You are on page 1of 8

Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)

ISSN 2623-1573 (Print)

HUBUNGAN Q-ANGLE DENGAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA


LANJUT USIA DENGAN DIAGNOSIS OSTEOARTRITIS LUTUT
DI PUSKESMAS TEGALLALANG I

Ni Wayan Teza Andika1, Komang Tri Adi Suparwati2, I Putu Astrawan3,


I.A Ratih Wulansari Manuaba4
Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Bali Internasional
tesaandika20@gmail.com, komangtriadisuparwati@iikmpbali.ac.id

ABSTRACT
Osteoarthritis of the knee is a degenerative process that occurs in the elderly aged 60 years and over
where the main complaints are knee pain, stiffness, limitation of joint motion, decreased flexibility
and muscle strength, causing knee alignment abnormalities. The occurrence of alignment
abnormalities causes a higher distribution of pressure in the joint so that it will result in instability of
the patella and weakness of the quadriceps femoris muscle which results in a decrease in the ability to
maintain dynamic balance. This study aims to determine the relationship between Q-angle and
dynamic balance in the elderly with a diagnosis of knee osteoarthritis at the Tegallalang I Health
Center. This sampling technique used a cross-sectional study method conducted from March 15 to
April 9, 2021 with the elderly population diagnosed knee osteoarthritis that has met the inclusion
criteria and exclusion criteria. Respondents were selected using a non-probability sampling technique
in the form of purposive sampling, based on the sample size formula, 38 respondents were obtained.
Measurement of Q-angle using a goniometer and dynamic balance using the time up and go test. The
results showed an analysis of the relationship between Q-angle and dynamic balance in the elderly
with a diagnosis of knee osteoarthritis with the Pearson test with p results of 0.003 (p <0.05) with a
correlation coefficient of 0.476 (r> 0.05) which indicates a relationship the strong one. There is a
relationship between Q-angle and dynamic balance in the elderly with a diagnosis of knee
osteoarthritis.

Keywords : Dynamic Balance, Elderly, Knee Osteoarthritis, Q-Angle

ABSTRAK
Osteoartritis lutut merupakan proses degeneratif yang terjadi pada lanjut usia 60 tahun ke atas yang
dimana keluhan utama adalah nyeri lutut, kekakuan, keterbatasan gerak sendi, penurunan fleksibilitas
dan kekuatan otot, sehingga menyebabkan abnormalitas alignmen lutut. Terjadinya abnormalitas
alignmen menyebabkan distribusi tekanan yang lebih tinggi pada sendi sehingga akan mengakibatkan
ketidakstabilan pada patella dan kelemahan pada otot quadriceps femoris yang mengakibatkan terjadi
penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara Q-angle dengan keseimbangan dinamis pada lanjut usia dengan
diagnosis osteoartritis lutut di Puskesmas Tegallalang I. Tehnik pengambilan sampel ini
menggunakan metode studi potong lintang yang dilakukan pada 15 Maret sampai 9 April 2021
dengan populasi lanjut usia yang di diagnosis osteoartritis lutut yang telah memenuhi kriteria inklusi
dan kriteria eksklusi. Responden dipilih dengan menggunakan teknik non probability sampling
dengan bentuk purposive sampling, berdasarkan rumus besar sampel didapatkan 38 responden.
Pengukuran Q-angle dengan menggunakan goniometer dan keseimbangan dinamis menggunakan time
up and go test. Hasil penelitian menunjukan analisis hubungan antara Q-angle dengan keseimbangan
dinamis pada lanjut usia dengan diagnosis osteoartritis lutut dengan uji pearson dengan hasil p
sebesar 0,003 (p<0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,476 (r>0,05) yang menunjukkan
hubungan yang kuat. Terdapat hubungan antara Q-angle dengan keseimbangan dinamis pada lanjut
usia dengan diagnosis osteoartritis lutut.

Kata Kunci : Keseimbangan Dinamis, Lanjut Usia, Osteoartritis Lutut, Q-Angle

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1365


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

PENDAHULUAN yang mengalami osteoartritis lutut adalah


nyeri pada bagian lutut, kekakuan yang
Kesehatan merupakan faktor penting menyebabkan keterbatasan gerak sendi,
bagi kehidupan manusia, karena dengan penurunan fleksibilitas, penurunan
tubuh sehat secara jasmani dan rohani kekuatan otot, hingga menyebabkan
manusia dapat hidup dan melakukan abnormalitas alignmen pada lutut.
aktivitas sehari-hari. Keberhasilan Abnormalitas alignmen lutut terjadi oleh
pembangunan di berbagai bidang, terutama karena adanya perubahan Q-angle dari
bidang kesehatan menyebabkan terjadinya posisi normal dan menimbulkan
peningkatan usia harapan hidup penduduk abnormalitas fungsi dari salah satu
di dunia termasuk Indonesia. Indonesia stabilitas yang di hasilkan Q-angle (Ekim,
mengalami peningkatan jumlah penduduk 2017).
lanjut usia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada Q-angle adalah sudut yang terletak
tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) antara garis yang menggambarkan tarikan
pada tahun 2019, dan diperkirakan akan aksial tendon otot quadriceps femoris dan
terus meningkat dimana tahun 2035 garis yang membagi dua ligamen patella
menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%) (Adhitya, 2017). Peningkatan sudut Q-
(Kemenkes RI, 2019). angle lebih dari 15º pada laki-laki dan lebih
Seseorang dikatakan lanjut usia dari 20º pada wanita dianggap sebagai
(lansia) adalah seseorang yang mencapai indikasi abnormalitas alignmen yang dapat
usia 60 tahun ke atas. Lanjut usia (lansia) menimbulkan abnormalitas fungsi lutut
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan (Prakash, 2017). Peningkatan sudut Q-
proses yang berangsur-angsur angle akan memberikan distribusi tekanan
mengakibatkan menurunnya daya tahan yang tidak sama dan tekanan puncak yang
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari lebih tinggi pada salah satu sendi. Jika
dalam dan luar tubuh. Perubahan yang tekanan terjadi terus menerus akan
menonjol pada lanjut usia adalah perubahan menimbulkan kelemahan yang akan
pada sistem muskuloskeletal. Salah satunya memicu perubahan pada bentuk lutut,
adalah terjadi proses degeneratif pada sendi memicu terjadinya gangguan keseimbangan
sehingga terjadinya osteoartritis (Seruni, (Juriansari, 2020).
2015). Keseimbangan adalah kemampuan
Prevalensi osteoartritis di dunia untuk mempertahankan pusat gravitasi pada
termasuk dalam kategori tinggi sebesar bidang tumpu terutama ketika saat posisi
2,3% hingga 11,3%, diperkirakan tegak maupun berjalan. Keseimbangan
prevalensi osteoartritis ini akan meningkat dicapai dan dikelola oleh kontrol
dua kali lipat pada tahun 2020 seiring sensorimotor yang kompleks mencakup
dengan pertambahan usia. Menurut The input pada sistem sensorik dari visual,
Framingham Osteoarthritis Study proprioseptif, vestibular, dan output
gambaran radiologi osteoartritis lutut yang motorik ke otot mata dan tubuh. Apabila
berat yaitu, grade III dan IV berdasarkan terjadinya penurunan kemampuan pada
kriteria Kellgreen-Lawrence akan makin sistem sensorik dan sistem muskuloskeletal
meningkat dengan bertambahnya umur, dapat menyebabkan gangguan
yaitu 11,5% pada usia kurang dari 70 keseimbangan pada lanjut usia (lansia)
tahun, 17,8% pada usia 70-79 tahun dan (Irfan, 2016). Keseimbangan terbagi atas
19,4% pada usia lebih dari 80 tahun dua kelompok, yaitu keseimbangan statis
(Abdurrachman, 2019). dan keseimbangan dinamis. Keseimbangan
Lokasi osteoartritis yang sering statis adalah kemampuan yang diperlukan
ditemukan pada lanjut usia (lansia), yaitu seseorang untuk mempertahankan tubuh
osteoartritis pada lutut. Keluhan utama dalam posisi diam. Sedangkan
yang sering dirasakan lanjut usia (lansia) keseimbangan dinamis adalah kemampuan

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1366


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

tubuh untuk menjaga keseimbangan saat untuk menilai Q-angle adalah goniometer
melakukan gerakan atau aktivitas (Irfan, yang dimana Q-angle normal pada laki-laki
2016). berkisar 10º – 14º dan pada perempuan dari
Menurunnya keseimbangan pada lanjut 14º – 17º, dan apabila sudut lebih dari 15º
usia (lansia) juga disebabkan karena adanya pada laki-laki dan lebih dari 20º pada
peningkatan sudut Q-angle karena wanita dikatakan secara klinis merupakan
peningkatan dari sudut Q-angle yang akan tidak normal (Abdel, 2014).
mengganggu gerakan pada lutut (Prakash,
2017). Terjadinya peningkatan dari sudut HASIL
Q-angle pada osteoartritis lutut, berisiko
terjadinya penurunan kemampuan Responden dalam penelitian ini adalah
fungsional lutut dan jaringan sekitarnya. lanjut usia dengan diagnosis osteoartritis
Akibatnya akan terjadi kelemahan otot lutut di Puskesmas Tegallalang I, dengan
sehingga terjadinya penurunan kekuatan teknik pengambilan sampel non probability
dan kontraksi otot, elastisitas dan sampling dengan bentuk purposive
fleksibilitas otot, serta kecepatan dan waktu sampling yang telah memenuhi kriteria
reaksi sehingga dapat menyebabkan inklusi dan ekslusi. Berdasarkan rumus
gangguan keseimbangan dinamis pada besar sampel yang digunakan maka
lanjut usia. Penelitian ini dilaksanakan responden dalam penelitian ini berjumlah
untuk mengetahui hubungan Q-angle 38 orang. Adapun karakteristik responden
dengan keseimbangan dinamis pada lanjut berdasarkan usia, jenis kelamin, Q-angle
usia dengan diagnosis osteoartritis lutut di dan keseimbangan dinamis.
Puskesmas Tegallalang I.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik Frekuensi Persentase
METODE (f) (%)
Kelompok Usia
Penelitian ini merupakan penelitian
60-70 tahun 27 71,1%
yang menggunakan metode studi potong
71-90 tahun 11 28,9%
lintang dengan teknik pengambilan
Jenis Kelamin
purposive sampling. Populasi target dalam
Laki-laki 4 10,5%
penelitian ini adalah lanjut usia (lansia) Perempuan 34 89,5%
dengan diagnosis osteoartritis lutut di Sudut Q-angle
Puskesmas Tegallalang I. Populasi Normal 3 7,9%
terjangkau dalam penelitian ini adalah Tidak normal 35 92,1%
lanjut usia (lansia) dengan usia 60-90 tahun Keseimbangan
yang telah diagnosis osteoartritis lutut di Dinamis
Puskesmas Tegallalang I, Kecamatan Risiko jatuh ringan 12 31,6%
Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Risiko jatuh sedang 26 68,4%
Bali yang dimana penelitian ini dilakukan Jumlah 38 100%
pada pada 15 Maret – 9 April 2021 yang
telah memenuhi kriteria inklusi dan Pada tabel 1, menunjukkan bahwa
eksklusi. responden terbanyak pada usia 60-70 tahun
Sesuai dengan kriteria inklusi dan yaitu berjumlah 27 responden (71,1%)
eksklusi, didapatkan sampel berjumlah 38 dibandingkan usia 71-90 tahun berjumlah
responden. Alat ukur yang digunakan untuk 11 responden (28,9%), responden berjenis
menilai keseimbangan dinamis adalah kelamin perempuan lebih banyak yaitu
timed up and go test yang memiliki nilai berjumlah 34 responden (89,5%)
interrater reliability r = 0,99 intrarater dibandingkan dengan laki-laki berjumlah 4
reliability r =0,99 (Podsiadlo and responden (10,5%), responden dengan Q-
Richardson, 1991), sedangkan alat ukur angle tidak normal lebih banyak yaitu

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1367


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

berjumlah 35 responden (92,1%) 0,005 (p <0,05) dan nilai deviasi linearitas


dibandingkan dengan Q-angle normal p sebesar 0,932 (p>0,05), berdasarkan hasil
berjumlah 3 responden (7,9%), responden tersebut menunjukkan data bersifat linear.
terbanyak memiliki keseimbangan dinamis
risiko jatuh sedang yaitu berjumlah 26 Tabel 3. Hasil Uji Linearitas
responden (68,4%) dibandingkan dengan Uji Linearitas Nilai Keterangan
Nilai p 0,005 Sig. p <0,05
risiko jatuh ringan berjumlah 12 responden
(31,6%). Deviasi 0,932 Sig. p >0,05
Linearitas
Tabel 2. Silang Q-angle dengan
Keseimbangan Dinamis
Keseimbangan Dinamis Hasil uji normalitas tabel hasil uji
Risiko Risiko normalitas dapat dilihat pada tabel
Total
Q-angle Jatuh Jatuh berikut :
Ringan Sedang
F % F % N %
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
Normal 3 7,9% 0 0,0% 3 7,9%
Variabel p Keterangan
Tidak
9 23,7% 26 68,4% 35 92,1% Q-angle 0,223 Normal
normal
Keseimbangan Dinamis 0,186 Normal
Total 12 31,6% 26 68,4% 38 100%

Pada tabel 2, menunjukkan bahwa dari Pada tabel 4, menunjukkan bahwa data
38 responden terdapat responden dengan hasil penelitian setelah dilakukan uji
Q-angle normal pada keseimbangan normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk
dinamis kategori risiko jatuh ringan menunjukkan hasil bahwa, pada variabel Q-
berjumlah 3 responden (7,9%) dan angle didapatkan hasil nilai p sebesar 0,223
responden dengan Q-angle normal pada (p >0,05) dan pada variabel keseimbangan
keseimbangan dinamis kategori risiko jatuh dinamis didapatkan nilai p sebesar 0,186 (p
sedang berjumlah 0 responden (0,0%). >0,05). Berdasarkan hasil tersebut
Sedangkan responden dengan Q-angle menunjukkan data berdistribusi normal.
tidak normal pada keseimbangan dinamis
kategori risiko jatuh ringan berjumalah 9 Uji Korelasi Pearson
responden (23,7%) dan responden dengan
Q-angle tidak normal pada keseimbangan Tabel 5. Hasil Uji Korelasi Pearson
dinamis kategori risiko jatuh sedang Uji Korelasi Nilai Keterangan
berjumlah 26 responden (68,4%). Nilai p 0,003 Signifikan p
<0,05
Nilai Koefisien 0,476 Korelasi kuat
Uji Hipotesis Korelasi
Arah Korelasi (+) Positif
Bertujuan untuk membuktikan bahwa
terdapat hubungan Q-angle dengan Pada tabel 5, menunjukkan bahwa hasil
keseimbangan dinamis pada lanjut usia penelitian setelah dilakukan uji analisis
dengan diagnosis osteoatritis lutut di korelasi pearson untuk mencari hubungan
Puskesmas Tegallalang I. Q-angle dengan keseimbangan dinamis
pada lanjut usia dengan diagnosis
Uji Asumsi osteoatritis lutut di Puskesmas Tegallalang
Hasil uji linearitas dapat dilihat pada I, yaitu menunjukkan hasil nilai p = 0,003
tabel 3 yang berarti memiliki nilai signifikan p
Pada tabel 3, menunjukkan bahwa data <0,05 hal tersebut menunjukkan bahwa Q-
hasil penelitian setelah dilakukan uji angle memiliki hubungan atau korelasi
linearitas didapatkan hasil nilai p sebesar dengan keseimbangan dinamis pada lanjut

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1368


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

usia dengan diagnosis osteoatritis lutut. bawah akan menyebabkan terjadinya


Serta didapatkan hasil nilai koefisien peningkatan risiko jatuh pada lanjut usia.
korelasi 0,476 hal tersebut menunjukkan Menurut Kumar (2018) dan Juriansari
bahwa memiliki korelasi yang kuat dan (2020), menyatakan bahwa abnormalitas
memiliki arah yang positif. alignmen lutut mengakibatkan tekanan
yang lebih tinggi pada salah satu sendi
sehingga menyebabkan ketidakstabilan
PEMBAHASAN pada posisi patella, dimana dapat
menggeser patella ke lateral ketika lutut
Hasil uji korelasi pearson dalam posisi fleksi dengan sudut 200 hingga
menunjukkan terdapat hubungan yang 600. Hal tersebut yang dapat menyebabkan
signifikan antara Q-angle dengan terjadi tekanan kontak pada fatellofemoral
keseimbangan dinamis pada lanjut usia lateral. Tekanan pada patella secara terur-
dengan diagnosis osteoartritis lutut, dengan menerus mengakibatkan
hasil nilai p=0,003 dimana nilai ketidakseimbangan hingga kelemahan otot
signifikansi yaitu p<0,05. Selain itu vastus medialis dan vastus lateralis dari
didapatkan juga nilai koefisien korelasi (r) quadriceps femoris yang merupakan otot
sebesar 0,476 artinya penelitian ini yang bekerja secara aktif dalam mengontrol
memiliki korelasi kuat antara Q-angle posisi patella (Tahid, 2006).
dengan keseimbangan dinamis pada lanjut Kelemahan otot terutama pada
usia dengan diagnosis osteoatritis lutut dan ektremitas bawah dapat mengakibatkan
hasil penelitian ini memiliki arah yang ketidakseimbangan kekuatan otot yang
positif. Hal ini sesuai dengan hasil bekerja saat berjalan sehingga dapat
penelitian yang dilakukan oleh Kulli mempengaruhi kemampuan tubuh dalam
(2019), yang menyatakan bahwa terdapat menjaga keseimbangan dinamis (Utomo,
hubungan Q-angle dengan keseimbangan 2010). Kekuatan otot merupakan faktor
dinamis yang signifikan dengan nilai penting dalam menjaga keseimbangan
p=0,027. dinamis oleh karena keseimbangan
Pada lanjut usia akan terjadi proses membutuhkan interaksi yang kompleks dari
degeneratif pada sendi lutut, dimana sistem sensorimotor yang mencakup visual,
terjadinya penurunan cairan kartilago pada proprioseptif, vestibular dan
sendi yang menyebabkan terjadinya muskuloskeletal (Irfan, 2016).
osteoartrtitis lutut (Ekim, 2017). Pada sistem muskuloskeletal
Osteoartritis lutut ditandai dengan adanya membutuhkan kekuatan otot yang baik
nyeri pada lutut, kekakuan yang untuk menunjang keseimbangan dinamis
mengakibatkan keterbatasan gerak sendi pada lanjut usia (Dewi, 2020). Lanjut usia
sehingga menyebabkan terjadinya yang memiliki Q-angle tidak normal
kelemahan otot dan peningkatan sudut Q- terjadinya penurunan kekuatan kontraksi
angle (Juriansari, 2020). isokinetik pada otot quadriceps femoris
Peningkatan sudut Q-angle dari batas sehingga mengakibatkan penurunan pada
normal menyebabkan terjadinya keseimbangan dinamis (Taşmektepligil,
abnormalitas alignmen pada lutut 2018). Berdasarkan hasil penelitian
(Juriansari, 2020). Sejalan dengan Juliastuti (2020) menyatakan bahwa Q-
penelitian yang dilakukan oleh Bozbas angle merupakan indikator yang sangat
(2018) tentang hubungan abnormalitas penting untuk menentukan fungsi
alignmen ektremitas bawah terhadap risiko biomekanik pada ekstremitas bawah karena
jatuh pada lanjut usia mendapatkan hasil pengukuran ini mencerminkan efek
yang signifikan yaitu nilai p<0,05. Hasil mekanisme otot quadriceps femoris pada
tersebut menunjukkan bahwa terjadinya lutut. Menurut hasil dari penelitian Prasetio
abnormalitas alignmen pada ekstremitas dan Djauhari (2015), menyatakan bahwa

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1369


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

otot quadriceps femoris mempengaruhi pada lanjut usia (Widarti dan Triyono,
keseimbangan postural sebesar 59,6 %. 2018).
Sejalan dengan penelitian Noviyanti KESIMPULAN
(2014), yang menunjukkan bahwa adanya
korelasi antara kekuatan otot quadriceps Berdasarkan hasil penelitian dan
femoris dengan risiko jatuh. Semakin baik pembahasan, maka dapat disimpulkan
kekuatan otot pada lanjut usia maka risiko bahwa terdapat hubungan yang siginifikan
jatuh semakin rendah dan begitu sebaliknya antara Q-angle dengan keseimbangan
semakin rendah kekuatan otot semakin dinamis pada lanjut usia dengan diagnosis
tinggi risiko jatuh. Hal ini disebabkan osteoartritis lutut di Puskesmas Tegallalang
karena gerak dengan pola normal berasal I dengan hasil nilai p =0,003 dengan nilai
dari adanya perencanaan gerak yang signifikansi yaitu p <0,05 dan memiliki
diimplementasikan dalam bentuk aktivasi nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,476
otot dengan kekuatan dan kecepatan yang menunjukkan bahwa hasil penelitian ini
sesuai. Kemampuan otot untuk melakukan memiliki korelasi yang kuat dan memiliki
reaksi tegak dan stabil merupakan bentuk arah yang positif.
dari aktivitas otot untuk menjaga
keseimbangan dinamis (Asti, 2020). UCAPAN TERIMA KASIH
Penurunan kekuatan otot berhubungan
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
dengan penurunan masukan reseptor dari
Bapak Kepala Puskesmas Tegallalang I dan
proprioseptif yang merupakan bagian yang
seluruh lanjut usia yang sudah bersedia
terpenting dari keseimbangan. Propioseptif membantu dalam proses penelitian ini, para
adalah kemampuan tubuh untuk merasakan pembimbing, teman-teman Fisioterapi Fakultas
posisi bagian sendi atau tubuh dalam gerak. Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Bali
Komponen propioseptif ini berperan dalam Internasional yang turut membantu dan
menjaga keseimbangan dinamis yang memberikan banyak masukan dalam
memiliki hubungan dengan traktus menyelesaian penelitian ini serta kepada
spinoserebralis posterior dan anterior. keluarga tercinta yang telah mengasuh,
Kedua traktus ini yang membawa informasi membesarkan penulis serta mendidik
propioseptif dari ekstremitas bawah. penulis dan mengajarkan penulis dengan
Sinyal-sinyal yang dijalarkan dalam traktus penuh kasih sayang, ikhlas, serta penuh
spinoserebralis posterior berasal dari kesabaran. Dan telah mengajarkan kepada
kumparan otot dan sebagian kecil berasal penulis bahwa lebih baik membantu
dari reseptor somatik di seluruh tubuh, daripada memberi dan jika ingin sesuatu
seperti organ tendon golgi, reseptor taktil harus memiliki niat yang kuat di tegaskan
yang besar pada kulit, dan reseptor-reseptor dengan usaha dan doa, serta memberikan
sendi (Nugraha et al., 2016). Semua sinyal dasar-dasar berpikir logika, serta keadaan
ini memberitahu serebelum tentang apapun selalu bersyukur dan berdoa kepada
bagaimana keadaan terkait kontraksi otot, Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
derajat ketegangan tendon otot, posisi dan Maha Esa.
kecepatan gerakan bagian tubuh, dan
kekuatan kerja pada permukaan tubuh DAFTAR PUSTAKA
(Apriani et al., 2015).
Abdel-aziem. 2014. Effect of Body Position on
Pada lanjut usia terjadi kelemahan otot Measurement of Q Angle in Trained
akan mengakibatkan penurunan Individuals with and without
kemampuan input proprioseptif. Kombinasi Patellofemoral Pain. International
gangguan tersebut dapat mengakibatkan Journal of Therapies and Rehabilitation
keterlambatan gerak dan kaki tidak Research [E-ISSN: 2278-0343]
menapak dengan kuat dan cendrung tampak http://www.scopemed.org/?jid=12 IJTRR
goyah sehingga meningkatkan risiko jatuh 2014, 3: 3 I doi: 10.5455/ijtrr.00000031.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1370


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Abdurrachman, M. (2019). Insights into Osteoarthritis Pada Lansia. Fisiomu.2020


eruption dynamics from the 2014 Vol 1(2): 42-48 DOI:
pyroclastic deposits of Kelut volcano, 10.23917/j.fisiomu.v%vi%i.10525.
Java, Indonesia, and implications for Kemenkes RI. 2019. Indonesia Memasuki
future hazards. Journal of Volcanology Aging Population. [Online]
and Geothermal Research, 382, 6-23. https://www.kemkes.go.id/article/view/1
Adhitya, I.P. 2017. Penambahan Kinesiology 9070500004/indonesia-masuki-periode-
Tape Pada Pelatihan Closed Kinetic aging-population.html. Diakses 10
Chain (CKC) Dan Stretching Lebih Baik Desember 2020
Dalam Menurunkan Excessive Q-Angle Kulli Denızoglu, H., Yeldan, I., & Yildirim, N.
Pada Wanita. Sport and Fitness Journal. U. (2019). Influence of quadriceps angle
ISSN: 2302-688X Volume 5, No.3, on static and dynamic balance in young
September 2017: 93.100. adults. Journal of back and
Apriani, Tianing, Adiartha Griadhi. 2015. musculoskeletal rehabilitation, 32(6),
Pemberian Pelatihan Balance Strategy 857-862.
Exercise Lebih Baik Daripada Pelatihan Kumar, C., Thapa, S. S. & Lamichhane, A. P.,
Core Stability Exercise Dalam 2018. The Relationship of Quadriceps
Meningkatkan Keseimbangan Dinamis Angle and Anterior Knee Pain. Journal
Pada Lansia Di Banjar Bumi Shanti, of Clinical and Diagnostic Research,,
Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan XII(DOI:10.7860/JCDR/2018/34697.124
Denpasar Barat 1 1), pp. 13-16.
Asti, N. P. I. P., Yanti, N. L. P. E., & Astuti, I. Noviyanti, S., Santoso, T. B., Fis, S., Widodo,
W. (2020). Hubungan Kekuatan Otot dan A., & Fis, S. (2014). Hubungan
Tingkat Stres dengan Risiko Jatuh pada Kekuatan Otot Quadriceps Femoris
Lansia. Jurnal Ners Widya Husada, 4(2), dengan Risiko Jatuh pada
41-46. Lansia (Doctoral dissertation,
Bozbaş, G. T., & Gürer, G. (2018). Does the Universitas Muhammadiyah Surakarta).
lower extremity alignment affect the risk Nugraha, M. H. S., Wahyuni, N., & Muliarta, I.
of falling?. Turkish journal of physical M. (2016). Pelatihan 12 Balance
medicine and rehabilitation, 64(2), 140. Exercise Lebih Meningkatkan
Dewi K. 2020. Hubungan Keseimbangan Statis Keseimbangan Dinamis Daripada
Dan Dinamis Terhadap Kemandirian Balance Strategy Exercise Pada Lansia
Dalam Melakukan Aktivitas Sehari-Hari Di Banjar Bumi Shanti, Desa Dauh Puri
Pada Lansia di PWRI Kota Denpasar. Kelod, Kecamatan Denpasar
(Skripsi). Denpasar: Universitas Bali Barat. Majalah Ilmiah Fisioterapi
Internasional Indonesia, 1(1)
Ekim, A. A., Hamarat, H. & Musmul, A., 2017. Podsiadlo, D., Richardson, S., “The Time Up
Relationship Between Q-Angle and and Go Test : A Test of Basic Functional
Articular Cartilage in Female Patients Mobility for Frail Elderly Persons”,
With Symptomatic Knee Osteoarthritis: Journal American Geriatrics Society.
Ultrasonographic and Radiologic Vol.39, 1991.
Evaluation. Arch Rheumatologi, 32(4), Prakash, V., Sahay, P. & Satapathy, A., 2017.
pp. 347-352. Correlation between Body Mass Index,
Irfan. 2016. Keseimbangan pada Manusia. Waist Hip Ratio & Quadriceps Angle in
[Online] https://ifi.or.id/artikel02.html. Subjects with Primary Osteoarthritic
Diakses 25 Desember 2020 Knee. International Journal of Health
Juliastuti dan Putri Edrivania. 2020. Hubungan Sciences and Research, VII(6), pp. 197-
Quadriceps Angle Terhadap Fungsional 205.
Lutut Pada Kasus Knee Osteoarthritis di Prasetio, A. D., & Djauhari, T. (2015). Analisis
Panti Lanjut Usia Harapan Kita Kekuatan M. Quadrisep Femoris
Palembang. Jurnal Masker Medika e- Terhadap Resiko Gangguan
ISSN: 2654-8658 p-ISSN: 2301-8631 Keseimbangan Postural. Saintika
Juriansari D., Naufal A.F & Widodo A. 2020. Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan
Hubungan Q-Angle Terhadap Keluhan Kedokteran Keluarga, 11(1), 8-13.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1371


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Saç, A., & Taşmektepligil, M. Y. (2018). Vastus Medialis Oblique dan Vastus
Correlation between the Q angle and the Lateralis dengan derajat nyeri dan derajat
isokinetic knee strength and muscle kerusakan sendi pada penderita
activity. Turkish journal of physical Osteoartritis Lutut.
medicine and rehabilitation, 64(4), 308. Utomo, Budi. 2010. Hubungan antara Kekuatan
Seruni Beata Dinda. 2015. Perbedaan Skor Otot dan Daya Tahan Otot Anggota
Pasien Osteoartritis Antara Sebelum Dan Gerak Bawah dengan Kemampuan
Sesudah Terapi IR Dan Tens Fungsional Lanjut Usia. Tesis. Surakarta:
Berdasarkan LI (Lequesne Index) Dan Program Pasca Sarjana Universitas
WOMAC (Western Ontario And Sebelas Maret Surakarta.
Mcmaster Universities Osteoarthritis Widarti, R., & Triyono, E. 2018. Pemberian
Index). (Skripsi). Surakarta: Universitas Ankle Strategy Exercise Pada Lansia
Sebelas Maret. Terhadap Keseimbangan
Tahid, A. (2006). Hubungan antara peningkatan Dinamis. Gaster, 16(1), 83-93.
sudut Q dan perubahan pola ajakan otot

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1372

You might also like