Professional Documents
Culture Documents
Sc)
Abstract
Measurement, Standardization, Testing and Quality Assurance (MSTQ) have important role in the recent
development of industry, science and technology. Those four elements are interrelated, thus are measurement
without the accepted standard developed through National Standardization System is meaningless. Recently,
most of calibration activities are carried out by private sector and their location are concentrated in Jakarta and
West Java. Most of them are focusing their calibration activities to the needs of their parent organizations, and the
only small number of them also provides their calibration services to external customers. On the other hand, the
number of testing laboratories increase faster as demand from the government for exported or imported products
shall be tested by accredited testing laboratories as the application of mandatory national standards (SNI).
Location testing laboratories widely spread in the country and their activities depend on the commodities of the
region, for example, in the region those produce tea or coffee, there will be testing laboratories for tea and coffee.
Scope of activities of calibration laboratories also focused on the measurement of mass, temperature,
dimensional as most of Indonesian industries use the kind of measuring instruments for their processes.
Keywords: MSTQ, calibration laboratories, testing laboratories.
Data di atas tidak diperhitungkan laboratorium- Metrologi LIPI (Puslit KIM-LIPI), seperti yang
laboratorium yang telah dicabut status telah dijelaskan di atas.
akreditasinya. Sebagai informasi sampai dengan Pengukuran melalui kalibrasi masih relatif
tahun 2005, laboratorium penguji yang dicabut rendah di Indonesia, kegiatan ini dianggap tidak
akreditasinya adalah sebanyak 35 laboratorium, menguntungkan, sehingga perkembangan
sedangkan laboratorium kalibrasi sebanyak 3 laboratorium kalibrasi amatlah lambat di
laboratorium. Pencabutan ini didasarkan pada Indonesia. Penyebarannyapun tidak merata,
tidak dilakukannya perpanjangan status sebagai informasi sampai tahun 2005
akreditasi karena kebakaran, gempa bumi dan laboratorium kalibrasi yang telah diakreditasi
lain-lain (misalnya di Aceh dan Bali). oleh KAN sebanyak 81 laboratorium seperti
terlihat pada Tabel 1. Penyebaran laboratorium
3.1 Pengukuran kalibrasi di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang
dapat dilihat pada Tabel 2, merata untuk semua
Pengukuran adalah bagian dari metrologi dan
bidang, terutama yang dikelola oleh swasta.
dalam MSTQ merupakan unsur yang pertama.
Sedangkan di daerah lainnya tergantung pada
Metrologi di Indonesia masih dalam taraf
adanya laboratorium penguji dan hanya bidang
mencari identitas diri, yang artinya saat ini
tertentu saja. Sebagai data terakhir penyebaran
metrologi teknis dan metrologi legal masih
laboratorium kalibrasi beserta kemampuannya
berjalan sendiri-sendiri sesuai aturannya masing-
dalam bidang yang dapat laboratorium-
masing. Sehingga masalah yang paling penting
laboratorium tersebut lakukan adalah sebagai
yaitu proses ketertelusuran pengukuran, belum
berikut (yang dimaksud instrumen analis disini
dapat direalisasikan bersama. Namun demikian
adalah untuk bidang optik dan peralatan yang
telah disepakati bahwa NMI Indonesia adalah
menggunakan Standard Reference Material
Pusat Penelitian Kalibrasi Instrumentasi dan
(SRM) atau Certified Reference Material (CRM).
37
Jurnal Standardisasi Vol. 8 No. 1, Maret 2006: 35-42
38
Peran Pengukuran, Standardisasi, Pengujian dan Jaminan Mutu (Ir. Setyodewati, M.Eng. Sc)
Pertambangan
Propinsi Perikanan Pangan Pertanian Lingkungan Atau
Energi
Kepemilikan P B S P B S P B S P B S P B S
Bangka Belitung - - - - - - - - - - - 1 - - 1
Sulawesi Selatan 4 - - 3 - - 1 - 3 1 - - - 2 -
Sulawesi Utara 2 - - 2 - - - 1 - - - - - - -
Sulawesi Tengah - - - 1 - - 1 1 - - - - - - -
Sulawesi Tenggara 1 - - 1 - - 1 -- - - - - - - -
Maluku - - - 1 - - - - - - - - - - -
Kalimantan Selatan 1 - - 2 - - 1 - 1 1 1 - 1 1 2
Kalimantan Timur 2 - - 2 - - - - - 1 1 - - 6 1
Kalimantan Tengah 1 - - 1 - - - - - 1 - - - - -
Kalimantan Barat 2 - - 4 - - 1 - - 1 - - - - -
Bali 2 - - 1 - - 1 - - - - - - - -
NTB - - - 1 - - - - - 1 - - - - -
NTT 1 - - - - - - - - - - - - - -
Irian Jaya 3 - - 2 - - 1 1 - - - 1
Jumlah 41 - - 59 5 12 44 7 9 45 11 13 23 25 9
Keterangan: P = Pemerintah; B = BUMN; S = Swasta
Sumber : Direktori Komite Akreditasi Nasional
4. KAJIAN TENTANG STANDARDISASI intrepretasi hasil, dan sampai saat ini hanya
DAN JAMINAN MUTU beberapa yang berisi seperti itu (sebagai contoh
dari ASTM, Australian Standard). Sebagian
besar lebih banyak mengatur mengenai
4.1 Standardisasi
spesifikasi untuk suatu peralatan dan langkah-
Dengan adanya Sistem Standardisasi Nasional langkah pengukuran yang diperlukan untuk
(SSN) melalui PP 102 yang dikembangkan oleh menilai kesesuaian terhadap spesifikasi tersebut.
BSN sebagai landasan kerja standardisasi yang Sehingga dalam menilai kompetensi personel
mencakup standar, penilaian kesesuaian dan dalam melakukan kalibrasi akan berbeda dari
regulasi teknis seperti terlihat pada Gambar 1. satu asesor terhadap asesor lainnya, tergantung
BSN juga memfasilitasi pembentukan dan dari cara melihat asesor tersebut terhadap
perkembangan kelembagaan yang terkait spesifikasi yang diinginkan laboratorium.
dengan sistem standardisasi nasional dan Sehingga Uji bading antar laboratorium sangat
mengembangkan kebijakan dan pedoman di diperlukan sekali untuk menilai kompetensi
bidang standardisasi untuk memandu personel dalam melaksanakan kalibrasi, dalam
pelaksanaan semua proses standardisasi. hal ini standar acuan selalu dianggap benar atau
Penggunaan SNI di laboratorium, hasil kalibrasi yang dilakukan oleh laboratorium
terutama SNI wajib banyak dilaksanakan oleh acuan dianggap sebagai nilai benar. Sehingga
laboratorium-laboratorium penguji milik metode kalibrasi setiap laboratorium akan
pemerintah, karena peraturan ini lebih banyak berbeda tergantung dari standar acuan yang
ditujukan untuk produk-produk yang diatur oleh digunakan.
pemerintah. Dari Direktori KAN tahun 2005,
tercatat 184 laboratorium yang telah diakreditasi,
yang menggunakan SNI sebanyak 103
laboratorium dan kesemuanya dilakukan oleh
laboratorium penguji, sedangkan lainnya
menggunakan ASTM, AOAC, APHA terutama
untuk sektor-sektor yang berkaitan dengan uji
kimia. Lain halnya dengan laboratorium kalibrasi,
kegiatan laboratorium kalibrasi belum ada yang
menggunakan SNI karena belum ada SNI
tentang kegiatan kalibrasi. Sebagian besar
malah menggunakan pengembangan sendiri
berdasarkan pegalaman kemudian dilakukan uji
banding dengan menggunakan metode
pengembangan sendiri ini. Metode kalibrasi
seharusnya berisi model matematis, analisis
data, ketidak pastian, cara pelaporan, dan
39
Jurnal Standardisasi Vol. 8 No. 1, Maret 2006: 35-42
PASAR GLOBAL
Standar Regulasi
Teknis
Penilaian
Kesesuaian
3
EH
DAFTAR PUSTAKA
42