Professional Documents
Culture Documents
Proses Bisnis WP by IR (UAS)
Proses Bisnis WP by IR (UAS)
UAS
3. Daily Deals
kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa situs
Daily Deals sbg tempat Daily Deals Merchant menjual brg
&// jasa kpd Pembeli dgn menggunakan Voucher sbg
sarana pembayaran.
Pertemuan 10
Proses Bisnis e-Commerce
A. Definisi
Perdagangan B/J yg dilakukan oleh pelaku usaha & konsumen
melalui system elektronik 4. Online Retail
kegiatan menjual brg &// jasa yg dilakukan oleh
B. 4 Model Bisnis e-commerce Penyelenggara Online Retail kpd Pembeli di situs Online
Retail.
1. Online Marketplace
kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa Toko
Internet (Lapak) di Mal Internet sbg tempat Online
Marketplace Merchant (Seller) menjual brg &// jasa.
2. Classified Ads
Melalui situs yg dimiliki, Penyelenggara Classified Ads
menyediakan tempat & waktu bagi Pengiklan u/ memajang
konten iklan brg/jasa mereka baik berupa teks, grafik,
video penjelasan, informasi / yg lainnya.
A. Definisi
1. “A supply chain is the alignment of firms that bring products or
services to market.” (Lambert, Stock, and Ellram, 1998)
2. “A supply chain consists of all stages involved, directly or
indirectly, in fulfilling a customer request. The supply chain not
only includes the manufacturer and suppliers, but also
transporters, warehouses, retailers, and customers them-
selves.”(Chopra and Meindl, 2001) 1. Production
3. “Supply chain management is the coordination of production, • Apa produk yg diinginkan Pasar?
inventory, location, and transportation among the participants in • Berapa jumlah produk yg hrs diproduksi u/ tiap jenis &
a supply chain to achieve the best mix of responsiveness and kapan diproduksi?
efficiency for the market being served.” (Hugos, 2002) • Aktivitas ini termasuk menciptakan master jadwal
Singkatnya: mekanisme yg menghubungkan semua pihak yg produksi yg memperhitungkan kapasitas pabrik,
bersangkutan & proses berubahnya bahan baku menjadi keseimbangan beban kerja, quality control, &
sebuah produk pemeliharaan peralatan
2 Pendekatan Manufacturing
B. Perbedaan Konsep SCM vs Konsep Logistik Tradisional Sebuah pabrik dibangun u/ mengakomodasi salah satu dr
➢ Logistik Tradisional: pendekatan berikut:
- Aktivitas yg trjdi dlm sebuah batasan organisasi tunggal 1) Product Focus; Fokus pd produk, misalnya berurutan dr
- Menfokuskan perhatian pd pengadaan, distribusi, bahan mentah, setengah jadi, brg jadi.
pemeliharaan & manajemen persediaan. 2) Functional Focus; Fokus pd fungsi, misalnya bagian
➢ Supply Chain Management: perakitan saja.
- Aktivitas yg terjasi dlm suatu jaringan perusahaan2 yg 3 Pendekatan Pergudangan
bekerjasama mengkoordinasikan tindakan2 mereka u/ 1) Stock keeping unit (SKU) storage; Pd pendekatan
mengirimkan produk ke pasar. tradisional ini, semua tipe produk disimpan di tempat
- Mengakui semua aktivitas logistik tradisional, tetapi yg sama. Efisien & mudah dlm menyajikan produk.
menambahkan aktivitas lain seperti marketing, 2) Job lot storage; Pd pendekatan ini, Semua produk yg
pengembangan produk baru, keuangan & customer berbeda terkait dgn kebutuhan jenis ttt dr pelanggan /
services. terkait dgn kebutuhan pekerjaan ttt disimpan
bersama2. Pengambilan & & pengepakan yg efisien
3. Location
• Dimana sehrsnya fasilitas produksi & gu&g persediaan
berada?
• Dimana lokasi yg paling efisien biayanya u/ produksi &
Pihak-Pihak Terlibat
gu&g persediaan?
Pabrikan
• Apakah fasilitas yg ada masih bisa digunakan / hrskah
Distributor
membangun yg baru?
Pedagang Eceran
• Setelah keputusan diambil, mereka akan menentukan
jalur yg paling efektif & efisien agar produksi berjalan Pelanggan
lancar & terkirim kpd konsumen akhir. Penyedia Jasa
2. License Manufacturer
D. Manufacturing Functions
1) Research and Developments (R&D).
2) Sourcing of Inputs.
3) Inventory Control and Management.
4) Manufacturing Equipment.
5) Production Scheduling.
6) Production of Products.
I. Studi Kasus
Kenzi Co. Ltd, perusahaan yg didirikan di Jepang pd tahun 1995
memproduksi berbagai macam mainan anak-anak yg dipasarkan ke
berbagai negara Eropa & Amerika. U/ meningkatkan kapasitas
produksi, Kenzi Co. Ltd mendirikan perusahaan di Indonesia dgn
nama PT Kenzi Indonesia dgn kepemilikan saham 90% dimiliki Kenzi
Co. Ltd & sisanya 10% dimiliki oleh pemegang saham lokal. Kenzi Co.
Ltd juga mendirikan perusahaan di Vietnam & Thailand.
Informasi yg diperoleh terkait proses bisnis yg dllakukan PT Kenzi
Indonesia adl sbg berikut :
1. PT Kenzi Indonesia membayar royalti terkait penggunaan know
how teknik pembuatan mainan anak-anak.
2. PT Kenzi Indonesia berhak menjual hasil produknya ke Kenzi Co.
Ltd maupun ke pihak lain
4. Toll Manufacturer 3. PT Kenzi Indonesia membeli bahan baku dr Kenzi Co. Ltd
maupun dr pihak ketiga.
Tentukan Model Bisnis PT Kenzi Indonesia disertai alasannya
E. Sales Models
N. Studi Kasus
Shimizu Co. Ltd, perusahaan yg didirikan di Jepang pd tahun 1995
memproduksi berbagai macam bola lampu yg dipasarkan ke berbagai
negara. U/ memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia Indonesia,
Shimizu Co. Ltd mendirikan PT Shimizu Indonesia dgn kepemilikan Thus, analysis of contractual terms, characteristic, and business
saham 95% u/ memasarkan produk tsb di Indonesia. strategies are not only important for comparability analysis but
Informasi yg diperoleh terkait proses bisnis yg dllakukan PT Shimizu also for FAR analysis
Indonesia adl sbg berikut :
1. PT Shimizu Indonesia membeli bola lampu dr Shimizu Co. Ltd What do you think? Lets analyze..
2. PT Shimizu Indonesia memasarkan bola lampu u/ pangsa pasar Siapa Yg Akan Menjadi “Aktor” Dlm Profit Shifting? Branch &//
Indonesia. Subsidiary?..
3. PT Shimizu Indonesia menanggung risiko brg tsb jika tidak terjual
& memberikan layanan purna jual kpd konsumen.
Tentukan Model Bisnis PT Shimizu Indonesia disertai alasannya
Manufacturing Functions
KARAKTERISTIK USAHA WP
1. Manufaktur
2. Distributor
3. Penyedia Jasa
Referensi :
- OECD TP Guidelines, 2012
- &use Nerudova and Veronika Solilova, Business Model With
Centra Entepreneur and Transfer Pricing, 2012
- Anuscha Bakker, TP & Business Restructuring, 2009
c. Risiko
1) Risiko R&D
2) Risiko keuangan
3) Risiko bahan baku
4) Risiko produksi
5) Risiko pasar
6) Risiko kerugian investasi
7) Risiko persediaan
8) Risiko valas
9) Risiko kerusakan produk
10) Risiko piutang tak tertagih
i. Memetakan &// meyakini risiko yg ditanggung oleh WP
terkait transaksi afiliasi. Hal ini dapat dilakukan dgn cara
antara lain: mempelajari kontrak perjanjian
penjualan/pembelian, mengidentifikasi transaksi write-off
termasuk piutang tak tertagih, biaya operasi berupa
kerugian selisih kurs, warranty expense, & persediaan brg
rusak/usang (inventory obsolescence). Pmeriksa Pajak prlu
mmperhatikan kesesuaian pihak yg menanggung risiko
sbgmn yg trcantum di kontrak dgn fakta & kndisi di lap.
ii. Identifikasi kontribusi WP terhadap pembentukan,
pengembangan, perlindungan, / pemeliharaan harta tak
berwujud:
a) Adanya biaya riset & pengembangan /pun biaya
pemasaran.
b) Adanya fungsi terkait riset & pengembangan yg
dilakukan oleh WP.
c) Adanya fungsi pemasaran yg dilakukan oleh WP.
d) Adanya risiko riset & pengembangan &// risiko
pemasaran yg ditanggung oleh WP.
e) Adanya pegawai yg memiliki kualifikasi khusus yg
dipekerjakan di fungsi pemasaran, pabrikasi, /pun riset
& pengembangan / fungsi lain yg menentukan
kesuksesan produk WP. Pegawai tsb dapat