You are on page 1of 10

Jurnal Il mu Politik dan Komunikasi Vo lu me VI No.

2 / Desember 2016

PENERAPAN E-GOVERNMENT DALAM PARADIPLOMASI


PEMERINTAH KOTA BANDUNG
Rino Adibowo, Sylvia Octa Putri

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Ko mputer Indonesia,


E-mail :aq_reno@yahoo.com ; sylvia_op@yahoo.com

Abstract

The implementation of e-government has become the agenda of the Government of Bandung since 2001. The use of e -
government at the local government had perceived benefits in achieving good governance that is effective, efficient,
transparency and accountability. The performance of government in serving the public are becoming more frequent and
satisfying.Along with the development of globalization, the actor in international relations is no longer only the state
but all components of society can become actors of international relations is no exception local / city governments. The
role of the city government as a subnational actors increasingly driven and focused on the ability of the international
cooperation undertaken by local / city governments such assister city cooperation. Paradiplomasi capacity refers to a
concept foreign policy run by local / city governments as a sub -state entity for a specific purpose in the realm of
international relations. Sister city cooperation is one of the paradiplomasi practic es undertaken by the Government of
Bandung.This study aims to assess and analyze an idea of how e-government implementation in Bandung City
Government in paradiplomasi activities. Thus Bandung City Government can develope policy strategies in the
implementation and use of e-government more comprehensively

Keywords : E-Government, Paradiplomasi, Sister City, Cooperation, Bandung

Abstrak

Penerapan e-government telah menjadi agenda Pemerintah Kota Bandung sejak tahun 2001.Pemanfaatan e -government
sendiri d i Pemerintah Kota telah dirasakan manfaatnya dalam mewu judkan good governance yang efektif, efisien,
transparansi dan akuntabilitas.Kinerja pemerintah dalam melayani masyarakat men jadi semakin men ingkat dan
memuaskan. Seiring dengan perkembangan globalisasi, aktor dalam hubungan internasional bukan lagi hanya negara
akan tetapi semua ko mponen masyarakat dapat menjadi aktor hubungan internas ional tidak terkecuali pemerintah
daerah/kota. Peran pemerintah kota sebagai aktor subnasional semakin d idorong dan dititikberatkan pada kemampuan
dalam menjalin kerjasama internasional. Kerjasama internasional yang dilaku kan oleh pemerintah daerah/kota seperti
kerjasamasister city (kota kembar). Paradiplo masi meru juk pada suatu konsep kapasitas kebijakan luar negeri yang
dijalankan oleh pemerintah daerah/kota sebagai entitas sub -negara untuk tujuan tertentu dalam ranah hubungan
internasional. Kerjasama sister city merupakan salah satu dari praktik paradiplo masi yang dilakukan oleh Pemerintah
Kota Bandung. Penelit ian ini bertujuan mengkaji dan menganalisa gambaran bagaimana penerapan e -government di
pemerintah Kota Bandung dalam kegiatan paradiplo masi Pemerintah Kota Bandung. Dengan demikian Pemerintah
Kota Bandung dapat menyusun strategi kebijakan dalam penerapan maupun pemanfaatan e -government secara lebih
ko mprehensif

Kata kunci : E-Government, Paradiplo masi, Sister City, Kerjasama, Bandung

1. Pendahuluan dan akuntabilitas dalam kinerja pemerintah


1.1.Latar Belakang yang kemudian mengarah pada terwujudnya
perbaikan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat. Penyelenggaraan pemerintah
Perkembangan Teknologi Informasi dan
menggunakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi merupakan peluang baru bagi
Komunikasi dikenal sebagai Electronic
Pemerintah dengan memanfaatkannya dalam
Government atau E-Government.
penyelenggaraan pemerintah sehingga
dicapainya efisiensi, efektivitas, transparansi

91
JIPSi Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume VI No. 2/Desember 2016

Diberlakukannya Undang-Undang No.23 twitter, penerapan e-government dengan


Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah mengusung konsep Open Government, e-
dengan semangat otonomi daerah, mendorong procurement, e-payment, update harga pasar,
setiap daerah untuk berupaya meningkatkan panic button, media social mapping, dengan
citra, kualitas penyelenggaran pemerintahan melibatkan banyak pihak yang diajak untuk
dan tentunya kualitas pelayanan publiknya. menjalin kerjasama secara intensif di berbagai
Penerapan E-Government dalam sektor.
penyelenggaraan pemerintah dinilai dapat Melihat perkembangan yang telah
meningkatkan performa kinerja Aparatur dilakukan oleh Kota Bandung maka membuka
Pemerintah. Pembuatan situs/web Pemerintah peluang besar bagi Bandung meningkatkan
Daerah merupakan langkah awal dalam daya tawarnya dan menjalin kerjasama dengan
pengembangan konsep E-Government. berbagai pihak tak terkecuali dengan
Dengan demikian pihak-pihak yang Pemerintah Kota di negara lain. Dalam kajian
berkepentingan/stakeholders (pemerintah, Diplomasi dalam studi Hubungan
pelaku bisnis, masyarakat, swasta) dapat Internasional kewenangan daerah untuk
memperoleh informasi, berinteraksi dan melakukan kerja sama luar negeri disebut
melakukan transaksi/pelayanan publik dapat Paradiplomasi.
lebih cepat, efektif, dan efesien.Penggunaan Di Indonesia, Paradiplomasi didukung
ICT dalam sektor pemerintahan inilah yang dengan adanya suatu kebijakan yaitu Undang-
kemudian menghasilkan hubungan-hubungan Undang No.23 Tahun 2014 tentang
baru yang dikenal sebagai ruang lingkup e- Pemerintah Daerah, Kebijakan tersebut
Government seperti G2C (government to sebagai landasan hukum bagi Pemerintah Kota
citizen), G2B (government to business), G2G Bandung dalam melaksakan
(government to government), dan G2E Paradiplomasi. Undang-Undang No.23 Tahun
(government to employees). 2014 tentang Pemerintah Daerah membahas
Kota Bandung telah mengembangkan E- tentang perubahan kewenangan yang dimiliki
Government sejak tahun 2001 dengan adanya oleh Pemerintah, sejak memasuki era
www.bandung.go.id yang merupakan gerbang Desentralisasi terdapat kewenangan daerah
Kota Bandung bagi masyarakat global melalui otonom untuk melakukan sebagian kerja sama
internet. Dalam penerapannya tentulah tidak luar negeri. Hal ini terdapat dalam Pasal 42
mudah dan murah, namun keseriusan kota ayat (1), bahwa Dewan Perwakilan Rakyat
Bandung dalam menerapkan E-Government Daerah (DPRD) mempunyai tugas dan
hingga saat ini telah menunjukkan sejumlah wewenang untuk memberikan persetujuan
hasil. Infrastruktur fasilitas pemerintahan serta terhadap rencana kerjasama internasional yang
pelayanan publik berbasis internet telah dilakukan oleh pemerintah daerah. Ditegaskan
berkembang dengan baik di Kota Bandung. pula dalam penjelasan pasalnya bahwa selain
Dalam perkembangannya. dibawah sister city/province, Pemerintah Daerah juga
kepemimpinan Walikota Ridwan Kamil, Kota dapat membuat perjanjian kerjasama teknik
Bandung semakin memperjuangkan citranya termasuk bantuan kemanusiaan, kerjasama
sebagai Smart City, dan ini dibuktikan dengan penerusan pinjaman/hibah, kerjasama
masuknya Bandung dalam nominasi World penyertaan modal dan kerjasama lainnya
Smart City Award 2015 yang diselenggarakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
di Barcelona. Langkah- langkah yang Kebijakan/ Undang-Undang menjadi landasan
dilakukan untuk menjadi Smart City hukum pelaksanaan Paradiplomasi.
diantaranya Pembentukan Dewan Smart City, Kota Bandung telah mengadakan
Bandung Command Center, perbaikan fasilitas hubungan kerjasama Sister City sejak tahun
internet di Instansi/SKPD Pemerintah Kota 1960 dengan Kota Braunschweig, Jerman,
Bandung, mewajibkan seluruh SKPD, Camat, sehingga menjadi kota pertama sekaligus Kota
Lurah di Bandung untuk memiliki akun terlama dalam penyelenggaran kerjasama

92
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume VI No. 2/Desember 2016 JIPSi
Sister City di Indonesia. Seiring dengan 1) Government to Citizen (G-to-C), Tipe G-to-
perkembangan jaman dan teknologi, Kota C ini merupakan aplikasi e-Government
Bandung memperluas jalinan hubungan yang paling umum, yaitu dimana
kerjasama dengan kota-kota lain di Luar pemerintah membangun dan menerapkan
Negeri seperti Kota Forth Woth – Texas, berbagai portofolio teknologi informasi
Amerika Serikat; Kota Suwon, Republik dengan tujuan utama untuk memperbaiki
Korea; Yingkou dan Liuzhou, Republik hubungan interaksi dengan masyarakat
Rakyat Tiongkok, Petaling Jaya, Malaysia. (rakyat).
Melalui konsep sister city maka Kota Bandung 2) Government to Business (G-to-B), relasi
dapat memiliki peluang untuk berkembang dan yang baik antara pemerintah dengan
berinteraksi lebih luas dengan masyarakat kalangan bisnis yang bertujuan untuk
Dunia Internasional di berbagai bidang. memperlancar para praktisi bisnis dalam
menjalankan roda perusahaannya, yang
Latar belakang tersebut mendorong tim juga dapat menguntungkan pemerintah jika
peneliti untuk membuat penelitian berjudul terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif
Penerapan E-Government Dalam dengan industri swasta.
Paradiplomasi Pemerintah Kota Bandung 3) Government to Government (G-to-G),
Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu
1.2. Rumusan Masalah pemerintah dengan pemerintah setiap
harinya tidak hanya berkisar pada hal- hal
Penerapan E-Government dalam yang berbau diplomasi semata, namun lebih
kerjasama sister city Kota Bandung dapat jauh lagi untuk memperlancar kerjasama
dipahami sebagai bentuk pelayanan yang dapat antar negara dan kerjasama antar entiti-
diberikan dalam hubungan kemitraan antar entiti negara (masyarakat, industri,
Pemerintah Kota dalam pertukaran informasi, perusahaan, dan lain- lain) dalam melakukan
prospek kerjasama bidang ekonomi dan hal- hal yang berkaitan dengan administrasi
budaya yang efektif, efisien dan perdagangan, proses-proses politik,
transparan.Penelitian ini bertujuan untuk mekanisme hubungan sosial dan budaya,
mengkaji dan menganalisa Bagaimana dan lain sebagainya. Hubungan administrasi
Penerapan E-Government dalam antara kantor-kantor pemerintah setempat
Paradiplomasi Pemerintah Kota Bandung. dengan sejumlah kedutaan-kedutaan besar
atau konsulat jenderal untuk membantu
1.3. Maksud dan Tujuan penyediaan data dan informasi akurat yang
dibutuhkan oleh para warga negara asing
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai yang sedang berada di tanah air; Aplikasi
adalahMemberikan rekomendasi kepada yang menghubungkan kantor-kantor
Pemerintah Kota Bandung, berkenaan dengan pemerintah setempat dengan bank-bank
strategi kebijakan dalam pemanfaatan e- asing milik pemerintah di negara lain
government dalam Paradiplomasi Pemerintah dimana pemerintah setempat menabung dan
Kota Bandung menanamkan uangnya; Pengembangan
suatu sistem basis data intelijen yang
2. Kajian Pustaka dan Kerangka berfungsi untuk mendeteksi mereka yang
Pemikiran tidak boleh masuk atau keluar dari wilayah
2.1.Electronic Government negara (cegah dan tangkal); Sistem
informasi di bidang hak cipta intelektual
E-Government adalah penggunaan ICT untuk untuk pengecekan dan pendaftaran terhadap
meningkatkan hubungan antara pemerintah karya-karya tertentu yang ingin
dengan pihak-pihak lain. Terdapat 4 (empat) memperoleh hak paten internasional; dan
tipe relasi dari E-Government yaitu : lain sebagainya.

93
JIPSi Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume VI No. 2/Desember 2016

4) Government to Employee (G-to-E), masalah yang lebih khusus tanpa menyalahi


diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja aturan pada suatu kedaulatan Negara dan
dan kesejahteraan para pegawai negeri atau berada dalam pengawasan Negara.
karyawan pemerintahan yang bekerja di Paradiplomasi merupakan Diplomasi regional
sejumlah institusi sebagai pelayan yang berada dibawah kedaulatan Negara yang
masyarakat. dalam mekanismenya menjadikan aktor
Negara sebagai penghubung untuk
2.2.Paradiplomasi tercipatanya hubungan tersebut (Keating,
2000:2). Paradiplomasi merupakan
Istilah Paradiplomasi mulai pengembangan dari adanya Hubungan Luar
diperkenalkan oleh Soldatos Panayotis, dan Negeri secara langsung yang dilakukan oleh
kemudian dikembangkan oleh Ivo Duchachek aktor subnasional, yang mempunyai tujuan
dalam Perforated Sovereignties Towards a tertentu dalam berbagai bidang yang ditujukan
Typoloy of New Actors In International untuk kesejahteraan daerah yang dinaungi
Relations dalam Federalism and International Pemerintah subnasional tersebut dibawah
Relations : The Role of Sub-national Units, pengawasan Pemerintah Nasional dalam
Paradiplomasi dilakukan oleh pemerintah sub- rangka menghadapi globalisasi (Ravenheill,
nasional disuatu Negara dengan Pemerintah 1999:134)
sub- nasional di Negara lain, baik wilayah sub- Motivasi terkuat yang melatarbelakangi
nasional maupun kedua wilayah Negara munculnya keinginan daerah untuk melakukan
tersebut tidak berbatasan (Duchacek, 1999:68) kegiatan Diplomasi adalah faktor ekonomi.
Paradiplomasi merupakan Tujuan daerah untuk
desentralisasi kekuasaan politik dan melakukan Paradiplomasi dalam hal ini adalah
kewenangan administratif dalam sebuah proses untuk menarik investasi asing, menarik
yang terjadi pada aktor-aktor sub nasional, perusahaan multinasional ke wilayahnya, dan
Institusi politik dan kebijakan publik suatu menargetkan pasar ekspor baru. Fungsinya
Pemerintahan Pusat dalam kewenangan tertuju semata untuk berkompetisi di tingkat
menjalankan hubungan Luar Negeri, karena global, sehingga tidak memiliki faktor politik
Pemerintah Daerah merupakan bentuk yang sama sekali. Hans Michelmann menjelaskan
nyata dari Implementasi Kebijakan Publik faktor pendorong paradiplomasi yang meliputi:
(Michaelmann, 2009 :177). 1) Dorongan dan upaya- upaya segmentasi
Kemudian menurut pendapat ahli yang baik atas dasar objektif antara lain
lain bahwa Paradiplomasi merupakan salah perbedaan geografi, budaya, bahasa,
satu sumber kekuatan nasional, dalam agama, politik dan faktor- faktor lain yang
pelaksanaanya merujuk pada hubungan secara objektif berbeda dengan wilayah
internasional yang dilakukan institusi lain di Negara tempat unit subnasional
subnasional, regional dan lokal guna untuk tersebut berada, maupun atas dasar
mencapai tujuannya. Dalam era globalisasi persepsi yang meskipun terkait dengan
fenomena ini begitu kuat seiring dengan dasar objektif namun lebih banyak
terbukanya akses dan meningkatnnya peran didorong oleh faktor-faktor politik;
dan pengaruh aktor non-Negara dalam arena 2) Adanya ketidakseimbangan dan
Hubungan Internasional, daerah memiliki keterwakilan unit- unit subnasional serta
kesempatan mempromosikan perdagangan, pada unit nasional dalam Hubungan Luar
investasi dan berbagai potensi kerjasama yang Negeri;
melewati batas yuridiksi Negara (Darmayanti, 3) Perkembangan ekonomi dan institusional
2011:2). yang alamiah pada unit subnasional
Paradiplomasi tidak berusaha mewakili mampu mendorong Pemerintah
kepentingan Nasional suatu Negara secara subnasional untuk mengembangkan
umum dan luas namun lebih ditujukan pada perannya;

94
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume VI No. 2/Desember 2016 JIPSi
4) Kegiatan Paradiplomasi juga bisa informasi dilakukan dalam mendorong
dilatarbelakangi oleh gejala internasional kerjasama dan pembangunan di kedua Kota
yang secara mudah dapat diartikan tersebut.Kerjasama Ekonomi merupakan
mengikuti hal-hal yang dilakukan unit sub- bidang terpenting dalam kerjasama Sister City
nasionalnya; dengan tujuan meningkatkan perdagangan
5) Adanya kesenjangan institusional dalam antar Kota. (Souder dan Bredel, 2005:4)
perumusan kebijakan Hubungan Luar
Negeri dan Inefisiensi pelaksanaan
3. Objek dan Metode Penelitian
Hubungan Luar Negeri pada Pemerintahan
Nasional;
Dalam penelitian ini tim peneliti
6) Masalah- masalah yang terkait dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif.
Nation Building dan konstitusional juga
Penelitian ini berupaya menjawab bagaimana
dapat mendorong Pemerintah sub nasional
penerapan E-Government dalam Kerjasama
melakukan Paradiplomasi;
Sister City sebagai praktik paradiplomasi
7) Domestikasi Politik Luar Negeri sebagai
Pemerintah Kota Bandung. Dengan demikian
dampak dari mengemukanya isu- isu low
akan diperolehnya informasi dan data yang
politic telah memotivasi Pemerintah
relevan untuk menjawab sejauh mana
subnasional yang memiliki kepentingan
pemanfaatan egovernment oleh Pemerintah
dan kompetensi konstitusional untuk
Kota Bandung dalam praktik paradiplomasi.
melakukan Paradiplomasi.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
2.3. Kerjasama Sister City triangulasi, dimana menggunakan kombinasi
teknik pengumpulan data secara simultan
Sister City atau Kota Kembar merupakan seperti :
hubungan kemitraan yang terjalin dalam (i) Studi Pustaka
konteks hubungan antar Kota dalam kerjasama Studi Pustaka dilakukan mengingat
yang saling menguntungkan dan saling tersedianya informasi dan dat adalam
membantu serta menganut prinsip perlakuan jumlah besar mengenai penerapan e-
sama. Dalam buku dokumen Sister City Kota government di pemerintah daerah dan
Bandung dijelaskan bahwa Sister City adalah juga penerpan egovernment di
suatu bentuk kerjasama yang melibatkan Kota Pemerintah Kota Bandung khususnya.
disuatu Negara dengan Kota di Negara lainnya Hal ini dapat ditelusuri melalui berbagai
yang bertujuan untuk meningkatkan rasa informasi dalam buku, jurnal ilmiah,
persaudaraan yang erat dan saling koran, majalah, serta sumber informasi
menguntungkan, Sister City dapat dari artikel dan berita melalui
meningkatkan volume kerjasama dengan situs/website di internet.
perkembangan di berbagai bidang kerjasama (ii) Dokumentasi
yang dianggap perlu bagi kesejahteraan Teknik ini digunakan untuk menganalisa
masyarakat disuatu Kota (Pemerintah Kota sumber informasi yang tersedia dari
Bandung). dokumen-dokumen resmi seperti
Kerjasama Sister City terbagi kedalam dokumen kebijakan dan regulasi yang
Kerjasama Budaya, Akademik, pertukaran berkenaan penerapan egovernment,
Informasi dan Ekonomi.Kerjasama Budaya kerjasama sister city dan sebagainya.
ditujukan untuk memahami keanekaragaman (iii) Rekam Jejak.
budaya yang berbeda sehingga dapat Teknik ini digunakan untuk memperoleh
terjalinnya pemahaman mengenai latar dan menganalisa rekam jejak dan
belakang budaya. Kerjasama akademik informasi terutama yang berkaitan
melibatkan pengiriman Duta atau Delegasi dengan penerapan egovernment di
maupun kerjasama Akademik.Pertukaran Pemerintah Kota Bandung dan

95
JIPSi Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume VI No. 2/Desember 2016

kerjasama sister city sebagai praktik page khusus Twin Cities, dengan motto
paradiplomasi yang dilakukan oleh “There are friends all over the world for you!”
Pemerintah Kota Bandung seperti awal yang menampilkan profil mitra sister cities
mula penerapan egovernment dan kota Brauncheweigh, termasuk di dalamnya
kerjasama sister city dilakukan, tahap- profil Kota Bandung beserta informasi
tahap implementasi egovernment dan kerjasama yang telah dilakukan oleh kedua
kerjasama sister city, sejak kapan Kota dan contact person dari pihak Pemerintah
pemanfaatan egovernment dalam upaya Kota Bandung yang dapat dihubungi. 2 Mitra
meningkatkan kerjasama sister city. sister city Bandung lainnya yaitu Forth Worth,
(iv) Wawancara Negara bagian Texas, Amerika Serikat
Teknik ini digunakan untuk memperoleh memiliki laman khusus Forth Worth Sister
data secara mendalam dari informan Cities International dengan motto Connecting
sebagai pihak yang berwenang dan Globally, Thriving Locally. 3 Pada laman utama
memiliki kapasitas berkenaan dengan terdapat Bendera Indonesia dan Bandung
penelitian sebagai mitra sister city Forth Worth.Informasi
tentang Kota Bandung dapat diperoleh melalui
profil, kegiatan kerjasama, informasi travel
4. Hasil dan Pe mbahasan
dan sister cities facebook page. Pada
4.1.Penerapan Model G to G dalam
situs/website Kota Liuzhou juga terdapat page
Aktivitas Paradiplomasi Kota Bandung
khusus kerjasama sister cities yang dilakukan
oleh Kota Lizhou dan Kota Bandung. 4 Pada
Didalam Penerapan E-Government,
situs/website Kota Yingkou terdapat page
Kota Bandung dapat memanfaatkan model G
khusus sister cities, namun informasi tentang
to G dalam aktivitas paradiplomasi dalam
Bandung sebagai mitra sister city tidak dapat
berinteraksi dengan Pemerintah Kota mitra
ditemukan. 5
sister city melalui
Pada portal.bandung.go.id juga tidak
situs/websiteportal.bandung.go.id guna
tersedia pilihan multibahasa seperti Bahasa
membuka peluang dan kerjasama dalam
Inggris dan bahasa asing lainnya. Penggunaan
berbagai bidang. Pembuatan page mitra sister
fitur multibahasa, Misalnya bahasa negara dari
city beserta dengan informasinya sehingga
mitra Pemerintah Kota sister city pada
kerjasama yang terjalin dapat menjadi
portal.bandung.go.id juga akan mempermudah
informasi yang mudah diakses oleh banyak
aksesibilitas informasi tentang Kota Bandung
pihak termasuk masyarakat internasional.
oleh warga negara atau warga kota yang
Berdasarkan pengamatan dan temuan
bermitra dengan Kota Bandung.
tim peneliti, pada portal.bandung.go.id belum
Dilain pihak, tim peneliti menemukan
tersedianya fitur/page khusus yang berkenaan
alamat situs/website di luar situs resmi portal
dengan aktivitas paradiplomasi Kota Bandung
bandung.go.id yang justru lebih banyak
secara khusus. Dalam hal kerjasama Apabila
memberikan informasi mengenai aktivitas
menggunakan tool search maka informasi
paradiplomasi Kota Bandung. Alamat
mengenai sister city akan diperoleh dalam
situs/website tersebut diperoleh ketika
bentuk artikel. Sebagai pembanding kita dapat
dilakukan search engine pada Google dengan
melihat contoh seperti yang dilakukan oleh
Pemerintah Kota Suwon, Korea Selatan yang
2
membuat page khusus mitra sister city berikut Diakses melalui
https://www.braunschweig.de/english/city/twincities/par
dengan informasi dan potensi Bandung dalam
tner_freundschaftsstaedte_bandung.html
bidang investasi dan kerjasama. 1 Selain itu 3
Diakses melalui http://www.fwsistercit ies.org/
pada portal Kota Braunchweigh juga tersedia 4
Diakses melalui
http://english.liu zhou.gov.cn/info/sister/201004/t201004
05_ 370412.ht m
1 5
Diakses melalu i http://www.suwon.go.kr/sw- Diakses melalui
www/www05/www05-01/www05-01-14.jsp#none http://english.yingkou.net.cn/sistercity.htm

96
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume VI No. 2/Desember 2016 JIPSi
memasukkan keyword “Sister City Kota paradiplomasi yang terdapat pada
Bandung “.Situs/website tersebut adalah portal.bandung.go.id dan http://bdg.ksln.co.id/
http://bdg.ksln.co.id/.Situs/website ini Ini dapat kita telurusi apabila kita gunakan tool
merupakan situs/website Sub Bagian search pada portal.bandung.go.id maka ketika
Kerjasama Luar Negeri Kota Bandung. Sub kita memasukkan keyword “sekretariat
bagian ini merupakan perangkat pemerintah daerah” “ kerjasama luar negeri “ maka belum
daerah yang berfungsi sebagai penanggung ada informasi apapun yang dapat kita akses.
jawab pelaksanaan kerjasama luar negeri di Selanjutnya apabila kita mengklik salah satu
bawah Sekretariat Daerah Kota Bandung. Sub page pada portal.bandung.go.id misalnya pada
bagian ini mempunyai bidang garapan yaitu page Sumber Daya Kota dan sub page SKPD
Fasilitasi Kegiatan Sister City, Fasilitasi dan dan Bidang Urusan maka juga belum ada
Koordinasi Kegiatan Program City Net informasi apapun yang dapat kita akses.
Indonesia, Fasilitasi dan Koordinasi dengan Jika merujuk pada informasi yang
Pihak Luar Negeri yang dilakukan SKPD, dan disediakan dalam http://bdg.ksln.co.id/
Fasilitasi dan Koordinasi Perjalanan Dinas mengenai tahapan-tahapan dalam kegiatan
Luar Negeri yang dilakukan Pejabat dan kerjasama luar negeri seperti sister city sebagai
Aparatur di Lingkungan Pemerintah Kota aktivitas paradiplomasi, akan ada beberapa
Bandung. 6 tahap yang akan dilalui diantaranya yaitu tahap
Apabila diamati secara situs/website penjajakan, penandatangan Letter of Intent
http://bdg.ksln.co.id/ bersifat legal namun (LoI), penyusunan rencana kerjasama,
tidak resmi dibandingkan dengan persetujuan DPRD, permintaan fasilitasi
portal.bandung.go.id bila dilihat dari pemerintah, penyusunan draft MOU,
penggunaan domain dari alamat penandatangan MOU, pelaksanaan kerjasama,
situs/website.Namun situs/website evaluasi pelaksanaan, pelaporan pelaksanaan
http://bdg.ksln.co.id/ memberikan informasi kerjasama. Maka tahap awal yang akan
lebih banyak tentang kegiatan dan aktivitas dilakukan adalah penjajakan, dimana
paradiplomasi Kota Bandung.Pada penjajakan dilakukan dengan saling tukar
situs/website http://bdg.ksln.co.id/ tersedia menukar informasi dan potensi kota yang
pilihan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dimiliki antar kedua pihak. Pertukaran ini
yang dapat diakses oleh siapapun dengan dapat memanfaatkan kantor perwakilan negara
mudah dan tentunya dapat diakses oleh asing di Indonesia atau kantor perwakilan RI
masyarakat internasional yang ingin di luar negeri. Pada tahap ini kedua pihak
mengetahui Kota Bandung. Pada situs/website saling memberikan gambaran mengenai
http://bdg.ksln.co.id/ pengunjung juga dapat kondisi masing - masing kota secara
mengakses media social @BagKSD_Bdg yang umum. Disamping itu juga dibicarakan
merupakan Akun resmi Bagian Kerjasama mengenai kemungkinan bidang - bidang
Sekretariat Daerah Kota Bandung yang kerjasama.Misalnya : good governance,
intensitas updating informasinya dapat promosi pariwisata, sales mission,
dikatakan baik. seminar, capacity building dan
Tim peneliti menyadari bahwa sebagainya. Untuk itu proses penjajakan dapat
ketersediaan data dan informasi yang dapat ditunjang melalui penggunaan situs/website
diakses melalui situs/website pemerintahan dalam rangka tukar- menukar
http://bdg.ksln.co.id/ merupakan bagian dari informasi dan potensi kota yang dimiliki.
tupoksi Sub Kerjasama Luar Negeri terkait. Artinya keberadaan situs/website dalam
Akan tetapi tim peneliti melihat belum adanya penerapan e-government dalam model G to G
sinkronisasi dan koordinasi terkait informasi dapat dimanfaatkan secara positif dalam
yang berkenaan dengan aktivitas aktivitas paradiplomasi.
Dalam pengamatan tim peneliti dalam
kerjasama sister city sebagai praktik
6
Diakses melalu i http://bdg.ksln.co.id/

97
JIPSi Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume VI No. 2/Desember 2016

paradiplomasi Kota Bandung, informasi yang mancanegara, masuk dalam kategori “world
tersedia hanya bersifat memberikan informasi citizens” yang masuk dalam kategori ini.
secara umum tentang kerjasama yang sudah Dalam berita yang dilansir oleh CNN
dilakukan negara kota mitra, namun tidak Indonesia, Kota Bandung merupakan Kota
memetakan bahwa kemanfaatan apa yang Terfavorit oleh Wisatawan Se-
didapat oleh Kota Bandung dengan bekerja ASEAN.Bandung telah menjadi salah satu
sama dengan Kota Bandung. Pencapaian destinasi wisata yang dilirik oleh wisatawawan
kerjasama dan manfaat yang diperoleh dalam mancanegara terutama di ASEAN.Popularitas
berbagai bidang perlu dirinci dan detail, begitu Bandung semakin meningkat setelah
pula dengan potensi yang dimiliki oleh Kota diadakannya Peringatan Konferensi Asia
Bandung. Diharapkan portal.bandung.go.id Afrika (KAA) tahun 2015. Dalam hal ini
kedepannya dapat memiliki informasi yang pemerintah Kota Bandung dapat memberikan
lengkap dalam kerjasama luar negeri, sehingga layanan informasi mengenai Pariwisata Kota
menarik pihak pemerintah kota di negara- Bandung, misalnya informasi tentang tempat
negara asing untuk bekerjasama dengan Kota wisata, hotel, restoran/cafe, shopping
Bandung.Untuk itu perlu dibangun kerjasama centre,pusat kesenian dan budaya, tempat
dan sharing informasi antara pemerintah kota pembelian souvenir khas Kota Bandung,
Bandung dan Kedutaan Besar RI di negara termasuk juga link layanan pembelian tiket-
kota mitra. tiket wisata secara online, download brosur
Wisata Kota Bandung, link aplikasi-aplikasi
yang dapat didownload tentang Kota Bandung,
4.2 Model G to C dalam Aktivitas
begitu juga polling atau testimony wisatawan
Paradiplomasi Kota Bandung
mancanegara tentang Kota Bandung. Akan
Dalam Penerapan E-Government model G tetapi saat ini layanan- layanan informasi ini
to C dilaksanakan oleh pemerintah dimana belum terintegrasi dengan baik.Informasi
pemerintah membangun dan menerapkan mengenai pariwisata Kota Bandung dapat
berbagai portfolio teknologi informasi dengan diakses melalui bandung tourism.com,
tujuan utama memperbaiki hubungan interaksi sedangkan melalui portal.bandung.go.id
dengan masyarakat. Selama ini penerapannnya informasi yang diperoleh masih berupa artikel
dengan memberikan layanan kepada dan berita. Ketersediaan informasi dan layanan
masyarakat secara online sehingga dapat ini akan mendorong promosi Pariwisata Kota
menghemat waktu, efisien dan transparan. Bandung dan dampak positif bagi ekonomi
Tentu saja pelayanan yang dilakukan oleh masyarakat Kota Bandung.
pemerintah Kota masih dibatasi kepada
warganya saja. Berkenaaan dengan
4.3 Model G to B dalam Aktivitas
paradiplomasi ada peluang yang dapat
Paradiplomasi Kota Bandung
ditangkap dengan pengunaan pola G to C ini,
dimana definisi “C” dapat dikembangkan Penerapan Model G to B dalam pemerintahan
secara luas dengan tidak hanya memandang adalah bagaimana sebuah pemerintahan
“citizens” dari suatu negara atau masyarakat membentuk sebuah lingkungan bisnis yang
kota, namun juga “world-citizens” yaitu kondusif agar roda perekonomian sebuah
masyarakat dunia atau masyarakat negara dapat berjalan sebagaimana mestinya.
internasional. Pelayanan yang diberikan tentu Kota Bandung saat ini menjadi magnet bagi
saja berbeda, apalagi yang berkenaan dengan para investor asing.Dalam melakukan
perihal administratif seperti mengurus KTP, aktivitasnya para investor atau entitas bisnis
SIM, Pajak dsb. Namun pelayanan secara membutuhkan data dan informasi yang
informasi dan interaktif masih dapat diberikan dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung.
oleh Pemerintah Kota. Wisatawan Ketersediaan data dan informasi akan
meningkatkan peluang investasi di Kota

98
Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume VI No. 2/Desember 2016 JIPSi
Bandung. Iklim investasi, kemudahan dalam menyebabkan informasi mengenai Kota
melakukan bisnis, kemudahan dalam Bandung sulit diakses oleh publik maupun
pengurusan izin, transparansi harus dapat pihak asing.
tersosialisasikan dengan baik.Sehingga para 3) Belum terjalinnya kerjasama dan sharing
investor maupun pelaku bisnis memiliki informasi dalam ranah antara pemerintah
kepercayaan (trust) dalam menjalankan kota Bandung dan perwakilan atau
aktivitas bisnisnya. Terkait paradiplomasi, Kedutaan Besar RI di negara mitra sister
Kota Bandung kedepannya dapat menarik cities. Selain itu belum terlihatnya hasil
investor asing dan membawa dampak positif dan manfaat dari kerjasama sister city
bagi pembangunan dan ekonomi Kota antara Pemerintah Kota Bandung dengan
Bandung kota lainnya yang dapat diakses oleh
publik.
4) Paradiplomasi melalui Penerapan E-
4.4 Model G to E dalam Aktivitas Governancemenggunakan model G to G, G
Paradiplomasi Kota Bandung to C, G to B, dan Gto E dapat
meningkatkan bargaining power Kota
Berdasarkan hasil pengamatan yang
Bandung sebagai smart city
dilakukan tim peneliti dalam model G to E
terdapat permasalahan yaitu manajemen
5.2 Rekomendasi
aparatur pemerintah Kota Bandung Bandung),
portal.bandung.go.id belum maksimal praktik
1) Pemerintahan Kota Bandung perlu
paradiplomasi. Sejauh ini Wali Kota Bandung
mensinergikan penerapan E-Government
merekrut tenaga profesional non-PNS yang
yang sudah berjalan selama ini dalam
menggunakan biaya operasional Walikota
praktik paradiplomasi sehingga dapat
dalam menangani dan menindaklanjuti urusan
meningkatkan citra kota Bandung di dunia
kerjasama luar negeri. Artinya aktivitas
internasional
paradiplomasi dalam model G to E E-
2) Peningkatan kerjasama dengan mitra sister
Government Kota Bandung, belum maksimal
city, begitu juga dengan perwakilan RI di
terlaksana. Dalam konteks paradiplomasi,
luar negeri atau di negara mitra sister city
model G to E ini dapat dikembangkan berupa
melalui koordinasi, sharing data dan
sistem pengembangan karir pegawai
penyediaan informasi secara online agar
pemerintah dan perbaikan kualitas SDM dalam
mudah diakses oleh publik
kerjasama luar negeri dan e-government
3) Perlunya dikembangkannya konsep
Bandung Cyber-Paradiplomacy oleh
5. Kesimpulan dan Rekomendasi Pemerintah Kota Bandung, dengan
5.1 Kesimpulan mengoptimalisasi dari penerapan E-
Government dan Paradiplomasi dalam
1) Bandung belum memiliki page khusus mempromosikan Kota Bandung dan
dalam portal bandung.go.id yang memiliki menarik minat masyarakat internasional
data dan informasi tentang praktik terhadap kota Bandung di berbagai bidang.
Paradiplomasi yang dilakukan Kota
Bandung, misalnya kerjasama sister city,
terutama kota-kota yang telah memiliki
kerjasama sister city dengan Bandung.
Dilain pihak mitra sister city telah
menyediakan page khusus dalam
kerjasamanya dengan Kota Bandung.
2) Belum tersedianya pilihan multi bahasa
pada portal bandung.go.id, Hal ini

99
JIPSi Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Volume VI No. 2/Desember 2016

Daftar Pustaka Website


http://www.suwon.go.kr/sw-
Buku
www/www05/www05-01/www05-01-
Michaelmann, Hans dan Soldatos, Panayotis. 14.jsp#none
1990. Federalism and International https://www.braunschweig.de/english/city/twi
Relations : the Role of Subnational ncities/partner_freundschaftsstaedte_ban
Units. Oxford : Clarendon Press dung.html
http://www.fwsistercities.org/
Ravenhill, John. Paradiplomacy in Action, The http://english.liuzhou.gov.cn/info/sister/20100
Foreign Relations of Sub National 4/t20100405_370412.htm
Governments http://english.yingkou.net.cn/sistercity.htm
http://bdg.ksln.co.id/
Richardus Eko Indrajit. 2004. Electronic http://www.cnnindonesia.com/gaya-
Government: Strategi Pembangunan hidup/20150210162426-269-
Dan Pengembangan Sistem Pelayanan 31086/survei-bandung-kota-terfavorit-
Publik Berbasis Teknologi Digital. wisatawan-se-asean/
http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalo
Richardus Eko Indrajit. 2005. E-Government g/0010-
in Action : Ragam Kasus Implementasi 121500000011117/swf/2832/files/basic-
Sukses di Berbagai Belahan Dunia html/page15.html

Acuan artikel dalam Jurnal


Darmayanti, Christy. 2011. Transformasi,
Potensi Paradiplomasi Dalam
mendukung Kinerja Diplomasi Indonesia
Menuju Komunitas ASEAN.Yogyakarta:
Universitas Slamet Riyadi

Keating Michael.2000. Going Beyond


Paradiplomacy? Adding Historical
Institutionalism to Account for Regional
Foreign Policy Competence.Hanover :
Forum of Federations an International
Federalism

Dokumen
Sister City Bandung : Colorful, Beautiful and
Friendly, Pemerintah Kota Bandung.

Karya Ilmiah
Bashar, Akabarizal Alireksa. Kewenangan
Pemerintah Kota Bandung Dalam
Menjalankan Kerjasama Sister City
Dengan Kota Braunchweigh Tahun
2000-2012. 2013

100

You might also like