubungan simbol-simbol iman Kristiani (religious
langsung kepada Tuhan Yang Maha Tinggi symbolism). Usaha menampilkan simbol-
dapat disebut sebagai heighten. Terlihat dari simbol yang melekat pada bangunan gereja
struktur bangunan yang berupa vault dan Gothic dapat disebut dengan symbolize. Hal
jendela yang berbentuk pointed arch, serta tersebut terlihat mulai dari penyimbolan bahwa
adanya pinnacles yang menjulang tinggi bangunan gereja Gothic memiliki pinnacles
dengan jumlah yang banyak. yang melambangkan hubungan vertikal antara
Bangunan yang tinggi menjulang manusia di bawah dengan Tuhan Yang Maha
membutuhkan beban yang lebih ringan serta Tinggi di atas. Penyimbolan juga ada pada
struktur yang dapat menyalurkan beban dengan stained glass dan decoration yang memiliki
baik. Bangunan gereja arsitektur Gothic corak dan warna yang mana melukiskan kisah-
dirancang untuk memperingan beban bangunan kisah Kristiani adalah perlambang kemuliaan
dengan membagi gaya beban. Usaha untuk Tuhan. Adapun sinar matahari yang masuk
memperingan struktur bangunan dan melalui kaca patri menjadi perlambang cahaya
mendukung konsep heighten dimana gereja Illahi (berkat dalam gereja). Floor plan pada
gaya Gothic haruslah menjulang tinggi dapat sangat jelas berbentuk salib menyajikan symbol
disebut sebagai mitigate. Usaha untuk ke-Kristenan.
memperingan struktur bangunan terlihat dari Berdasarkan pembahasan di atas, maka metode
penggunaan struktur flying buttress yang dapat untuk mewujudkan teori dignity (memberikan
menyalurkan beban dari atap dengan baik kehormatan setinggi-tingginya pada Tuhan
karena beban tersebut dapat terbagi, melalui bangunan gereja) yaitu dengan cara: 1)
menjadikan dinding bangunan tidak terlalu heighten atau mempertinggi/memperamping;
terbebani (dinding menopang beratnya sendiri). 2) mitigate atau memperingan; 3) brighten atau
Bentuk struktur dari vault dan jendela yang ber- memperterang cahaya alami dalam ruang; 4)
pointed arch juga dapat memecah beban symbolize atau menyimbolkan Tuhan Yang
Maha Tinggi dan ke-Kristenan.

172
Adimas Kristiadi, Study of Theory, Method, Application of Gothic Church Architecture

3.6. Pembahasan Kajian Aplikasi yaitu ribbed vault, pointed arch, flying buttress,
pinnacles, large windows, stained glass, cross
Aplikasi dari bangunan gereja Gothic dengan form floor plan. Berikut tabel hubungan antara
teori dignity serta konsepnya yang berupa: 1) teori, konsep, metode dan aplikasi arsitektur
vertikalism; 2) transparent; 3) religious gereja Gothic.
symbolism dengan metodenya: 1) heighten; 2)
mitigate; 3) brighten; 4) symbolize, dapat Tabel 1. Tabel Hubungan antara Teori, Konsep,
dilihat kembali melalui ciri-ciri bangunan Metode, Aplikasi Arsitektur Gereja Gothic
gereja Gothic yang sudah terbangun. Karena
arsitektur gereja Gothic asal mulanya
berkembang di Prancis, maka penulis
mengambil 5 gereja /cathedral dengan
arsitektur Gothic yang ada di Perancis untuk
dibahas mengenai ciri-cirinya yang sesuai
dengan pembahasan teori, konsep, serta metode
yang ditemukan di awal. Kelima cathedral
tersebut yaitu: 1) Amiens Cathedral; 2)
Beauvais Cathedral; 3) Chartres Cathedral; 4)
Reims Cathedral; 5) Troyes Cathedral.
Pembahasan dilakukan dengan membuat tabel
yang berisikan masing-masing kelima
Cathedral tersebut di atas dengan pembuktian
ciri-ciri dari bangunan gereja dengan arsitektur
Gothic. Adapun pembuktian tabel tersebut ada REFERENSI
pada lampiran. Terlihat dari 5 (lima) cathedral
tersebut kecocokan antara teori, konsep, Cole, E. (2002). The grammar of architecture.
metode dengan aplikasinya yaitu berupa ciri- New York: Little, Brown and Company.
ciri yang melekat pada arsitektur gereja gaya Kutha, N. R. (2010). Metodologi penelitian:
Gothic, antara lain: denah bangunan berbentuk kajian budaya dan ilmu sosial
salib, pointed arch (pelengkung sudut), ribbed humaniora pada umumnya. Pustaka
vault (kubah berusuk), flying buttress Pelajar: Yogyakarta.
(penopang layang), pinnacles (hiasan puncak Murray, S., Tallon, A., & O'neill, R. (n.d.).
menara), flamboyant decoration (dekorasi Mapping gothic France. Retrieved May
semarak), large windows filled (jendela besar), 3, 2014, from http://mappinggothic.org/.
with rich stained glass (dengan kaca patri). Poynter, E.J. (Eds.). (October 3, 2010)
Architecture gothic and rennaisance.
4. KESIMPULAN London: Sampson Low, Marston, Searle &
Rivington. Diambil dariGutenberg Ebook
Berdasarkan seluruh pembahasan di atas, dapat Architecture
disimpulkan bahwa teori dari arsitektur gereja https://www.gutenberg.org/files/33837/33
Gothic yaitu dignity. Dignity dapat diartikan 837-h/33837-h.htm.
sebagai hasil evolusi dari gereja era Romawi Wahid, J., Alamsyah, B. (2013). Teori
dimana ada kesalehan tentang keyakinan arsitektur; suatu kajian perbedaan
Kristiani sehingga gereja Gothic dibangun pemahaman teori barat dan timur.
dengan maksud memberi kehormataan dan
Yogyakarta: Graha Ilmu.
kemuliaan setinggi-tingginya pada Tuhan. Kata
dignity didapat dari mengabstraksikan variabel-
variabel konsep yang terdiri dari verticalism,
transparent, dan religious symbolism.
Sedangkan metode untuk mewujudkan konsep
tersebut adalah heighten, mitigate, brighten,
symbolize. Metode-metode tersebut teraplikasi
pada elemen-elemen struktur gereja Gothic

173
Arsitektura, Vol. 16, No.2, Oktober 2018: 165-174

LAMPIRAN 4
.
1
.

5
.
2
.

Gambar 9. Aplikasi dari Teori, Konsep dan Metode


Arsitektur Gereja Gothic pada Amiens Cathedral1,
3 Beauvais Cathedral2, Chartres Cathedral3, Reims
Cathedral4, Troyes Cathedral5
.

174

You might also like