You are on page 1of 50

PERLINDUNGAN PETUGAS

KESEHATAN

Kursus dasar PPI RSUD DOLOK SANGGUL


24-27 november 2021
PENDAHULUAN
✓ Healthcare Associated
Infections dapat terjadi pada
Petugas kesehatan akibat
pekerjaannya
✓ Perlindungan kesehatan
IAD,VAP,
ISK,IDO
karyawan termasuk
Kewaspadaan Standard dan
program PPI
✓ Petugas kesehatan sangat
berisiko terpapar darah, cairan
tubuh, sekresi dan ekskresi
termasuk terkena covid 19
PROGRAM PERLINDUNGAN PETUGAS KESEHATAN

➢ Vaksinasi Hepatitis B,SARS cov 2


➢ Senantiasa menjaga perilaku hidup sehat,PHBS, Perilaku protocol kesehatan
➢ Tidak memanipulasi jarum bekas pakai,tidak recapping
➢ Melapor bila terjadi pajanan benda tajam bekas pakai pasien infeksius,dalam 4
jam telah mendapat ARV ( pada kasus HIV).Dilakukan pemeriksaan HBsAg,Anti
HCV,Anti HIV saat terpapar,3 bulan kemudian,6 bln kemudian
➢ Bila terpapar benda tajam bekas pasien Hepatitis B maka diberikan Hep B
Immunoglobulin
➢ Petugas yang demam/menderita gangguan pernafasan paska kontak dengan
pasien probable/ terkonfirmasi covid 19 di tracing untuk PCR
WHO Hospital readiness
IPC profesionals

Level 2
Level 1 IPCP Knowledge
Skillls IPCP/Senior
/junior
attitudes

defined as a newly-appointed defined as a professional > 3 years’


practical IPC experience, including
IPC professional with up 3
higher levels of education in critical
years of practical IPC fields such as epidemiology, infectious
experience diseases, public health and quality
improvement, and demonstration of
the capacity to take on senior
leadership roles and responsibilities.
Hierarchy of hazard controls to prevent occupational infections

a) Hazard elimination. Eliminating exposure to the


infectious hazard in the working environment (
telehealth services , teleconferencing).

b) Engineering/environmental controls. (measures to


avoid or reduce the spread pathogen). Adequate
ventilation, sanitation practices and infrastructure,
‘touch-free’ technology, sneeze guards and barriers,
safer needle devices and safe health-care waste
management

c) Administrative controls. (specific


training and skills for protection; ensuring
appropriate working hours; rostering; rest
breaks; time off between shifts; ,paid sick
and holiday leave; self-quarantine and
self-isolation, without loss of income.

d) Optimal PPE.
SCHEMATIC OVERVIEW OF KEY
LABORATORY
CHARACTERISTICS DURING MARKER LABORATORIUM
SARS-COV-2 INFECTIONS

Hitung Sel Marker Inflamasi Marker


Koagulopati
• Limfopenia, NLR • C-Reactive • Peningkatan D-
• Leukositosis Protein (CRP) dimer dan
• Neutrophilia • Laju Endap fibrinogen
• Trombositopenia Darah • Pemanjangan
• Feritin PPT dan APTT
• IL-6
• Lactate
Dehydrogenase
(LDH)

Gupta et al, July 2020 https://doi.org/10.1038/s41591-020-0968-3


10
Aryati.A to Z Laboratory to diagnosis covid 19.2020
COVID-19 LABORATORIUM MODALITY
• Virus culture
• NAAT
• Serology Antigen • NAAT
• Serology Antibodi • Serology Antibody

Contact
Screening Diagnostic Monitoring Prognosis Surveillance
Tracing

• Hematology
• Basic Hematology (ALC, NLR)
• Coagulation & Thrombosiss
(PPT, APTT, D-Dimer)
• Inflammation biomarker
• CRP, IL-6, Procalcitonin,
Fibrinogen
11
Aryati.A to Z Laboratory to diagnosis covid 19.2020
12
Aryati.A to Z Laboratory to diagnosis covid 19.2020
Neutrophil – Lymphocyte Ratio (NLR)
• Cut-off 3,13
• Limfopenia absolut terjadi pada kasus berat
• NLR ≥ 3,13 dan usia ≥ 50 tahun → risiko meningkat 50% untuk terjadi keparahan
penyakit
• Saran penanganan berdasarkan NLR dan usia:

NLR USIA SARAN


< 3,13 < 50 tahun Tidak ada risiko, isolasi rumah
≥ 3,13 < 50 tahun Risiko rendah, rawat inap
< 3,13 ≥ 50 tahun Risiko sedang, rawat inap
dengan monitoring respirasi
≥ 3,13 ≥ 50 tahun Risiko tinggi, ICU

Liu et al, 2020. Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio Predicts Severe Illness Patients with 2019 Novel
Coronavirus in the Early Stage. DOI: 10.1101/2020.02.10.20021584 13
Risk assessment and
management of exposure of
health care workers in the context
of COVID-19
Interim guidance 19 March 2020
Mutasi SARS cov 2

D614G menyebar lebih cepat dibanding virus tanpa mutasi ( di Yogya


Terpapar covid 19 tanpa bergejala dan Jateng ditemukan)
Dari Inggris B.1.1.7
Terpapar covid 19 dengan gejala ringan
Dari Afrika selatan B.1.351
sampai sedang
Dari Nigeria B.1.1.207
Terpapar covid 19 dengan gejala berat
atau kritis Dari Scotland N439K

Dari India B 1617.1 dan B 1617.2


Long covid, kematian
Dari Columbia Mu
Covid-19: risks to healthcare workers and
their families
Ulf karlsson et all .BMJ 2020; 371 28 october 2020

jadwal jaga yang panjang,kelelahan dan Psychologikal stress .Lockdown nasional

Petugas dengan suspek covid 19,segera tracing,penegakan diagnose dan langkah2 PPI yang harus dilakukan

Vaksinasi,petugas kesehatan diutamakan. Pastikan semua petugas terlindungi di seluruh lapisan fasyankes

Edukasi luas tentang infeksi Presimptomatik dan Asimptomatik, akses APD yang mudah,meningkatkan sarana
pemeriksaan,optimalkan sistim triage,kebiasaan PPI baru memakai masker terus di RS,kewaspadaan KLB terus menerus.
,.

Bekerja di ICU tidak berarti risiko infeksi meningkat, Risiko terbesar Petugas kesehatan adalah teman sejawatnya atau pasien pada
stadium awal dimana viral load tinggi tetapi asimptomatik
.
Potential sources, modes of transmission and effectiveness of
prevention measures against SARSCoV-2 journal of Hospital infection 106(2020)
G. Kampfa,*, Y. Bru¨ggemannb, H.E.J. Kabac, J. Steinmannd, S. Pfaenderb, S. Scheithauerc, E. Steinmannb

• Dosis infeksi : belum diketahui


• 19 dari 25 pasien dg SARScov2 yang dapat dideteksi dg kultur
• Kultur virus ditemukan hanya di minggu I gejala(swab:16,7%;sputum :83,3%)
• Sumber virus ditemukan pada
GI tract: 35% pasien dengan Gejala GI (15% diare,11% sakit perut,
11% dyspepsia,2% mual
Mata :14 dari 17 swab conjunctiva pasien dg conjunctivitis
conjunctivitis, including conjunctival hyperaemia, chemosis,
epiphora, or increased secretions
ACE2 dan TMPRSS2 terdeteksi di conjunctiva,limbus dan epitel cornea
Darah : 4 dari 2430 plasma pasien ditemukan SARS cov 2
urinary tract : 1 dari 9 pasien ditemukan RNA virus
Semen : tidak ditemukan
ASI. : 1 diantara 2 pasien
Burn out pada petugas kesehatan
Bradley M et all.Burnout of healthcare providers during covid 19.Cliviland clinic journal of medicine july 2020

• Burnout riset >40%,tertinggi pada petugas IGD,Puskesmas,ICU


• Covid 19 merupakan penyebab stress yang baru bagi nakes
Age Burn out

21–30 years 380 (18.8)

31–40 years 784 (38.7)

41–50 years 478 (23.6)

51–60 years 255 (12.6)

>61 years 129 (6.4)

Doctor 1,667 (82.3)

Nurse 198 (9.8)

Administration staff 90 (4.4)


19 Mei 2020
Health workforce policy and management in the context
of the COVID-19 pandemic response
WHO Interim guidance 3 december 2020
•PPI
• Intervensi untuk mendukung petugas dalam tingkat •Kondisi bekerja termasuk kesehatan okupasi dan
personal Intervensi untuk mendukung safety
petugas dalam tingkat personal
• Intervensi untuk membangun kapasitas dan mengoptimalkan •Kesehatan jiwa petugas
1 peran petugas kesehatan •Remunerasi dan insentif

•Membangun kemampuan yang dibutuhkan saat


Intervensi untuk membangun pandemic covid 19
• Intervensi dengan target lingkungan organisasi kapasitas dan mengoptimalkan
•Mengoptimalkan peran
• Intervensi dengan target system kemampuan petugas peran petugas kesehatan
•Peran petugas komunitas dan providernya
2 kesehatan

•Memperbaiki kemampuan petugas


Intervensi dengan target •Rasionalisasi distribusi petugas
lingkungan organisasi •Mendukung lingkungan kerja dan mengatur beban
kerja
• Lingkungan yang kondusif
3 Intervensi dengan target system

kemampuan petugas Kesehatan


kolaborasi pemerintah dan
sekter lain;,penguatan
SDM,termasuk tracing petugas
adanya infeksi,penilaian dan
perencanaan

Lingkungan yang kondusif


COVID-19: Occupational health and safety for health workers
WHO and ILO recommendations for prevention of fatigue during an emergency situation Interim guidance 2 february 2021

jam shift :5 x 8 jam atau 4x 10 jam.lebih lama akan risiko kelelahan.kerja malam akan lebih
mudah lelah
Sebaiknya dirotasi:pagi ke sore ke malam

Beban kerja.Kaji kebutuhan dengan menghargai panjang jam shift.shift 12 jam bila beban kerja
ringan.jam shift pendek bila beban kerja berat,lingkungan yang ekstrim,ekspos pd hazard

Istirahat: 10 hari kerja ,7-8 jam tidur,istirahat 48 jam setelah 14 hari kerja.beri waktu lebih
untuk makan.bisa 1-2 hr libur setelah 5x tugas shift 8 jam atau 10 jam atau 3x shift 12jam

bila mungkin akomodasi petugas operasi cito.makan selalu tersedia,fasilitas kebersihan dalam
upaya 5M
1

Perlindungan petugas kesehatan


Gizi yang adekuat

Evaluasi petugas kesehatan yang terpapar

Petugas kesehatan yang sakit, hamil tidak diijinkan bertugas di ruang isolasi

Petugas dilarang menyentuh mata, hidung dan mulut dengan sarung tangan tercemar

APD yang sesuai rekomendasi WHO

jumlah min petugas sesuai standar perawatan

Catat semua petugas yang masuk ke ruang pasien


11/22/2021
Risiko akibat kerja diantara petugas Kemungkinan penyebab paparan

Terlambat mendeteksi pasien covid


19 Cara pelepasan APD tidak benar

Bekerja di ruangan berisiko tinggi


Perilaku tidak sesuai saat telah memakai APD

Jam kerja panjang Pakai sarung tangan menyentuh area yang sering
disentuh bersama ( handle pintu,mouse
,keyboard,skakelar lampu,pegangan lampu ,standard
infus,bed rails,etc)
Kurang mematuhi PPI
Lupa tidak melakukan hand hygiene disaat dibutuhkan

Penggunaan APD tidak sesuai SPO Makan bersama berhadapan diruang relatif
kecil,berbincang,terbahak bersama

Pelatihan PPI yang kurang memadai Hadir ditempat kerumunan: hajatan,bar,gym,pasar


,mall,supermarket
WHO Protection of HCW,June 4 th,2020
Katagori risiko kontak dengan pasien covid 19
Kemkes CDC
WHO

kontak dg kasus Risiko tinggi


konfirm/probable Jarak <2 m selama >1-2 menit dg pasien covid 19
Risiko tinggi 2hr sebelum dan 14 Melakukan atau berada dalam 1 ruangan dimana tindakan
hr sesudah gejala AGP tanpa gaun dan sarung tangan, tapi pakai masker dan
Merawat kacamata
langsung pasien muncul Petugas tanpa masker dan kacamata kontak dekat pasien
covid 19 covid 19 yg pakai masker atau tidak pakai masker
Petugas kontak langsung secret, eksreta pasien tanpa pakai
Visit pasien sarung tangan, terlambat HH
Bersama dalam tatap muka jarak 1
lingkungan yg m> 15 menit, Risiko ringan
Petugas memakai masker/respirator,kontak lama dg pasien
sama bersentuhan yg pakai masker
Bekerja bersama langsung, merawat Petugas memakai APD lengkap merawat pasien, kontak dg
secret
petugas dg covid langsung tanpa Petugas Triase tidak pakai masker, pasien pakai masker,
19 APD,dalam 1 masuk kamar pasien tanpa kontak langsung
ruangan,kantor,cara Petugas memasuki kamar pasien yg baru keluar RS
transportasi
SCY Wong et all/Journal of Hospital Infection 105( 2020) 119-127
Penilaian risiko tempat kerja
Risiko paparan RENDAH Risiko paparan SEDANG Risiko paparan TINGGI

Pekerjaan tanpa kontak erat yg sering Pekerjaan dengan kontak erat yg Pekerjaan dengan POTENSI TINGGI
dengan masyarakat umum dan rekan SERING dengan masyarakat umum dan kontak erat dg orang yg diketahui atau
kerja, pengunjung,klien, pelanggan atau rekan kerja, pengunjung, klien, pelanggan dicurigai mengidap covid 19
kontraktor atau kontraktor

Dan yang tidak kontak dengan orang Tetapi tidak kontak dengan orang yg Serta kontak dengan benda dan
yang diketahui atau dicurigai terinfeksi diketahui atau dicurigai terinfeksi SARS permukaan yg dapat terkontaminasi dg
SARS cov2 cov2 SARS cov2
WHO Protection of HCW,June 4 th,2020

Lokasi kerja dan kewaspadaan petugas

Droplet dan kontak Airborne

Area skrining, IGD, ruang tunggu, OK, ICU, Endoskopi, poli THT, Poli
poliklinik Gigi, kebidanan Irwanto R. Mengapa masih ada infeksi, 2020

APD memadai
APD jangan berlebihan APD lengkap (dg respirator partikulat)
Kurang faham perilaku saat pakai APD
Terrie Lee.Managing Healthcare worker exposure to covid 19.webinar Perdalin Pusat 16 0ktober 2021
Face shield N95 Filtering Face PAPR GAUN lengan
piece •Untuk tindakan panjang
Masker Kacamata respirator AGP waktu lama •apron plastik
medis/bedah Goggles safety •mahal
•seimbang filtrasi lengan panjang
dan kemampuan
bernapas

Ausie ,Sept 2020


Gown / Apron Long-sleeved, preferably fluid-resistant, Embun yang dapat
gown or apron. menghalangi
A launderable cloth gown or apron is adequate penglihatan
when direct physical contact is minimal and/or the risk of Hypoxia ?hipercapnea?
blood or body fluid splash is low (e.g. observations, medication
delivery)
• WHO emphasizes the importance of
improving the fit of a mask to reduce gaps
in the sides, top, and bottom of the mask,
as these gaps allow bypass of the mask’s
ability to filter inhaled and exhaled
respiratory particles. With due
acknowledgement to CDC’s position on
using peripheral items to improve the fit
of masks, and particularly to their
reporting on the reusable mask
fitter/brace worn on top of the outer
frame/edges of a mask as a promising
option to achieve adequate fit in loose-
fitting masks. WHO’s position remains
that *mask fit can and should be
achieved with a single, well-designed
mask with high filtration capacity*, and
without compromise to breathability
(please see brief on this topic in the 2
March 2021 weekly epidemiological
update). Fit,filtrasi,breathability
Sesuai standard
Cukup 1
Masker petugas kesehatan
Di area cluster covid 19
Sebelum pasang hand hygiene
Semua orang pakai masker medis
Petugas ranap pasien covid 19 Check masker ada yang
(petugas dan non petugas)
AGP - :masker medis rusak/robek?
Pasien ranap :masker medis,jarak
AGP + :respirator /N95/FFP2/FFP3 Pasang masker dengan benar
1 m,juga saat pasien dibawa
menutup mulut dan hidung,
Pasien ; masker medis keluar area rawat
sesuaikan logam nose bridge, ikat
Valve exhalasi pada respirator dengan fit pastikan tak ada
menghilangkan fungsi filtrasi lubang antara masker dan wajah
udara expirasi

WHO Interim guidance. Mask use in the context of COVID-19 ,1 december 2020
Hal yang tidak boleh saat
menggunakan APD Petugas kesehatan kembali aktif
• Jalankan protokol kesehatan
▪ Menyentuh mata, hidung dan mulut saat
menggunakan APD • Selalu menggunakan masker
▪ Menyentuh bagian depan masker
• Untuk AGP : N95
▪ Mengalungkan masker di leher
▪ Menggantung APD di ruangan kemudian • Selalu jaga kebersihan tangan setelah
mengunakan kembali tiap tindakan
▪ Menggunakan APD keluar dari area perawatan • Cerdas memilih APD sesuai indikasi
▪ Membuang APD dilantai
• Pasang dan Lepas APD dengan benar
▪ Menggunakan sarung tangan berlapis saat bertugas
apabila tidak dibutuhkan • Membuang limbah APD pada tempat
▪ Menggunakan sarung tangan terus menerus tanpa yang disediakan
indikasi
▪ Menggunakan sarung tangan saat menulis, • Tidak mendatangi area orang
memegang rekam medik pasien, memegang handle berkerumun
pintu, memegang HP
▪ Melakukan kebersihan tangan saat masih
menggunakan sarung tangan
Protokol tatalaksana covid 19 buku saku
Ed 2 (PDPI,PERKI,PAPDI,IDAI jan 2021)

PEMERIKSAAN PCR pasien terkonfirmasi


covid 19
• PCR hari ke-1 dan 2 untuk penegakan
diagnosis.
• Hari 1 pos,hari 2 tidak perlu PCR
• Hari 1 neg,hari 2 tes PCR
• Pasien rawat inap , PCR 3X selama
perawatan.
• Kasus tanpa gejala, ringan, dan sedang
→tidak perlu PCR followup kasus berat dan
kritis→ PCR follow-up

SELESAI
Return to Work Criteria for Healthcare Personnel with SARS-
CoV-2 Infection
(CDC Interim Guidance) Updated June 2, 2021
SARS-CoV-2 Illness Severity Criteria Symptom-based strategy for return to work.
• Mild Illness: Individuals who have any of the • HCP with mild to moderate illness who are not
various signs and symptoms of COVID 19 severely immunocompromised:
(e.g., fever, cough, sore throat, malaise,
headache, muscle pain) without shortness of • • At least 10 days have passed since symptoms first
breath, dyspnea, or abnormal chest imaging. appeared and
• At least 24 hours have passed since last fever without
• Moderate Illness: Individuals who have the use of fever-reducing medications and
evidence of lower respiratory disease by
clinical assessment or imaging and a • • Symptoms (e.g., cough, shortness of breath) have
saturation of oxygen (SpO2) ≥94% on room improved
air at sea level.
• HCP who were asymptomatic throughout their
• Severe Illness: Individuals who have infection and are not severely immunocompromised: •
respiratory frequency >30 breaths per At least 10 days have passed since the date of their
minute, SpO2 <94% on room air at sea level first positive viral diagnostic test.
(or, for patients with chronic hypoxemia, a
decrease from baseline of >3%), ratio of • HCP with severe to critical illness or who are severely
arterial partial pressure of oxygen to fraction immunocompromised:
of inspired oxygen (PaO2/FiO2) <300 mmHg,
or lung infiltrates >50%. • • At least 10 days and up to 20 days have passed since
symptoms first appeared and
• Critical Illness: Individuals who have • At least 24 hours have passed since last fever without
respiratory failure, septic shock, and/or the use of fever-reducing medications and • Symptoms
multiple organ dysfunction. (e.g., cough, shortness of breath) have improved
• Consider consultation with infection control experts
Rekomendasi buat petugas kesehatan Long Covid Long covid Nasofaryng

• lelah • Anosmia
• Napas pendek • Dysgeusia
• Napas pendek pada • Sore throat
exercise • Batuk
• Nyeri dada • Tinnitus
• Palpitasi • Berdahakbersin
Tes untuk Mandi Vaksinasi • Chest tightnest • Sinusitis kronik
diagnosis paska tugas • Wheezing • Sakit telinga
• Pertama
• Nyeri sendi • Pendengaran menurun
• Bila dg gejala • Mandi • Kedua • Gangguan tidur, insomnia • Diare
tidak bekerja keramas • Ketiga • Depresi • Nausea
• Ada waktu paska doffing • Ukur • Mood change • Kurang nafsu makan
pem PCR APD lengkap antibody • BB turun
setelah turun • Protokol neutralisasi
• Nyeri perut
jaga periodik kesehatan
• Mual
• Gastritis

Journal of the Royal Society of Medicine;1–15 Symptoms,


complications and management of long COVID: a review
Olalekan Lee et all TLC Study Group 1 Institute of Applied Health Research, University of
Birmingham, Birmingham, UK 2 Centre for Patient Reported Outcomes Research, Institute of
Applied Health Research, University of Birmingham, Birmingham
Sarana bagi petugas untuk memperkecil
bahaya paparan

Hepafilter portable untuk nurse station


Box N95
Fasilitas di Ruang donning APD
Reuse N95
Harus ada SPO reuse yang akan dilakukan,termasuk jenis yang tidak bisa di reuse mis
KN95,paska dipakai tindakan AGP

Tidak boleh dicuci karena ada bahan yang melebar sehingga mengganggu fungsi
filtrasi
Tidak boleh kena sabun,klorin ,alkohol

Reuse dipakai oleh petugas yang SAMA,bukan untuk petugas lain,sehingga harus ada
nama,tanggal dan dipakai ke ?,maksimal 5 kali

Extended use N95 dapat dengan


Sterilisasi 121oC selama 30 menit
Disinfeksi dengan panas 70oC selama 30 menit
Rekomendasi WHO bagi petugas kesehatan
Hindari menyentuh bagian Melepas masker dengan cara
depan masker saat dipakai aman,lepas dari bagian
Donning masker dengan tepat
belakang ,jangan senduh bagian
Bila tersentuh maka harus HH depan

Tidak menggunakan kembali


Lepas masker letakkan dalam
masker disposable
plastik dg klip.jangam
Ganti segera saat masker Tidak membagi masker untuk
menggengam
basah,dengan yang kering dan dipakai orang lain
masker,meletakkan dipipi,leher,
baru
dagu,pergelangan Tidak membuka masker karena
tangan,segera HH akan berbicara

WHO Interim guidance. Mask


use in the context of COVID-19 1
Buang dengan benar segera december 2020
setelah melepasnya
Kutipan dari Webinar Prof. Didier Pittet
di swiss
poliklinik
Di koridor
Di Poliklinik
Di koridor ,setelah masuk ruangan
Ruang kohorting covid 19
KESIMPULAN
1. Perlindungan petugas kesehatan merupakan bagian
dari penerapan kewaspadaan standard
2. Setiap RS dan Fasyankes lainnya harus melindungi
petugas kesehatan melalui program perlindungan
kesehatan
3. Program perlindungan kesehatan mencegah terjadinya
HAIs pada petugas kesehatan
4. Petugas perlu belajar perkembangan penelitian
ahli,Interim guidance WHO sebagai bekal implementasi
Pengukuran risiko pada petugas kesehatan
• Data pewawancara
• Data petugas kesehatan
• Interaksi petugas kesehatan dengan pasien dengan covid 19
• Kegiatan petugas pada layanan pasien covid 19
• Kepatuhan Petugas terhadap prosedur PPI
• Kepatuhan Petugas terhadap PPI saat melakukan AGP
• Kecelakaan terkena cairan tubuh atau secret pernapasan

22/11/2021 46
Petugas kesehatan terpapar SARS cov 2

Petugas kesehatan melakukan kontak dekat dalam waktu


yang lama dengan pasien COVID-19,
tidak memakai APD

Paparan
risiko tinggi
Berada di ruangan dimana berlangsung prosedur AGP
terhadap pasien COVID-19, petugas kesehatan tidak
memakai APD.
Tingkat
paparan

Kontak singkat dengan pasien COVID-19 atau


Paparan kontak dekat dalam waktu yang lama dimana pasien
risiko rendah dan petugas kesehatan keduanya mengenakan
masker bedah
Menilai
22/11/2021 kesiapan RS dalam bidang PPI untuk pelayanan covid 19 48
49

RISIKO

Pekerjaan
Pekerjaan
Kenali Lingkungan kerja
Lihat potensial
Lingkungan Observasi area berisiko transmisi penyebab
kerja Kendalikan infeksi
infeksi

You might also like