Professional Documents
Culture Documents
2
e-ISSN : 2685-1997
Agustus, 2021
p-ISSN : 2685-9068
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/index
ABSTRAK
Defisiensi kesehatan komunitas adalah kondisi menurun kesehatan dalam komunitas. Salah satu terjadi
peninggkatan tekanan darah secara kronis dalam waktu jangka lama yaitu melebihi 140/90 Mmhg. Puskesmas
pakan Kamis dengan data hipertensi tertinggi yaitu 3796 kasus tahun 2017 dan diwilayah Sonsang sebanyak 49
orang tidak makan obat teratur sebanyak 98,1%. Oleh karena itu hipertensi merupakan Program Indonesia sehat
dengan Pendekatan keluarga sejak tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinyaDefisiensi
Kesehatan Komunitas dengan kejadian Hipertensi di Jorong Sonsang d iWilayah Puskesmas Pakan kamis. Jenis
penelitian ini Penelitian Kualitatif dengan pendekatan Fenomonologi. Penelitian ini dilaksankan di Puskesmas
Pakan Kamis Desember-Januari 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, Partisipan
dalam penelitian ini 30 orang petugas kesehatan sebanyak 9 orang dan 21 orang kelompok penderita
hipertensi. Pengolahan dan analisa data menggunakan huberman. Pengumpulan data menggunakan wawancara
mendalam, observasi dan telaah dokumen. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan disajikan dalam bentuk narasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data kualitatif
denganmenggunakan uji kredibilitas yaitu dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian didapatkan pada aspek input
hambatan kinerja, proses fungsi manajemen, proses genetik, perilaku, gaya hidup, lingkungan, dukungan keluarga.
Dapat disimpulkan bahwa defisiensi kesehatan komunitas disebabkan oleh beberapa faktor. Diharapakan kepada
Kepala Puskesmas dan pemegang program untuk meningkatkan SDM yang ada .
98 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
99 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
100 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tabel 1 diatas maka diketahui orang, 67-76 tahun sebanyak 9 orang, 77-86
informan penderita hipertensi yang berumur 35– tahun sebanyak 1 orang, 87-96 orang sebanyak
45 tahun sebanyak 1 orang, 46-55 tahun 1 orang.
sebanyak 4 orang, 56 -66 tahun sebanyak 5
Tabel 2 Karakteristik Pendidikan Informan Penelitian Analisis Defisiensi Kesehatan Komunitas pada
kelompok Hipertensi di Jorong Sonsang di wilayah Puskesmas pakan kamis
Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui pendidikan sebanyak 3 orang. Bagi petugas Puskesmas
informan untuk penderita hipertensi sebanyak SD Pakan Kamis Sarjana muda sebanyak 5 orang
16 orang, SMP sebanyak 2 orang dan SMA dan S1 sebanyak 4 orang.
Tabel 3 Karakteristik Pekerjaan Informan Penelitian Analisis Defisiensi Kesehatan Komunitas pada
kelompok Hipertensi di Jorong Sonsang di wilayah Puskesmas Pakan Kamis
Pekerjaan Jumlah Perentase
(Orang) (%)
PNS 9 30%
IRT 13 43%
Tidak bekerja 4 13%
Dagang 2 7%
Tani 2 7%
Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui pekerjaan orang, tidak bekerja 4 orang dan tani 2 orang.
pendidikan informan untuk penderita hipertensi Petugas puskesmas pakan kamis Pegawai
sebanyak 13 orang ibu rumah tangga, dagang 2 Negeri Sipil sebanyak 9 orang.
101 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
Tabel 4 Karakteristik Jenis Kelamin Informan Penelitian Analisis Defisiensi Kesehatan Komunitas
pada kelompok Hipertensi di Jorong Sonsang di wilayah Puskesmas Pakan Kamis
Pekerjaan Jumlah Perentase
(Orang) (%)
Laki-laki 7 23%
Perempuan 23 76%
Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui jenis volume darah yang melewati pembuluh darah ini
kelamin informan untuk untuk penderita tetap, maka akan muncul kenaikan tekanan
hipertensi laki-laki 7 orang dan perempuan 23 darah (Nabila, 2014)
orang yang terdiri dari 14 orang penderita
hipertensi dan petugas Puskesmas Pakan Kamis Dengan bertambahnya umur, maka tekanan
9 orang. darah juga akan meningkat. Setelah umur 45
tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan
PEMBAHASAN oleh karena adanya penumpukan zat kolagen
Pada penelitian ini didapatkan, usia termuda pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah
adalah 35-45 tahu (5%) dan usia tertua 87-96 berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku.
tahun (5%) dan yang paling banyak pada Usia Tekanan darah sistolik meningkat karena
67-76 tahun sebanyak 9 orang (42%). Prevalensi kelenturan pembuluh darah besar yang
hipertensi meningkat seiringnya usia. berkurang pada penambahan umur sampai
Pertambahan usia menyebabkan berbagai dekade ketujuh sedangkan tekanan darah
perubahan fisiologis dalam tubuh dan penebalan diastolik meningkat sampai dekade kelima dan
dinding arteri akibat penumpukan kolagen pada keenam kemudian menetap atau cenderung
lapisan otot, sehingga pembuluh darah menurun (Rahmawati, 2012)
berangsur-angsur kehilangan eastisnya dan
menjadi kaku sehingga meningkatkan risiko Pada penelitian ini, pendidikan informan
terjadinya aterosklorosis. pendidikan rendah atau sekolah dasar sebanyak
Menurut Amu (2015) Umur juga berkaitan erat 16 orang (53%) dan pendidikan tinggi sebanyak
dengan terjadinya hipertensi. Semakin tua 4 orang(13%) perguruan tinggi. Menurut wahyuni
seseorang semakin berisiko terserang hipertensi. dan Eksando (2013) tingkat pendidikan secara
Umur lebih dari 40 tahun mempunyai risiko tidak langsung juga mempengaruhi tekanan
terkena hipertensi. Secara fisiologis, pembuluh darah, semakin tinggi tingkat pendidikan
darah manusia mengalami perubahan seiring seseorang maka semakin cerdas pola berpikir
pertambahan umurnya. Pembuluh darah seseorang. Ada hubungan signifikan antara
manusia saat umur 1-10 tahun akan bersifat licin tingkat pendidikan dengan penderita hipertensi.
dan elastis. Pada usia ini pembuluh darah Hubungan antara pendidikan dengan hipertensi
berfungsi normal. Memasuki usia 10-20 tahun, bisa dikatakan hubungan tidak langsung. Hal ini
muncul bercak lemak pada pembuluh darah. Hal karena adanya peran pengetahuan, dimana
ini dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan tingkat pendidikan akan mempengaruhi
seseorang. Bercak lemak ini sebagian pengetahuan seseorang, pengetahuan yang baik
mengalami regresi tetapi sebagian akan terus akan menimbulkan kesadaran. Semakin tinggi
berkembang menjadi fibrosa dan akhirnya tingkat pendidikan maka semakin tinggi
menjadi ateroma. Proses ini muncul pada usia 20 kemampuan seseorang menjaga dan mengatru
tahun keatas. Munculnya plak dipembuluh darah pola hidupnya agar tetap sehat dan terhindar dari
ini menyebabkan penyempitan, sehingga ketika penyakit. Demikian juga sebaliknya semakin
102 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
rendah tingkat pendidikan seseorang maka juga berpengaruh dalam terjadinya hipertensi
semakin rendah juga kemampuan seseorang pada perempuan, diantaranya aktivitas fisik yang
dalam menjaga dan mengatur pola hidupnya ( kurang, perempuan lebih cenderung
Sugiharto,2003). menghabiskan waktu dirumah untuk bersantai
dirumah dan makan-makanan tidak sesuai diet
Pada penelitian sebagian besar pekerjaan (Junaidi,2010)
informan adalah ibu rumah tangga 13
orang(43%) dan pekerjaan yang rendah adalah Penyajian hasil penelitian dibuat dalam bentuk
dagang 2 orang (7%) dan tani 2orang 9 (7%). Hal narasi yang merupakan hasil wawancara
ini didukung oleh hasil penelitian Agrina mendalam dan kelompok hipertensi diskusi
menyatakan bahwa perempuan yang tidak terhadap informan , narasi ini berkaitan dengan
bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga substansi penelitian yang terdiri dari komponen
beresiko lebih tinggi menderita hipertensi input yaitu buku pedoman dan kebijakan, tenaga
dibandingkan dengan perempuan bekerja. Hal ini kesehatan, pendanaan kesehatan,
kemungkinan disebakan oleh ibu rumah tangga, metodepelayanan kesehatan, serta fasilitas
dimana kebanyakan hanya berdiam diri dirumah sarana dan prasarana. Pada komponen proses
dengan menonton TV, makan-makanan tidak terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
sesuai diet, tidur siang yang terlalu lama, dan pelaksanaan dan pengawasan yang dalam
jarang olahraga. Berbeda dengan ibu pekerja pemberian pelayanan kesehtan kepada
justru lebih banyak beraktivitas diluar dan kelompok hipertensi, serta komponen output
menyempatkan waktu berolahraga sehingga meningkatnya kasus hipertensi di Jorong
lebih aktif jika dibandingkan dengan ibu rumah sonsang diwilayah kerja Puskesmas Pakan
tangga. Dikatakan juga bahwa indi vidu yang Kamis. Hasil penelitian ini juga dilengkapi
aktif beresiko 30-50% terkena hipertensi dengan matriks hasil wawncara mendalam,
dibandingkan yang aktif (Agrina,2011). pedoman wawncara serta dokumen yang
mendukung
Pada penelitian ini didapatkan informan dengan
jenis kelamin perempaun lebih tinggi terkena Aspek input pelayanan kesehatan pada
hipertensi 23 orang(76%) dan laki-laki 7orang kelompok hipertensi di Jorong Sonsang
(23%). Pada perempuan yang berusia diatas 45 diwilayah Puskesmas Pakan Kamis
tahun terjadi hipertensi lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Agam tahun 2018
dengan laki-laki. hal ini diakibatkan karena kadar Data kualitatif didapatkan dari wawancara
hormon esterogen yang semakin berkurang, mendalam dengan informan yaitu Program
dimana pada perempuan yang belum mengalami penyakit tidak menular (PTM), Program PHN
monepouse kadar hormon esterogen lebih tinggi. (Public health Nursing/Perkesmas), Program PIS
Hormon esterogen berfungsi melindungi PK (Program Indonesia Sehat dengan
pembuluh darah dari keusakan, dimana salah Pendekatan Keluarga). Beriku adalah uraian
satunya esterogen berperan dalam karakteristik informan penelitian yang disajikan
meningkatkan High Density lipoprotein (HDL). dalam bentuk tabel dibawah ini
Kadar kolestrol HDl yang tinggi berperan sebagai
pelindung dalam mencegah terjadinya oksidasi Aspek input manjaemen pelayanan pada
LDL yang menyebabkan terjadinya disfungsi penderita hipertensi adalah segala sesuatu yang
endotel, ruptur, plak dan inflamasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dan
merupakan proses terjadinya pelayanan kepada penderita hipertensi yang
aterosklorosis.(Kumar V, 2007). Faktor eksternal meliputi kebijakan yang tesedia untuk
103 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
pelksanaan kegiatan, buku sumber sebagai pelaksana Kegiatan (RPK) yaitu dana Bok di
acuan dan pedoman, sumber daya manusia masing-masing program dengan demikian
kesehatan, keuangan metode dan sarana strategi implementasi.
prasarana (Azwar, 2010)
Puskesmas pakan Kamis adalah salah satu
Aspek input digunakan sebagai pengukuran Puskesmas yang berada di wilayah kerja Dinas
tidak langsung dari kualitas pelayanan. Kesehatan Kabupaten Agam dimana dalam
Hubungan antara aspek input dan kualitas strategi implementasi kebijakan berupa dokumen
pelayanan adalah hal penting dalam perencanaan tahunan (RUK dan RPK) untuk
merencanakan, mendesain dan melaksanakan penggunaan dana yang berasal dari BOK. Yang
system yang dikehendaki untuk memberi digunakan dana untuk perjalanan dan pelatihan
pelayanan kepada penderita hipertensi. yang diadakan dari Puskesmas Pakan Kamis.
Pengaturan karakteristik input yang digunakan Untuk itu kebijakan ini mengasilkan juknis
mmempunyai kecendrungan untuk megenai rencana penggunaan dana serta
mempengaruhi proses pelayanan sehingga ini pengaliran dana sehingga mampu optimal
akan membuat kualitas nya meningkat atau menunjang pelayanan pada kelompok hipertensi
berkurang. HL. Blum bila kualitas pelayanan melalui kegiatan PTm, PHN dan PIS-PK.
kesehatan pada penderita hipertensi meningkat,
maka akan dapat menurunkan derajat kesehatan Peningkatan kualitas sumber daya kesehatan
sehingga memunculkan beragam komplikasi. agar mampu memberikan pelayanan yang
bekualitas memberikan pelayanan berkualitas
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa merupakan kebijakan kedua yang diambil oleh
terdapat beberapa komponen aspek input tang Puskesms Pakan Kamis untuk meningkatkan
telah disediakan oleh pemerintah, pemerintah pelayanan keehatan kepada masyarakat
daerah maupu Dinas Kesehatan Kabupaten terutama kelompok hipertensi.
Agam untuk menunjang pelaksanaan pelayanan Hasil penelitian dan wawancara dengan
keshatan kepada kelompok hipertensi adalah pemegang program PHN, PTM dan PIS PK
Kebijakan kesehatan tentang anggaran untuk tenaga kesehatan yang mmapu memberikan
pelayanan hipertensi yang berasal dari pelayanan kesehatan yang berkualitas hanya
pemerintah Pusat berupa BOK digunakan untuk 75% keapada masyakarat, untuk itu Puskesmas
menunjang pelayanan kesehatan masyarakat pakan Kamis mengambil Upaya untuk
seperti sarana dan prasaran dan perjalanan bagi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
petugas yang melakukan PHN, PTM dan PIS- khusunya kelompok hipertensi. Untuk
PK. Sedangkan untuk kelompok hipertenis di meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Jorong sonsang rata-rata mendapatkan kartu kualitas tenaga kesehatan salah satunya
jaminan kesehatan dari daerah. mengadakan workshop, pelatihan maupun studi
banding juga bimbingan teknis.
Untuk itu kebijakan ini menghasilkan juknis
mengenai rencana penggunaan dana serta Bimbingan teknis dapat dilakukan oleh Kepala
pengaliran dana sehingga mampu optimal Puskesmas yang mendapat kan instruksi dar
menunjang pelayanan kesehatan. Kebijakan Kepala Dinas Pemegang program PTM, PIS-PK
anggaran diturunkan oleh Dinas kesehatan dan PHN uapaya ini adalah merupakan
direalisasikan oleh Puskesmas yang ada implementasi kebijakan dibidang peningkatan
diwilayah Kabupaten Agam dalam bentuk kualitas SDM kesehatan diwilayah kerja
rencana usulan kegiatan (RUK) dan rencana Puskesmas Pakan kamis. Untuk dokumentasi
104 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
kegiatan sudah ada untuk hasil kegiatan Hasil sosialisasi yang diberikan dari pemegang
observasi telah dokumen dalam implementasi program kepada seluruh staf baru ada, tetapi
kebijakan tentang SDM kesediaan ini ditemukan untuk pelatihan khusus dalam kegiatan tersebut
dokumen hasil kegiatan pelatiha tenaga belum ada dilaksankan. Diharapakn dengan
kesehatan beserta surat perjalan dinas (SPPD). adanya pedoman tersebut untuk kegiatan PTM,
PHN dan PIS-PK dapat membuatkan SOP dari
Hasil observasi dilapangan jika didapatkan pada tiap program dan sebagai acuan untuk
penjaringan PTM, PIS-PK dan PHN kelomopk meminimalkan kesalahan dalam pelaksanaan
hipertensi yang mngalami komplikasi dan rawan dilapangan.
juga bagi keluarga yang tidak mampu
Puskesmas Pakan Kamis memiliki inovasi “go Tenaga kesehatan
ambulance go” untuk menjemput apakah peserta Kesehatan sebagai salah satu unsur
perlu dirawat atau dirujuk ke Rumah sakit kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai
nantinya bekerja sama dengan petugas dengan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud
Pemegang program dan juga pembina wilayah dalam Undang-undang dasar 1945 dan pada
setempat. Untuk perlengkapan kit masih ada KIT Undang-undang Kesehatan No.36 taun 2009
kegiatan posbindu untuk kegiatan PHN belum menjelaskan tentang upaya kesehatan untuk
ada KIT. mewujudkan derajat kesehatan bagi masyarakat
setinggi-tingginya, maka dilaksankaanlah upaya
Regulasi kebijakan tentang pembagian tugas dan kesehatan terpadu dan menyeluruh baik
alur atas pengintegrasian kebijakan belum kesehatanmasyarakat ataupun individu. Upaya
sepenuhnya mendapatkan dukungan pemerintah kegiatan tersebut adalah upaya Pomotif dan
terutama nagari dan masyarakat. Kegiatan untuk preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
Program PIS-PK direncanakan pada tahun 2019 berkesinambungan.
akan diadakan MMJ pada masyarakat sonsang
terutama kelompok hipertensi. Renca untuk Ketersediaan sumber daya kesehatan dilihat dari
pembentukan kelas hipertensi pada kelompok struktur organisasi terdapat beberapa posisi yang
hipertensi yang memberdayakan masyarakat di isi oleh orang yang sama , jumlah tenaga
sebagai kader hipertensi. kurang terutama tenaga perawat bila
dibandingkan jumlah penduudk Puskesmas
Buku pedoman tentang PHN, PIS-PK dan PTM pakan kamisyang mencapai 20.890 jiwa. Selain
tentang pelaksanaan manajemen untuk kegiatan kualitas tenaga kesehatan yang memberikan
dirurunkan langsung dari kementrian kesehatan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada
Republik indonesia yaitu pedoman PTM, PHN masyarakat terutama melakukan penjaringan
dan PIS-PK. Buku pedoman untuk pengelolaan penderita rawan dan Beresiko. Berdasarkan hasil
dan pelaksana pelayanan kesehatan untuk wawancara dari pemegang perogram belum ada
kelompok hipertensi yang ada di wilayah peta wilayah didapatkan di tiap jorong untuk peta
Puskesmas Pakan kamis. Tujuan pengadaan wilayah risiko dan rawan. Upaya yang dilakukan
buku ini untuk meminimalkan kesalahan dalam dari Puskesms Pakan Kamis adalah memberikan
pengelola sehingga semua kegiatan bisa saling dsimnsasi ilmu, untuk pelatihan belum ada untuk
mendukung. Pedoman juga memandu tenaga anggota lain selain pemegang program.
kesehatan melaksankaan pelayanna bekerja
dengan benar. Dari hasil observasi untuk SOP Pendanaan sarana prasarana
kegiatan PTM PHN dan PIS-Pk dalam Berdasarkan hasil penelitian telah optimal
tatalaksana hanya juknis dan pedoman dan pengkoordinasian dalam pengelolaan
105 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
106 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
107 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
2. Masih ditemukan input dan proses dari keshatan dalam pelaksanaan PTM, PHN dan
manajemen pelayanan kesehatan untuk PIS-PK masih 75% memberikan pelayana
kelompok hipertensi dapat peluang berkualitas pada kelompok hipertensi. Solusi
komplikasi yang ditawarkan peneliti adalah bimbingan teknis
kembali secara berkesinambungan dan juga
Dalam mendapatkan informasi dan coss check melakukan up date ilmu kembali dalam kegiatan
drai masyarakat tentang peningkatan kasus PIS-PK, PHN dan PTM.
hipertensi dijoorong Sonsang maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : UCAPAN TERIMA KASIH
1. Rendahnya pengetahuan kelompok Terima kasih peneliti ucapkan kepada seluruh
hipertensi tentang hipertensi dan responden dan partisipan serta semua pihak
komplikasinya yang telah membantu dalam pelaksanaan
2. Rendahnya pemanfaatan masyarakat penelitian ini.
tentang fasilitas kesehatan seperti
posbindu, posyandu lansia REFERENSI
3. Belum ada peran serta masyarakat yang Ayuningtyas Dumila, MARS. 2014. Kebijakan
nyata dalam pengawas diwilayah sendiri. Kesehatan Prinsip dan Pratik.Jakarta: PT
4. Dukungan keluarga yang kurang pada Raja grafindo persada
kelompok hipertensi Annisa A.F.N, Wahiduddin,Ansar J. (2013).
5. Akses yang ditempuh masyarakat untuk Faktor yang Berhubungan
ke fasilitas kesehatan jauh denganKepatuhan Berobat Hipertensi
pada Lansia di Puskesmas
Solusi yang tepat menurut peneliti saat ini pada Pattingalloang Kota Makassar.
fase out put adalah mengevalusi kembali Makassar : Universitas Hasanuddin,
efektifitas pengawasan wilayah setempat betu- diaskesdarihttp://repository.unhas.ac.id/
betul dapat memecahkan suatu masalah. Untuk bitstream/handle/123456789/9370/A.%
penyajian data dilakukan untuk kegiatan PIS-Pk 20Fitria%20Nur%20Annisa_K11110020
dari Puskesmas sudah membicarakan tentang .pdf?sequence=1
tingginya hipertensi pada kelompok hipertensi Adam JMF (2014). Dislipidemia. Dalam:
sehingga tindak lanjut akan dilakukan MMJ pada Setiati S, Alwi I, Sudoyo A,
tahun 2019 ini yang melibatkan lintas sektor Simadibrata M, Setiyohadi B, Fahrial
nantinya baik berupa jorong, nagari juga A, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit
kecamatan. Dalam. Jakarta:Interna Publishing,
2549-2558.
Hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen Azwar. 2010. Manajemen Kesehatan. jakarta
ditemukan ada kerusakan dari sistem tidak ada Afiyanti dan rachmawati.2014. Metodologi
intergasi ke sinergisan program kerja antara Penelitian Kualitatif dalam Riset
Puskesms dan kecamatan dan lemahnya sistem Keperawatan. Jakarta PT. Raja Grafindo
pengawasan sendiri hingga mmebentuk perilaku Persada
menyebbakan hipertensi. Bustan Nadjib. (2015). Manajemen pengendalian
penyakit Tidak menular. Jakarta : Rineka
KESIMPULAN Cipta
Belum ada integritas antara Puskesmas dengan Data IKS. (2018) Pelaksanaan Indonesia Sehat
kecamatan jika dilihat dari rasio penduduk Berdasarkan Pendekatan Keluarga
1/20.890, begitu juga dengan kualitas tenaga
108 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
Puskesmas Pakan Kamis Bulan Januari Lany Sustrani, Alam Syamsir, Hadibroto Iwan
– Juni 2018. Pakan Kamis (Tim Redaksi Vitahealth), 2005,
Data IKS. (2018) Pelaksanaan Indonesia Sehat Hipertensi, Gramedia, Jakarta.
Berdasarkan Pendekatan Keluarga Lumbantobing, S.M. (2003). Stroke: Bencana
Puskesmas Pakan Kamis Bulan Januari peredaran darah di otak. Jakarta:
– Juni 2018. Pakan Kamis Fakultas Kedokteran Universitas
Dinas kesehatan Sumatera Barat.(2016). Profil Indonesia.
Kesehatan Sumbar Martha Karnia. (2012). Panduan Cerdas
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatra Barat. Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta :
(2017). Profil Dinas Kesehatan Sumatera Araska
Barat Tahun 2017. Muawanah. (2012). Hubungan Tingkat
https://doi.org/10.1017/S002185370003519 Pengetahuan Tentang Manajemen Stres
2 Terhadap Tingkat Kekambuhan Pada
Data Tahunan Dinas kesehatan Agam.(2017). Penderita Hipertensi di Panti Wreda
Profil Kesehatan Agam Notoatmodjo soekidjo.2010 Metodologi
Data Tahunan Puskesmas Pakan Kamis. (2016). Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka
Profil Tahunan Puskesmas cipta
Data Tahunan Puskesmas Pakan Kamis.(2017). Novitaningtyas. (2014). Hubungan karakteristik
Profil Tahunan Puskesmas (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan)
Elizabeth J, corwin, 2001, Buku Saku dan aktivitas fisik pada lansia
Patofisiologi, EGC, Jakarta. dikelurahan makam haji kecamatan
Heidenreich PA, Trogdon JG, Khavjou OA, et Kartasura. Kabupaten sukoharjo. 2014
al, 2008, Forecasting the future diakses dari
ofcardiovascular disease in the United http://eprints.ums.ac.id/29084/9/02._Nas
States: a policy statement from the kah_Publikasi.pdf
American Heart Associatio Prasetyaningrum yunita indah. (2014). Hipertensi
Iqbal Wahid & Chayatin nurul. (2009). Ilmu Bukan Utuk ditakuti. Jakarta Selatan :
kesehatan masyarakat Teori dan Imprint Agromedia Pustaka
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika Riskesdas. (2013). Riset kesehatan dasar.
Irianto, K (2014). Memahami Berbagai Macam Badan penelitian dan pengembangan
Penyakit. Bandung: Alfabeta kesehatan Kementerian Kesehatan
Junaidi, I. (2002). Panduan praktis Republik Indonesia.
pencegahan dan pengobatan stroke. Sutanto. (2010). Cekal (Cegah dan Tangkal)
Jakarta:Gramedia. Penyakit Modren Hipertensi, Stroke,
Jhon N.Booth (2017). Trends in hipertension and Jantung, Kolesterol, dan Diabetes.
hipertension Risk factor in adults. HHS Yogyakarta : ANDI
public acsess Smeltzer S dan Bare B, 2001, Buku ajar
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. keperawatan Medikal Bedah
(2016). Profil Kesehatan Indonesia. Brunner &Suddarth edisi 8. Volume
Jakarta ; Kementerian Kesehatan 2, EGC, Jakarta.
Republik Indonesia Sugiyono, 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sudoyo, A W, Setiyohadi, B, Alwi I, Simadibrata,
(2017). Profil Kesehatan Indonesia. K.M, Setiti, S. (2010). Buku AjarIlmu Penyakit
Jakarta ; Kementerian Kesehatan Dalam. Jilid II, Edisi V. Jakarta:
Republik Indonesia InternaPublishing.
109 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 4, No. 2
Putri, L.M, & Tanjung R. (2021). RNJ. 4(2) : 98-110
110 | R N J