You are on page 1of 14

Jurnal Administrasi Pendidikan 27 (1) (2020) 170-183

1 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 27 Issue 1, April 2020 Hal 170-183

JURNAL ADMINISTRASI PENDIDIKAN


Journal homepage: http://ejournal.upi.edu/index.php/JAPSPs

IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK


PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS
Kurniawan1) , Ansar2) , Arwildayanto3)

Program Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia


Correspondence: E-mail: kurniawan.s2apung@gmail.com

ABSTRACTS ARTICLE INFO


Article History:
The purpose of this study was to determine the implementation of child- Received 26 December 2019
friendly schools in SMA Negeri 1 Telaga Biru. This type of research is Revised 14 January 2020
quan-titative research with an explanatory approach. The results of this Accepted 17 February 2020
study indicate 1) The policy of child friendly schools in SMA Negeri 1 Tel- Available online 1 April 2020
aga Biru has been implemented at 95.70% or in the Good category, 2) ed 16 Aug 2018
The teaching and learning process at SMA Negeri 1 Telaga Biru has been Revised 20 Aug 2018
friendly to-wards students at number 95.19% or Good category. 3) Edu- Accepted 25 Aug 2018
Available online 09 Sep 2018
cators and edu-cators in Telaga Biru 1 High School are in accordance
with the standards of child-friendly schools at 94.79% or in the Good cat-
egory. 4) Facilities and infrastructure in State High Schools 1 Telaga Biru
is in accordance with the standards and friendly to students that is in the
number 95.59% or in the Good category, 5) Student participation in SMA
Negeri 1 Telaga Biru reach-es the number 92.52% which is in the Good
category, 6) Fulfillment of chil-dren's rights at SMA Negeri 1 Telaga Blue
is not right yet the expectation is 71.55% or in the Good category.

Keyword: Child Friendly School Policies, Child Friendly School Programs,


Implementation of Child Friendly Schools.

© 2019 Tim Pengembang Jurnal UPI

1. PENDAHULUAN akibat kelalaian maupun ketidakmampuan


Anak merupakan generasi penerus orang tua khususnya dalam melindungi
bangsa yang mempunyai tugas dalam anak. Seringkali hak-hak anak diabaikan dan
pembangunan sosial, sehingga perlu adanya tidak dipenuhi seperti akses pendidikan,
pembinaan dengan penuh kasih sayang, perlindungan atas kekerasan seksual dan
agar anak mampu menerima tanggung psikis.
jawab yang diberikan dimasa yang akan
Dalam rangka perlindungan pada anak,
datang (Setiani, 2016). Salah satu masalah
pemerintah telah membuat Undang-Undang
yang merebak di tanah air saat ini adalah
Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002
terjadinya tindak kekerasan pada anak.
tentang Perlindungan Anak yang telah
Anak-anak banyak yang menanggung resiko
Kurniawan, Dkk. Title – Implementasi Program Sekolah Ramah Anakpada Sekolah
Menengah Atas | 172
diperbaharui menjadi UU No. 35 tahun 2014 hanya kekerasan fisik saja, akan tetapi
tentang Perlindungan Anak, Instruksi kekerasan psikis dan seksual. Pelaku
Presiden No. 5 tahun 2014 tentang Gerakan kekerasan di lingkungan sekolah adalah
Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap warga sekolah, seperti pimpinan sekolah,
Anak, dan UU No. 11 Tahun 2012. guru, murid, orang tua/wali murid, penjaga
Perlindungan anak adalah segala kegiatan sekolah, penjaga kantin dan bahkan
untuk menjamin dan melindungi anak dan masyarakat. Data KPAI (2013) terdapat
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, beberapa jenis kekerasan yang dilakukan
berkembang dan berpartisipasi, secara oleh guru, teman sekelas dan teman lain
optimal sesuai dengan harkat dan martabat kelas, diantaranya menjewer, mencubit,
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan menendang, memukul dengan tangan,
dari kekerasan dan diskriminasi. memukul dengan benda, menghukum
Kenyataannya pelanggaran terhadap hak- hingga jatuh sakit (pingsan), melukai dengan
hak anak masih rentan terjadi, termasuk benda berbahaya, kekerasan fisik,
tindak kekerasan terhadap anak. Perlakuan membandingkan dengan saudara/anak lain,
yang salah terhadap anak akan membentak dengan suara keras dan kasar,
mempengaruhi pembentukan kepribadian menghina dihadapan teman/orang lain,
anak di masa depan. Kualitas anak akan menyebut “bodoh”/”pemalas”, memanggil
menurun jika hak anak tidak terpenuhi, dengan sebutan jelek, dan kekerasan psikis
sehingga akan menimbulkan masalah bagi lain. Diperkirakan kasus yang tidak
negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dilaporkan ke KPAI jumlahnya lebih tinggi
dan orang tua (Ariefa E, 2009). dibandingkan kasus yang dilaporkan
(Subowo, 2017).
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) melakukan pemantauan sejak tahun Kekerasan yang terjadi dalam dunia
2011 hingga tahun 2015 dengan hasil terjadi pendidikan termasuk kasus tindak pidana
peningkatan kekerasan kepada anak. dan kasus pelanggaran atas Hak Asasi
Sebanyak 2178 kasus kekerasan terjadi pada Manusia (HAM). Guru yang memberikan
tahun 2011, 3512 kasus terjadi pada tahun sanksi kepada peserta didik sehingga
2012, 4311 kasus terjadi pada tahun 2013, menyebabkan cedera merupakan
5066 kasus terjadi pada tahun 2014, dan per pelanggaran atas HAM dan masuk dalam
April 2015 tercatat kasus kekerasan pada tindak pidana (Rahman A, 2004). Kasus
anak sebanyak 6006 kasus yang terbagi tindak kekerasan dalam pendidikan
menjadi beberapa kasus yaitu 1) kasus membuat Kementerian Pemberdayaan
kekerasan terhadap anak terkait Perempuan dan Perlindungan Anak
pengasuhan sebanyak 3160 kasus, 2) kasus mengeluarkan Permen PPPA No. 8 Tahun
terkait pendidikan sebanyak 1764, 3) kasus 2014 tentang Kebijakan Sekolah Ramah
terkait kesehatan dan NAPZA sebanyak 1366 Anak. Menurut Permen PPPA No. 8 tahun
kasus, dan 4) kasus disebabkan oleh cyber 2014 pasal 1 menyebutkan bahwa Sekolah
crime dan pornografi sebanyak 1032 kasus Ramah Anak (SRA) merupakan satuan
(Setiani, 2016). pendidikan, formal, nonformal dan informal
yang aman, bersih dan sehat, peduli dan
Tindak kekerasan pada anak tidak hanya
berbudaya lingkungan hidup, mampu
terjadi di tempat-tempat yang dianggap
menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak
paling aman. Institusi pendidikan pun bisa
anak dan perlindungan anak dari kekerasan,
menjadi tempat tindak kekerasan sehingga
diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya
dapat menjadi ancaman bagi anak-anak
serta mendukung partisipasi anak terutama
disekitarnya. Bentuk tindak kekerasan yang
dalam perencanaan, kebijakan,
sering terjadi di lingkungan sekolah bukan

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
173 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 27 Issue 1, April 2020 Hal 170-183

pembelajaran, pengawasan, dan mekanisme menggunakan proportionate stratified


pengaduan terkait pemenuhan hak dan random sampling dan diambil dengan
perlindungan anak di pendidikan. menggunakan rumus slovin.
Data-data penelitian yang telah
Sekolah Ramah Anak di Gorontalo sudah
dikumpulkan dianalisis secara deskriptif
diterapkan di SMA Negeri 1 Telaga Biru.
maupun statistik untuk mengetahui
Penerapan SRA di SMA Negeri 1 Telaga Biru
gambaran distribusi dan variasi dari masing-
salah satunya dengan cara mengundang
masing variabel.
orang tua untuk sama-sama memberikan
pembinaan pada siswa yang melanggar
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
aturan sekolah misalnya bolos dalam jam
3.1 Hasil Penelitian
sekolah atau pelanggaran lainnya. Pihak
3.1.1 Kebijakan sekolah ramah anak
sekolah mengatakan hal tersebut mendapat
Gambaran pelaksanaan kebijakan
respon yang baik dari orang tua siswa dan
sekolah ramah anak di SMA Negeri 1 Telaga
seluruh siswa. Penerapan SRA ini
Biru yang diwakili oleh kepala sekolah, guru,
memberikan manfaat bagi SMA Negeri 1
dan tenaga kependidikan dapat dilihat da-
Telaga Biru berupa memumpuk rasa
lam Tabel 1 di bawah ini.
kepercayaan diri mahasiswa, membuat
mahasiswa sering aktif dalam kegiatan Tabel 1. Kebijakan Sekolah Ramah Anak Menurut
Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan
sekolah dan banyak memberikan animo dari Bobot Skor
Total Kateg
masyarakat untuk mendaftarkan anak-anak Item 4 3 2 1
ori
F X F X F X F X F X %
mereka. 1 15 50 1 3 0 0 0 0 16 63 98,4
4
Sangat
Baik
2 16 64 0 0 0 0 0 0 16 64 100 Sangat
Pelaksanaan program SRA di SMA Negeri Baik
3 14 54 2 6 0 0 0 0 16 62 95,87 Sangat
1 Telaga Biru perlu dilakukan pemantauan Baik
4 11 44 5 15 0 0 0 0 16 59 92,19 Sangat
untuk melihat manfaat yang diperoleh dari Baik
5 16 64 0 0 0 0 0 0 16 64 100 Sangat
pelaksanaan program tersebut bagi warga 6 9 36 7 21 0 0 0 0 16 57 89,0
Baik
Baik
sekolah khususnya peserta didik. Hasil 7 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62
6
96,87 Sangat
Baik
pelaksanaan program SRA dapat dijadikan 8 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87 Sangat
Baik
dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak 9 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87 Sangat
Baik
lanjut atau untuk melakukan pengambilan 10 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87 Sangat
Baik
keputusan berikutnya. 11 15 60 1 3 0 0 0 0 16 63 98,4
4
Sangat
Baik
12 7 28 9 2 0 0 0 0 16 55 85,93
Penelitian tentang sekolah ramah anak 7
Baik
Sangat
telah dilakukan yaitu yang terkait dengan Rata-rata: 1148,42/12=95,70% Baik

keefektifan program (Nuraeni, Adrisyah dan


Nurunnisa, 2020) dan tentang tantangan Berdasarkan tabel diatas maka di-
yang dihadapi dalam menerapkannya (Putri peroleh presentase kebijakan sekolah
& Akmali, 2019). Penelitian tentang Sekolah ramah anak adalah 95,70% yang berarti
Ramah Anak yang menggambarkan tingkat berada pada kategori Sangat Baik.
partisipasi masih jarang dilakukan. Analisis di atas sesuai dengan hasil
Penelitian ini mengangkat aspek partisipasi wawancara yang dilakukan Peneliti
yang terjadi dalam implemnetasi sekolah dengan beberapa informan yang berada
ramah anak. di SMA Negeri 1 Telaga Biru terkait ke-
bijakan sekolah ramah anak, antara lain
2. METODE PENELITIAN hasil wawancara dengan Kepala Sekolah
Jenis penelitian ini adalah penelitian SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten
kuantitatif dengan jumlah sampel yang Gorontalo yaitu:
digunakan adalah 229 responden.
“Sudah ada kebijakan mengenai
Responden terdiri dari Kepala Sekolah, Guru
sekolah ramah anak di SMA
dan Tenaga Kependidikan. Teknik sampling

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Kurniawan, Dkk. Title – Implementasi Program Sekolah Ramah Anakpada Sekolah
Menengah Atas | 174
7 13 52 3 9 0 0 0 0 16 61 95,31 Sangat
Negeri 1 Telaga Biru dan terdapat Baik
8 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87 Sangat
deklarasi yang ditandatangani Baik
Sangat
9 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87
oleh seluruh warga sekolah se- 10 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87
Baik
Sangat
Baik
bagai bukti komitmen bersama 11 11 44 5 15 0 0 0 0 16 59 92,19 Sangat
Baik
untuk melaksanakan program 12 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87 Sangat
Baik
tersebut. Tentunya dengan adan- 13 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87 Sangat
Baik
ya kebijakan tersebut menunjuk- 14 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87 Sangat
Baik
kan adanya upaya dari sekolah Rata-rata: 1332,77/14=95,19%
Sangat
Baik
untuk selalu memenuhi hak-hak
anak dan menghindari tindakan Berdasarkan hasil analisis di atas
kekerasan serta diskriminasi pada maka diperoleh presentase proses bela-
anak sesuai dengan standar jar mengajar di SMA Negeri 1 Telaga Biru
sekolah ramah anak.” adalah 95,19% yang berarti pada kate-
Salah seorang guru di SMA Negeri 1 Tel- gori Sangat Baik.
aga Biru menjelaskan mengenai ke- Analisis di atas sesuai dengan hasil
bijakan sekolah ramah anak yakni : wawancara yang dilakukan Peneliti
dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1
“Kami guru-guru memahami Telaga Biru Kabupaten Gorontalo terkait
bahwa dengan adanya kebijakan proses belajar mengajar, antara lain hasil
sekolah ramah anak berarti wawancara yaitu :
siswa-siswi lebih terjamin hak-
haknya dalam memperoleh pen- “Guru-guru melaksanakan proses
didikan dan ketika seorang siswa belajar mengajar di kelas sesuai
tidak disiplin misalnya datang dengan Rencana Pelaksanaan
terlambat maka di SMA Negeri 1 Pembelajaran (RPP) yang dibuat
Telaga Biru sudah tidak diberla- dan sesuai dengan mata pelaja-
kukan lagi hukuman yang dapat ran yang diampunya. Proses
menyakiti siswa seperti memukul pembelajaran dilaksanakan oleh
atau mencubit, tetapi siswa yang guru dengan menciptakan sua-
terlambat tersebut diberikan sana yang menyenangkan.”
hukuman lain seperti menyiram Proses pembelajaran di SMA Negeri 1
bunga atau membersihkan kelas Telaga Biru juga dijelaskan oleh salah
dan lain sebagainya.” seorang guru yakni :
3.1.2 Proses belajar mengajar “Guru-guru disekolah ini dalam
Gambaran pelaksanaan proses bela- proses belajar mengajar selalu
jar mengajar di SMA Negeri 1 Telaga Biru menciptakan suasana yang aman
menjadi tanggung jawab kepala sekolah, dan nyaman untuk siswa-siswi.
guru, dan tenaga kependidikan dapat Selain itu, guru juga slalu
dilihat dalam Tabel 2 di bawah ini : mengajarakan siswa-siswi untuk
Tabel 2. Proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 menghargai setiap pendapat te-
Telaga Biru man-temannya.”
Bobot Skor
Total Kate
Item 4 3 2 1 3.1.3 Pendidik dan tenaga kependidikan
gori
F X F X F X F X F X %
1 13 52 3 9 0 0 0 0 16 61 95,31 Sangat
Baik
Gambaran pendidik dan tenaga
2 13 52 3 9 0 0 0 0 16 61 95,31 Sangat
Baik kependidikan di SMA Negeri 1 Telaga
3 8 32 8 24 0 0 0 0 16 56 87,5 Baik
4 11 44 5 15 0 0 0 0 16 59 92,19 Sangat Biru dapat dilihat dalam tabel 3. di
Baik
5 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87 Sangat bawah ini :
Baik
6 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,87 Sangat
Baik

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
175 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 27 Issue 1, April 2020 Hal 170-183

Tabel 3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMA 3.1.4 Sarana dan Prasarana Ramah Pe-
Negeri 1 Telaga Biru serta Didik
Bobot Skor
Total
Item 4 3 2 1 Kategori Gambaran tersedianya sarana dan
F X F X F X F X F X %
1 12 48 4 12 0 0 0 0 16 60 93,75 Sangat prasarana ramah peserta didik di SMA
Baik
2 12 48 4 12 0 0 0 0 16 60 93,75 Sangat Negeri 1 Telaga Biru dapat dilihat dalam
Baik
3 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat Tabel 4 di bawah ini :
Baik
4 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat Tabel 4. Sarana dan Prasarana Ramah Peserta Didik di
Baik
5 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat SMA Negeri 1 Telaga Biru
Baik Bobot Skor
Total
6 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat Item 4 3 2 1 Kategori
Baik F X F X F X F X F X %
7 12 48 4 12 0 0 0 0 16 60 93,75 Sangat 1 15 60 1 3 0 0 0 0 16 63 98,44 Sangat
Baik Baik
8 9 36 6 18 0 0 0 0 16 56 87,5 Baik 2 15 60 1 3 0 0 0 0 16 63 98,44 Sangat
9 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat Baik
Baik 3 15 60 1 3 0 0 0 0 16 63 98,44 Sangat
Sangat Baik
Rata-rata: 853,15/9=94,79%
Baik 4 15 60 1 3 0 0 0 0 16 63 98,44 Sangat
Baik
5 15 60 1 3 0 0 0 0 16 63 98,44 Sangat
Berdasarkan tabel di atas maka di- Baik
6 11 44 5 15 0 0 0 0 16 59 92,19 Sangat
peroleh presentase pendidik dan tenaga 7 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88
Baik
Sangat
kependidikan di SMA Negeri 1 Telaga 8 10 40 6 18 0 0 0 0 16 58 90,63
Baik
Baik
Biru adalah 94,79% yang berarti pada 9 11 44 5 15 0 0 0 0 16 59 92,19 Sangat
Baik
kategori Sangat Baik. Hal ini sesuai 10 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat
Baik
dengan hasil wawancara yang dilakukan 11 8 32 8 24 0 0 0 0 16 56 87,5 Baik
12 12 48 4 12 0 0 0 0 16 60 93,75 Sangat
dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Baik
13 12 48 4 12 0 0 0 0 16 60 93,75 Sangat
Telaga Biru Kabupaten Gorontalo yaitu : Baik
14 16 64 0 0 0 0 0 0 16 64 100 Sangat
Baik
“Guru dan tenaga kependidikan 15 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat
disini sudah pernah mengikuti Baik
16 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat
pelatihan sekolah ramah anak, 17 13 52 3 9 0 0 0 0 16 65 95,31
Baik
Sangat
sehingga ketika siswa ingin ber- Baik
18 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat
konsultasi tidak harus dengan Baik
19 15 60 1 3 0 0 0 0 16 63 98,44 Sangat
guru BK tetapi bisa juga dengan Baik
20 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat
guru lain. Di sekolah pun guru Baik
21 10 40 6 18 0 0 0 0 16 58 90,63 Baik
dan tenaga kependidikan dituntut 22 13 52 3 9 0 0 0 0 16 65 95,31 Sangat
Baik
untuk selalu menjadi teladan bagi Sangat
Rata-rata: 2103,18/22=95,59%
Baik
siswa-siswa, misalnya dalam hal
kedisiplinan.”
Berdasarkan tabel di atas maka di-
Salah seorang guru di SMA Negeri 1 Tel- peroleh presentase tersedianya sarana
aga Biru juga menjelaskan bahwa : dan prasarana ramah peserta didik di
“Kepala sekolah sering SMA Negeri 1 Telaga Biru adalah 95,59%
melakukan sosialisasi kepada yang berarti pada kategori Sangat Baik.
guru-guru mengenai sekolah Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
ramah anak, akan tetapi bentuk yang dilakukan dengan Kepala Sekolah
sosialisasinya berupa himbauan SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten
untuk tidak melakukan kekerasan Gorontalo yaitu:
kepada siswa-siswi yang tidak “SMA Negeri 1 Telaga Biru sudah
disiplin.” memiliki sarana prasarana sesuai
dengan standar sekolah ramah
anak, walaupun masih ada be-
berapa yang masih perlu pem-

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Kurniawan, Dkk. Title – Implementasi Program Sekolah Ramah Anakpada Sekolah
Menengah Atas | 176
benahan. Sarana prasarana yang kebersihan dan menata taman
sudah tersedia di SMA Negeri 1 sekolah.”
Telaga Biru antara lain ruang ke- 3.1.6 Partisipasi orang tua, Lembaga
las, ruang guru, ruang konseling, Masyarakat (LM), dunia usaha,
fasilitas olahraga, mushola, ru- stakeholder lainnya, dan alumni
ang UKS, toilet dan kantin.” Gambaran partisipasi orang tua,
Guru di SMA Negeri 1 Telaga Biru juga lembaga masyarakat (LM), dunia usaha,
menjelaskan bahwa : stakeholder lainnya, dan alumni di SMA
Negeri 1 Telaga Biru dapat dilihat dalam
“Tidak semua kelas mempunyai
Tabel 6 di bawah ini :
LCD, hanya ada beberapa LCD sa-
ja dan penempatan LCD di kelas
tidak permanen.” Tabel 6. Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat
(LM), Dunia Usaha, Stakeholder Lainnya, dan Alumni
3.1.5 Partisipasi peserta didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru
Gambaran partisipasi peserta didik di Bobot Skor
Total
Item 4 3 2 1 Kategori
SMA Negeri 1 Telaga Biru dapat dilihat F X F X F X F X F X %
1 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat
dalam Tabel 5 di bawah ini : Baik
2 13 53 3 9 0 0 0 0 16 61 95,31 Sangat
Baik
Tabel 5. Partisipasi Peserta Didik di SMA Negeri 1 3 7 28 9 27 0 0 0 0 16 55 85,94 Sangat
Telaga Biru Baik
Bobot Skor 4 13 53 3 9 0 0 0 0 16 61 95,31 Baik
Total 5 14 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat
Item 4 3 2 1 Kategori
F X F X F X F X F X % Baik
6 15 60 1 3 0 0 0 0 16 63 98,44 Sangat
1 11 44 5 15 0 0 0 0 16 59 90,13 Baik
Baik
2 12 48 4 12 0 0 0 0 16 60 93,75 Sangat
7 11 44 5 15 0 0 0 0 16 59 92,19 Sangat
Baik
Baik
3 15 56 2 6 0 0 0 0 16 62 96,88 Sangat
8 13 53 3 9 0 0 0 0 16 61 95,31 Sangat
Baik
Baik
4 10 40 6 18 0 0 0 0 16 58 90,63 Baik
Sangat
5 11 44 5 15 0 0 0 0 16 59 90,13 Sangat Rata-rata: 756,26/8=94,53%
Baik
Baik
6 9 36 7 21 0 0 0 0 16 57 89,06 Baik
7 11 44 5 15 0 0 0 0 16 59 90,13 Sangat
Baik Berdasarkan tabel di atas maka di-
8 13 52 3 9 0 0 0 0 16 61 95,31 Sangat
Baik peroleh presentase partisipasi orang tua,
Sangat
Rata-rata: 740,12/8=92,52% lembaga masyarakat (LM), dunia usaha,
Baik

stakeholder lainnya, dan alumni di SMA


Berdasarkan table di atas maka di- Negeri 1 Telaga Biru adalah 94,53% yang
peroleh presentase partisipasi peserta berarti pada kategori Sangat Baik. Hal ini
didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru adalah sesuai dengan hasil wawancara yang dil-
92,52% yang berarti pada kategori San- akukan dengan kepala sekolah SMA
gat Baik. Hal ini sesuai dengan hasil wa- Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Goronta-
wancara yang dilakukan dengan salah lo yaitu:
seorang Guru SMA Negeri 1 Telaga Biru
“Sekolah ikut melibatkan orang
Kabupaten Gorontalo yaitu :
tua misalnya orang tua diikutkan
“Kami selalu memberikan kesem- dalam komite sekolah dan rapat
patan yang sama bagi seluruh orang tua setiap pengambilan
siswa untuk menyampaikan pen- rapot, pada rapat orang tua, ka-
dapat, masukan maupun pen- mi selalu menghimbau kepada
gaduan kepada guru. Selain itu, orang tua untuk bersama-sama
biasanya siswa-siswi ikut dilibat- ikut mengawasi siswa-siswi diru-
kan dalam pembuatan tata tertib mah dan menanyakan anak ten-
kelas, menata ruang kelas, tang kejadian-kejadian yang ter-
struktur kelas dan jadwal piket jadi disekolah.”

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
177 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 27 Issue 1, April 2020 Hal 170-183

Salah seorang guru juga menyatakan Berdasarkan tabel di atas maka di-
bahwa : peroleh presentase pemenuhan hak-hak
anak di SMA Negeri 1 Telaga Biru adalah
“Biasanya setiap guru wali kelas
71,55% yang berarti pada kategori
membuat group WA dengan se-
Cukup Baik. Hal ini sesuai dengan hasil
luruh orang tua untuk saling
wawancara yang dilakukan dengan be-
komunikasi dalam hal mengawasi
berapa siswa di SMA Negeri 1 Telaga
setiap siswa-siswi baik disekolah
Biru Kabupaten Gorontalo yaitu :
maupun dirumah.”
“Menurut saya, SMA Negeri 1
Guru lainnya menyatakan bahwa :
Telaga Biru sudah bisa dikatakan
“Sekolah kadang melibatkan sekolah ramah anak karena guru
alumni dalam kegiatan-kegiatan dan lingkungannya me-
ekstrakurikuler atau kegiatan- nyenangkan, jika ada siswa yang
kegiatan non akademik. Se- terlambat masuk sekolah, bi-
dangkan untuk stakerholder asanya dihukum oleh guru untuk
lainnya kami biasanya melibatkan menyapu atau menyiram hala-
puskesmas misalnya dalam man. Biasanya juga kami diminta
kegiatan pembinaan atau sosial- untuk memelihara lingkungan
isasi terkait kesehatan remaja”. sekolah misalnya ikut menata
3.1.7 Pemenuhan hak-hak taman sekolah, sehingga mem-
Gambaran pemenuhan hak-hak anak buat kami nyaman.”
di SMA Negeri 1 Telaga Biru dapat dilihat Salah satu siswa juga menyatakan bahwa
dalam Tabel 7 di bawah ini : :
Tabel 7. Pemenuhan Hak-Hak Anak di SMA Negeri 1 “Saya sudah melihat di sekolah
Telaga Biru
Bobot Skor ada poster tentang kawasan
Total
Item 4 3 2 1 Kategori
F X F X F X F X F X %
bebas rokok, tetapi saya masih
1
2
44 176 84 225 59 188 26 26
65 260 69 270 57 114 22 22
213
213
572
603
67,14
70,77
Cukup
Cukup
melihat pejaga sekolah merokok
3 42 168 86 334 60 120 25 25 213 657 77,11 Baik dilingkungan sekolah. Selain itu,
4 68 272 98 294 33 66 14 14 213 646 75,82 Cukup
5 27 228 102 303 38 76 17 17 213 624 73,23 Cukup pernah juga saya melihat masih
6 25 140 34 102 63 128 81 81 213 449 52,70 Cukup
7 34 136 52 152 60 120 67 67 213 479 56,22 Cukup ada siswa yang memukul te-
8 36 144 59 177 68 136 50 50 213 507 59,51 Cukup
9 88 352 87 261 17 334 21 21 213 668 78,4 Baik mannya. Menurut saya secara
10 57 228 64 192 72 144 20 20 213 584 68,5 Cukup
11 96 384 46 138 14 28 57 57 213 507 71,24 Cukup keseluruhan saya merasa nya-
12 73 292 69 207 42 84 29 29 213 612 71,83 Cukup
13 58 232 106 318 34 74 12 12 213 636 74,65 Cukup man di sekolah ini karena guru-
14 60 240 81 243 48 96 24 24 213 603 70,77 Cukup
15 64 156 72 216 38 76 39 39 213 587 68,89 Cukup guru disini selalu bersikap baik
16 60 240 86 258 43 86 24 24 213 608 71,36 Cukup
17 119 476 86 258 5 10 3 3 213 747 87,68 Baik
dan menerima siswa-siswa yang
18 106 424 88 264 13 26 6 6 213 720 84,51 Baik ingin melaporkan jika ada suatu
19 114 456 85 225 11 12 3 3 213 736 86,38 Baik
20
21
68 272 80 240 33 66 32 32
82 328 60 180 30 60 41 41
213
213
610
609
71,56
71,48
Cukup
Cukup
masalah, siswa-siswa disini juga
22
23
74 296 62 186 36 72 41 41
63 252 79 237 45 90 26 26
213
213
595
605
69,84
71,00
Cukup
Cukup
diberikan kesempatan untuk
24 62 248 83 249 52 104 16 16 213 617 72,42 Cukup mengikuti kegiatan ekstrakuriku-
25 64 256 80 240 47 95 22 22 213 612 71,83 Cukup
26 61 244 80 240 58 96 24 24 213 604 70,89 Cukup ler misalnya kegiatan pramuka.”
27 84 336 57 171 32 64 40 40 213 611 71,71 Cukup
28 53 121 89 267 56 112 15 15 213 606 71,13 Cukup
29 76 312 65 195 35 70 35 35 213 612 71,83 Cukup Disamping itu, siswa lain menyatakan
30 80 280 70 210 38 76 35 35 213 601 70,54 Cukup
31 75 300 63 189 40 80 35 35 213 604 70,89 Cukup bahwa :
32 81 324 56 168 31 62 45 45 213 599 70,3 Cukup
33
34
93 372 48 144 20 40 52 52
79 316 63 189 26 52 45 45
213
213
602
602
71,36
70,66
Cukup
Cukup
“Saya tidak pernah mengalami
35 88 352 52 156 17 34 56 56 213 598 70,19 Cukup tindak kekerasan dari guru atau
Rata-rata: 2504,37/35=71,55% Cukup
teman, jika ada masalah bi-
asanya kami selalu mencari wali

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Kurniawan, Dkk. Title – Implementasi Program Sekolah Ramah Anakpada Sekolah
Menengah Atas | 178
kelas untuk meminta solusi untuk
mengatasi masalah tersebut.”
3.2.1 Kebijakan sekolah ramah anak
Dari data diatas dapat dilihat secara
keseluruhan implementasi sekolah Pelaksanaan kebijakan sekolah
ramah anak di SMA Negeri 1 Telaga Biru
ramah anak di SMA Negeri 1 Telaga Biru
sebesar 95,70% artinya termasuk dalam
sebagai berikut :
kategori Sangat Baik. Pada dasarnya sua-
Tabel 8. Implementasi sekolah ramah anak di SMA tu kebijakan dalam bidang pendidikan
Negeri 1 Telaga Biru
No Indikator % Kategori perlu disesuaikan dengan tuntutan yang
1 Kebijakan SRA 95,70 Sangat Baik ada dan terus dilakukan terutama
Proses Belajar 95,19
2
Mengajar
Sangat Baik menyangkut peningkatan mutu, relevan-
3
Pendidik dan Tenaga 94,74
Sangat Baik
si dan efisiensi dalam sistem pendidikan
Kependidikan nasional. Data penelitian menunjukkan
Sarana dan Prasana 95,59
4 Sangat Baik bahwa SMA Negeri 1 Telaga Biru sudah
ramah peserta didik
Partisipasi peserta 92,52 mempunyai SK Tim SRA dan sekolah su-
5 Sangat Baik
didik
Partisipasi orang tua, 94,53 dah memiliki papan nama SRA. Terbukti
Lembaga Masyarakat dari hasil penelitian juga menunjukkan
6 (LM), dunia usaha, Sangat Baik
Stakeholder lainnya bahwa sekolah SMA Negeri 1 Telaga Biru
dan alumni sudah mengimplementasikan kebijakan
Pemenuhan hak-hak 71,55
7 Cukup SRA di sekolah, sudah memiliki tata ter-
anak
Rata-rata: 639,87/7=91,41% Sangat Baik tib yang dibuat bersama-sama siswa, su-
dah memiliki mekanisme pengaduan un-
Berdasarkan data di atas diperoleh tuk kasus di sekolah, memiliki
rata-rata implementasi program sekolah mekanisme pengawasan peserta didik
ramah anak di SMA Negeri 1 Telaga Biru selama berada di sekolah, ikut melibat-
berada pada skor 91,41% yang berarti kan orang tua dalam menyelesaikan ka-
berada pada kategori Sangat Baik. Wa- sus yang menimpa peserta didik, dan
laupun pada indikator pemenuhan hak- memberikan kesempatan kepada peser-
hak anak masih termasuk dalam kategori ta didik untuk menjalankan ibadah di
Cukup Baik, fakta ini tentu perlu menjadi sekolah sesuai dengan kepercayaannya
peringatan dini bagi pengambil kepu- masing-masing. Hal ini sesuai dengan
tusan untuk lebih memperhatikan Deputi Tumbuh Kembang Anak (2014)
pemenuhan hak-hak anak, sehingga pe- yang menyatakan bahwa kebijakan
serta didik merasakan dampak positif penyelenggaraan sekolah ramah anak
dari implementasi program sekolah diantaranya harus memenuhi standar
ramah anak di SMA Negeri 1 Telaga Biru. pelayanan minimal di satuan pendidikan,
3.2 Pembahasan memiliki kebijakan anti kekerasan, adan-
Pembahasan ini akan mengulas ten- ya kode etik penyelenggaraan satuan
tang implementasi sekolah ramah anak di pendidikan, dan penegakkan disiplin
SMA Negeri 1 Telaga Biru, yang meliputi ke- dengan non kekerasan.
bijakan sekolah ramah anak, proses belajar Dalam dunia pendidikan cara
mengajar, pendidik dan tenaga kependidi- mewujudkan pendidikan yang bermutu
kan, sarana prasarana ramah peserta didik, adalah pelanggan (peserta didik) harus
partisipasi peserta didik, partisipasi orang menjadi pusat perhatian dalam memen-
tua, lembaga masyarakat (LM), dunia usaha, uhi semua kebutuhan dan keinginannya.
stakeholder lainnya dan alumni serta Kepuasan peserta didik terletak pada
pemenuhan hak-hak anak di SMA Negeri 1 proses belajar mengajar dan hasil pen-
Telaga Biru. didikan yang memuaskan dalam proses

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
179 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 27 Issue 1, April 2020 Hal 170-183

pendidikan (Syafaruddin, 2002). Oleh ka- dapat pengaruh positif metode mengajar
rena itu, perumusan atau pembuatan guru dan kemandirian belajar terhadap
kebijakan sekolah ramah anak sangatlah prestasi belajar siswa. Suharianti (2017)
penting untuk mewujudkan ketertiban, mengemukakan bahwa keberhasilan
ketentraman dan kesejahteraan seluruh belajar mengajar juga dapat dipengaruhi
warga sekolah serta melindungi hak-hak oleh dua hal, yaitu pertama dari segi
yang dimiliki oleh peserta didik sehingga guru, keberhasilan mengajar dilihat dari
program sekolah ramah anak dapat ketepatan guru memilih bahan ajar, me-
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya dia dan alat pengajaran serta
dan dapat meningkatkan mutu dari menggunakannya dalam kegiatan belajar
sekolah. dalam suasana menggairahkan, me-
nyenangkan dan menggembirakan se-
3.2.2 Proses belajar mengajar
hingga peserta didik dapat menikmati
Pelaksanaan proses belajar mengajar
kegiatan belajar mengajar tersebut
di SMA Negeri 1 Telaga Biru dari pan-
dengan memuaskan. Kedua, dilihat dari
dangan kepala sekolah, guru dan tenaga
segi siswa, keberhasilan mengajar dilihat
kependidikan berada pada angka 95,19%
dari timbulnya keinginan yang kuat siswa
atau kategori Sangat Baik. Hamalik
untuk belajar mandiri yang mengarah
(2001) mengemukakan bahwa proses
pada peningkatan prestasi siswa, baik
belajar mengajar merupakan kegiatan
pokok sekolah, dimana terjadi proses dari segi kognitif, afektif maupun psiko-
motorik.
siswa belajar dan guru mengajar dalam
hal edukatif sehingga terdapat peru- 3.2.3 Pendidikan dan tenaga kependidi-
bahan dalam diri siswa baik perubahan kan
terhadap tingkat pengetahuan, pema- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
haman dan keterampilan atau sikap. Da- pendidik dan tenaga kependidikan di
ta penelitian menunjukkan bahwa pros- SMA Negeri 1 Telaga Biru berada pada
es pengajaran di SMA Negeri 1 Telaga angka 94,79% artinya termasuk dalam
Biru sudah ramah terhadap peserta kategori Sangat Baik. Pendidik dan tena-
didik, guru memberi rasa aman dan ga kependidikan mempunyai tugas dan
kasih sayang kepada semua peserta tanggung jawab sebagai tenaga profes-
didik, guru membiasakan peserta didik sional dalam mendidik, mengajar,
mendengarkan pendapat teman dan tid- membimbing, mengarahkan, melatih,
ak menertawakan jawaban temannya menilai dan mengevaluasi peserta didik,
yang kurang tepat dan sekolah menye- sehingga tercipta kemudahan dan
diakan waktu bagi siswa untuk konsultasi keberhasilan siswa dalam belajar. Hal ini
kepada guru BK/guru lainnya. sesuai dengan hasil penelitian yang
Nugroho (2016) mengemukakan menunjukkan bahwa pendidik dan tena-
bahwa dalam proses belajar mengajar ga kependidikan di SMA Negeri 1 Telaga
guru harus menciptakan suasana belajar Biru mendapat kesempatan untuk ber-
yang lebih menarik sehingga dapat prestasi, memiliki sikap teladan (disiplin
meningkatkan motivasi belajar siswa. dan jujur), menghargai perbedaan peser-
Selain itu, saat guru mengajar siswa akan ta didik. Selain itu, SMA Negeri 1 Telaga
lebih memperhatikan penjelasan guru, Biru memiliki guru yang bukan termasuk
mencatat materi-materi yang penting, sebagai guru BP dan berperan dalam
serta lebih aktif dalam proses pembela- menerima konsultasi peserta didik, dan
jaran berlangsung. Hal ini sesuai dengan jika ada kasus terhadap peserta didik
penelitian yang dilakukan oleh Akbar maka pendidik dan tenaga kependidikan
(2014) yang menyatakan bahwa ter- memanggil wali peserta didik ke sekolah.

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Kurniawan, Dkk. Title – Implementasi Program Sekolah Ramah Anakpada Sekolah
Menengah Atas | 180
Pendidik dan tenaga kependidikan yang tajam yang dapat membahayakan
dalam proses pendidikan merupakan un- peserta didik. Selain itu, sekolah mem-
sur penting terutama dalam upaya iliki ruang UKS dan konseling, fasilitas
membentuk karakter bangsa melalui olahraga, memiliki ruang perpustakaan,
pengembangan kepribadian dan nilai- memiliki kantin sehat, memiliki rambu-
nilai yang diinginkan. Oleh karena itu, rambu terkait SRA dan tersedia kotak sa-
sekolah perlu mempersiapkan pendidik ran. Hal ini sesuai dengan hasil
dan tenaga kependidikan yang profes- penelitian yang menunjukkan bahwa sa-
sional dalam meningkatkan kualitas rana dan prasarana di SMA Negeri 1 Tel-
sekolah (Muniroh, 2017). Rahman (2010) aga Biru sudah ramah peserta didik, di-
mengemukakan bahwa pendidik dan mana sekolah menyediakan tempat
tenaga kependidikan perlu untuk selalu bermain, tempat olahraga, fasilitas
melakukan update terhadap penge- kesehatan berupa ruangan UKS yang
tahuan, wawasan, dan keterampilannya. memadai dan dapat digunakan jika pe-
Selama kemampuan professional pen- serta didik membutuhkan pertolongan
didik dan tenaga kependidikan belum pertama pada kecelakaanmuniro (P3K),
mencapai stadar ideal maka yang ber- memiliki perpustakaan, dan memiliki
sangkutan harus mendapatkan pelatihan penjaga sekolah. Salah satu unsur pent-
secara terus menerus. Hal ini sesuai ing untuk memenuhi kebutuhan peserta
dengan hasil penelitian yang menunjuk- didik baik fisik maupun non fisik yaitu
kan bahwa pendidik dan tenaga kepen- dengan pemenuhan saran dan prasarana
didikan di SMA Negeri 1 Telaga Biru su- sekolah sehingga dapat mewujudkan
dah pernah mendapatkan pelatihan sekolah yang ramah anak (Syafi’I, 2017).
mengenai konvensi hak anak dan 3.2.5 Partisipasi peserta didik
sekolah ramah anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
3.2.4 Sarana prasarana ramah peserta partisipasi peserta didik pada program
didik sekolah ramah anak di SMA Negeri 1
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Telaga Biru mencapai angka 92,52% atau
sarana dan prasarana ramah peserta berada pada kategori Sangat Baik.
didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru berada Sumaryadi (2005) mengemukakan bah-
pada angka 95,59% artinya termasuk da- wa partisipasi merupakan peran serta
lam kategori Sangat Baik. Deputi Tum- seseorang atau kelompok masyarakat
buh Kembang Anak (2015) mengemuka- dalam suatu kegiatan dengan mem-
kan bahwa sarana dan prasarana yang berikan masukan baik pikiran, waktu,
ramah peserta didik adalah sarana tenaga keahlian, modal, ikut me-
prasarana yang memenuhi syarat manfaatkan dan menikmati hasil-hasil
keselamatan (bangunan sekolah kuat pembangunan. Partisipasi peserta didik
dan kokoh, sekolah memiliki jalur juga merupakan keterlibatan peserta
evakuasi), syarat kesehatan (memiliki didik dalam perencanaan, pelaksanaan
ventilasi, pencahayaan setiap ruangan dan evaluasi pembelajaran. Data
alami, memiliki sumber air bersih), penelitian menunjukkan bahwa peserta
syarat kenyamanan (pencahayaan dalam didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru sudah
kelas cukup dan kapasitas ruang kelas ikut berpartisipasi melakukan review ta-
dengan rasio 1 : 34), syarat kemudahan ta tertib secara berkala, ikut mem-
(kondisi toilet bersih, tersedia ruang iba- bangun proses pembelajaran yang me-
dah, toilet laki-laki dan perempuan nyenangkan dan ikut dalam menata ling-
dipisah), dan syarat keamanan dimana kungan hijau sekolah. Hal ini sesuai
setiap bangunan tidak memiliki sudut dengan yang dikemukakan oleh Deputi

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
181 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 27 Issue 1, April 2020 Hal 170-183

Tumbuh Kembang Anak (2015) bahwa Deputi Tumbuh Kembang Anak


ada tiga hal yang perlu diperhatikan da- (2015) juga mengemukakan bahwa
lam partisipasi peserta didik pada pro- selain partisipasi orang tua pada pro-
gram sekolah ramah anak yaitu pertama gram sekolah ramah anak juga diper-
dalam perencanaan seperti proses lukan partisipasi dari lembaga masyara-
penyusunan rencana kerja dan anggaran kat (LM) dalam memfasilitasi kegiatan
sekolah (RKAS) diikuti oleh peserta didik penyelenggaraan SRA, partisipasi dari
untuk mendukung SRA, ikut menyusun dunia usaha dalam memberikan kesem-
kebijakan dan tata tertib sekolah. Kedua, patan akses kepada peserta didik untuk
partisipasi dalam pelaksanaan seperti karyawisata, partisipasi dari stakeholder
ikut terlibat sebagai anggota Tim lainnya dalam mendukung penyediaan
Pelaksana SRA dan peserta didik berani sarana dan prasarana yang menunjang
serta bisa melakukan pengaduan. Ketiga, program sekolah ramah anak dan
partisipasi dalam evaluasi pelaksanaan. partisipasi dari alumni untuk ikut serta
pada kepengurusan komite di satuan
3.2.6 Partisipasi orangtua, Lembaga
pendidikan. Hal ini sesuai dengan hasil
Masyarakat, dunia usaha, stake-
penelitian yang menunjukkan bahwa
holder lainnya, dan alumni
SMA Negeri 1 Telaga Biru sudah meli-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
batkan organisasi/lembaga masyarakat
partisipasi orang tua, lembaga masyara-
kat (LM), dunia usaha, stakeholder dalam membentuk SRA, melibatkan
Alumni dalam memajukan SRA, melibat-
lainnya dan alumni di SMA Negeri 1 Tel-
kan pihak terkait untuk melindungi pe-
aga Biru berada pada angka 94,53%
serta didik di sekolah, dan dukungan dari
artinya termasuk dalam kategori Sangat
dunia usaha untuk memajukan SRA.
Baik. Syafi’I (2017) mengemukakan bah-
Apabila partisipasi telah terpelihara
wa konsep sinergi antara guru dan orang
dengan baik, maka sekolah tidak akan
tua peserta didik akan menghasilkan
mengalami kesulitan dalam mengem-
hubungan baik antara kegiatan siswa di
bangkan program sekolah ramah anak,
rumah dengan di sekolah, misalnya
karena semua pihak telah memahami
orang tua bisa memantau perkem-
dan merasa bertanggung jawab ter-
bangan anak di rumah melalui komu-
hadap keberhasilan program SRA yang
nikasi efektif dan guru bisa memantau
akan dikembangkan oleh pihak sekolah.
kegiata-kegiatan atau kebiasaan-
Komunikasi timbal balik antara sekolah
kebiasaan anak di sekolah. Partisipasi
dengan semua pihak sangat diperlukan
orang tua terhadap program sekolah
agar semua terpelihara dengan baik se-
ramah anak juga bisa meliputi
mendengarkan dan menanggapi curhat hingga sekolah, orang tua, lembaga
masyarakat (LM), dunia usaha, stake-
anak, memberikan persetujuan setiap
kegiatan anak di sekolah sesuai dengan holder lainnya dan alumni bisa menjadi
satu kesatuan yang utuh dalam menye-
prinsip-prinsip SRA, dan aktif mengikuti
lenggarakan proses pendidikan yang
pertemuan koordinasi penyelenggara
bermutu di sekolah.
SRA (Deputi Tumbuh Kembang Anak,
2015). Data penelitian menunjukkan 3.2.7 Pemenuhan hak-hak anak
bahwa SMA Negeri 1 Telaga Biru mengi- Pemenuhan hak-hak anak di SMA
kutsertakan orang tua dalam menen- Negeri 1 Telaga Biru dari pandangan pe-
tukan kebijakan sekolah, menentukan serta didik mencapai angka 71,55% atau
kegiatan ekstrakulikuler dan penerapan berada pada kategori Cukup. Hal ini
SRA. dikarenakan pada hasil penelitian
menunjukkan bahwa peserta didik di

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Kurniawan, Dkk. Title – Implementasi Program Sekolah Ramah Anakpada Sekolah
Menengah Atas | 182
SMA Negeri 1 Telaga Biru masih melihat listik dan terintegrasi setiap anak,
dan mengalami kekerasan yang dil- penghormatan terhadap pandangan
akukan oleh temannya. Sekolah juga anak dan pengelolaan yang baik. Deputi
mengizinkan penggunaan handphone Tumbuh Kembang Anak (2015)
selama jam pelajaran dan peserta didik mengemukakan bahwa hakikatnya
disuruh pulang ketika terlambat masuk sekolah ramah anak harus memastikan
sekolah lebih dari 15 menit. Dijelaskan bahwa anak mendapatkan haknya di
bahwa anak perlu mendapat perlin- sekolah dan mendapatkan perlindungan
dungan dari dampak negatif perkem- berdasarkan prinsip-prinsip utama dari
bangan pembangunan yang cepat, arus SRA. Warga sekolah perlu menyadari
globalisasi di bidang komunikasi dan in- bahwa sekolah bukanlah tempat untuk
formasi, kemajuan ilmu pengetahuan memberikan hukuman sebagai bentuk
dan teknologi serta dari perubahan gaya efek jera kepada anak, akan tetapi
dan cara hidup sebagian orang tua yang sekolah berfungsi sebagai lembaga pen-
telah membawa perubahan sosial yang didikan, pembinaan dan tempat dimana
mendasar dalam kehidupan masyarakat peserta didik berada dalam asuhan guru
yang sangat berpengaruh terhadap nilai sebagai pengganti orang tua sehingga
dan perilaku anak. Perlindungan anak hukuman diganti dengan disiplin positif
merupakan segala bentuk usaha yang yang harus dilakukan oleh peserta didik
dilakukan untuk menciptakan suatu misalnya peserta didik diminta untuk
kondisi agar setiap anak mendapatkan menyelesaikan tugas tertentu tanpa
hak dan melaksanakan kewajibannya mengurangi hak anak, tetapi justru
demi perkembangan dan pertumbuhan membantu anak untuk dapat lebih man-
anak secara wajar, abik fisik, mental dan diri dan siap menghadapi tantangan.
sosial. Upaya yang dilakukan SMA Negeri
4. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
1 Telaga Biru demi mewujudkan konsep
Berdasarkan hasil penelitian tentang im-
sekolah ramah anak ditunjukkan dengan
adanya mekanisme pengaduan melalui plementasi program sekolah ramah anak di
penyediaan kotak saran pengaduan, SMA Negeri 1 Telaga Biru maka dapat ditarik
diskusi/curhat antara guru dan siswa kesimpulan :
atas masalah yang dihadapi. Pemenuhan 1. Kebijakan sekolah ramah anak di
hak peserta didik harus sama seperti SMA Negeri 1 Telaga Biru sudah
anak pada umumnya karena pada diimplementasikan berada pada
hakekatnya pendidikan diselenggarakan angka 95,70% atau pada kategori
secara demokratis dan berkeadilan serta Sangat Baik. Sekolah sudah memiliki
tidak diskriminatif dengan menjunjung kebijakan SRA secara tertulis dan SK
tinggi hak asasi manusia (UU No. 20 Ta- Tim SRA sehingga mekanisme
hun 2003).
penyelenggaraan kebijakan berjalan
Program sekolah ramah anak meru-
dengan baik.
pakan suatu program untuk menjamin
2. Proses belajar mengajar di SMA
terpenuhi hak-hak anak dan melindungi
anak ketika berada di sekolah. Pelaksa- Negeri 1 Telaga Biru sudah ramah
naan program sekolah ramah anak harus terhadap peserta didik berada pada
didasarkan beberapa prinsip, dian- angka 95,19% atau kategori Sangat
taranya non diskriminasi, kepentingan Baik. Selama proses pengajaran
terbaik bagi anak, menciptakan ling- guru memberi rasa aman dan kasih
kungan yang menghormati martabat sayang kepada semua peserta didik,
anak dan menjamin pengembangan ho- guru membiasakan peserta didik

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
183 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 27 Issue 1, April 2020 Hal 170-183

mendengarkan pendapat teman dan 5. Partisipasi peserta didik di SMA


tidak menertawakan jawaban te- Negeri 1 Telaga Biru mencapai ang-
mannya yang kurang tepat dan ka 92,52% yakni berada pada kate-
sekolah menyediakan waktu bagi gori Sangat Baik. Peserta didik sudah
siswa untuk konsultasi kepada guru ikut berpartisipasi dalam
BK/guru lainnya. perencanaan, pelaksanaan dan
3. Pendidik dan tenaga pendidik di evaluasi pembelajaran.
SMA Negeri 1 Telaga Biru sudah 6. Partisipasi orang tua, lembaga
sesuai dengan standar sekolah masyarakat (LM), dunia usaha,
ramah anak berada pada angka stakeholder lainnya dan alumni di
94,79% artinya berada pada kate- SMA Negeri 1 Telaga Biru berada
gori Sangat Baik. Pendidik dan tena- pada angka 94,53% atau berada pa-
ga pendidik sudah pernah da kategori Sangat Baik.
mendapatkan pelatihan mengenai 7. Pemenuhan hak-hak anak di SMA
konvensi hak anak dan sekolah Negeri 1 Telaga Biru belum sesuai
ramah anak, sudah mendapat kes- harapan berada pada angka 71,55%
empatan untuk berprestasi, mem- atau berada pada kategori Cukup.
iliki sikap teladan (disiplin dan jujur), Sehingga menjadi pekerjaan bagi
dan menghargai perbedaan peserta pengelola pendidikan di SMA Negeri
didik. 1 Telaga Biru untuk berupaya
4. Sarana dan prasarana di SMA Negeri meningkatkan implementasi sekolah
1 Telaga Biru sudah sesuai dengan ramah anak dalam pemenuhan hak-
standar dan ramah peserta didik hak anak.
yakni berada pada angka 95,59%
atau berada pada kategori Sangat
Baik. Sarana dan prasarana sudah
memenuhi syarat keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, kemu-
dahan, dan keamanan.

5. DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rahman Assegaf, (2004). Pendidikan Tanpa Kekerasan Tipologi Kondisi,. Kasus dan
Konsep. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Akbar, Azizullah Putri (2014). Pengaruh Perilaku Belajar Peserta Didik terhadap Pemanfaatan
Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar: Studi Deskriptif pada SMPN 5 Bandung.
Antologi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Ariefa, E. (2009) Mengurai Akar Kekerasan (Bullying) di Sekolah. Jurnal Dinamika. UNY.
Yogyakarta
Deputi Tumbuh Kembang Anak. (2015). Panduan Sekolah Ramah Anak. Kementerian
Peberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Jakarta: Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
(2014). Peraturan Menteri RI No. 8 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Sekolah Ramah
Anak. Peraturan Menteri RI. Jakarta: Sekretariat Negara

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
183 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 27 Issue 1, April 2020 Hal 170-183

Muniroh, J. (2017). Manajemen Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Di Madrasah Aliyah


Negeri Kota Yogyakarta. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan. Vol. 5 No. 2. P-
ISSN 2337-7895, e-ISSN 2461-0550
Nugoroho, F. (2016). Pengaruh strategi pembelajaran guru terhadap motivasi belajar siswa
kelas X administrasi perkantoran SMK Muhamadiyah 1 Wates pada standar
kompetensi bekerjasama dengan kolega dan pelanggan. Antologi. Fakultas Ekonomi
UNY. Yogyakarta
Nuraeni, N., Adrisyah A dan Nurunnisa, R. (2020). Efektivitas Program Sekolah Ramah Anak
dalam Meningkatkan Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi Vol. 4 No.1 2020. pp: 20-
29. DOI https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.204
Pemerintah Indonesia. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2003. Jakarta: Sekretariat Negara
Putri, A. Akmal, A. (2019). Sekolah Ramah Anak: Tantang dan Implikasinya Terhadap
Pemenuhan Hak-Hak Anak. Journal of Civics Education. Vol. 2 No. 4, : eight issue. pp
228-235 DOI: https://doi.org/10.24036/jce.v2i4.190
Setiani, R. (2016). Pendidikan Anti Kekerasan Untuk Usia Dini: Konsepsi dan
Implementasinya. Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini. Vol. 1. No. 2, e-ISSN
: 2502- 3519
Subowo, A. (2017). Implementasi Sekolah Ramah Anak (SRA) pada Sekolah Percontohan di
SD Pekunden 01 Kota Semarang Sebagai Upaya untuk Mendukung Program Kota Layak
Anak (KLA). Journal of Public Policy and Management Review. 4 (3). pp: 516-530
Suharianti. (2017). Pengaruh Kreativitas Guru dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Tanjung Morawa. Antologi . Universitas Islam Negeri Medan. Medan
Sumaryadi. (2005). Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan
Masyarakat. Jakarta: CV Citra Utama
Syafi’i, A. (2017). Upaya kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah ramah anak di SDIT Nur
Hidayah Surakarta. Antologi. Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Surakarta
Syafaruddin. (2002). Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, Konsep, Stratgi dan
Aplikasi. Jakarta: Grafindo

DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v26i2 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |

You might also like