You are on page 1of 7

JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No.

2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN EFUSI PLEURA

Arma Lutfiya Yogi Alfian1), Kurniawati Kurniawati2), Zuliani Zuliani3)


Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu Jombang
Armalutfiya@gmail.com
kurniawati@fik.unipdu.ac.id
zuliani@fik.unipdu.ac.id

Abstract

Pleural effusion is a tern used for fluid accumulation in the pleural cavity. In the normal pleural
cavity there is serous fluid with a average amount of 0,1 ml/kg/day (which is in the state of
homeostatis there are 5-15 ml of fluid in the pleural movements. The stability of the amount of pleural
fluid is regulated though a balance mechanism between transudation of pleura; capillaries and
reabsorption by visceral and pariental veins, and lymph nodes. This reserch method of scientific
writing is a case study with four patients. This case study literatur a nursing process stage approach
that experiences pleural effusion with an ineffective breathing pattern. This conducting nursing
literatur study on pleural effusion clients is found diagnosis of an ineffective breath pattern. All clients
are resolved, unles one of the client’s Tn. S (46 year) is not resolved due to the attack disease. The
achievement of the healing of disease is necessary to evaluate continuously and directed by the record
of development, also required knowledge of the regular therapeutic program and management of
nursing care with a cooperation between nurses, clients, and other health teams.

Keywords: Nursing care, pleural effusion, case study.

PENDAHULUAN dapat disebabkan karena gagal jantung


Efusi pleura merupakan penumpukan kongesti, sirosis hati, keganasan, dan
cairan pada rongga pleura. Cairan pleura pneumonia bakteri, sedangkan di negara
normalnya merembes secara terus menerus ke berkembang seperti Indonesia banyak
dalam rongga dada dari kapiler-kapiler yang disebabkan karena infeksI (Fari, 2018)
membatasi pleura parietalis dan diserap ulang
Menurut Kemenkes (2015) prevelensi
oleh kapiler dan sistem limfatik pleura
penyakit efusi pleura di Indonesia mencapai
viseralis. Kondisi apapun yang mengganggu
2,7%. Dari efusi pleura di Kabupaten Jombang
sekresi atau drainase dari cairan ini akan
data penelitian rekapitulasi yang bersumber
menyebabkan efusi pleura (Yunita, 2018).
dari RSUD Jombang tepatnya di Paviliun
Penyebab efusi pleura sendiri sangatlah Cempaka angka kejadian efusi pleura dari
beragam, dinegara bagian barat efusi pleura bulan September 2017 berjumlah 2010 orang.

103
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 2, September 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

Efusi pleura pada bulan September 2017 membebaskan jalan napas dengan tetap
menempati urutan ke-9 dari 10 besar penyakit memperhatikan kontrol servikal, yang
di Paviliun Cempaka RSUD Jombang. bertujuan untuk membebaskan saluran napas
untuk menjamin kecukupan oksigen dalam
Secara fungsional kondisi system
tubuh.
pernafasan tidak terlepas dari pemenuhan
kebutuhan oksigen. Sering kali individu tidak
menyadari, bila ada gangguan pada salah satu KAJIAN LITERATUR

organ sistem respirasi, maka kebutuhan Menurut Smelzter (2001) dalam (Yunita
oksigen akan mengalami gangguan yang dkk, 2018) efusi pleura adalah penimbunan
disebabkan adanya sumbatan pada saluran cairan dalam rongga pleura akibat transudasi
pernafasan. Gangguan terhadap fungsi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan
pernafasan salah satunya perubahan pola pleura. Normal rongga pleura hanya
nafas. Pada pola nafas tidak efektif akan mengandung sedikit cairan sebanyak 10–20 ml
mengakibatkan peningkatan pada frekuensi, yang membentuk lapisan tipis pada pleura
volume, irama, dan adanya usaha pernafasan. perietalis dan viserali yang bertugas sebagai
Perubahan pola nafas yang umum adalah pelicin antar kedua pleura pada waktu
takipnea, bradipnea, hiperventilasi, pernafasan. Penyakit–penyakit yang dapat
hipoventilasi, dispnea dan ortthopnea menimbulkan efusi pleura adalah tuberculosis,
(Mubarak & Chayatin, 2008). infeksi paru non tuberculosis, keganasan,
sirosis hati, trauma tembus atau tumpul pada
Keputusan untuk melakukan managemen
daerah dada, infark paru, serta gagal jantung
jalan napas harus dengan cepat dan sering
kongestif.
tanpa adanya hasil laboratorium, radiologi atau
fungsi paru. Keputusan untuk melakukan Pola napas tidak efektif adalah Inspirasi
dukungan jalan napas dalam keadaan darurat dan atau ekspirasi yang tidak memberikan
didasarkan pada pertimbangan klinis dari ventilasi adekuat yang disebabkan oleh depresi
tanda dan keluhan adanya oksigenasi dan pusat pernafasan, hambatan upaya napas
ventilasi yang adekuat. Ancaman gagal (misalnya nyeri saat bernapas, kelemahan otot
ventilasi akibat gagal jantung kongestif, asma pernapasan), deformitas dinding dada,
berat, pneumonia, efusi pleura juga merupakan deformitas tulang dada, gangguan
indikasi managemen jalan napas termasuk neuromuscular, gangguan neurologis,
intubasi endutrakeal (Prasenohadi, 2010). imaturitas, penurunan energi, obesitas, posisi
tubuh yang menghambat ekspansi paru,
Menurut (Sajinadiyasa, 2016)
sindrom hipoventilasi, kerusakan inervasi
managemen jalan napas merupakan tindakan
diafragma, cedera medulla spinalis,
yang dikerjakan untuk melapangkan atau

104
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 1, April 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

efek agen farmakologis, kecemasan (PPNI, tulis ilmiah yang sesuai dengan judul penulis
2017). dengan batasan menggunakan karya tulis
ilmiah 3 angkatan tahun 2014-2018.
Manajemen jalan napas adalah tindakan
yang dikerjakan untuk melapangkan atau Penelitian ini hanya membahas tentang
membebaskan jalan napas dengan tetap Asuhan Keperawatan yang bersumber dari
memperhatikan control servikal, yang karya tulis ilmiah dari 2 orang penulis. Dengan
bertujuan untuk membebaskan saluran napas responden dalam penelitian ini 4 orang klien
untuk menjamin kecukupan oksigen dalam dengan efusi pleura di Paviliun Cempaka
tubuh. (Sajinadiyasa, 2016). RSUD Jombang. Studi literatur ini dilakukan
pada bulan Maret sampai Mei 2020. Jenis data
Proses keperawatan adalah alat bagi
yang digunakan penulis dalam penelitian ini
perawat dalam melaksanakan tugas,
dari data sekunder yaitu data yang diperoleh
wewenang, dan tanggung jawab kepada
dari jurnal, buku dokumentasi, dan internet.
pasien. Proses keperawatan merupakan cara
yang sistematis yang dilakukan oleh perawat Analisa data dilakukan setelah
bersama klien dalam menentukan keutuhan melakukan asuhan keperawatan kepada 4
asuhan keperawatan dengan melakukan pasien. Melakukan analisis pelaksanaan
pengkajian, menentukan diagnosis, asuhan keperawatan antara 4 pasien tersebut:
merencanakan tindakan yang akan dilakukan, 1) Melakukan analisis hasil pengkajian pada
melaksanakan tindakan serta mengevaluasi pasien efusi pleura di Pavilium Cempaka
hasil asuhan yang telah diberikan dengan RSUD Jombang dari masing-masing
berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan sumber karya tulis ilmiah yang dijadikan
setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan sumber.
saling berhubungan (Aziz, 2009). 2) Melakukan analisis diagnosis yang muncul
pada pasien efusi pleura di Pavilium
Cempaka RSUD Jombang dari masing-
METODE PENELITIAN
masing sumber karya tulis ilmiah yang
Desain penelitian ini menggunakan studi
dijadikan sumber.
literatur yaitu studi untuk mengumpulkan
3) Melakukan analisis intervensi yang bisa
daftar pustaka, membaca dan mencatat serta
dilakukan pada pasien efusi pleura di
mengelola bahan penelitian. Dalam studi
Pavilium Cempaka RSUD Jombang dari
literatur ini dengan menggunakan bahan karya
masing-masing sumber karya tulis ilmiah
yang dijadikan sumber.

105
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 1, April 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

4) Melakukan analisis implementasi yang bisa padat dan sanitasi lingkungan yang kurang
dilaksanakan pada pasien efusi pleura di baik.
pavilion Cempaka RSUD Jombang dari
Berdasarkan hasil studi literatur ini efusi
masing-masing sumber karya tulis ilmiah
pleura dapat menyerang semua usia, dengan
yang dijadikan sumber.
semua pekerjaan, dan sanitasi yang kurang
5) Melakukan analisis evaluasi setelah
baik.
dilakukan asuhan keperawatan pada pasien
efusi pleura di Pavilium Mawar RSUD 2) Diagnosa Keperawatan
Jombangdari masing-masing sumber karya Berdasarkan studi literatur ini di
tulis ilmiah yang dijadikan sumber. dapatkan hasil Diagnosa Keperawatan
sebagai berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel. 2: Diagnosa Keperawatan
1) Identitas Pasien Nama Diagnosa Keperawatan Prioritas
Klien
Berdasarkan studi literatur ini di dapatkan
Tn.S Pola napas tidak efektif berhubungan
hasil identitas pasien sebagai berikut: 46 th dengan penurunan ekspansi paru
Ny. M Pola napas tidak efektif berhubungan
47 th dengan penurunan ekspansi paru
Tabel 1: Identitas Pasien
Tn. S Pola napas tidak efektif berhubungan
Klien Pekerjaan Sanitasi Penyerta 64 th dengan penurunan ekspansi paru
Tn.S Petani Membersihkan TBC, Ca Tn. S Pola napas tidak efektif berhubungan
46 th rumah paru 74 th dengan penurunan ekspansi paru
keseluruhan
1x/ bulan Menurut tabel diatas diketahui bahwa dari
Ny. Ibu Membersihkan TBC
M Rumah rumah 4 klien memilik diagnosa keperawatan
47 th tangga keseluruhan
1x/ bulan prioritas yang sama yaitu Pola napas tidak
Tn. S Swasta Membersihkan TBC efektif berhubungan dengan penurunan
64 th rumah
keseluruhan ekspansi paru. Sesuai dengan teori dari
1x/ bulan
Muttaqin (2012), pada responden efusi pleura
Tn. S Swasta Membersihkan TBC
74 th rumah dapat terjadi pola nafas tidak efektif yang di
keseluruhan
1x/ bulan sebabkan karena adanya infeksi (TBC,
pneumonia, dan lain-lain), kemudian
Menurut tabel di atas dapat diketahui terjadinya pmbentukan cairan yang berlebihan.
bahwa dari 4 klien mengalami efusi pleura.
Berdasarkan hasil studi literatur ini
Sesuai dengan teori Somantri (2012), efusi
bahwa infeksi dapat mengakibatkan
pleura dapat menyerang semua usia, status
pembentukan cairan berlebih, sehingga
ekonomi yakni tempat tinggal sangat
terjadilah efui pleura.
mempengaruhi penyakit ini terutama didahului
pneumonia, tuberculosis paru, sering di 3) Intervensi Keperawatan
temukan pada daerarah dengan penduduk yang Berdasarkan studi literatur ini di dapatkan
hasil Intervensi keperawatan sebagai berikut:

106
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 1, April 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

Tabel 3: Intervensi Keperawatan Tn. S Manajemen 10 Juli 7x24


Nama Intervensi Keperawatan 74 th jalan napas dan 2018-16 jam.
Klien monitor Juli 2018
Tn.S Manajemen jalan napas pernafasan
46 th
Ny. M Manajemen jalan napas
47 th Menurut tabel diatas dapat diketahui
Tn. S Manajemen jalan napas dan monitor bahwa dari 4 klien dilakukan tindakan
64 th pernafasan
Tn. S Manajemen jalan napas dan monitor keperawatan sesuai dengan teori NIC (2016)
74 th pernafasan
yaitu untuk diagnosa keperawatan pola napas
tidak efektif adalah Manajemen jalan napas
Menurut tabel di atas dapat diketahui
dan monitor pernafasan.
bahwa dari 4 klien, 2 klien mendapat
intervensi manajemen jalan nafas, dan 2 klien Berdasarkan hasil studi literatur ini
mendapat intervensi manajemen jalan napas tindakan harus dilakukan sesuai dengan teori
dan monitor pernafasan. Sesuai dengan teori dengan melakukan kolaborasi dengan tim
NIC (2016), intervensi untuk diagnosa pola medis dalam pemberian terapi oksigen, semua
nafas tidak efektif adalah Manajemen jalan tindakan efektif karena dukungan kooperatif
nafas dan Monitor pernafasan. dari tim kesehatan, klien.

Berdasarkan hasil studi literatur ini 5) Evaluasi


rencana yang tepat dilakukan untuk diagnosa Berdasarkan studi literatur ini di dapatkan
pola nafas tidak efektif pada klien efusi pleura hasil Evaluasi sebagai berikut:
adalah manajemen jalan napas dan monitor
Tabel. 5: Evaluasi
pernafasan, dengan waktu tertentu, klien Nama Waktu Teratasi/Tidak
Klien Teratasi
kooperatif dan dukungan dari keluarga, serta Tn.S 7x24 jam Tidak Teratasi
kolaborasi dari tim medis diharapkan pola 46 th
Ny. M 5x24 jam Teratasi
nafas tidak efektif dapat teratasi. 47 th
Tn. S 7x24 jam Teratasi
4) Implementasi 64 th
Tn. S 7x24 jam. Teratasi
Berdasarkan studi literatur ini di dapatkan 74 th
hasil Implementasi sebagai berikut:
Menurut tabel diatas dapat diketahui
Tabel. 4: Implementasi
Nama Implementasi Tanggal Waktu bahwa dari 4 klien ada salah satu klien tidak
Klien
teratasi dikarenakan penyakit penyertanya
Tn.S Manajemen 08 Juni 7x24
46 th jalan napas 2016-14 jam semakin parah. Sesuai dengan terori Carpeito
Juni 2016
Ny. M Manajemen 09 Juni 5x24 (2001), efusi pleura terjadi karena tertimbunya
47 th jalan napas 2016-13 jam cairan pleura secara berlebih sebagai akibat
Juni 2016
Tn. S Manajemen 28 Juni 7x24 transudasi (perubahan tekanan hidrostatik dan
64 th jalan napas dan 2018-04 jam
Monitor Juli 2018 onkotik) dan eksudasi (perubahan
pernafasan permeabilitas membrane) pada permukaan
pleura seperti terjadi proses infeksi dan
107
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 1, April 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

neoplasma, akibat adanya penumpukan cairan pertukaran gas, dilakukan Manajemen jalan
di rongga pleura yang memberi tahanan pada nafas dan Monitor pernafasan, Deficid
saan inspirasi dan ekspirasi maka paru-paru perawatan diri, dilakukan rencana tindakan
hanya dapat memuat udara di kapasitas total Dukungan perawatan diri.
paru-paru. 4. Implementasi: Pada kasus efusi pleura
sudah dilakukan semua sesuai dengan teori
Berdasarkan hasil studi literatur ini
dan waktu yang telah direncanakan
masalah dari keempat responden efusi pleura
sebelumnya. Keberhasilan perawat dalam
secara umum dapat teratasi sesuai dengan
melakukan tindakan keperawatan
rencana yang telah ditetapkan, kecuali pada
tergantung dari kerjasama antara keluarga,
salah satu klien tidak dapat teratasi
klien dan tenaga medis lainya.
dikarenakan penyakit penyertanya.
5. Evaluasi masalah dari keempat responden
efusi pleura secara umum dapat teratasi
KESIMPULAN sesuai dengan rencana yang telah
1. Pengkajian: Usia pasien paling sering ditetapkan, kecuali pada salah satu klien
terkena efusi pleura >40 tahun, dengan tidak dapat teratasi dikarenakan penyakit
jenis kelamin laki-laki dan pekerjaan penyertanya.
sebagai petani, dengan keluhan utama sesak
nafas dan nyeri dada. DAFTAR PUSTAKA
2. Diagnosa: Pada kasus efusi pleura diagnosa
Fari, W. (2018). Penatalaksanaan Fisioterapi
yang sering didapatkan adalah pola nafas pada Efusi Pleura dengan modalitas
tidak efektif, bersihan jalan nafas tidak infra red dan chest therapy di RS Paru
dr. Ario Wirawan Salatiga. Salatiga:
efektif, ansietas, Nyeri akut, gangguan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
pertukaran gas, dan defisit perawatan diri.
Kemenkes. (2015). Profil Kesehatan
Diagnosa keperawatan pada kasus efusi Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
pleura yang ada pada teori tidak semuanya
Mattinson. (2018). Penatalaksanaan
dapat ditemukan pada kasus nyata Fisioterapi pada Efusi Pleura dengan
tergantung pada kondisi dan persepsi klien. Mobilitas Infra Red dan Chest Therapy
di RS Paru dr Aip wirawan. Salatiga:
3. Intervensi: Rencana asuhan keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pola nafas tidak efektif, dilakukan
Mubarak, & Chayatin, N. (2008). Buku Ajar
Manajemen jalan nafas dan Monitor Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan
Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
pernafasan, Bersihan jalan nafas tidak
efektif, dilakukan Manajemen jalan nafas Muttaqin, A. (2012). Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Klien dengan Gangguan
dan Manajeen batuk, Ansietas, dilakukan
System Pernafasan. Jakarta: Salemba
tindakan Reduksi ansietas, Nyeri akut, Medika.
dilakukan Manajemen nyeri dan Pemberian Nursalam. (2018). Metodelogi Penelitian Ilmu
analgesik, Gangguan Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika.

108
JURNAL EDUNursing, Vol. 4, No. 1, April 2020
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

PPNI. (2018). Standart Intervensi


Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.

Praseno, H. (2010). Managemen jalan napas


Pulmonologi Intervensi dan Gawat
Darurat Napas. Jakarta: Departemen
Pulmunologi dan Ilmu Kedokteran
Respirasi. FKUI.

Sajinadiyasa, K. (2016). Emergency in


international medicine: Innovation for
future. Buku Naskah Lengkap
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan
XXIV. Denpasar: PT Percetakan Bali.

Somantri. (2014). Keperawatan Medikal


Bedah: Asuhan Keperawatan pada
Pasien Gangguan Sistem Pernafasan.
Jakarta: Salemba Medika.

Yunita. (2018). Study Kasus Gangguan Pola


Napas Tindakan Efektif pada Pasien
Efusi Pleura. Jurnal Terpadu Ilmu
Kesehatan. vol.7, No.2 Hal:101-221.

109

You might also like