You are on page 1of 14

Volume 4, No.

2
e-ISSN : 2685-1997
Agustus, 2021
p-ISSN : 2685-9068

REAL in Nursing Journal (RNJ)


Research of Education and Art Link in Nursing Journal

https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/index

Analisis Defisensi Kesehatan Komunitas Pada


Kelompok Hipertensi
Lydia Mardison Putri & Ruqowiyah Tanjung

Program Studi Keperawatan dan Pendidikan Ners


Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Indonesia
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

Analisis Defisensi Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Hipertensi


REAL in Lydia Mardison Putri & Ruqowiyah Tanjung
Nursing
Journal (RNJ) ABSTRACT
Research of Education and Art Link in Nursing Journal
Background: Community health deficiencies are a refusing health condition in
https://ojs.fdk.ac.id/inde a community. One of them is increasing chronic blood pressure in the long
x.php/Nursing/index term (140/90 mmhg). Pakan Kamis Community Health Center had the highest
hypertension data. There were 3796 cases found in 2017 and in Jorong
Sonsang 49 people did not eat regular medication (98.1%). Therefore,
hypertension is a healthy Indonesia Program with a family approach since
Keywords: 2017. This study aimed to determine An Analysis of Community Health
Community Health Deficiency in Hypertension Groups in Pakan Kamis Community Health Center.
Deficiencies, Hypertension Methods: The research was qualitative research with the phenomenology
approach. It was conducted in Pakan Kamis Community Health Center on
Korespondensi: December to January 2019. Purposive Sampling had been used to choose the
Ruqowiyah Tanjung samples. The informants were 30 health workers (9 people and 21 people with
ruqowiyah@yahoo.com hypertension groups). The data were collected through depth interviews,
observation and document review. Then, it was processed and analyzed by
using Huberman. The data had been reduced, presented, drawn the
Program Studi Keperawatan conclusions and also explained in narrative form. The technique of checking
dan Pendidikan Ners the validity of qualitative data by using a credibility test was by source
Universitas Fort De Kock triangulation. Result: The research results are obtained from the input aspects
of performance barriers, management function processes, genetic processes,
behavior, lifestyle, environment, family support. Conclusion: it can be
concluded that community health efficiency was caused by several factors. It is
expected that the Head of the Community Health Center and the program
holder to improve their existing human resources.

ABSTRAK
Defisiensi kesehatan komunitas adalah kondisi menurun kesehatan dalam komunitas. Salah satu terjadi
peninggkatan tekanan darah secara kronis dalam waktu jangka lama yaitu melebihi 140/90 Mmhg. Puskesmas
pakan Kamis dengan data hipertensi tertinggi yaitu 3796 kasus tahun 2017 dan diwilayah Sonsang sebanyak 49
orang tidak makan obat teratur sebanyak 98,1%. Oleh karena itu hipertensi merupakan Program Indonesia sehat
dengan Pendekatan keluarga sejak tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinyaDefisiensi
Kesehatan Komunitas dengan kejadian Hipertensi di Jorong Sonsang d iWilayah Puskesmas Pakan kamis. Jenis
penelitian ini Penelitian Kualitatif dengan pendekatan Fenomonologi. Penelitian ini dilaksankan di Puskesmas
Pakan Kamis Desember-Januari 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, Partisipan
dalam penelitian ini 30 orang petugas kesehatan sebanyak 9 orang dan 21 orang kelompok penderita
hipertensi. Pengolahan dan analisa data menggunakan huberman. Pengumpulan data menggunakan wawancara
mendalam, observasi dan telaah dokumen. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan disajikan dalam bentuk narasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data kualitatif
denganmenggunakan uji kredibilitas yaitu dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian didapatkan pada aspek input
hambatan kinerja, proses fungsi manajemen, proses genetik, perilaku, gaya hidup, lingkungan, dukungan keluarga.
Dapat disimpulkan bahwa defisiensi kesehatan komunitas disebabkan oleh beberapa faktor. Diharapakan kepada
Kepala Puskesmas dan pemegang program untuk meningkatkan SDM yang ada .

Kata Kunci: Defisiensi Kesehatan Komunitas, Hipertensi

98 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

PENDAHULUAN menunjukkan peningkatan hipertensi pada


Berdasarkan data dari WHO tahun 2011 penduduk usia 18 tahun keatas sebesar 32,4%
menunjukkan 1 milyar orang didunia menderita (Kemenkes RI, 2017). Secara Nasional sebesar
hipertensi, 2/3 diantaranya berada dinegara 30,9% tekanan darah tinggi pada wanita (32,9%)
berkembang yang berpenghasilan rendah lebih tinggi dibandingkan dengan laki–laki
sampai sedang. Data WHO 2015 terjadi (28,7%). Diperkotaan sedikit lebih tinggi (31,7%)
peningkatan sekitar 1,13 miliar orang didunia dibandingkan dengan pedesaan (30,2%) (Profil
menderita hipertensi. Jumlah penderita hipertensi kesehatan, 2016 ). Hipertensi terbanyak pada
di dunia meningkat tiap tahunnya, diperkirakan tingkat menengah bawah (27,2%) dan menengah
pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang (25,9%) (Kemenkes RI, 2017).
terkena hipertensi dan diperkirakan juga setiap
tahunnya ada 9,4 juta orang yang meninggal Berdasarkan data RISKESDAS perilaku merokok
akibat hipertensi dan komplikasi (Kemenkes RI, penduduk 15 tahun keatas cenderung meningkat
2017). Data penderita hipertensi di berbagai dari tahun 2007 (34,2%) dan tahun 2013 (36,3%
negara menunjukkan sekitar 50 juta orang ). Pada Jenis kelamin terjadi pada laki-laki
dewasa Amerika menderita hipertensi. Di India (64,9%) dan perempuan (2,1%) tahun 2013
pada tahun 2000 mencapai 60,4 juta, di Cina dalam menghisap rokok. Selain itu juga
98,5 juta orang menderia hipertensi (Faisal at al, ditemukan 1,4 % perokok umur 10 – 14 tahun,
2013). Berdasarkan data dari AHA (American 9,9% perokok pada kelompok tidak bekerja dan
Heart Asosiation) tahun 2011, di Amerika dari 32,3% pada kelompok kuintil indeks kepemilikan
59% penderita hipertensi hanya 34% yang terendah (RISKESDAS, 2013).
terkendali, disebutkan bahwa 1 dari 4 orang
dewasa menderita hipertensi (Heidenreich PA, et Obesitas juga salah satu faktor pemicu hipertensi
al, 2008). sebesar 33,5%. Pada penduduk yang obesitas
lebih tinggi terjadi pada perempuan 41,4% dan
Hipertensi kini menjadi masalah global karena laki – laki 24,0%. Hipertensi diperkotaan 38,3%
prevalensinya yang terus meningkat dan dari pada pedesaan 28,2%. Sedangkan menurut
mengkhawatirkan pada tahun 2025 sekitar 29% kelompok usia, obesitas tertinggi pada kelompok
orang dewasa diseluruh dunia akan menderita usia 40 – 49 tahun (38,8%) (Profil Kesehatan,
hipertensi (Depkes RI, 2006). Di Indonesia 2016). Berdasarkan profil Dinas kesehatan
hipertensi berdasarkan Riskesdas tahun 2007 sumatera barat pada tahun 2016 jumlah
(7,6%) terjadi peningkatan pada tahun 2013 penderita hipertensi 248.964 (13,8%) (Profil
(9,5%) berdasarkan wawancara (apakah pernah Sumbar, 2016) dan sama dengan pada tahun
didiagnosis pelayanan kesehatan dan minum 2017 penderita hipertensi 248.964 (13,8%).
obat hipertensi) (RISKESDAS, 2013). Data Termasuk urutan ke tiga dari sepuluh penaykit
Survey indikator kesehatan nasional terbanyak (Profil Sumbar, 2017). Prevalensi
(SIRKESNAS) tahun 2016 menunjukkan Hipertensi untuk Kabupaten Agam menempati
peningkatan hipertensi pada penduduk usia 18 urutan kelima dari 10 penyakit terbanyak
tahun keatas sebesar 32,4% (Kemenkes RI, menurut ICD-10 yaitu 8231 kasus (8,8%) (Profil
2017). Prevalensi tertinggi di daerah Kepulauan Agam, 2010). Sedangkan pada tahun 2017 yaitu
Belitung 30,9% dan yang terendah di Papua 10.951 kasus(15,8%). Tiap tahun terjadi
16,8% (Kemenkes RI, 2017). Berdasarkan Data peningkatan hipertensi di wilayah kabupaten
SIRKESNAS menyebutkan bahwa hipertensi Agam (Profil Agam, 2017). Data yang diperoleh
pada usia 35–44 (6,3%), 45-54 tahun (11,9%) dari Berdasarkan Puskesmas Pakan Kamis
dan 55-64 tahun (17,2%), sementara tahun 2016 menunjukkan hipertensi pada tahun 2016 (3200

99 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

kasus) Profil Puskesmas, 2016 dan pada tahun


2017 (3796 kasus) hipertensi, terjadi peningkatan Dari hasil dokumentasi Pendataan Keluarga
tiap tahunnya (Profil Puskesmas 2017). sehat pada tahun 2018 masih empat jorong yang
dilakukan pendataan yaitu pada Jorong Aua,
Penelitian yang dilakukan oleh Jhon N. Booth Baringin, dangau Baru dan Sonsang dari 5.428
(2017) di Amerika Serikat obesitas 30,6% KK dari KK yang terdata 2.259 KK (41,6%) yang
menjadi 35,2%, obesitas 33,5% menjadi 37,3%, sudah di entrykan kedalam Aplikasi sekitar 1053
pola makan 18,4% menjadi 11,9%, aktifitas fisik KK (46,6%). Permasalah kesehatan dari
40,0% hingga 43,9%, perilaku merokok 18,4% keempat jorong paling bermasalah yaitu pada
menjadi 23,2% untuk memicu terjadinya jorong Sonsang penderita hipertensi tidak
hipertensi ( Jhon et al, 2017). Amerika serikat berobat teratur (91,84%) dan berobat teratur
pada tahun 2000, angka awareness sudah 8,2% dari 187KK (penderita hipertensi sebanyak
mencapai 70% jumlah pasien yang diterapi 49 orang dan teratur minum obat sebanyak 4
sebanyak 55% namun hipertensi terkontrol orang), anggota keluarga yang merokok (62,6%),
hanya sebesar 30% (Yulianto,2011). anggota keluarga tidak memiliki JKN 58,3% (PIS-
PK, 2017). Berdasarkan uraian diatas, peneliti
Genetik juga mempengaruhi hipertensi, menurut tertarik untuk menganalisis defisiensi kesehatan
hasil penelitian Fita Ayu Penderita hipertensi komunitas dengan kejadian hipertensi di Jorong
primer dengan genetik (riwayat keluarga) Sonsang di wilayah kerja Puskesmas Pakan
sebanyak 138 orang (57,4%) penderita Kamis. Untuk dapat mengendalikan kejadian
hipertensi. Hal ini berhubungan dengan hipertensi agar tidak terjadi penurunan
peningkatan kadar natrium intraseluler dan mortalitas, penurunan morbilitas dengan
rendahnya rasio antara kalium terhadap natrium. peningkatan usia harapan hidup sebagai tujuan
Individu yang memiliki orang tua hipertensi pembangunan kesehatan di Indonesia.
mempunyai dua kali lebih besar untuk menderita
hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai
keluarga dengan riwayat hipertensi (Ayuningtyas, METODE PENELITIAN
2011). Pada orang pembawa risiko genetik Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
memiliki risiko hipertensi sebesar 1,36 kali kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data
dibandingkan dengan tidak penderita hipertensi. dikumpulkan pada bulan Desember 2018-Januari
Pengaruh lain dari genetik adalah ras. 2019. Dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang
Lingkungan juga berpengaruh terhadap yang terdri dari Tenaga kesehatan 9 orang dan
terjadinya hipertensi, kebiasaan atau tradisi penderita hipertensi sebanyak 21 orang diambil
masyarakat yang tidak lepas dari kebiasaan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan
mengkonsumsi garam berlebihan dan konsumsi data menggunakan wawancara mendalam,
kopi secara terus menerus dan masyarakat yang observasi dan telaah dokumen. Analisis data
berada di pinggir pantai biasanya sering dilakukan melalui reduksi data, penyajian data,
mengkonsumsi makanan yang banyak penarikan kesimpulan disajikan dalam bentuk
mengandung garam dikarenakan daerah pantai narasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan
merupakan daerah penghasil garam, sehingga data kualitatif dengan menggunakan uji
mau tidak mau kedaan lingkungan membentuk kredibilitas yaitu dengan triangulasi sumber
individu dengan kebiasaan tersebut.

100 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

HASIL PENELITIAN

Tabel 1 Karakteristik UmurInforman Penelitian Analisis Defisiensi Kesehatan Komunitas pada


kelompok Hipertensi di Jorong Sonsang di wilayah Puskesmas pakan kamis tahun 2018

Umur Jumlah Perentase


(Tahun) (Orang) (%)
35 - 45 1 5%
46 - 55 4 19 %
56 - 66 5 24 %
67 – 76 9 42 %
77 - 86 1 5%
87 - 96 1 5%

Berdasarkan tabel 1 diatas maka diketahui orang, 67-76 tahun sebanyak 9 orang, 77-86
informan penderita hipertensi yang berumur 35– tahun sebanyak 1 orang, 87-96 orang sebanyak
45 tahun sebanyak 1 orang, 46-55 tahun 1 orang.
sebanyak 4 orang, 56 -66 tahun sebanyak 5

Tabel 2 Karakteristik Pendidikan Informan Penelitian Analisis Defisiensi Kesehatan Komunitas pada
kelompok Hipertensi di Jorong Sonsang di wilayah Puskesmas pakan kamis

Pendidikan Jumlah Perentase


(Orang) (%)
SD 16 53%
SMP 2 7%
SMA 3 10%
Sarjana Muda 5 17%
S1 4 13%

Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui pendidikan sebanyak 3 orang. Bagi petugas Puskesmas
informan untuk penderita hipertensi sebanyak SD Pakan Kamis Sarjana muda sebanyak 5 orang
16 orang, SMP sebanyak 2 orang dan SMA dan S1 sebanyak 4 orang.
Tabel 3 Karakteristik Pekerjaan Informan Penelitian Analisis Defisiensi Kesehatan Komunitas pada
kelompok Hipertensi di Jorong Sonsang di wilayah Puskesmas Pakan Kamis
Pekerjaan Jumlah Perentase
(Orang) (%)
PNS 9 30%
IRT 13 43%
Tidak bekerja 4 13%
Dagang 2 7%
Tani 2 7%

Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui pekerjaan orang, tidak bekerja 4 orang dan tani 2 orang.
pendidikan informan untuk penderita hipertensi Petugas puskesmas pakan kamis Pegawai
sebanyak 13 orang ibu rumah tangga, dagang 2 Negeri Sipil sebanyak 9 orang.

101 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

Tabel 4 Karakteristik Jenis Kelamin Informan Penelitian Analisis Defisiensi Kesehatan Komunitas
pada kelompok Hipertensi di Jorong Sonsang di wilayah Puskesmas Pakan Kamis
Pekerjaan Jumlah Perentase
(Orang) (%)
Laki-laki 7 23%
Perempuan 23 76%

Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui jenis volume darah yang melewati pembuluh darah ini
kelamin informan untuk untuk penderita tetap, maka akan muncul kenaikan tekanan
hipertensi laki-laki 7 orang dan perempuan 23 darah (Nabila, 2014)
orang yang terdiri dari 14 orang penderita
hipertensi dan petugas Puskesmas Pakan Kamis Dengan bertambahnya umur, maka tekanan
9 orang. darah juga akan meningkat. Setelah umur 45
tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan
PEMBAHASAN oleh karena adanya penumpukan zat kolagen
Pada penelitian ini didapatkan, usia termuda pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah
adalah 35-45 tahu (5%) dan usia tertua 87-96 berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku.
tahun (5%) dan yang paling banyak pada Usia Tekanan darah sistolik meningkat karena
67-76 tahun sebanyak 9 orang (42%). Prevalensi kelenturan pembuluh darah besar yang
hipertensi meningkat seiringnya usia. berkurang pada penambahan umur sampai
Pertambahan usia menyebabkan berbagai dekade ketujuh sedangkan tekanan darah
perubahan fisiologis dalam tubuh dan penebalan diastolik meningkat sampai dekade kelima dan
dinding arteri akibat penumpukan kolagen pada keenam kemudian menetap atau cenderung
lapisan otot, sehingga pembuluh darah menurun (Rahmawati, 2012)
berangsur-angsur kehilangan eastisnya dan
menjadi kaku sehingga meningkatkan risiko Pada penelitian ini, pendidikan informan
terjadinya aterosklorosis. pendidikan rendah atau sekolah dasar sebanyak
Menurut Amu (2015) Umur juga berkaitan erat 16 orang (53%) dan pendidikan tinggi sebanyak
dengan terjadinya hipertensi. Semakin tua 4 orang(13%) perguruan tinggi. Menurut wahyuni
seseorang semakin berisiko terserang hipertensi. dan Eksando (2013) tingkat pendidikan secara
Umur lebih dari 40 tahun mempunyai risiko tidak langsung juga mempengaruhi tekanan
terkena hipertensi. Secara fisiologis, pembuluh darah, semakin tinggi tingkat pendidikan
darah manusia mengalami perubahan seiring seseorang maka semakin cerdas pola berpikir
pertambahan umurnya. Pembuluh darah seseorang. Ada hubungan signifikan antara
manusia saat umur 1-10 tahun akan bersifat licin tingkat pendidikan dengan penderita hipertensi.
dan elastis. Pada usia ini pembuluh darah Hubungan antara pendidikan dengan hipertensi
berfungsi normal. Memasuki usia 10-20 tahun, bisa dikatakan hubungan tidak langsung. Hal ini
muncul bercak lemak pada pembuluh darah. Hal karena adanya peran pengetahuan, dimana
ini dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan tingkat pendidikan akan mempengaruhi
seseorang. Bercak lemak ini sebagian pengetahuan seseorang, pengetahuan yang baik
mengalami regresi tetapi sebagian akan terus akan menimbulkan kesadaran. Semakin tinggi
berkembang menjadi fibrosa dan akhirnya tingkat pendidikan maka semakin tinggi
menjadi ateroma. Proses ini muncul pada usia 20 kemampuan seseorang menjaga dan mengatru
tahun keatas. Munculnya plak dipembuluh darah pola hidupnya agar tetap sehat dan terhindar dari
ini menyebabkan penyempitan, sehingga ketika penyakit. Demikian juga sebaliknya semakin

102 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

rendah tingkat pendidikan seseorang maka juga berpengaruh dalam terjadinya hipertensi
semakin rendah juga kemampuan seseorang pada perempuan, diantaranya aktivitas fisik yang
dalam menjaga dan mengatur pola hidupnya ( kurang, perempuan lebih cenderung
Sugiharto,2003). menghabiskan waktu dirumah untuk bersantai
dirumah dan makan-makanan tidak sesuai diet
Pada penelitian sebagian besar pekerjaan (Junaidi,2010)
informan adalah ibu rumah tangga 13
orang(43%) dan pekerjaan yang rendah adalah Penyajian hasil penelitian dibuat dalam bentuk
dagang 2 orang (7%) dan tani 2orang 9 (7%). Hal narasi yang merupakan hasil wawancara
ini didukung oleh hasil penelitian Agrina mendalam dan kelompok hipertensi diskusi
menyatakan bahwa perempuan yang tidak terhadap informan , narasi ini berkaitan dengan
bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga substansi penelitian yang terdiri dari komponen
beresiko lebih tinggi menderita hipertensi input yaitu buku pedoman dan kebijakan, tenaga
dibandingkan dengan perempuan bekerja. Hal ini kesehatan, pendanaan kesehatan,
kemungkinan disebakan oleh ibu rumah tangga, metodepelayanan kesehatan, serta fasilitas
dimana kebanyakan hanya berdiam diri dirumah sarana dan prasarana. Pada komponen proses
dengan menonton TV, makan-makanan tidak terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
sesuai diet, tidur siang yang terlalu lama, dan pelaksanaan dan pengawasan yang dalam
jarang olahraga. Berbeda dengan ibu pekerja pemberian pelayanan kesehtan kepada
justru lebih banyak beraktivitas diluar dan kelompok hipertensi, serta komponen output
menyempatkan waktu berolahraga sehingga meningkatnya kasus hipertensi di Jorong
lebih aktif jika dibandingkan dengan ibu rumah sonsang diwilayah kerja Puskesmas Pakan
tangga. Dikatakan juga bahwa indi vidu yang Kamis. Hasil penelitian ini juga dilengkapi
aktif beresiko 30-50% terkena hipertensi dengan matriks hasil wawncara mendalam,
dibandingkan yang aktif (Agrina,2011). pedoman wawncara serta dokumen yang
mendukung
Pada penelitian ini didapatkan informan dengan
jenis kelamin perempaun lebih tinggi terkena Aspek input pelayanan kesehatan pada
hipertensi 23 orang(76%) dan laki-laki 7orang kelompok hipertensi di Jorong Sonsang
(23%). Pada perempuan yang berusia diatas 45 diwilayah Puskesmas Pakan Kamis
tahun terjadi hipertensi lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Agam tahun 2018
dengan laki-laki. hal ini diakibatkan karena kadar Data kualitatif didapatkan dari wawancara
hormon esterogen yang semakin berkurang, mendalam dengan informan yaitu Program
dimana pada perempuan yang belum mengalami penyakit tidak menular (PTM), Program PHN
monepouse kadar hormon esterogen lebih tinggi. (Public health Nursing/Perkesmas), Program PIS
Hormon esterogen berfungsi melindungi PK (Program Indonesia Sehat dengan
pembuluh darah dari keusakan, dimana salah Pendekatan Keluarga). Beriku adalah uraian
satunya esterogen berperan dalam karakteristik informan penelitian yang disajikan
meningkatkan High Density lipoprotein (HDL). dalam bentuk tabel dibawah ini
Kadar kolestrol HDl yang tinggi berperan sebagai
pelindung dalam mencegah terjadinya oksidasi Aspek input manjaemen pelayanan pada
LDL yang menyebabkan terjadinya disfungsi penderita hipertensi adalah segala sesuatu yang
endotel, ruptur, plak dan inflamasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dan
merupakan proses terjadinya pelayanan kepada penderita hipertensi yang
aterosklorosis.(Kumar V, 2007). Faktor eksternal meliputi kebijakan yang tesedia untuk

103 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

pelksanaan kegiatan, buku sumber sebagai pelaksana Kegiatan (RPK) yaitu dana Bok di
acuan dan pedoman, sumber daya manusia masing-masing program dengan demikian
kesehatan, keuangan metode dan sarana strategi implementasi.
prasarana (Azwar, 2010)
Puskesmas pakan Kamis adalah salah satu
Aspek input digunakan sebagai pengukuran Puskesmas yang berada di wilayah kerja Dinas
tidak langsung dari kualitas pelayanan. Kesehatan Kabupaten Agam dimana dalam
Hubungan antara aspek input dan kualitas strategi implementasi kebijakan berupa dokumen
pelayanan adalah hal penting dalam perencanaan tahunan (RUK dan RPK) untuk
merencanakan, mendesain dan melaksanakan penggunaan dana yang berasal dari BOK. Yang
system yang dikehendaki untuk memberi digunakan dana untuk perjalanan dan pelatihan
pelayanan kepada penderita hipertensi. yang diadakan dari Puskesmas Pakan Kamis.
Pengaturan karakteristik input yang digunakan Untuk itu kebijakan ini mengasilkan juknis
mmempunyai kecendrungan untuk megenai rencana penggunaan dana serta
mempengaruhi proses pelayanan sehingga ini pengaliran dana sehingga mampu optimal
akan membuat kualitas nya meningkat atau menunjang pelayanan pada kelompok hipertensi
berkurang. HL. Blum bila kualitas pelayanan melalui kegiatan PTm, PHN dan PIS-PK.
kesehatan pada penderita hipertensi meningkat,
maka akan dapat menurunkan derajat kesehatan Peningkatan kualitas sumber daya kesehatan
sehingga memunculkan beragam komplikasi. agar mampu memberikan pelayanan yang
bekualitas memberikan pelayanan berkualitas
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa merupakan kebijakan kedua yang diambil oleh
terdapat beberapa komponen aspek input tang Puskesms Pakan Kamis untuk meningkatkan
telah disediakan oleh pemerintah, pemerintah pelayanan keehatan kepada masyarakat
daerah maupu Dinas Kesehatan Kabupaten terutama kelompok hipertensi.
Agam untuk menunjang pelaksanaan pelayanan Hasil penelitian dan wawancara dengan
keshatan kepada kelompok hipertensi adalah pemegang program PHN, PTM dan PIS PK
Kebijakan kesehatan tentang anggaran untuk tenaga kesehatan yang mmapu memberikan
pelayanan hipertensi yang berasal dari pelayanan kesehatan yang berkualitas hanya
pemerintah Pusat berupa BOK digunakan untuk 75% keapada masyakarat, untuk itu Puskesmas
menunjang pelayanan kesehatan masyarakat pakan Kamis mengambil Upaya untuk
seperti sarana dan prasaran dan perjalanan bagi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
petugas yang melakukan PHN, PTM dan PIS- khusunya kelompok hipertensi. Untuk
PK. Sedangkan untuk kelompok hipertenis di meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Jorong sonsang rata-rata mendapatkan kartu kualitas tenaga kesehatan salah satunya
jaminan kesehatan dari daerah. mengadakan workshop, pelatihan maupun studi
banding juga bimbingan teknis.
Untuk itu kebijakan ini menghasilkan juknis
mengenai rencana penggunaan dana serta Bimbingan teknis dapat dilakukan oleh Kepala
pengaliran dana sehingga mampu optimal Puskesmas yang mendapat kan instruksi dar
menunjang pelayanan kesehatan. Kebijakan Kepala Dinas Pemegang program PTM, PIS-PK
anggaran diturunkan oleh Dinas kesehatan dan PHN uapaya ini adalah merupakan
direalisasikan oleh Puskesmas yang ada implementasi kebijakan dibidang peningkatan
diwilayah Kabupaten Agam dalam bentuk kualitas SDM kesehatan diwilayah kerja
rencana usulan kegiatan (RUK) dan rencana Puskesmas Pakan kamis. Untuk dokumentasi

104 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

kegiatan sudah ada untuk hasil kegiatan Hasil sosialisasi yang diberikan dari pemegang
observasi telah dokumen dalam implementasi program kepada seluruh staf baru ada, tetapi
kebijakan tentang SDM kesediaan ini ditemukan untuk pelatihan khusus dalam kegiatan tersebut
dokumen hasil kegiatan pelatiha tenaga belum ada dilaksankan. Diharapakn dengan
kesehatan beserta surat perjalan dinas (SPPD). adanya pedoman tersebut untuk kegiatan PTM,
PHN dan PIS-PK dapat membuatkan SOP dari
Hasil observasi dilapangan jika didapatkan pada tiap program dan sebagai acuan untuk
penjaringan PTM, PIS-PK dan PHN kelomopk meminimalkan kesalahan dalam pelaksanaan
hipertensi yang mngalami komplikasi dan rawan dilapangan.
juga bagi keluarga yang tidak mampu
Puskesmas Pakan Kamis memiliki inovasi “go Tenaga kesehatan
ambulance go” untuk menjemput apakah peserta Kesehatan sebagai salah satu unsur
perlu dirawat atau dirujuk ke Rumah sakit kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai
nantinya bekerja sama dengan petugas dengan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud
Pemegang program dan juga pembina wilayah dalam Undang-undang dasar 1945 dan pada
setempat. Untuk perlengkapan kit masih ada KIT Undang-undang Kesehatan No.36 taun 2009
kegiatan posbindu untuk kegiatan PHN belum menjelaskan tentang upaya kesehatan untuk
ada KIT. mewujudkan derajat kesehatan bagi masyarakat
setinggi-tingginya, maka dilaksankaanlah upaya
Regulasi kebijakan tentang pembagian tugas dan kesehatan terpadu dan menyeluruh baik
alur atas pengintegrasian kebijakan belum kesehatanmasyarakat ataupun individu. Upaya
sepenuhnya mendapatkan dukungan pemerintah kegiatan tersebut adalah upaya Pomotif dan
terutama nagari dan masyarakat. Kegiatan untuk preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
Program PIS-PK direncanakan pada tahun 2019 berkesinambungan.
akan diadakan MMJ pada masyarakat sonsang
terutama kelompok hipertensi. Renca untuk Ketersediaan sumber daya kesehatan dilihat dari
pembentukan kelas hipertensi pada kelompok struktur organisasi terdapat beberapa posisi yang
hipertensi yang memberdayakan masyarakat di isi oleh orang yang sama , jumlah tenaga
sebagai kader hipertensi. kurang terutama tenaga perawat bila
dibandingkan jumlah penduudk Puskesmas
Buku pedoman tentang PHN, PIS-PK dan PTM pakan kamisyang mencapai 20.890 jiwa. Selain
tentang pelaksanaan manajemen untuk kegiatan kualitas tenaga kesehatan yang memberikan
dirurunkan langsung dari kementrian kesehatan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada
Republik indonesia yaitu pedoman PTM, PHN masyarakat terutama melakukan penjaringan
dan PIS-PK. Buku pedoman untuk pengelolaan penderita rawan dan Beresiko. Berdasarkan hasil
dan pelaksana pelayanan kesehatan untuk wawancara dari pemegang perogram belum ada
kelompok hipertensi yang ada di wilayah peta wilayah didapatkan di tiap jorong untuk peta
Puskesmas Pakan kamis. Tujuan pengadaan wilayah risiko dan rawan. Upaya yang dilakukan
buku ini untuk meminimalkan kesalahan dalam dari Puskesms Pakan Kamis adalah memberikan
pengelola sehingga semua kegiatan bisa saling dsimnsasi ilmu, untuk pelatihan belum ada untuk
mendukung. Pedoman juga memandu tenaga anggota lain selain pemegang program.
kesehatan melaksankaan pelayanna bekerja
dengan benar. Dari hasil observasi untuk SOP Pendanaan sarana prasarana
kegiatan PTM PHN dan PIS-Pk dalam Berdasarkan hasil penelitian telah optimal
tatalaksana hanya juknis dan pedoman dan pengkoordinasian dalam pengelolaan

105 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

anggaranuntuk pembiayaan operasional aktif dalam pelaksanaan posbindu yaitu jorong


kegiatanyang tertuang dalam RUK dan RPK kalung. Dan untuk sonsang untuk PHN sudah
sesuai dengan sumber dana yang ada. Hasil mulai aktif dalam kegiatan perkesmasnya tapi
wawancara dengan pemegang program PHN, maish menggunkan blanko lama dalan penyajian
PTM dan PIS-Pk operasional pelayanan data.penyuluhan sudah ada dilaksankan yaitu
kesehatan berasal dari dana BOK, dana tersebut penuluhan pada posyandu lanisa mengenai
kita manfaatkan sesuai dengan juknis. BOK PTM. Dari hasil observasi penyuluhan yang
digunakan untuk pelayanan kesehatan dilaksanakan berupa komunikasi 1 arah,
masyarakat sesuai dengan RUK dan RPK yang sehingga masyarakat tidak ikut berperan aktif
telah direncanakan. didalamnya. Dan mengaktifkan kembali kegiatan
PTM, perkesmas di wilayah tersebut.
Metode
Hasil penelitian meggunakan wawancara, Aspek Proses pelayanan Kesehatan pada
observasi dan telaah dokumen ditemukan masih kelompok hipertensi di Puskesmas pakan
kurang optimal metode pelayanan keseatan yang Kamis tahun 2018
diberikanoleh tenaga kesehatan belum adanya Aspek proses merupakan ineraksi profesional
SP tentang kegiatan PTM, PHN dan PIS-Pk dan antara pemberi layanan dengan konsumen
bimbingan teknis yang diberikan masih (Depkes, RI 2001) dari aspek proses akan
desiminasi ilmu yang diberikan dari pemegang mengubah input menjadi out put. Proses adalah
program. Pelayanan kesehatan telah tertuang semua tindakan yang dilakukan oleh pada
dengan sumber dana yang ada. dalam RUK dan pelayanan kesehatan , tindakan tersebut berupa
RPK Azwar (19960 dana dan biaya yang harus tindakan medis maupun tindakan non medis, bila
disediakan untuk menyelenggarakan dan pelaksanaan tidak sesuai dengan prosedur dan
memanfatkan berbagai upaya kesehatan yang standar maka sulit diharapkan baiknya mutu
diperlukan perorangan, kelompok dan pelayanan. Baik buruknya suatu pelayanan
masyarakat dan bila dana tidak ada kegiatan ditentukan oleh kesesuaian tindakan suatu
dilaksankan secara optimal. proses (azawar, 2010). Ada 4 fungsi administrasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan yang terangkum dalam dalam proses yaitu
pemegang program kegiatan yang dilakukan
berupa operasional pelayanan kesehatan seperti Perencanaan
transportasi pelaksanaan kunjungan rumah/ Hasil wawancara dengan informan ditemukan
perkesmas, pendataan PIS-PK dan pelaksanaan perencanaan di mulai dari bawah yaitu
posbindu, pemeliharaan sarana dan prasarana perencanaan pustu, polindes danposkesri
untuk meningkatkan kemmapuan tenaga dilanjutkan perencanaan pemegang program
kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada PTM, PIS-PK dan PHN.Hasil observasi dilakukan
kelompok hipertensi. pada perencanaan ditingkat program jangka
pendek, sedangkan jangka meneganh
Butuh strategi untuk penjaaringan seluruh ibu perencanaan jangka menegah. Penjaringan yang
hamil salah satunya adalah peta wilayah dilakukan bertujuan untuk pengendalian
penderita awan dan beresiko sangat terjadinya komplikasi pada kelompok hipertensi
bermaanfaat sekali untuk kegiatan Program dan dengan kegiatan posbindu, posyandu lansia
PTM, PHN dan PIS-PK. Hasil wawancara dan kunjungan rumah.
dengan dan telaah dokumen didapatkan data
penderita hipertensi yang didapatkan dari tiap Ditinjau dari unsur perencanaan diatas
jorongnya. Adala salah satu jorong yang selalu mengandung unsur tujuan pokok organisasi

106 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

untuk dapat meningkatkan kualitas derajat sudah direncanakan kegiatan(Awar2010). Hasil


kesehatan lebih cepat diketahui penderita wawancara dalam pelaksanaan yaitu Kegiatan
hipertensi lebih cepat untuk mengendalikan yang dilakukan berupa penyuluhan dilakukan
hipertensi. Program ini bisa menjadi inovasi pada posyandu lanisa untuk di jorong sonsang
untuk dapat mencapai tujuan bekerja sama karena terkai dengan dengan hipertensi
dengan lintas sektor. Hasil wwancara dengan dilakukan penyuluhan hipertensi, melakukan
informan didapatkan perencanaan utk tahun penjaringan PTM yang dilaksakan diseluruh
2019 berupa MMJ, menggiatkan kembali jorong. Penatalaksanaan kasus dan rujkan
posbindu dan posyandu lansia juga kegiatan cepatdan tepat apabila pembina wilayah
PIS-PK. mendapatkan diwilayahnya dan koordinasi
dengan Puskesmas.serta melibatkan kelurga
Pengorganisasian dalam pengendalian hipertensi yang dihadapi
Apabila perencanaan sudah dilaksanakan, hal oleh keluarga.
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
melaksankan pengorganisasian. Hasil observasi yang didapatkan didalam rumah
Pengorganisasian adalah pengaturan jumlah yang didapatkan penderita hipertesni hanya
personil yag dimiliki untuk memungkinkan berada berdua saja dalam rumah, karena anak
tercapainya suatu tujuan yang telah disepakati banyak yang merantau. Untuk belanja kegiatan
dengan jalan mengalokasikan masing-masing sehari –hari dibeli di toko terekat dari rumah.
fungsi dan tanggung jawab. Hal ini perlu sehingga penderita hipertensi untuk berobat ke
pengorganisasian adalah pertama pengaturan fasilitas kesehatan juga jauh . faktor umur juga
kegaiatan agar dapat membentuk satu kesatuan mempengaruhi kegiatan yang dilaksanakan oleh
yang padu untuk mencapai tujuan. Hasil penderita hipertensi. Dari hasil telaah dokumen
wwancara yang didapatkan dari beberapa yang didapatkan setiap bulannya ada
informna didapatkan bahwa pengorganisasian pelaksanaan beberapa jorong yang melakukan
memposisika sesua dengan latar belakang kegiatan PTM dan juga perkesmas tetapi tidak
pendidikan. Semua staf yang ada dipuskesmas begitu optimal. Sehingga yang jalan adalah
dalam pelayanan kesehatan adalah fungsional pelayanan rehabilitatif dan kuratif yang ada
hanya ada 1 orang struktural yaitu TU tapi basic dipuskesmas.
sebelumnya adalah bidan. Dan masih da kegitan
yang didapatkan beberapa orang dengan dua Aspek out put pelayanan Kesehatan pada
posisi ini terlihat dari struktur organisasi. kelompok hipertensi di Puskesmas pakan
Kamis tahun 2018
Hasil observasi didapatkan dilapangan terutama Ada kumpulan atau bagian yang dihasilkan dari
dijorong sonsang adalah pembina wilayah bukan berlangsungnya proses dalam system. Dalam
bidan tapi perawat sehingga pada tahun 2019 system kesehatan keluaran adalah derajat
direncanakan akan bidan yang berada untuk kesehatan yang terdiri dari lingkungan, keluaran
ditenpat lagi. Semua ini terjadi karena minimnya yang dihasilkan dari system dapat lebih otimal
tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas serta dapat diukur lebih cepat dan objektif
Pakan Kamis terutama perawat jika dilihat dari (Azwar,2010).
rasio jumlah penduduk. Hasil penelitian menemukan beberapa
permasalahan yang terjadi dalam aspek out pout
Pelaksanaan adalah :
Setelah perencanaan, pengorganisasian makaka 1. Masih rendahnya derajat keshatan pada
ada pelaksanaan dengan mengerjakan aa yang kelompok hipertensi

107 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

2. Masih ditemukan input dan proses dari keshatan dalam pelaksanaan PTM, PHN dan
manajemen pelayanan kesehatan untuk PIS-PK masih 75% memberikan pelayana
kelompok hipertensi dapat peluang berkualitas pada kelompok hipertensi. Solusi
komplikasi yang ditawarkan peneliti adalah bimbingan teknis
kembali secara berkesinambungan dan juga
Dalam mendapatkan informasi dan coss check melakukan up date ilmu kembali dalam kegiatan
drai masyarakat tentang peningkatan kasus PIS-PK, PHN dan PTM.
hipertensi dijoorong Sonsang maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : UCAPAN TERIMA KASIH
1. Rendahnya pengetahuan kelompok Terima kasih peneliti ucapkan kepada seluruh
hipertensi tentang hipertensi dan responden dan partisipan serta semua pihak
komplikasinya yang telah membantu dalam pelaksanaan
2. Rendahnya pemanfaatan masyarakat penelitian ini.
tentang fasilitas kesehatan seperti
posbindu, posyandu lansia REFERENSI
3. Belum ada peran serta masyarakat yang Ayuningtyas Dumila, MARS. 2014. Kebijakan
nyata dalam pengawas diwilayah sendiri. Kesehatan Prinsip dan Pratik.Jakarta: PT
4. Dukungan keluarga yang kurang pada Raja grafindo persada
kelompok hipertensi Annisa A.F.N, Wahiduddin,Ansar J. (2013).
5. Akses yang ditempuh masyarakat untuk Faktor yang Berhubungan
ke fasilitas kesehatan jauh denganKepatuhan Berobat Hipertensi
pada Lansia di Puskesmas
Solusi yang tepat menurut peneliti saat ini pada Pattingalloang Kota Makassar.
fase out put adalah mengevalusi kembali Makassar : Universitas Hasanuddin,
efektifitas pengawasan wilayah setempat betu- diaskesdarihttp://repository.unhas.ac.id/
betul dapat memecahkan suatu masalah. Untuk bitstream/handle/123456789/9370/A.%
penyajian data dilakukan untuk kegiatan PIS-Pk 20Fitria%20Nur%20Annisa_K11110020
dari Puskesmas sudah membicarakan tentang .pdf?sequence=1
tingginya hipertensi pada kelompok hipertensi Adam JMF (2014). Dislipidemia. Dalam:
sehingga tindak lanjut akan dilakukan MMJ pada Setiati S, Alwi I, Sudoyo A,
tahun 2019 ini yang melibatkan lintas sektor Simadibrata M, Setiyohadi B, Fahrial
nantinya baik berupa jorong, nagari juga A, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit
kecamatan. Dalam. Jakarta:Interna Publishing,
2549-2558.
Hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen Azwar. 2010. Manajemen Kesehatan. jakarta
ditemukan ada kerusakan dari sistem tidak ada Afiyanti dan rachmawati.2014. Metodologi
intergasi ke sinergisan program kerja antara Penelitian Kualitatif dalam Riset
Puskesms dan kecamatan dan lemahnya sistem Keperawatan. Jakarta PT. Raja Grafindo
pengawasan sendiri hingga mmebentuk perilaku Persada
menyebbakan hipertensi. Bustan Nadjib. (2015). Manajemen pengendalian
penyakit Tidak menular. Jakarta : Rineka
KESIMPULAN Cipta
Belum ada integritas antara Puskesmas dengan Data IKS. (2018) Pelaksanaan Indonesia Sehat
kecamatan jika dilihat dari rasio penduduk Berdasarkan Pendekatan Keluarga
1/20.890, begitu juga dengan kualitas tenaga

108 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

Puskesmas Pakan Kamis Bulan Januari Lany Sustrani, Alam Syamsir, Hadibroto Iwan
– Juni 2018. Pakan Kamis (Tim Redaksi Vitahealth), 2005,
Data IKS. (2018) Pelaksanaan Indonesia Sehat Hipertensi, Gramedia, Jakarta.
Berdasarkan Pendekatan Keluarga Lumbantobing, S.M. (2003). Stroke: Bencana
Puskesmas Pakan Kamis Bulan Januari peredaran darah di otak. Jakarta:
– Juni 2018. Pakan Kamis Fakultas Kedokteran Universitas
Dinas kesehatan Sumatera Barat.(2016). Profil Indonesia.
Kesehatan Sumbar Martha Karnia. (2012). Panduan Cerdas
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatra Barat. Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta :
(2017). Profil Dinas Kesehatan Sumatera Araska
Barat Tahun 2017. Muawanah. (2012). Hubungan Tingkat
https://doi.org/10.1017/S002185370003519 Pengetahuan Tentang Manajemen Stres
2 Terhadap Tingkat Kekambuhan Pada
Data Tahunan Dinas kesehatan Agam.(2017). Penderita Hipertensi di Panti Wreda
Profil Kesehatan Agam Notoatmodjo soekidjo.2010 Metodologi
Data Tahunan Puskesmas Pakan Kamis. (2016). Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka
Profil Tahunan Puskesmas cipta
Data Tahunan Puskesmas Pakan Kamis.(2017). Novitaningtyas. (2014). Hubungan karakteristik
Profil Tahunan Puskesmas (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan)
Elizabeth J, corwin, 2001, Buku Saku dan aktivitas fisik pada lansia
Patofisiologi, EGC, Jakarta. dikelurahan makam haji kecamatan
Heidenreich PA, Trogdon JG, Khavjou OA, et Kartasura. Kabupaten sukoharjo. 2014
al, 2008, Forecasting the future diakses dari
ofcardiovascular disease in the United http://eprints.ums.ac.id/29084/9/02._Nas
States: a policy statement from the kah_Publikasi.pdf
American Heart Associatio Prasetyaningrum yunita indah. (2014). Hipertensi
Iqbal Wahid & Chayatin nurul. (2009). Ilmu Bukan Utuk ditakuti. Jakarta Selatan :
kesehatan masyarakat Teori dan Imprint Agromedia Pustaka
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika Riskesdas. (2013). Riset kesehatan dasar.
Irianto, K (2014). Memahami Berbagai Macam Badan penelitian dan pengembangan
Penyakit. Bandung: Alfabeta kesehatan Kementerian Kesehatan
Junaidi, I. (2002). Panduan praktis Republik Indonesia.
pencegahan dan pengobatan stroke. Sutanto. (2010). Cekal (Cegah dan Tangkal)
Jakarta:Gramedia. Penyakit Modren Hipertensi, Stroke,
Jhon N.Booth (2017). Trends in hipertension and Jantung, Kolesterol, dan Diabetes.
hipertension Risk factor in adults. HHS Yogyakarta : ANDI
public acsess Smeltzer S dan Bare B, 2001, Buku ajar
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. keperawatan Medikal Bedah
(2016). Profil Kesehatan Indonesia. Brunner &Suddarth edisi 8. Volume
Jakarta ; Kementerian Kesehatan 2, EGC, Jakarta.
Republik Indonesia Sugiyono, 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sudoyo, A W, Setiyohadi, B, Alwi I, Simadibrata,
(2017). Profil Kesehatan Indonesia. K.M, Setiti, S. (2010). Buku AjarIlmu Penyakit
Jakarta ; Kementerian Kesehatan Dalam. Jilid II, Edisi V. Jakarta:
Republik Indonesia InternaPublishing.

109 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110

Syamsudin. (2011). Buku Ajar Farmakoterapi strategi pengelolaan. Dalam: Setiati S,


Kardovaskular dan Renal. Jakarta: Alwi I, Sudoyo A, Simadibrata M,
Salemba Medika. Setiyohadi B & Fahrial A, eds. Buku
Sutaryo. (2011). Bagaimana menjaga kesehatan Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
jantung. Yogyakarta: Cinta Buku Jakarta:Interna Publishing, 2359-2366
Yulianto. (2011). Mengapa Stroke menyerang
Swarjana I Ketut.(2016). Keperawatan Usia Muda?. Jogjakarta: Javalitera
Kesehatan Komunitas. Ed I. ANDI Vitahealth, (2005). Hipertensi (Informasi
Yogyakarta lengkap untuk penderita & keluarga).
Waspadji S (2001). Komplikasi Hipertensi : Jakarta: Gramedia Pustaka
mekanisme terjadinya, diagnosis, dan Utama.

110 | R N J

You might also like