You are on page 1of 10

Hubungan Kecerdasan Naturalistik dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Biologi

Siswa SMA di Kota Luwuk

Nurlia1, Sulasmi Anggo2


1, 2
Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai
1
Email: nurlia2811@gmail.com
2
Email: sulasmianggo27@gmail.com

Jounal info
Jurnal Pendidikan Glasser Abstract.
p-ISSN : 2579-5082 The success of any learning objective is measured from the
e-ISSN : 2598-2818 students’ learning outcomes, which could be influenced by
DOI : http:// internal and external factors. Internal factors capable of
10.32529/glasser.v4i2.687 affecting students’ learning outcomes include naturalistic
Volume : 4 intelligence and learning interest. Hence, the purpose of this
Nomor : 2 study was to describe the relationship between naturalistic
Month : 2020 intelligence and learning interest, with biology learning
Issue : Oktober outcomes of students in Luwuk City. This was an ex post facto
study with a research population of eleventh grade students of
Mathematics and Natural Sciences High School in Luwuk City in
the 2019/2020 academic year. A proportional random sampling
method was used to select 235 out of the 566 students of the
grade, as the research subjects. The data collection techniques
employed include online questionnaires and documentation,
while the analysis techniques used were descriptive and
inferential statistics. Based on the results, there was a very low
relationship between naturalistic intelligence and biology
learning outcomes, there was a low relationship between
learning interest with biology learning outcomes, as well as
between naturalistic intelligence and learning interest with
biology learning outcomes of high school students in Luwuk City.
Keywords : Naturalistic Intelligence, Learning Interest, Biology Learning Outcomes

A. PENDAHULUAN Salah satu faktor internal yang dapat


Hasil belajar siswa merupakan hasil mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
interaksi antara berbagai faktor yang kecerdasan naturalistik. Kecerdasan
mempengaruhi, baik faktor internal maupun naturalistik mengacu pada kemampuan
faktor eksternal. Menurut Susanto (2013), manusia untuk membedakan antara makhluk
faktor internal merupakan faktor yang hidup seperti tumbuhan dan hewan serta
bersumber dari dalam diri siswa, meliputi: kepekaan terhadap lingkungan alam seperti
kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi awan, gunung dan bebatuan (Zahedi &
belajar, ketekunan, sikap kebiasaan belajar Chabanchi, 2014). Biologi merupakan salah
serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor satu mata pelajaran yang mempelajari
eksternal merupakan faktor yang berasal dari fenomena dan gejala alam. Oleh karena itu,
luar diri siswa, meliputi keluarga, sekolah dan siswa yang memiliki kecerdasan naturalistik
masyarakat.
97
yang tinggi diasumsikan memiliki minat yang naturalistik dan minat belajar siswa baik pihak
tinggi dalam belajar Biologi. sekolah maupun peneliti dari luar. Oleh karena
Siswa yang memiliki minat belajar yang itu, belum ada informasi mengenai tingkat
tinggi diharapkan dapat dapat mnegikuti kecerdasan naturalistik dan minat belajar siswa
proses pembelajaran dengan baik sehingga terhadap mata pelajaran Biologi. Pengetahuan
berpengaruh terhadap hasil belajar Biologinya. tentang tingkat kecerdasan dan minat belajar
Menurut Syah (2014), minat seseorang yang siswa sangat penting karena dalam proses
besar akan mempengaruhinya untuk selalu pembelajaran harus terjadi interaksi antara
memperhatikan dan mengingat sesuatu guru dengan siswa. Oleh karena itu, guru harus
tersebut secara terus-menerus. Misalnya siswa memahami karakteristik siswa agar bisa
yang berminat terhadap suatu mata pelajaran menyampaikan materi dan menggunakan
tertentu akan cenderung untuk memusatkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
perhatian secara terus-menerus selama belajar kebutuhan siswa.
mengajar berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1)
Hasil penelitian mengenai kecerdasan mendeskripsikan kecerdasan naturalistik
naturalistik yang dilakukan oleh Ege, dkk siswa, 2) mendeskripsikan minat belajar siswa,
(2016), menunjukkan bahwa terdapat 3) mendeskripsikan hasil belajar Biologi
hubungan yang sangat kuat antara kecerdasan siswa, 4) mengetahui hubungan antara
naturalistik dengan hasil belajar Biologi. Hasil kecerdasan naturalistik dengan hasil belajar
penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Biologi siswa, 5) mengetahui hubungan antara
Marwah, dkk (2017) menunjukkan bahwa minat belajar dengan hasil belajar Biologi
terdapat hubungan yang cukup kuat antara siswa, dan 6) mengetahui hubungan antara
kecerdasan naturalistik dengan hasil belajar kecerdasan naturalistik dan minat belajar
Biologi. Hasil penelitian mengenai minat secara bersama-sama dengan hasil belajar
belajar siswa dilakukan oleh Fauziah, dkk Biologi siswa SMA di Kota Luwuk.
(2015), menunjukkan bahwa terdapat Hipotesis pada penelitian ini adalah: 1)
hubungan yang signifikan antara minat dengan terdapat hubungan kecerdasan naturalistik
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran dengan hasil belajar Biologi siswa SMA di
Biologi. Selanjutnya hasil penelitian yang Kota Luwuk, 2) terdapat hubungan antara
dilakukan oleh Nurlia, dkk (2017), minat belajar dengan hasil belajar Biologi
menunjukkan bahwa hubungan antara minat siswa SMA di Kota Luwuk, dan 3) terdapat
belajar dengan hasil belajar Biologi berada hubungan antara kecerdasan naturalistik dan
pada kategori kuat. minat belajar secara bersama-sama dengan
Fakta yang diperoleh di lapangan hasil belajar Biologi siswa SMA di Kota
menunjukkan bahwa belum pernah dilakukan Luwuk.
pengumpulan data mengenai kecerdasan
98
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian ex C. HASIL DAN PEMBAHASAN
post facto dan bersifat korelasional yang terdiri Data hasil penelitian masing-masing
atas dua variabel bebas yaitu kecerdasan variabel yang diperoleh dianalisis dengan
naturalistik (X1), minat belajar (X2), dan satu menggunakan analisis statistik deskriptif dan
variabel terikat yaitu hasil belajar Biologi (Y). inferensial. Analisis deksriptif meliputi
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 distribusi jumlah dan persentase kecerdasan
Luwuk, SMA Negeri 2 Luwuk dan SMA naturalistik, minat belajar dan hasil belajar
Negeri 3 Luwuk sejak bulan Februari 2020 Biologi. Hasil analisis deksriptif tiap variabel
sampai dengan bulan Juni 2020. dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel
Populasi penelitian ini adalah seluruh 3 berikut.
siswa kelas XI MIPA SMA di Kota Luwuk Tabel 1. Distribusi Jumlah dan Persentase
Nilai Kecerdasan Naturalistik Siswa SMA di
tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri atas Kota Luwuk
566 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah Interval Kategori Jumlah Persentase
(%)
proportional random sampling. Penentuan
Sangat
≤19,9
jumlah sampel dilakukan dengan menghitung Rendah 0 0
jumlah sampel secara keseluruhan 20,0 - 39,9 Rendah 0 0
40,0 - 59,9 Sedang 0 0
menggunakan rumus Taro Yamane dan 60,0 - 79,9 Tinggi 1 0,4
diperoleh sampel sebanyak 235 siswa. Agar Sangat
≥80,0
Tinggi 234 99,6
pengambilan sampel tiap sekolah bersifat
Total 235 100
proporsional maka digunakan rumus alokasi
proportional Sugiyono, sehingga diperoleh 89 Hasil analisis deskriptif kecerdasan

sampel dari SMA Negeri 1 Luwuk, 56 sampel naturalistik siswa SMA di Kota Luwuk yang

SMA Negeri 2 Luwuk dan 90 sampel SMA terdiri dari 235 responden menunjukkan

Negeri 3 Luwuk. bahwa kecerdasan naturalistik siswa berada

Instrumen yang digunakan dalam pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak

penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. 99,6% dan 0,4% pada kategori tinggi. Hal ini

Data kecerdasan naturalistik dan minat belajar menunjukkan bahwa siswa SMA di Kota

siswa diperoleh melalui pemberian angket Luwuk memiliki kemampuan dalam

secara online melalui google formulir kepada mengklasifikasikan, memahami, mengamati

siswa. Data hasil belajar siswa diperoleh dari dan berinteraksi dengan alam serta memiliki

nilai ujian semester tahun pelajaran kepekaan terhadap alam. Umumnya siswa

2019/2020. Teknik analisis data menggunakan yang memiliki kecerdasan naturalistik tinggi

analisis statistik deskriptif dan inferensial adalah siswa yang banyak bersentuhan dengan

dengan bantuan program komputer SPSS 22.0 lingkungan alam sekitarnya, menyukai belajar

for windows. dengan alam, senang membicarakan topik

99
yang berhubungan dengan kehidupan manusia, senang mengikuti pelajaran biologi, memiliki
memilki kepekaan terhadap alam yang lebih perhatian dalam mengikuti proses
dari pada orang lain serta senang pembelajaran dan menyelesaikan tugas,
memperhatikan keadaan alam sekitar, hewan memiliki kesadaran untuk belajar tanpa adanya
dan tumbuh-tumbuhan. paksaan serta dapat berkonsentrasi dengan
Menurut Yalmanci & Gozum (2013), baik saat mengikuti pembelajaran biologi.
seseorang yang memiliki kecerdasan Menurut Ekawati (2014), seorang peserta
naturalistik selalu berfikir dalam acuan alam didik yang berminat terhadap suatu pelajaran
dilihat dari kemampuannya melihat hubungan maka peserta didik tersebut akan menerima
dan pola dalam dunia alamiah, mata pelajaran tersebut, kemudian bersedia
mengidentifikasi dan berinteraksi dengan melakukan segala kegiatan. Misalnya ketika
proses alam. Menurut Sholiah et, al. (2019), diminta untuk maju ke depan mengerjakan
siswa dengan kecerdasan naturalistik akan sesuatu dengan senang hati, mendengarkan
menikmati belajar di luar sekolah sehingga penjelasan guru dengan baik, terlibat tanya
mereka dapat menikmati keindahan alam, suka jawab di kelas dan antusias. Menurut Slameto
bercocok tanam, merawat alam dan (2015), minat adalah suatu rasa lebih suka dan
lingkungan, serta suka melakukan kegiatan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
alam. tanpa ada yang menyuruh. Minat merupakan
Tabel 2. Distribusi Jumlah dan Persentase penerimaan akan suatu hubungan antara diri
Nilai Minat Belajar Siswa SMA di Kota
sendiri dengan sesuatu di luar diri dapat berupa
Luwuk
Interval Kategori Jumlah Persentase seseorang, suatu obyek, suatu situasi, suatu
(%)
aktivitas dan lain sebagainya. Minat belajar
Sangat
- yang ada di dalam diri siswa dapat
30 60 Rendah 0 0
61 - 80 Rendah 9 3,8 berkembang tergantung pada keinginan siswa
81 - 100 Sedang 103 43,8
tersebut dalam melakukan aktivitas belajarnya.
101 - 120 Tinggi 112 47,7
Sangat
-
121 150 Tinggi 11 4,7
Total 235 100
Tabel 3. Distribusi Jumlah dan Persentase
Hasil analisis deskriptif minat belajar Nilai Hasil Belajar Siswa SMA di Kota Luwuk
Interval Kategori Jumlah Persentase
siswa SMA di Kota Luwuk yang terdiri dari (%)
235 responden menunjukkan bahwa sebanyak Sangat
-
0 40 Rendah 0 0
4,7% siswa memiliki minat belajar pada 41 - 55 Rendah 0 0
kategori sangat tinggi, 47,7% kategori tinggi, 56 - 70 Sedang 0 0
43,8% pada kategori sedang, 3,8% kategori 71 - 85 Tinggi 112 47,7
Sangat
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pada -
86 100 Tinggi 123 52,3
umumnya siswa SMA di Kota Luwuk merasa Total 235 100

100
Hasil analisis deskriptif hasil belajar dengan variabel terikat dapat dilihat pada
Biologi siswa SMA di Kota Luwuk yang Tabel 4. Tabel 5 dan Tabel 6 berikut.
terdiri dari 235 responden menunjukkan Tabel 4. Analisis Hubungan antara
Kecerdasan Naturalistik dengan Hasil Belajar
bahwa hasil belajar Biologi siswa berada pada
Biologi Siswa SMA di Kota Luwuk
kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 52,3% R
Model R Sig.
dan 47,7% pada kategori tinggi. Hal ini Square
Kecerdasan
menunjukkan bahwa siswa SMA di Kota 1 .144 .021 .027
Naturalistik
Luwuk telah mengusai semua kompetensi
Hasil analisis hubungan antara
dasar pada materi pelajaran Biologi dengan
kecerdasan naturalistik dengan hasil belajar
baik sehingga hasil belajar yang diperoleh juga
Biologi diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
baik. Hasil belajar yang diperoleh siswa
sebesar 0,114. Maka diketahui bahwa
merupakan interaksi dari berbagai faktor, baik
hubungan antara kedua variabel tersebut
internal maupun eksternal.
berada pada kategori sangat rendah. Dengan
Hasil belajar adalah target yang diukur
demikian hasil penelitian ini bertolak belakang
dengan kompetensi siswa dalam belajar yang
dengan pernyataan yang sudah dituliskan
ditunjukkan oleh skor sebagai tanda meskipun
dibagian latar belakang. Berdasarkan analisis
skor tersebut bukanlah ekspektasi akhir. Jadi,
deskriptif nilai kecerdasan naturalistik dan
hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa
hasil belajar Biologi siswa sangat tinggi. Akan
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
tetapi jika dihubungkan antara kecerdasan
yang disajikan dalam bentuk skor yang
naturalistik dengan hasil belajar menggunakan
diperoleh dari hasil tes pada pokok bahasan
analisis korelasi, kedua variabel tersebut
tertentu (Feng, et al., 2013). Menurut Susanto
memiliki hubungan yang sangat rendah. Hal
(2013), hasil belajar yang dicapai oleh siswa
tersebut dapat disebabkan karena
merupakan hasil interaksi antara berbagai
ketidaksinkronan antara hasil jawaban angket
faktor yang memengaruhi, baik faktor internal
kecerdasan naturalistik dengan nilai hasil
maupun faktor eksternal. Faktor internal
belajar tiap siswa. Data hasil penelitian dari
merupakan faktor yang bersumber dari dalam
235 responden hanya 1 siswa yang memiliki
diri sedangkan faktor eksternal merupakan
skor kecerdasan naturalistik pada kategori
faktor yang berasal dari luar diri peserta didik
tinggi dan 234 memiliki skor pada kategori
yang mempengaruhi hasil belajar.
sangat tinggi sedangkan skor hasil belajar
Analisis inferensial yang berupa uji
siswa yang berada pada kategori tinggi
hipotesis dengan menggunakan analisis
sebanyak 112 dan kategori sangat tinggi
korelasi dan regresi ganda untuk melihat
sebanyak 123 siswa. Data tersebut
bagaimana hubungan antara masing-masing
menunjukkan bahwa banyak siswa yang
variabel bebas dengan variabel terikat dan
memiliki skor kecerdasan naturalistik sangat
hubungan variabel bebas secara bersama-sama
101
tinggi namun skor hasil belajarnya hanya pada kecerdasan naturalis akan muncul ketika
kategori tinggi. peserta didik memiliki banyak pengalaman
Nilai koefisien determinasi sebesar 2,1%, hidup yang berhubungan dengan kegiatan di
berarti bahwa kecerdasan naturalistik hanya alam seperti melakukan pengamatan di
memberikan kontribusi sebesar 2,1% terhadap lingkungan alam terbuka, melakukan kegiatan
hasil belajar Biologi. Dengan demikian, konservasi, mendaki gunung dan menjadi
kontribusi kecerdasan naturalistik terhadap pemerhati flora maupun fauna. Menurut Chase
peningkatan hasil belajar cukup kecil sehingga (2011), perkembangan kecerdasan naturalis
meskipun kecerdasan naturalistik seorang peserta didik dipengaruhi oleh stimulus yang
siswa sangat tinggi tetapi tidak bisa menjadi diberikan. Jenis dan pola stimulasi yang
indikator perolehan hasil belajar yang sangat diberikan kepada peserta didik akan sangat
tinggi pula. Hal ini menandakan bahwa hasil berpengaruh pada optimalisasi potensi
belajar Biologi siswa SMA di Kota Luwuk kecerdasan naturalisnya. Optimalisasi akan
tidak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan semakin terasah jika peserta didik diberi
naturalistik, tetapi masih banyak faktor lain rangsangan dengan stimulus yang tepat.
yang berpengaruh terhadap hasil belajar. Rangsangan tersebut dapat berupa kegiatan
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang melibatkan alam beserta lingkungannya.
penelitian yang dilakukan oleh Selaras, dkk Tabel 5. Analisis Hubungan antara Minat
Belajar dengan Hasil Belajar Biologi siswa
(2013), nilai koefisien korelasi antara
SMA di Kota Luwuk
kecerdasan naturalis dengan hasil belajar R
Model R Sig.
biologi siswa kelas X SMAN di Kota Padang Square
Minat
tergolong lemah. SMAN E Padang memiliki 1 .266 .071 .000
Belajar
koefisien korelasi paling tinggi sebesar 0,28
Hasil analisis hubungan antara minat
dengan kriteria sangat lemah, sedangkan
belajar dengan hasil belajar Biologi diperoleh
SMAN B memiliki koefisien korelasi paling
nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,266. Maka
rendah sebesar 0,06 dengan kriteria sangat
diketahui bahwa hubungan antara kedua
lemah.
variabel tersebut berada pada kategori rendah.
Hasil analisis jawaban pada angket
Nilai koefisien determinasi sebesar 7,1%,
kecerdasan naturalistik, siswa SMA di Kota
berarti bahwa minat belajar siswa hanya
Luwuk umumnya senang belajar tentang alam
memberikan kontribusi sebesar 7,1% terhadap
dan berwisata ke alam bebas. Oleh karena itu,
hasil belajar Biologi. Hal ini menandakan
seharusnya guru bisa mengaplikasikan dalam
bahwa pada dasarnya pencapaian hasil belajar
proses pembelajaran misalnya melakukan
Biologi siswa SMA di Kota Luwuk tidak
proses pembelajaran di luar ruang kelas, baik
hanya dipengaruhi oleh minat belajar. Hasil
dalam lingkungan sekolah maupun di luar
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
lingkungan sekolah. Menurut Husin (2012),
102
telah dilakukan oleh Dahliani et, al. (2020), tidak menyenangkan, materi yang terlalu
bahwa ada korelasi antara minat belajar banyak serta metode yang monoton dapat
dengan hasil belajar siswa SMA Negeri 5, menyebabkan siswa merasa bosan dan menjadi
SMA Insyafuddin dan MAN 1 Banda Aceh malas dalam belajar (Dahliani, et, al., 2020).
dan jika mengacu pada interpretasi koefisien Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru
korelasi, maka berada pada kategori rendah untuk menumbuhkan dan memfasilitasi
dengan interval nilai r = 0,20 - 0,399. pengembangan minat belajar siswa ialah
Hasil penelitian yang diperoleh tidak dengan mengundang siswa untuk
sejalan dengan pernyataan yang sudah berpartisipasi pada tugas penuh arti dengan
dipaparkan pada latar belakang bahwa jika menghubungkan ke dunia luar kelas,
minat belajar yang dimiliki seorang siswa menyediakan aktivitas yang memerlukan
tinggi maka kecenderungan hasil belajar yang keterlibatan siswa, menyediakan tantangan
diperoleh akan tinggi pula. Jika ditinjau dari yang disesuaikan dengan perkembangan
data deskriptif, hasil penelitian minat belajar mental, mengijinkan siswa untuk mempunyai
dan hasil belajar biologi sangat baik karena satu peran utama di dalam mengevaluasi
umumnya berada pada kategori tinggi dan pekerjaan mereka sendiri dan monitoring
sangat tinggi. Akan tetapi, jika dihubungkan kemajuannya (Khairuddin, 2015).
antara minat belajar dengan hasil belajar
Biologi memiliki hubungan yang rendah.
Dengan demikian ada ketidaksinkronan antara
skor minat belajar dan hasil belajar yang
dimiliki tiap siswa. Jadi, ada beberapa siswa Tabel 6. Analisis Hubungan antara
Kecerdasan Naturalistik dan Minat Belajar
yang memiliki skor hasil belajar tinggi dan
dengan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA di
sangat tinggi tetapi skor minat belajarnya Kota Luwuk
berada pada kategori rendah atau sedang. R
Model R Sig.
Square
Hasil interpretasi yang rendah dari Kecerdasan
korelasi antara minat siswa dalam hasil belajar Naturalistik,
1 .268 .072 .000
Minat
menunjukkan bahwa ada faktor yang Belajar
mempengaruhi minat, yaitu faktor internal
Hasil analisis hubungan ketiga variabel
seperti kesenangan terhadap pelajaran biologi,
yang diteliti yaitu kecerdasan naturalistik dan
kemudahan dalam belajar, antusiasme untuk
minat belajar dengan hasil belajar Biologi
berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dan
siswa SMA di Kota Luwuk diperoleh nilai
perhatian yang intensif dalam menerima
koefisien korelasi (r) sebesar 0,268. Maka
pembelajaran. Selain itu, faktor eksternal juga
diketahui bahwa hubungan antara kedua
mempengaruhi minat siswa dalam belajar,
variabel tersebut berada pada kategori rendah.
seperti strategi belajar yang tidak cocok dan
103
Nilai koefisien determinasi sebesar 7,2% belajar, yaitu: 1) Faktor lingkungan, tempat
berarti bahwa kecerdasan naturalistik dan anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata
minat belajar siswa hanya memberikan rantai kehidupan yang disebut ekosistem.
kontribusi sebesar 7,2% terhadap hasil belajar Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan
Biologi. alami dan lingkungan sosial budaya. 2) Faktor
Hasil analisis persamaan regresi diperoleh instrumental yang dimiliki sekolah berupa
persamaan hubungan antara 3 variabel yang seperangkat kelengkapan dalam berbagai
diukur yaitu kecerdasan naturalistik, minat bentuk dan jenisnya, diantaranya kurikulum,
belajar dan hasil belajar yaitu: Y = 73,614 + program, sarana dan fasilitas, serta guru. 3)
0,019X1 + 0,099X2. Hal ini berarti bahwa Kondisi fisiologis, dimana seseorang yang
dengan adanya kecerdasan naturalistik dan dalam keadaan segar jasmaninya akan
minat belajar, maka besarnya hasil belajar berlainan belajarnya dari orang yang dalam
siswa adalah 73,614 satuan; setiap kenaikan keadaan kelelahan. Selain itu, hal yang tidak
nilai kecerdasan naturalistik siswa sebesar satu kalah pentingnya adalah kondisi panca indra
satuan, maka terjadi perubahan hasil belajar (mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh),
sebesar 0,019 satuan dan setiap kenaikan nilai terutama mata sebagai sebagai alat untuk
minat belajar siswa sebesar satu satuan, maka melihat dan sebagai alat untuk mendengar. 4)
terjadi perubahan hasil belajar sebesar 0,099 Kondisi psikologi seperti minat, kecerdasan,
satuan. bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan
Hasil penelitian menunjukkan adanya kognitif.
hubungan yang rendah antara kecerdasan Selain karena banyaknya faktor yang
naturalistik dan minat belajar dengan hasil dapat berpengaruh terhadap hasil belajar, ada
belajar Biologi. Hal tersebut menandakan beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil
bahwa nilai koefisien korelasi hubungan analisis kecerdasan naturalistik dan minat
variabel bebas secara bersama-sama dengan belajar dengan hasil belajar Biologi siswa
variabel terikat sama dengan hubungan sehingga berada pada kategori rendah. Salah
masing-masing variabel bebas dengan variabel satu faktor yang mempengaruhi adalah
terikat. Hal ini menunjukkan bahwa variabel penggunaan angket secara online melalui
kecerdasan naturalistik dan minat belajar siswa google formulir membuat siswa tidak
tidak banyak memberikan kontribusi terhadap mendapatkan penjelasan langsung dari
peningkatan hasil belajar Biologi siswa. Oleh peneliti, tetapi difasilitasi oleh wali kelas.
karena itu perlu dilakukan kajian mengenai Ketidakjujuran siswa dengan kondisi yang
faktor lain yang memiliki pengaruh lebih besar sebenarnya ketika menjawab pernyataan pada
terhadap hasil belajar siswa. angket juga dapat berpengaruh terhadap hasil
Menurut Djamarah (2011), beberapa penelitian. Menurut Raharjo (2010), hal lain
faktor yang mempengaruhi proses dan hasil yang menyebabkan penelitian tidak
104
memperoleh hasil yang signifikan adalah ada Ilmu Pengetahuan Alam. Prosiding
Seminar Nasional IPA, Vol.1, 863-
siswa yang tidak serius ketika menjawab
872.
pernyataan dalam angket penelitian sehingga Ekawati A. 2014. Pengaruh Motivasi dan
Minat terhadap Hasil Belajar
hasil yang didapat tidak maksimal.
Matematika Kelas VII di SMPN 13
Ketidakseriusan siswa dapat berupa, asal Banjarmasin. Jurnal Ilmiah
Kependidikan, 9 (2), 1-10.
menjawab tanpa melihat pernyataan ataupun
Fauziah, Putra M, Hera R. 2015. Hubungan
jawaban yang tersedia, tidak memahami antara Minat dengan Prestasi Belajar
Siswa pada Materi Sistem Gerak pada
maksud pernyataan dan pilihan jawaban Manusia Siswa Kelas XI SMA. Jurnal
yang tersedia serta menjawab secara cepat. Bionatural, 2 (2), 49-60.
Feng H Y, Fan J J, Yang H Z. 2013. The
Relationship of Learning Motivation
D. PENUTUP and Achievement in EFL: Gender as
An Interediet Variable. Educational
Adapun kesimpulan dari penelitian ini Research International (Online), 2 (2),
yaitu 1) kecerdasan naturalistik siswa berada 50-58.
Husin A. 2012. Pengaruh Metode
pada kategori sangat tinggi, 2) minat belajar Pembelajaran dan Kecerdasan
siswa berada pada kategori tinggi, 3) hasil Naturalis terhadap Pengetahuan Siswa
tentang Konsep Ekosistem. Jurnal
belajar biologi siswa berada pada kategori Pendidikan Lingkungan dan
sangat tinggi, 4) terdapat hubungan yang Pembangunan Berkelanjutan, 13 (2),
53-65.
sangat rendah antara kecerdasan naturalistik Khairuddin. 2015. Upaya Meningkatkan
dengan hasil belajar biologi siswa, 5) terdapat Minat Belajar Matematika Siswa
Menggunakan Metode Penemuan
hubungan yang rendah antara minat belajar Terbimbing di Sekolah Menengah
dengan hasil belajar biologi siswa, 6) terdapat Pertama (SMP) Negeri 1 Yogyakarta.
Prosiding Seminar Nasional
hubungan yang rendah antara kecerdasan Matematika dan Pendidikan
naturalistik dan minat belajar dengan hasil Matematika UMS, ISBN:
978.602.361.002.0.
belajar Biologi siswa SMA di Kota Luwuk. Marwah S, Jufri M, Caronge M W. 2017.
Hubungan antara Kecerdasan
Naturalistik, Kecerdasan Emosional
E. REFERENSI dan Motivasi Belajar dengan Hasil
Chase S. 2011. A Field Guide to Nature as Belajar Biologi Siswa. Journal of
Spiritual Practice. Michigan: Wm. B. Biological Education, 1 (1), 1-5.
Eerdmans Publishing Co. Nurlia, Hala Y, Muchtar R, Jumadi O, Taiyeb
Djamarah S B. 2011. Psikologi Belajar. A M. 2017. Hubungan antara Gaya
Jakarta: Rineka Cipta. Belajar, Kemandirian Belajar, dan
Dahliani E R, Rahmatan H, Djufri. 2020. The Minat Belajar dengan Hasil Belajar
Correlation between Students’ Interest Biologi Siswa. Jurnal Pendidikan
and Learning OutcomesiIn Biology. Biologi, 6 (2), 321-328.
Journal of Physics: Conf. Series 1460 Raharjo, A T. 2010. Hubungan antara Multiple
012072. Intelligence dengan Prestasi Belajar
Ege B, Supiandi M I, Ridho D A S. 2016. Siswa Kelas XI di SMA Negeri 10
Hubungan antara Multiple Malang. Jurnal Psikologi, 5 (2), 311-
Intelligences dengan Hasil Belajar 322.
Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran Selaras G H, Anhar A, Sumarnin R. 2013.
Hubungan Multiple Intelligences
105
dengan Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas X SMAN di Kota Padang.
Jurnal Pendidikan Biologi
Kolaboratif, 1 (1), 22-34.
Sholiah U, Saefudin, Priyandoko D. 2019. The
Relationship Between Multiple
Intelligences with Higher-Order
Thinking Skills. International
Conference on Elementary Education,
2 (1), 257-269.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Susanto A. 2013. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Syah M. 2014. Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Yalmanci S G, Gozum C A I C. 2013. The
Effects of Multiple Intelligence
Theory Based Teaching on Students’
Achievement and Retention of
Knowledge (Example of the Enzymes
Subject). International Journal on
New Trends in Education and Their
Implications, 4 (3).
Zahedi Z, Ghabanchi Z. 2014. The
Relationship between Logical,
Naturalist Intelligences and Learning
Grammar for EFL Learners at
Elementary Level. Theory and
Practice in Language Studies, 4 (2),
403-4.

106

You might also like