You are on page 1of 47

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN VENTILASI


MEKANIK
Ns. Zahrah Maulidia Septimar., S.Kep., M.Kep
GAGAL NAPAS
 ketidakmampuan sistim pernafasan untuk
memasukkan oksigen dan atau mengeluarkan
karbondioksida yang dapat terjadi secara
mendadak pada paru-paru yang semula sehat
mengakibatkan gangguan pada kehidupan
Oxygenation impairment in adults :

Mild ARDS:
01 200 mmHg < PaO2/FiO2a ≤ 300 mmHg (with PEEP or CPAP ≥ 5
cmH2O, Ornon-ventilated)

02 Moderate ARDS:
100 mmHg < PaO2/FiO2 ≤ 200 mmHg (with PEEP ≥ 5 cmH2O, or
Non-ventilated)

03 Severe ARDS:
PaO2/FiO2 ≤ 100 mmHg (with PEEP ≥ 5 cmH2O, or Non-ventilated)

04 When PaO2 is not available, SpO2/FiO2 ≤ 315 suggests ARDS


(including in Non-ventilated patients).

Source : PERDATIN, 2020; WHO,2020


“High-flow
oxygen
and noninvasive
positive
pressure
ventilation”
Oxygen supprtive

SpO2 > 94%, VT : 4-8


KgBB

Flow Rates 10 – 15 L/min.

FiO2 0.60 – 0.95

PPEP AND > 10 cmH20 ; 12


PRONE – 16 Hour/day.
POSITION
PRONE POSITION
PRONE VENTILATION IN ARDS
PHYSIOLOGY - PRONE
PRONE VENTILATION IN PREVENTING

Lung injury from:


Overdistension/shear -> physical injury
Mechanotransduction -> “biotrauma” Volutrauma
Repetitive opening/closing
Atelectrauma
Shear at open/collapsed lung interface

Systemic inflammation and death from:


Systemic release of cytokines, endotoxin, bacteria, proteases
PRONING PROTOCOL (INTENSIVE
CARE SOCIETY, 2020)
TRAINING:
PRACTICE SESSIONS……
• TURNING •
STEPS

Turning steps


Head
under under
support,
across the the
eyes & the
shoulder shins
ears pelvis
Use Place 3 transverse pillows
“C” shape donut
or silicon
HEAD SUPPORT
PUT INTO ACTION……
COMPLICATIONS

Unplanned extubation
Selective intubation into main bronchus
Endotracheal tube obstruction
Loss of venous or arterial access
Facial and airway edema *
Pressure ulcers *
Thoracotomy tube dislodgement or kinking
Hypotension and arrhythmia
OF
ACUTE RESPIRATORY DISTRESS
SYNDROME WITH VENTILATOR
NURSING DIAGNOSIS

Ineffective breathing pattern related to decreased lung compliance, decreased


energy as characterized by dyspnea, abnormal ABGs, cyanoisis & use of
accessory muscles.

Impaired gas exchange related to diffusion defect as characterized by hypoxia


(restlessness, irritability & fear of suffocation), hypercapnia, tachycardia &
cyanosis.

Risk for decreased Cardiac output related to positive pressure ventilation.


Ineffective protection related to positive pressure ventilation, decreased
pulmonary compliance & increased secretions as characterized by crepitus,
altered chest excursion, abnormal ABGs & restlessness

Impaired physical mobility related to monitoring devices, mechanical


ventilation & medications as characterized by imposed restrictions of
movement, decreased muscle strength & limited range of motion.

Risk for impaired skin integrity related to prolonged bed rest, prolonged
intubation & immobility.

Knowledge deficit related to health condition, treatment modalities &


hospitalization as characterized by increased frequency of questions posed
by patient.
Ventilator Mekanik
suatu alat yang mampu membantu
(sebagian) atau mengambil alih
(seluruh) fungsi pertukaran gas
paru untuk mempertahankan hidup.

FUNGSI VENTILATOR :
Menggantikan fungsi paru dalam hal
ventilasi
Istilah penting
1. Jumlah udara yang masuk dalam 1x inspirasi dan
jumlah udara yang keluar dalam 1x ekspirasi
disebut dengan tidal volume (VTE dan VTI)

2. Jumlah VTE dan VTI pada umumnya selalu sama


apabila tidak ada kebocoran

3. Tidal volume yang terjadi selama 1 menit disebut


Menit Volume

4. Perhitungan Menit Volume adalah TVxRR


INDIKASI BANTUAN VENTILASI
MEKANIK
• GANGGUAN VENTILASI
• Gangguan otot pernapasan (kelelahan otot napas, abnormalitas dindng
dada)
• Penyakit neorumuskular
• Gangguan pusat pernapasan
• Gangguan jalan napas (obstruksi)
• GANGGUAN OKSIGENASI (HYPOKSIA, perlu PPEPP, kerja
napas meningkat)
• KEPENTINGAN LAIN (obat sedasi, menurunkan TIK, cegah
atelektasis alveoli paru
Kriteria Klinik untuk bantuan
ventilasi mekanik
PARAMETER INDIKASI NORMAL
VENTILASI RANGE
Mekanik (RR) > 35x/m 10-25x/m
TV (cc/kg) <5 5-10cc/Kg
Oksigenasi < 60 dg FiO2 0,6 75-100 (air)
(PaO2- mmHg)
P(A-a DO2) mmHg > 450 25-65(FiO2 1.0)

Ventilasi > 60 35-45


(PaCO2-mmHg)
Catatan

Pada klien dewasa, frekuensi ventilator diatur


antara 12-15 x / menit. Tidal volume istirahat 7
ml / kg BB, dengan ventilasi mekanik tidal
volume yang digunakan adalah 10-15 ml / kg
BB. PEEP 5-20 Cm H2O,kalau terlalu tinggi
akan terjadi barotrauma.
Komponen Setting Ventilator
 FiO2 : fraksi oksigen
 Volume Tidal : 5 – 7 cc/kgBB
 Frekuensi Napas : 10 – 12 x/mnt
 I : E Ratio (Rasio Inspirasi : Ekspirasi)
 PEEP : Positive End Exspiracy Pressure, (3 – 5 cmH2O)

25
JENIS-JENIS VM
• CMV (controlled mechanical ventilation)
• Assist Control Mechanical Ventilation
(ACMV)
• Synchronized Intermitent Mandatory
Ventilation (SIMV)
• Pressure Support Ventilation (PSV)
CMV (controlled mechanical
ventilation)
• Volume
• Pressure
• Cara kerja
• Awal bantuan (initiating) : time triggering
• Limitation : pressure dan volume
• Cycling (perpindahan inspirasi dan ekspirasi)
• Setting VM
• RR
• Volume tidal
• I : E rasio
• FiO2
Assist Control Mechanical Ventilation
(ACMV)
• Prinsip sama dengan CMV
• Perbedaannya terletak pada triger
• ACMV  mentriger ventilator adalah
pasien yang menentukan frekuensi
napas
• Ventilator menentukan besarnya
volume atau pressure
Synchronized Intermitent Mandatory
Ventilation (SIMV)
• Cara kerja :
• Initiating : pasien triggering
• Limitation “ pressure atau volume
• Cycling : time
• Prinsip :
• SIMV diberikan intermiten dengan frekuensi
bantuan lebih sedikit dibanding CMV/ACMV 
pasien bernapas sendiri diluar bantuan
Pressure Support (PS)
• Digunakan untuk pasien yang mulai bernapas
dengan adekuat
• Digunakan pada pasien yang mulai bernapas tapi
dangkal
• Bila pasien tidak mampu untuk memicu trigger maka
udara pernafasan tidak diberikan.
• siap2 untuk WEANNING ke MODE CPAP
Continous Positive Air Pressure
(CPAP)
• Digunakan untuk pasien yang mulai bernapas
dengan adekuat
• Digunakan untuk penyapihan ventilator
• Tujuan melatih otot-otot pernapasan sebelum pasien
dilepas ventilatornya
• Persiapan untuk ekstubasi
KRITERIA PENYAPIHAN

Pasien yang mendapat bantuan ventilasi mekanik dapat


dilakukan penyapihan bila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
- Kapasitas vital 10-15 ml/kg BB
- Volume tidal 4-5 ml/kg BB
- Kekuatan inspirasi 20 cm H2O atau lebih besar
- Frekwensi pernafasan kurang dari 20 kali/menit.
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik

Darah yang kembali ke


Tekanan positif di
jantung, venous return,
rongga toraks
cardiac output 
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (2)

Darah yang
Darah yang Cardiac ouput
menuju atrium
melalui paru  
kiri 
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (3)

Bila volume tidal terlalu


Cardiac output , risiko
tinggi (>10-12 ml/kgBB
terjadi pneumotoraks 
dan tekanan > 40 cmH20)
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (4)

Cardiac Perfusi ke
output  organ lain 
Efek Penggunaan Ventilasi Mekanik (5)

Darah yang
Tekanan positif Tekanan
kembali dari
di rongga toraks intrakranial 
otak terhambat
Komplikasi Ventilasi Mekanik
1. Kardiovaskuler : penurunan cardiac output, disritmia.
2. Gangguan keseimbangan cairan
 Retensi cairan
 Dehidrasi
3. Komplikasi akibat efek pemasangan.
4. Komplikasi Pulmonal

38
Komplikasi Pulmonal
 Oxygen toxicity
– Disebabkan penggunaan oksigen (FiO2) tinggi dalam waktu yang
lama
– Pencegahan : monitor BGA dan titrasi penggunaan FiO2 yeng
optimal
 Gangguan Penyapihan
– Pada pasien COPD, malnutrisi, gangguan musculosceletal.
– Pasien menjadi “malas”

39
Komplikasi Pulmonal
 Hypercapnea
 Hypocapnea
– Terjadi karena in adekuat (berlebih atau kurang) penggunaan
ventilasi
– Tindakan : setting frekuensi napas, tidal volume dan mechanical
dead space (leakage)

40
Pemantauan Pasien
– Pemeriksaan fisik
– Alih baring
– X foto thoraks
– Saturasi oksigen
– BGA : Blood Gas Analyze
– Suction berkala
– Komplikasi

41
Masalah Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif
2. Bersihan jalan napas tidak efektif
3. Gangguan pertukaran gas

42
Pola nafas tidak efektif
 Tx
– Cek tekanan cuff ET
– Monitor : ET, Sat O2, Ventilasi, Klinis px.
– Mempertahankan PEEP dengan mengurangi lama membuka
sirkuit
– Menghindari penumpukan air di sirkuit
– Monitor weaning pasien

43
bersihan jalan nafas tidak efektif

Tx
 Suction berkala
 Atur posisi
 Fisioterapi dada

44
masalah keperawatan (lanjutan)
4. Gangguan ventilasi spontan
5. Gangguan penyapihan ventilator

45
VIDEO VENTILASI MEKANIK DASAR
 https://www.youtube.com/watch?v=HfteWic8Myw&t=9s

46
THANK YOU

You might also like