You are on page 1of 15

RENTENIR (ANALISIS TERHADAP FUNGSI PINJAMAN BERBUNGA DALAM

MASYARAKAT ROKAN HILIR KECAMATAN BAGAN SINEMBAH DESA BAGAN


BATU )
ILAS KORWADI SIBORO
1101134862
ilassiboro@gmail.com
SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Jl.H.R. Soebrantas Km12,5 Simp.Baru Pekanbaru 28293.
Telp/Fax. 0761-6377

ABSTRACT
The high level of economic needs of society and economic competition at the present time cause
large demands and needs of society so that, making them will perform a variety of ways in order
to obtain a better life. Different ways by society not pursued by others in a way to get capital by
way of debt, of course, there are indebted to moneylenders, banks and other institutions. But in
reality many people are still owed by loan sharks, especially in the villages that I researched in
the Rokan Hilir Kecamatan Bagan Sinembah Bagan Batu Village.
This study focused on sharks (Analysis Of Interest Bearing Debt In Rokan Hilir Society
Kecamtan Sinembah Bagan Batu village. And this study discusses the work system and its
interaction moneylenders and loan sharks relationships with its customers. The approach of this
research uses qualitative analysis that will explain the working system moneylenders, why the
public interest to borrow on moneylenders and function and dysfunction of the moneylenders. the
results of this study show that people are much dependence on moneylenders due process and
easy loan terms when compared with other loans as well as the efficiency of time and energy.
and given the socialization of cooperative government borrowing not fully understood and
known by the public so that many people are forced to borrow the loan shark with installment
system that they agree between moneylenders and customers.
Key Words: Money Lenders, Relationship, Analysis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang meminjam uang dari Rentenir dari pada
Rentenir adalah seseorang yang meminjam uang dari bank atau lembaga
melakukan kegiatan peminjaman uang atau peminjaman lainnya. Karena apabila
modal. Renten atau kegiatan renten masyarakat meminjam uang dari Rentenir
merupakan suatu aktifitas dimana seseorang tidak membutuhkan kelengkapan surat-surat
meminjamkan uang dengan bunga yang identitas dan keterangan jenis usaha lainnya,
berlipat-lipat yang memungkinkan bunga selain prosesnya juga cepat masyarakat juga
tersebut melebihi utang pokoknya jika diberi kemudahan untuk mencicil atau
cicilannya terlambat. mengangsur uang peminjaman tersebut
Dari berbagai sisi dan keterangan perhari, perminggu, bahkan perbulan. Sesuai
masyarakat yang saya terima, Rentenir juga dengan kemampuan dan kesepakatan yang
memiliki sisi positif dan sisi negatifnya. Sisi telah disepakati antara peminjam dan si
positifnya adalah masyarakat menyadari Rentenir.
lebih mudahnya dan lebih efisiennya

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 1


Penagihan peminjaman dilakukan bank dan pihak-pihak peminjaman yang sah
secara sewenang-wenang kepada warga lainnya dikarenakan lembaga peminjaman
yang mulai terlambat membayar cicilan. tersebut sudah terstruktur dan memiliki
Karena tidak ada jaminan atau anggunannya, sistem dan tata cara peminjaman kepada
banyak warga yang akhirnya melarikan diri pihak peminjam atau masyarakat. Adapun
karena tidak sanggup membayar. Biasanya prasyarat peminjaman tersebut adalah
rentenir mengejar nasabah yang melarikan sebagai berikut: dalam memberikan
diri dari tanggung jawabnya. Dari sebab itu pinjaman kepada debiturnya, tentu bank
kebanyakan masyarakat yang meminjam akan melaksanakan prinsip kehatian-hatian.
uang dari Rentenir dan apabila tidak Hal ini memang disyaratkan oleh undang-
sanggup membayar anggsuran, mereka undang yang mengatur mengenai perbankan
melarikan diri dan meninggalkan usaha yang di Indonesia, bahkan di seluruh dunia.Perlu
telah mereka jalani sehari-hari. diketahui bahwa setiap Rupiah dana yang
Karena di dalam kegiatan Rentenir disalurkan ke masyarakat oleh bank adalah
terdapat norma-norma dan nilai tertentu milik masyarakat juga, tentunya bank akan
yang berbeda dengan situasi umum, segala mengembalikannya kepada nasabah setiap
pikiran dan perbuatan yang menyimpang saat bunganya. Karena itu bank selalu
dibenarkan oleh semua anggota kelompok. melakukan analisa kredit untuk menilai
Rentenir mempunyai tujuan untuk kelayakan calon debiturnya.
membantu orang yang kurang mampu. Tapi a. 5HQWHQLU 'LVHEXW 6HEDJDL ³/LQWDK
di dalam prakteknya, rentenir membungakan 'DUDW´
jumlah uang yang dipinjam sehingga Banyak kasus-kasus yang
menyimpang dari nilai kebaikan. Walaupun menyedihkan sudah terjadi akibat terjebak
kegiatan rentenir ini sebenarnya hutang dengan rentenir. Hingga saat ini,
menyimpang tapi para rentenir selalu masih banyak orang-orang yang masih nekat
membenarkan kegiatan ini karena mereka meminjam uang kepada rentenir dengan
ingin mengembangkan modal yang ada dan alasan simpel, tanpa jaminan, dan bisa
mendapatkan keuntungan yang lebih dari didapatkan saat itu juga.
bunga yang di hibakannya. b. Penyebab Masyarakat Melakukan
Kebanyakan dari Rentenir yang Peminjaman Berbunga
meminjamkan uang ke masyarakat biasanya Riba/rente sudah menjadi bagian
juga bisa mengalami kerugian, seperti hidup masyarakat di dunia sejak dahulu,
halnya masyarakat tersebut tidak bisa meskipun dapat memberikan berbagai
membayar atau masyarakat tersebut sudah macam dampak di masyarakat, baik secara
melarikan diri dari tanggung jawabnya. ekonomi maupun secara social
Pihak Rentenir terpaksa harus kemasyarakatan. Bahkan beberapa agama
mengikhlaskan dan merelakan uang nya dan negara di dunia, baik secara eksplisit
hangus begitu saja, karena tidak bisa berbuat maupun implisit melarangnya.
apa-apa lagi karena masyarakat yang Praktekriba/rente di Indonesia pun sudah
meminjam uang tersebut tidak diketahui mencapai taraf yang memprihatinkan, hal ini
dimana keberadaanya. dapat kita lihatdengana danya berbagai
Alasan masyarakat tidak mau macam pemberitaan yang mengungkapkan
mengajukan peminjaman uang ke bank atau kejadian-kejadian sehubungan dengan
peminjaman lainnya dikarenakan sangat praktek tersebut.
sulitnya proses sistem persyaratan Dari keterangan yang saya dapat dari
peminjaman uang yang dilakukan oleh pihak masyarakat kecamatan Bagan Sinembah

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 2


Desa Bagan Batu, masyarakat yang masyarakat kecil mengakibatkan masyarakat
meminjam uang dari Rentenir kebanyakan lebih memilih peminjaman ke Rentenir yang
dari masyarakat ekonomi menengah berada di Desa Bagan Batu tersebut.
kebawah. Dan masyarakat juga terbantu Fenomena yang peneliti amati dari
dengan adanya peminjaman uang dari kegiatan rentenir dan nasabahnya ialah
seorang Rentenir tersebut karena walaupun rentenir sudah dianggap negatif
kebanyakan dari masyarakat beralasan dan pekerjaan yang dianggap melanggar
dengan adanya kegiatan Rentenir dapat norma yang berlaku di masyarakat, tetapi
memajukan dan mengembangkan usaha pada kenyataannya pada zaman sekarang ini
mereka, dan juga tidak terlalu membebani walaupun begitu banyak lembaga
mereka untuk membayar angsurannya yang peminjaman uang lainnya yang dianggap
rata-rata diangsur perhari dan perminggu baik oleh masyarakat maupun negara sering
dalam waktu yang sudah ditentukan. Dan diabaikan oleh masyarakat kecil, dan mereka
juga selain untuk mengembangkan usaha, lebih memilih melakukan peminjaman uang
masyarakat meminjam uang dari rentenir melalui rentenir dari pada lembaga
juga memiliki alasan untuk keperluan peminjaman lainnya. Dan hal inilah yang
mendadak, seperti salah satu anggota membuat peneliti tertarik untuk melakukan
keluarga yang sedang sakit dan penelitian tentang rentenir yang ada pada
membutuhkan biaya untuk berobat ke desa Bagan Batu Kecamatan Bagan
Rumah Sakit, dan ada juga masyarakat yang Sinembah. Serta salah satu alasan yang
meminjam uang dari Rentenir untuk menarik yang membuat peneliti tertarik
keperluan seperti biaya ongkos untuk pulang untuk melakukan penelitian terhadap
kampung dihari-hari libur pada saat rentenir di Desa Bagan Batu ialah, walaupun
Lebaran, Natal, Tahun baru dan hari libur banyak terdapat lembaga peminjaman modal
lainnya. Selain itu, dengan meminjam uang berupa uang seperti Bank, koperasi, atau
ke Rentenir masyarakat dapat memperoleh Kredit Usaha Rakyat lainnya, tetapi
pinjaman secara cepat tanpa adanya masyarakat desa Bagan Batu masih banyak
persyaratan yang berlaku dari si Rentenir yang tertarik melakukan peminjaman uang
yang dapat menyulitkan si peminjam. Tidak terhadap rentenir diantara lembaga
seperti peminjaman-peminjaman uang peminjaman uang lainnya dan itu
lainnya, seperti bank yang membutuhkan meyebabkan peneliti tertarik untuk
persyaratan-persyaratan umum yang sulit mengkajinya lebih jauh.
untuk dimengerti masyarakat-masyarakat 1.2 Rumusan Masalah
miskin untuk melakukan peminjaman uang. 1. Bagaimana karakteristik dari rentenir
Dari sulitnya persyaratan-persyaratan dan nasabah?
keterangan tata cara peminjaman uang di 2. Bagaimana sistem kerja dalam
bank tersebut, itulah hal-hal yang peminjaman berbunga?
menyebabkan mengapa masyarakat 3. Fungsi Manifes dan Laten Rentenir?
Kecamatan Bagan Sinembah Desa Bagan 1.3 Tujuan
Batu lebih memilih meminjam uang kepada 1. Mengetahui karakteristik rentenir
Rentenir dari pada mengajukan peminjaman dan nasabah.
uang ke Bank. Selain tidak adanya harta 2. Untuk mengetahui apa yang
yang dimiliki oleh masyarakat golongan menyebabkan masyarakat
menengah kebawah yang akan di jaminkan Kecamatan Bagan Sinembah Desa
kepada Bank, serta kurangnya kelengkapan- Bagan Batu memilih peminjaman
kelengkapan surat yang dimiliki oleh

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 3


uang melalui Rentenir dibandingkan terpengaruh tanpa hasil usahanya. (Ahmad
dengan Peminjaman uang di bank. Gozali, 2008;53)
3. Untuk mengetahui bagaimana cara
mengetahui profil dan sistem kerja Sumber modal pinjaman memang
Rentenir. beraneka ragam, salah satunya adalah modal
4. Untuk mengetahui apa saja dampak pinjaman dari rentenir. Modal pinjaman dari
dan akibatnya jika masyarakat rentenir ini telah berpuluh-puluh tahun telah
meminjam uang kepada Rentenir. banyak membantu usahawan tradisional.
1.4 Manfaat Mengapa modal yang berasal dari rentenir
1. Sebagai pedoman untuk ini berada dalam posisi sudah lama
Pengembangan penelitian beroperasi dalam masyarakat.
berikutnya.
Pertama, melalui rentenir modal
2. Mengetahui prosedur peminjaman
mudah didapatkan karena prosedur
berbunga.
peminjaman gampang. Alasan inilah
3. Mengetahui alasan nasabah untuk
mengapa rentenir bertahan dalam sejarah
meminjam peminjaman berbunga.
perekonomian Indonesia. Oleh banyak
4. Mengetahui fungsi dari peminjaman
wirausaha tradisional sering kali digunakan
berbunga, (laten dan manifest).
sebagai sarana mencari dana cepat untuk
mendapatkan keuntungan yang besar.
BAB II Kedua, melalui rentenir tanpa jaminan pun
TINJAUAN PUSTAKA modal di dapat. Sehingga, sering kali
2.1 Rentenir
peminjam hanya bermodal kepercayaan.
Rentenir secara harafiah berasal dari
Ketiga, rentenir mudah mendirikan
kata Rente yang artinya renten, bunga uang.
usahanya sebab tanpa perbedaan hukumpun
Kata ini tidak jauh berbeda dengan makna
dapat dijalankan ( Frans M. Royan, 2004;72
Riba yang secara bahasa berarti Ziyadah
2.2 Uang
(tambahan) baik dalam transaksi jual beli
Uang merupakan bagian yang
maupun pinjam meminjam. Institusi yang
integral dari kehidupan kita sehari-hari. Dan
memperoleh profit melalui penarikan bunga
ada pula yang berpendapat bahwa uang
disebut sebagai lembaga rente, seperti Bank,
merupakan darahnya perekonomian, karena
koperasi dan lembaga perkreditan lainnya.
di dalam masyarakat modern dewasa ini,
Sedangkan individu yang memperoleh
dimana mekanisme perekonomian
provit melalui penarikan bunga disebut
berdasarkan lalu-lintas barang dan jasa
dengan rentenir.
semua kegiatan-kegiatan ekonomi tadi akan
Pinjaman berbunga yaitu anda
memerlukan uang sebagai alat pelancar guna
meminjamkan sejumlah uang dan
mencapai tujuannya.
mendapatkan keuntungan berupa
pengembalian pokok plus bunganya atau Golongan golongan dalam
apakah ini kerjasama penyertaan modal masyarakat yang menerima penghasilan,
tempat anda menyetorkan uang sebagai upah, honorarium, sewa, bunga, premi,
modal usaha. Dan secara periodik, anda deviden dan segala sesuatu dalam bentuk
akan mendapatkan bagi hasil dari usaha uang sebagai kontra-prestasi atau balas jasa,
tersebut sampai modal tersebut ditarik akan menggunakannya kembali untuk
kembali. Kalau mekanismenya seperti memenuhi kebutuhannya akan barang-
peminjaman berbunga, maka dana pinjaman barang konsumsi, membayar jasa pihak
anda akan tetap menjadi hak anda tanpa ketiga ataupun di tabungnya. Demikian juga

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 4


dalam bidang produksi, penukaran barang- karena kebiasaan, tanpa refleksi yang sadar
barang atau jasa-jasa, pembagian atau perencanaan, perilaku ini digolongkan
pendapatan dan lain-lainnya akan berjalan sebagai tindakan tradisional.
lancar dengan mempergunakan uang sebagai 4. Tindakan Afektif
perantara. (Iswardono Sardjonopermono, Tipe tindakan ini ditandai oleh dominasi
1986;1) perasaan atau emosi tanpa refleksi
intelektual atau perencanaan yang sadar.
2.3 Tindakan dan Interaksi Sosial Seseorang yang mengalami perasaan
meluap-luap seperti cinta, kemarahan,
Dalam (J.Dwi Narwoko-Bagong
ketakutan atau kegembiraan dan secara
Suyanto, 2007;16) tindakan sosial adalah
sepontan mengungkapkan perasaan itu tanpa
tindakan individu yang dapat mempengaruhi
refleksi berarti sedang memperlihatkan
individu-individu lain didalam masyarakat.
tindakan afektif.
Weber mengklasifikasikan tipe-tipe tindakan
sosial sebagai berikut : - Interaksi Sosial
1. Rasionalitas Instrumental Secara teoritis, sekurang-kurangnya
Yaitu tindakan sosial yang ada dua syarat bagi terjadinya suatu interaksi
dilaksanakan dengan pertimbangan dan sosial, yaitu terjadinya kontak sosial dan
pilihan yang sadar yang berhubungan komunikasi. Terjadinya suatu kontak sosial
dengan tujuan dari tindakan itu, dan alat tidaklah semata-mata tergantung dari
yang digunakan untuk mencapainya. Alat tindakan, tetapi juga tergantung kepada
yang digunakan untuk mencapai tujuan adanya tanggapan terhadap tindakan
dapat mencakup pengumpulan informasi, tersebut. Sedangkan aspek terpenting dari
mencatat kemungkinan-kemungkinan serta komunikasi adalah bilas seseorang
hambatan yang terdapat dalam lingkungan memberikan tafsiran pada sesuatu atau
dan mencoba untuk meramalkan perikelakuan orang lain.
konsekuensi-konsekuensi yang mungkin Komunikasi melalui isyarat-isyarat
terjadi. Tindakan ekonomi dalam sistem sederhana adalah bentuk paling elementer
pasar yang bersifat impersonal mungkin dan yang paling pokok dalam komunikasi.
merupakan bentuk dasar rasionalitas Tetapi, pada masyarakat dunia isyarat
instrumental ini. Tipe tindakan ini juga komunikasi yang dipakai tidaklah terbatas
tercermin dalam organisasi birokrasi. pada bentuk komunikasi ini. Hal ini
disebabkan karena manusia mampu menjadi
2. Rasionalitas yang Berorientasi Nilai objek untuk dirinya sendiri ( dan juga
Tindakan religius mungkin sebagai subjek yang bertindak ) dan melihat
merupakan bentuk dasar dari rasionalitas tindakan-tindakannya seperti orang lain
berorientasi nilai ini. Orang yang beragama yang dapat melihatnya. Dengan kata lain,
mungkin menilai pengalaman subyektif manusia dapat membayangkan dirinya
mengenai kehadiran Tuhan bersamanya atau secara sadar dalam perilakunya dalam sudut
perasaan damai dalam hati. Nilai ini sudah pandangan orang lain. Sebagai akibatnya,
ada, individu memilih alat seperti meditasi mereka dapat mengosentrasikan perilakunya
doa, atau menghadiri upacara keagamaan. dengan sengaja untuk membangkitkan tipe
3. Tindakan Tradisional repons tertentu dari orang lain. (J.Dwi
Tindakan tradisional merupakan tindakan Narwoko-Bagong Suyanto, 2007;16)
sosial yang bersifat nonrasional. Kalau 2.4. Fungsionalisme
seseorang individu memperlihatkan perilaku

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 5


Durkheim dan fungsionalis diberikan rentenir kepada masyarakat yang
beikutnya berpendapat bahwa suatu sistem akan melakukan peminjaman uang kepada
sosial bekerja seperti sistem organik. rentenir daripada melakukan peminjaman
Masyarakat terbentuk dari struktur- kepada lembaga-lembaga peminjaman uang
struktur aturan kebudayaan yakni keyakinan lainnya yang menggunakan syarat-syarat
dan praktik yang sudah mantap yang dan jaminan yang sangat sulit. Dan hal itu
terhadap keyakinan dan praktik itu warga menyebabkan rentenir menjadi harapan
masyarakat tunduk dan taat. Para sosiolog masyarakat kecil yang membutuhkan
memandang setiap cara berfikir dan peminjaman modal berupa uang dari pada
bertindak yang sudah mantap dalam lembaga peminjaman lainnya.
masyarakat tersebut. Bagi fungsionalis,
institusi-institusi dalam masyarakat, c. Fungsi Laten
misalnya bentuk tatanan keluarga, tatanan Fungsi laten adalah fungsi pranata
politik, tatanan pendidikan, tatanan sosial yang tidak tampak, tidak disadari, dan
keagamaan, dan lainnya adalah analog tidak menjadi harapan orang banyak, namun
dengan komponen-komponen organisme. ada. (Tim Mitra Guru, 2007;46) selain
Sepertinya hal organ-organ, alasan mengapa pekerjaan rentenir yang menguntuntung bagi
cara berfikir dan bertindak institusional ada masyarakat kecil menengah kebawah
dalam masyarakat adalah karena institusi- melalui peminjaman dan sayarat-syarat
institusi ini memainkan peranan yang tak peminjaman yang sangat mudah, pada
tergantikan atau, dengan menggunakan kenyataannya pekerjaan rentenir dinilai
istilah fungsionalis, melaksanakan fungsi negative oleh masyarakatmaupun lembaga
yang diperlukan dalam memelihara lainnya seperti Agama dan lembaga
masyarakat dalam keadaan stabil dan ekonomi dan sebagian masyarakat serta
memuaskan. Dalam hal tubuh manusia, lembaga-lembaga peminjaman uang lainnya
apabila suatu organ gagal berfungsi, maka menjadi merasa dirugikan akibat dari
manusia akan sakit dan bahkan mati. Bagi pekerjaan rentenir ini. Sehingga
fungsionalis menggunakan berbagai istilah menyebabkan status pekerjaan rentenir tidak
VHSHWL ³KLODQJQ\D VROLGDULWDV VRVLDO´ menjadi harapan orang banyak, namun
³UXWXKQ\D LQWHJUDVL´ DWDX ³KLODQJQ\D keberadaanya tetap ada.
HNXLOLEULXP´ 3LS -RQHV 2.6 Ekonomi dan Society
2.5. Fungsi Manifes dan Laten Rentenir
a. Fungsi Manifes Weber dalam konsep ekonomi dan
Fungsi Manifes adalah fungsi society menyatakan tindakan individu
pranata sosial yang tampak, disadari, dan (actor) dinyatakan sosial sejauh tindakan
menjadi harapan orang banyak. (Tim Mitra tersebut memperhatikan tingkah laku dari
Guru, 2007;46) Rentenir sebagai individu individu lain. Memberi perhatian ini dapat
yang bekerja sebagai pekerja yang dilakukan dalam dalam berbagai cara
meminjamkan modal berupa uang kepada misalnya: memperhatikan orang lain,
nasabahnya, juga tampak dan disadari berbincang dengan mereka, berfikir tentang
keberadaanya oleh masyarakat banyak yang mereka dan memberi senyum kepada
berfungsi sebagai lembaga yang membantu mereka (Damsar, 2002: hal.30).
masyarakat untuk mendapatkan peminjaman
c. Konsep Kepercayaan
uang walaupun dengan penambahan bunga
Menurut granovetter dalam perilaku
di setiap peminjamannya dan juga sangat
ekonomi melekat konsep kepercayaan
mudahnya prasyarat-prasyarat yang
(trust). Pendekatan aktor yang berakar dari

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 6


pendekatan ekonomi neo-klasik Begitu juga dengan masyarakat yang
menyatakan bahwa kepercayaan melakukan peminjaman uang kepada
merupakan institusi sosial yang berakar rentenir, masyarakat merasa tertarik dan
dari hasil evolusi kekuatan-kekuatan megguntungkan apabila meminjam uang
politik, sosial, sejarah, dan hukum yang kepada rentenir disebabkan oleh sangat
dipandang sebagai solusi yang efisien mudahnya untuk menerima uang pinjaman
terhadap fenomena ekonomi tertentu. tersebut tanpa adanya syarat-syarat yang
Kecurangan dan penyalahgunaan rumit seperti di lembaga-lembaga
kepercayaan haruslah dihindari, karena peminjaman uang lainnya. Sehingga
aransemen institusional telah membuatnya hubungan interaksi antara rentenir dan
menjadi suatu taruhan yang sangat mahal masyarakat peminjam memiliki hubungan
untuk terlihat didalamnya.Sebaliknya yang saling mengguntungkan.
pendekatan aktor yang lebih tersosialisasi c. Konsep Saling Ketergantungan
memandang bahwa kepercayaan Dalam teori konflik, saling
merupakan moralitas umum dalam perilaku ketergantungan itu merupakan sebagai hasil
ekonomi. Oleh karena itu semua tindakan dari kekuasaan mereka yang menguasai
aktor haruslah merujuk, tunduk, dan patuh macam-macam sumber untuk memaksakan
secara otomatis terhadap moralitas tersebut, kemauannya pada orang lain. Dilain pihak,
dalam hal ini menjunjung tinggi nilai-nilai teori fungsionalisme menyatakan bahwa
kepercayaan. Moralitas tersebut dipandang saling ketergantungan secara harmonis
sesuatu yang umum dan universal yang merupakan hasil dari orientasi-orientasi
terjadi dalam perilaku ekonomi. nilai yang dianut bersama oleh pihak-pihak
yang berinteraksi dan penyesuaian diri
b. Konsep Pertukaran dengan harapan-harapan orang lain guna
memenuhi kebutuhan masing-masing
Blau dalam teori pertukaran, secara
pihak.
emplisit memperlihatkan saling
2.7 Kajian Terdahulu
ketergantungan antara pertukaran sosial di
Kajian terdahulu yang melakukan
tingkat mikro (seperti pertukaran langsung
penelitian tentang rentenir yaitu karya
tatap muka) dan munculnya struktur sosial
ilmiah berupa skripsi yang di susun oleh
yang lebih besar (tingkat makro). Blau
Yesi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
PHQ\DWDNDQ ³VHRUDQJ LQGLYLGX PHUDVD
politik jurusan sosiologi Universitas Riau
tertarik satu sama lain kalau ia
\DQJ EHUMXGXO WHQWDQJ ³68$78
mengharapkan sesuatu bermanfaat bagi dia
STUDI TENTANG RENTENIR
sendiri karena hubungan itu. Tetapi untuk
DIKECAMATAN RUMBAI KOTA
memperoleh reward itu, individu itu harus
3(.$1%$58´
merangsang orang lain untuk
Kesimpulan yang penulis buat dalam
memberikannya. Rangsangan seperti itu
tulisan ini berkaitan dengan segala upaya
diberikan dengan menawarkan suatu
yang talah penulis lakukan didalam
reward. Dengan kata lain, seseorang
penelitian dengan didasarkan kepada
tertarik pada orang lain. Strategi menarik
sebagian contoh data-data yang penulis
orang lain dengan memperlihatkan daya
kumpulkan dari penelitian skripsi yang
tarik adalah contoh yang biasa kita temukan
dibuat oleh Yesi, peneliti sebelumnya.
dalam kehidupan sehari-hari. Rentenir juga
Kajian terdahulu yang telah disimpulkan
sangat membutuhkan masyarakat untuk
oleh peneliti sebelumnya tersebut adalah :
dapat memperoleh keuntungan bunga dari
hasil peminjaman uang yang dilakukannya.

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 7


1. Profesi rentenir dijalankan oleh orang- 4. Kredit yaitu, mencicil ataupun
orang yang pada umumnya telah mengangsur uang yang dipinjam dari
memiliki pengetahuan, pengalaman serta rentenir dalam jangka waktu yang sudah
telah berkecimpung dalam pasar disepakati.
perkreditan. 5. Modal yaitu, uang yang dipakai
2. Nasabah rentenir terdiri dari sebagai pokok untuk memperoleh
a. Orang-orang dengan tingkat penambahan hasil, atau mengembangkan
perekonomian rendah yang usaha.
membutuhkan kredit untuk 6. Hutang yaitu, uang yang dipinjam
kebutuhan hidup sehari-hari dari rentenir, dan harus dikembalikan
maupun untuk berusaha. dengan jangka waktu yang ditentukan
b. Orang-orang dengan tingkat beserta bunga yang sudah disepakati.
perekonomian menengah untuk 7. Debitur yaitu, seseorang yang
memenuhi terutama kebutuhan melakukan peminjaman uang kepada bank,
ekonomi sekunder dan tresier. rentenir, atau lembaga peminjaman lainnya.
3. Beberapa motivasi rentenir menjalankan 8. Lembaga peminjaman uang yang
bisnis hutang-piutang uang yaitu: dimaksud dalam penelitian ini yaitu, suatu
a. Keuntungan dan profit yang instansi lembaga yang berjasa untuk
besar dari bisnis ini meminjamkan uang kepada masyarakat.
b. Variasi dari pekerjaan · Rentenir
c. Warisan bisnis keluarga Rentenir adalah orang yang
d. Lingkungan sosial yang memberikan pinjaman uang secara
kondusif tunai kepada para nasabahnya
dengan menggunakan bunga yang
2.8 Konsep Operasional sangat tinggi. Dengan demikian
disimpulkan bahwa rentenir adalah
Agar lebih memudahkan pemahaman orang yang memberi pinjaman uang
pengertian-pengertian yang di dapat dalam secara tunai kepada nasabahnya
penelitian ini nantinya dan juga agar tidak dalam rangka memperoleh profit
menimbulkan penafsiran yang berbeda melalui penarikan bunga.
terhadap konsep-konsep yang ada, maka
penulis mencoba mengoperasionalkan 9. Profil yaitu karakteristik yang
konsep-konsep berikut. dimiliki seseorang. Profil yang dimaksud
adalah karakteristik Nasabah ( yang
1. Rentenir yaitu, tukang riba, atau
meminjam uang kepada rentenir) dan
seseorang yang pekerjaannya
rentenir (orang yang meminjamkan uang).
mengumpulkan bunga pinjaman. Baik
Karakteristik yang dimaksud antara rentenir
sebagai pengusaha lembaga rente ataupun
dan nasabah adalah:
pegawai di lembaga bisa dinamakan dengan
rentenir.
1. Rentenir
2. Nasabah yaitu, seorang masyarakat
· Usia rentenir
yang meminjam uang kepada rentenir.
· Pendidikan rentenir
3. Bunga atau riba yaitu, hasil bunga
· Pekerjaan rentenir
uang yang diperoleh melalui peminjaman
2. Nasabah
uang kepada masyarakat dan dapat disebut
· Usia nasabah
sebagai pendapatan si rentenir.
· Pendidikan nasabah

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 8


· Pekerjaan nasabah untuk mengembangkan usaha mereka. Serta
salah satu alasan yang menarik yang
10. Jaminan yaitu sesuatu yang bernilai membuat peneliti tertarik untuk melakukan
dan diberikan atau dijaminkan kepada penelitian terhadap rentenir di Desa Bagan
rentenir sebagai persyaratan memperoleh Batu ialah, walaupun banyak terdapat
kredit tau barang ±barang yang akan lembaga peminjaman modal berupa uang
digadaikan kepada rentenir untuk seperti Bank, koperasi, atau Kredit Usaha
mendapatkan peminjaman uang dari rentenir Rakyat lainnya, tetapi masyarakat desa
tersebut. Barang yang dimaksud bisa berupa Bagan Batu masih banyak yang tertarik
( tanah, kendaraan, elektronik dll). melakukan peminjaman uang terhadap
11. Motivasi yaitu sebab, alasan atau rentenir diantara lembaga peminjaman uang
dorongan yang berasal dari dalam diri lainnya dan itu meyebabkan peneliti tertarik
sendiri (internall) maupun yang berasal dari untuk mengkajinya lebih jauh.
luar diri sendiri (eksternal) untuk bertindak
atau bertingkah laku. Motivasi yang 3.2 Populasi dan Sampel
dimaksud disini ialah alasan rentenir
Populasi adalah keseluruhan objek
maupun nasabahnya dari dalam diri
penelitian baik berupa manusia, gejala, nilai,
(internal) dan dari luar diri (eksternal)
benda-benda atau peristiwa yang menjadi
melakukan pekerjaannya atau perannya
populasi atau objek dari penelitian ini adalah
masing-masing. Seperti rentenir bertujuan
seluruh Rentenir dan nasabah yang masih
memperoleh keuntungan dari bunga yang
aktif bertransaksi atau masih aktif
dipinjamkan, dan meminjamkan uang
melakukan peminjaman kepada nasabahnya,
kepada nasabahnya, sedangkan nasabah
dan nasabahnya masih aktif mencicil
bertujuan untuk mendapatkan peminjama
hutangnya kepada rentenir.
berupa uang dari rentenir.
BAB III 3.3 Jenis Data dan sumber
METODE PENELITIAN
a. Data primer
3.1 Lokasi Penelitian Data primer merupakan data
yang belum diolah dan diterima
Lokasi penelitian yang saya amati
langsung dari responden. Melalui
berada pada Desa Bagan Batu Kecamatan
wawancara dan dokumeter-
Bagan Sinembah. Karena desa tersebut
dokumenter berupa photo dan
merupakan desa yang sangat maju dari
perekam suara.
berbagai desa lainnya pada umumnya. Desa
b. Data Sekunder
WHUVHEXW GLNHQDO VHEDJDL MXOXNDQ ³.27$
Data sekunder adalah data
6$:,7´ NDUHQD PHUXSDNDQ VDODK VDWX
yang diperoleh atau dikumpulkan
perkebunan sawit terbesar di Kabupaten
oleh peneliti dari sumber-sumber
Rokan Hilir. Selain perkebunan, desa Bagan
yang ada guna mendukung informasi
Batu juga sebagian penduduknya bermata
yang diperoleh dari lapangan,
pencaharian sebagai pedagang mulai dari
sumber data sekunder diperoleh dari
pedagang-pedagang di ruko atau toko,
buku referensi, buku-buku dari
pedagang di pasar, dan juga pedagang kaki
perpustakaan, internet dan berbagai
lima dan adapula sebagian masyarakatnya
dokumen yang terkait dengan faktor
yang beternak. Oleh sebab itu dari kegiatan
interaksi rentenir dengan
ekonomi tersebut, masyarakat Desa Bagan
nasabahnya.
Batu sangat membutuhkan dana dan modal

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 9


3.4 Teknik Pengumpulan Data untuk mebuka usaha ataupun bertani karena
desa Bagan Batu dikenal sebagai kota sawit,
a) Wawancara terpimpin, pengambilan sehinnga banyak pendatang memanfaatkan
data berdasarkan wawancara peluang ini untuk bertani ataupun
langsung dengan responden sesuai berdagang.
dengan daftar pertanyaan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu. 4.2 Demografi
b) Observasi, pengambilan data
berupafoto-foto, video dan A. Pekerjaan
wawancara dilapangan menggunakan
Dari data pekerjaan yang ada di desa
recorder, kamera dan lain
Bagan Batu tersebut dapat kita lihat bahwa
sebagainya, dan juga menunjukkan
jumlah pedagang, petani, dan buruh lebih
bukti transaksi antara nasabah dan
besar, dikarenakan banyaknya orang
Rentenir seperti : Transaksi
pendatang atau perantau dari daerah lain
peminjaman, dan Pengutipan uang
sehinnga ketiga pekerjaan tersebut paling
pinjaman.
besar dan paling banyak mempengaruhi
3.5 Subjek Penelitian
ekonomi di Bagan Batu.
Subjek penelitiannya adalah beberapa
Rentenir dan masyarakat Kecamatan Bagan B. Mata Pencharian
sinembah Desa Bagan Batu yang memiliki
hutang angsuran yang masih berlanjut Mata Pencharian yang ada di Desa
kepada rentenir beserta rentenir yang masih Bagan Batu paling banyak dan mendominasi
aktif bekerja melakukan kegiatan yaitu pekerjaan Petani, Buruh dan Pedagang.
peminjaman uang atau disebut rentenir di Akibat banyaknya masyarakat yang datang
desa tersebut. ke Bagan Batu dari daerah lain menyebabkan
semakin tingginya jumlah pekerjaan yang
3.6 Analisis Data ada di Desa Bagan Batu, terutama ketiga
pekerjaan tersebut sehingga, para pendatang
Dalam menganalisis data yang
yang merantau ke desa tersebut memperluas
diperoleh dilapangan, peneliti
lahan pertanian seperti sawit, pedagang kecil
menggunakan analisa data deskriptif, yaitu
dan besar seperti pedagang di ruko dan
suatu analisa yang berusaha memberikan
dipasar, dan buruh seperti buruh angkut
gambaran terperinci berdasarkan kenyataan
barang, kuli bangunan dan buruh angkut
dilapangan yang ditemui. Analisa dengan
sawit.
metode kualitatif yaitu dengan cara
memberi penguraian dan penjelasan dalam C. Sosial Budaya
bentuk kalimat dan juga penjelasan dalam
bentuk tabel. Dari data yang saya peroleh dari
Kelurahan Bagan Batu bahwa sosial budaya
BAB IV yang ada dibagan batu sudah bercampur dan
membaur antara satu suku dengan suku
GAMBARAN UMUM lainnya. Dimana dapat kita lihat di Desa
4.1 Wilayah Bagan Batu terdapat 5 jumlah suku yang
berada di Desa tersebut. Jumlah suku jawa
Desa Bagan Batu merupakan sebuah lebih mendominasi dibandingkan dengan
desa tans yang dimana banyak penduduk suku-suku lainnya.
pendatang dari daerah lain yang bertujuan

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 10


BAB V Bagan Batu Mayoritas Suku Batak, dimana
Suku Batak pada Dasarnya adalah penduduk
Rentenir dan Nasabah lama pada Desa Bagan Batu ini, Sehingga
penduduk pendatang membutuhkan bantuan
5.1 Karakteristik Rentenir
pinjaman berupa uang kepada penduduk
Biasanya rentenir bekerja dengan
sekitar yang dimana mayoritas peminjam
cara menawarkan-menawarkan modal
tersebut adalah suku batak.
kepada pedagang-pedagang kecil seperti di
pasar (pedagang sayur, ikan, daging dan 5.1.4 Pendidikan
lainnya), kaki lima, asongan maupun usaha-
usaha kecil lainnya. Sehingga dari kegiatan Pendidikan Rentenir yang terdapat
rentenir tersebut secara cepat ataupun pada Desa Bagan Batu terbilang sangatlah
lambat apabila masyarakat memiliki rendah, tetapi dengan pengalaman yang
masalah mendadak dengan keuangan mereka dapat para rentenir di desa ini
mereka seperti berobat ke rumah sakit, biaya mampu memutarkan uang mereka atau
pulang kampung dan kebutuhan tambahan membungakan uang mereka kepada
modal untuk usaha mereka. Nasabahnya yang membutuhkan, sehingga
5.1.1 Usia Rentenir mendapatkan keuntungan yang tinggi dan
Usia kelima rentenir yang ada dan aktif di juga para rentenir ini tanpa disadari sudah
Desa Bagan Batu rata-rata berada pada usia menerapkan teori Ekonomi pada pendidikan
35-50 tahun, Dari sudut pandang demografi, formal, karena dapat mencari laba dengan
kelompok usia ini secara umum dianggap sistem uang berbunga.
aktif secara ekonomi, dan mampu bersaing
5.2 Karakteristik Nasabah
dengan rentenir lain untuk memperoleh Akibat semakin sulitnya ekonomi
nasabahnya. diberbagai daerah sehingga menyebabkan
banyaknya penduduk berpindah dari suatu
Dapat kita lihat bahwa data usia rentenir daerah ke daerah lain termasuk daerah
tersebut menunjukan bahwa para rentenir Kecamatan Bagan Sinembah Desa Bagan
tergolong usia yang aktif dan mampu Batu, demi mengubah taraf kehidupan
bersaing karena mereka memiliki usia yang menjadi lebih baik. Akibat dari perpindahan
belum memasuki fase pensiun yaitu usia 64 itu maka banyak masyarakat ingin
tahun. Dapat kita lihat bahwa umur mereka mendapatkan modal untuk memulai usaha
masih menginjak antara 35-49 tahun. yang akan mereka kembangkan supaya
mendapatkan kehidupan yang layak dan
5.1.2 Jenis Kelamin
keuntungan demi memenuhi kehidupan
Rentenir yang terdapat pada
keluarganya dan adapun beberapa usaha
Kabupaten Rokan Hilir Kecamatan Bagan
yang mereka lakukan di kecamatan Bagan
Sinembah Desa Bagan Batu mendominasi
Sinembah Desa Bagan Batu adalah seperti
pada jenis kelamin
berdagang, bertani, dan berternak.
perempuan. Dimana dari keterangan
5.2.1 Usia Nasabah
yang saya dapat mereka bekerja hanya untuk
Dari 29 nasabah yang di dapat dari
menambah pendapatan Para suami mereka
lima Rentenir mereka rata-rata memiliki usia
dan membantu memenuhi kebutuhan
yang produktif untuk bekerja, kebanyakan
sekunder keluarganya.
dari nasabah yang meminjam uang kepada
5.1.3 Suku
rentenir adalah para pasangan yang baru saja
Apabila kita lihat kebanyakan
berumah tangga, sehingga membutuhkan
Rentenir yang aktif di Kabupaten Rokan
Hilir Kecamatan Bagan Sinembah Desa

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 11


modal dari rentenir untuk membangun usaha dari bunga peminjaman uang tersebut.
demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Setelah saya teliti lebih lanjut dan saya
Dari sumber data dapat kita lihat dan minta keterangan dari pihak rentenir
simpulkan bahwa nasabah yang paling beginilah sistem kerja rentenir pada
banyak memanfaatkan peminjaman dari Kecamatan Bagan Sinembah Desa Bagan
rentenir adalah dari kalangan usia produktif, Batu.
dimana pada usia produktif itu mereka baru 6 Kebanyakan Rentenir yang
memulai berumah tangga dan hal itu yang bekerja di Kabupaten Rokan Hilir
menyebabkan mereka membutuhkan uang Kecamatan Bagan Sinembah tepatnya di
untuk memulai usaha demi memenuhi Desa Bagan Batu meminjamkan uangnya
kebutuhan hidup keluarganya dengan kepada pedagang, buruh, dan petani
meminjam uang dari seorang rentenir dikarenakn mereka rata-rata golongan
kebanyakan dari mereka memanfaatkan pekerja yang membutuhkan modal atau
uang dari hasil peminjaman rentenir untuk membutuhkan uang untuk keperluan
berdagang atau berjualan di pasar dan dikaki keluarga mereka sehinnga mereka sangat
lima. membutuhkan pinjaman uang kepada
5.2.2 Pendidikan Nasabah rentenir tersebut selain syaratnya yang
Dari data dapat kita lihat bahwa tingkat mudah dan efisien di bandingkan dengan
pendidikan nasabah yang berada pada lembaga peminjaman lainnya seperti bank.
Kabupaten Rokan Hilir Kecamatan Bagan Peminjaman dari bank begitu sulit selain
Sinembah Desa Bagan Batu sangatlah harus memiliki jaminan untuk memijam,
rendah, sehingga menyulitkan mereka untuk biasanya bank juga memiliki prasyarat-
bekerja karena rendahnya tingkat pendidikan prasyarat peminjaman uang di bank begitu
mereka dapat. Dan hal itu menyebabkan rumit bila dibandingkan dengan rentenir
tingginya tingkat peminjaman uang oleh yang begitu mudah dan efisien
masyarakat kepada rentenir dengan tujuan
untuk modal usaha ataupun memenuhi BAB VI
kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Faktor-Faktor Masyarakat Meminjam
5.2.3 Pekerjaan
Uang Pada Rentenir Serta Fungsi
Dari data yang saya dapat melalui
Manifes dan Laten Rentenir
wawancara kebanyakan para nasabah yang
meminjam uang kepada rentenir memiliki 1. Faktor-Faktor Masyarakat
pekerjaan seperti pedagang, petani, buruh Meminjam Uang Pada Rentenir
dan ibu rumah tangga. Masyarakat yang meminjam uang
kepada rentenir biasanya adalah masyarakat
5.3 Sistem Kerja
yang kurang mampu atau masyarakat
Rentenir
kalangan menengah kebawah, ada dua
Sistem kerja rentenir yang berada kategori tingkat kemiskinan, pertama,
pada Kecamatan Bagan Sinembah Desa kemiskinan absolut, adalah suatu kondisi
Bagan Batu mempunyai cara yang sangat dimana tingkat pendapatan seseorang tidak
mudah dan cepat biasanya kegiatan rentenir cukup untuk memenuhi kebutuhan
inilah pekerjaan utama mereka dalam sehari- pokoknya seperti pangan, sandang, papan,
hari. Rentenir biasanya mengeluarkan modal kesehatan, dan pendidikan dasar. Kedua,
mereka berupa uang untuk di pinjamkan kemiskinan relatif, yaitu perhitungan
kepada masyarakat yang membutuhkannya kemiskinan berdasarkan proporsi distribusi
dengan mengambil keuntungan berupa hasil pendapatan dalam suatu daerah. Dikatakan

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 12


relatif karena lebih berkaitan dengan kenyataannya pekerjaan rentenir dinilai
distribusi pendapatan antar lapisan sosial. negative oleh masyarakat maupun lembaga
lainnya seperti Agama dan lembaga
2. Fungsi Manifes dan Laten ekonomi dan sebagian masyarakat serta
lembaga-lembaga peminjaman uang lainnya
a. Fungsi manifes
menjadi merasa dirugikan akibat dari
Fungsi Manifes adalah fungsi pranata pekerjaan rentenir ini. Sehingga
sosial yang tampak, disadari, dan menjadi menyebabkan status pekerjaan rentenir
harapan orang banyak. (Tim Mitra Guru, tidak menjadi harapan orang banyak, namun
2007;46) Rentenir sebagai individu yang keberadaanya tetap ada. Pekerjaan rentenir
bekerja sebagai pekerja yang meminjamkan juga secara tidak disadari memiliki nilai
modal berupa uang kepada nasabahnya, yang sudah melanggar nilai seluruh agama
juga tampak dan disadari keberadaanya oleh dan nilai-nilai adat yang berlaku tetapi pada
masyarakat banyak yang berfungsi sebagai kenyataannya hukum-hukum yang
lembaga yang membantu masyarakat untuk mengenai pekerjaan rentenir tidak terdapat
mendapatkan peminjaman uang walaupun dalam pasal UUD 45 karena sistem
dengan penambahan bunga di setiap pekerjaan rentenir serupa mengikuti
peminjamannya dan juga sangat mudahnya lembaga peminjaman lainnya hanya saja
prasyarat-prasyarat yang diberikan rentenir berbeda pada besarnya bunga yang di
kepada masyarakat yang akan melakukan tetapkan oleh rentenir.
peminjaman uang kepada rentenir daripada
BAB VII
melakukan peminjaman kepada lembaga-
lembaga peminjaman uang lainnya yang KESIMPULAN DAN SARAN
menggunakan syarat-syarat dan jaminan
yang sangat sulit. Dan hal itu menyebabkan 7.1 Kesimpulan
rentenir menjadi harapan masyarakat kecil
1. Retenir pada dasarnya bekerja untuk
yang membutuhkan peminjaman modal
memperoleh keuntungan dari bunga yang
berupa uang dari pada lembaga peminjaman
mereka berikan kepada nasabah, berbeda
lainnya. Selain syarat-syarat yang mudah
dengan peminjaman karena niat ingin
dan gampang dan efisien masyarakat juga
membantu seseorang yang sedang dalam
menyadari bahwa rentenir itu pekerjaan
kesulitan, biasanya mereka tanpa
yang dianggap negatif dikalangan
memberikan bunga ataupun jaminan karena
masyarakat dan Agama tetapi masyarakat
peminjaman tipe ini, bukanlah peminjaman
secara sadar membutuhkan dan mengerti
system rentenir tapi peminjaman karena
akan kebutuhan masyarakat dalam hal
adanya hubungan kekerabatan ataupun
peminjaman berupa uang melalui rentenir.
keluarga.
e. Fungsi Laten Rentenir
2. Pekerjaan rentenir pada dasarnya
Fungsi laten adalah fungsi pranata sudah melanggar semua nilai-nilai agama.
sosial yang tidak tampak, tidak disadari, dan Karena dalam agama apapun kegiatan
tidak menjadi harapan orang banyak, namun rentenir atau membungakan uang adalah hal
ada. (Tim Mitra Guru, 2007;46) selain yg dilarang dalam agama, berbeda dengan
pekerjaan rentenir yang menguntungkan nilai hukum di Indonesia, kegiatan rentenir
bagi masyarakat kecil menengah kebawah tidak ada pasal-pasal yang melarang
melalui peminjaman dan sayarat-syarat kegiatan tersebut. Karena hampir semua
peminjaman yang sangat mudah, pada lembaga peminjaman di Indonesia

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 13


menggunakan bunga untuk memperoleh bunga yang sangat besar dari lembaga
keuntungan, tetapi bunga yang diberikan peminjaman lainnya yaitu sampai mencapai
tidak sebesar nilai bunga yang diberikan 20%. Dan hal itu sangat mencekik dan
rentenir. menyusahkan nasabahnya untuk melunasi
peminjamannya kepada rentenir.
3. Nasabah yang meminjam uang
kepada rentenir di Desa Bagan Batu mereka 6. Rentenir yang ada di Bagan Batu
merasa di untungkan dengan kehadiran dikenal sangat ramah dan pandai
rentenir, dikarenakan rentenir yang ada di bersosialisasi, sehingga membuat
Bagan Batu selalu memberikan besarnya nasabahnya merasa nyaman dan senang dan
pinjaman yang mereja inginkan dengan hal itu juga menciptakan suasana
waktu yang cepat, efisien, tanpa adanya persaudaraan seperti: pada perayaan hari-
jaminan yang harus diberikan kepada hari besar nasabah rentenir yang sedang
rentenir hanya dengan perjanjian lisan dan merayakan lebaran atau tahun baru selalu
kesepakatan cara membayar angsuran mendapatkan parsel-parsel dari seorang
pinjaman apakah perhari atau perminggu. rentenir. Dan juga sebaliknya biasanya
Sehingga dengan system itu nasabah nasabah rentenir selalu memberikan
rentenir yang ada di Bagan Batu merasa di undangan kepada rentenir apabila ada acara
untungkan dengan kehadiran rentenir. Bila pesta ataupun pernikahan salah satu
dibandingkan dengan lembaga peminjman anggota keluarga nasabah, berupa undangan
lainnya masyarakat merasa sangat lisan maupun tulisan.
disulitkan dengan prosedur-prosedur
peminjaman uang yang diberikan. Mulai 7. Keuntungan dari pekerjaan rentenir
dari syarat jaminan peminjaman, surat-surat tidak adanya pajak yang diberikan Negara
pengurusan yang sulit, dan lamanya dari profesi rentenir tersebut, berbeda denga
penyerahan uang yang akan dipinjamkan lembaga peminjaman lainnya yang
kepada masyarakat atau nasabah. semuanya diberikan pajak untuk
penddapatan Negara.
4. ` Kesulitan yang dihadapi rentenir
dengan prosedur peminjaman yang mudah 8. Pekerjaan rentenir yaitu bekerja dan
dan efisien adalah banyaknya nasabah berdiri dengan sendirinya tanpa adanya
rentenir yang tidak bertanggung jawab unsur kelompok dan lembaga kesatuan yang
seperti melarikan diri karena tidak sanggup mengaturnya.
membayar hutang yang diberikan rentenir
9. Hal yang dapat melanggar kasus
kepada nasabah tersebut. Sehingga rentenir
hukum rentenir biasanya bukan karena
itu pun merasa mengalami kerugian yang
bunga pinjamannya yang tinggi, tetapi
besar apabila tidak menemukan nasabahnya
kekerasan yang dilakukan oleh seorang
yang lari, dan apabila tidak ketemu juga
rentenir kepada nasabahnya sehingga dapat
biasanya rentenir tersebut merelakan atau
melanggar hukum Indonesia.
mengikhlas kan uang nya yang dibawa lari
oleh nasabah tersebut. 10. Rentenir tidak pernah memaksakan
seseorang untuk meminjam uang
5. Peminjaman yang efisien dan mudah
kepadanya, tetapi rentenir tersebut hanya
dari rentenir tidak selalu menguntungkan
menawarkan peminjaman kepada orang-
dari seorang peminjaman ataupun nasabah
orang yang membutuhkan dan kesulitan
karena, nasabah yang sudah diberi
dengan menjelajah pasar, jualan kecil-
peminjaman oleh rentenir akan diberikan
kecilan atau jualan kaki lima dll.

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 14


7.2 Saran Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik
dan Modern, PT. Gramedia, Jakarta;
1. Pemerintah sebaiknya membolehkan 1986.
kegiatan rentenir tetapi memiliki syarat Damsar, Sosiologi Ekonomi, PT. Raja
yaitu pemberian bunga yang sudah Grafindo Persada, Jakarta; 2002.
ditetapkan oleh pemerintah dan dikenakan Iswardono Sardjonopermono, Uang dan
pembiayaan pajak kepada rentenir, sehingga Bank, BPFE, Yogyakarta; 1984.
hal tersebut dapat menguntungkan Negara Nugroho Heru, Uang, Rentenir dan Hutang
dan menambah kegiatan pekerjaan di Piutang di Jawa, Pustaka Pelajar,
Indonesia. Yogyakarta; 2001.
J. Dwi Narwoko & Bagong Suyatno,
2. Lembaga-lembaga peminjaman
Sosiologi: Teks Pengantar dan
lainnya seperti bank dan koperasi sebaiknya
Terapan, Prenada Media Group; 2004.
mempermudah urusan-urusan peminjaman
Pip Jones, Teori Sosial, Buku Obor, Jakarta;
yang dilakukan oleh rakyat kecil sehingga
2010.
mereka tidak merasa kesulitan dalam
Royan M. Frans, Alternatif Usaha Mandiri,
mengurus prosedur-prosedur peminjaman.
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta;
3. Rentenir yang bekerja sebaiknya 2004.
tidak melakukan kekerasan kepada nasabah Save M. Dagun, Analisis kapitalisme dan
yang kesulitan dalam proses pembayaran sosialisme, PT. Melton Putra, Jakarta;
melainkan dengan cara musyawarah tanpa 1992
merugikan satu pihak antara rentenir dan Singarimbun, Masri, Metodologi Penelitian,
nasabah. LP3ES, Jakarta; 1989.
Suherman Rosyidi, Teori Ekonomi Mikro
4. Walaupun kegiatan rentenir sudah dan Makro, PT. Raja Grafindo
menjamur sebaiknya pemberian moral dan Persada, jakarta; 2004.
nilai-nilai harus selalu disampaikan kepada Sukmadi dan Sudrajat, Mengajukan dan
masyarakat dengan cara penyuluhan oleh Mengelola Kredit Usaha Tani, PT.
lembaga agama maupun pemerintah. Penebar Swadaya, Jakarta; 1994.
Tim Mitra Guru, Ilmu Pengetahuan Sosial,
5. Pemerintah sebaiknya memberikan PT. Gelora Aksara Pratama; 2007
koperasi peminjaman kepada rakyat kecil Tumin M. Melyin. Stratifikasi Sosial (Bukti
secara merata dan tanpa pandang bulu, dan Fungsi Ketimpangan), Prentice-
karena hal inilah dapat membantu rakyat Hall, New Delhi; 1978.
kecil untuk mengurangi peminjaman uang SKRIPSI
kepada rentenir. Yesi, Suatu Studi Tentang Rentenir Di
DAFTAR PUSTAKA Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Abduh Al-Baraq, Bukan Dosa Ternyata UNRI, Pekanbaru;2007.
Dosa, Pustaka Grhatama ( anggota Ikapi), Internet
Yogyakarta; 2010 http://annisahafizhahuzdah.blogspot.com/
Ahmad Gozali, 70 Solusi Keuangan: Learn 2013/06/rentenir-sebagai-perilaku-
From The Expert, Gema Inshani, Depok; menyimpang.html
2008
Djojohadikusumo Sumitro, Kredit Rakyat
Dimasa Depresi, LP3S, Jakarta; 1989.

Jom Fisip Vol. 2 No. Oktober 2015 Page 15

You might also like