You are on page 1of 8

231

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 231-238


Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care
ISSN 2527-8487 (online)
ISSN 2089-4503 (cetak)

Kemajuan Persalinan Berhubungan Dengan Asupan Nutrisi

Dian Nur Hadianti1 Rika Resmana2


1,2
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Kebidanan Bandung
e-mail: diannurhadianti80@gmail.com

ABSTRACT

The Prolonged labor of the causes of maternal and infant death. The cause of the prolonged labour is
inadequate contraction. Give adequate nutritional intake is one of the efforts for contraction. Intranatal
with inadequate caloric intake are at risk for delayed labor progress. The purpose of this study was to know
the relationship between nutritional intake with the progress of labor. The study methoda used cross-
sectional study. The population are intrapartum whose included in the inklusion criteria. Subjects are
intranatal in Puskesmas Wilayah Kota Bandung. The sample was selected by consecutive sampling of 32
respondents, and the data obtained were analyzed univariat and bivariate. Data collection uses the
observation sheet and Parthograph. The bivariant data were analyzed by Chi Square test (α 0.05).The
result analysis multivariate showed that 71,9% of intranatal nutrientonal intake was fulfilled and 59,4%
of the proportion of the labor was according to the partograf. The result analysis of biavariat showed that p
value 0,049 (p<0.05) means significantly there is relationship of nutritional intake with ketonuria in
maternal mother and p value 0,001 (p<0.05) means there is correlation between nutrient intake with
progress of labor. To achieve good maternal progression in the laboring mother requires the fulfillment of
adequate nutrition. Further research is expected to examine other factors that affect the progress of labor.
Keywords: intranatal; labor progress; nutritional intake

ABSTRAK

Partus lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan bayi. Penyebab terjadinya
partus lama karena ibu bersalin mengalami his inadekuat. Pemberian asupan nutrisi yang
adekuat merupakan salah satu upaya agar his pada ibu bersalin dapat bereaksi secara
efektif. Ibu bersalin dengan asupan kalori tidak adekuat berisiko untuk terjadi terhambatnya
kemajuan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan nutrisi
dengan kemajuan persalinan. Metoda penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah seluruh ibu bersalin yang sesuai
dengan kriteria inklusi. Subjek penelitian adalah ibu bersalin kala I di Puskesmas Wilayah
Kota Bandung . Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik consecutive
sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 32 responden dan
data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariate. Pengumpulan data
menggunakan lembar observasi dan lembar partograf. Analisis data bivariate dalam
penelitian ini menggunakan uji chi square dengan pengambilan keputusan uji statistic

Cara mengutip: Hadianti,DN., Resmana,R.(2018). Kemajuan Persalinan Berhubungan Dengan Asupan Nutrisi. Care: Jurnal Ilmiah
Ilmu Kesehatan, 6(3), 231-238. Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/993
232

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 231-238

menggunakan α sebesar 0,05.Hasil analisis data univariat menunjukkan bahwa sebanyak


71,9% ibu bersalin asupan nutrisinya tercukupi dan sebanyak 59,4 % kemajuan persalinanya
sesuai partograf. Sedangkan untuk analisis biavariat menunjukkan bahwa secara signifikan
terdapat hubungan asupan nutrisi dengan ketonuria pada ibu bersalin dengan p value 0,049
dan terdapat hubungan antara asupan nutrisi dengan kemajuan persalinan dengan p value
0,001. Pemenuhan nutrisi yang cukup diperlukan untuk mencapai kemajuan persalinan yang
baik pada ibu bersalin. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti faktor lainnya yang
mempengaruhi kemajuan persalinan.
Kata kunci : Asupan nutrisi; ibu bersalin; kemajuan persalinan

PENDAHULUAN energi yang optimal, ibu akan


Persalinan dipengaruhi oleh tiga unsur mendapatkan kekuatan atau energy yang
utama yaitu tenaga (his, kekuatan optimal pula. Energi yang dimiliki oleh
mengedan), kondisi jalan lahir dan ibu berasal dari asupan nutrisi dan hidrasi.
keadaan besar kecilnya janin Hal ini sesuai dengan pendapat King et al
(Wiknyosastro, 2008). Faktor non (2011) ibu bersalin yang memenuhi cairan
farmakologis yang dapat meningkatkan dan nutrisi akan memiliki lebih banyak
kontraksi uterus yaitu dukungan, energi selama persalinan, sedangkan bila
mobilisasi dan perubahan posisi, menghiraukan intake cairan dan nutrisi
sentuhan kenyamanan, akupresure, akan mempengaruhi keadaan ibu dan
stimulasi puting susu, hidroterapi, bayi saat persalinan. Frye(1994)
kompres air hangat pada fundus, mengatakan bahwa pemberian makan
menambah asupan cairan dan nutrisi. saat persalinan dapat meningkatkan
(Chapman, 2006) kekuatan dan energi tetap aktif sehingga
ibu merasa normal dan sehat serta
Ketika proses persalinan berlangsung, ibu meminimalkan komplikasi yang
memerlukan stamina dan kondisi tubuh disebabkan oleh kelelahan ibu. Aspek
yang prima. Metabolisme pada ibu psiko-sosial yang ditimbulkan dari puasa
bersalin akan mengalami peningkatan, hal juga harus dilakukan dipertimbangkan.
tersebut diakibatkan terjadinya Pemberian makanan dan minuman bisa
peningkatan kegiatan otot tubuh yang memberi kenyamanan. Aturan
disertai dengan adanya kecemasan. pembatasan makanan dapat
Kegiatan otot tubuh ibu saat mengedan meningkatkan perasaan dari ketakutan.
memerlukan energi yang optimal. Dengan (Munro, 2012)
233

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 231-238

Rasa sakit yang sangat kuat selama proses terdapat 6,47% mengalami partus lama,
persalinan merupakan salah satu tahun 2009 dari 766 ibu bersalin terdapat
penyebab rendahnya ibu dapat 7,04% mengalami partus lama dan pada
mengkonsumsi nutrisi secara adekuat. tahun 2010 dari 740 ibu bersalin sebanyak
Hasil survey dibeberapa BPS di Kota 7,70% mengalami partus lama. Data
Bandung, sebagian besar (55%) asupan tersebut menunjukkan bahwa jumlah
nutrisi ibu bersalin tidak adekuat. penderita partus lama pada ibu bersalin,
Ketidakcukupan asupan nutrisi pada terus meningkat jumlahnya, dan
tubuh seseorang menunjukkan akan meskipun nampak dari proporsi
ketersediaan karbohidrat dalam tubuh kejadiannya relative kecil namun jika
tidak adekuat. Ketersediaan karbohidrat dilihat dari dampak persalinan lama
yang cukup dapat mencegah terjadinya terhadap kesehatan janin yang dilahirkan
oksidasi lemak yang tidak sempurna yang memberi risiko cukup tinggi. Dampak
dapat mensisakan bahan-bahan keton partus lama antara lain pada bayi
berupa asam asetoasetat, aseton dan asam menyebabkan asfiksia sampai terjadinya
beta-hidroksi-butirat. Keadaan ini kematian dan bagi ibu dapat
menimbulkan ketosis (Almatsier, 2003). mengakibatkan perdarahan, trauma jalan
lahir yang hebat sampai terjadinya
Peningkatan bahan-bahan keton yang kematian. Hal tersebut seiring dengan
melebihi ambang batas normal pada ibu pernyataan Dr. Ieke Irdjiati, MPH,
bersalin dapat menurunkan aktivitas Sekretaris Direktorat Jendelaral Bina
kontraksi rahim, sehingga dapat Kesehatan Masyarakat Departemen
menghambat kemajuan persalinan dan Kesehatan yang menyatakan bahwa 90%
berpeluang mengakibatkan terjadinya kematian ibu disebabkan oleh
partus lama. Aktifitas uterus dapat perdarahan, toksemia gravidarum, infeksi,
menurun akibat dari terakumulasinya partus lama dan komplikasi abortus.
benda keton. Ibu bersalin dengan asupan
kalori tidak adekuat berisiko untuk terjadi American College of sport medicine
terhambatnya kemajuan persalinan. menyatakan ibu bersalin dianjurkan
(Manuaba, 2010). Data dari Medical untuk banyak minum dengan jenis
Record Rumah Sakit menyatakan bahwa minuman yang cukup mengandung
pada tahun 2008 dari 771 ibu bersalin karbohidrat. Hasil penelitian Scrutton et
234

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 231-238

al (1999) di dalam Munro(2012) yaitu METODE PENELITIAN


bahwa ibu yang hanya minum air putih Jenis penelitian yang dilakukan pada
saat bersalin menunjukkan peluang lebih penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif
besar untuk terjadi ketosis pada akhir dengan metode penelitian analitik dengan
persalinan. menggunakan desain rancangan cross
sectional study. Metode pengambilan
Ibu melahirkan harus dimotivasi untuk sampel yang digunakan adalah consecutive
minum sesuai kebutuhan atau tingkat sampling. Populasi pada penelitian adalah
kehausannya. Jika asupan cairan Ibu tidak seluruh ibu bersalin di wilayah puskesmas
adekuat atau mengalami muntah, dia akan Kota Bandung yang memenuhi kriteria
menjadi dehidrasi, terutama ketika inklusi. Sampel penelitian berjumlah
melahirkan menjadikannya banyak 32 orang, bersalin kala I dengan
berkeringat. Salah satu gejala dehidrasi pembukaan 4 atau 5 cm di Puskesmas
adalah kelelahan dan itu dapat Kota Bandung, usia kehamilan aterm
mengganggu kemajuan persalinan dan (37-42 minggu). Instrumen yang
menyulitkan bagi Ibu untuk lebih digunakan berupa lembar observasi.
termotivasi dan aktif selama persalinan. Analisis bivariat dalam penelitian ini
Jika Ibu dapat mengikuti dengan menggunakan uji statistik
kecenderungannya untuk minum, maka chi-square dengan menggunakan α sebesar
mereka tidak mungkin mengalami 0,05.
dehidrasi.
HASIL
Salah satu upaya yang bisa dilakukan Berikut ini adalah hasil pengolahan dan
untuk menurunkan risiko ibu bersalin analisa data. Hasil analisis data
terhadap terjadinya keterlambatan proses menunjukkan bahwa asupan nutrisi pada
persalinan yaitu dengan memberi nutrisi ibu bersalin berhubungan dengan
yang adekuat yang sesuai dengan kondisi kemajuan persalinan.
fisiologis ibu bersalin yang dimulai dari
proses persalinan kala I, yaitu dengan Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 9 ibu
memberikan nutrisi kurang lebih bersalin yang asupan nutrisinya tidak
50-100 kilo kalori energy dalam setiap cukup, sebagian besar 88,9% kemajuan
jam. persalinannya tidak sesuai. Dari 23 ibu
235

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 231-238

bersalin yang asupan nutrisinya cukup, minum atau puasa saat persalinan dapat
sebagian besar 78,3%, kemajuan menyebabkan dehidrasi dan asidosis,
persalinannya sudah sesuai Partograf kelelahan, bahkan meningkatkan
yakni dengan p-value 0,001. persalinan tindakan dan kehilangan darah
intra partum. (Munro, 2012).
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Selain itu bentuk makanan akan
kecukupan nutrisi ibu bersalin mempengaruhi absorpsi nutrisi itu
berhubungan dengan kemajuan sendiri. Makanan atau nutrisi dengan
persalinan. Ibu bersalin yang memenuhi konsistensi cair yang mengandung kalori
kebutuhan nutrisinya akan melalui proses tinggi sangat tepat diberikan kepada ibu
persalinan dengan baik dan mengalami bersalin karena makanan tersebut akan
kemajuan persalinan yang baik. Hal mudah diabsorpsi sehingga akan lebih
tersebut sesuai dengan pendapat Broach cepat meningkatkan stamina tubuh ibu
et al (1988) dan Foulkes et al (1985) dan menambah kekuatan untuk
menyatakan bahwa pembatasan makan mengedan. (Oxorn & Forte, 2010).

Tabel 1. Hubungan Asupan Nutrisi dengan Kemajuan Persalinan di Wilayah Puskesmas


Kota Bandung
Kemajuan Persalinan
Asupan Tidak Sesuai Sesuai Total P
Nutrisi Partograf Partograf Value
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tidak cukup 8 88,9 1 11,1 9 100 0,001
Cukup 5 21,7 18 78,3 23 100
Total 13 40,6 19 59,4 32 100
Sumber: Data Primer Tahun 2017

Asupan oral makanan dan minuman asupan nutrisi menjadikan kontraksi dan
sangatlah dibutuhkan oleh ibu bersalin seluruh proses melahirkan lebih efisien
untuk tenaga, menghindari kelelahan yang (Soegeng, 2004). Ibu bersalin sebaiknya
berakibat dehidrasi, serta menjamin dianjurkan untuk makan dan minum
kesejahteraan ibu dan janin. Selain itu, selama proses persalinan agar
236

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 231-238

mendapatkan energi yang dibutuhkan bersalin disarankan untuk tidak


selama persalinan, sehingga kejadian membatasi makan minum. Hal ini sesuai
partus lama yang disebabkan karena dengan pendapat Broach dan Newton
kelelahan akan dapat dihindarkan. (1988) serta Foulkes dan Dumoulin
Percobaan terkontrol acak yang dilakukan (1985) bahwa puasa bisa mengakibatkan
oleh O'Sullivan et al. (2009) yaitu dari dehidrasi dan asidosis, serta kelelahan,
2426 wanita nulipara menunjukkan sehingga dapat meningkatkan kejadian
bahwa pemberian makan rendah lemak, persalinan dengan tindakan dan
diet residu rendah selama persalinan perdarahan saat persalinan (Munro,
meningkatkan jenis persalinan spontan. 2012).
Sedangkan wanita yang hanya makan
makanan ringan atau hanya minum air
Pembatasan makan dan minum pada ibu
putih mengalami partus lama dan
melahirkan memberikan rasa
meningkatkan jenis persalinan dengan
ketidaknyamanan pada ibu. Selain itu,
tindakan (Munro, 2012). Hal ini
kondisi gizi buruk berpengaruh terhadap
menunjukkan bahwa jenis makanan atau
lama persalinan dan tingkat kesakitan
minuman yang dikonsumsi saat
yang diakibatkannya, dan puasa tidak
persalinan juga dapat mempengaruhi
menjamin perut kosong atau berkurang
lamanya persalinan.
keasamannya. Lima penelitian yang
melibatkan 3130 Ibu bersalin. Pertama
Kontraksi otot pada ibu bersalin
penelitian membandingkan antara ibu
cenderung berlangsung cukup lama, hal
bersalin yang diberi pembatasan makan
ini dapat mengakibatkan kelelahan otot
dan minum dengan yang diberi
yang berujung terhadap adanya
kebebasan makan dan minum. Kedua
peningkatan kadar keton. Sementara itu
penelitian membandingkan antara ibu
aktifitas uterus akan berisiko menurun
bersalin yang hanya minum dengan yang
akibat dari terakumulasinya benda keton
diberi makan dan minum tertentu. Dua
dan meningkatnya kadar keton dalam
penelitian lagi membandingkan ibu
urin yang melebihi ambang batas normal
bersalin yang hanya minum air mineral
dapat menurunkan aktifitas uterus. Upaya
dengan minuman karbohidrat. Hasil
yang dilakukan untuk mengurangi resiko
penelitian menunjukkan tidak adanya
terjadinya peningkatan kadar keton, ibu
kerugian atau dampak terhadap
237

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 231-238

persalinan pada ibu yang diberi persalinan bagi perempuan yang rendah
kebebasan makan dan minum. Dengan risiko komplikasi, tidak ada bukti yang
demikian, ibu bersalin diberikan mendukung pembatasan dalam kelompok
kebebasan untuk makan dan minum wanita ini. (Singata et al, 2013).
sesuai yang mereka kehendaki (Singata et
al, 2013). Berdasarkan penelitian tersebut, KESIMPULAN
bidan dalam memberikan asuhan Berdasarkan hasil dan bahasan
persalinan sebaiknya tidak membatasi didapatkan bahwa responden yang
asupan nutrisi selama proses persalinan mendapatkan nutrisi cukup akan mengalami
berlangsung. Hal ini pun didukung oleh kemajuan persalinan sesuai dengan
pendapat beberapa organisasi bahwa partograf, sebaliknya ibu bersalin dengan
asupan oral saat persalinan normal asupan nutrisi yang kurang, persalinannya
diberikan sekehendak wanita, minuman tidak sesuai partograf. Sehingga dapat
air bening dapat diberikan pada disimpulkan bahwa asupan nutrisi pada
persalinan tanpa komplikasi, minuman ibu bersalin berhubungan dengan
isotonik selama persalinan dapat kemajuan persalinan.
mencegah ketosis. (Maharaj, 2009).

REFERENSI
Ibu bersalin yang dibatasi makan dan
Almatsier, Sunita.(2003). Prinsip Dasar
minum selama persalinan akan Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
mengalami gangguan psikologis karena
Chapman. (2006). Acceptance and
ibu akan merasa tidak bebas dan stress. mindfullness in Behavior therapy :
A Comparison of Dialectical
Hal ini sesuai dengan survei yang
Behaviour Therapy and Acceptance
dilakukan oleh Simkin (1986) tentang and commitment therapy.
International Journal of Behavioral
emosi stres berkaitan dengan intervensi
Consultation and Therapy.Vol.2 No 3,
obstetrik, menunjukkan bahwa sebanyak www.elsevier.com/locate/ejogrb
King R et al. (2011). Oral Nutrition in
57% wanita yang dibatasi minum dan
Labour :’Whose choice is it
sebanyak 27% yang dibatasi makan saat anyway?’ A review of the Literature
. Midwifery Journal p.674-686.
persalinan, menyebabkan mereka merasa
www.elsevier.com/midw
"cukup" atau "sangat" stres. (Munro, Maharaj. D (2009). Drinking and Eating
Labor : Should it be allowed? .
2012). Tidak ada pembenaran untuk
European Journal of Obstetrics &
pembatasan cairan dan makanan dalam
238

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .6, No.3,2018,hal 231-238

Gynecology and Reproductive Biology Journal Of The Association Of


146. 2009. P 3–7 Anaesthetist Of Great Britain And
Manuaba. (2010). Proses Terjadi Persalinan, Ireland. Volume 54, pages 329-334
Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Singata. (2013). Restricting oral fluid and food
dan KB. Jakarta. EGC. intake during labour (review). The
Munro. (2012). Evidence Based Guidelines for Corchane Collaboration. Publishes
Midwifery-Led Care in Labour. The by John Wiley & Sons. Ltd
Royal College of Midwives Soegeng, S. (2004). Kesehatan dan Gizi.
Oxorn, Forte. (2010). Ilmu Kebidanan : Jakarta: Rineka Cipta.
Patologi dan Fisiologi Persalinan. Wiknyosastro, H. (2008). Ilmu Kebidanan.
Yogyakarta : Yayasan Essentia Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Medica. Prawiroharjo, Jakarta.
Scrutton, et al. (1999). Eating In Labour.
A Randomised Controlled Trial
Assesing The Risk And Benefits.

You might also like