Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Citrus is one of the horticultural commodities that has been a focus of development in 2018. Citrus is the fourth
largest commodity in the percentage of Indonesia fruit production in 2014. In 2014, citrus fruit production in
Indonesia was 1,785,256 tons or around 9.01% of national fruit production. Karo Regency is a citrus
production center in North Sumatra, Indonesia. According to the Direktorat Jendral Hortikultura (2015) the
production of citrus commodities was 173.921 tons (53,30%). In 2014, there were 3,150,060 productive citrus
trees with a harvested area of 7,875 ha and a production of 500,243 tons in North Sumatra. One of the varieties
grown by farmers in Karo Regency is Siam. High productivity of siam is certainly also influenced by seedlings,
fertilization and controlling the pests. To determine this, research has been conducted on farmers in Simpang
Empat and Payung Districts, Karo Regency, North Sumatra, Indonesia. To get quality Siam seeds, farmers in
two research locations used Japansche citroen plants as rootstock because they were resistant to disease and
drought. Fertilization of siam uses inorganic fertilizer as much as 3-4 months, while organic fertilizer as much
as 10 months. The control of pests of siam citrus is done mechanically and chemically. Pests and diseases that
usually attack siam are Bractocera spp, black lice, fruit borers, fungus and powdery mildew.
Penyebaran jeruk siam tersebar dari dataran penggunaan bibit yang kurang baik dan
rendah sampai dataran tinggi. gangguan hama penyakit tanaman. Bibit yang
Salah satu sentra produksi jeruk baik harus bebas dari penyakit, tinggi tanaman
Indonesia adalah Provinsi Sumatra Utara. ±75 cm dan perakaran yang tidak bengkok.
Pada tahun 2014, Sumatra Utara merupakan Hama dan penyakit yang menjadi penyebab
produsen jeruk terbesar di Indonesia setelah terbesar penurunan produksi jeruk secara
Jawa Timur, yaitu sebesar 28,02% dari total signifikan adalah lalat buah dan penyakit
produksi buah jeruk nasional Indonesia CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration).
(Direktorat Jendral Hortikultura, 2015). Pada Menurut Wijaya et al. (2017), lalat buah dapat
tahun 2014 terjadi peningkatan produksi menyebabkan pengurangan produksi buah,
sebesar 173.921 ton atau 53,30%. Peningkatan bercak pada buah, busuk dan berlubang.
disebabkan oleh adanya pengendalian lalat Untuk menunjang kebutuhan nutrisi tanaman
buah (Direktorat Jendral Hortikultura, 2015). maka ketersediaan hara dalam tanah haruslah
Pada tahun 2014, tercatat sebanyak 3.150.060 memadai. Untuk itu diperlukan pemupukan di
pohon jeruk yang produktif dengan luas panen kebun jeruk siam yang seimbang karena
sebesar 7.875 Ha dan produksi sebanyak pemupukan salah satu unsur hara yang
500.243 ton di Sumatra Utara. Sentra produksi berlebihan maka akan menyebabkan gangguan
jeruk di Sumatra Utara adalah Kabupaten pada penyerapan unsur hara lainnya.
Karo. Salah satu varietas jeruk yang ditanam Pemupukan yang tidak benar dapat
di Kabupaten Karo adalah siam. Jeruk siam menyebabkan kemunduran lahan yaitu
merupakan salah satu komoditas unggulan menurunnya kesuburan tanah, kerusakan sifat
yang dapat dikembangkan karena kondisi fisik dan biologis dan menipisnya ketebalan
tanah yang cocok. Jeruk siam berasal adri tanah (Rambe dan Ivanti, 2013). Lebih lanjut,
Siam dan memiliki kulit buah yang lebih tipis akan terjadi peningkatan dosis dan jenis unsur
dari jeruk lainnya, kulit buah berwarna hijau hara pupuk yang diberikan di saat semakin
kekuningan, daging buah yang tidak berongga lamanya budidaya jeruk siam di lahan. Untuk
dan memiliki kandungan air yang tinggi mengetahui teknik budidaya jeruk siam di
(Endarto dan Martini, 2016). Kabupaten Karo, maka dilakukan penelitian
Menurut Sutopo (2014), selain ini untuk mengungkap cara pembibitan,
pemilihan bibit jeruk unggul keberhasilan pemupukan dan pengendalian hama penyakit
budidaya jeruk juga dipengaruhi oleh di salah satu sentra produksi jeruk terbesar di
pemilihan lokasi, penyiapan lahan dan Indonesia.
pemeliharaan tanaman. Penyebab utama hasil
panen jeruk yang rendah disebabkan oleh
67
ISSN e-journal 2579-7557
Endang Christine Purba & Bambang S. Purwoko: Teknik Pembibitan, Pemupukan, dan Pengendalian Hama Penyakit
Tanaman Komoditi Jeruk Siam (Citrus Nobilis Var. Microcarpa) di Kecamatan Simpang Empat
dan Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Indonesia
68
ISSN e-journal 2579-7557
Jurnal Pro-Life Volume 6 Nomor 1, Maret 2019
Gambar 1. Lokasi penelitian di Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Payung, Kabupaten
Karo, Sumatra Utara, Indonesia.
Tipe okulasi yang biasanya digunakan adalah kekeringan, tidak mudah mati saat dicabut
okulasi irisan. Menurut Balai Penelitian untuk dipindahkan pada saat penanaman dan
Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (2007) mampu menghasilkan buah yang tinggi (Balai
okulasi irisan adalah cara penempelan dengan Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah
mengikutsertakan sebagian kayu pada mata Subtropika, 2014) . Benih Japansche citroen
tunas dan sayatan batang bawah. Dengan disemai dalam polybag yang menggunakan
okulasi irisan, penyatuan dua jaringan hanya media tanam kompos, tanah dan pasir dengan
mungkin terjadi jika kedua jenis tanaman perbandingan 1:1:1. Bibit Japansche citroen
cocok (kompatibel), irisan luka rata dan dapat digunakan sebagai batang bawah apabila
pengikatan sambungan tidak terlalu lemah sudah berumur 6 bulan setelah persemaian.
atau tidak terlalu kuat sehingga tidak Mata tunas yang digunakan berasal dari jeruk
menyebabkan kerusakan karingan siam yang berumur 4 tahun. Mata tunas
(Sariningtias et al., 2014). Okulasi irisan dapat diambil dari yang masih berdaun, tidak layu,
dilakukan pada batang bawah yang sedang mata tunas dan tidak pipih.
tumbuh tunas baru, batang bawah yang Perawatan yang biasanya dilakukan
dorman dan mata tunas yang berukuran kecil. selama persemaian Japansche citroen adalah
Bibit jeruk yang digunakan untuk penyiraman 1-2 kali sehari pada pagi dan sore
usahatani jeruk siam harus bibit yang bebas hari. Pemeliharaan yang dilakukan pada bibit
penyakit dalam kondisi ideal siap tanam. Bibit okulasi adalah penyiraman 2-3 kali per
jeruk harus bebas dari patogen sistemik minggu. Pemupukan bibit okulasi hanya
(CVPD, CTV, Vein enation, Exocortis, menggunakan pupuk organik.
Psorosis, Xyloporosis dan Tatter leaf). Untuk Rata-rata lahan jeruk siam yang dimiliki
mendapatkan bibit yang bermutu, varietas oleh petani di Kecamatan Payung adalah 0,44
batang bawah dan batang atas harus dijamin ha dan di Kecamatan Simpang Empat adalah
kemurniannya serta proses produksinya 0,49 ha (Tabel 1). Petani di Kecamatan
berdasarkan program sertifikasi jeruk yang Simpang Empat umumnya menanam jeruk
berlaku. siam dengan jarak tanam 4 m x 5 m,
Jenis jeruk yang biasanya digunakan sedangkan petani di Kecamatan Payung
oleh petani responden sebagai batang bawah adalah 3 m x 4 m. Menurut Joesoef (1993)
adalah Japansche citroen karena jenis ini jarak tanam untuk jeruk siam yang sesuai
lebih tahan terhadap penyakit. Jeruk adalah 5 m x 5 m sampai dengan 6 m x 6 m
Japansche citroen memiliki sifat tahan dengan jumlah populasi 250-400 pohon/ha.
71
ISSN e-journal 2579-7557
Endang Christine Purba & Bambang S. Purwoko: Teknik Pembibitan, Pemupukan, dan Pengendalian Hama
Penyakit Tanaman Komoditi Jeruk Siam (Citrus Nobilis Var. Microcarpa) di Kecamatan
Simpang Empat dan Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Indonesia
Tabel 1. Karakteristik usahatani jeruk siam di Kecamatan Payung dan Kecamatan Simpang Empat,
Kabupaten Karo, Sumatra Utara
Jenis data Kecamatan Simpang Empat Kecamatan Payung
Kepemilikin lahan rata-rata oleh 0,49 0,44
petani jeruk (ha)
Rata-rata populasi/ha 358 345
Rata-rata umur tanaman 11 12
72
ISSN e-journal 2579-7557
Jurnal Pro-Life Volume 6 Nomor 1, Maret 2019
73
ISSN e-journal 2579-7557
Endang Christine Purba & Bambang S. Purwoko: Teknik Pembibitan, Pemupukan, dan Pengendalian Hama Penyakit
Tanaman Komoditi Jeruk Siam (Citrus Nobilis Var. Microcarpa) di Kecamatan Simpang Empat
dan Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Indonesia
siam yang bermutu terutama bebas penyakit. digunakan mengandung karbosulfan yang
Pembibitan dilakukan dengan menggunakan memiliki konsentrasi 200 cc/100 liter air
okulasi irisan. untuk 1.000 m2. Perangkap kuning untuk
Pemupukan dilakukan dengan pengendalian secara mekanis.
menggunakan pupuk anorganik dan organik.
Pupuk anorganik yang digunakan adalah urea, UCAPAN TERIMAKASIH
ZA, SP-36, dan ZK yang diterapkan sebanyak Penulis mengucapkan terimakasih
3-4 bulan sekali. Petani juga menggunakan kepada masyarakat di Kecamatan Payung dan
pupuk kandang sebagai pupuk organik setiap Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo,
10 bulan sekali. Sumatra Utara yang sudah banyak membantu
Pengendalian hama penyakit tanaman penulis selama penelitian. Penulis juga
jeruk siam dilakukan secara kimiawi dan mengucapkan terimakasih kepada
mekanis. Pestisida disemprot sebanyak satu pemerintahan setempat baik di Kabupaten
kali dalam 10 hari. Fungisida yang digunakan Karo, Kabanjahe, Sumatra Utara dan juga
adalah bahan aktif difenokonazol yang pemerintahan Kecamatan Simpang Empat dan
memiliki konsentrasi 200 cc/100 liter air Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumatra
untuk 1.000 m2. Sedangkan insektisida yang Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari H, Z Hanif, dan A Supriyanto. sehat/ [diunduh pada tanggal 1
2014. Kajian dampak iklim ekstrim Agustus 2018].
curah hujan tinggi (La-Nina) pada Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah
jeruk siam (Citrus nobilis var. Subtropika. 2017. Membangun
Microcarpa) di Kabupaten kebun jeruk. Online at
Banyuwangi, Jember dan Lumajang. http://balitjestro.litbang.pertanian.go.
Planta Tropika Journal of Agro id/membangun-kebun-jeruk/
Science, (2)1: 49-55 [diunduh pada tanggal 3 Agustus
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah 2018].
Subtropika. 2014. Prospek berkebun Direktorat Jendral Hortikultura. 2015.
jeruk JC (Japanche citroen). Online Statistik produksi hortikultura tahun
at 2014. Kementrian Pertanian, Jakarta,
http://balitjestro.litbang.pertanian.go. Indonesia. 286 hal
id/prospek-berkebun-jeruk-jc- Endarto O dan E Martini. 2016. Pedoman
japanche-citroen/ [diunduh pada budi daya jeruk sehat. Bogor,
tanggal 31 Juli 2018]. Indonesia: World Agroforestry
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Center (ICRAF) Southeast Asia
Subtropika. 2015. Pengelolaan Regional program. 99 hal
terpadu kebun jeruk sehat. Online at Pemerintah Daerah Kabupaten Karo. 2017.
http://balitjestro.litbang.pertanian.go. Gambaran umum Kabupaten Karo.
id/pengelolaan-terpadu-kebun-jeruk- Online at
74
ISSN e-journal 2579-7557
Jurnal Pro-Life Volume 6 Nomor 1, Maret 2019
75
ISSN e-journal 2579-7557