You are on page 1of 11

Bedelau: Journal of Education and Learning, 1 (1) (2020), 63-73

Bedelau: Journal of Education and Learning


Website: https://ejournal.anotero.org/index.php/bedelau/index

Research paper, Short communication, Review

Mixed Methods Research: Trends and Issues


in Research Methodology
Rian Vebrianto1*, Musa Thahir2, Zelly Putriani3, Ira Mahartika4, Aldeva Ilhami5,
D Diniya6
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia
*Email: rian.vebrianto@uin-suska.ac.id

ABSTRACT
Mixed methods research is currently developing and has become an interesting issue and trend in the
field of education. This makes the writers want to provide a reference and technical guidance to increase
students' knowledge in providing mixed methods research. This type of research is literature review
research that discusses various interesting issues from journals and books related to this research
theme. This article describes matters related to the definition, types and procedures of mixed methods,
population and samples, instruments, data collection and data analysis techniques carried out by mixed
methods. The results of this study provide clarity and important exposure to research methodologies for
students who will carry out their research in the field of education that focuses on mixed methods
research. Hence, the research method will provide advantages of both quantitative and qualitative
approaches to unveil the research phenomena in depth. In addition, this research has also real
implications for students and researchers in carrying out good and appropriate mixed methods research.
Keyword: Mixed Methods Research, Trends and Issues, Methodology Research

Copyright © 2020, BEDELAU.


All rights reserved.

PENDAHULUAN penelitian, sumber data, prioritas dan


Penelitian mixed methods adalah waktu penelitian; (b) Penelitian mixed
sebuah jenis penelitian yang methods melibatkan
mengumpulkan, menganalisis, dan penyatuan/penggabungan (merging),
mengkombinasikan metode penelitian menghubungkan data yang satu dengan
kuantitatif dan kualitatif dalam suatu yang lainnya (connecting), membangun
rangkaian penelitian untuk memahami data yang baru (building), dan
permasalahan penelitian (Cresswell, menempatkan data yang baru
2015). Jika peneliti ingin menggunakan (embedding). Hal ini berarti, data pada
rancangan penelitian ini, maka sangat kuantitatif dan kualitatif di “mixed”
perlu untuk memahami penelitian dalam sebuah penelitian; (c) Penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Secara umum, mixed methods ini akan menggunakan
berikut adalah beberapa karakteristik dua sumber data yang berasal dari
umum dari penelitian mixed method: (a) metode kualitatif dan kuantitatif dan
Penelitian mixed methods ini memiliki kemudian menggabungkan keduanya;
beberapa tipe design yang bisa dipilih (d) Penelitian ini digunakan jika peneliti
untuk diimplementasikan, tentunya, ingin menindaklanjuti suatu penelitian
dengan mempertimbangkan tujuan untuk mendapatkan informasi pelengkap

Journal Homepage: https://ejournal.anotero.org/index.php/bedelau/index


64 Bedelau: Journal of Education and Learning
Vol. 1, No. 2 (2020)
yang lebih spesifik dan terperinci jika menjadi pedoman dalam tema dan
dibandingkan dengan hanya bidang penelitian ini. Dalam penelitian
mengandalkan satu metode penelitian ini akan dijelaskan bagaimana
saja; € Penelitian ini digunakan jika sistematika bagi seorang calon peneliti
peneliti ingin memberikan perspektif untuk memahami mixed methods mulai
alternatif dalam suatu penelitian. Salah dari tipe-tipe dan prosedur mixed
satu contohnya adalah ketika seorang methods; populasi dan sampel;
pembuat kebijakan menginginkan data instrument dan teknik pengambilan
“angka” dan sekaligus “narasi” tentang sampel serta teknik analisis data.
suatu masalah, peneliti dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan teknik pengumpulan data
tes dan non-tes untuk mendapatkan data Dari hasil analisis dan sintesis
terebut. Sehingga, sumber-sumber dari beberapa artikel jurnal dan buku
informasi yang berbeda tersebut populer maka dalam hasil dan
menyediakan hasil yang lebih terperinci pembahasan ini disajikan secara
dan sesuai dengan yang diharapkan. bertema, yaitu sebagai berikut.
Untuk lebih jelas gambar pengabungan Tipe-tipe dan prosedur mixed method
data kuantitatof dan kualitatif dapat
dilihat sebagai berikut: Beberapa peneliti telah
mengelompokkan dan membedakan
mixed method research ke dalam
beberapa major types (tipe) dengan
jumlah dan penamaan yang berbeda.
Klasifikasi yang dirasa paling sesuai dan
relevant untuk target pembaca yang
berlatar belakang pendidikan adalah
klasifikasi yang dibuat oleh Creswell et al
(2003), Creswell (2012) dan Creswell dan
Gambar 1. Cara Penggabungan Data Plano Clark (2011). Oleh karena itu, maka
Kualitatif dan Kuantitatif dalam sub-section selanjutnya hanya
Karena kompleksnya sebuah mixed akan dibahas 6 most used major types
method, untuk itu para peneliti harus yaitu: (1) convergent parallel design, (2)
memiliki pemahaman yang baik terhadap explanatory sequential design, (3)
penelitian kuantitatif dan kualitatif maka exploratory sequential design (4)
perlu dilakukan kajian untuk embedded design, (5) transformative
menyediakan sebuah acuan dan petunjuk design, dan (6) multiphase design.
teknis bagi meningkatkan pengetahuan Convergent parallel design
mahasiswa dalam menyediakan
penelitian yang berjenis penelitian mixed Mixed Methods tipe convergent
methods. paralled design yaitu, adanya
pengumpulan sumber data (kuantitatif
METODE dan kualitatif) yang dilakukan “secara
Penelitian ini merupakan penelitian bersamaan”
kajian pustaka (library research) dimana (concurrent=parallel=convergent). Secara
dalam penelitian ini, peneliti singkat, dapat dikatakan bahwa
menganalisis dan mensintesis sumber– convergent parallel design ini bertujuan
sumber berupa artikel jurnal terindeks untuk melengkapi (saling melengkapi)
dan juga buku–buku popular yang informasi yang tidak bisa dicover oleh

e-ISSN: 2723-0384 | p-ISSN: 2723-0376


Bedelau: Journal of Education and Learning 65
Vol. 1, No. 2 (2020)
satu metode penelitian saja (kualitatif
atau kuantitatif).

Gambar 2. Prosedur penelitian mixed


methods tipe convergent parallel Gambar 4. Exploratory Sequential
design Design
(Diadaptasi dari: Creswell & Plano Clark, (Diadaptasi dari: Creswell & Creswell,
2011: Creswell & Creswell, 2018) 2018)
Embedded design
Explanatory sequential design
Mixed methods tipe embedded
Design ini merupakan penggunaan design ini malah cenderung memberikan
dua metode penelitian (kuantitatif dan kebebasan pada peneliti untuk memilih
kualitatif) dengan urutan (sequence) salah satu metode untuk diprioritaskan.
sehinga setiap metode akan dilaksanakan Creswell (2012) menyebutkan bahwa
satu per satu (tidak bersamaan) dalam kekuatan dari embedded design ini adalah
dua fase penelitian yang berbeda. Fase ini terletak pada pemanfaatan kombinasi
juga dikenal dengan nama a two-phase kelebihan dari kedua metode penelitian.
design (Creswell & Creswell, 2018). Oleh karena itu, maka embedded design
Adapun alur penelitian tipe explanatory ini tentunya cukup efektif dan patut
sequential design ini bisa dilihat dari dicoba untuk para peneliti yang ingin
figure 2 di bawah. mendapatkan hasil penelitian dengan
interpretasi yang optimal dengan
pemanfaatan kelebihan dari kedua
metode penelitian.

Kuantitatif (atau kualitatif)


Pengumpulan data &
Gambar 3. Explanatory sequential analisis data

design Kualitatif (atau kuantitatif) interpre


tasi
(Diadaptasi dari: Creswell & Creswell, Pengumpulan data &
analisis data
2018)
Exploratory sequential design
Sama hal nya dengan design Gambar 5. Embedded Design
sebelumnya, exploratory sequential (Creswell, 2012)
design ini juga memiliki kata “sequential” Transformative design
dalam penamaannya. Hal ini telah Transformative design ini layaknya
mengisyaratkan bahwa mixed methods sama dengan design penelitian mixed
tipe ini juga tidak melaksanakan kedua methods yang telah dijelaskan
metode penelitian (kuantitatif dan sebelumnya (convergent, explanatory,
kualitatif) secara bersamaan, namun exploratory, ataupun embedded). Ia
berurutan. Design mixed methods satu ini menerapkan salah satu alur dari keempat
dikenal juga dengan istilah a three-phase design tersebut. Namun, perbedaan
design (Creswell & Creswell, 2018). mendasar hanya terletak pada framework
yang membungkus penelitian dilakukan.

e-ISSN: 2723-0384 | p-ISSN: 2723-0376


66 Bedelau: Journal of Education and Learning
Vol. 1, No. 2 (2020)
Penelitian secara keseluruhan (dimulai
dari judul, pertanyaan penelitian, hingga
kesimpulan) akan dibingkai dengan
transformative framework seperti yang
ditekankan Creswell (2012) dan Creswell
dan Plano Clark (2011). Transformative Gambar 7. Multiphase Design
framework ini adalah lensa atau (Creswell, 2012)
perspektif yang dibawa oleh peneliti Populasi dan Sampel
dengan tujuan akhir terjadinya
Untuk mendapatkan data yang
“transformation atau perubahan” pada
sesuai dan benar, salah satu yang perlu di
kelompok partisipan yang diteliti.
perhatikan adalah teknik penentuan
Biasanya, penelitian tipe transformative
ukuran sampel dalam sebuah penelitian.
design ini banyak dipakai dalam
Desain sebuah penelitian akan
penelitian sosial bergenre feminist
menentukan cara menghitung besaran
dengan ending perubahan sosial diakhir
sampel yang akan digunakan dalam
penelitian.
penelitian tersebut. Sampel yang baik
dan benar adalah sampel yang dapat
menjadi representasi sebuah populasi
penelitian sehingga menjelaskan
bagaimana kaidah-kaidah yang benar
dalam menentukan sampel dalam sebuah
penelitian.
Gambar 6. Transformative Design
Khususnya dalam penelitian mixes
(Creswell, 2012)
methods ini, penentuan sampel menjadi
Multiphase design faktor yang sangat penting karena akan
Sesuai dengan penamaannya, menentukan tingkat generalisasi yang
multiphase, design penelitian ini dapat dicapai dalam sebuah penelitian.
memiliki phase atau fase penelitian yang Kualitas sampel menjadi sebuah penentu
multi (banyak). Peneliti multiphase ini atau salah satu penentu kualitas sebuah
memanfaatkan konsep design mixed penelitian sehingga ada anggapan bahwa
method pada umumnya, namun hasil penelitian dianggap tidak bernilai
menambahkan multifase terhadap design apabila sampel yang digunakan tidak
yang diterapkan. Diinformasikan oleh memenuhi persyaratan baik dari aspek
Creswell (2012) bahwa biasanya akurasi, kesahihan dan keandalan
penelitian yang menerapkan design ini (Neuman, 2000). Hal ini menjadikan
adalah penelitian dengan skala besar dan pemilihan dan penentuan ukuran sampel
tujuan program yang bisa dikatakan menjadi sangat menarik dan menantang,
kompleks. Oleh karena itu, maka para karena akurasi parameter tak pernah di
peneliti di design ini hendaknya ketahui secara mutlak.
mempertimbangkan terlebih dahulu Dalam upaya menghasilkan
dana, kemampuan, serta pengalaman pemenuhan kriteria sampel yang baik,
dalam penelitin berskala besar yang harus memenuhi syarat akurasi dan
tentunya sulit untuk dikerjakan secara dapat menghasilkan data yang validitas
individual namun dalam tim. dan reliabilitasnya memadai (Friedrich,
2003) untuk melihat validitas data dapat
diketahui dengan cara ketaatan peneliti
dalam menggunakan prosedur untuk

e-ISSN: 2723-0384 | p-ISSN: 2723-0376


Bedelau: Journal of Education and Learning 67
Vol. 1, No. 2 (2020)
mengambil data (sampel), sedangkan sebenarnya akibat kesalahan proses
reliabilitas dapat diindikasikan dengan penentuan sampel.
tingkat keterwakilan (representatifnya) Efisiensi sebuah sampel (mengetahui
terhadap populasi penelitian (Neuman, 3 faktor keterwakilan sampel)
2000). Namun, kenyataan di lapangan Ada 3 faktor yang mempengaruhi
ada batasan atau kendala dalam tingkat keterwakilan suatu sampel, yakni
penentuan sampel ini diantaranya adalah ukuran sampel, variabilitas populasi
keterbatasan biaya dan waktu penelitian serta fraksi populasi yang diambil
serta kesalahan penentuan sampel yang sampelnya (Freedman, 2004). Sampel
mungkin tidak disadari (human errors) yang tinggi tingkat keterwakilannya
(Losh, 2000). secara ilmiah menghasilkan informasi
Adapun strategi-strategi dalam tentang komposisi seluruh populasi.
memahami problematika penentuan Perkiraan tentang populasi tersebut
sampel pada penelitian mixed methods dapat diperoleh dari daftar atau peta
adalah sebagai berikut: informasi yang sering disebut kerangka
Mengetahui secara jelas istilah sampel (sampling frame). Jika kerangka
penting dan isu dalam penentuan sampel yang digunakan tidak lengkap
sampel atau kurang akurat, maka akan terjadi
Di bawah ini adalah definisi beberapa kesalahan sistematik dalam penarikan
istilah yang dirangkum dari berbagai sampel. Jika sampel ditentukan dengan
sumber: cara yang benar dan dengan kerangka
Populasi: himpunan unit penelitian sampel yang lengkap, maka tidak akan
yang lengkap / utuh terdiri dari terjadi kesalahan sampel, bahkan untuk
nilai/skor/ukuran peubah-peubah yang sampel yang ukurannya sangat kecil
bersifat majemuk; sekalipun.
Sampel: bagian dari populasi yang Mengetahui formula mengestimasi
memberikan keterangan atau data untuk ukuran sampel
suatu penelitian yang terdiri dari nilai/ Beberapa opsi yang dapat
skor/ukuran peubah-peubah yang digunakan dalam penentuan ukuran
bersifat terbatas jumlahnya. Sampel sampel disajikan pada Tabel 1.
diperlukan jika populasi penelitian relatif Tabel 1. Formula Penentuan Ukuran
besar; Sampel
Unit Analisis: unit yang menjadi tempat No Formula Rumus
untuk mengumpulkan informasi; 1 Cochran, 𝑧 2 (𝑝)(𝑞)
W. G 𝑛=
Kerangka sampel (sampling frame): 𝑒2
daftar semua unsur dalam populasi yang 2 Taro 𝑁
𝑛=
akan menjadi sumber informasi untuk Yamane 𝑁. 𝑑 2 + 1
3 Jacob 𝐿
menarik sampel penelitian; 𝑛= 2
Cohen 𝐹𝑒 + 𝑢 + 1
Keterwakilan sampel
(representativeness): tingkatan yang 𝑁
4 Slovin
menunjukkan kesesuaian suatu sampel 𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
terhadap populasi sasaran penelitian 5 Krejcie 𝑛
dalam hal karakteristik utamanya; dan 𝑋2 . 𝑁. 𝑃(1 − 𝑃)
Kesalahan dalam penentuan sampel: Morgan =
(𝑁 − 1). 𝑑 2 + 𝑋2 𝑃(1 − 𝑃)
ketidaksesuaian antara data yang diambil
dari sampel dengan data populasi yang

e-ISSN: 2723-0384 | p-ISSN: 2723-0376


68 Bedelau: Journal of Education and Learning
Vol. 1, No. 2 (2020)
Teknik persampelan digunakan bisa berupa sampel probability
Penentuan jumlah sampel dalam ataupun non-probability sesuai dengan
penelitian mixed methods akan merujuk kebutuhan tiap metode penelitian yang
pada pada kriteria atau ketentuan dasar dijalankan.
sampling size (penarikan jumlah sampel) Instrumen dan teknik pengumpulan
pada masing-masing metode penelitian
data
yaitu kualitatif dan kuantitatif pada
Instrumen dan teknik
umumnya. Dengan kata lain, jumlah
pengumpulan data yang digunakan
sampel yang dibutuhkan akan didasarkan
dalam dalam penelitian disajikan dalam
pada hasil penarikan sampel di tiap-tiap
Tabel 2.
metode yang ada dalam penelitian mixed
methods itu sendiri. Sampel yang
Tabel 2. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Mixed Methods
Teknik Instrumen
No Jenis Data Media yang digunakan
Pengumpulan data Penelitian
1 Tes Soal Tes Kuantitatif Kahoot, Quiziz, Google
form
2 Angket/Kuesioner Angket/Kuesioner Kuantitatif/Kualitatif Google form, Typeform,
Surveymonkey, Zoho
3 Wawancara Pedoman Kualitatif Telepon, whatapps, Zoom,
wawancara Google meet
4 Observasi Lembar observasi Kuantitatif/Kualitatif Zoom, Google meet
5 Dokumentasi Lembar Ceklis Kualitatif Kamera
Teknik analisis data Data reduction
Teknik analisis data kualitatif Mereduksi data berarti merangkum,
Analisis data adalah proses mencari memilih hal-hal pokok, memfokuskan
dan menyusun secara sistemetis data hal-hal yang penting dicari tema dan
yang diperoleh dari hasil wawancara, polanya;
catatan lapangan, dan dokumentasi Data display (penyajian data)
dengan cara mengorganisasikan data ke Setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah mendisplaykan data.
dalam kategori, menjabarkan ke dalam
Penyajian data model Miles and
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
Huberman dilakukan dalam bentuk
ke dalam pola, memilih mana yang
tabel, grafik, pie chard, pictogram dan
penting dan yang akan dipelajari, dan sejenis;
membuat kesimpulan sehingga mudah Conclusion drawing/ verification
difahami oleh diri sendiri maupun orang Langkah ketiga dalam analisis data
lain (Sugiyono, 2011). Model analisa data model Miles and Huberman adalah
yang digunakan untuk mengolah data penarikan kesimpulan dan verifikasi.
pada tahap kualitatif ini adalah model Analisi akan dipadukan dengan data hasil
Miles and Huberman, yaitu model hipotesis pada tahap kuantitatif, karena
analisis data yang dilakukan secara metode kualitatif pada penelitia ini
interaktif dan berlangsung secara terus hanya untuk membuktikan dan
menerus sampai tuntas, sehingga data memperluas data kuantitatif.
Selanjutnya, pada analisis kualitatif
sudah jenuh (Sugiyono, 2011). Terdapat
juga dilakukan uji keabsahan data dalam
tiga tahap dalam analisis data model
penelitian kualitatif meliputi uji
Miles and Huberman, yaitu:

e-ISSN: 2723-0384 | p-ISSN: 2723-0376


Bedelau: Journal of Education and Learning 69
Vol. 1, No. 2 (2020)
credibility (validitas internal), peneliti akan melakukan pengujian
transferability (validitas eksternal), confirmability ini, dengan tujuan untuk
dependability (reabilitas), dan memastikan apakah apakah proses
confirmability (obyektifitas) (Sugiyono, penlitian benar terjadi atau tidak, jangan
2011). Adapun tahap-tahap tersebut sampai proses penelitian tidak ada
dalam penelitian ini adalah sebagai namun hasil penelitian ada.
berikut: Teknik analisis data kuantitatif
Uji kredibilitas Analisis kuantitatif yang biasa digunakan
Uji kredibilitas data atau kepercayaan adalah analisis statistik. Analisis ini
data hasil penelitian kualitatif antara lain terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
dilakukan dengan memperpanjang Statistik deskriptif
pengamatan, meningkatkan ketekunan Analisis statistik deskriptif yang
dalam penelitian, tringulasi, diskusi merupakan statistik untuk menganalisis
dengan teman sejawat, analisis kasus data dengan cara mendeskripsikan atau
negatif, dan member check. menggambarkan data yang telah
Pengujian transferability terkumpul sebagaimana adanya tanpa
Pengujian transferability merupakan bermaksud membuat kesimpulan yang
validitas eksternal dalam penelitian berlaku untuk umum atau generalisasi.
kuantitatif. Validitas eksternal Teknik analisis ini biasa digunakan untuk
menunjukan dreajat ketepatan atau penelitian-penelitian yang bersifat
dapat diterapkannya hasil penelitian eksplorasi, misalnya ingin mengetahui
dimana sampel tersebut diambil. Cara persepsi masyarakat terhadap kenaikan
pengujian transferability ini dilakukan harga BBM, ingin mengetahui sikap guru
dengan membuat laporan yang rinci, terhadap pemberlakuan UU Guru dan
jelas, sistematis, dan dapat dipercaya Dosen, ingin mengetahui minat
sehingga pembaca dapat memutuskan mahasiswa terhadap profesi guru, dan
dapat atau tidaknya untuk sebagainya. Penelitian-penelitian jenis ini
mengalikasikan hasil penlitian tersebut biasanya hanya mencoba untuk
di tempat lain. mengungkap dan mendeskripsikan hasil
Pengujian dependability penelitiannya. Biasanya teknik statistik
Dalam penelitian kuantitatif, yang digunakan adalah statistik
depenability disebut reliabilitas. deskriptif. Teknik analisis statistik
Pengujian ini dilakukan dengan cara deskriptif yang dapat digunakan antara
melakukan audit terhadap keseluruhan lain: 1) Penyajian data dalam bentuk tabel
proses penelitian. Audit dilakukan oleh atau distribusi frekuensi dan tabulasi
dosen pembimbing skripsi. Tujuannya silang (crosstab). Dengan analisis ini
untuk memastikan apakah penelitian akan diketahui kecenderungan hasil
sudah reabel atau tidak. temuan penelitian, apakah masuk dalam
Pengujian confirmability kategori rendah, sedang atau tinggi; 2)
Pengujian confirmability disebut juga Penyajian data dalam bentuk visual
dengan uji obyektivitas penelitian. seperti histogram, poligon, ogive,
Pengujian ini dilakukan dengan menguji diagram batang, diagram lingkaran,
hasil penelitian dikaitkan dengan proses diagram pastel (pie chart), dan diagram
yang dilakukan. Pembimbing skripsi lambing; 3) Penghitungan ukuran

e-ISSN: 2723-0384 | p-ISSN: 2723-0376


70 Bedelau: Journal of Education and Learning
Vol. 1, No. 2 (2020)
tendensi sentral (mean, median modus); Hubungan antara penghasilan orang tua,
4) Penghitungan ukuran letak (kuartil, dan motivasi belajar dengan prestasi
desil, dan persentil); 5) Penghitungan belajar, dan 3) Pengaruh tayangan media
ukuran penyebaran (standar deviasi, televisi terhadap minat belajar anak.
varians, range, deviasi kuartil, mean Banyak sekali teknik analisis statistik
deviasi, dan sebagainya). yang dapat digunakan untuk analisis
Statistik inferensial korelasional ini, baik statistik parametrik
Kalau dalam statistik deskriptif maupun nonparametrik. Penggunaan
hanya bersifat memaparkan data, maka masing-masing teknik analisis tersebut
dalam statistik inferensial sudah ada sangat tergantung pada jenis skala
upaya untuk mengadakan penarikan datanya. Skala data tersebut terdiri dari:
kesimpulan dan membuat keputusan 1) Data nominal, yaitu data kualitatif
berdasarkan analisis yang telah yang tidak memiliki jenjang. Contoh
dilakukan. Biasanya analisis ini jenis kelamin, asal daerah, pekerjaan
mengambil sampel tertentu dari sebuah orang tua, hobby, dan sebagainya; 2)
populasi yang jumlahnya banyak, dan Data ordinal, yaitu data kualitatif yang
dari hasil analisis terhadap sampel memiliki jenjang, seperti tingkat
tersebut digeneralisasikan terhadap pendidikan, jabatan, pangkat, ranking
populasi. Oleh karena itulah statistik kelas, dan sebagainya; 3) Data
inferensial ini juga disebut dengan istilah interval/rasio, yaitu data kuantitatif atau
statistik induktif. Berdasarkan jenis data yang berupa angka atau dapat
analisisnya, statistik inferensial terbagi ke diangkakan. Contoh penghasilan,
dalam dua bagian: prestasi belajar, tinggi badan, tingkat
Analisis korelasional kecerdasan, volume penjualan, dan
Analisis korelasional adalah analisis sebagainya.
statistik yang berusaha untuk mencari Untuk menentukan jenis analisis
hubungan atau pengaruh antara dua korelasional yang tepat perhatikan Tabel
buah variabel atau lebih. Dalam analisis 3 berikut:
korelasional ini, variabel dibagi ke dalam Tabel 3. Jenis Analisis Korelasional
dua bagian, yaitu: 1) Variabel bebas Dilihat dari Skala Data
(independent variable), yaitu variabel
yang keberadaannya tidak dipengaruhi
oleh variabel lain; dan 2) Variabel terikat
(dependent variable), yaitu variabel yang
keberadaannya dipengaruhi oleh variabel
yang lain. Misalnya, penelitian tentang
hubungan antara jumlah sales dengan
volume penjualan. Jumlah sales
Analisis Komparasi
merupakan variabel bebas (X) dan
Analisis komparasi adalah teknik analisis
volume penjualan sebagai variabel terikat
statistik yang bertujuan untuk
(Y). Contoh penelitian yang berupaya membandingkan antara kondisi dua
untuk mencari korelasi antar variabel di buah kelompok atau lebih. Penggunaan
antaranya adalah: 1) Hubungan antara teknik analisis tersebut tergantung pada
motivasi belajar dengan hasil belajar, 2) jenis skala data dan banyak sedikitnya

e-ISSN: 2723-0384 | p-ISSN: 2723-0376


Bedelau: Journal of Education and Learning 71
Vol. 1, No. 2 (2020)
kelompok. Jenis-jenis analisis komparasi Persyaratan-persyaratan yang
dapat dilihat pada Tabel 4. biasanya harus dipenuhi dalam
Tabel 4. Jenis Analisis Komparasi penggunaan teknik statistik parametrik
Dilihat dari Jumlah Kelompok meliputi: 1) Sampel diambil secara
acak/random dari sebuah populasi; 2)
Data berskala interval atau data bersifat
kuantitatif; 3) Data berdistribusi normal,
artinya data yang diperoleh memiliki
distribusi seperti distribusi normal.
Pengujiannya dapat dilakukan dengan
menggunakan Kai Kuadrat, Kolmogorov-
Smirnov, Lilieford Test, Skewness dan
Beberapa contoh hipotesis
Kurtosis, atau Jarque-Bera Test; 4) Ada
komparatif di antaranya adalah: 1)
hubungan yang linear antara variabel
Perbedaan kualitas pelayanan antara
bebas dengan variabel terikatnya, artinya
toko A dan B; 2) Perbedaan minat
hubungan antara variabel bebas dan
mahasiswa terhadap profesi guru ditinjau
terikat bersifat linear atau garis lurus,
dari status sosial ekonomi orang tua; 3)
bukan kuadratik, kubik atau yang
Perbedaan prestasi belajar mahasiswa
lainnya. Pengujian dapat dilakukan
antara yang diajar dengan metode
dengan menggunakan uji F Tuna Cocok
konvensional dengan metode CTL; dan
(Lack of Fit Test) atau uji polynomial; 5)
4) Perbedaan produktivitas kerja
Tidak terjadi heterosedastisitas, artinya
karyawan sebelum dan sesudah
varians error yang dihasilkan dari sebuah
mengikuti pelatihan.
persamaan regresi tersebut haruslah
Di samping teknik analisis di atas,
bersifat homogen/sama untuk setiap nilai
terdapat dua kelompok analisis statistik
X. Pengujian dapat dilakukan dengan
ditinjau dari bentuk parameternya yakni
Park Test, Glesjer Test, Bartlett Test, Rho
statistik parametrik dan nonparametrik.
Spearman, dan Goldfield & Quant; 6)
Statistik parametrik adalah analisis
Tidak terjadi
statistik yang pengujiannya menetapkan
kolinearitas/multikolinearitas, artinya
syarats-yarat tertentu tentang bentuk
tidak terjadi korelasi yang terlalu tinggi
distribusi parameter atau populasinya,
antar variabel bebas. Pengujian dapat
seperti data berskala interval dan
dilakukan dengan analisis korelasi/
berdistribusi normal. Sedangkan statistik
regresi, Tolerance, dan VIF (Variance
nonparametrik adalah analisis statistik
Inflation Factor); 7) Tidak terjadi
yang tidak menetapkan syarat-syarat
otokorelasi, artinya error yang terjadi
tersebut. Dengan demikian, untuk dapat
murni berasal dari garis regresi dan
menggunakan teknik statistik parametrik
bukan berasal dari error pengamatan
harus ditinjau terlebih dahulu
yang lain. Pengujiannya adalah Durbin
persyaratan-persyaratan yang harus
Watson Test; 8) Ada homogenitas
dipenuhi.
varians, artinya varians antara kelompok

e-ISSN: 2723-0384 | p-ISSN: 2723-0376


72 Bedelau: Journal of Education and Learning
Vol. 1, No. 2 (2020)
satu dengan kelompok yang lain haruslah DAFTAR PUSTAKA
bersifat homogen/sama. Pengujiannya Creswell, J.W., & Creswell, J.D. (2018).
dapat dilakukan dengan Bartlett Test, Research design: Qualitative,
Cochran, F Max Hartley, atau Levene quantitative, and mixed methods
Test; 9) Ada homogenitas regresi, artinya approaches (5th ed.). LA: SAGE.
koefisien garis regresi antar kelompok Creswell, J. W. (2012). Educational
haruslah bersifat sama/homogen. research: Planning, conducting, and
Pengujiannya dapat dilakukan dengan uji evaluating quantitative and
F untuk kesamaan koefisien regresi. qualitative research (4th ed.). Boston,
MA: Pearson.
Tidak semua teknis statistik
parametrik harus memenuhi semua Creswell, J. W., Plano Clark, V.,
Gutmann, M., & Hanson, W. (2003).
persyaratan di atas, namun setiap jenis
Advanced mixed methods designs. In
teknik analisis memiliki persyaratan yang
A. Tashakkori & C. Teddlie (Eds.),
berbeda. Beberapa persyaratan yang Handbook of mixed method research
harus dipenuhi untuk masing-masing in the social and behavioral sciences
jenis teknik analisis dapat dilihat pada (pp. 209--240). Thousand Oaks, CA:
Tabel 5. Sage.
Tabel 5. Persyaratan dalam Creswell, J., & Plano Clark, V. (2011).
Penggunaan Teknik Analisis Designing and conducting mixed
Parametrik methods research (2nd ed.).
Persyaratan Thousand Oaks, CA: Sage.
Jenis Alat Analisis
Nomor
Korelasi dan regresi 1, 2, 3, 4, dan 5 Edmonds, W.A. & Kennedy, T.D. 2017. An
linear sederhana *) Applied Guide to Research Designs:
Korelasi dan regresi 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Quantitative, Qualitative, and Mixed
linear ganda *) Methods (2nd ed). London: Sage.
Uji t dan ANAVA 1, 2, 3, dan 8 Fraenkel, Jack. R., and Norman E.
Analisis Kovarians 1, 2, 3, 8, dan 9
Wallen. (2012). How to Design and
(ANAKOVA)
Evaluate Research in Education 8th
*) Untuk data yang bersifat time series
Edition. Boston: McGraw-Hill Higher
ditambah syarat nomor 7
Education
PENUTUP
Mertens, D.M. (2015). Research and
Simpulan menyajikan ringkasan evaluation in educational and
dari uraian mengenai hasil dan psychology: Integrating diversity with
pembahasan, mengacu pada tujuan quantitative, qualitative, and mixed
penelitian. Berdasarkan kedua hal methods. (4th ed.) USA: Sage.
tersebut dikembangkan pokok-pokok
Morgan, D. (1998). Practical strategies for
pikiran baru yang merupakan esensi dari
combining qualitative and
temuan penelitian. Saran disusun
quantitative methods: Applications
berdasarkan temuan penelitian yang
to health research. Qualitative Health
telah dibahas. Saran dapat mengacu pada
Research, 8, 362–376.
tindakan praktis, pengembangan teori
baru, dan/atau penelitian lanjutan. Morse, J., & Niehaus, L. (2009). Mixed
method design: Principles and

e-ISSN: 2723-0384 | p-ISSN: 2723-0376


Bedelau: Journal of Education and Learning 73
Vol. 1, No. 2 (2020)
procedures. Walnut Creek, CA: Left research: Integrating quantitative and
Coast Press qualitative approaches in the social
and behavioral sciences. Thousand
Teddlie, C., & Tashakkori, A. (2009).
Oaks, CA. Sage.
Foundations of mixed methods

e-ISSN: 2723-0384 | p-ISSN: 2723-0376

You might also like